Selasa, 23 Maret 2010

DFD-14Hari untuk Kemerdekaan Baru

Seperti Pada Jaman Musa, Demikian Juga Kita Pada Hari Ini! KELUAR dan BEBASLAH!------Home
oleh Chuck D. Pierce

HARI 14: Kemenangan sudah dilepaskan! Tetap perhitungkan sampai kita bergerak ke pelipatgandaan!
Apa yang dimaksud dengan ‘menghitung omer’? Mengapa kita melakukan ini? Apa yang kita hitung? Ini adalah menghitung hari antara Paskah dan Pentakosta! Penghitungan ini memberikan urutan waktu tuntunan yang membuka jalan pewahyuan baru (waktu Torah diberikan) dan pelipatgandaan (waktu antara penuaian bertih gandum dan penuaian gandum yang pertama). Beberapa kelompok ‘menghitung’ dengan cara berbeda, tetapi masalah sesungguhnya ialah waktu dan menciptakan antisipasi untuk menghasilkan terobosan!
Di Wikipedia kita temukan: ‘Penghitungan Omer (Sefirat Ha’omer) adalah menghitung empatpuluh-sembilan hari antara hari-hari libur Yahudi Paskah dan Shavout atau Pentakosta. Mitzvah ini diturunkan dari perintah Torah untuk menghitung empatpuluh-sembilan dimulai dari hari dimana Omer, sebuah perngorbanan satu omer bertih gandum, yang dipersembahkan di Bait Yerusalem, sampai hari sebelum persembahan gandum dibawa ke Bait di Shavout … Ide penghitungan masing-masing hari menunjukkan persiapan rohani dan antisipasi untuk pemberian Torah, yang diberikan oleh Allah di Gunung Sinai pada awal bulan Sivan, di sekitar waktu yang sama hari libur Shavout. Sefer HaChinuh menyatakan bahwa orang Yahudi hanya dibebaskan dari Mesir pada Paskah dalam rangka untuk menerima Torah di Sinai, suatu peristiwa yang sekarang dirayakan di Shavout, dan untuk menggenapkan hukum-hukumnya. Oleh karena itu Penghitungan Omer menunjukkan bagaimana seorang Yahudi rindu menerima Torah dalam kehidupannya sendiri.’
Kisah yang sunguh-sungguh berbicara kepada saya adalah Yosua 5:11-12. MANNA berhenti di hari setelah anak-anak Israel memasuki Tanah Kanaan, ‘Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga. Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan.’
Anak-anak Israel dilarang memasuki makan gandum baru sampai hari persembahan Omer. Imamat 23:14, ‘Sampai pada hari itu juga janganlah kamu makan roti, atau bertih gandum atau gandum baru, sampai kamu telah membawa persembahan Allahmu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.’ Apa artinya bagi kita? Ini waktu bagi kita untuk bergerak memasuki penyediaan baru. Bagaimana sorga menjawab kepada kita – sekarang terjadi! Sewaktu kita mendesak maju di 50 hari ini, pewahyuan baru akan turun. Setiap hari lakukan persekutuan dengan cara baru!
Sekarang waktu kita untuk bergerak memasuki alam baru dan MELIHAT BERKAT-BERKAT-NYA termanifestasi!
Baca Yosua 5! Baca Lukas 24!

HARI 13: Kuasa Darah membebaskan KITA! Tulah Kesepuluh: KEMATIAN ANAK SULUNG
Melalui tulah demi tulah Allah berkonfrontasi dengan dewa-dewa Mesir. Meskipun begitu Firaun tetap tidak mau melepaskan orang Israel pergi. Salah satu dewa tertinggi Mesir adalah Firaun sendiri. Dia dipandang sebagai ilah, dan tidak hanya memiliki otoritas utama di negaranya, tetapi juga menuntut penyembahan. Dia satu-satunya yang memutuskan apakah orang Israel pergi atau memaksanya tetap di Mesir. Jadi tulah ini langsung diarahkan ke hal yang paling penting, Firaun sendiri. Di Keluaran 4:22-23, Allah memberitahu Musa kalau tulah ini akan membawa pembebasan umat-Nya. Tulah ini yang paling serius dari semua tulah karena melibatkan kematian anak sulung. Selama terjadi tulah para penasihat Firaun dan orang Mesir memohon kepada Firaun untuk membiarkan orang Israel pergi, tetapi dia menolaknya. Tulah ini dirancang untuk merobohkan keangkuhan dan keras-kepala Firaun.
Tulah ini sangat mengerikan dan kejam. Tetapi perlu diperhatikan bahwa tulah ini sesungguhnya merupakan dosa-dosa bangsa Mesir yang berbalik untuk menimpa diri-sendiri. Orang Mesir telah membunuh anak-anak Israel dan melemparkan bayi-bayi yang baru lahir ke Nil, maka tulah ini merupakan penghukuman Allah kepada orang Mesir dengan mengorbankan anak-anaknya sendiri.
Tetapi ada tawaran anugerah! Kalau mau orang Mesir tidak harus melihat anaknya mati! Allah menyediakan jalan kelepasan bagi siapa pun yang mau menerimanya! Itu ada di darah anak domba. Di malam Paskah, siapa pun yang membubuhkan darah di pintu rumahnya akan dilewatkan dari kematian anak sulungnya. Allah menyediakan jalan keluar untuk menghindari tulah ini, dan sepertinya banyak dari mereka, yang bukan orang Israel, yang ikut keluar dari Mesir, yang mau menerima anugerah ini.
Tetapi Firaun begitu yakin akan kekuatan sendiri dan menolak pemberian ini. Firaun yakin dengan kekuatannya dan perlindungan Isis, dewi yang menjagai anak-anak. Dia percaya mereka berdua mampu mengatasi kekuatan Allah yang akan membunuh anak sulungnya. Tetapi Firaun akhirnya belajar bahwa sia-sia mempercayai kekuatan sendiri atau kekuatan yang lain di luar kekuatan Allah. Allah punya suatu penyediaan anugerah bagi semua yang mau menerimanya.
Di Mesir, Allah mengijinkan seekor domba mati untuk menggantikan anak sulung. Beberapa abad kemudian, Allah juga menyediakan anugerah ini. Dia memberikan Putra Sulung-Nya, Anak Domba Allah, mati – bukan hanya untuk anak sulung – tetapi bagi semua umat manusia.
Kemenangan kita atas kematian bukan datang dari kekuatan kehendak kita atau dari kekuatan supra-alami yang lain, tetapi datang dari kekuatan darah Yesus. 1 Korintus 15:26 mengatakan bahwa musuh terakhir yang kita menangkan adalah maut. Pengorbanan anak domba berlaku untuk keselamatan orang Israel keluar dari Mesir di saat itu, dan pengorbanan Anak Domba berlaku untuk keselamatan umat manusia yang mau menerimanya. Bagaimana kita menghadapi musuh itu dan memenangkannya tergantung dari apa yang kita pakai untuk kemenangan kita. Bersyukur kepada Allah karena Anak-Nya mati menggantikan kita.
Baca 1 Korintus 15:16; 2 Petrus 1:18-21.
Renungkan Yohanes 3, 19, 20.
Hafalkan Wahyu 5:5.

HARI 12: Tulah Kesembilan: KEGELAPAN
Tulah kesembilan yang Allah kirimkan ke Mesir adalah kegelapan. Ini bukan kegelapan yang biasa. Keluaran 10:21 mengatakan kegelapan ini bisa ‘diraba’. Keluaran 10:22 mengatakan ‘gelap gulita’ — sama sekali tidak ada terang. Dewa tertinggi Mesir adalah Ra, dewa matahari, pembawa terang. Musuh Ra adalah dewa Apep yang menguasai kegelapan. Tulah yang Allah sedang kirimkan ke Mesir saat itu sesungguhnya berkonfrontasi baik dengan Ra maupun Apep. Dengan mengirimkan kegelapan yang lebih pekat dan lebih lama dari apa yang mereka biasa alami, Tuhan menunjukkan kekuatan-Nya atas Ra. Dia menunjukkan bahwa Dia bisa mencegah matahari bersinar di Mesir, tetapi mengijinkan matahari bersinar di Goshen, dimana orang Ibrani tinggal. Dengan ini Dia menunjukkan kuasa-Nya atas dewa kegelapan Mesir. Tuhan bisa memberi terang dimana pun Dia kehendaki!
Jadi Allah Israel telah mendemonstrasikan baik kegelapan maupun terang. Mazmur 139:11-12 mengatakan bahwa kegelapan dan terang itu sama bagi Allah. Di tulah kesembilan ini Allah memberi orang Mesir pilihan yang jelas antara kegelapan dan terang. Dia memberi mereka gambaran yang jelas tentang kegelapan dimana mereka berada. Dia juga memberi mereka pilihan yang jelas untuk berubah. Kalau mau mereka bisa memilih Allah Israel, dan memasuki terang!
Hal utama yang tetap membuat kita ada di kegelapan itu adalah rasa takut – takut akan bencana, kebingungan, dan penghancuran. Allah ingin kita mengetahui bahwa Dia punya kuasa untuk mengatasi kegelapan. Dia melakukan itu saat kita melihat Dia melalui terang pewahyuan. Alkitab itu penuh dengan janji-janji yang menyatakan bahwa Allah adalah terang kita di dalam kegelapan. Dia akan membuat jalan kita menjadi semakin terang. Dia telah memindahkan kita keluar dari kerajaan kegelapan dan menjadikan kita warga negara Kerajaan Terang Anak-Nya. Kemenangan telak terang atas kegelapan datang melalui Yesus, Terang dunia. Jangan takut! Dia menguasai baik terang siang hari maupun kegelapan malam hari. Baca Reordering You Day. Buku ini menjelaskan tentang empat doa berjaga-jaga (prayer watches) di malam hari antara jam 18.00 sampai 06.00!
Baca Kolose 1: 9-20; Mazmur 139: 7-12.
Renungkan Yohanes 1:1-9.
Hafalkan Mazmur 27:1.


HARI 11: Tulah Kedelapan: BELALANG
Dialam tulah belalang, Allah mengalahkan dewa-dewa yang ada di Mesir. Shu adalah dewa yang mengatur angin, oleh karena itu Allah mengirimkan belalang yang dibawa oleh angin timur. Nephri adalah dewi yang menjagai gandum dan Renenutet adalah dewi yang menjagai tuaian, dan Allah mengirimkan belalang untuk memakan gandum dan menggagalkan panen. Geb adalah dewa bumi, dan Allah mengirim belalang untuk menutupi seluruh tanaman yang ada di bumi. Heset adalah dewa kelimpahan, dan Allah mengirimkan belalang untuk menyingkirkan kemakmuran Mesir. Dewa-dewa ini bersama-sama dipercayai bertugas memberi dan menjagai tuaian untuk kemakmuran Mesir.
Allah menunjukkan bahwa hanya Dia saja yang bisa memberi dan menjagai penyediaan. Kita tidak akan makmur tanpa Dia. Takut kekurangan dan ingin kemakmuran membuat orang Mesir menyembahdewa-dewa ini. Takut dan keinginan merupakan dasar untuk menyembah berhala. Ayub 3:25 mengatakan bahwa apa yang kita takuti itu yang akan mendatangi kita. Keinginan itu yang akan membawa kita ke kerinduan. Minta Tuhan untuk menunjukkan kepadamu jika ada rasa takut akan kekurangan di area-area kehidupanmu. Dia selalu punya sumber penyediaan dan rencana bagimu untuk mendapatkan apa yang kita butuhkan. Di padang gurun Dia memberi orang Israel roti walaupun mereka tidak menanam dan menuai. Dia juga mengirimkan angin yang membawa burung puyuh sehingga mereka punya daging. Dia mampu memenuhi kebutuhan kita dengan cara yang kreatif atau bahkan secara supra-alami. Biarkan iman kepada kemampuan-Nya menyingkirkan rasa takut kita akan kekurangan!
Minta Tuhan menyingkapan jika ada keinginan kita yang tidak benar, yang membawa kita hal-hal yang yang sangat merindukannya. Jika kita sangat merindukan sesuatu kita akan merasa tidak puas sebelum mendapatkannya. Kita tidak akan bisa ikut bersukacita jika ada orang lain yang diberkati. Pada akhirnya, kita akan melakukan sesuatu -- bahkan melakukan dosa -- untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Biarkan Tuhan menyingkapkan setiap keinginan yang bisa membawa kita ke berhala. Jika Dia menyingkapkan sesuatu kepada kita, kabar baiknya ialah, kita bisa bertobat! Cepat mengakui hal ini ke Tuhan, bertobat dan dibersihkan, sehingga kita bisa bergerak untuk memasuki rencana kehidupan kita.
Mazmur 37:4 mengatakan bahwa jika kita bergembira karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepada kita apa yang diinginkan hati kita
Baca Mazmur 52.
Hafalkan Matius 7:22 dan Lukas 12:15.
Renungkan Roma 7.


HARI 10: Tulah Tujuh: HUJAN ES
Di Mesir, dewi yang dikaitkan dengan langit adalah Nut. Dia dipercayai bisa menyediakan penghalang terhadap kekuatan yang bisa merusak tatanan kosmos yang ada di dunia. Dia itu isteri Geb, dewa Bumi, yang dipandang sebagai pelindung bumi. Nut khususnya dikenal sebagai dewi langit malam dengan bintang-bintang dan konstelasi perbintangan yang bisa meramalkan masa depan. Nut merupakan salah satu dewa terpenting. Manusia percaya bahwa perlindungan dari kekuatan penghancur alam tergantung dari bagaimana mereka melayani dia. Saat tulah hujan es turun dari langit untuk menghancurkan tanaman, binatang dan manusia, ternyata Nut tidak berdaya untuk melindungi manusia.
Di Ayub 38, Allah menggambarkan hujan es itu sebagai perbendaharaan yang disediakan untuk hari peperangan. Dalam mengirimkan hujan es yang menghancurkan ini, Allah sedang memerangi keyakinan manusia yang menyandarkan keamanan dan perlindungan dari bencana kepada kekuatan lain, bukan Allah.
Allah khususnya menantang kepercayaan yang menggantung-diri pada kekuatan alam, atau yang dibimbing oleh bintang-bintang, yang dianggap sebagai kunci dalam kehidupan, yang dianggap mampu menyeimbangkan dan mengharmoniskan, maupun memberikan damai dan kemakmuran di dunia. Kita melihat cara berpikir seperti ini juga masih ada di jaman sekarang, yang merindukan perlindungan terhadap lingkungan yang menjadikan manusia menjadi pelayan dunia, bukannya sebagai penguasa, seperti yang semulanya sudah Allah perintahkan. Cara pikir ini didasarkan atas rasa takut kekurangan, dan bukannya iman akan kelimpahaan. Ini juga terkait dengan mereka yang setiap harinya bersandarkan pada ramalan dan apa kata horoskop.
Baca Ayub 38-40 dan biarkan ekspresi penyembahan Allah yang baru, Allah sebagai Pencipta, bangkit di dalam kita. Biarkan Dia menunjukkan bagaimana kita bisa menjadi penilik, pengelola, taman apa pun yang telah Dia berikan kepada kita, sehingga bisa menjadi berbuah-buah dan berlipat-ganda. Biarkan Dia menyingkapkan setiap rasa takut akan kekurangan yang ada dalam hidup kita, sehingga bisa dicabut dan tidak menghasilkan buah keberhalaan. Mengucap syukurlah akan penciptaan-Nya. Ambil waktu untuk menikmati berkat-berkat penciptaan-Nya. Sembah Dia sebagai Allah penciptaan. Hubungkan Bumi dan Sorga dengan penyembahan kepada Yehova!
Baca Ayub 38-40.
Renungkan Matius 7 dan Lukas 11.


HARI 9: Pembebasan dari Mesir – Tulah Enam: Tulah Barah/Bisul/Borok!

Sekarang musim dimana kita melihat kesembuhan. Tuhan akan menyatakan diri-Nya sebagai Yehova Rapha! Allah berkata. ‘Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau.’
Jika kita mau melakukan penyembahan dengan cara baru, Tuhan akan melakukan penyembuhan di tengah-tengah kita! Saat Tuhan berurusan dengan orang Mesir melalui tulah ke-enam, sistem penyembuhan mereka dikacaukan.
Dengan tulah bisul ini Allah langsung menantang kuasa penyembuhan dewa-dewa Mesir. Mesir itu dulu seringkali dianggap sebagai negara yang maju dalam pengobatan. Ini disebabkan karena orang Mesir sering dilanda segala jenis penyakit dan kelemahan! Jadi penyembuhan untuk mengatasai hal ini menjadi bagian sangat penting dalam kehidupan mereka. Penyembuhan tidak hanya dengan memakai obat tetapi dengan sihir.
Segala macam penyakit, atau luka-luka dikaitkan dengan dewa atau dewi yang berbeda-beda. Merekalah yang bisa menyebabkan atau mencegah penyakit atau kelemahan itu. Ada dewi-dewi yang dikaitkan dengan gigitan ular atau kalajengking. Dewi yang lain bisa mengirim atau menyembuhkan penyakit. Yang lain lagi bertanggungjawab untuk luka-luka. Setiap jenis penyakit berkaitan dengan ritual, minuman, dan jimat, untuk menenangkan dewa atau dewi sehingga bisa memberi kesembuhan. Para tabib yang ada sangat menjaga rahasia dan misteri kesembuhan. Dengan banyaknya dewa dan dewi untuk hal-hal demikian sepertinya orang Mesir Kuno itu bukan orang-orang yang sehat.
Salah satu ritual penyembuhan khusus yang dilakukan mengerikan. Mereka menawarkan korban manusia dan membakarnya hidup-hidup di mezbah tinggi. Kemudian abu dihamburkan ke udara. Mereka percaya bahwa setiap abu yang dihamburkan itu akan memberikan berkat kesembuhan kepada mereka.
Tulah bisul Tuhan dilakukan dengan menyuruh Musa mengambil segenggam jelaga dan dilemparkan ke udara. Itu merupakan konfrontasi langsung terhadap kepercayaan mereka. Tindakan Musa ini menimbulkan borok yang melanda Mesir dimana para tabib dan ahli tenung Mesir tidak bisa menyembuhkan. Dewa-dewa Mesir tidak punya kuasa untuk melawan kuasa Allah.
Ketika orang Israel meninggalkan Mesir, salah satu janji Allah ialah memberikan kesembuhan. Di Keluaran 15 Allah mengatakan jika mereka mau mendengarkan suara-Nya dan mentaati Dia, Dia tidak akan menimpakan penyakit apa pun yang ditimpakan ke Mesir … karena Dia adalah Tuhan penyembuh mereka.
Allah selalu punya cara untuk penyembuhan. Di Yehezkiel 47:12 Tuhan menunjukkan kepada Yehezkiel pohon-pohon yang daunnya menjadi obat. Tuhan berbicara kepada Yesaya agar menaruh kue ara pada raja Hizkia untuk menyembuhkannya. Ketika Yesus ada di bumi, Dia menyembuhkan semua yang datang kepada-Nya, dan memberi otoritas kepada para murid-Nya untuk melakukan hal yang sama. Dalam sejarah, Allah terus menunjukkan kalau kesembuhan itu asalnya dari Dia, baik secara supra-alami melalui doa atau melalui unsur-unsur lain yang telah Dia tempatkan di bumi.
Atasi takhayul dan rasa takut orang Mesir yang ada dalam hidupmu, dan pandang ke Yehova Rapha, Tuhan yang menyembuhkanmu!
Baca Keluaran 15:22-26

HARI 8: Tulah Nyamuk dan Tulah Pikat
Di Keluaran 8:16 Allah minta Musa untuk memukul tanah maka debunya akan menjadi menjadi nyamuk yang menyengat yang akan menutupi seluruh Mesir. Ini merupakan konfrontasi langsung dengan dewa Mesir Geb, yang dipercayai sebagai dewa bumi. Dia juga dipercayai sebagai dewa yang bisa melepaskan manusia dari kubur memasuki kehidupan berikutnya atau tetap menahanmu di bumi sehingga menjagamu untuk tidak bisa keluar dari kubur.
Beberapa terjemahan mengatakan ini tulah kutu, yang akan menjadi cukup buruk, tetapi terjemahan yang lebih baik menyebutkan binatang terbang kecil (gnat) yang suka menggigit/menyengat! Ini binatang yang sangat kecil, hampir tidak nampak, yang akan melukai dengan sengatnya yang menyakitkan. Dan binatang itu ada di mana-mana! Sengatannya kadang-kadang menimbulkan infeksi, yang menimbulkan rasa sangat sakit. Tiba-tiba saja, iman orang Mesir terhadap Geb tergoncang. Bukannya bumi yang yang memberi makanan untuk mereka tetapi menghasilkan binatang terbang kecil yang menyengat ! Dan Geb, dewa bumi, tidak punya kuasa untuk menghentikannya!
Untuk mengelahkan Geb berarti mengalahkan rasa takut akan kematian. Geb itu disembah karena punya kuasa untuk menahan kita di kuburan, atau mebebaskannya untuk kehidupan berikutnya. Tetapi Geb kurang kuat untuk mengatasi binatang sekecil nyamuk … bagaimana bisa mempercayainya lagi untuk masa depan setelah kematian?
Menarik bahwa tulah ini dikaitkan dengan ‘nyamuk bersengat’. Paulus menuliskan di 1 Korintus 15 bahwa kebangkitan Yesus, maut tidak punya ‘sengat’ lagi. Cara untuk mengatasi rasa takut akan kematian bukan dengan menyembah ilah palsu seperti yang dilakukan oleh orang Mesir, maupun dengan memegang hukum Musa seperti yang dipercayai orang Yahudi. Sengat maut itu ditundukkan dengan iman akan kuasa kebangkitan Yesus.
Yesus telah merasakan kematian bagi kita semua dan menjadi Buahsulung akan janji kebangkitan. Kita bisa mengatasi rasa takut akan kematian hanya dengan iman, yang merupakan dasar dari apa yang diharapkan dan bukti dari apa yang tidak nampak. Iman timbul dari pendengaran dan iman bekerja melalui kasih. Biarlah terbangun kasih dalam dirimu untuk mengatasi rasa takut akan kematian.
Baca 1 Korintus 15; Filipi 3:7-15; Ibrani 2:9-15
Renungkan Roma 8:31-39

Setelah tulah nyamuk yang menyengat, Tuhan mengirimkan tulah pikat (beberapa terjemahn menyebutnya sebagai kumbang, kumbang kotoran, dan ada juga yang menyebutnya sebagai lalat).
Apapun serangga itu, orang Mesir merasa mereka tidak usah menguatirkannya, karena salah satu dewanya yang perkasa akan mampu menguasai serangga itu!
Nama dewanya adalah Khepri, dan baik kumbang maupun lalat dianggap ada di bawah kuasanya. Dia dianggap sebagai dewa yang perkasa, yang juga mengatur ciptaan, dan yang setiap harinya mampu sendirian menggerakkan matahari di langit!
Orang Mesir melukiskan Khepri dengan kumbang dan lalat di kepalanya. Kumbang kotoran memperoleh namanya , karena kumbang-kumbang ini selalu menggelindingkan kotoran yang bulat di sepanjang tanah untuk dibawa ke sarangnya. (Jika seseorang punya otoritas atas lalat, dia itu adalah seorang dewa dengan kumbang kotoran di kepalanya!) Karena kumbang kotoran ini senantiasa menggelindingkan bola-bola kotoran di atas tanah maka orang Mesir menganggap Khepri yang memutar matahari di langit setaip harinya!
Menarik bahwa baik lalat maupun kumbang kotoran itu mempunyai kesamaan, kotoran. Mereka tertarik pada kotoran. Jadi Khepri adalah dewa kotor!
Tetapi orang Mesir menganggap dia itu perkasa! Mereka menyebut Khepri ‘dewa yang tercipta-sendiri’. Mereka percaya dia itu tidak diciptakan seperti dewa-dewa yang lain, tetapi muncul dengan sendirinya. Mereka mengira dia mampu membangkitkan kembali dengan pekerjaan dan kekuatan sendiri.
Tetapi saat Allah mengirimkan tulah, Khepri tidak mampu menolong! Pesan Allah kepada orang Mesir ialah … jangan begitu menyombongkan dewa kotoranmu! Firman itu juga yang dipesankan kepada kita hari-hari ini. Begitu sering kita sangat menyombongkan kebenaran sendiri. Kita mengira kita bisa bekerja keras dan berlaku cukup baik untuk menyenangkan Allah. Di Filipi 3 Paulus memberitahu kita bahwa dia menganggap pekerjaan baiknya dan kebenaran-dirinya sebagai sampah, sebagai kotoran!
Memenangkan dewa kotoran berarti membatalkan semua kesombongan akan pekerjaan dan harapan untuk bisa memperoleh keselamatan dengan kekuatan sendiri.
Tolak dewa kotoran pembenaran-diri, dan datang kepada Tuhan dalam kerendahan hati untuk menerima ANUGERAH-Nya!
Baca Filipi 3


HARI 7: DILEPASKAN DARI DEWA-DEWA MESIR
Tulah kedua: Tulah Katak
Tulah kedua yang Allah kirimkan ke Mesir berkaitan dengan yang pertama, karena katak-katak keluar dari Nil. Memang sudah biasa kalau katak-katak keluar dari Nil. Setiap tahun setelah Nil meluap, katak-katak mulai muncul. Mereka sebagai simbol kesuburan dan kehidupan baru, yang muncul dari sungai Nil.
Allah menghukum Mesir dengan memberi katak-katak yang melimpah-ruah! Lebih banyak dari yang mereka inginkan … lebih dari yang mereka bisa mengerti. Katak-katak itu ada di rumah-rumah mereka, di tempat-tempat tidur meraka, dan di makanan mereka. Katak ada di mana-mana. Dan dewi-dewi katak tidak berkuasa untuk menyingkirkan katak-katak yang dari Tuhan! Kadang-kadang Allah menghukum orang dengan memberi kepenuhan dari apa yang mereka cari, sampai mereka tidak bisa tahan lagi!
Dewi yang berkaitan dengan katak ialah Heket. Dia seorang dewi kelahiran, ciptaan, dan penyemaian benih. Sebagai dewi air, dia juga dewi kesuburan dan kelahiran, khususnya yang berkaitan dengan saat-saat akhir kelahiran. Dia dianggap isteri Khnum, dewa yang menciptakan manusia. Orang Mesir percaya dewi itu yang memberikan nafas hidup sebelum ditaruh di rahim ibu.
Jika Hapi dan Khnum dianggap sebagai sumber dan penjaga kehidupan makan Heket adalah dewi yang menjamin masa depan generasi. Para bidan menyembah Heket sebagai dewi yang akan membantu menolong kelahiran anak. Menarik kalau diingat bahwa bidan-bidan Ibrani dikenal sebagai yang ‘takut Allah’, dan bukan takut pada Heket. Mereka tidak membunuh anak laki-laki yang lahir dari perempuan Israel.
Rasa takut yang membuat orang Mesir menyembah Heket… takut akan anak-anaknya dan akan masa depan generasinya. Untuk terhindar dari perangkap orang Mesir yang telah jatuh dalam cengkeraman Heket, kita harus menyingkirkan semua rasa takut yang berkaitan dengan anak-anak kita. Rasa takut akan kesejahteraan atau keselamatan mereka akan membawa kita ke berhala bagi anak-anak kita. Jika kita tidak yakin bahwa Allah itu mampu melindungi mereka, kita akan menahan mereka untuk melakukan apa yang Tuhan minta, sehingga mereka tidak mendapat apa yang Tuhan telah sediakan. Kita harus melakukan sesuatu yang bisa memberi perlindungan dan penyediaan yang terbaik bagi anak-anak kita.
Jika kita tidak bisa mempercayai kemampuan Tuhan , dan mempercayakan kepada yang lain, seperti yang dilakukan orang Mesir, maka ketakutan itu mendatngkan tulah katak! Saat kita tidur pada malam hari ketakutan akan menunggu kita. Saat kita melangkah keluar kamar di pagi hari, ketakutan kita akan menanti di sana. Dimana-mana kita akan melihat kemungkinan adanya bahaya baru.
Mazmur 127 itu bagus untuk menambah pandangan alkitabiah atas anak-anak kita. Dikatakan bahwa sesungguhnya anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Mereka diberikan sebagai berkat, bukana beban. Juga dikatakan jika bukan Tuhan yang menjagai rumah kita, semua usaha akan sia-sia. Ijinkan Tuhan menyingkapkan setiap ketakutan yang berhubungan dengan anak-anak kita. Dedikasikan anak kita kepada Tuhan dan percayai Dia untuk menjadikan kita sebagai orangtua yang anak-anak butuhkan.
Baca dan doa memakai Mazmur Psalm 127

