Sabtu, 31 Desember 2011

Devosi - Desember 2011

31-Des-2011 Hari-73: MUSUH MENANTI SAAT YANG TEPAT     Home
Luk. 4; 2Kor. 11:14; Ef.6:11; 1Tim 3:7; 2Tim 2:26 - Dalam kehidupan spiritual, kita menemukan bahwa “timing” itu penting. Tuhan tidak ada dalam kurun waktu seperti kita. Dia berdaulat, tetapi Dia ingin kita merespon kepada-Nya sesuai waktu. Misalnya kedatangan Yesus untuk menebus manusia. Ini terjadi pada waktu yang paling tepat bagi manusia untuk ditebus dan dipulihkan. Setelah Yesus dibaptis, Dia dibawa ke padang gurun oleh Roh Kudus. Kita telah berbicara tentang kuasa pencobaan. Yesus, yang adalah Tuhan dan manusia, telah datang ke dunia untuk mengalahkan pekerjaan musuh. Dengan kuasa Roh Dia dipanggil untuk melawan setan dan setiap pencobaan yang bisa terjadi pada manusia. Engkau bisa membaca kisah ini dari Lukas 4. Tetapi kita juga melihat satu hal penting. Lukas 4:13 berkata, “Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik” Artinya setan berkata, “Aku tidak bisa mengalahkan Engkau dengan taktik itu sekarang. Jadi aku akan menunggu saat yang tepat untuk mengalahkan-Mu.”
Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.” (2Kor 11:14). Karena itu kita harus mengenakan “seluruh perlengkapan senjata Allah” (Ef. 6:11). Ini membuat kita mampu bertahan terhadap tipu muslihat musuh. Musuh merencanakan agar perjalanan kita penuh jerat (1Tim 3:7; 2Tim. 2:26). Ini mengingatkan kita untuk terus waspada sehingga terang Firman menyinari jalan kita. Jika engkau “tetap teguh dalam iman” (1Pet 5:9) dengan melakukan perlawanan yang ofensif dan gigih, engkau akan selalu bisa menyingkapkan rencana musuh. Yakobus berkata, “Lawanlah iblis maka ia akan lari dari padamu” (Yak. 4:7). Salah satu ayat favorit saya ialah “jangan beri kesempatan kepada iblis” (Ef. 4:27). Walaupun dia menunggu kesempatan baik untuk menghadang kita, kita tidak perlu memberi kesempatan itu. Justru kita harus memberi kesempatan kepada Roh Kudus untuk semakin kuat menguasai kita sehingga bisa menyingkapkan “hal-hal tersembunyi” yang bisa menjerat kita. 'Blind spot' atau 'titik-buta' yang ada dalam hidup kita itu sangat berbahaya karena bisa membuat kita tidak melihat jerat-jerat yang ada dalam perjalanan kita.

30-Des-2011 Hari-72: MENYINGKAPKAN YANG DISEMBUNYIKAN MUSUH     Home
Saat kalian dengan rajin mencari Tuhan, musuh akan menjadi gentar. Dia tahu jika kalian senang tinggal melekat dengan TUHAN, kalian akan bergerak maju ke destiny dan mampu membebaskan juga orang lain. Dia tahu, kalau kalian sudah terbiasa keluar-masuk Ruang Tahta maka kalian akan dipakai dengan luar-biasa TUHAN untuk melemparkan tipu-tipu muslihat yang telah dibangun di lingkup otoritas kalian. Oleh karena itu dia harus mengecilkan hatimu dan menghentikanmu. Jika bisa, dia akan memakai ketakutan sebagai taktiknya. Walaupun begitu, semakin kalian mendekat kepada Tuhan dan semakin menyerahkan hidup kepada-Nya, semakin banyak yang akan disingkapkan di musim sekarang ini. Musuh itu menyandarkan diri pada faktor-faktor tersembunyi yang ada di darah, atau aliran ,darah kalian untuk membuat kalian keluar dari pusat tujuan, dan membuat harapan kalian ditangguhkan. Untuk beberapa ke dpan kita akan berfokus pada hal ini sehingga kalian bisa mendeteksi cara-cara musuh yang tersembunyi itu.
Pernahkah kalian mengetahui ada sesuatu yang salah, tetapi kalian tidak bisa menunjukkan masalahnya? Pernahkah kalian sepertinya merasa susah tetapi tidak benar-benar bisa menangkap apa yang sedang kalian rasakan? Pernahkah kalian merasa cemas atau bahkan muncul rasa panik tetapi tidak yakin darimana sumber ketakutan itu berasal? Pernahkah kalian merasa sepertinya ada penghancuran yang sedang menghadang, tetapi kalian tidak yakin, tidak mengenalnya, sehingga kalian bertindak dalam ketakutan? Pernahkah kalian membenci dosa tetapi ternyata kalian sendiri secara misterius ditarik ke apa yang kalian benci? Apa kalian pernah nyarins memperoleh kemenangan tetapi kemudian mendapati kalian dalam keadaan tidak ada harapan? Apa kalian tertekan tanpa ada sebab yang jelas? Apa kalian ada kecenderungan menuju atau tertimpa dosa tertentu? Apa kalian merasa sepertinya tidak punya hambatan? Jika demikian, ini bukti kalau musuh diam-diam sedang bekerja melawan kalian.