HARI 6: Sungai Nil menjadi Darah!
Orang Mesir sangat mempercayai dewa-dewanya, yang sesungguhnya roh-roh jahat. Orang Mesir menyembah roh jahat yang kuat sehingga menyengkeram mereka dengan ikatan yang mengerikan. Dengan memberikan sepuluh tulah kepada Mesir Allah bukan hanya merusak negeri itu tetapi juga menunjukkan kebodohan mereka yang mempercayai ilah-ilah palsu ini. Di Keluaran 12:12 Allah menunjukkan maksud-Nya memberi penghukuman pada semua ilah Mesir. Masing-masing tulah yang Allah berikan merupakan konfrontasi langsung dengan salah-satu atau beberapa dewa Mesir. Allah ingin menunjukkan kepada Mesir kesia-siaan berhalanya, dan memberi kesempatan kepada mereka untuk kembali kepada Allah yang benar. Keluaran 12:38 menuliskan saat Israel meninggalkan Mesir, ‘banyak orang dari berbagai-bagai bangsa‘ turut dengan mereka. Ini petunjuk banyak orang Mesir yang dibebaskan karena tulah kuasa Allah yang sejati. Karena tulah-tulah yang telah dinyatakan banyak orang Mesir memilih untuk meninggalkan Mesir dan menggabungkan diri dengan Allah Sorgawi. Di devosi ini kita akan melihat bagaimana Allah berkonfrontasi dengan keallahan palsu Mesir.
Di Mesir kuno, Sungai Nil dipandang sebagai sumber kehidupan, yang memberikan baik makanan maupun air bagi orang Mesir. Setiap tahun ada banjir yang meninggalkan lapisan lumpur yang bisa menyuburkan tanaman di sepanjang tahun berikutnya. Ada dua dewa yang dikaitkan dengan Nil. Yang satu dewa Hapi dan yang lain dewa Khenmu atau Khnum. Hapi disembah sebagai dewa Nil. Dia dianggap bertanggungjawab untuk ikan, burung-burung, dan tanah yang subur yang sungai Nil berikan kepada orang Mesir. Tanpa sungai Nil orang-orang akan mati, sehingga Hapi kadang-kadang dihormati lebih dari Ra, dewa matahari.
Bersama-sama dengan Hapi Khnum juga disembah sebagai dewa Nil. Dia dinamakan “dewa Penjunan.” Dia dipercayai yang membentuk tubuh manusia dari lumpur Nil. Kedua dewa ini dipandang sebagai sumber kehidupan. Khnum yang membentuk tubuh dan Hapi yang memberi makanan dan air yang diperlukan untuk menjaga kehidupan. Itulah mengapa orang Mesir percaya dua dewa ini sebagai sumber dan penjaga hidupnya. Kita sendiri tidak percaya kalau diciptakan oleh seorang ‘Penjunan’ seperti Khnum atau hidup kita dipelihara oleh dewa seperti Hapi. Walaupun begitu kita kadang-kadang masih melihat juga ke sesuatu yang materi atau bahkan kekuatan alami seperti cara pandang orang Mesir dengan dewa-dewanya.
Tetapi Allah ingin kita tahu bahwa DIA itu sumber dan penjaga kita! Pertama, Dia mengubah Nil menjadi darah … menjadikannya sumber kematian, bukan sumber kehidupan. Dalam melakukan ini Allah menunjukkan ketidak-mampuan dewa-dewa Mesir. Yang berikut, saat Dia membawa Israel keluar Mesir, Allah secara mujizat menyediakan makanan dan air. Dia menunjukkan bahwa Dia itu sumber dan penjaga yang sejati! Itu hal yang Allah ingin untuk kita ketahui juga. Saat Yesus di padang gurun dan Setan mencobai-Nya untuk mengubah batu menjadi roti, Yesus menjawab, ‘Manusia tidak hidup dengan roti tetapi dengan setiap firman yang keluar dari mulut Allah.’ Apa yang kita bisa lihat sebagai sumber dan penjaga hidup kita? Ambil waktu sesaat dan renungkan kenyataan bahwa hidup kita datangnya dari Allah. Dialah sumber kehidupan kita. Dengan firman-Nya sorga dan bumi dibentuk. Dia membentuk kita di rahim ibu kita. Kita ini ada bukan karena kebetulan atau kesalahan. Kita merupakan karya tangan Allah.
Tuhan juga penjaga hidup kita. Dia bertanggungjawab untuk ini. Dia memberi roti dari tanah untuk memberimu kekuatan. Dia memberkati kita dengan hal-hal yang baik. Dengan firman-Nya bumi menghasilkan makanan dan berlipatganda. Bentuk berhala yang Allah ingin singkirkan dari hidup kita ialah kepercayaan bahwa ada hal lain di luar Tuhan yang bisa menjadi sumber atau penjaga hidup kita. Minta agar Roh Kudus menunjukkan kepada kita setiap cara-pikir yang membuat kita melihat atau menggantungkan diri ke sesuatu yang bukan Allah untuk memberi kebutuhan kita.
Ini tulah pertama yang berurusan dengan dasar nilai-nilai inti dalam hidup kita. Ini akan masuk ke inti sistem kepercayaan kita. Jika kita tidak membereskan masalah dari mana asal kita dan bagaimana kita hidup, kita akan membangun banyak berhala untuk mengatasi rasa takut. Untuk menghindari berhala-berhala itu kita harus berakar dan berdasar pada kebenaran. Baca dan renungkan ayat-ayat berikut. Jadikan itu menjadi bagian untuk memahami siapa kita sehingga tidak ada lagi keraguan tentang sumber hidup kita dan siapa yang menjagai hidup kita.
Baca Kejadian 1; Mazmur 139; Yesaya 55:8-11
Renungkan Matius 6:25-34

HARI 5: Terpanggil untuk Membebaskan dan Menyembuhkan!

Selama musim Paskah, saya selalu memikirkan ‘Panggilan Allah atas Kehidupan Umat-Nya!’ Musa, bukannya dia memilih untuk menjadi bangsawan di Mesir tetapi memilih menjadi gembala di Midian, menggembalakan domba-domba mertuanya. Inilah yang Tuhan sedang persiapkan bagi dia, selama masa 40 tahun. Banyak dari kita saat ini sedang dipersiapkan. Sebagian dari kita bahkan sudah ada dalam persiapan selama bertahun-tahun! Walaupun begitu, di waktu Paskah ini mulai ada gerakan yang akan memakai kalian untuk pembebasan di hari-hari mendatang.
Saya seorang pendoa syafaat. Meskipun begitu saya banyak dikenal di banyak tempat di dunia sebagai seorang pemimpin apostolik profetik bagi Tubuh Kristus. Walaupun begitu saya sendiri memastikan bahwa panggilan utama saya adalah syafaat. Tuhan berbicara kepada saya di Yehezkiel 13:5, ‘Kamu tidak mempertahankan lobang-lobang pada tembokmu dan tidak mendirikan tembok sekeliling rumah Israel, supaya mereka dapat tetap berdiri di dalam peperangan pada hari TUHAN.’ Ini terjadi saat saya berusia akhir 20-an. Tentunya, saya tidak mengerti sepenuhnya arti ayat tersebut, tetapi saya mau memegang panggilan itu. Sementara saya ada di suatu gereja denominasi, Allah mulai membawa oran-orang dalam hidup saya untuk mengembangkan panggilan tersebut. Panggilan saya datang di tahun kedua kuliah saya. Saya saat itu mahasiswa Baptist Student Union State Convention tahun 1972. Saat pembicara memberi undangan, saya mendengar kata-kata ini di roh saya, ‘Saya memanggilmu untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.’ Meskipun saya juga tidak sepenuhnya memahami jalan apa yang harus saya tempuh, sambil kuliah saya juga mengikuti kursus-kursus yang berkaitan dengan kedoteran. Saya terus melangkah dan menyerah pada kata-kata yang telah saya dengarkan. Sampai saya menandatangani kartu misi juga masih belum tahu panggilan yang pasti. Sesungguhnya pikiran saya menolak pikiran yang harus belajar selama delapan tahun, kemudian berakhir di suatu bangsa asing sebagai misonari kesehatan. Saya tidak bisa terlepas dari panggilan ini walaupun saya sudah berpindah ke bidang Bisnis di tahun berikutnya. Ternyata dengan mengubah arah pun tidak bisa mengubah rencana Allah.
Panggilan Allah itu Progresif. Ini berarti, kita punya tempat untuk memulai, tetapi Allah yang akan mendewasakan kita sampai ke pemenuhan rencana-Nya. Allah punya rencana atas kehidupan setiap orang. Dia juga punya rencana untuk kelompok orang, dan rencana untuk bangsa-bangsa. Saat Tuhan merajut kita bersama di rahim ibu, rencana itu sudah dimulai. Panggilan Allah ini merupakan bagian tertinggi rencana Allah bagi kita secara perorangan. Allah kemudian akan mendewasakan seluruh panggilan perorangan saat kita secara bersama-sama dalam Tubuh Kristus. Kita tidak pernah dijadikan untuk tidak bergantung kepada yang lain. Allah menjadikan kita sedemikian rupa sehingga karunia-karunia dan tujuan-tujuan akhir kita akan menyelaraskandiselaraskan dengan yang lain. Tangan membutuhkan lengan; mata membutuhkan pikiran; dan seterusnya. Begitu kita mengetahui tempat kita dalam Tubuh Kristus dan melihat bahwa ‘telah disediakan tempat untuk karunia kita’, panggilan kita akan diperluas ke kota dan wilayah dimana kita menjadi bagiannya. Sewaktu kita menjadi penilik, dan setia untuk mendemonstrasikan kovenan rencana Allah di setiap aspek kehidupan, Dia bisa memperluas panggilan kita, bahkan sampai ke bangsa-bangsa. Oleh karena itu, berfungsinya karunia kita bisa bertambah dan bisa dipakai untuk jangkauan yang lebih luas lagi, fungsi yang lebih luas lagi, atau lingkup otoritas yang lebih luas lagi.
Setelah kira-kira 30 tahun saya bisa melihat Tuhan mengembangkan panggilan-Nya dalam hidup saya untuk ‘penyembuhan bangsa-bangsa’. Dia pertama-tama menugaskan saya untuk mendoakan keluarga saya yang telah tercerai-berai. Tuhan menunjukkan kepada saya bahwa jika saya mau berdiri di tempat saya, Dia akan memulihkan keluarga saya. Saya akan menjelaskan hal ini lebih jauh di bagian berikut. Kemudian Dia minta saya berdiri untuk teman saya yang telah salah arah. Allah minta saya berdiri dan bersyafaat untuk teman ini sampai dia menyerah kepada panggilan Allah untuk melayani Firman. Kemudian Dia minta saya berdiri untuk mewakili gereja dimana saya dan isteri saya berjemaat. Gereja ini kemudian mengalami pertumbuhan, memasuki ke program pembangunan yang besar, dan Tuhan mulai berkunjung dan mencurahkan Roh-Nya dengan cara baru di tengah-tengah Tubuh. Sekarang saya dipanggil untuk melihat penyembuhan dari bangsa ke bangsa. Musa berjumpa dengan Allah dan dipanggil. Semak terbakar! Musa datang melihat! Api datang! Malaikat berbicara! Allah datang berhadapan muka! Musa dikirim untuk membebaskan! Dengarkan baik-baik! Hari ini PANGGILAN-Nya sedang dilepaskan dari sorga dengan cara baru bagi kita!
Tuhan kemudian meminta saya berdiri dan berdoa untuk Gereja dan bangsa-bangsa yang tadinya bagian dari negara-negara blok Soviet. Di titik ini saya melangkah memasuki pemahaman dinamik tentang penyembuhan bangsa-bangsa. Saya melakukan doa rantai dan bekerja-sama dengan organisasi-organisasi untuk melihat orang-orang Kristen yang dianiaya di wilayah-wilayah tersebut dibebaskan dari penjara. Setelah terjadinya perubahan di tahun 1989-1991 di bangsa-bangsa, Tuhan menyusun situasi sehingga saya bisa bertemu dengan seorang ibu bernama Cindy Jacobs, yang kemudian memperkenalkan saya dengan Peter Wagner dan Bobbye Byerly. Mereka kemudian membuka pintu bagi saya untuk menjadi pemimpin doa jendela 10/40, wilayah yang paling tidak terinjili di dunia. Sejak saat itu Allah menugaskan saya ke banyak bangsa untuk saya doakan. Iman saya telah dinaikkan sewaktu saya mempunyai kemajuan dalam panggilan-Nya, mempercayai panggilan-Nya untuk menyembuhkan bangsa-bangsa, dan membebaskan para tawanan kerajaan Setan.
Baca Keluaran 3, Yesaya 6, Lukas 5, dan Yohanes 21

Hari-4: Mengatasi Benteng-benteng Musuh dan Meruntuhkan Tahta Kejahatan!

BENTENG-BENTENG!
Salah satu dari banyak hal yang membuat umat Allah ada dalam ikatan adalah suatu benteng. Benteng adalah kubu-kubu atau sesuatu menyebabkanmu terkungkung. 2 Korintus 10 menyatakan benteng-benteng rohani dibentuk oleh pemikiran yang melebihi dan menentang pengetahuan Kristus. Landasan sebuah benteng adalah suatu sistem-kepercayaan (belief system) atau cara-pikir (mindset) yag menentang kebenaran Allah.
Banyak kali sebuah benteng terbentuk pada saat ada tekanan, trauma atau kebutuhan. Iblis mendatangimu untuk menuduh Allah atau menawarkan suatu tawaran pemecahan masalah atau jalan keluar yang bisa menyebabkan Allah akan keluar dari proses. Ini sesungguhnya akan membawa ke ikatan yang lebih besar lagi. Suatu benteng akan ditandingkan dengan ‘pengetahuan’ Allah. Pengetahuan artinya kehidupan atau pengalaman interaktif, bukan suatu teori atau melulu pemahaman intelektual tentang Allah. Pengetahuan sejati itu dihubungkan dengan pengalaman pribadi yang telah dicoba dan terbukti benar. Setan akan memberimu jalan keluar dari masalah yang tidak melibatkan campur-tangan kasih Allah. Tidak ada kemungkinan untuk mengadakan interaksi pribadi dengan Allah. Untuk melandasi kebohongan ini dibangun sistem penyembahan palsu. Kita menyembah apa yang kita layani. Jika iblis memberikan caranya untuk keluar dari tekanan, kita akan melakukan apapun yang diperlukan untuk menjagai jalannya tetap terbuka. Kita akan melayani sistem agar kebohongan tersebut tetap bercokol.
Biarkan Allah menunjukkan kepadamu setiap benteng yang telah berkembang di hidupmu. Biarkan Dia menyingkapkan dimana pun musuh telah mempengaruhimu sehingga Allah tidak bisa masuk untuk menolongmu. Biarkan kebenaran Allah mencabut kebohongan iblis sehingga benteng-benteng demonik dihancurkan dan engkau bebas untuk menyembah Allah yang benar dan yang hidup.
Renungkan: 2 Kor. 10:3-6; Kel. 12:12; Yos. 24:14
Di Mesir saat itu telah dikembangkan jaringan sistem penyembahan dimana ilah-ilah dan dewa-dewa menawarkan perlindungan dari setiap sumber masalah yang muncul. Israel telah hidup di bawah sistem ini selama 400 tahun. Untuk membawa umat-Nya keluar waktu Paskah, Allah telah membuktikan bahwa Dia lebih berkuasa dan ada di atas semua ilah-ilah Mesir. Dia telah menghancurkan benteng-benteng yang para ilah Mesir telah tawarkan ke bangsa itu. Allah harus menunjukkan bahwa Dia adalah Allah yang akan mencampuri demi umat-Nya. Melalui tulaah-tulah Mesir Allah menunjukkan diri-Nya itu lebih kuat dari semua ilah-ilah Mesir. Dia menghakimi mereka dengan menunjukkan ketidak-mampuan mereka bertanding dengan kuasa-Nya.Allah ingin menghancurkan benteng-benteng di hidupmu. Dia ingin membuktikan diri-Nya perkasa demi kita. Dia sedang mendengarkan teriakan umat-Nya dan mencari hati-hati yang mau beribadah kepada-Nya.
TAHTA KEJAHATAN! Jika kekuatan jahat di angkasa disembah oleh manusia di bumi, terjadi persepakatan tidak kudus antara angkasa dan bumi akan ditegakkan tahta kejahatan. Sama seperti Allah itu bertahta d atas puji-pujian umat-Nya, roh-roh jahat akan bertahta saat mereka disembah. Siapa pun yang bertahta akan punya hak dan kuasa untuk memerintah. Ini yang menjadi masalah di Mesir sebelum Keluaran. Agar Israel bisa keluar dari Mesir maka perlu tidak hanya menghancurkan kuasa ilah-ilah Mesir, tetapi dengan menegakkan tatanan baru penyembahan kepada Tuhan. Ini merupakan perhatian Allah sejak semulanya. Inilah sebabnya mengapa Dia mengatakan ‘Biarkan umat-Ku pergi sehingga mereka bisa menyembah-Ku.’ Bangsa tidak bisa dibangun di Tanah Perjanjian tanpa Tuhan bertahta di atas mereka.
Tahta kejahatan bisa di atas lokasi geografi, atas sekelompok orang, atau bahkan atas kehidupan pribadi seseorang. Mazmur 94:20 mengatakan bahwa tahta kejahatan tidak bisa disandingkan dengan Allah. Keduanya tidak bisa memerintah dalam waktu yang bersamaan. Dimana Allah bertahta oleh pujian dan penyembahan umat-Nya, tahta kejahatan harus runtuh. Sewaktu Allah melepaskan kita dari kekuatan kuasa demonik, kita harus bisa melihat bahwa kunci untuk menjadi tetap bebas adalah menyembah Allah dengan cara yang baru.
Alkitab memberi banyak contoh bagaimana meruntuhkan tahta-tahta kejahatan. Di Hakim-hakim 6, Gideon diperintahkan untuk merobohkan mezbah Baal ayahnya dan mendirikan mezbah untuk Allah di tempat itu. Mezbah Baal ini bukti adanya mezbah bersama. Saat Gideon merobohkannya umat dibebaskan dan kembali kepada Allah dan roh yang memampukan orang-orang Midian untuk mencuri panen mereka setiap tahunnya dipatahkan. Di bangsa Yehuda banyak beberapa kebangkitan yang dicatat setelah berhala-berhalanya disingkirkan. Salah satu yang terkenal adalah saat di bawah Raja Hizkia. 2 Raja-raja 18 dan 2 Tawarikh 30 mencatat bahwa hal pertama yang dia lakukan setelah menjadi raja ialah meruntuhkan mezbaah-mezbah berhala, membersihkan Bait Allah dan memulihkan penyembahan. Tahta-tahta kejahatan dijatuhkan maka Allah akan bertahta di negeri! Mereka kemudian merayakan Paskah! Karena hal ini, 2 Raja-raja 18:7 menyatakan kepada kita bahwa Tuhan menyertai Hizkia kemana pun dia pergi dan dia beruntung. Selama pemerintahannya pasukan Assyria datang melawan Yerusalem, tetap Allah mengirimkan seorang malaikat yang membunuh 185,000 mereka dalam satu malam. Yehuda tidak pernah jatuh ke tangan Assyria karena tahta Tuhan telah ditegakkan di atas negeri.
Dalam SEPULUH HARI BERIKUT KITA AKAN MEMBICARAKAN TULAH-TULAH ISRAEL! Perhatikan bagaimana kekuatan roh jahat yang Allah hadapi dan menangkan. Biarkan Allah membebaskanmu dari kuasa roh-roh tersebut dalam hidupmu. Lakukan seperti Gideon dan tegakkan mezbah penyembahan di tempatnya. Saat kita menghampiri Paskah, kita akan punya kebebasan baru dalam menyembah. Begitu kita menyembah bersama-sama dari wilayah ke wilayah, kita akan melihat Allah bertahta dengan cara baru sehingga kehendak-Nya bisa dijadikan di bumi seperti di sorga. Kuasa-Nya untuk memerintah akan dimanifestasikan dimana Dia disembah.
Baca: Hakim-hakim 6-7, 2 Raja-raja 18:1-8, 2 Tawarikh 29:1-11, Kolose 3:1-17


Hari-3 PASKAH (pandangan Israel)

Martin dan Norma Sarvis datang dari Israel untuk mengikuti Paskah bersama kami di Tenda. Selama berminggu-minggu mereka telah menuliskan Israel Update kami. Kalian bisa berkunjung ke website kami untuk memperoleh list ini. Kami senang punya hubungan langsung untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di Israel sehingga kami bisa “mendoakan kedamaian di Yerusalem secara harian.” Saya minta mereka menulis devosi kita hari ini.
Saya harap kalian juga mengikuti Firstfruits terbaru kami. Saya juga percaya kalian juga akan bergabung dengan kami di pertemuan Paskah. Sekitar seminggu yang lalu, 15 Maret, kita memasuki bulan Ibrani Aviv atau Nisan. Ini menjadi ‘Bulan Pertama’ Ibrani (Keluaran 12:2; 13:4; 23:15), dan tetap dipegang oleh penanggalan agama kita (angka tahun berganti di Feast of Trumpets pada musim gugur). Nama Nisan sudah dipakai sejak penawanan di Babylonia; tadinya dinamakan “bulan kesepuluh ‘aviv’ (atau “abib”), kata yang berasal dari “keadaan pertumbuhan gandum saat bijinya telah mencapai ukuran maksimum dan penuh berisi tepung, tetapi belum kering” (Wikipedia).
Hari ini “Aviv” dikenal di Israel sebagai kata Ibrani untuk “Musim Semi”. Pada hari kesepuluh bulan ini di setiap rumahtangga Ibrani yang ada di Mesir saat itu menyisihkan seekor anak domba atau kambing. Pada senja hari ke 14 anak domba tersebut di sembelih, dan darahnya dioleskan ke ambang-ambang dan tiang-tiang pintu. Jika di tengah malam TUHAN berjalan di negeri itu, Dia akan ‘melewati’ pintu-pintu yang bertanda darah, dan tidak mengijinkan si pemusnah memasukinya. (Jika kalian bergabung dengan kami di Paskah, saya buatkan masing-masing permata khusus yang melambangkan “Pintu Masa Depanmu”).
Paskah itu merupakan hari libur di Israel — akan ada suasana sukacita dengan semakin mendekati harinya, seperti pengalaman saat “Musim Natal” di negara Barat — meskipun tentunya sangat berbeda. Sekolah diliburkan beberapa minggu; toko-toko menyingkirkan atau menutupi makanan-makanan yang mengandung ragi; banyak rumah orang-orang Yahudi, baik secara kelihatan maupun tidak, ‘menghilangkan ragi lama” dalam rangka pembersihan rumah mereka.
Keluarga-keluarga mulai mengumpulkan barang-barang untuk ‘malam seder’. Seder berarti “tatanan” di Ibrani, ini merupakan kata yang menunjukkan tatanan dan pengaturan duduk yang dilakukan setiap tahun sebagai tindakan penghormatan YHVH TUHAN yang menuntun Israel keluar dari perbudakan di Mesir dengan tangan kanan-Nya yang kuat (Keluaran 13:3-10).
Bagi umat percaya Messianic, domba Paskah juga menyatakan pengorbanan ‘Anak Domba Allah yang menanggung dosa dunia’, yang menyediakan keselamatan bagi mereka yang dengan iman menemukan tempat perlindungan di bawah Darah yang Dicurahkan. Di Perjanjian Baru, Paskah menjadi perayaan ziarah. Banyak orang yang berkumpul di Yerusalem untuk menonton perayaan tahunan. Dalam perayaan-perayaan Paskah ini Yesus disalibkan di kota. Dia dan para murid-Nya makan perjamuan Paskah bersama di malam kematian-Nya. Seperti darah anak domba yang menyelamatkan orang Ibrani di Mesir dari pemusnahan, darah-Nya, sebagagai korban utama Paskah, menebus kita dari kuasa dosa dan maut. Pada hari ketiga, hari setelah “Sabbath” Paskah, saat seberkas gandum dilambai-lambaikan di hadapan Tuhan (Imamat 23:11), kami merayakan kebangkitan Yeshua dan kebangkitan keimaman ke tempat Tinggi untuk mempersembahkan diri-Nya ke hadapan Bapa mewakili kita semua sebagai Buahsulung dari kematian!
Minta Tuhan memberimu pewahyuan bagaimana untuk “MENATA/MENGATUR” hidupmu dengan cara baru sewaktu mendekati hari Paskah mendatang. Jangan lupa bergabung dalam “The Glory Seder Night” pada hari Senin malam. Kalian bisa bergabung via web.
Baca Markus 14, 15


HARI-2

Tidak Terjadi Tanpa Darah!
Di kitab Wahyu rasul Yohanes menunjukkan ada sebuah pintu yang terbuka di Sorga dan terdengar undangan, ‘Naiklah!’ Yesus sendiri yang menawarkan undangan ini kepada kita, ‘Buka pintu hatimu!’ Saat kita menyambut undangan ini, Dia mengatakan Dia akan masuk dan makan bersama kita. Di Yohanes 10 Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai Pintu. Setiap orang yang memasuki bersama-Nya akan diselamatkan. Coba bayangkan – memasuki alam Sorga, makan bersama Tuhan, dan memasuki tempat di mana Tuhan berada, El Shadai, Yang Mahakuasa, dimana semua akan dijamin!
Semua arahan ini, undangan dan janji-janji ini, tidak mungkin diperoleh tanpa pintu yang lain. Kita lihat pintu ini di Mesir saat Tuhan berbicara kepada Musa untuk kemerdekaan yang akan datang. Kematian akan memberikan kemerdekaan. Melalui serbuan kematian di negeri itu, Tuhan memberikan jalan kelepasan bagi umat-Nya.
Allah memilih Musa dan Harun untuk menerima instruksi-Nya. Allah kemudian minta mereka memanggil para tua-tua untuk berkumpul. Mereka mencoba membagikan sebisa mungkin kepada para tua-tua tentang apa yang akan terjadi. Kematian akan datang dengan jumlah yang belum pernah mereka lihat. Hidup mereka hanya akan diselamatkan oleh satu hal saja, darah yang dioleskan pada ambang pintu mereka yang percaya kepada Tuhan untuk membebaskan mereka terhadap kungkungan politik dan spiritual yang ada. Mereka minta orang Israel untuk mengambil anak doma – bukan sekedar anak domba --- tetapi anak domba yang tanpa cacat, dan menyembelihnya. Anak domba yang akan menjadi Anak Domba Paskah.
Para tua-tua tidak paham sepenuhnya akan pentingnya apa yang sedang diminta untuk mereka lakukan. Apa yang perlu mereka lakukan hanya percaya dan mentaatinya. Mereka tidak tahu bahwa beratus-ratus tahun kemudian malam yang mereka lewati itu akan dirayakan dan diulangi di rumah-rumah sebagai pengingat akan kasih dan penyediaan Allah. Darah anak domba yang tanpa cacat yang dioleskan di ambang-ambang pintu mereka di Mesir akan menjadi perayaan PASKAH yang pertama. Kematian akan melewatkan tempat dimana ada darah. Ini akan menjadi pelajaran bahwa kehidupan dan kemerdekaan yang disediakan bagi mereka itu diperoleh karena ada kehidupan lain yang sudah diberikan di tempat itu. Pilihan mereka hanyalah hidup atau mati. Tetapi anugerah kehidupan itu TIDAK TERJADI TANPA DARAH!
Baca Ibrani 9
Baca 1 Petrus 1:18-19, ‘Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat’.


Pengantar Redaksi:
Mulai hari ini, di samping Devosi & Fokus Doa 40 hari untuk merubah, menerima vitalitas baru, dan bergerak maju ke janji-janji berikut yang Tuhan sediakan, kami juga terbitkan Devosi & Fokus Doa 14 Hari untuk Kemerdekaan Baru.
Tuhan Yesus memberkati.