29-Des-2011 Hari-71: MEMAHAMI ASAL MUSUH KITA     Home

1 Kor. 15:24; Yes. 14:12-15; 24:21; 34:4; Im.11; Ul. 14 – Sekarang adalah waktu dimana kita harus mengetahui kembali dari mana musuh bisa memperoleh jalan masuk, dan kita bisa meruntuhkannya!

Di buku The Warfare with Satan, Jessie Penn-Lewis menyatakan, “Sebelum kita bisa mengerti arti panggilan darurat untuk menang, perlu kita melihat sesuatu tentang pangeran kegelapan dan kerajaannya. Pertanyaan pertama kita seharusnya: siapa pangeran kegelapan itu dan darimana dia berasal? Firman hanya memberi gambaran sekilas asal dan rumahnya. Tujuan firman lebih menekankan untuk menyingkapkan TUHAN dan Kristus sebagai Penebus manusia, sejarah yang ditebus dari kejatuhan Adam di Eden, jalan keselamatan melalui salib, dan destiny kekal anak-anak TUHAN – saat Kristus harus ‘membinasakan segala pemerintahan dan kuasa' (1 Kor. 15:24) berbeda dengan pemerintahan TUHAN dimana TUHAN Sendiri yang akan ada di segalanya. Secara umum bisa dipahami kalau nabi Yesaya merujuk khususnya ke musuh TUHAN dan manusia saat dia mengatakan 'Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah ... Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.' (Yes. 14:12-15; 24:21 and 34:4).”

Hampir semua mengira kalau musuh kita itu seekor ular. Itu wajar karena pertama kali kita melihat dia berbicara di Alkitab dengan memakai tubuh ular. Di bukunya Powers of Darkness, Clinton Arnold membagikan,  “Apa yang terjadi di taman itu gambaran klasik tentang sifat Setan sebagai si pencoba – motif yang ditemukan di seluruh Perjanjian Baru, khususnya yang Paulus lakukan dalam menangani kuasa kegelapan. Iblis tidak disingkapkan sebagai suatu roh atau malaikat, tetapi karakter supra-alaminya dimunculkan dengan membuat seekor ular bisa berbicara. Ular menggambarkan binatang najis (Im. 11, Ul. 14). Kisah ini menandai dimulainya sejarah keselamatan. Membangun perlunya penebusan umat manusia karena kejatuhan Adam. Itu menunjuk ke perbuatan iblis yang mempromosikan dosa dan pemberontakan melawan TUHAN, dan konsekwensinya haruslah meremukkan hal yang jahat ini agar tujuan TUHAN bisa digenapkan (Kej. 3:15). “ Saya berharap di artikel ini kalian mulai memperoleh pewahyuan untuk bisa berlomba dengan lebh baik – dan menjadi sangat tekun untuk mencapai garis akhir.

28-Des-2011 Hari-70: MERUNTUHKAN TEMPAT-TEMPAT TINGGI     Home

2 Kings 22, 23 – Tigapuluh hari terakhir dari 100 hari devosi kita sangat penting agar kita tetap fokus. TUHAN sedang memanggil kita untuk naik lebih tinggi dari tempat-tempat tinggi yang ada di bumi! Yosia bisa menjadi contoh bagi kita.

Yosia mencabik tempat-tempat tinggi. Yosia melakukan banyak tindakan fisik di wilayah pengaruhnya untuk melihat tahta kejahatan dirobohkan. Di antara hal-hal yang dia lakukan:
  • Dia membakar perkakas-perkakas yang diperuntukkan bagi Baal and Asyera (2 Rj. 23:4).
  • Dia menyingkirkan imam-imam penyembah berhala yang membakar ukupan kepada Baal, matahari, bulan dan bintang-bintang (2 Rj. 23:5).
  • Dia membakar patung Ashera yang ditempatkan di kuil (2 Rj. 23:6)
  • Dia merobohkan rumah-rumah yang dipakai untuk tempat pelacur (2 Rj. 23:7).
  • Dia menghancurkan mezbah-mezbah kafir yang ada di atap-atap rumah (2 Rj. 23:12).
  • Dia menantang roh-roh jahat tingkat-tinggi seperti Asytoret, Kamos, dan Milkom (2 Rj. 23:13).
  • Dia melenyapkan tempat-tempat persembahan berhala dan menghukum para imam-imamnya yang tidak bertobat (2 Rj. 23:19-20).
  • Dia menghukum setiap orang yang telah meminta petunjuk ke peramal dan pemanggil arwah (2 Rj. 23:24).
Beberapa tahun yang lalu Robert dan saya, Chuck Pierce, datang ke orang yang dirasuk roh jahat. Saya perintahkan roh jahat itu untuk menyebut namanya. Dia berteriak “Asytoret!” Saya pernah menghadapi roh jahat ini sebelumnya. Ketika Robert dan saya memerintahkan roh itu keluar dari orang tersebut, seluruh wilayah itu mulai berubah. Jika TUHAN menunjukkan kepada kalian akan orangkuat yang ada di wilayah kalian, jangan takut untuk berurusan dengannya!

27-Des-2011 Hari-69: PEPERANGAN MEMATAHKAN KEMISKINAN     Home

1 Tim. 6, 2 Tim, 2:3-4, Ef. 6, Mat. 10, Why. 3:21, Kel. 12:51 – Jika kalian dikirim ke medan perang tetapi dikalahkan, kalian akan mengenakan celaan sampai kalian memperoleh kemenangan yang berikutnya. Banyak yang ada di Tubuh yang takut berperang, tetapi peperangan itu diperlukan untuk menaklukkan musuh-musuh kita dan merebut apa yang telah dijanjikan kepada kita. Perang itu sebenarnya sedang menerima anugerah untuk berperang (1 Timotius 6:12; 2 Timotius 2:3–4). Perang itu sedang menerima persenjataan untuk memperoleh kemenangan (Ef. 6:11–17). Perang itu memberi kesempatan kita untukmemperoleh kemenangan (Why. 3:21).