- - - - - - - - - - - - - - - -
14 hari mulai hari ini bisa merupakan sesuatu yang kritis dalam kehidupan kita. Ke 14 hari yang berikut ini bisa mengubah jalan sejarah. Kita memasuki musim rohani di sejarah dunia. Bangsa ini saat ini telah membuat perubahan dengan memasuki musim perubahan dan konsekwensi. Sekarang ini pemerintahan-pemerintahan di dunia sedang mencoba menciptakan panggilan kepada umat Allah untuk kembali ke Hari Pembebasan! Paskah tahun ini akan menjadi sesuatu yang bersejarah! Allah yang sama yang telah mengunjungi Musa saat itu, yang mengumpulkan para tua-tua kovenan-Nya, saat ini berkata, ‘Kumpulkan kembali mereka untuk mendapatkan strategi dan kekuatan bisa melangkah melewati taktik musuh yang ada di dunia saat ini.’
Paskah bukan hanya hari, tetapi merupakan suatu musim!
Kita harus selalu berdoa untuk Kedamaian Yerusalem. Israel membutuhkan waktu pembebasan. Ketika waktu Tuhan datang, ada proses bagi Israel untuk dibebaskan. Israel sekarang ini ada di proses yang sama dengan jaman Musa pada waktu itu. Setiap bangsa ada dalam proses untuk bisa melihat kesempatan bisa menghubungkan diri dengan Israel. Masalah utamanya ialah Tubuh Kristus. Apa kita bisa belajar mengenal posisi kovenan kita sewaktu berdiri bersama bangsa Israel? Saat Israel berjalan untuk kebebasan bagi rencana Allah untuk masa depannya, apakah kita juga sedang dibebaskan bersama mereka?
Bagaimana bisa memikirkan kebebasan jika sedang dalam kepungan musuh? Kita membutuhkan suara-suara yang berteriak ke musuh kita, ‘Biarkan umat-Ku pergi agar mereka bisa melayani-Ku!’ Bagi Musa, ini merupakan teriakan yang tidak tergoyahkan. Tidak tergantung pada reaksi manusia dan tidak tergantung pada reaksi Firaun, dia terus berteriak. Teriakan memang TIDAK mengubahkan. Permohonan juga TIDAK mengubahkan. Tetapi Allah-lah yang mengubahkan!!! Sampai waktu pembebasan ada GOSHEN, tempat perlindungan yang di’semaikan’ untuk persiapan masa depan mereka!!! Jangan takut, Tubuh Kristus … ada teriakan yang akan membebaskanmu! Jangan takut, Tubuh Krstus … ada Goshen! Tempat dimana kita disemaikan untuk masa depan pembebasan kita. Ada tempat dimana sihir dan kejahatan tidak bisa menyentuh kita di musim pembebasan ini.
Ada tiga kunci untuk pembebasan: Anak Domba, darah, dan lengan kuat Tuhan yang terulur. Pembebasan tidak datang tanpa pengorbanan. Harus ada anak domba! Umat harus memelihara anak dombanya selama empat hari sebelum disembelih untuk menudungi mereka. Harus dibuat pengorbanan. Harus ada lengan Tuhan yang terulur yang tidak akan gagal … bahkan untuk hari ini! Raih dan ijinkan tangan kita terlihat oleh oleh mata Tuhan dan ijinkan pembebasan kita dimulai.
Tidak Terjadi Tanpa Darah!
Di kitab Wahyu rasul Yohanes menunjukkan ada sebuah pintu yang terbuka di Sorga dan terdengar undangan, ‘Naiklah!’ Yesus sendiri yang menawarkan undangan ini kepada kita, ‘Buka pintu hatimu!’ Saat kita menyambut undangan ini, Dia mengatakan Dia akan masuk dan makan bersama kita. Di Yohanes 10 Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai Pintu. Setiap orang yang memasuki bersama-Nya akan diselamatkan. Coba bayangkan – memasuki alam Sorga, makan bersama Tuhan, dan memasuki tempat di mana Tuhan berada, El Shadai, Yang Mahakuasa, dimana semua akan dijamin!
Semua arahan ini, undangan dan janji-janji ini, tidak mungkin diperoleh tanpa pintu yang lain. Kita lihat pintu ini di Mesir saat Tuhan berbicara kepada Musa untuk kemerdekaan yang akan datang. Kematian akan memberikan kemerdekaan. Melalui serbuan kematian di negeri itu, Tuhan memberikan jalan kelepasan bagi umat-Nya.
Allah memilih Musa dan Harun untuk menerima instruksi-Nya. Allah kemudian minta mereka memanggil para tua-tua untuk berkumpul. Mereka mencoba membagikan sebisa mungkin kepada para tua-tua tentang apa yang akan terjadi. Kematian akan datang dengan jumlah yang belum pernah mereka lihat. Hidup mereka hanya akan diselamatkan oleh satu hal saja, darah yang dioleskan pada ambang pintu mereka yang percaya kepada Tuhan untuk membebaskan mereka terhadap kungkungan politik dan spiritual yang ada. Mereka minta orang Israel untuk mengambil anak doma – bukan sekedar anak domba --- tetapi anak domba yang tanpa cacat, dan meneyembelihnya. Anak domba yang akan menjadi Anak Domba Paskah.
Para tua-tua tidak paham sepenuhnya akan pentingnya apa yang sedang diminta untuk mereka lakukan. Apa yang perlu mereka lakukan hanya percaya dan mentaatinya. Mereka tidak tahu bahwa beratus-ratus tahun kemudian malam yang mereka lewati itu akan dirayakan dan diulangi di rumah-rumah sebagai pengingat akan kasih dan penyediaan Allah. Darah anak domba yang tanpa cacat yang dioleskan di ambang-ambang pintu mereka di Mesir akan menjadi perayaan PASKAH yang pertama. Kematian akan melewatkan tempat dimana ada darah. Ini akan menjadi pelajaran bahwa kehidupan dan kemerdekaan yang disediakan bagi mereka itu diperoleh karena ada kehidupan lain yang sudah diberikan di tempat itu. Pilihan mereka hanyalah hidup atau mati. Tetapi anugerah kehidupan itu TIDAK TERJADI TANPA DARAH!
Baca Ibrani 9
Baca 1 Petrus 1:18-19, ‘Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat’.

HARI-1
Allah selalu punya rencana untuk memerdekakan!
Kita sedang memasuki salah satu waktu yang sangat penting dalam tahun ini. Di Alkitab ini disebut dengan Paskah. Ini perayaan penebusan dan pembebasan dengan kuasa darah. Ini perayaan pembebasan Israel dari Mesir, tetapi juga pembebasan kita dari Setan dan dosa, oleh darah Yesus, Anak Domba Paskah kita. Di KELUARAN 12, kita baca, ‘Ambil seekor anak domba dan sembelihlah pada waktu senja. Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya. Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit … itulah Paskah bagi TUHAN. Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman.’
Di devosi kita beberapa hari mendatang ini kita akan melihat cerita Paskah untuk mengajar kita mengatasi kekuatan demonik yang mengikat umat Allah.
Kitab Keluaran menyebutan Israel ada dalam perbudakan di Mesir. Mesir itu negeri yang sombong, sangat maju dan bangsa yang kuat di dunia saat itu. Dikenal dengan arsiteknya yang agung, pembelajaran, dan militer yang kuat! Kitab Keluaran dimulai dengan kisah dimana bangsa Mesir memperbudak orang-orang Israel dengan kejam selama 400 tahun. Orang-orang Israel dicambuk, dipekerjakan sampai mati, dan membunuh anak-anaknya!
Kabar baiknya adalah: Allah punya rencana pembebasan! (Allah selalu punya rencana pembebasan!) Sewaktu Israel berseru-seru kepada Allah, Allah mulai melaksanakan rencana-Nya. Untuk bisa memahami rencana Allah atas Israel kita perlu memahami apa yang telah terjadi di Mesir di dunia roh. Mesir itu negeri yang penuh dengan kuil-kuil dan monumen-monumen yang dibangun untuk menghormati allah-allah palsu mereka. Bangsa Mesir menyembah allah-allah palsu dan percaya merekalah yang memberi kemakmuran dan keamanan. Tetapi allah-allah palsu itu tidak lain adalah roh-roh jahat.
Penyembahan palsu bangsa Mesir seseungguhnya telah menciptakan penguasa roh-roh jahat di atas negeri itu yang mengikat mereka! Hal ini yang selalu terjadi. Begitu di suatu tempat dilakukan penyembahan berhala dan penyembahan palsu maka akan mengundang penguasa jahat untuk memasuki wilayah tersebut dan mengikat orang-orang yang ada!
Dan bukan saja orang-orang Israel saja yang ada dalam ikatan, orang-orang Mesir juga hidup dalam penyiksaan kejam kekuatan roh jahat itu! Jika kita pernah mengunjungi tempat yang tidak ada orang Kristen atau ada kewarisan Firman, kita akan menemukan tingkatan kegelapan dan penyiksaan yang belum pernah kita alami. Bahkan mereka yang terlibat penyembahan berhala selalu mengalami hal yang tidak menyenangkan!
Tanah Mesir dicengkeram dengan kegelapan tesebut! Kekuatan jahat di Mesir itu menciptakan atmosfir yang menyebabkan umat Allah terpenjara. Untuk bisa membebaskan orang Israel dibebaskan maka kuasa roh-roh jahat atas teritorial itu harus dilenyapkan. Allah melakukan ini dengan serangkaian KONFRONTASI KUASANYA dengan kekuatan-kekuatan jahat tersebut! Kita kenali ini dengan TULAH-TULAH MESIR.
Tulah-tulah Mesir itu merupakan konfrontasi struktur agama roh jahat di negeri itu untuk menghancurkan kekuatannya! Kesepuluh tulah itu merupakan program 10-langkah untuk MEMBEBASKAN Israel! Allah juga ingin membebaskan kita dari ikatan musuh. Beberapa hari mendatang kita akan belajar bagaimana ini bisa kita alami. Kita mulai hari ini dengan mohon Allah menunjukkan kepada kita bagaimana musuh telah mengikat kita, dan bagaimana kita BISA dibebaskan dengan Darah anak Domba!
Baca Keluaran 12.
Kemerdekaan itu sedang datang kepada kita, bersiaplah untuk bisa bergerak dengan cepat! Paskah ini akan merintis jalan untuk musim berikut kita!

Minggu, 14 Maret 2010

DEVOSI & FOKUS DOA - 21 April 2010

40 Devosi dan Fokus Doa untuk Merubah, Menerima Vitalitas Baru, dan Bergerak Maju ke Janji-janji Berikutnya------Home
oleh Chuck D. Pierce

Hari – 40
Lari masuk! Engkau sekarang telah masuk ke musim baru. Mari kita akhiri devosi 40 hari kita dengan pemahaman penuh kepada siapa kita berlari di musim berikut ini.
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” Oleh karena itu kita harus “Lawanlah dia dengan iman yang teguh” (1 Petrus 5:8, 9). Selalu ingat bahwa musuh ingin menghalangi jalan kita. Jika dia bisa menggoda dan membelokkan kita dari jalan yang seharusnya ditempuh, dia bisa menghentikan kita untuk masuk ke bagian penuh (kewarisan) yang Allah sudah sediakan. Dia akan mengembangkan strategi untuk menentang kita dengan penipuan dan perpecahan. Dia mengembangkan cara-cara untuk menuduh kita sehingga ada dalam keadaan tertuduh. Dia ingin menghentikan aliran penyediaan kita dan melepaskan roh ketidak-mampuan atau kelemahan untuk menentang kita. Jangan tidak memperhatikan tipumuslihatnya.
Iman yang aktif itu dibutuhkan agar bisa menerima sesuatu dari Allah. Saat seseorang menerima Kristus sebagai Juruselamatnya mereka segera menjadi pasukan Kristen. Mereka memasuki peperangan melawan Setan dan pasukan roh-roh jahatnya. Untuk bisa mengalahkan tipumuslihat iblis kita harus ‘mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah’, ‘melawan roh-roh jahat di uadara’, ‘melawan iblis’, dan memakai seluruh senjata rohani yang ‘perkasa di dalam Allah untuk meruntuhkan benteng-benteng’. Di dalam nama Yesus kita ditugaskan untuk ‘mengusir roh-roh jahat’. Semua ini membutuhkan komitmen dan agresivitas menentang kerajaan Setan.
Si Pencoba terus mengawasi untuk melihat kapan kita mulai pasif. Dia mencari kepasifan kita untuk bisa membelokkan jalan kita. Dia tahu jika kita ada di jalan yang Tuhan ciptakan untuk kita, kita akan melemparkan rencananya dan akan menggenapkan semua rencana yang Tuhan sudah sediakan bagi kita. Si Pencoba ingin menghentikan pengaruhmu di saat ini. Allah punya jalan-jalan yang jelas bagi setiap kita. Dengan tetap berada di tempat yang tepat di waktu yang tepat kita akan makmur. Iblis bisa memasukkan emosi dalam diri kita dan menuntun kita ke arah yang salah. Sekarang ini merupakan kunci-waktu untuk mempelajari hal ini! Percayai Tuhan! Pencoba akan bekerja menentang kita agar tidak percaya . . . Bahkan walaupun dia telah menjebak dan mengalahkan kita di masa lalu, ketahuilah bahwa Allah bisa mengembalikanmu di jalanmu.
Bagaimana si PENCOBA bekerja? Kata cobaan berarti untuk membuktikan, mencoba, melibatkan dalam pencobaan, dan diminta untuk tidak mempercayai dan melawan otoritas dalam hidup kita. Yesus dibawa ke padang gurun untuk dicobai. Biarkan semua pencobaanmu ada di bawah kuasa Roh Allah. Pencobaan itu dirancang untuk memperlancar jalanmu. Akibatnya, kita perlu memproses lingkungan kita di bawah arahan Roh Kudus. Pencobaan akan membuat iman dan kesabaranmu diuji. Si PENCOBA mempunyai HAK untuk mencobai kita. Pencobaan itu bukan dosa … sampai kita menyetujuinya. Jangan ijinkan si Pencoba menang. Manfaatkan dia untuk menghasilkan iman kemenangan baru di dalammu. Si pencoba menempatkan kejahatan di jalanmu untuk membelokkanmu dari tujuan yang Allah tetapkan bagimu. Strategi si Pencoba ialah untuk mencobaimu tentang siapa Allah itu dan apa yang Dia katakan mengenai engkau! Dia ingin engkau percaya bahwa Allah tidak membimbingmu. Dia ingin agar engkau percaya bahwa Allah ingin membuatmu pergi dari tempat dimana sekarang engkau berada. Dia mengirim orang lain untuk mencobaimu. Ingat isteri Ayub. Di tengah-tengah pencobaan Ayub dia mengatakan, “Kutuk Allah dan matilah!”
Saat Allah berbicara kepadamu, firman Allah akan dicobai. Firman Allah membuat Yusuf diuji. Firman akan diuji untuk memperlancar kita sehingga bisa termanifestasi dalam hidup kita. Yusuf diuji dengan banyak cara – melalui pengkhianatan, tuduhan, tidak-diacuhkan, dipenjara, dan ditolak. Untuk mencapai tujuannya, Setan harus menemukan jalan untuk menarikmu dengan hal-hal tersebut di sepanjang jalanmu. Tujuannya untuk membuatmu gagal dalam ujian. Ini akan menghentikanmu sehingga tidak bisa membuat KESAKSIAN! Pilih untuk KUDUS! Sediakan waktu bagi Tuhan untuk menguduskanmu. Dicobai itu satu perkara, tetapi jatuh dalam pencobaan itu perkara yang berbeda. Seseorang bisa bersukacita saat dicobai (Yakobus 1:2). Meskipun begitu, saat kita jatuh, Setan akan membungkus kita dengan rasa malu, aib dan penghukuman. Pilih untuk bersukacita saat engkau mengalahkan musuh! Perintahkan suara si Pencoba disingkapkan! Beberapa di antaramu sudah ada di batas pelipat-gandaan besar dan promosi. Tetap kokoh dan jangan mau memberi diri untuk ditipu. Kesaksianmu akan benar-benar meruntuhkan kuasa iblis dan dengan itu tanpa disadari engkau kakimu telah menginjak tengkuk musuh!
Sekarang akan menjadi musim musuh mengirimkan pencobaan-pencobaan besar untuk membelokkan kita agar menyimpang dari jalan yang Allah perintahkan kepada kita. Sekarang kita harus MELAWAN si Pencoba! Melawan berarti menentang, marah, mencampuri, mengaduk, dan berjuang untuk menang. Yesaya 50:8 mengatakan, “Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku!” Kita tidak harus mundur dari musuh saat ini demi sejarah Gereja, juga demi sejarah bangsa ini. Musa mengatakan kepada orang Israel di Ulangan 2:24, “Bersiaplah kamu, berangkatlah dan seberangilah sungai Arnon. Ketahuilah, Aku menyerahkan Sihon, raja Hesybon, orang Amori itu, beserta negerinya ke dalam tanganmu; mulailah menduduki negerinya dan seranglah Sihon.” Waktunya sudah tiba untuk menyeberang dan melakukan peperangan bagi kewarisan negeri ini. Kita harus melawan bagi Rumah Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya di jaman ini.
Waspadai untuk melawan kebodohan yang membelit. Amsal 29:9 mengatakan, “Jika orang bijak beperkara dengan orang bodoh, orang bodoh ini mengamuk dan tertawa, sehingga tak ada ketenangan.” Jangan biarkan musuh membawamu masuk ke peperangan yang terlalu besar. Salah satu janji Tuhan yang diberikan kepada saya adalah dari Yesaya 49:25, “…sebab Aku sendiri akan melawan orang yang melawan engkau dan Aku sendiri akan menyelamatkan anak-anakmu.” Keluarga saya saat itu sedang dibelokkan dari tujuan Allah. Tetapi Dia melawan musuh bagi anak-anak kami sehingga mereka akan memahami Roh-Nya. Di Yudas kita temukan, “…supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang.” Sekarang ini musim melawan untuk iman kita. Roh agamawi akan bangkit untuk menghentikan imanmu bertumbuh.
Melawan juga berarti bergumul dengan saingan sampai menuju ke suatu pertandingan. Kata ini dihubungkan dengan bergumul untuk memperoleh kemenangan. Kata lain yang sangat dekat dengan melawan adalah “bergumul”. Efesus 6:12 mengatakan, “karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Pergumulan berasal dari kata pallo, yang berarti menggetarkan atau menggocangkan. Goncangkan musuhmu agar terlepas dari belakangmu. Kata ini juga berarti suatu pertandingan antara dua orang yang masing-masing berusaha untuk melemparkan lawannya ke tanah. Si pemenang akan diberikan kepada yang menjatuhkan lawannya dan menaruh kaki di leher lawan. Ini dikaitkan dengan pergumulan orang Kristen dengan kuasa kejahatan.
Jangan takut melawan di musim ini! Setan tahu bahwa kita sudah ada di batas terobosan dan penjarahan yang telah dia pegang di musim terakhir atau bahkan di generasi terakhir ini! Musuh telah mendengar saat ini ada pengurapan yang sedang dilepaskan. Akibatnya, dia harus menyerang balik dengan melepaskan pasukan roh penggodanya! WASPADAI KESANTAIAN ROHANIMU! Bersabarlah, tetapi tetap dalam keadaan menyerang! Jagai nubuatan profetis mengalir dari sorga memasuki hatimu (Amsal 29:18). Jagai visimu tersesuaikan dan diperhalus! “apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu.” Padang gurunmu di musim lalu hanya sebagai sarana untuk menghasilkan kuasa di dalam dirimu sewaktu engkau memasuki musim ini. Masuki dengan percaya dan keberanian. Engkau akan melihat kerinduanmu akan digenapkan. BERANI! JADI KUAT! Tuhan Allah yang Perkasa ada di tengah-tengahmu.
Baca Matius 12, 1 Samuel 30. Engkau akan mengikat orang kuat, mengejar, dan merebut kembali jarahan yang diambil darimu. Percayalah pada Tuhan untuk menghubungkanmu dengan mereka yang akan mengerjar dan menangkap musuhmu. Tolak semua ketakutan! Rampas kembali semuanya.
Renungkan 1 Yohanes 2 dan 1 Yohanes 3. Minta Tuhan mengisimu dengan kasih-Nya sehingga engkau bisa mematahkan setiap strategi dosa dalam hidupmu dan menghancurkan pekerjaan iblis.
Hafalkan 1 Yohanes 3:8 dan Mazmur 92.
Baca Ezra 8. Berhenti dan biarkan Tuhan menunjukkan musuh yang ada di jalanmu.


Hari – 39
Sewaktu kita memasuki musim baru, kita harus mematahkan muslihat Setan yang dirancang untuk menentang hidup kita. Musuh merancang dan merencanakan strategi untuk mengubah jalur kita sehingga tidak bisa menggenapkan kehendak Allah dan memasuki berkat-berkat-Nya. Setan memakai roh-roh jahat untuk menutup dan menyembunyikan strategi-strategi, rancangan-rancangan dan rencananya sehingga bisa menentang rencana kovenan Allah dalam hidup kita. Begitu kita tunduk kepada Allah dan melawan musuh, baik secara perorangan maupun bersama-sama, musuh harus pergi. Minta Tuhan menyingkapkan rancangan musuh yang dipasang untuk membuat rasa takut dan membawa kehancuran bagi kita, bagi mereka yang kita kasihi, bisnis-bisnis, kota-kota, dan bahkan bangsa-bangsa.
Saat ini musim untuk MELIHAT! Tidak hanya kita yang harus berteriak untuk bisa melihat wajah Tuhan muka dengan muka, tetapi kita harus membuka mata juga dan melihat kegerakan musuh yang ada di tengah-tengah kita. Banyak dari kita mengalami kesulitan melihat jebakan musuh yang secara strategis dirancang di jalan kehidupan kita. Ini yang menyebabkan kita dengan mudah melangkah masuk ke jeratnya dan banyak menghabiskan waktu untuk bisa membebaskan diri dari gangguan dan usaha untuk sepakat dengan dia. Sepakat artinya membentuk kita selaras dengan cara-cara dunia, dan bukannya tetap bebas memikirkan jalan-jalan Allah, dan berjalan dalam kebenaran-Nya terkini.
Setan membentuk tirai untuk menyembunyikan tipuannya. Kita harus bisa melihat melampaui apa yang kelihatan agar melihat apa yang tidak kelihatan, dan setiap kekuatan supra-alami yang menjebak kita, dan yang menghalangi kita untuk bisa menggenapkan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Ijinkan saya menggambarkan Lucifer, si iblis, dari Yehezkiel 28 dengan kata-kata saya, ‘dia adalah model kesempurnaan yang terbungkus dan didandani dengan berbagai macam permata … Dia diurapi sebagai kerubim penjaga dan yang menaungi atau menutupi setiap tempat yang dia jalani … sampai kejahatannya ditemukan. Hatinya menjadi sombong dan memamerkan keindahannya. Dia adalah hikmat yang rusak dan berhasil dalam kelimpahan dagangnya yang dipenuhi dengan kekerasan dan tanpa hukum. Dengan ini dia mencemari tempat kudus.’
SEKARANG-lah saat kita untuk mendeklarasikan apa yang tersembunyi agar bisa dilihat. Tabir yang menutup mata kita karena ketidak-percayaan itu disebabkan oleh roh-roh okultist. Okult berarti: menutup atau menyebabkan hilang dari pandangan, rahasia, misterius, dan supra-alami. Tuhan punya banyak rahasia bagi kita untuk dibukakan. Dia rindu menyingkapkan banyak misteri untuk kita saat memasuki musim ini.
Setan menyembunyikan jalan-jalannya dari mata kita. Oleh karena itu mata kita harus diisi dengan terang. Setan menciptakan garis-garis okultis (garis-garis geometri yang melalui bumi), dan memakai magis dan kata-kata menipu untuk menyembunyikan tempatnya agar tidak kelihatan. Dia memakai atmosfir yang ada di sekitar kita untuk menyembunyikan rencananya. Dia menciptakan sebuah tabir. Dia menyembunyikan, menutupi, merahasiakan, menyekat, memberi tabir, mengubur, membungkus, memberi topeng, dan menyamarkan rencananya sehingga bisa mampu mencegah kita berhasil dalam kepenuhan Allah di atas bumi ini.
Kata lain untuk menutupi ialah mem-blok! Setan akan memakai cara-cara menipu untuk mem-blok jalan kita. Setan punya cara-cara untuk menyalurkan kejahatan dan sumber-sumbernya ke dunia. Kita harus menjadi aktif dalam roh dan mengijinkan Roh Kudus untuk bangkit dan menyingkirkan setiap selubung yang mem-blok atau menyembunyikan hal-hal terbaik dari Allah untuk hidup kita. Besok kita akan mengakhiri devosi 40 hari ini dengan penyembahan. Bagaimana kita menyembah merupakan kunci untuk menyatu dengan dan melihat Allah. Dalam terang-Nya semua kegelapan harus menyingkir. Tubuh Kristus harus mampu berdiri tegak dan menolak setiap kepasifan sewaktu memasuki musim yang berikut. Bangun! Bangkit dan singkirkan kantukmu.
Mendekatlah kepada Allah dan lihat, selubung musuh disingkirkan dan lihat musuh melarikan diri! Musuh menyuarakan kebohongan memasuki kehidupan kita. Ijinkan Tuhan menyingkapkan kwalitas supra-alami yang dimilki musuh. Setan adalah bapa kebohongan dan hanya bisa bekerja jika kita memberi jalan masuk. Potong setiap ikatan yang telah ditanamkan di dalam jiwa kita yang menjadikan kita terpenjara. Yesus menolak suara musuh. Minta Tuhan memenuhimu dengan Roh Kudus! Bahkan di padang belantaramu engkau bisa melawan dan menerima kuasa baru.
Baca Kejadian 3, Lukas 4, Yehezkiel 28, Yesaya 14.
Renungkan Yohanes 8:44.
Hafalkan Yakobus 4:7-8.


Hari – 38
Musim baru ini merupakan waktu untuk menyingkirkan setiap cela masa lalu yang melekatkan dirinya pada kita! Tuhan sedang memberi pewahyuan dari sorga. Raih dan harapkan menerima apa yang kita butuhkan, dimana yang-kemudian lebih besar dari yang-semula. Kokohkan tempatmu (bagian yang Tuhan telah berikan kepadamu) dan deklarasikan bahwa apa yang terbaik yang Tuhan sediakan bagimu akan terwujud di tiga tahun mendatang! Banyak siklus yang akan menjadi sempurna. Banyak dari siklus-siklus ini sebagai akibat dosa dan yang membuat sebuah bangsa lari dari kovenannya dengan Allah.
Dosa akan menjadi cela bagi kebenaran apapun yang muncul. Cela didefinisikan sebagai suatu sumber omelan, hilang kepercayaan, aib, malu, penghinaan, atau cemoohan. Begitu dosa menanamkan dirinya di dalam kita, terciptalah cela yang akan bekerja untuk menentang perkenanan Allah. Tadi malam Tuhan berkata, ‘Saya tidak akan mengangkat perkenanan Saya atas bangsa ini. Jangan takut! Meskipun perkenanan sedang diangkat dari suatu bangsa, Saya akan mencurahkan perkenanan ke umat Kerajaan-Ku di negeri ini!’
Perkenanan itu berarti kesenangan, kerinduan, sukacita, disenangkan dengan atau diuntungkan akan sesuatu. Saat Allah kita senangkan, perkenanan-Nya tinggal pada kita. Tetapi dosa bisa menghentikan perkenanan Allah tersebut. Kita bisa mengganti perkenanan Allah dengan cela. Cela itu tidak berarti kita telah kehilangan keselamatan atau kebersamaan dengan Allah. Cela berarti mencemari pakaian kita sehingga menghalangi kerinduaan Allah untuk memberi perkenanan-Nya kepada kita. Kita (dan mungkin juga keturunan kita) akan hidup di bawah pengaruh cela, sampai kita hidup benar lagi di hadapan Allah.
Bagaimana cela bermanifestasi? Banyak cara cela bisa lepas dari kehidupan seseorang. Manifestasi umum cela ialah hati yang tidak disunat. Di Perjanjian Lama, tanda fisik kovenan Abraham ialah penyunatan. Saat Yosua akan membawa orang Israel memasuki tanah perjanjian, semua pria yang telah disunat mati di padang gurun. Oleh karena itu Allah minta Yosua untuk memperbaharui tanda penyunatan bagi seluruh generasi baru. ‘Setelah seluruh bangsa itu selesai disunat, maka tinggallah mereka di tempatnya masing-masing di perkemahan itu, sampai mereka sembuh. Dan berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu." Itulah sebabnya nama tempat itu disebut Gilgal sampai sekarang.’ (Yosua 5:8-9) Kisah ini menunjukkan bahwa dengan ketaatan pada perintah, Allah menghilangkan cela terakhir Mesir terlepas dari umat-Nya. Semua malu dan hinaan akan perbudakan mereka dilenyapkan.
Sunat saat ini bukan sunat fisik tetapi sunat rohani, sunat hati. Ulangan 30:6 menjelaskan, ‘Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup.’ Jika kita belum membuka hati kita terbuka bagi kovenan Allah, atau kita terus-menerus memutuskan kovenan tersebut, kita tidak menunjukkan tanda kovenan, yaitu suatu sunat hati – mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, sehingga kta bisa hidup. Tanpa sunat hati, cela-cela seperti perbudakan dan berhala, tidak akan sepenuhnya terlepas dari hidup kita.
Banyak sakit-penyakit terkait dengan cela. Cela yang disebabkan dosa tanpa kita sadari banyak memberi pengaruh pada tubuh fisik dan fungsi mental kita. Kita tahu bahwa upah dosa itu maut – kematian fisik. Hal yang sama, akibat dosa juga menimbulkan sakit-penyakit. Misalnya, luka-lambung dan sakit-sakit perut bisa disebabkan karena adanya dosa kecemasan. Banyak yang bisa dijelaskan dengan pemahaman ini, meskipun tidak semua penyakit sebagai akibat dosa (Yohanes 9:3).
Suatu cela bisa diketahui dengan tidak adanya kehadiran Allah. Cela-cela bisa juga bermanifestasi dalam bentuk mandul, penyusutan, dan kemiskinan. Jika kita dikirm ke peperangan dan kalah, ini akan memberi cela atas hidup kita atau hidup sebuah bangsa.
Kita mengenakan cela! Kita harus dikenakan pakaian ulang untuk masa depan kita. Jika kita tidak menyingkirkan cela-cela masa lalu kita, itu akan membuat kotor baju kita di hari-hari kemudian. Masa depan merupakan kata-kata yang menarik karena mengandung arti waktu yang ‘belum diketahui’ yang ada di depan. Konsepnya ialah kita punya akhir yang bisa kita harapkan untuk diperoleh. Banyak orang terjerat di pikiran dengan rasa takutnya akan apa ada di jalan yang akan dilewati. Banyak yang menyesal dengan kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalunya, dan sulit percaya bahwa mereka masih punya masa depan. Kita, sebagai anak-anak Allah, harus diisi oleh pengharapan. Untuk bisa punya masa depan berarti kita harus terikat dengan tali Ilahi dengan hati Allah dan Dia yang akan memberimu pengharapan dimana akhir masa depanmu akan lebih besar dari awalmu. Kita harus mengulurkan tangan kita untuk meraih apa yang ada di depan kita. Singkirkan semua cela dan kenakan perkenanan untuk memasuki musim berikutmu.
Baca Zakharia 3 dan Mazmur 37.
Renungkan dan hafalkan Mazmur 37:37.
Baca Amos 9. Minta Tuhan memberimu pewahyuan akan Tabernakel Daud.
Baca Yeremia 29 dan daniel 4. Mengucap syukur kepada Allah bahwa Dia mengenal jalan yang akan engkau tempuh dan di sana akan ada pewahyuan dan hikmat yang Dia jaga termeterai. Pewahyuan ini akan melemparkan rencana-rencana dan muslihat musuh yang akan menentangmu.
Berteriaklah! Baca dengan keras Yeremia 29:11-13 dan Yeremia 33:3. Deklarasikan bahwa masa depanmu aman. Bersukacitalah di sepanjang hari!

Hari – 37
Suara apa yang sedang terdengar di kejauhan? Suara itu mendahului gerakan. Tuhan mengatakan, ‘Suara yang sedang engkau dengarkan itu suara derap kaki kuda. Sorga sedang turun. Bangkit dan lihat lebih jauh.Lihat ke tempat, ke alam, yang engkau belum pernah lihat sepenuhnya. Seperti Yohanes, yang Saya bawa untuk menyingkapkan masa depan, Saya sedang membawamu untuk menyingkapkan apa-apa yang akan datang. Jangan terkejut dengan hal-hala yang tidak terduga. Jangan sampai lalai, karena akan banyak hal-hal yang mengejutkan di sepanjang jalan yang akan engkau lewati. Seperti kuda-kuda yang akan muncul, ada suara dari sorga yang sedang mengaduk sedemikian rupa sehingga akan membuatmu bergerak maju seperti pasukan yang sedang dikerahkan di atas muka bumi. Satu malaikat yang bernama Pengingat yang sedang dikirmkan. Saya mengingat semua yang telah engkau katakan dan Saya telah mencatat deklarasi iman yang telah engkau ucapkan. Saya akan menghidupkan janji yang telah ada dalam dirimu. Saya bisa engkau percayai untuk menggenapkan janjimu. Bagaimana Saya menyatakannya tidak tergantung dari engkau. Engkau telah menggantungkan diri pada diri-sendiri untuk mewujudkan sesuatu yang Saya ucapkan, tetapi untuk di fase yang berikut ini Saya yang akan mewujudkan apa yang Saya mau untuk engkau alami. Berteriaklah kuat-kuat, dan itu akan mengingatkan apa yang sudah Saya katakan kepadamu. Layangkan pandanganmu ke alam sorgawi.
‘Pandang Saya dan LIHAT di luar alam natural yang mengelilingimu. Ada alam supra-alami yang Saya minta engkau masuki. Ada tempat dimana engkau akan mengetahui kegelapan dan engkau akan tahu gerakan musuh. Engkau akan bisa mengetahui bayang-bayang musuh. Saya akan menunjukkan kepadamu dimana musuh sudah membuat bayangan dan menciptakan sesuatu di sekitarmu yang sesungguhnya tidak ada. Engkau tidak akan takut lagi kepada musuh karena engkau engkau akan mengetahui dan bisa melihat bagaimana musuh akan menjebakmu. Engkau akan mengetahui cara-cara musuh bergerak untuk menghentikanmu dengan melihat apa yang dengan mendadak akan Saya nyatakan kepadamu. Perluas pandanganmu. Lihat ke tempat yang jauh tempat baru untuk diseberangi menuju ke tanah berkat yang engkau hanya bisa lihat dari jauh. Saya sedang meraih tanganmu dan membantumu naik ke puncak gunung itu. Saya akan memberimu kemampuan supra-alami untuk bisa melihat dan memperhatikan tempat yang sudah Saya persiapkan dan sudah menunggu untuk engkau masuki.’
Sekarang ini waktu suara baru dari sorgawi sedang memasuki bumi. Bersiaplah karena gerakan Allah sedang dimulai. Yang baru akan melahirkan kesaksian baru! Dia sudah membuatmu baru. Bersiaplah untuk bergerak bersama Dia saat Dia menyatakan Diri-Nya di bumi.
Baca Wahyu 1-4.
Hafalkan Wahyu 4:1-2.
Renungkan Kisah 2.

Hari – 36
LIHAT-ULANG! Apa kita mengesan ada sesuatu yang baru? ‘Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?’ Allah memakai nabi Yesaya untuk menanyakan pertanyaan ini di Yesaya 43. Bisa jadi Tuhan sedang melakukan sesuatu di depan mata kita, tetapi indra kita tidak bisa menangkap apa yang sedang kita tunggu-tunggu dan harapkan jika sikap kita, penyelarasan kita, atau kapasitas kita, tidak cocok dengan itu. Di tengah-tengah kebingungan kita, luka-luka kita, perubahan kita, kesedihan kita, ketandusan kita, keputus-asaan kita, dan kematian kita, kita harus mampu mengesan Dia sebagai Penolong kita disaat kesusahan! Di dalam kekacauan kita, bisakah kita mengesan kehendak Allah dengan benar? Bisakah roh kita menerobos sekali lagi masuk ke aliran kehidupan baru dan tetap diperbaharui, terisi, dan berkuasa? Kita harus bisa mengesan dengan tepat saat ada yang baru dimulai.
Apa yang Tuhan katakan kepada kita sewaktu kita memasuki musim ini ialah: “LIHAT-ULANG!” Bagaimana cara kita melihat sesuatu di musim lalu akan berbeda dengan yang sekarang. Bagaimana kita melihat situasi yang berat dan harus menghindarinya di musim yang lewat berbeda dengan di musim sekarang. Kita akan melihat kembali situasi yang ada dengan cara pandang yang berbeda sebab dengan berlalunya waktu membuat emosi kita juga berubah.
Kesan / persepsi akan memakai semua indra kita. Kelima indra kita ialah penglihatan, peraba, penciuman, pendengaran dan perasa! Indra-indra tersebut terlibat dalam berkomunikasi! Mengesan itu suatu tindakan menangkap, pemahami, atau memasuki kesadaran akan adanya sesuatu yang telah menyerbu atmosfir kita. Setelah mengalami trauma penyaliban Tuhan, para murid di jalan Emaus di Lukas 24 tidak bisa mengesan dengan tepat bahwa yang sedang bersama mereka itu adalah Yesus Sendiri. Meskipun begitu, begitu mereka menerima perjamuan, mata mereka terbuka.
Kuasa persekutuan / perjamuan akan menjaga kesadaran atau hatinurani kita, mata jiwa kita dan jendela roh kita, tetap terang sehingga kita bisa melihat dan mengesan dengan tepat. Para murid tidak bisa mengesan, tetapi saat Tuhan berbicara dengan Maria setelah kebangkitan-Nya, dia mengenal-Nya. Dia menampakkan diri kepada Maria sebagai penjaga kebun di luar kuburan. Meskipun penampilan-Nya berbeda, Maria bisa mengenal-Nya karena dia mendengar suara-Nya dan segera mengenali-Nya! Maria bisa mengesan karena dia telah dilepaskan, sepenuhnya mengenal anugerah-Nya, dan ingat akan kata-kata-Nya! Apa yang membuat Maria mengetahui Tuhan adalah begitu dia mengikut Dia, dia tidak pernah menengok lagi ke belakang. Domba-Nya mengenal suara-Nya, dan jika domba-domba itu mengikut Dia, Dia akan menuntun mereka ke seluruh kebenaran.
Di setiap persimpangan untuk mengambil keputusan kita harus bisa mengambil keputusan yang benar. Kesan, pilih, ikuti dan temukan penebusan! Allah punya tempat-tempat pilihan bagi kita.
LIHAT-ULANG! Apa yang tadinya merupakan ujian besar sekarang menjadi sebuah kesaksian!
Baca dan Renungkan Mazmur 66.
Hafalkan Mazmur 121.

Hari – 35
Kenali adanya ciri-ciri (identitas) yang menandai perpindahan musim ke musim yang berikutnya. Kita bisa saja telah melewati suatu krisis sebagai identitas musim atau telah mengetahui sesuatu yang ada di mausim lalu, tetapi di musim baru ini Tuhan punya rencana baru! Dia punya rencana untuk mentransformasi kita di musim ini. Dia punya jalan untuk menyingkirkan kerugian yang terjadi di masa lalu sehingga kita diposisikan untk kemenangan di musim yang berikut ini.
Kitab Rut berisikan cerita-cerita yang damai di Alkitab antara dua orang yang mengalami kehilangan kasih tetapi kemudian menerimanya kembali. Seorang janda, Rut, ketemu dengan seorang duda, Boaz. Rut menyeberangi garis budaya dan pernikahan-dalam-keluarga (inter-marry). Dua orang yang mengatasi perbedaan agama dan yang seorang merubah kepercayaanya menjadi Judaisme dan menemukan kasih dan kesatuan di dalam Dia. Sebuah kota yang telah kehilangan identitasnya muncul dari keadaan kelaparan menjadi kehidupan pertanian baru yang dipulihkan. Rut yang tadinya orang Moab menjadi orang Yahudi-karena-pilihan yang mentaati Torah Judaisme menjadikan dia layak untuk menjadi nenek moyang yang akan memunculkan Messiah-King! Semua pembentukan-ulang kovenan menjadikan kehidupan kekal Israel bisa dilanjutkan. Dengan berhasil menyingkirkan emosi-emosi yang runtuh dan terus melangkah maju memasuki masa depan dengan kelompok kecil orang membuat semua umat manusia memiliki masa depan.
Suasan kisah terangkai sejak dari awalnya melalui arti terembunyi dari nama-nama para pengambil peran. Elimelekh berarti ‘Allahku itu Rajaku’ sebagai bayang-bayang tatanan Allah Daud dan garis kerajaannya. Naomi, berati ‘anugerah/yang menyenangkanku, yang kemudian disebut Mara, ‘yang pahit.’ Nama Naomi mengubah emosi yang dia alami dan arah sejarahnya. Bahkan nama-nama kedua anak laki-lakinya, Mahlon berarti ‘sakit’ dan Kilyon yang berarti ‘lemah/tertancap,’ menunjukkan kondisi tubuh dan jiwanya setelah kehilangan kewarisannya. Menantu perempuan pertamanya, Orpa, berarti ‘tengkuk atau belakang leher’, membelakangi Naomi dan kembali ke bangsanya. Menantu perempuannya yang lain, Rut, yang berarti ‘sahabat’, meningikrarkan loyalitasnya kepada Naomi. Boaz, berarti ’kekuatan adalah (di dalam) dia’ atau ‘dia datang dalam kekuatan’, menjadi keluarga yang menebusnya, dan nama Obed berarti ‘hamba.’ Obed itu kakek moyang raja Daud, dan raja Isreal itu adalah hamba-hamba. Setiap identitas itu bisa mengubah atau dibawa memasuki ke pemenuhan rencana baru.
Naomi, yang berarti ‘menyenangkan’, tidak punya arti apa-apa di hatinya selain ‘kepahitan’. Musuh bisa saja menyerang kita dalam kehidupan yang menempatkan di tempat yang sangat bertentangan dengan apa yang Allah harapkan bagi kita sesuatu dengan identitas kita. Bagi Naomi ini berarti bahwa kesenangannya telah berubah menjadi kepahitan. Tokh di tengah-tengah tekanan emosinya, dia ingat bahwa kewarisan keluarganya nisa diperoleh kembali di Betlehem, bukan di Moab, sehingga dia memutuskan untuk kembali ke kekacauan dan ketandusan yang sudah terbiasa dia alami.
Ijinkan Tuhan mengingatkan akan kewarisanmu. Dia punya rencana untuk memulihkanmu SELURUHNYA! Ikuti Dia memasuki musim berikut dan cermati Dia membimbing, memposisikan, dan berkenan kepadamu di hari-hari mendatang.
Renungkan Mazmur 43.
Baca Rut 1, 2.
Hafalkan Mazmur 30:11.

Hari – 34
Allah sedang mengumpulkan mereka yang terserak dan mengalami trauma untuk dibebaskan dan di pulihkan sebagai kelompok pemenang! Dia telah menempatkan kemuliaan di dalam banyak orang. Dia sedang menunggu untuk memanggil pasukan yang telah disegarkan maju ke garis depan. Pasukan ini akan siap berdoa, memuji dan bersaksi dengan berani. Engkau adalah salah-satu dari mereka!
Saya yakin, di dalam diri saya kebenaran telah berkembang dengan mendalam sehingga musuh tidak bisa merampasnya lagi. Tawaran yang diberikan Roh Kudus untuk penebusan itu sudah merupakan ‘hal yang pasti’. Penebusan ini, termasuk keselamatan kita, telah dibeli dan dibayar dengan harga yang mahal, dan bersifat pribadi. Tuhan Yesus sudah memberikan Diri-Nya untuk bisa mengalahkan pekerjaan musuh, memenangkan kuasa dosa, kematian, dan maut. Ketaatan-Nya membebaskan kita sehingga tidak terjadi pemisahan kekal dengan kemuliaan Allah. Pengampunan yang diberikan kepada kita itu didasarkan atas harga karena pencurahan darah-Nya.
‘Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya’ (Efesus 1:7). Karya penebusan Yesus Kristus membebaskan umat percaya dari perbudakan dosa. Sarana penebusan itu dengan melalui kematian Kristus. Pengorbanan-Nya untuk dosa-dosa kita telah melunasi harga sehingga kita terbebas dari maut. Darah-Nya teah melunasi harganya (Ef. 2:13; 1 Pet. 1:18-19). Kematian-Nya telah menyeimbangkan neraca pengadilan Allah. Pengorban Yesus bagi umat manusia ini telah memuaskan hati Bapa, sehingga Dia mengatur-ulang kehidupan manusia sehingga berkat-berkat dan tujuan yang Dia tetaapkan di Taman Eden bisa diulang kembali untuk mencapai kepenuhannya. (Rm. 3:24-25). Untuk bisa memperoleh pengalaman ini dalam kehidupan kita, kita harus:
1. Masuk ke PERTOBATAN! Ubah cara pikir dan buat perubahan yang diperlukan untuk bisa terus melangkah maju ke depan.
2. Menerima BELAS-KASIHAN agar setiap kegagalan atau kesalahan masa lalu tidak memenjarakan kita.
3. AMPUNI diri-sendiri karena telah melakukan tindakan salah, dan ampuni juga orang lain yang telah menyakiti kita. Ini akan membuat kita bebas untuk melangkah maju.
4. PATAHKAN kutuk dan siklus ‘anak lembu emas’ kita. Kutuk ini terbangun saat kita tidak taat untuk menunggu rencana Allah dan mau tinggal di wilayah yang sementara ditetapkan. Kita lebih suka memilih penyembahan dengan cara yang berbeda. Ya, kita memang menyembah, tetapi ekspresi kita mengandung bentuk-bentuk penyembahan berhala.
5. Patahkan kuasa dosa KETIDAK-PERCAYAAN yang menyebabkan kita menyimpang dari destini yang Tuhan tawarkan. Ini saya istilahkan ‘Doa Para Mata-mata’. Mereka telah masuk tanah perjanjian, menilai janji yang diberikan, tetapi menolak untuk berperang mengambil berkat-berkatnya. Dilandasi oleh rasa takut dan rasa tidak-percaya, mereka menghina kehendak Allah, dan mereka menerima celaan Tuhan. Singkirkan setiap celaan atas kekalahan-kekalahan masa lalu kita.
6. Setelah merendahkan diri, PERSIAPKAN DIRI untuk naik ke Tahta. Ini yang akan membuat kita bisa menerima pewahyuan baru, dan juga penyembahan dengan cara baru!
7. TERIMA PANJI UNTUK MASA DEPANMU! Panji-Nya yang di atas kita adalah kasih. Ijinkan Yehova Nissi bangkit dan ikuti Dia masuk ke tempat kemenangan baru.
Baca Johanes 10.
Renungkan Efesus 1 & 2.

Hari – 33
Sekarang ini saya ada di Colorado Springs. Saat-saat ini merupakan saat yang menantang tetapi juga saat yang indah. Kita harus menyembah agaar dibukakan jalan untuk melalui kebingungan dan memasuki dimensi baru kita. Saya suka lagu, “Dance, Dance, Dance!” di CD baru kami, SEEING BEYOND: Let Go and Look Again! See Heaven’s Pattern Entering Earth’s Future! (Anda bisa membelinya di webstore kami.) Hari ini adalah hari dimana kita harus menciptakan suara. Ambil tambourine atau apapun yang bisa dipakai untuk mendeklarasik “Hati saya teguh O Allah, Saya akan menyanyi dan menaikkan pujian. Bankitkan kemuliaanku seperti harpa dan seruling. Bangkitkan kemuliaanku!” Saya deklarasikan kalian punya “Kaki kijang di atas gunung!” Saya deklarasikan apa yang telah membuatmua mengembara di masa lalu tidak akan menjebakmu lagi di saat sekarang ini.
Baru saja kaki Linda Heidler kesemutaan saat selesai bersaat teduh. Kerika dia bangkit untuk melangkah, dia tidak bisa menguasainya, dan membuatnya jatuh dengan sedikit luka. Setiap tempat yang telah tertidur, saya katakan sekarang ada aliran darah-Nya untuk menjadikan kita kuat. Saya deklarasikan setiap tempat yang telah kehilangan kekuatannya karena darah-Nya di dalam kita tidak aktif akan hidup kembali. Saya minta pembebasan baru darah-Nya untuk mengaliri ke setiap tempat-tempat ekstrim di tubuh kita sehingga tidak ada lagi satu tempat pun yang lemah atau tidak mampu. Stiap tempat di tubuh kita yang tertidur dan darahnya di mengalir dengan baik, tumpangkan tangan di bagian itu dan deklarasikan akan menjadi hidup dan baru. Kemudian deklarasikan untuk Tubuh Kristus.
Saya deklarasikan sendi-sendi yang menyebabkan umat Allah terhubung dan bergerak ke arah yang berbeda akan punya aliran darah baru sampai kita semua memiliki kesatuan iman. Saya deklarasikan ada pendisiplinan pikiran sehingga kita tidak diterik ke kiri atau ke kanan, tetapi pikiran kita kokoh pada Dia. Deklarasikan pikiran kita bisa menangkap waktu dengan tepat. Beberapa dari kalian tidak tahu bagaimana untuk menangkap pikiran dan kata-kata pengetahuan yang terlintas dengan cepat dan menyelaraskan dengan waktu Allah. Saya berdoa agar setiap pikiran ada di bawah kuasa dan otoritas Bapa, dan pikiran-pikiran yang Dia berikan itu terselaras dengan waktu-Nya sehingga membuat kaki kita akan berjalan di waktu sempurnanya. Hal-hal yang bisa membelenggu kalian harus enyah!
Baca 1 Korintus 5 dan Roma 6.
Baca 2 Korintus 7 dan 9.
Renungkan dan Hafalkan Habakuk 3:16-19.

Hari – 32
Sekarang adalah waktu membangunkan hari dengan suara. Teriakan Raja ada di dalam kita. Apa yang dituliskan di Bilangan 23:21 bisa juga berarti shofar (trumpet) Raja!!!! Beberapa di antara kita perlu meniup shofar jam 06.00 pagi dan mendeklarasikan bahwa “Raja membangunkan Fajar!”
Suara-Nya di bumi dan bumi akan bersukacita kemana pun kita melangkah! Jika kita gemetar saat ada di tempat dimana Allah minta kita berdiri, minta Dia membuat kita kokoh dan tidak digoyahkan. Deklarasikan agar roh gemetar meninggalkanmu dan semua ketidak stabilan pergi. Deklarasikan dimanapun kita merasa tidak stabil, kita akan menemukan tempat pijakan.
Ada roh kebingungan di dunia. Ini ada di arena politik, dan juga di umat Kerajaan Allah. Deklarasikan bahwa ada pijakan kokoh bagi umat Allah untuk masa depannya. Kita tidak akan pergi memasuki tujuh tahun mendatang dalam keadaan bingung. Deklarasikan kita tidak akan dibingungkan bagaimana harus berjalan di tempat yang Allah minta untuk kita jalani.
Dia itu Penolong Tepat Waktu saat kita butuhkan. Saya berdoa agar kita bisa merasakan kehadiran-Nya dan kuasa-Nya dengan cara baru. Tinggikan dan puji Dia! Kiranya Tuhan memerintah bersama kita hari ini. Kiranya kita mengenali berkat-berkat yang Dia miliki untuk kita di sorga. Deklarasikan bahwa kekuatan yang bekerja untuk membingungkan kita sehingga tidak bisa membuat terobosan penyediaan baru dihancurkan dan disingkirkan dari atmosfir kita. Kiranya kita diurapi dengan minyak baru. Kiranya karunia-karunia kita diaktifkan. Kiranya iman kita bertumbuh. Kiranya rahim-pagi kita dipenuhi dengan doa-doa kita.
Hafalkan Yesaya 26:1-3.
Baca Mazmur 92 and 110.
Renungkan Yesaya 50:4-5.

Hari – 31
Bersama team saya sedang ada di Kansas. Saat ini adalah awal membangun pasukan baru di seluruh bumi. Saat Dutch Sheets melayani, hadirat TUHAN begitu kuat. Ada 26 negara bagian yang terlibat dalam pertemuan ini. John Dickson mulai memukul drum Tom-Tom dan LeAnn Squier mulai menyanyikan lagu indah, lagu lama yang datang dari Sorga dan menembus bumi. Pertemuannya luar biasa. Ini merupakan negara bagian pertama, dimana saya datang untuk mendeklarasikan Triumphant Reserve yang bangkit di seluruh 50 negara bagian.
Ada pesan yang saya dengar, ‘Hidupmu itu seperti mosaik. Di tengah kehadiran Saya, Saya akan menyusunmu bersama-sama. Musuh telah menyisipkan potongan-potongan tidak sehat dengan memanfaatkan situasi dan kondisi di sekitarmu untuk memotong-motong jiwamu. Dia mencoba mempertahankan kehancuran yang ada dalam hidupmu sehingga engkau tidak mampu membentuk gambar dan visi baru untuk masa depanmu. Tetapi saya adalah Abba, Ayahmu. Saya Yang tahu engkau sejak dari awalnya. Saya tahu bagaimana menyusunmu bersama-sama. Saya Yang tahu rencana dan pola terbaik untuk masa depanmu. Meskipun musuh telah menyisipkan potongan-potongan lain di dalam hidupmu, Saya akan melakukan pembedahan untuk menyingkirkan yang salah. Ini saat yang sulit bagimu karena merupakan saat untuk penyingkiran dan pemisahan. Saya mengasihimu dan akan menyingkirkan dan mengganti bagian yang terpotong-potong, yang tercabik-cabik, dengan kasih dan hikmat-Ku. Bersiaplah, karena kebaikan dan hikmat-Ku akan terlihat di dalammu dengan cara yang berbeda. Engkau akan menampilkan bervariasi kekuatan ke alam demonik yang telah memenjarakanmu.
‘Bangkit, bersinar dan memancarlah. Saya sedang mengisi wilayah kewarisan-Ku dengan kemuliaan. Engkau akan mendengar panggilan baru. Saya akan menyingkapkan beberapa tempat di mana kewarisan Saya tidak diisi dengan kemuliaan tetapi kutuk-kutuk yang bekerja di dalamnya. Untuk memperluas lingkup kuasamu, Saya harus mengambil wilayah-wilayah itu. Menunda-nunda, tidak memakai sepenuhnya waktu Saya, merupakan pesaing besar terhadap tujuan-tujuan Saya bagi hidupmu. Ini merupakan persaingan yang ada di dalam dirimu untuk bisa memakai kemakmuran yang telah Saya sediakan bagimu, juga untuk hari-hari yang akan datang. Kejahatan sedang bekerja menentang kekuatan umat-Ku. Bangkit, bangunkan fajar, goncangkan pekerja-pekerja jahat, taruh tanganmu di bajak dan maju ke ladang yang sudah Saya tetapkan di depanmu. Ada gairah baru yang hidup di dalammu. Bangkit dan bangunkan gairah dan kekuatan Saya dalam hidupmu.’
Baca Kejadian 37 dan Mazmur 104.
Hafalkan Efesus 3:10. Ragam hikmat Allah seperti memakai jubah Jusuf. Deklarasikan ke sorga bahwa telah muncul kemenangan dari dalam dirimu!
Renungkan 1 Petrus 4.