Tuhan memakai balatentaara untuk membawa umat-Nya keluar Mesir (Kel. 12:51) dengan suara terompet dan teriakan peperangan. Kemudian Dia membawa mereka dengan tabut, hadirat TUHAN (1 Sam. 4:5–6). Jika perlu Dia memakai kekuatan alam untuk membantu umat-Nya mengalahkan musuhnya (Jos. 10). TUHAN selalu memberikan strategi-strategi untuk memampukan kita merebut harta kekayaan musuh, untuk makmur, dan untuk berdiri-tegak (Mat. 10; Ef. 6). TUHAN punya panji kemenangan bagi kita. Sementara Yehova Nissi mengibarkan panji untuk melindungi kita, Tuhan Sabaoth mengirimkan balatentara sorgawi untuk membantu kita. Dia itu TUHAN balatentara bumi ((1 Sam. 17:45) dan TUHAN pasukan malaikat yang tidak kelihatan (1 Rj. 22:19). Dia itu Tuhan balatentara (Rm. 9:29). Dia sudah memiliki kemenangan bagi kalian! Lihat kemenanganmu atas kemiskinan.
Kita harus mendengar apa yang dikatakan kemiskinan dan bertindak berbeda dari apa yang dikatakan. Kita perlu bertempur atas kemiskinan dengan cara bersikap baik dan bermurah hati kepada orang lain. Sama seperti Boaz yang mengijinkan Rut memungut di ladangnya, kita memerangi kemiskinan dengan mengijinkan orang-orang memungut di kebun anggur kita dan menyediakan jalan bagi mereka untuk bisa menikmati kelebihan kita (Rut 2). Kita memerangi kemiskinan dengan mengembangkan strategi-strategi untuk membantu mereka yang telah diporak-porandakan secara sistimatis oleh kemiskinan. Dengan kata lain, kita membantu orang lain mendapatkan hikmat bagaimana mematahkan sistem Setan yang telah dipakai untuk membuat mereka terperangkap dalam masalah keuangan. Kita juga butuh mengembangkan strategi-strategi penuaian ((Amos 9:13). Jika kita melakukan ini, kita menang, dan memiliki kehidupan yang senantiasa bertambah dari pelipatgandaan ke pelipatgandaan.
Persembahan/pemberian adalah jalan keluar dari kemiskinan. Perhatikan jalan dan siklus kemakmuran. Sewaktu kecil ada beberapa kisah di Alkitab yang diajarkan kepada kita. Mazmur 23 salah satu yang kita hafalkan dan pakai saat ada dalam tekanan dan penderitaan. Meskipun begitu, hampir semua kita tidak pernah menyadari kalau Mazmur ini sesungguhnya mengatakan, “Saya akan membawamu di jalan kemakmuran melewati jalan-jalan kebenaran demi nama-Ku”.
Dalam bahasa Ibrani kata “jalan” ialah `agol, yang berarti “melengkung atau siklus.” Tuhan menuntun kita dalam siklus kebenaran. Musuh benci kalau kita tetap pada jalan kebenaran karena dia tahu kita akan melihat pemenuhan rencana TUHAN dalam hidup kita. TUHAN telah memiliki jalan bagi kita untuk ada di tempat yang makmur. Jalan atau siklus ini dihubungkan dengan pengembalian tahunan yang kita terima dari perayaan-perayaan Yahweh.
Kata Ibrani chag, atau “festival,” berarti “membuat suatu siklus.” Jika kita memahami perayaan, maka kita akan memahami siklus-siklus. Kita bisa dituntun dengan benar, mulai dengan kemamkmuran, bergerak ke kelimpahan, dan tidak akan berkekurangan, jika kita tetap ada di waktu TUHAN. “Tuhan adalah Gembalaku, saya tidak akan kekurangan karena Dia menuntunku dalam siklus kemakmuran. Saya akan melihat berkat-berkat saya kemanapun saya pegi. Bahkan melalui lembah kekelaman saya dapat merayakan Dia dan tidak akan pernah berkekurangan dan akan menerima berkat-berkat saya!” Buku Robert Heidler 'The Messianic Church Arising' menjelaskan tentang perayaan-perayaan TUHAN ini. Dengan memahami waktu-waktu perayaan, kalian akan berjalan dari penuaian ke penuaian sampai memiliki kehidupan yang senantiasa bertambah. Perayaan-perayaan itu juga punya hakekat profetis. Kalian berjalan dari Paskah ke Pentakosta, ke Tabernakel. Ini merupakan siklus yang sama, yang dihidupi gereja dari musim ke musim.

26-Des-2011 Hari-68: LIHAT JALAN MASUK KEKAYAAN     Home

Yoh. 1; Kej. 13:2; 26:12-14; 30: 43, 32:5; I Rj. 10; Am. 2:6; Ul. 8 – Kita ada di era untuk bisa melihat dan menegakkan masa depan kita. Selama musim ini janji-janji TUHAN di kembangkan dari satu generasi ke generasi yang lain. Kita sedang dipanggil untuk menyembah dengan cara baru dan membuat pengingat melalui pemberian kita.