Hari – 30
Saya suka kisah dimana Yesus memecahkan roti dan ikan kepunyaan anak lakii-laki kecil dan kemudian mengumpulkan sisa sebanyak 12 bakul. Dia bisa mengumpulkan sisa-sia, dan pada akhirnya kita memperoleh lebih dari pada pada awalnya. Saat ini peperangan atas keutuhan. Musuh benci kalau kita menjadi utuh. Kenyataannya, terjadi peperangan besar atas keutuhan kita. Semua potongan dalam jiwa kita akibat peperangan yang telah memasuki sistem DNA kita mencegah kita untuk merdeka. Setan ‘berkata atas kehendaknya sendiri’ (Yohanes 8:44). Jika tahu ada sesuatu di dalam kita yang belum selaras dengan Allah, dia akan mencoba untuk mengambil itu kembali di bawah kuasanya. Tujuaan utamanya ialah untuk melukai roh kita sehingga pengurapan Allah tidak bisa dilepaskan melalui kita sehingga bisa mengubahkan dunia di sekitar kita. Untuk alasan ini, kita harus menjagai terhadap pandangan negatif sebagai hasil ‘dikeraskan', (2 Kor. 3:14), ‘dibutakan’ (2 Kor. 4:4), ‘rusak’ (2 Tim. 3:8) atau ‘hal-hal terkutuk’ (Rom. 1:28) di hati dan pikiran.
Perhatikan orang-orang yang terus-menerus bersikap negatif. Mereka melihat segalanya dari pandangan negatif. Ini artinya ada sesuatu di darahnya yang tidak pernah dimampukan oleh pandangan Allah. Untungnya, firman menunjukkan bahwa hati dan pikiran itu bisa diperbaharui (Rom. 12:2), dimurnikan (2 Pet. 3:1), diisi dengan kasih Allah (Mat. 22:37; Mar. 12:30; Luk. 10:27) dan ditanami hukum-Nya, yang akan menciptakan pagar-pagar bagi kehidupan kita (Ibr. 8:10). Meskipun begitu, ini memerlukan tindakan Roh Kudus pada pikiran kita, yang berarti kita harus mengijinkan Dia menaklukkan aliran darah kita.
Mazmur 23 merupakan firman penting saat sekarang ini. Ini juga firman untuk mengajar anak-anak kita, ‘Dia akan menyegarkan/memulihkan jiwamu!’ Tuhan sedang melepaskan suara terompet baru yang akan mempengaruhi hidup kita. Ini suara yang akan menyebabkan iman kita bangkit dalam roh kita dan menyebabkan jiwa kita dipulihkan! Dimana jiwa kita telah tercerai-berai di waktu yang lewat, jiwa kita akan mulai terselaras ulang dan roh kita akan mulai menggemakan tujuan Allah. Jika kita mendengarkan dengan seksama suara sangkakala, akan terjadi penyelarasan, dan potongan-potongan jiwa kita bisa dipecah-pecahkan. Apa yang telah kita pelajari sewaktu anak-anak sekarang akan menjadi kenyataan. Kita harus mengikuti Dia memasuki tempat-tempat baru untuk menghancurkan kuasa Setan yang telah memecah-mecah di jiwa kita. Luka-luka lama yang membuat kepahitan dan menyebabkan pola-pola ikatan-jani sekarang bisa diputuskan. Kita harus pergi ke tempat mana Allah minta kita pergi. Kita akan pergi ke tempat dimana Allah menghendaki kita berada.
Jiwa itu sangat terhubung dengan hati, pikiran dan hatinurani. Kata Ibrani untuk jiwa ialah nephesh. Di Perjanjian Baru, istilah psyche menunjuk sesuatu yang ada di belakang ide-ide tubuh, kedagingan, roh untuk mencirikan keberadaan manusia. Allah ingin untuk menguduskan dan membuat kita utuh dengan penyelarasan roh, jiwa, dan tubuh kita. Dekarasikan semua ketercerai-beraian hakekat kita disingkapkan. Deklarasikan pemulihan kita telah dimulai dan akan disempurnakan.
Hafalkan dan Renungkan 1 Tesalonika 5:23: ‘Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.’
Baca Mazmur 23 dan Matius 14

Hari – 29
Langkah awal semua proses pemulihan ialah pemahaman akan keselamatan, dan datang pada keselamatan itu. Pemulihan dimulai dengan mengetahui apa keselamatan itu, dan apa yang dilakukannya terhadap kita. Banyak orang punya pandangan sempit tentang keselamatan. Dia melihatnya hanya sebagai penyelamatan-diri dari akibat kematian karena dosa, dan mereka memandang pertobatan hanya sebagai usaha menuju kemurnian moral. Oleh karena itu mereka percaya, jika kita minta Yesus untuk menyelamatkan kita, dan kita akan memliki hidup yang baik, bersih, lalu kita punya karcis ke sorga. Pandangan ini tidak hanya membawa kita ke hubungan yang cacat dan agamawi dengan Allah dan sesama, tetapi juga mengingkari keseluruhan sukacita dan keuntungan sejati dari keselamatan. Keselamatan itu berasal dari kata Yunani soterion, yang berarti diselamatkan, dibebaskan, dibawa selamat, dibebaskan, dilepaskan, atau dijagai. Kata ini dikaitkan dengan konsep pengampunan, kesembuhan, kemakmuran, dan pemuliihan. Semua manfaat ini tercakup dalam kata yang memberikan orang Kristen harapan dan sukacita terbesarnya.
Tanpa keselamatan, tidak ada pemulihan! Tidak ada harapan untuk kembali ke jalur yang Tuhan telah tetapkan bagi kita, baik secara bersama-sama maupun secara pribadi. Allah punya tujuan akhir (destiny) bagi setiap umat manusia. Langkah pertama untuk memasuki ke destiny ialah keselamatan melalui Yesus Kristus – tidak hanya melakukan Doa Pertobatan saja lalu membiarkan berlalu, tetapi mengijinkan pengampunan, kesembuhan, kemakmuran, dan pemulihan menembus setiap bagian kehidupan kita.
Aspek kedua pemulihan ialah pemahaman tentang dan menjadi utuh. Keselamatan mengisi seluruh kehidupan kita – tubuh, jiwa, dan roh – dengan kemampuan untuk mengubah setiap bagian hidup kita. Sewaktu kita terus melangkah, kuasa pengubah-hidup keselamatan akan memberi pemahaman akan keutuhan. Saat kita datang kepada Tuhan, tidak peduli berapa usia kita, kehidupan kita itu sebetulnya dalam keadaan terpecah-pecah dan berserakan di mana-mana.
Mengapa? Karena terserak-serak itu suatu kutuk yang kita terima sebagai akibat dosa. Saat kita berdosa, potongan-potongan hakekat kita yang sesungguhnya tertinggal di belakang. Kita pertaruhkan kemurnian, berkat, kesehatan, dan/atau bagian rencana sempurna Allah, dengan dosa yang kita lakukan. Oleh karena itu, bagian-bagian utuh kita itu yang Allah harapkan tergeletak berserakan di sepanjang jalan kehidupan kita di setiap tempat kita memilih dosa.
Meskipun kita di dunia Barat cenderung mengkotak-kotakan hidup kita dalam dimensi fisik, mental, dan rohani (atau tubuh, jiwa, dan roh), tetapi pandangan alkitabiah yang cocok adalah kesatuan, manusia utuh di mana bagian-bagian ini tidak terpisah-pisah, tetapi saling terhubung. Satu Tesalonika 5:23 menuliskan, ‘Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.’ Di sini kita bisa melihat keinginan Allah itu tidak terbatas ke hal-hal makhluk rohani saja, tetapi manusia yang utuh. Konsep yang berurusan dengan manusia yang holistik ini tidak berasal dari Timur Jauh atau pemikiran New Age; tetapi berasal dari Allah.
Pesan Yesus adalah untuk keutuhan. Banyak kali Dia akan menanggapi mereka yang Dia jamah dengan mengatakan, ‘Imanmu membuatmu sembuh/utuh.’ Mengapa? Seperti yang disebutkan sebelumnya, dosa akan membuat kita berserakan. Dosa mempengaruhi setiap bagian kita. Dosa itu bukan sekedar noda gelap di dunia jiwa yang tidak nampak; tetapi akan mempengaruhi fisik, mental, emosi, atau rohani kita. Banyak orang menghadapi sakit-penyakit saat ini karena dosa dalam hidupnya. Untuk alasan ini, kita harus melangkah lebih jauh dari cara-pikir dunia Barat dan menyadari bahwa kita butuh pemulihan dan keutuhan kembali setiap bagian keberadaan kita.
Hafalkan Kolose 1:13-14.
Renungkan Tesalonika 5:23.
Baca Lukas 17 dan Markus 8.

Hari – 28
Seringkali kita dibebani oleh dosa dan bagaimana ketidak-mampuan kita untuk memenangkannya. Mengucap syukur dengan Allah kita! Dia ingin kita menjadi baru di dalam Dia. Dia tidak memenjara kita dalam kesalahan-kesalahan kita. Dia selalu memberikan kita jalan keluar. Dia selalu bertanya, Dimana kamu? Saya ingin bersekutu denganmu! Saya tahu musuh sudah berkata-kata kepadamu dan menuntunmu menjauh dari hadirat-Ku. Tetapi Saya mau engkau berbalik dan Saya mau mengirimkan Roh-Ku untuk menarik dan membawamu kembali kepada-Ku. Saya rindu engkau makmur di dalam-Ku. Saya rindu untuk menjamah apa yang engkau kerjakan.’ Susun kembali hidupmu! Ini saat berdoa dengan CARA BARU! Minta dan terima pewahyuan untuk tiga tahun ke depan. Saat lingkunganmu mulai berubah, ikutlah bersamanya. Jangan memberontak. Semuanya akan menetapkan masa depanmu untuk tiga tahun mendatang.
Saya telah mendoakan Mazmur 118:25 bagi kalian, ‘Berilah kiranya kemujuran / kemakmuran!’ Ayat kesukaan saya yang lain ialah Amsal 3:5-10, ‘Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu. Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.’ Ayat ini mengakui fakta bahwa tanah dan semua hasilnya itu pemberian Yahweh ke Israel, dan sebagai ucapan syukur akan hadiah yang diberikan ini, semua buahsulung dipersembahkan kepada-Nya. Dengan mentaati dan membawa yang yang terbaik kepada-Nya dalam penyembahan di setiap awal bulan, kita akan melihat dan mengalami PENYEDIAAN dan KESEMBUHAN!
Misalnya, dengan mempersembahkan buahdulung membawa Elisa mengalami pelipatganaan yang supra-alami untuk memberi makan seratus orang (2 Raja-raja 4:42-44). Allah akan mencukupi umat-Nya dengan cara yang tidak biasa di tahun ini dengan mematahkan siklus yang lama. Perhatikan situasi dimana orang yang ada di Gerbang Indah disembuhkan setelah 38 tahun dalam ikatan (Kisah 3). Kesembuhan ini menciptakan gerakan besar bagi umat Allah. Kesembuhan ini memberi dampak pada pemerintahan sipil. Kita ada dalam batas gerakan terbesar Allah di bumi sejak gereja mula-mula. Ini beberapa kunci dari Amsal 3:1-14 yang bisa membantu kita.
1. Singkirkan setiap emosi yang salah yang menyebabkan kita meresponi tanpa kasih Allah! Saat ujung syaraf-syaraf kita diregangkan, biarkan kasih Allah datang dengan ANUGERAH! Allah akan mematahkan proses pemikiran lama kita dan meregangkan kita sampai ke batasnya. Hanya ini cara untuk mengembangkan diri kita.
2. Patahkan cara-pikir yang sepakat dengan kekurangan atau pementingan-diri-sendiri. Jika Allah meminta untuk memberi, berikan! Tutup semua kemunafikan dan ketidak-benaran. Ini akan mematahkan pementingan-diri-sendiri. Jangan mengharapkan sesuatu dari orang lain kalau kita sendiri tidak mau melakukannya. Ini yang namanya kemunafikan itu!
3. Temukan perkenanan Allah dan manusia. Kita harus mempunyai perkenanan baru dari orang baru agar berkembang. Kita membutuhkan perkenanan Dia sehingga orang akan keluar mencari kita. Hadirat Allah akan membuat orang lain berkenan kepada kita. Minta Allah untuk menempatkan orang-orang di jalan kita sehingga kita bisa terhubung dengan mereka dan diperkenan oleh mereka. Kiranya kita DICARI untuk menerima perkenanan!
4. Iman bekerja atas dasar kasih. Kasih itu jalan satu-satunya untuk bisa memasuki dimensi baru iman. Jika kita tidak menerobos memasuki iman, kita tidak akan menerobos ke mujizat-mujizat. Kita tidak akan menerobos ke mujizat hanya dengan meminta saja. Kita harus menciptakan atmosfir iman yang lebih besar dari atmosfir iman yang biasa kita hidupi.
5. Terima kesehatan bagi tubuh kita dan kekuatan akan tulang-tulang kita. Tuhan ingin ada kesaksian disembuhkannya syaraf-syaraf kita. Tuhan juga ingin berurusan dengan tulang-tulang dan kerangka kita. Kerangka itu berkaitan dengan PENGEMBANGAN! Allah harus menyusun-ulang kerangka atau struktur sehingga kita tetap bergerak di jalan yang Dia kerjakan.
6. Ijinkan Dia menyusun ulang urut-urutan waktu kita. Waktu itu berhala terbesar kita.
7. Kiranya Roh Tuhan memurnikan darah kita di tahun ini. Firman akan sampai ke sumsum-sumsum tulang kita.
8. Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu. Kita perlu memahami prinsip buahsulung Allah. Ini akan membuat lumbung-lumbungmu (penyediaan) akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya (pewahyuan). Beri persembahan khusus.
9. Jangan mengabaikan kedisipinan kita di tahun ini. Karena Dia mengasihi kita, Dia akan mencurahkan kedisiplinan (atau pengajaran). Terima pengajaran untuk masa depanmu.
Deklarasikan bahwa pikiranmu ditransformasikan.
Hafalkan Ibrani 4:12 dan baca Amsal 3:1-14.
Baca Yehezkiel 37:1-14.
Baca Mazmur 31 dan Yoel 2.
Renungkan Roma 12:1-2.

HARI – 26
Kami memasuki tahun ini dengan peniupan terompet. Limapuluh shofar dibunyikan untuk menyambut perubahan musim itu. Di literatur midrashic dan di Kovenan Baru, shofar terkait kuat dengan kedatangan Raja Israel Mesias. Israel diminta menyambut Mesias dengan suara shofar! Dan Tuhan akan meniup shofar (Zakharia 9:14). “TUHAN akan menampakkan diri kepada mereka, dan anak panah-Nya akan melayang keluar seperti kilat. Dan Tuhan ALLAH akan meniup sangkakala dan akan berjalan maju dalam angin badai dari selatan.” (1 Tesalonika 4:16)
Kita punya masa depan dan harapan. Di tengah-tengah ketidak-enakan kita di masa lalu, kita punya harapan besar untuk masa depan. Martin dan Norma Sarvis tamu kita dari Israel. Dia menceritakan kalau Israel mengalami kemarau besar di sejarah modern sekarang. Setelah meniup shofar, ada laporan dari Yerusalem: Hujan mulai turun! Hujan awal merupakan PEMBENTUKAN tanaman kita. Jadi di awal musim ini, hujan mulai datang. Berteriak untuk hujan AKHIR yang menandai dekatnya kematangan tanaman dan gandum untuk dituai.
YOM KIPPUR, THE DAY OF ATONEMENT
Untuk mengingatkan, sepuluh hari mengikuti peniupan terompet dikenal dengan "Days of Awe," dimana kita diharapkan menyelidiki diri kita, mencari pertobatan, dan membuat restitusi. Kedatangan Raja di Raja dan Tuhan atas tuan pasti akan "membersihkan perbuatan kita". Seperti Petrus yang menuliskan untuk akhir jaman, 'Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya' (2 Petrus 3:11,12)
Kippur dikaitkan dengan kata penebusan. Kippur berarti ‘tebusan pengganti.’ Di hari itu ada seekor kambing yang disembelih dan seekor lagi sebagai lambang untuk dosa-dosa yang dilakukan dan diakui, akan dibawa ke padang gurun Yudea utnuk dilepaskan. Kambing tersebut dianggap ‘terkutuk’ – dan kata kutukan yang umum di Israel ialah kata Ibrani yang artinya ‘kambing-hitam’. Di jaman modern ini, sebagian orang Yahudi membeli seekor ayam dan mengakui dosa-dosa di atasnya, sebagai pembawa-dosanya, sebelum dibunuh. Banyak orang Yahudi melakukan “Tashlich”—melempar batu sebagai simbol dosa-dosanya ke aliran sungai seperti yang dikutip di Mikha 7:18-20. Di the Day of Atonement, semua orang Yahudi baik yang saleh dan yang tidak menghabiskan hari di Synagog, mengakui dosa-dosanya dan mencari pengampunan dan “Good Signature” di the Book of Life untuk tahun yang akan datang.
Johanes Pembaptis sewaktu membaptis mereka yang bertobat di sungai Yordan dan melihat Yeshuah mendatanginya, berkata, “Hineh! Seh haElohim ha’noseh hatat ha’Olam!”—“Lihat! Anak Domba Allah yang membawa dosa dunia.” Ada dua kata penting untuk “pengampunan” di bahasa Ibrani. Yang satu, soleah (Mazmur 25:11), yang berkenaan dengan pengampunan. Yang lain, noseh (ayat 18), yang akar katanya berkenaan dengan menanggung atau “membawa” dosa-dosa menyingkir. Kita harus diampuni, dan dosa-dosa kita harus dibawa pergi. Ayat 22 meminta agar Elohim “Menebus Israel dari segala kesulitan.” Hanya Dia yang bisa memberi penebusan … dan dalam darah Putra-Nya. Kesuksesan terjadi saat kita ada di pusat rencana penebusan Allah untuk kehidupan kita. Dengan berdoa dan mencari Tuhan, dan mengijinkan Roh Allah membersihkan kita, visi kita akan diperjelas.
Pertobatan itu bukan kata yang harus kita jauhi. Karena pengorbanan Yesus, kematian-Nya dan penumpahan darah-Nya itu merupakan sesuatu yang luar biasa dan syukur yang akan mendorong pertobatan sejati kita. Rendahkan diri kita sewaktu kita mendekat ke Tahta Allah di hadapan Dia yang mampu memberikan hidup-Nya yang tidak bernoda untuk menyelamatkan kita dari Neraka.
Baca Roma 3 dan 11.


HARI – 25
Jika kita memahami waktu, kita akan tahu apa yang harus dilakukan! Terimaka kasih karena Anda sudah memasuki devosi lebih dari 20+ hari ini. Kita sekarang sedang memasuki Tahun Ibrani 5770. Devosi yang tersisa akan membawa kita menerobos dan memasuki Perayaan Tabernakel. Ini akan membantu kita mengembangkan pewahyuan untuk memulai musim baru.
Tahun baru Ibrani diawali dengan Rosh Hahana! ROSH HA-SHANA, ditandai dengan dua hari libur. Fall Feast ini telah menjadi ‘Tahun Baru Yahudi’. Beberapa tahun yang lalu saya mulai berpartisipasi dengan Perayaan ini saat saya menyadari Allah telah membuat tiga perayaan besar untuk menjagai kita ada di waktu-Nya dan untuk tetap maju ke depan menuju ke penuaian. Rosh Hashanah mengawali ‘Civil New Year’ dengan ‘Feast of Trumpets’ atau ‘Day of Blowing’ (Yom T'ruah). Zakaria 9:14 khususnya menyatakan bahwa Tuhan ALLAH Sendiri yang akan meniup shofar saat Dia berperang di hari-hari terakhir dengan ‘Sons of Zion’ melawan ‘Sons of Greece’. Terompet memulai ‘Ten Days of Awe’ sebelum the Day of Atonement. Di Imamat 23:24-27 perayaan terdiri dari peniupan terompet, saat istirahat, dan ‘persembahan dengan api’. YOM T'RUAH—PERAYAAN TEROMPET memulaimusim, dan sepuluh hari kemudian adalah YOM KIPPUR, the DAY OF ATONEMENT.
Peniupan Shofar itu Karunia Allah bagi kita! Melalui suara shofar, kita bisa mendengar panggilan untuk KEMBALI! Ini suara yang Tuhan pakai untuk memanggil kita kembali kepada-Nya, kembali ke kesederhanaan ibadah kepada Mesias, kembali ke kehidupan yang dibentuk oleh tangan hikmat-Nya --- bukan dengan usaha-usaha sendiri untuk mewujudkannya. Suara shofar akan menyebabkan alam sorgawi bergerak ke bumi dan membuka jalan bagi yang ada di bumi untuk mengikutinya. Sesuatu yang menakjubkan akan terjadi saat diperdengarkan suara shofar, sesuai dengan perintah Allah: tembok-tembok runtuh (Yerikho), musuh-musuh dihancurkan (Gideon), hadirat Allah dimanifestasikan (Sinai), dan umat Allah memasuki siklus ikat-janji (covenant cycle) berkat Allah disediakan bagi kita (Feasts).
YOM KIPPUR, THE DAY OF ATONEMENT. Sepuluh hari setelah peniupan terompet dikenal sebagai "Days of Awe," dimana kita diminta untuk menyelidiki diri sendiri, mencari pertobatan, dan membuat restitusi. Kippur dikaitkan dengan kata penebusan. Sukses terjadi saat kita dipusat rencana penebusan Allah bagi kehidupan kita. Dengan berdoa dan mencari Tuhan dan mengijinkan Roh Allah membersihkan kita, visi kita akan diperjelas.
Kemudian kita mengakhiri perayaan awal tahun dengan the Feast of Tabernacles. Ini perayaan yang secara profetis menyatakan kita didewasakan untuk memasuki sebagai Yahudi dan Gentile menjadi satu manusia baru. Kita lihat di Perayaan yang disebutkan di Perjanjian Baru kitab Yohanes 7. Perayaan ini dikenal sebagai the Feast of Illumination. Kiranya Roh Kudus memberi kita terang dan pewahyuan baru di tahun mendatang.
Kita ada di Tahun 5770: Musim AYIN (mata-Nya menuntun)! Kita sedang memasuki suatu musim untuk menduduki kewarisan kita, menggali sumur-sumur baru, dan memasuki ‘Tenda’ untuk bertabernakel dengan Allah kita. Huruf Ibrani Ayin juga menunjuk angka 70. Persiapkan diri untuk menyeberangi awal tahun Ibrani, terima kuasa untuk berperang menerobos dan menemukan sumur-sumur baru dalam hidup kita. Bersiap untuk DIBERSIHKAN dan siap untuk merayakan dalam memasuki janji-janji kita.
Kita tidak sedang memasuki musim damai. Ini musim supra-alami! Umat Allah harus meninggalkan "agama" dan cara berperang yang alami untuk memasuki musim supra-apami dengan senjata yang sudah dipertajam. Ini musim membuka tanah baru. Jika kita melihat simbol AYIN, kita bisa melihat perlunya tindakan menerobos. Kita harus mengulurkan tangan melalui kegelapan dan memasuki sorgawi. Di titik itu Tuhan akan memberi kita kekuatan dengan menyentuhkan TANGAN-Nya. Dia akan melepaskan Pedang Pewahyuan yang akan bergabung dengan kita dalam berperang. Ini merupakan peperangan dengan MATA. Kita akan berperang dengan MAMMON di tahun-tahun mendatang. Kita akan memerangi pengamat-pengamat gelap dan ‘kolam-kolam gelap’. Ini akan berupa musim di mana kita memerangi struktur okult yang mencoba memerintah dunia dan mencegah kita membuka sumber-sumber baru. Kiranya Roh hikmat dan wahyu sekarang ada menyertaimu!
Baca Nehemia 8.
Renungkan Yohanes 7.
Hafalkan Zakaria 9:14.


HARI – 24
Saya bertanya kepada isteri saya apa yang Roh Allah bagikan kepadanya, dan inilah yang dia kirim lewat email: ‘Pagi ini setelah engkau ke kantor, saat hujan saya berdiri di luar. Baju saya agak lembab karena air hujan, dan saya mendongak sambil berkata, ‘Tuhan, apa maksud hujan ini? Ini sepertinya menyulitkan mereka yang akan menghadiri seminar-seminar yang akan diadakan.’ Saya tidak perlu menunggu lama sewaktu Allah berbicara ke roh saya. Tuhan mengatakan, ‘Engkau tidak bisa memilih jika Saya putuskan untuk mengakhiri musim kemarau di daerah ini.’ Yah, itu penjelasan yang sudah cukup bagi saya! Becek dan lumpur itu, yang memang agak mengganggu, hanya rintangan kecil untuk mewujudkan rencana Allah bagi negeri ini dan umat-Nya. Saya percaya, kita semua akan diberi kesempatan untuk bisa menyenangkan Dia dengan respon kita terhadap cuaca di beberapa hari mendatang. Bagi saya, saya akan pakai jean dan jas hujan!’
Anak saya, Joseph, datang ke kantor setelah saya membaca email tersebut. Dia dan Ethan, yang berumur tujuh belas tahun, sudah menjadi bagian dari Prayer Watch jam 1-3 pagi di tenda. Sementara ada di sana mereka melihat ada burung kolibri di tenda. Saat Joseph menceritakan ini kepada saya, Pam, isteri saya, memanggil saya dan berkata, ‘Ya ampun, sewaktu saya melihat hujan di luar dapur saya melihat ada burung kolibri sedang terbang dan melihat saya!’ Saya mencari nubuatan tentang maksud ini semua. Inilah dia, ‘Cepat berhasil dari mulai yang kecil, akan semanis madu.’
Inilah apa yang Tuhan katakan kepada masing-masing kita saat mengakhiri musim sepuluh tahun kita. Minta Dia menghentikan musim kemaraumu! Ijinkan Dia mengirimkan kesegaran kepadamu dengan caranya, dan di dalam waktunya. Kemudian, di tengah-tengah hal baru yang dimulai di sekitarmu, jangan meremehkan dan menyingkirkan hal-hal keci yang mulai muncul. Angkat matamu untuk memperhatikan sekelilingmu dan LIHAT, ada tanda-tanda yang sangat dekat denganmu. Musim yang berikut adalah musim untuk MELIHAT LEBIH JAUH LAGI DAN MEMPERHATIKAN APA YANG ENGKAU TIDAK BISA LIHAT DI MUSIM YANG LALU! Serukan ‘Grace!’ Gunung-gunung yang menghalangi pandanganmu sekarang runtuh!
Baca Zakaria 4.
Renungkan Mazmur 121.
Hafalkan Mazmur 19:11; 119:103

HARI – 23
‘melainkan Aku akan menabur damai sejahtera. Maka pohon anggur akan memberi buahnya dan tanah akan memberi hasilnya dan langit akan memberi air embunnya. Aku akan memberi semuanya itu kepada sisa-sisa bangsa ini sebagai miliknya.’ (Zakaria 8:12) Baru-baru ini saya bermimpi sedang berjalan di kabut biru yang tebal. Saya bertanya kepada Tuhan apa arti kabut ini. Tuhan berkata, ‘Ini embun. Engkau sudah memasuki musim barumu. Ini ‘embun’ waktu.’ Warna biru menunjuk ke kebenaran Firman Allah. Saya sadar Allah sedang memberi pewahyuan kebenaran baru untuk saat ini. Saya mencoba mempelajari sesuatu yang berkaitan dengan embun, dan percaya kalau Tuhan akan memberi pewahyuan yang banyak kaitannya dengan apa yang diberikan embun terhadap bumi serta bagaimana Allah yang ingin bisa memanifestasikan kemuliaan-Nya.
1. Embun memperbaharui permukaan bumi. Saat embun jatuh ke bumi pada malam hari, tanaman akan di segarkan dan ditumbuhkan. Tanpa embun akan terjadi kekeringan dan ketandusan, yang menghalangi proses pertumbuhan. Demikian juga dengan pembaharuan kita di dalam Tuhan. Kita akan diperbarui setiap hari, yang merupakan proses berkesinambungan dalam perbaikan (renovasi), pemulihan (restorasi), dan perubahan (transformasi) yang berlangsung di dalam hati dan kehidupan kita. Sama seperti embun yang bisa memberi kebangkitan dan pembaharuan kepada bumi, demikian juga Roh Kudus akan membangkitkan dan memperbaharui kita. Embun pembaharuan juga akan memberi perubahan total dalam hati kita. Embun, meskipun hanya berupa kabut yang sangat kecil, seringkali cukup untuk melunakkan tanah yang keras dan mandul. Ini konsep sama seperti kirbat baru, yang dilembutkan dengan minyak. Roh Kudus, sebagai Agen restorasi Allah di dunia ini, bisa mengubah dan memperbarui hidup melalui perendaman-rohani (spiritual soaking) melalui embun pembaharu ini. Untuk ini yang dibutuhkan hanya adanya kerjasama kita melalui ketaatan dan penundukan diri untuk mau merendamkan dan menyegarkan diri dalam embun pemaharuan melalui persekutuan dengan Dia.
2. Embun Sorgawi memberikan kekuatan untuk bergerak maju. Embun itu dilepaskan saat semua tenang. Embun tidak akan terkumpul jika ada panas atau angin. Jika temperatur turun, udara akan sampai ke titik tenangnya untuk pembentukan embun yang akan melingkupi bumi. Ketenangan akan terjadi saat kita memasuki kehendak Allah yang sempurna. Jika kita bisa tenang di hadirat Allah, kita akan menerima pewahyuan dan strategi untuk bisa bergerak maju tanpa adanya percekcokan, kecemasan, dan peperangan yang akan dan telah menyedot kekuatan kita di masa lalu. Lawan dari ketenangan itu keterburu-buruan atau ketergesa-gesaan. Ini yang akan membawa ke kemiskinan dan kehilangan kewarisan karena kita salah-mengerti atau tidak mau menunggu strategi Allah untuk langkah-langkah yang berikutnya.
3. Embun Roh Kudus memberi kuasa untuk menang. ‘langitnya menitikkan embun…. musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan engkau akan berjejak di bukit-bukit mereka." (Ulangan 33:28-29). Dengan mengambil kuasa Allah melalui Roh Kudus (yang dalam hal ini seperti embun), kita punya otoritas untuk meruntuhkan rencana musuh yang mencoba menghalangi kita memiliki kepenuhan hidup dan kepenuhan roh. Tempat-tempat tinggi, atau bukit-bukit pengorbaan, atau tempat-tempat di udara yang disebutkan di Alkitab seringkali dikaitkan dengan tempat-tempat dosa atau kejahatan; tempat-tempat mezbah berhala. Kita semua punya tempat-tempat seperti ini dalam kehidupan kita, yang penuh dengan dosa dan kejahatan, yang bisa kita terima melalui generasi, atau keturunan sebelum kita. Embun yang dari Tuhan bisa mencuci bersih kita, dan akan memberi kuasa untuk menginjak runtuh tempat-tempat tinggi, dan mengalahkan musuh-musuh lama yang hidup di sana. Kuasa ini akan mengijinkan Allah menghancurkan kehidupan kita yang mengikuti standar di dunia, dan memperbaharui pikiran kita. Dia mampu mengganti tipuan-tipuan lama yang telah menyebabkan kita jatuh di masa lalu dengan sistem kerpercayaan baru (belief system) yang akan membuat kita berhasil!
4. Embun dari Tuhan yang menyegarkan akan membuka penyaluran dan penyediaan baru. ‘Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. ... Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: "Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi dan jauh dari embun dari langit di atas.’ (Kejadian 27:28,39). Ketika Ishak memberkati Yakub, dia mengaitkan dengan embun dari langit ke kelimpahan materi yang akan diterima Yakub. Seperti hujan, embun di Alkitab di kaitkan dengan anugerah Allah, memberikan panen melimpah dan memberikan makanan. Sewaktu orang Israel mengembara di padang gurun, kita bisa melihat bahwa Allah menyediakan kebutuhan mereka setiap malam sewaktu embun turun. ‘Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng. Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ’ (Bilangan 11:7-9). Oleh karena itu embun menggambarkan pemberian dan penyediaan, yang baru setiap paginya. Saat kita mengikuti tuntunan Tuhan, embun-Nya juga akan turun sebagai pemberian dan penyediaan dalam hidup kita, seperti yang Dia lakukan bagi bangsa Israel jaman dulu.
5. Perkenanan Allah itu ‘seperti embun di atas rumput’ (Amsal 19:12). Perkenanan berarti kesenangan, hasrat, kesukaan, untuk disenangkan atau. Saat Allah senang dengan kita, perkenanan-Nya tinggal pada kita. Perkenanan itu mirip denga anugerah dan kemuliaan. Saat kita menanggapi tangan kedaulatan Allah, Dia mulai memberi perkenanan-Nya. Perkenanan bisa membuat kita mencapai hal-hal yang ada di bumi ini dan memberi kita jalan ke tempat-tempat yang pada mulanya tertutup untuk itu. Lawan dari perkenanan ialah celaan, yang berarti disalahkan, dimaki, dikritik, ditolak, atau tidak dipercaya. Sewaktu perkenanan Allah datang kepada kita, Dia akan menyingkirkan dakwaan, penghakiman, kegagalan, kesalahan-kesalahan masa lalu – tempat-tempat di mana musuh telah memberi celaan-celaan dalam hidup kita. Kita mengganti penolakan dengan perkenanan.
6. Embun itu tidak untuk selamanya. Embun turun di malam hari saat semuanya sunyi dan tenang. Segera setelah datang pagi hari, embun mulai menguap. Musim kita, seperti embun, itu proses bergerak dari kemuliaan ke kemuliaan. Kita tidak bisa tinggal seterusnya di tempat dimana turun embun dan mengharapkan itu akan terjadi selamanya di luar waktunya Tuhan mengijinkan. Orang Israel menerima manna hanya cukup untuk satu hari. Bumi menerima embun yang menyegarkannya hanya sesaat saja. Hal yang sama, kita tidak bisa membiarkan diri kita untuk terus tinggal di kondisi kemuliaan kita yang sekarang. Jika ini yang kita lakukan, kita akan tahu kalau Allah sudah bergerak ke jalan yang baru, atau akan memotong kita dengan situasi, masalah, atau visi yang kita tidak bisa lagi mengatur berdasarkan pemahaman kita yang ada.
Kita perlu bergerak ke tempat kemuliaan kita yang berikutnya. Untuk itu kita perlu menerima pewahyuan baru dari Allah. Jika kita ada di tempat yang membingungkan, dengarkan suara Allah untuk menerima arahan-arahan yang akan membawa tatanan baru dalam kehidupan dan lingkungan kita. Jangan takut akan perubahan! Kemuliaan-Nya turun seperti embun!
Baca Kejadian 24-26
Renungkan Yesaya 30:15a.
Hafalkan Titus 3:5


HARI-22
Hari ini mari kita mengenali cara-cara pikir yang merampok kewarisan kita. Banyak hal yang menghalangi aliran berkat untuk memasuki hidup kita. Pergunakan firman-firman yang disebutkan sebagai bacaan dan renungan harian. Beri nilai angka 1 s/d 10 jika ada mentalitas atau proses pemikiran yang sedang kita bicarakan, yang ada hidup kita. Meskipun daftar berikut tidak menyeluruh, tetapi bisa memberi petunjuk untuk dipertimbangkan dalam menegakkan-ulang bagian Kerajaan yang harus kita lakukan dalam hidup kita.
Ketidak tahuan (Ignorance). Seringkali sebagai orang Kristen kita tidak tahu kalau Allah punya kewarisan untuk kita miliki. Ini terjadi karena kita mungkin tidak memahami masalah ikat-janji (covenant) atau proses kehidupan rohani. Atau kita ada masalah dengan pewahyuan Roh Kudus yang ada saat ini. Atau musuh ingin menahan kita tetap ada di masa lalu. Atau kita begitu melekat dengan apa yang Roh Kudus wahyukan kemarin sehingga kita tidak bisa bergerak maju. Ini yang menyebabkan kita dalam bahaya cengkeraman roh agamawi dan kehilangan pewahyuan untuk hari ini. Roh Kudus membawa pewahyuan untuk memberi hikmat bisa menelanjangi otoritas musuh di dunia ini. Oleh karena itu, jika kita menolak Roh kebenaran yang memampukan kita memiliki kuasa segar untuk melawan Setan, kita akan masuk ke perangkap musuh.
Mentalitas Miskin (Poverty mentality). Mentalitas miskin ini menahan kita untuk bisa memasuki kepenuhan potensi kita. Sesuatu yang diikat oleh harapan-harapan kemiskinan tidak pernah melihat di luar pandangan sempit untuk mencukupi kebutuhan janga pendeknya sehingga gagal menemukan kelimpahan Allah untuk masa depannya. Jika kita memang mengharap hidup dalam kemiskinan, baik fisik maupun rohani, harapan ini tidak pernah dikecewakan. Kemiskinan mengatakan, ‘Allah tidak sanggup!’ Mentalitas miskin bukan hanya terkait dengan kepemilikan, tetapi dengan setiap masalah yang menyangkut penyediaan kehidupan kita, termasuk hubungan dengan Allah dan sesama. ‘Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.’ (Amsal 11:24) Jika kita punya mentalitas-miskin, kita cenderung tidak mau memberi karena kuatir sisanya tidak mencukupi kebutuhan sendiri. Tetapi Firman Tuhan mengatakan bahwa cara-pikir (mind-set) seperti itu benar-benar akan membawa ke kemiskinan yang sesungguhnya. Kita harus benar dalam memberi, jika ingin mematahkan kemiskinan! Hal lain yang menyangkut kemiskinan bisa kita lihat di Amsal 21:5, ‘Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.’ Kita harus belajar menunggu Tuhan! Menunggu berarti melihat terbukanya pintu kesempatan bagi kita. Jika kita terburu-buru dan keluar dari waktu Allah, kita akan kehilangan kesempatan dan tetap dicengkeram kemiskinan.
Kerendahan-hati palsu (False humility). Ini sedikit berbeda dengan mentalitas kemiskinan. Kerendahan-hati palsu akan membuat kita berkata, ‘Saya tahu Allah punya banyak, tetapi saya tidak layak mendapatkannya’. Tidak ada satu pun dari kita yang layak memperoleh semua yang Allah bisa berikan. Kita semua kurang untuk itu. Tetapi karena anugerah dan kasih-Nya, dan karena Dia punya ikatan-janji dengan kita, Tuhan menawarkan kehidupan yang berlimpah – tidak peduli bagaimana dengan kita. Kerendahan-hati palsu akan membatalkan kepercayaan dan keberanian kita. Kepercayaan dan keberanian dikaitkan dengan iman dan percaya injil Tuhan Yesus Kristus. Gereja mula-mula adalah gereja yang berani. Kerendahan-hati palsu tidak lain adalah bentuk keangkuhan tersamar. Yang dikaitkan juga dengan roh agamawi yang menahan kita dalam rasa malu yang berlebihan (kembali ke mentalitas ‘saya tidak layak untuk itu). Roma 1:16 memberitahu, ‘Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.’
Kemalasan (Laziness). Meskipun kita tidak merasa ‘tidak layak untuk mendapatkan’, sebagian kita justru tidak ingin berurusan dengan tanggungjawab kewarisan. Lukas 12:48 mengatakan bahwa kepada siapa yang banyak diberi, akan banyak dituntut. Kewarisan kita itu bukan hanya untuk kepentingan kita. Sewaktu kita ada di ikatan-janji sepenuhnya dengan Allah, Dia akan minta kita memakai kewarisan untuk mengembangkan ikatan-janji-Nya dengan dunia. Sama seperti dalam kisah talenta yang Yesus berikan di Matius 25, kita diharapkan mengambil apa yang telah Allah berikan kepada kita dan mengembangkan Kerajaan Allah dengan itu. Di Amsal 15:19 disebutkan bahwa jalan si pemalas seperti pagar duri. Di Amsal 22:5 dikatakan bahwa duri dan perangkap ada di jalan orang yang serong hatinya. Pemalas dikaitkan dengan yang suka menentang, dan ketakutan. Amsal 20:13 menyebutkan, ‘Janganlah menyukai tidur, supaya engkau tidak jatuh miskin, bukalah matamu dan engkau akan makan sampai kenyang.’ Jika kita tidak mau melawan dan membebaskan diri dari kemalasan, itu akan membawa ke kemiskinan. Jika kita membebaskan diri dari roh ini, kita akan mulai melihat penyediaan Allah dengan level baru.
Ketakutan (Fear). Beberapa orang tidak ingin mengambil resiko yang harus diambil untuk mendapat kewarisannya. Saya kenal pasangan yang setelah keguguran begitu ketakutan dengan pengalaman itu sehingga memutuskan untuk tidak mau mencoba kembali untuk mendapatkan anak, takut peristiwanya akan terulang lagi. Rasa takut menjadi kekuatan yang mencengkeram dan melumpuhkan seseorang dan menahannya untuk mampu keluar dari situasi yang sekarang dan memasuki masa depannya yang belum diketahui. Minta agar Allah mematahkan setiap ketakutan yang melumpuhkanmu.
Anggapan (Presumption). Setan suka menangkap kita dengan salah satu dari dua cara: melalui ketidak-percayaan atau melalui anggapan. Banyak yang jatuh dalam jebakan yang kedua, dengan menganggap apa yang Allah punyai untuk mereka dan bagaimana Dia ingin menggenapkan tujuan-Nya. Tidak seorang pun yang tahu dengan pasti apa yang Allah telah sediakan bagi mereka. Mereka yang menerima kata-kata nubuatan seringkali langsung mencoba untuk mewujudkannya dan kecewa. Bahkan jika kita tahu kemana Tuhan ingin membawa kita, kita harus ijinkan Dia yang menetapkan jalan-jalan kita untuk sampai ke sana. Lebih jauh, kita harus bersiap-siap melihat kenyataan bahwa ‘tempat’ tersebut tidak seperti yang kita bayangkan. Jalan-jalan Tuhan itu jauh ada di atas kita. Dan rencana-Nya untuk penebusan dan kewarisan hidup kita itu jauh lebih lengkap dan utuh diabdningkan dengan setiap rencana hebat yang kita buat sendiri.
Luka-luka masa lalu (Past woundings). Sama seperti ketakutan yang bisa melumpuhkan kita, demikian juga luka-luka masa lalu. Jika kita merasa pernah diperlakukan dengan tidak adil, kita mungkin tidak lagi cukup bisa mempercayai Allah atau orang lain untuk tetap tinggal di tempat ikatan-janji kita. Kita harus ke tempat pengampunan dan mengijinkan Allah menyembuhkan dan menenangkan tempat-tempat dimana kita telah dilukai agar bisa bergerak maju kembali. Jika kita tidak mau melakukan hal ini, kita tidak akan pernah memiliki kewarisan kita.
Pemberontakan / masalah otoritas (Rebellion/authority problems). Kita tidak bisa mengamankan kewarisan kita sampai terbentuk srtuktur otoritas yang benar. Ini berarti bahwa Allah bertahta dalam kehidupan kita dan kita menundukkan diri bukan hanya kepada Dia, tetapi juga kepada mereka yang ada dalam otoritas di atas kita di bumi ini. Jika kita ada masalah dengan pemberontakan dan dengan penundukkan diri atas struktur otoritas alkitabiah, kita harus minta Tuhan menyingkapkan akar permasalahan sehingga kita bisa menyingkirkannya. Allah tidak dapat menuntun kita memasuki kewarisan kita jika kita menolak untuk mengikuti Dia!
Sekarang, setelah kita melihat-ulang cara-cara pikir di atas, deklarasikan bahwa kita memiliki pikiran Kristus dan mampu mengatasi setiap benteng yang menahan kita!


HARI-21
‘ENGKAU HARUS MELEPASKAN LEBIH LAGI. Jika engkau mau membiarkan pergi, Saya akan memegang tanganmu dan membawamu ke tempat yang Saya sudah siapkan bagimu. Engkau sedang ada di tempat yang sempit, jadi biarkan lepas lagi. Biarkan Saya mengambil hal-hal yang membebani dan menyebabkan engkau merasa capek dan depresi. Jangan engkau membawa beban saat memasuki musim berikutnya. Jalan yang harus engkau tempuh dengan berlari itu sangat membahayakan, dan engkau harus bisa berlari dengan bebas.
‘Engkau tidak mengerti mengapa Saya menyingkirkan keinginanmu di musim yang lewat. Engkau tidak paham mengapa Saya memisahkan rekan-rekanmu menjauh saat engkau sedang menikmati persekutuan dengan mereka. Engkau bingung memikirkannya karena Saya sedang membatalkan dan mengatur-ulang waktumu. Dan sekarang kakimu di arahkan ke jalan baru. Saya telah menarikmu dengan lembut, tetapi sekarang saya akan menghentakmu lebih kuat, karena Saya membutuhkanmu untuk musim yang berikut. Jika engkau mau melepaskan apa yang engkau pegang Saya bisa memberi banyak ke tanganmu. Lepaskan lebih banyak lagi supaya Saya dapat memberi lebih lagi. Lepaskan lagi. Lepaskan lagi beberapa hal supaya Saya bisa sepenuhnya mengisi tanganmu dengan cara-cara baru.
‘Saya ingin engkau mau melihat ke dalam dirimu sebab ada kepahitan yang mulai timbul karena doa-doamu belum dijawab. Jangan biarkan kepahitan ini tumbuh karena akan merusak banyak hal. Pikiran dan keinginanmu harus BERSAMA-SAMA UNTUK MEMASUKI harapanmu; harapan dimana kemampuan-KU bisa menggantikanmu. Akan datang jawaban dengan cara yang tidak engkau sadari. Lepaskan harapanmu dan lihat kepada SAYA. Lihat dalam Roh-Ku yang ada dalam pikiranmu. Firman-Ku tidak akan kembali sia-sia dan tidak bisa dibatasi. Sekarang adalah waktu untuk melepaskan ketidak-tenangan emosimu karena itu akan menyebabkan kebingungan, kekecewaan, dan ketakutan. Sikap ini akan menyebabkan apatis, dan pada akhirnya, tidak berminat lagi untuk mengenal Saya. Jalan-jalan Saya itu bukan jalan-jalanmu. Lepaskan lagi! Kalau tidak, sikap ini akan menghentikan persekutuanmu dengan Saya di hari-hari mendatang.
‘Singkirkan ketidaksabaran dan kepahitan yang bisa menutup pewahyuan yang dilepaskan ke hati dan mulutmu. Lepaskan itu. Lepaskan lagi, dan Saya akan menunjukkan kepadamu bagaimana berdoa. Saya akan bergerak dengan cara baru di dalam hatimu dan melalui mulutmu akan menyatakan perubahan. Kehidupan doa yang engkau ulang-ulang telah menghentikanmu untuk bisa berdoa dengan doa iman. Doa iman akan menembus dan membuka apa yang perlu buka! Lepaskan doa-doa yang biasa engkau doakan dan biarkan rohmu berdoa dengan cara baru. Dengarkan yang baru dan yang segar. Tindakan yang tertunda dari apa yang engkau lihat dan tunggu, tidak ada kaitannya adangan hal yang salah. Tetapi ini menyebabkan engkau kehilangan sentuhan kreatif Saya, dan gairahmu memudar. Pujian akan menciptakan gairah, dan gairah muncul dengan suara yang membakar, yang muncul seperti korban persembahan ke sorga. Ini akan mengisi cawan dupa yang ada di sorga. Saat cawan di sorga sudah penuh, Saya akan menumpahkan manifestasi kemuliaan-Ku. Engkau sudah begitu dekat untuk mengisi cawan yang akan dituangkan ke dunia. Cawan kemuliaan ini yang akan mengubah atmosfirmu.’
Baca Ibrani 10, 11 dan 12.
Renungkan Wahyu 8:1-5.
Hafalkan Ibrani 12:28, 29.

HARI-20
‘Engkau akan melihat Saya melakukan dengan cara berbeda. Saya sedang melakukan dengan cara berbeda. Sesungguhnya engkau sudah terbiasa menerima apa yang engkau minta dengan yang cara yang sudah engkau kenal, dan ini telah membentuk cara berpikirmu. Saya akan menjawab doamu, tetapi Saya ingin engkau memperhatikannya dengan cara pandang yang berbeda. Perhatikan dan lihat, Saya menghormati apa yang engkau minta untuk Saya lakukan, tetapi Saya akan melakukannya dengan cara berbeda.
‘Lihat kembali keadaanmu dan keadaan di sekitarmu maka engkau akan melihat Saya sedang melakukan hal itu. Engkau akan melihat apa yang sedang Saya lakukan untuk memunculkanmu. Engkau akan melihat bagaimana Saya menjawab doa-doamu. Engkau akan melihat jalan yang sedang dibentuk di depanmu. Lihat-ulang!
‘Perhatikan kembali. Lihat lagi. Dengarkan kembali. Engkau akan mulai bergerak kembali dan melihat Saya bergerak di tengah-tengahmu. Saya ada di sana. Saya Yehova Shammah. Saya ada di tengah-tengahmu. Perhatikan kembali. Saya Yehova Rafah. Perhatikan kembali dan rasakan jamahan Saya. Saya bergerak cepat melewatimu. Tinggalkan tempat di mana engkau berada, walaupun harus mengeluarkan uang untuk itu, datang dan jamah Saya. Jamah Saya – Saya sedang bergerak mendekatimu! Perhatikan lagi dan lihat Saya ada di tengah-tengahmu.
‘Engkau seperti orang yang sedang berjalan di Emaus pada saat itu. Telah terjadi sesuatu, dan engkau sedang dalam kesulitan. Engkau sudah berjalan. Engkau sudah ada di jalanmu dan sedang bertanya-tanya. Engkau berkata, ‘MENGAPA?’ Engkau memakai pengertianmu sendiri untuk mengambil kesimpulan apa yang sedang terjadi! Setelah engkau bertanya ‘Mengapa?’, engkau bertanya, ‘Apa yang sekarang harus kami lakukan?’ Saya akan menjawabmu, ‘Datang ke samping-Ku, dan makan bersama Saya!’ Sewaktu kita pecahkan roti bersama, situasimu akan tampak jelas, dan pewahyuan yang engkau butuhkan akan diberikan. Perhatikan kembali keadaan dan situasimu maka engkau akan melihat bahwa Saya telah berjalan bersamamu. Saya sudah ada di sana hanya untuk menyingkapkan matamu agar engkau tahu kemana harus pergi.
‘Ijinkan Saya menjamah matamu agar MELIHAT KEMBALI! Engkau tidak seketika bisa melihat semua dengan jelas. Saya akan menjamahmu lagi. Meskipun begitu, engkau tetap belum bisa melihat dengan jelas. Jadi biarkan Saya menjamahmu lagi! Biarkan Saya menyingkapkan matamu dan membuatmu bisa melihat kembali! Maka, saat engkau melihat-ulang situasi di mana engkau berada, engkau akan bisa melihat dengan jelas!’
Baca Lukas 14.
Renungkan Markus 8.
Hafalkan Mazmur 121.


HARI-19
Saat sedang berdoa saya mendengar suara. Suara seperti ketukan di pintu. Kemudian aya mendengar Tuhan berbicara, ‘Saya berdiri dan mengetok, datang ingin makan bersamamu dengan cara yang berbeda. Saya ingin ke mejamu. Saya ingin engkau melayani Saya dengan makan barumu – dan bukan Saya yang melayanimu. Undang Saya dan layani Saya dengan apa yang engkau harus berikan kepada-Ku.’
Sewaktu saya mulai mengundang Tuhan Dia berkata, ‘Saya sedang berurusan dengan cara berdoa umat-Ku. Banyak yang meminta hal yang sama seperti di masa lalu. Engkau telah minta dengan berulang-ulang hal yang sama, sampai engkau terbiasa mengulang-ulang permintaanmu melalui doa. Datang dan sembah Saya, Saya akan memberimu pewahyuan apa yang perlu engkau minta untuk bisa mencabik dan menerobos penghalangmu yang telah menahan berkat-berkat. Ya, Saya senang melakukan segala sesuatu bagmu, tetapi engkau harus belajar meminta dan melatih imanmu untuk melawan musuh. Cari pewahyuan yang engkau butuhkan untuk bisa memasuki tanah yang sedang menantimu. Ada ketukan yang sedang Saya lakukan. Jika engkau membiarkan Saya duduk dan makan bersamamu, jika engkau melayani-Ku untuk sesaat, Saya akan mulai mengunjungimu dan engkau akan tahu apa yang perlu diminta dengan cara berbeda. Saya siap memanifestasikan diri Saya kepadmu dengan cara berbeda!’
Baca Wahyu 3, Yosua 2, Yohanes 2
Baca 2 Tawarikh 7 dan Renungkan ayat 12-15


HARI-18
Begitu banyak hal yang terjadi hari ini sejak 8 tahun yang lalu. Tragedi 11 September 2001 masih terbayang di pikiran dan hati dunia. Runtuhnya menara World Trade Center menyusun ulang jalan bangsa ini dan dunia seperti yang kita sudah ketahui. Tindakan teroris ini merupakan tamparan terhadap rencana kovenan Allah di muka bumi. Kita harus menyadari peperangan di angkasa yang sedang kita lakukan. Kalian bisa membaca hal ini di The Future War of the Church dan God’s Unfolding Battle Plan. Buku yang pertama sekarang menjadi buku nubuatan sejarah mengenai perubahan-perubahan yang terjadi di gereja dan yang sekarang sudah dinyatakan. Buku kedua memberi pemahaman kita sampai tahun 2016. Dua fasal di God’s Unfolding Battle Plan yang akan membantu kita selama 40-hari ini ialah “The Mind War” dan “The Blood War”. Berikut ini saya bagikan apa yang saya dengar Tuhan katakan untuk saat ini.
Kita tidak sedang memasuki musim damai. Musim ini supra-alami! Umat Allah harus meninggalkan “agama” dan peperangan alaminya dan memasuki musim supra-alami dengan senjata yang dipertajam. Saat ini musim pembukaan tanah baru. Jika kita melihat lambang AYIN, kita bisa melihat perlunya tindakan untuk menerobos. Kalian harus mengulurkan tangan melewati kegelapan dan masuk sorga. Pada waktu itu Tuhan akan memberi kekuatan dengan menyentuh tanganmu dengan TANGAN-Nya. Dia akan melepaskan Pedang Pewahyuan yang akan bergabung denganmu untuk peperangan. Ini akan menjadi peperangan MATA. Kalian akan berperang dengan MAMMON di tahun-tahun mendatang. Kalian akan memerangi kegelapan dan “kolam-kolam kegelapan”. Ini akan menjadi musim dimana peperangan dengan struktur okult, yang mencoba memerintah bumi dan mencegah kita membuka sumber-sumber baru. Saya mendengar Tuhan berkata:
Angkat Tanganmu untuk Jamahan Segar!
“Jangan biarkan tanganmu kendur. Tangan yang kendur tidak akan sanggup meraih senjata yang diperlukan untuk mengalahkan musuh. Saya membawa kekuatan baru bagi tanganmu. Tanganmu akan bebas sewaktu engkau menyiapkan dirimu untuk peperangan mendatang. Ada panggilan penjaga baru yang saya taruh pada umat-Ku, dan mereka akan berdiri, memandang, dan melihat dengan cara yang belum pernah mereka lakukan. Mereka akan tahu tatanannya saat terjadi ketidak keteraturan. Kalian harus mampu memandang dan melihat hal-hal kecil yang ‘menyimpang dari tatanan’ yang akan menghalangi Saya untuk bisa menggerakanmu dan apa yang engkau miliki untuk maju. Jangan membesarkan yang kecil, tetapi pandang dengan mata Saya, karena Saya akan mengatur banyak ‘tubuh’ dalam tatanan! Salah satunya adalah yang engkau miliki! Saya akan mengatur kelompok-kelompok dalam tatanan. Saya akan mengatur kota-kota dalam tatanan. Ini bukan waktu bagi tangan yang kendur! Ini bukan waktu untuk manipulasi dan pengaturan-ulang atau pembenaran! Engkau harus melihat seperti Saya melihat; kalau tidak, engkau akan berkata, ‘Apa yang terjadi dengan kemuliaan di wilayah saya?’ Angkat tanganmu yang kendur sekarang, dan Saya akan menguatkannya dan engkau akan siap untuk peperangan yang akan datang.”
Baca Yesaya 35, Ibarni 12.
Renungkan Kejadian 26.
Hafalkan Yesaya 41:13,14.

HARI-17
Banyak dari kita yang lupa bahwa kita tidak bisa menyenangkan Allah tanpa iman. Allah bisa memulihkan iman kita seperti iman anak-kecil! Allah telah melihat semua pertempuran dan padang-padang gurun kita. Dia tahu berapa lama kita telah terperangkap penjara! Dengan semua yang telah kita alami itu Dia tidak bermaksud untuk menghancurkan kita. Maksud Dia ialah untuk bisa meningkatkan ukuran iman kita. Begitu iman seperti anak-kecil ini bangkit kembali, kemuliaan Allah akan tinggal dalam diri kita.
Saya selalu menganggap diri saya sebagai manusia iman. Saya memimpin pertemuan-pertemuan di seluruh dunia yang penuh dengan iman besar dan yang mengharapkan apa yang Allah akan lakukan. Meskipun begitu, beberapa tahun yang lalu saya mendapat pelajaran baru tentang iman anak kecil. Salah satu tugas saya ialah untuk menggerakkan doa di seluruh dunia. Ini membutuhkan seorang penjaga bagi bangsa-bangsa dan menggalang dana yang diperlukan untuk menyokong pelayanan ini. Di suatu satu pagi Tuhan minta agar saya menambah ukuran iman saya berkenaan dengan proyek yang sedang saya kerjakan – sistem komunikasi untuk memberdayakan doa dunia. Di hari yang sama saya akan melakukan perjalanan ke Texas Selatan untuk memimpin kebaktian kebangunan rohani. Sementara menyiapkan diri anak laki-laki saya, Daniel, yang berumur 15 tahun (sekarang berumur 27 tahun) mendatangi saya dan berkata, ‘Yah, jika ayah di sana nanti saya percaya Allah ingin ayah membawakan burung beo untuk saya.’ Sambil berdecak kepadanya saya menjawab, ‘Daniel, harga burung itu $1,500. Mengapa engkau tidak tanya Tuhan apa Dia benar-benar engkau ingin punya beo itu? Jika Dia mau, Dia akan memberimu.’
Daniel mengikuti nasihat saya. Dia lari ke kamarnya. Kira-kira 10 menit kemudian dia kembali dan berbicara dengan polos, ‘Yah, saya minta Tuhan beo itu dan Dia mau memberi saya seekor.’ Saya sulit mempercayainya. Apa yang harus saya katakan? Sambil menggeleng-gelengkan kepala saya pergi, dan bertanya-tanya apa saya telah mengajarinya untuk memanipulasi apa yang dia dengar dari Tuhan? Ketika saya datang di kota itu, saya sampaikan percakapan saya dengan Daniel ke suami-isteri dimana saya tinggal. Suaminya dan saya hanya menertawakan hal itu, tetapi isterinya memandang saya dan berkata, ‘Beo-beo sering terbang dari perbatasan Meksiko ke sini.’ Saya memandang dia seakan-akan bertanya, ‘Lalu, mau apa?’ Kita tidak akan bisa menangkap beo liar itu.
Besok paginya saya bangun jam 5 untuk bersaat teduh. Di tengah-tengah devosi, saya mendengar sesuatu di luar. Sewaktu saya lihat lewat jendela, nyonya rumah yang kemarin sedang menyiapkan sebuah sangkar di dekat pohon, kemudian berlutut dan berdoa. Saya bertanya-tanya apa pembicaraan saya kemarin membuat dia berkhayal? Apa dia mengharap ada burung beo liar yang begitu saja mau masuk ke sangkarnya? Sambil terkekeh saya kembali ke saat teduh saya. Hari itu saya memimpin pertemuan doa yang besar, dan semua dipenuhi iman.
Pagi berikutnya saya bangun untuk bersaat teduh lagi. Saat ini saya berdoa dengan sungguh-sungguh untuk proyek yang membutuhkan iman. Sekali lagi saya mendengar sesuatu di luar. Saya membuka jendela dan melihat wanita itu sedang menutup pintu sangkar. Tanpa bisa dijelaskan di dalam sangkar sudah ada seekor beo yang besar dan indah. Sepertinya ada seekor beo yang terbang di halaman, dan berjalan memasuki sangkar yang sudah menunggunya, atas kemauannya sendiri! Saya mendongak ke Tuhan dan berkata, ‘Tuhan, saya ada masalah besar dengan iman saya.’ Dan sepertinya Dia setuju dengan apa yang saya ucapkan!
Hari itu Tuhan mulai berbicara ke hati saya, ‘Batas yang engkau buat terlalu sempit. Saya bisa perluas batas-batasmu! Saya bisa membawa penyediaan yang engkau sedang butuhkan. Jika engkau punya iman seperti anak-anak, Saya akan berikan apa yang engkau butuhkan sekarang juga.’ Hari ini, 12 tahun kemudian, beo itu ada di rumah Daniel. Saya tidak bisa melihat burung itu tanpa diingatkan akan penyediaan Allah melalui iman anak-kecil.
Saya mendorong kalian, tidak peduli dalam kehidupan mana kalian saat ini berada, Allah punya rencana untuk menambah ukuran iman kalian! Minta Dia memulihkan iman kalian.
Baca Lukas 9 dan Lukas 18.
Hafalkan Lukas 18:17.