Dalam pengembaraan Yakub sewaktu melarikan diri dari Esau, dia berjalan selama tiga hari ke Bethel. Malam itu dia mengambil satu batu sebagai alas tidur dan dalam tidurnya TUHAN memberi mimpi sebuah tangga dari sorga ke bumi.
Yohanes 1 menjelaskan tangga itu melambangkan Yesus Kristus. Yakub tidak menyadari kalau TUHAN dekat dengannya. Banyak dari kita dalam perjalanan hidup tidak menyadari bagaimana dekatnya Tuhan dengan kita untuk menyelamatkan dari semua kekacauan dan manipulasi yang ada. Tuhan membuka sorga bagi kita dan membawa berkat-berkat sorga memasuki hidup kita. Dia bisa membawa kita ke sorga untuk bisa melihat jalan untuk memasuki dimensi kekayaan. Yakub mengira dia ada di padang gurun yang sepi, tetapi ternyata dia ada di depan gerbang sorga. Meskipun Yakub tetap melanjutkan rencananya, dia menawarkan perpuluhan kepada TUHAN untuk setiap hal yang dia peroleh jika TUHAN tetap menyertainya dalam perjalanan dan membawanya ke pemenuhan destinynya.
Kita diberi kuasa untuk memperoleh kekayaan. Kekayaan itu adalah kelimpahan hartamilik atau sumber-sumber. Dalam Perjanjian Lama kekayaan itu diukur dengan banyaknya ternak – domba, kambing, lembu, keledai, dan unta. Begitulah yang terjadi dengan Abraham (Kej. 13:2), Ishak (Kej. 26:12–14), dan Yakub (Kej. 30:43; 32:5). Orang-orang di dunia purba juga mengukur kekayaan dengan jumlah tanah, rumah, pembantu, budak, dan logam-logam mulia. Contohnya raja Salomo, yang besar kekayaannya digambarkan di 1 Raja-raja 10:14–29. Kuasa untuk memperoleh kekayaan itu merupakan sebuah kunci untuk kemajuan kovenan (Ul. 8).
Jangan pernah melupakan kalau kekayaan itu asalnya dari TUHAN! Nabi Amos menghardik penduduk Israel yang memperoleh kekayaan dengan menjual “orang benar karena uang dan orang miskin karena sepasang kasut” (Amos 2:6). Kekayaan mereka rusak dan ada di bawah kutuk karena diperoleh dengan memeras orang miskin. Kekayaan dan uang itu dua hal yang berbeda. Banyak kali kita melihat berapa banyak uang yang kita miliki, dan itu yang menentukan tingkat iman kita. Jika melihat saldo di bank kita, jumlahnya bisa membuat kita merasa cemas atau menambah iman. Uang bisa sebagai alat kuat untuk kemajuan atau kemunduran seseorang sebab cinta akan uang adalah akar segala kejahatan.
Sebaliknya, kekayan itu berarti “menerima anugerah Roh Kudus yang memampukan kita menggenapkan panggilan.” Persembahan seseorang itu dikaitkan dengan konsep kekayaan. Kekayaan itu dikaitkan dengan penumpukan, atau apa yang kita miliki. Rencana kepenilikan itu dikaitkan dengan kekayaan kita. Semakin kita bisa menjadi penilik yang benar akan kekayaan kita, akan semakin banyak kita bisa menerima. Ini bukan hanya masalah uang. TUHAN sedang mencari orang yang mau mengubah cara kepenilikannya sehingga Dia bisa melepaskan perpindahan kekayaan.
Lihat! Lihat penyediaanmu dengan cara yang berbeda. Lihat kekayaanmu dengan cara yang berbeda. Lihat penyediaan uangmu dengan cara yang berbeda. Lihat bagaimana kalian mengambil apa yang kalian miliki dan melipat-gandakannya. Lihat bagaimana tugas-tugas kalian diperbesar.