HARI – 16
Keintiman itu bukan hanya untuk kita sendirri. Karena tujuan utama Tuhan ialah untuk memulihkan Mempelai Kritus sehingga tanpa noda atau kerut, Dia memulianya dari kita secara pribadi sehingga Dia bisa menyelesaikannya kita secara bresama-sama. Tuhan tidak pernah merancangkan kita untuk diisolir. Ujuan-Nya ialah menjadikan kita bergabung dalam kesatuan satu dengan yang lain bersama Dia. Itulah sebabnya mengapa Yesus memerintahkan para pengikut-Nya untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus setiap waktu kita berkumpul bersama. Dengan melakukan ini akan mengingatkan kita akan Dia. Dia mulai dengan menyelaraskan hati kita masing-masing terselaras dengan Dia dan meyakinkan kita benar satu dengan yang lain. Kita harus mengijinkan Dia membawa kita ke hubungan intim satu dengan yang lain sehingga ini bisa mendorong kita melaju memasuki destini kita. Banyak kali yang menyebabkan kita menghentikan ber-komuni dengan Dia, Pribadi yang merajut kita bersama di rahim ibu kita ialah putusnya atau tidak dibina dan dikembangkannya hubungan dengan Bapa. Ijinkan Dia memulihkan hubungan Bapa / anak kita.
Kita masing-masing harus punya pengalaman adopsi atau pengangkatan anak. Jika kita tidak mengenal Allah Abba Bapa dan belum sampai ke roh adopsi bahwa Allah yang memiliki kita, kita sesungguhnya belum benar-benar punya hubungan yang dibutuhkan untuk meraih pemulihan kita dan kewarisan yang menyertainya. Banyak kali Allah memulai dengan mengangkat masalah bapa dan otoritas kita yang ada di dunia dalam rangka untuk memulihkan hubungan Bapa/anak yang kita miliki dengan Dia. Dalam kasus dimana bapa-bapa kita telah melecehkan otoritasnya, atau tidak ambil peran yang benar di keluarga, Allah harus mengatur-ulang cara berpikir kita. Ijinkan Dia melakukan ini. Allah itu bukan bapa yang melecehkan dan bukan juga bapa yang tidak berfungsi atau tidak mau bertanggung-jawab.
Dia adalah Bapa yang mengasihi yang sangat mempedulikan kita—sedemikian besar sehingga Dia punya rencana untuk memuliskan kehidupan kita. Kita perlu mengijinkan Dia membawa kita ke pemahaman tersebut. Begitu masalah itu teratasi, frman Tuhan yang ada di atas hidup kita bisa mulai bekerja. Berhenti, dan ijinkan Tuhan menyentuh kita di bagaian-bagian yang bapa dunia kita tidak pernah menyentuhnya. Ampuni otoritas dunia kita yang melalaikan hal ini. Lepaskan luka yang ada di dalam diri kita saat mereka mengabaikan kita atau yang terlalu sibuk untuk melakukan itu. Pikirkan saat ada kata-kata yang diucapkan yang bukannya melindungi tetapi justru mencabik-cabik hatimu. Minta Tuhan sebagai Bapamu dan mengajarimu tentang kasih seorang bapa. Jangan terus menawan bapa duniamu dengan luka-luka yang ada dalam hidupmu karena perbuatan dia. Lepaskan hal itu! Bapa Sorgawimu akan ada bagimu. Sebagian dari kalian belum pernah mengenal Kasih Bapa. Berhenti dan minta Dia menyingkapkan kasih-Nya kepadamu.
Baca Matius 7.
Renungkan dan Hafalkan Matius 7:7-11.


Hari – 15
Saya ingin mengingatkan Anda bagaimana besar kasih Tuhan kepada kita. Sedemikian besar Dia mengasihi kita sehingga memberikan Putra tunggal-Nya untuk menahan semua pencobaan kita agar kita bisa ditebus. Dia mati agar kita bebas. Dia bangkit agar kita menang. Roh-Nya tetap hidup dan bergerak di atas bumi, mencari siapa yang mau membuka roh dan hati untuk dipenuhi oleh-Nya. Kita punya bait. Dia bisa datang dan tinggal di dalam kita, mengisi kita dengan harapan, membangkitkan dan membuat kita hidup di dalam Dia oleh Roh-Nya yang mengisi kita secara penuh. Roh manusia punya tiga fungsi: persekutuan, intuisi, dan kesaksian. Dalam tiga hari berikut kita minta Tuhan me-revitalisasi dan memperbaharui roh kita. Kita mau agar Roh-Nya memenuhi kita sampai melimpah dan ketiga fungsi roh kita benar-benar aktif sehingga menjadikan kita makhluk supra-alami yang atas muka bumi.
Sebagai anak-anak Adam, sejak dari Taman Eden kita telah berputus-asa mengharap terjadinya pemulihan. Begitu banyak yang Allah harapkan dari kita, kewarisan yang sesungguhnya pada saat penciptaan, hilang karena dosa, dan diganti oleh buah kejahatan. Makhuk hidup yang semulanya menikmati hubungan intim dengan Allah, sekarang terpisah dalam penjara yang tidak mungkin dilewati. Ketidak-berdosaan manusia dibawa ke kekesadaran-diri dan dosa. Kehidupan abadi dalam persekutuan dengan Allah diganti dengan kematian dan penghakiman. Begitu banyak yang telah hilang! Tetapi Allah itu benar-benar Allah yang memulihkan, dan Dia punya rencana pemulihan bagi umat manusia. Melalui Putra-Nya kita sekarang bisa memiliki hubungan intim kembali dengan Allah, ketidak-berdosaan yang diperbaharui, dan janji hidup kekal. Pemulihan itu adalah hakekat Allah yang sesungguhnya.
Apa tatanan proses pemulihan dalam hidup kita? Pemulihan artinya menyegarkan dan kembali untuk hidup, atau membawa kembali ke keadaan yang semula, atau yang pertama kali ada. Definisi ini tidak sepenuhnya mengandung pemulihan yang Allah maksudkan. Allah ingin tidak sekedar membawa kembali manusia ke keadaan yang semula. Tetapi Dia ingin melipat-gandakan dan meningkatkan kita melampaui keadaan itu. Allah rindu agar waktu-waktu terakhir kita lebih besar dari pada waktu semula. Rencana Allah bagi kita ialah pemulihan! Hal pertama yang Dia pulihkan ialah apa yang hilang pertama kali saat kejatuhan dalam dosa, yang juga masih tetap hal pertama yang selalu manusia hilangkan saat jatuh dalam dosa – PERSEKUTUAN kita! Allah harus pertama-tama membawa manusia kembali ke hubungan intim dengan Diri-Nya dan dengan sesama.
Hubungan tersebut sulit dilakukan bagi sementara orang Kristen karena masyarakatnya banyak menaburkan rasa takut untuk membina hubungan intim. Kita terbiasa untuk melindungi diri-sendiri, tidak ingin dilukai, dan tidak ingin emosi kita kelihatan. Dan mereka yang pernah mengalami retaknya hubungan di masa lalu tidak ingin memperoleh kesempatan lagi untuk bisa intim kembali di masa yang akan datang. Tetapi sesungguhnya kita ini saling membutuhkan. Kita juga membutuhkan Allah. Tanpa orang lain kita tidak akan pernah bisa masuk ke kepenuhan pemulihan kita. Kita harus mengijinkan Allah menjadikan kita komunikator dengan Dia dan dengan sesama.
Yang pertama dan terpenting ialah kita memiliki hubungan intim dengan Allah. Seperti kisah Maria dan Magdalena (Lukas 10:38-42), kita begitu terperangkap dengan apa yang harus kita kerjakan sehingga melupakan diri-sendiri. Maria duduk di kaki Yesus sampai dia mengetahui tujuan hidupnya. Begitu dia tahu dia bisa membantu Marta dengan piring-piringnya, atau melakukan sesuatu yang perlu dilakukan. Dia tidak melalaikan tugas-tugasnya. Melalui keintiman Maria meluaskan apa yang dia perlukan dalam hidupnya, hidupnya, dan memelihara pekejaan yang ada di rumahnya. Allah sedang memanggil kita ke keintiman baru. Dari tempat keintiman ini kita bisa mengembangkan strategi-strategi baru untuk bergerak maju. Jika kita tidak bisa mendengarkan, kita akan bisa mendengar lagi. Jika kita tidak bisa bercakap-cakap dengan Tuhan, berhentilah sesaat dan katakan kepada-Nya kalau kita telah kehilangan Dia. Jika kita tidak pernah mendengar Dia berbicara kepada kita, tunggu suara-Nya. Komunikasi kita bisa dipulihkan. Dia bisa melepaskan kita dari suara-suara lain yang biasa kita kenal. Setiap harinya Dia ingin menghabiskan waktu bersama kita.
Baca Lukas 10, Kejadian 3.
Renungkan Mazmur 27, Mazmur 46.
Hafalkan Mazmur Psalm 27:1.


Hari – 14
Bagaimana kita diperbaharui sehingga bisa mulai bergerak maju? Bagaimana kita mulai merencanakan pemulihan dan pembangunan-kembali sehingga bisa memasuki musim berikut dengan lebih kuat daripada musim yang lewat? Pertama-tama, harus terjadi proses penghilangan/penyingkiran sesuatu dalam hidup kita kirbat anggur kita bisa diperbarui.
1. Allah akan menyingkirkan legalisme. Orang Kristen akan terkejut kalau tahu bagaimana banyaknya struktur legalisme yang mereka pegangi. Legalisme itu proses penyempitan berpikir sehingga tidak bisa lagi menerima pemikiran yang dari Allah. Legalisme itu cara-pikir yang didasarkan pada penghakiman dan kontrol manusia, bukan anugerah dan kasih-Nya. Legalisme selalu membawa ke kesombongan dan ketidak-percayaan. Bahkan di Galatia legalisme ini disamakan dengan sihir. Paulus mengingatkan orang-orang di Galatia bahwa mereka sesungguhnya sedang melakukan sesuatu yang besar. Mereka punya waktu yang bagus, bertumbuh dalam Tuhan, dan berjalan dalam iman. Kemudian Paulus bertanya siapa yang telah menyihir mereka? Dengan kata lain, siapa yang telah membuat pikiran mereka picik sehingga tidak mampu lagi menerima anugerah Allah? Siapa yang membawa legalisme di tengah-tengah mereka? Pemulihan kita tidak dapat diterima dari Allah jika Allah dikunci rapat-rapat di sebuah kotak. Kita harus mengijinkan Tuhan menyingkirkan legalistik dalam hidup kita serta cara-cara pikir agamawi yang kaku.
2. Allah akan menyingkirkan penghukuman. Setan itu pembohong dan pencuri. Dia berbohong akan posisi kita di hadapan Allah agar bisa mencuri pemulihan yang sudah Allah sediakan bagi kita. Salah satu taktik kesukaan Setan ialah menghujani umat percaya dengan ingatan-ingatan kegagalan masa lalu, baik yang dilakukan sendiri maupun oleh generasi-generasi sebelumnya, sampai ke titik dimana kita sepertinya dipakaikan jubah penghukuman dan rasa bersalah. Setan akan memberi pikiran seperti, ‘Allah tidak akan bisa memulihkan saya karena saya … bercerai, pernah aborsi, selingkuh, berbohong, mencuri … (kalian bisa meneruskan sendiri).’ Ini semua kebohongan! Kalian tidak harus mengenakan jubah usang tersebut. Siklus masa lalu bisa diakhiri. Dengan miliki hubungan yang benar dengan Allah dan mengampuni diri-sendiri akan mematahkan muslihat iblis yang ingin membungkusmu dengan rasa bersalah, tidak peduli apapun yang telah kalian lakukan.
3. Allah menyingkirkan hal-hal yang menghakimi. Sama seperti kita menyingkirkan sesuatu sehingga tidak menghukum diri-sendiri, demikian juga kita harus tidak menghakimi orang lain. Karena hukum tabur-tuai kita tidak benar-benar bisa sepenuhnya melakukan sesuatu tanpa terkait dengan orang lain. Jika kita menghukum orang lain, kita akan dihukum. Dan yang lebih buruk lagi, Alkitab mengatakan, kita ada dalam bahaya terjerumus ke dalam dosa yang sama, yang dilakukan orang yang kita hakimi. Jangan bodoh. Kita tidak duduk dalam penghakiman. Penghakiman itu merupakan persimpangan jalan rohani yang serius, yang punya kuasa untuk mencegah kita memasuki pemulihan. Yesaya 58 mengatakan bahwa jika kita berdoa dan berpuasa, dengan membiarkan Allah sendiri yang memilihkan puasa yang harus kita lakukan (tidak melakukan secara agamawi), dan kita tidak menunjuk-nunjuk orang lain, serta mau memperhatikan kebutuhan oran lain, maka Dia akan membuat terang kita akan terbit dalam gelap dan kegelapan kita akan seperti rembang tengah hari, dan kita akan memperoleh kesembuhan. Ijinkan proses yang dari Allah ini membawa kita ke kepenuhan yang telah Dia sediakan.
Read Yesaya 58.
Renungkan Roman 6-8.
Hafalkan Ibrani 12:14, 27, 28.


Hari – 13
Tidak semua laporan itu baik dan menghasilkan iman. Saat Nehemia sudah bergerak dari emosi situasi Yerusalem dan bangsanya serta menerima panggilan barunya untuk bergerak maju ke tempat baru, sepertinya semua kuasa neraka roboh. Nehemia 4:7 mengatakan, ‘Ketika Sanbalat dan Tobia serta orang Arab dan orang Amon dan orang Asdod mendengar, bahwa pekerjaan perbaikan tembok Yerusalem maju dan bahwa lobang-lobang tembok mulai tertutup, maka sangat marahlah mereka.
Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana.
Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka.
Berkatalah orang Yehuda: "Kekuatan para pengangkat sudah merosot dan puing masih sangat banyak. Tak sanggup kami membangun kembali tembok ini."
Tetapi lawan-lawan kami berpikir: "Mereka tidak akan tahu dan tidak akan melihat apa-apa, sampai kita ada di antara mereka, membunuh mereka dan menghentikan pekerjaan itu."’
Musuh akan melemahkanmu dengan tuduhan, godaan, dan pencobaan-pencobaan. Musuh akan menuduh dan mengirim roh ketakutan untuk menahan engkau. Dalam kelemahanmu, kesusahan sepertinya sangat menggunung. Akhirnya, engkau hanya mampu berkata, ‘Oh, Tuhan, bisakah saya bertahan sampai akhir di situasi yang seperti ini?’ Kalau memang engkau ada dalam keadaan seperti ini, saya minta engkau menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Apa engkau telah gagal atau menyerah terhadap:
1. Kuasa godaan musuh yang menghalangimu?
2. Laporan jahat yang akan engkau tindak-lanjuti?
3. Takut halangan untuk menyelesaikan proyek dimana engkau sudah dikirim untuk menyelesaikannya?
4. Rahasia ‘pembawa berita Allah’ yang mencoba menggagalkanmu dari tugas dan untuk mewujudkannya?
5. Kekuatan-kekuatan yang bertubi-tubi mendatangimu untuk menahanmu membuat kemajuan?
Jika engkau menjawab dengan ‘YA’ untuk setiap pertanyaan di atas, ingat apa yang Nehemia telah lakukan: ‘maka aku tempatkan rakyat menurut kaum keluarganya dengan pedang, tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah dari tempat itu, di belakang tembok, di tempat-tempat yang terbuka.
Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu."
Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya.
Sejak hari itu sebagian dari pada anak buahku melakukan pekerjaan, dan sebagian yang lain memegang tombak, perisai dan panah dan mengenakan baju zirah, sedang para pemimpin berdiri di belakang segenap kaum Yehuda yang membangun di tembok. Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata.
Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang pada pinggangnya, dan di sampingku berdiri peniup sangkakala.’ (Nehemia 4:13-18)
Tuhan punya rencana. Dia bisa mengirimkan para balabantuan. Dia bisa memposisikan engkau di tempat yang tepat dalam pekerjaan, doa, dan peperangan. Engkau akan bertahan dan menerobos serta memasuki fase berikut kehidupanmu!
Baca Nehemia 3 dan 4.
Renungkan kisah-kisah di atas.


Hari – 12

‘Ada kabar apa?’ Ini pertanyaan yang Nehemia ajukan. ‘Laporan siapa yang engkau percayai?’ Bagaimana dan apa yang kita dengar itu sama pentingnya dengan apa yang kita lihat dan katakan. Kita harus mendengar dengan seksama bagaimana Kerajaan dikembangkan sama seperti bagaimana kondisi Gereja yang ada di daerah kita. Apa pesan yang sedang kita terima itu benar? Apa si pembawa berita bisa dipercaya? Bisakah kita mendengar iman dan realita dari apa yang sedang mereka sampaikan? Bahkan walaupun mereka punya pesan yang menyingkapkan situasi seperti ‘Yerusaem yang roboh’, apa kita merasa roh kita teraduk-aduk untuk mendoakannya? Dengan doa iman?
Nehemia diberitahu bahwa kota kudus dan benih kudus semua menjadi puing. Dia diberitahu kalau tembok Yerusalem dan gerbang-gerbangnya roboh. Dia diberitahu kalau bangsanya ada dalam keadaan miskin dan dalam perbudakan. Dia bisa mengerti kalau mereka akan dengan mudah menjadi korban musuh. Skenario ini mengingatkan saya akan banyak rumah-tangga dan kota-kota yang ada. Hampir semua ‘Yerusalem-Yerusalem’ kita rusak dan roboh. Banyak kerusakan yang perlu diperbaiki. Banyak dari kita yang merasa seperti Nehemia saat melihat kondisi negeri dan bangsa dimana kita tinggal. Kita merasa ingin menangis, terkoyak-koyak dan berduka.
Menangis itu emosi yang memang diperlukan. Apa yang belakangan ini menyebabkan engkau menangis? Seseorang? Orang yang kita kasihi? Lingkungan? Beban bertumpuk-tumpuk yang ada di sekitar kita? Kehilangan? Hilangnya kesempatan? Kegagalan? Situasi tidak adil yang dialami? Anak yang tidak patuh? Pelecehan tidak adil di masyarakat? Ketidak-puasan yang ada dalam kehidupan kita, diri kita, atau yang ada di sekitar kita?
Atau mungkin saya bisa bertanya – apakah ada sesuatu yang menyentuh hatimu dan menyebabkanmu menangis? Anak-anak dan saya senang saat ada film ‘My Dog Skip’. Pam mulai menangis saat mendengar musiknya. Hatinya mudah tersentuh. Menangis itu ekspresi sempurna akan apa yang kita rasakan di dalam jiwa kita. Yesus menangis saat Lazarus meninggal. Saya tadinya menganggap emosi ini hanya dimiliki oleh orang yang tidak percaya saja. Tetapi Yesus menangis, saat melihat Yerusalem tidak bertobat dari kungkungan dosa-dosanya dan akan kehilangan kesempatan atas kunjungan-Nya. Yesus menangis dan tetapi tidak berdosa. Engkau bisa menangis. Itu syah saja. Hatimu membutuhkan ekspresi ini. Tanya Tuhan satu pertanyaan lagi: ‘Apakah hati saya lembut dan ekpresif akan sentuhan Roh Kudus yang bisa memberikan rasa berbelas-kasihan yang baru?’ Menangis bisa berlangsung semalaman tetapi akan datang sukacita. Biarkan dengan tangisanmu mendatangkan sukacita di cakrawala hidupmu! Menangislah, bangkit, dan seperti Nehemia, tambahkan visi untuk membangun kembali apa yang harus dibangun!
Baca Lukas 19 dan Yohanes 11.
Renungkan Mazmur 30.
Hafalkan Mazmur 30:5.
Review Nehemia 1 dan 2.


Hari – 11
Kita harus belajar menang melalui doa dan melewati halangan yang musuh bangun untuk menghalangi terobosan kita. Barbara Yoder, Gembala Senior Shekinah Christian Church di Ann Arbor, Michigan, adalah seorang teman dan rekan pelayanan yang baik. Saat saya bersama dia di gerejanya, dia baru saja menemui seorang wanita di gereja, Renee Jahn, yang didiagnose sakit leukemia. Renee dan suaminya, Steve, telah bersama Barbara selama beberapa tahun. Mereka pasangan yang luarbiasa yang telah bersama-sama mengatasi masalahnya.
Pagi ini Barbara menulis, ‘Tiga minggu yang lalu mereka mengatakan Renee akan meninggal beberapa hari lagi. Itu sungguh-sungguh menggoncangkan saya. Walaupun begitu berita ini membuat saya berkonfrontasi dengan kuasa-kuasa neraka dan roh-roh kelemahan yang menguasai tubuhnya. Kami (kelompok kecil) berkumpul tiga kali. Setiap bertemu kami melakukan terobosan ke tingkatan baru. Tingkatan terakhir terobosan ‘saya melihat kesembuhan’. Setiap kali saya mengunjunginya setelah berdoa, menumpangkan tangan ke atasnya dan mendeklarasikan atas tubuhnya apa yang telah kami terobos. Saya mengucap syukur untuk memberitahukan bahwa para dokter telah melakukan test sumsum tulang dan tidak menemukan lagi leukimia. Mereka menyatakan kesembuhannya 100%. Mereka tetap ingin transplatasi cell. Meskipun begitu mereka mengatakan ini merupakan mujizat. Dia tidak meninggal dan memperoleh kemajuan, yang seharusnya sudah koma. Renee keluar dari rumah sakit! Chuck, saya percaya bahwa kita sedang mendesak penguasa yang akan memaksakan pengaruhnya. Ini akan membuat kita menerobos tingkat kesembuhan mujizat. Kami harus dengan gigih menerobos dan mengerang dalam doa-doa saya untuk bisa menerobos kegelapan yang menghambat seperti belum pernah saya alami. Kami berhasil menerobos dan bisa merasakan atmosfirnya.’
Bayangkan persitiwa dimana seorang wanita sakit pendarahan yang mendesak dalam doanya. Yang pertama, dia itu seorang wanita. Ini berarti dia harus menerobos nilai-nilai sosial yang berlaku di saat itu. Kedua, dia seharusnya ada di rumah karena sakitnya dicap ‘najis’ oleh aturan yang ada saat itu. Ketiga, dia sudah menghabiskan semua uangnya. Keempat, dia lemah dan harus menerobos kerumunan orang sangat banyak. Dia harus mendesak dengan menerobos masalah sosial, masalah agama, masalah kerumunan orang, dan masalah dana. Semua yang harus dia lakukan hanya untuk menyentuh DIA, yang bisa melepaskan kuasa untuk mengubahkan tubuhnya. Yesus mengenali iman wanita itu dan melepaskan tenaga dari tubuh-Nya kepadanya. Dia disembuhkan seketika.
Jangan membiarkan emosimu atau struktur yang ada mencegahmu untuk menjamah Tuhan dengan cara baru. Dia ada di sana! Dia siap mengubah musim lamamu. Wanita di Matius 9 telah ada di kondisi fisiknya selama 12 tahun. Saat ada kesempatan untuk terobosan dia mengambil kesempatan itu dengan mendesak maju. Dan Yesus menanggapinya dengan melepaskan kuasa yang dibutuhkan untuk dia bisa memasuki masa depannya.
Baca Matius 9, Lukas 13.
Renungkan Ibrani 12.
Hafalkan Ibrani 12:4.


Hari – 10
Nehemia sedang ada di istana Raja dengan hidup yang mudah dan menyenangkan. Dengan posisinya ini dia diutus ke tugas yang berikutnya. Tugas yang kita lakukan saat ini penting. Seorang teman datang kepada Nehemia memberitahu masalah yang sedang terjadi terhadap umatnya dan kota Yerusalem. Nehemia yang menikmati kehidupan yang nyaman, yang dengan tiba-tiba terhubunga secara Ilahi membuat emosinya teraduk, dan benar-benar menjungkir-balikkan dia.
Sekaranglah waktu kita untuk memperhatikan setiap hubungan yang ada di kehidupan kita. Adakah sesuatu yang baru yang hadir di kehidupan kita? Adakah informasi baru yang bisa mengubah kehidupan normal kita? Jika Tuhan siap melakukan sesuatu dalam hidup kita, itu berarti bukan hanya akan memberi manfaat bagi kita, tetapi juga untuk tujuan Kerajaan-Nya. Dia tahu apa dan siapa yang akan dikirim untuk menjungkir-balikkan sarang kehidupan kita yang sekarang.
Saya lihat Tuhan siap mempekerjakan banyak orang baru untuk melayani Dia. Tuhan punya umat sisa di semua tempat! Misalnya, Obaja sedang ada di rumah Ahab. Di Roma, rumah-tangga Kaisar dipenuhi oleh orang-orang kudus. Pelayan isteri Naaman yang ada di Siria untuk menghubungkan dan mengubahkan bukan hanya hidupnya, tetapi juga dua bangsa. Ester dan Nehemia yang ada di istana raja. Isteri Pilatus memegang peran besar dalam kehidupan Yesus. Paulus seorang Sanhedrin yang cerdas dalam pengetahuan dan agama. Musa ada di istana Firaun selama 40 tahun. Engkau sendiri mungkin sedang ada di suatu tempat untuk yang tepat di saat-saat yang dibutuhkan!
Nehemia tidak bisa lupa bahwa dirinya adalah orang Israel. Dia tidak dapat menyingkirkan beban dan tekanan yang begitu dalam yang dia rasakan di rohnya saat dia membicarakan bangsanya dengan teman-temannya. Seperti Musa dan Paulus, rohnya gemas, tertekan, dan teraduk (Kisah 7:23; 16). Dia tidak bisa membiarkan emosinya dalam keadaan nyaman oleh keadaan tersebut. Dia harus pergi dan mengunjungi bangsanya yang menanggung beban ini sehingga rohnya bisa lega. Dia harus menambah perkenanan untuk bisa melakukan perubahan yang besar.
Tempatmu yang sekarang ini sangat penting. Orang-orang yang datang dalam kehidupanmu saat ini sangat penting. Informasi yang engkau terima itu penting. Bagaimana engkau memproses laporan-laporan barumu dan kesempatan-kesempatan yang ada itu penting. Perubahan-perubahan Ilahi yang dikirimkan ke kehidupan nyamanmu itu penting untuk dicermati. Bagaimana engkau membebaskan emosi dalam kehidupanmu itu penting. Bagaimana engkau menerima dan mengelola segala berkat yang diberikan kepadamu itu penting. Saran-saranmu itu penting. Engkau mungkin tersembunyi di musim yang lalu, tetapi sekarang engkau sudah ditemukan untuk ‘saat yang seperti sekarang ini’. Jangan biarkan emosimu menghentikanmu untuk tidak mau melangkah memasuki tingkatan berikut destinymu!
Baca Nehemia 2 dan 2 Raja-raja 5:1-19.
Renungkan dan Hafalkan Amsal 21:1-3


Hari – 9
Nehemia, Hana, dan Yesus sebagai contoh orang-orang yang telah mengerang untuk melahirkan musim berikutnya. Mengerang didefiniskan seperti sewaktu oramg melahirkan, bersalin, termuakkan, melayang, sedih, terbeban, tertekan dan susah-hati. Bahasa Latin kuno menyatakan kata ini sebagai tiga tiang yag dipakai untuk mengikat orang yang akan disiksa. Mengerang itu artinya disusahkan, disedihkan, menderita, dengan rasa sakit yang mendalam, atau dalam tekanan. Ini bukan pengalaman yang menyenangkan. Bayangkan saja saat Yesus di Getsemani. Dia mengerang sampai berdarah.
Kadang-kadang seseorang mencoba menafsirkan mengerang secara emosi dan menjadi introspektif. Orang lain bahkan curiga kalau ada orang yang mengerang mungkin ada yang tidak beres dengan mereka. Mengerang itu bukan emosi tetapi beban dari Tuhan! Beban yang terjadi saat seseorang menerima suara Tuhan dan dia mau bersama-sama Tuhan untuk melahirkan dan/atau untuk berperang. Satu-satunya cara untuk membebaskan diri beban ini hanya melalui doa yang kuat. Saat beban datang kita akan merasa terbebani dengan pewahyuan akan situasi yang sedang atau akan dating, sampai beban itu bisa dibebaskan melalui doa syafaat yang dilakukan. Sekarang ini waktunya Roma 8:22-26. Roh Kudus dalam diri seseorang tahu bagaimana untuk berdoa di bawah jenis beban ini. Begitu seseorang mulai berdoa, Roh Kudus akan mengambil alih dan mulai mengerang di dalam dan melalui orang itu dengan keluhan-keluhan yang tidak bisa dinyatakan dengan kata-kata.
Yesaya 42:13 mengatakan bahwa Allah sendiri ‘TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya.’ Ayat 14 melanjutkan, ‘Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku; sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-mengah dan megap-megap’. Banyak kali di tempat yang sempit ini, kita ditekan karena bergantung di antara dua hal, paradigma dan identitas. Jika kita menginternalkan tekanan ini dan bukannya meregangkan semua syaraf kita untuk membebaskan apa yang sedang kita rasakan, kita akan mundur ke masalah emosi. Biarkan erangan melahirkan kepenuhan rencana Allah dan membawa kita dan orang lain maju memasuki atmosfir baru dan memberikan kesaksian kemenangan. Kita akan tahu pilihan baru kita dalam proses kehidupan Ilahi. Cengekaman maut akan lepas! Kita sedang berperang keluar dari kematian untuk memasuki kehidupan. Begitu yang baru datang kita tidak harus menarik-diri.
Anak-anak saya sekarang sudah punya anak-anak. WOW – banyak tambahan jiwa dalam satu tahun! Ini menunjukkan adanya banyak erangan yang kami lakukan di tahun yang lewat, demikian juga dengan orang-orang yang dekat dengan kami. Banyak kecemasan, sakit, perubahan tugas, keuangan yang dibelanjakan, kamar-kamar yang diubah dan perluasan rumah. Meskipun begitu rasa sakit erangan untuk melahirkan sesuatu akan terlupakan saat kita melihat masa depan yang dibebaskan dan dimatangkan.
Baca 1 Samuel 1 & 2.
Renungkan Roma 8.
Hafalkan Yohanes 16:20.


Hari – 8
‘Biarkan Saya menunjukkan bebanmu yang sebenarnya. Yang sekarang engkau pikul ini bukan beban yang harus engkau pilih. Saya akan mencuci bersih semua kekuatiranmu akan beban-beban masalalumu dan akan menunjukkan lagi bebanmu yang sesungguhnya. Saya siap memberimu tujuan dan tugas baru. Sampai dengan saat ini engkau terlalu giat berfokus di jalan yang engkau lalui sehingga tidak melihat tugas baru yang saya berikan kepadamu. Saya sedang memberimu tugas-tugas dan beban-beban baru yang akan meningkatkan panggilan syafaatmu. Ini akan menghentikan sebagian peperangan yang sedang engkau hadapi. Inilah waktu engkau untuk mendengarkan dan cepat-cepat memasuki perhentianmu (Selah). Jika tidak, engkau akan bertindak sendiri untuk melakukan sesuatu walaupun Saya tidak melakukannya. Dan engkau akan salah memberi kesaksian tentang Saya. Saya akan punya orang-orang yang bisa menyaksikan tentang Saya di saat-saat yang tepat, karena waktunya semakin singkat. Perhentianmu akan menutunmu ke padang, dan engkau akan ada di padang barumu. Temui Saya di padang barumu karena Saya memanggilmu di sana. Saya sedang menunggumu. Ini suatu padang yang belum pernah engkau kenal dan engkau belum tahu bagaimana menuainya. Saat engkau memasuki padang itu engkau harus mengumpulkan pada musimnya, dan kemudian engkau akan mendapat perkenan untuk menuai jerih-payahmu di musim yang telah lewat. Penuaianmu akan menjadi petunjuk bahwa memang engkau sudah aman untuk menjejakkan kakimu di padang yang baru.’
Kita sedang ada di musim dimana gereja sedang bergerak dari dunia profetis ke dunia yang lain. Kita sedang bergerak dari dunia ‘anak-anak guntur’ untuk memasuki dunia ‘Anak-anak Iskhar’. Suku Isakhar itu merupakan Suku Torah. Mereka tahu Firman dan bisa memahami musim sehingga Israel tahu apa yang harus dilakukan. Saat ini penguarapan ini begitu penting. Kita sedang belajar mengetahui waktu Tuhan dengan tepat. Waktu Tuhan itu tidak mudah untuk dipelajari. Disiplin yang besar aka menentukan karuniamu. Karuniamu akan menyediakan ruang bagimu. Kedewasaanmu itu suatu proses! Kita semua banyak membuat kesalahan karena mendahului waktu Tuhan, atau terlambat untuk mengetahuinya. Perlu ada disiplin sehingga kita bisa mempelajari kesempatan-kesempatan yang kita lewatkan, dan masalalu kita yang pasif, dimana seharusnya kita memakai karunia tetapi tidak kita lakukan.
Kita tidak bisa menjadi orang yang hanya melihat masalah saja, tetapi harus mengembangkan strategi-strategi untuk mengatasi dan memenangkannya. Banyak dari kita yang mempunyai intuisi untuk memahami dan membedakan. Kita bisa menunjuk apa yang salah, tetapi tidak pernah tahu apa yang harus kita lakukan. Sekarang adalah waktu untuk memecahkan masalah baru. Nehemia melihat reruntuhan peperangan dan penghancuran Yerusalem. Saat dia melihat itu, dia mampu melihat Allah membangun kembali dinding Yerusalem itu dengan puing-puing yang ada, sehingga menjadi bangunan baru. Allah sedang memanggil kita untuk bergerak maju dan mendesak untuk mendapatkan rencana-Nya.
Saat ini bukan hanya musim untuk bernubuat tetapi uga untuk melaksanakan / bertindak. Kita suka bernubuat tetapi sekarang kita belajar bagaimana membawa beban Tuhan. Ini salah satu karakteristik suku Isakhar – mereka belajar bagaimana memikul beban. Kita juga belajar bagaimana memperoleh pemahaman dan membuka penyediaan (provision) sebelum bergerak maju mewujudkan visi.
Baca Nehemia 2.
Renungkan Mazmur 31.
Hafalkan 1 Tawarikh 12:32.


Hari – 7
Kitab Nehemia merupakan contoh dan model pengembangan, ketahanan, dan penyelesaian suatu proyek. Di mana kita saat ini berada kemungkinannya ada di posisi tepat untuk menuju masa depan kita. Nehemia itu pembawa minuman di istana raja di Susan, Persia. Tugas tersebut memberi keuntungan baginya untuk panggilan dan posisi menuju masa depannya. Oleh karena itu ketika dia menerima laporan tentang robohnya kota Yerusalem yang dia cintai, dia sudah ada di posisi untuk untuk menggenapkan tujuan Kerajaan Allah. Banyak kali kita tidak menyadari bahwa tugas yang sekarang sedang kita lakukan, tempat di mana kita bekerja merupakan tempat pelatihan untuk panggilan Allah. Tugas sehari-hari yang sepertinya rutin, kalau tidak kita pahami, bisa menghalangi kita untuk bisa mempraktekkan hadirat-Nya, dan menerima beban dari Dia. Beban yang dari Tuhan bisa menemui kita jika kita siap untuk pergi ‘dari tempat saat ini kita berada’, bukan dari tempat yang kita ‘ingin pergi’.
Karena Nehemia bertugas di istana dia punya akses informasi dan cocok untuk dikirim ke tugas yang berikutnya. Sama seperti Musa, yang dibesarkan di istana Firaun. Karena ketaatannya selama bertahun-tahun Musa memahami strutur dan sistem di mana Allah akan mengutusnya untuk membawa perubahan umat-Nya 40 tahun kemudian. Daud harus melayani di istana Saul sebelum dia bisa memerintah kerajaan 17 tahun kemudian.
Hubungan Nehemia dengan raja mengijinkannya untuk dikirim melayani Tuhan dan negaranya. Karena dia bisa dipercaya dalam tugas-tugasnya di istana raja, dia bisa menerima panggilan lebih tinggi dari Sang RAJA!
Baca Nehemia 1 dan Keluaran 1-2
Renungkan dan Hafalkan Matius 25:21, ‘Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.’


Hari – 6
Perhatikan level gairah Anda! Saat kita mulai kehilangan visi untuk masa depan, sesungguhnya kita juga mulai kehilangan gairah dan enersi untuk berkembang. Kita adalah orang yang punya gairah dan emosi seperti Elia. Beberapa pertanyaan berikut bisa membuat kita berpikir kritis:
• Apa waktu yang sudah kita lewati telah mengeringkan dan menghabiskan emosi kita?
• Apa kita sudah merasa memberi yang terbaik tetapi belum melihat hasil / manifestasi yang kita harapkan?
• ‘Firman’ apa yang sedang kita perangi?
• Apa untuk melakukan peperangan yang berikutnya kita membutuhkan firman baru?
• Apa kita sedang diperhadapkan dengan orang-kuat yang membuat kita ingin lari untuk menyelamatkan diri?
• Sudahkah kita keluar dari tempat persembunyian?
• Apa kita merasa gampang mudah diserang?
• Apa kita sudah membangun gerbang untuk memasuki masadepan kita?
• Apa kita sudah tahu dimana ‘GERBANG’ atau posisi kita?
• Apa kita yakin akan penugasan, posisi, dan peran kita saat ini?
Berdirilah tegak dan lihat keselamatan yang dari Tuhan. Berteriaklah untuk visi baru, dan ijinkan Tuhan yang membawa kita keluar dari tempat lama. Lingkungan yang sudah terbiasa bagi kita kadang-kadang cenderung bisa membutakan. Yesus menuntun orang buta keluar kota untuk disembuhkan. Saat satu kali Dia menjamah matanya, penglihatannya belum jelas. Berteriaklah untuk mendapatkan penglihatan yang jelas! Amati proses terjadinya penglihatan itu. Jangan menjadi lemah sewaktu proses sedang Tuhan lakukan. Kalau belum jelas, ijinkan sekali lagi Dia menjamah kita! Biarkan kejelasan ada dalam penglihatan kita!
Baca Markus 8:22-26
Hafalkan dan Renungkan Amsal 18:16


Hari – 5
Meninggalkan suatu musim dan memasuki musim berikut tidak selalu mudah untuk dilakukan. Yohanes Pembaptis punya banyak murid, tetapi hanya Andreas yang meninggalkan Yohanes di padang belantara untuk mengikut Yesus ke kota-kota, makan bersama para pemungut cukai dan pendosa. Dengan membiarkan jiwa kita terikat dengan struktur dan orang-orang di masalu yang tidak mau berubah, bisa mencegah kita untuk bergerak maju. Ikatan emosi yang perlu kita putuskan dengan masa lalu bisa menyakitkan. Oleh karena kita tidak mau merasa sakit karena membuat perubahan maka kita memilih untuk tetap tinggal di tempat yang sudah terbiasa.
Yohanes tidak begitu gembira dengan adanya perubahan yang datang di Israel melalui Yesus, walaupun dia sudah mendoakan, bersyafaat, dan membuka jalan untuk itu. Berita pertobatan dan cara melakukannya berubah. Yesus mendatangi orang dan bukannya minta orang yang datang ke padang belantara. Yesus mengasihi strutur yang sudah lewat dan semua orang di struktur itu. Meskipun begitu Dia tahu sebuah Kerajaan sedang memanggil dan Dia harus bergerak maju untuk menunjukkan kehendak Bapa yang SEKARANG! Yohanes akhirnya kehilangan momentum dan gairah untuk maju.
Untuk memegang yang baru kita harus membiarkan pergi dan berhenti bergantung pada yang lama, yang sudah terbiasa. Sesungguhnya, jika kita tetap berpegang pada strutur lama pertumbuhan, pendewasaan, dan efisiensi pekerjaan kita akan dibatasi. Ada beberapa wilayah dimana kita telah bergantung pada hal-hal yang lama:
• Proses Berpikir Kita – kita membutuhkan cara berpikir baru
• Cara-cara Lama – beberapa baik, beberapa jelek
• Pesan Kemarin – pewhyuan besar yang tidak relevant untuk saat sekarang
• Bentuk Yang Sempit – sesuatu yang tadinya lentur tetapi sekarang kaku
• Pasar Yang Ada – produk kreatif itu di musimnya, musim baru memerlukan inovasi baru
• Manifestasi Kemuliaan Besar – ini menciptakan rasa-percaya dan mengatur-ulang kehidupan; meskipun begitu, sekarang Allah bergerak dengan cara baru yang akan meregang kita lagi
• Kuasa dan Demonstrasi Yang Melemah – Dia akan banyak menunjukkan kepada kita
Kita bisa membiarkan semuanya itu pergi dan ikuti yang baru! Ambil tugas-tugas barumu! Kita akan dijadikan lebih percaya saat muai melangkah!
Baca Matius 11
Renungkan Matius 9
Hafalkan Matius 9:17


Hari – 4
Yesus adalah gambaran sepurna Bapa. Yesus, Yeshua, Mesias, dikirim karena Bapa cukup mengasihi dunia untuk menebus kita dari kuasa dan penjara dosa. Kita telah kehilangan kemuliaan-Nya sehingga Dia mengirim Putra-Nya sebagai gambar sempurna-Nya untuk menunjukkan kepada manusia bagaimana hidup senantiasa dalam kemenangan.
Yesus itu Allah dan manusia. Dia menunjukkan kuasa penundukan-diri yang akan memberi kemenangan. Dia menggenapkan semua persyaratan kebenaran. Dia meyakinkan kita bahwa Dia telah melakukan semua yang diperlukan oleh masa sebelum Dia disalibkan untuk memasuki masa berikutnya. Di awal kitab Matius ditunjukkan Yohanes Pembaptis sebagai suara. Yohanes meminta orang untuk ‘bertobat’, dan mereka harus keluar ke padang gurun untuk dibaptis. Yesus pergi juga untuk dibaptis. Yohanes dan para muridnya telah membangun suatu tatanan untuk menyambut kedatangan Mesias. Setelah memberi panggilan kepada orang-orang, mereka menuntunnya ke padan gurun. Tempat ini ada di dekat Sungai Yordan dan akan menjadi ‘tempat kambing-hitam’ mereka. Yohanes memberitakan pertobatan dan berbalik dari dosa-dosa. Dia memakai kata-kata seperti, ‘Engkau ular beludak, engkau ular, sekarang bertobat!’ Setelah mereka mengakui dosa-dosanya di padang gurun, mereka kemudian dibaptiskan. Ini jalan keselamatan yang mengarah ke Yesus.
Yesus tidak berdosa, tetapi tahu Dia perlu dibaptiskan untuk menggenapkan semua kebenaran. Meskipun begitu, setelah Yesus memulai pelayanan melalui baptisan Yohanes, Dia menghabiskan 40 hari di padang gurun untuk menerima baptisan baru. Dia dituntun ke padang gurun oleh Roh dan keluar dengan kuasa. Dia harus bergerak dari pesan-perubahan ke pesan-anugerah. Di padang belantara, Yesus bertemu Iblis. Yesus melawan setiap pencobaan yang dihadapi oleh manusia. Selama 40 hari, karena kasih-Nya kepada Anda dan saya, Yesus bertahan menghadapi setiap pencobaan musuh yang berusaha membelokkan tujuan-Nya. Kita bisa bergerak memasuki anugerah baru selama waktu perubahan ini.
Tidak ada sesuatu pun yang kita lewati saat ini bisa menangkap kita jika kita tunduk pada kuasa Kristus yang ada di dalam diri kita, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan! Dia telah memenangkan pencobaan yang dihadapi untuk kita selama 40 hari, menghadapi serangan Iblis yang paling ganas yang pernah diketahui manusia. Yesus keluar dari 40 hari dengan kuasa kemenangan untuk mengubahkan dunia. Dia menang atas pencobaan ‘mengira/menganggap-diri’ dan ‘umpan kesombongan’. Dia menawarkan kuasa besar tersebut kepada kita untuk mengatasi dan memenangkan apa pun yang kita sedang hadapi hari ini, dan juga di mingu-mingu yang akan datang. Lawan si pencoba. Ucapkan kata-kata benar di saat-saat yang tepat. Deklarasikan bahwa setiap padang belantara kita, dimana kita berdiri saat ini, akan menciptakan kuasa baru. Kita bisa melawan dan menang!
Baca Yohanes 3, Matius 3-4, dan Lukas 4.
Renungkan 1 Korintus 10.
Hafalkan Yakobus 5:7-10


Hari – 3
Saya pernah ditanya. ‘Mengapa 40 hari?’ Pola pertama Firman tentang konsep ‘40’ ialah waktu terjadi Air Bah, saat Tuhan mencurahkan hujan siang-malam selama 40 hari. Setelah Elia minta agar langit tidak menurunkan hujan, dia diberi makan burung gagak selama 40 hari di sungai Kerit. Ini bukan masalah penyediaan Allah saja, tetapi juga menyingkapkan waktu perubahan. Saat sungainya kering Elia harus pindah. Dia diperintahkan menemui seorang janda yang akan memeliharanya selama panggilan syafaatnya.
Seperti kita bicarakan kemarin, saat Elia melarikan diri dia keletihan baik secara emosional maupun fisik. Di 1 Raja-ra 19:5-9 disebutkan, ‘Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!" Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu." Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"’
Malaikat menemuinya untuk keduakalinya dan membawa makanan baru baginya karena dia akan melakukan perjalanan selama 40 hari sampai bisa mendengar dengan jelas kembali. Inilah maksud dari devosi ini: agar kita dipulihkan dan diposisikan kembali selama 40 hari sehingga bisa mendengar dengan jelas untuk masa 10 tahun mendatang. Kiranya kita akan menambah kekuatan baru hari ini sehingga bisa melakukan perjalanan kita untuk masa depan. Empatpuluh (40) itu dikaitkan dengan mengembangkan kesaksian kemenangan baru di alam dunia. Besok kita akan melihat 40 hari penugasan Yesus.
Ijinkan hari ini ada kekuatan baru yang bangkit! Jadilah KUAT! Kekuatan berarti kemampuan untuk menghadapi serangan yang akan datang. Ijinkan Tuhan menyelesaikan dan menggenapkan berbagai masalah dalam kehidupan kita. Kiranya engkau tidak kekurangan apa-apa. Akhiri waktu ini dengan kemenangan! Minta semua penyediaan yang engkau butuhkan agar bisa menyelesaikan dengan berkemenangan! Deklarasikan bahwa karunia kesembuhan Allah menyelimuti semua luka-lukamu dan engkau disembuhkan sehingga bisa bisa melakukan perjalanan di untuk masa depan. Ijinkan Dia membangkitkanmu! Patahkan setiap keinginan yang membinasakan yang telah engkau buat untuk melawan dirimu sendiri karena merasa gagal. Stop keletihan spiritualmu dan ijinkan spiritualmu kembali hidup. Patahkan kuasa ikat-janji yang telah engkau buat dengan musuh.
Sama seperti musuh berbicara kepada Elia dan dia setuju dengan kata-kata Izabel dan melarikan diri, balikkan kuasa perkataan yang melemparkanmu keluar dari tempat sukacita dan kemenanganmu. Berdiri, angkat kedua-tanganmu, dan terima angin kekuatan baru. Ijinkan angin itu meniup! Harapkan Roh Allah berbicara kepadamu dengan cara baru. Deklarasikan bahwa engkau makmur. TERIMA kekuatan dan otoritas baru. Ijinkan kasih-Nya menangkapmu. Ijinkan imanmu meningkat. Ijinkan angin baru meniupmu. Jangan takut atas serangan yang akan datang karena Allah sedang melepaskan kekuatan bagimu,SEKARANG!
Baca Kejadian 6-7, Efesus 6, dan 2 Petrus 2.
Renungkan Yesaya 40:25-31

Hari – 2
Perhatikan dengan seksama goncangan emosional yang dihadapi Elia sebagai model bagi kita hari ini! Kita akan punya perspektif yang baik jika melihat dan merenungkan akhir 1 Raja-raja 18 dan awal 1 Raja-raja 19. Elia memperoleh kemenangan besar setelah 3 ½ tahun memerangi struktur demonik yang menahan Israel memasuki masa depannya. Dia melatih otoritas spiritualnya dan Allah menopangnya untuk menahan hujan tidak turun di tanah Israel. Keadaan ini memaksa mereka yang ada di bawah pengaruh struktur penyembahan Baal memperhatikan dan mengakui bahwa kuasa Allah yang adalah Allah Israel lebih besar dari setiap kekuatan jahat yang ada. Kemudian Elia menghadapi nabi-nabi sistem ini dan memenangkannya.
Elia mengenali saat ‘firman Tuhan’ datang di atmosfir Israel. Demikian juga kita harus mengenali saat kita untuk berubah. Ini akan membawa kita memasuki syafaat. Sebagian kita menyadari bahwa waktu perubahan itu adalah ‘SEKARANG’ bagi keluarga, pekerjaan dan bisnis, kota dan bangsa kita. Di kisah ini Elia bersyafaat dan membawa firman Tuhan dari sorga memasuki atmosfir bumi. Dia bisa berlari lebih kencang dari kuasa pemerintahan yang ada saat itu dan memperoleh otoritasnya di gerbang kota. Dia melemparkan pengaruh penopang kuasa pemerintah yang ada di bangsa Israel.
Meskipun begitu datang waktunya Elia harus menghadapi orang kuat yang menahan Israel terpenjara. Demikian juga akan datang waktunya bagi kita untuk menghadapi struktur yang menahan berkat-berkat kita. Dalam kasus Elia orangkuatnya adalah Izebel.
Saat itu Elia bahkan memperoleh posisi ada ‘di Gerbang’. Tetapi dia bukannya berdiri dan menunggu Tuhan untuk menopangnya di gerbang-gerbang kota (yang akan menentukan siapa yang akan memegang peran di masa depan), Elia kehilangan pijakannya dan terlempar dari tempatnya! Izebel mengancam hidupnya dan memakai kekuatan demonik untuk mengalahkannya. Elia ‘MELIHAT’ pertempuran yang mungkin akan dihadapi dengan Izebel yang ditopang oleh kekuatan rohani demonik di belakannya, dan memilih untuk melarikan diri!
Beberapa hari lagi kita akan berurusan dengan perkataan dan emosi yang bisa menyebabkan kita meninggalkan tempat kemenangan kita. Saya deklarasikan Anda akan berdiri tegak dan menang dalam tugas-tugas yang diberikan. Anda ada di ambang kemenangan. Berdiri dan perhatikan Roh Allah yang memberimu kekuatan. Jangan hilang pijakan dan jangan biarkan gelombang dan angin di sekitarmu menjatuhkan dari tempat pijakanmu!
Sekarang waktu untuk menerima pengurapan baru. Pengurapan itu akan menghancurkan kuk! Lupakan penolakan masa lalumu. Jangan berpikir engkau telah digoyahkan. Sekarang waktu untuk berurusan dengan kerjapaksa, pencobaan, dan kesulitan dengan menerima pengurapan. Ijinkan rasa sakit masa lalumu berakhir dan pergunakan hal itu untuk memberimu metamorfosa, atau transformasi, sehingga Anda bisa menyatakan rencana Allah dengan sepenuhnya bagi hidupmu. Ijinkan jiwamu dibersihkan dari trauma masa lalumu. Mulai pakai kata-kata dan nubuatanmu untuk memerangi rencana musuh yang menghentikan atau menghalangi jalanmu. Jangan ragu-ragu untuk berteriak kepada musuh dan menyatakan bahwa Tuhan akan memuaskanmu dengan kebaikan (Mazmur 103). Anda bisa membantu pelayanan Golry of Zion International dengan mengunjungi www.gloryofzion.org atau menghubungi 1-888-965-1099.
Renungkan Mazmur 46
Baca 1 Raja-raja 19
Hafalkan Matius 12:29, ‘Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu.’


Pengantar Redaksi:
Kita telah menyelesaikan Devosi & Fokus Doa 28 hari untuk membebaskan masa depan kita. Doa kami, kita semua memperoleh sesuatu yang benar-benar menjadi tujuan pemuatan Devosi & Fokus Doa di blog ini yaitu untuk restorasi/pemulihan jatidiri & aktualisasi/mewujudkan potensi setiap umat percaya dan gereja/pelayanan Tuhan.
Mulai hari ini dalam Devosi & Fokus Doa kita akan memuat 40 hari untuk merubah, menerima vitalitas baru, dan bergerak maju ke janji-janji berikut yang Tuhan sediakan. Mari kita syukuri anugerah Tuhan yang diberikan ini dan bertekad untuk mewujudkan sesuatu yang Ilahi ini dalam kehidupan kita, baik secara pribadi maupun pelayanan.
Tuhan Yesus memberkati.
- - - - - - - - - - - - - - - -
Pengantar dari Chuck Pierce:
Saya mendorong Anda membaca dan melakukan devosi ini berdasarkan karunia-campuran Anda. Misalnya, karena saya seorang nabi pelihat, saya akan melakukan devosi ini berdasarkan panggilan saya bersyafaat sebagai seorang penjaga. Oleh karena itu, setiap saya membaca Firman, itu akan saya hidupi berdasarkan tugas saya sebagai pendoa syafaat. Jika karunia Anda adalah pelayanan, Anda akan melihat dan mendengar Firman dengan dasar bagaimana Anda bisa bergerak maju dalam peran Anda untuk melayani Tubuh Kristus. Jika Anda tdak tahu karunia-campuran Anda, kami punya buku bagus mengenai inventaris karunia-karunia rohani, ‘Discover Spiritual Gifts’ oleh Peter Wagner, yang bisa Anda beli dari toko-web kami di www.gloryofzion.org..
Banyak orang tidak pernah memahami Firman karena mereka tidak mengijinkan karunia mereka memotivasinya dalam Firman. Selain Anda harus membaca Firman berdasarkan karunia-campuran Anda, juga perlu melihat dan mendengar Firman di roh Anda. Jika Anda melakukan ini akan menambah realitas kehidupan rohani baru Anda. Saya berterimakasih kepada Tuhan karena apa yang Dia lakukan bagi kita. Mari kita mulai devosi hari ini untuk membentuk-ulang alat pengirik kita yang tajam dan baru, dalam hidup dan pelayanan kita.
Tuhan memberkati,
Chuck


Hari-1
Devosi ini didasarkan atas kisah Elia yang Allah kuatkan dengan memberi makan dan menguatkan dia sebelum melakukan perjalanannya selama 40 hari setelah didesak Isebel dari Gerbang Kemenangannya. Allah membangkitkan kembali Elia, berbicara lagi kepadanya, dan memperbarui misinya. Saya percaya Tubuh Kristus sedang memasuki 40 harinya untuk kembali memasuki jalur wilayah dimana musuh telah mencegat atau mendesaknya keluar dari wilayah kemenangannya. Sekaranglah waktu memposisikan-ulang untuk memasuki musim yang berikut sehingga kita dapat menang terhadap musuh dan bergerak maju. Sekaranglah waktu bernyanyi dan maju di tengah-tengah strategi musuh untuk mengambil kewarisan kita, dan melihat bagaimana Tuhan dan pasukan-Nya bangkit dalam peperangan bagi kita.
NAIK ANGIN PEWAHYUAN! Robert Heidler dan saya telah mengajar tentang Angin Allah. Kita sedang ada di ‘Musim Badai’. Banyak dari kita yang merasakan pengaruh angin perubahan yang ada di sekitar kita. Beberapa dari kita tetap kokoh dan kuat sementara yang lain mengalami badai ini dengan nyata, secara fisik, dan membuat terhuyung-huyung. Devosi 40 hari ini bertujuan untuk menstabilkan emosi, mencermatkan kembali pendengaran, dan membangun fokus kita untuk memasuki musim mendatang. Ingat, apapun angin yang kita alami, Tuhan ingin memakai angin tersebut untuk membawa ke tempat baru kita.
Mari kita mulai devosi 40 hari ini dengan hati yang bersukacita karena diberkati. Diberkatilah Allah atas semua yang telah kita alami di msuim ini. Dan karena kita masih di sini, Dia ingin memakai setiap pengalaman untuk membentuk kita. Sekaranglah waktunya kita harus MENANGKAP ANGIN LAIN! Jangan takut akan angin dan gelombang. Kita yang sudah melewati separo perjalanan, jangan kembali! Terus mendesak maju ke seberang!
Kita akan sampai di seberang. Harapkan Tuhan mendatangimu dengan cara yang tidak biasa. Pelajari kata ‘DATANG!’ Yesus sedang mengajar kita bagaimana bergerak maju dalam gelombang perubahan yang ada di sekitar kita. Saat Dia minta Petrus keluar dari perahunya dan ‘Datang’, iman Petrus mengapung. Dia baik-baik saja sampai dia memperhatikan apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Tahun ini waktu kita mendengar kata ‘datang’, undangan Tuhan agar kita tetap bergerak maju dan tidak memperhatikan segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu, harapkan Tuhan terus menggerakkan kita.
Satu hari untuk Memberkati Tuhan
Begitu sering kita memasuki musim baru tanpa memberkati Allah akan musim yang telah kita lewati – apakah itu musim yang baik, yang jelek, dan yang buruk. Memberkati itu memberikan hormat, mengucapkan selamat, berterimakasih, memuji, atau berlutut. Untuk memberkati seseorang, kita akan berlutut, dan kemudian berbicara dan memberikan pemujaan dan kata-kata pujian. Sebelum kita memasuki musim yang akan datang, sediakan satu hari untuk melakukan hal ini kepada Tuhan. Ini akan menjadikan Tuhan memberkati dan menjamin perkenanan-Nya kepada kita di musim mendatang. Buat daftar situasi-situasi musim yang telah kita lewati, lalu berkati Tuhan karena Dia telah menopang kita di tengah-tengah situasi-situasi tersebut. Perhatikan sewaktu Dia menyelesaikan suatu musim dan membuka musim yang lain. Nyanyikan nyanyian kepada-Nya, lambaikan tangan kepada-Nya, dan biarkan Dia tahu bahwa kita mengasihi dan mempercayai Dia akan masa depan kita.
Renungkan: Mazmur 34:1; 103:1-3; 115-13, Yakobus 3:9, Mazmur 145:1-2
Baca: 1 Raja-raja 17-19, Matius 14
Hafalkan: Filipi 4:12-14 (Menghafalkan itu bukan kata demi kata, tetapi kemampuan mengucapkan konsep yang telah diproses dalam pikiran kita).