25-Des-2011 Hari-67: WAKTU UNTUK DISEMBUHKAN     Home
Amsal 18:14 - Ini merupakan pernyataan yang membuka mata saya. Saya tahu masih ada semangat yang patah dalam hidup saya yang perlu dipulihkan. Saya sujud di hadapan Tuhan dan bertanya bagaimana cara menghancurkan kejahatan atau kelemahan turunan yang berkaitan dengan trauma kehilangan yang saya alami. Sejak saat itu Tuhan membawa saya pada suatu pengertian bagaimana trauma itu mempengaruhi DNA kita dan membuat lemah roh kita. Satu ayat yang menjadi hidup bagi saya adalah Amsal 18:14, “Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?” Semangat yang patah terjadi ketika kesulitan hidup melindas kemampuan kita untuk bertahan. Yesus datang untuk menyembuhkan tubuh kita. Tetapi Dia ingin agar kita sehat secara utuh, roh, jiwa, dan tubuh. Ketika Tuhan menunjukkan pada saya kuasa trauma, saya melihat bagaimana masa lalu saya terus membelenggu melalui roh kelemahan ini.
Ada banyak cara untuk mengikuti Tuhan dalam hal kesembuhan. Banyak metode dan tindakan-tindakan iman. Tetapi saya percaya bahwa untuk menjadi sehat, kita harus menemukan akar penyebab kelemahan ini dan terus mendesak memasuki proses penyehatan. Ketika saya mengalami kelemahan ini, saya harus memutuskan untuk pergi ke Nigeria. Dr. C Peter Wagner saat itu memimpin pertemuan di sana dengan para pemimpin apostolik dari Nigeria. Saya selalu menuruti Peter kalau diminta untuk ada di suatu tempat. Tetapi membayangkan pergi ke Nigeria dalam kondisi tubuh seperti itu sangat sulit bagi saya. Kepergian saya mengharuskan saya disuntik demam kuning. Tetapi mengingat kalau tubuh saya akan bereaksi terhadap apapun, pikiran untuk pergi ke sana sangat berat. Pertama-tama saya berbicara dengan isteri. Dia mengingatkan saya kalau di awal tahun itu saya dengan penuh semangat bercerita bahwa Tuhan menyuruh saya ke Nigeria. Saya berkata, “Bagaimana kalau timbul reaksi di Nigeria?”
Dia bertanya, “Bukannya Tuhan menyuruhmu ke Nigeria?”
Saya mengiyakan.
Dia berkata, “Ya pergi saja.”
Saya berkata, “Bagaimana kalau aku mati karena reaksi?”
Dia berkata, “Kalau Tuhan menyuruhmu pergi ke Nigeria dan engkau mati, itu adalah tempat yang direncanakan Tuhan untuk mati bagimu!”
Saya berpikir, “Perempuan ini benar-benar berpikir praktis.”
Peter juga mendorong saya untuk pergi. Dia bahkan berkata, “Roh Tuhan bergerak kuat di Nigeria. Siapa tahu engkau disembuhkan di sana.” Pam memang benar. Peter juga benar. Saya mengatasi rasa takut untuk pergi ke negara asing dalam keadaan sakit. Saya pergi ke Nigeria, dan di dalam suatu pertemuan doa (yang dihadiri sepuluh ribu orang) Roh Tuhan datang. Ketika perjamuan dilakukan, mereka yang sakit dipanggil ke depan. Saya orang pertama di barisan depan. Ketika saya ikut perjamuan, saya merasa kutuk kelemahan itu keluar.
Dalam segala macam kekacauan, kita harus mencari pertolongan Roh Kudus untuk memberi hikmat. Ada saat ketika seseorang berada dalam keadaan depresi. Dia tidak bisa menerima pelayanan sehingga harus dilakukan pengobatan. Saya telah berhadapan dengan banyak orang yang menolak pengobatan karena mereka percaya itu berarti tidak ada iman. Saya telah berbicara dengan para pelayan yang menolak melayani pelepasan pada orang yang sedang dalam pengobatan karena itu mengubah pikiran. Apabila mengubah pikiran ini dimaksudkan agar si sakit bisa fokus dan berpikir benar, maka dia harus dilayani. Kabar baiknya ialah ada berita baik bagi mereka yang mengalami gangguan emosi dan mental. Perhatikan siklus-siklusnya dan bersiaplah untuk mematahkannya. Tuhan bisa menghancurkan struktur apapun dan mulai memulihkan engkau. Mintalah kepada Tuhan untuk menunjukkan bagaimana trauma mempengaruhi kemampuanmu bisa melihat masa depan!

24-Des-2011 Hari-66: TEROBOS ROH KEMISKINAN     Home
Ams. 11:24, Kej. 45 - Gereja sedang berada pada musim perubahan yang luar biasa. Saya percaya kita semua akan merasakan perubahan-perubahan itu di dalam diri kita maupun di sekitar kita. Saya mendengar Tuhan berkata, “Apa yang kau tanam akan mulai menghasilkan buah yang besar.” Ada karunia semua persembahan kita akan berlipatganda – tigapuluh sampai seratus kali lipat, apabila kita taat mengelola apa yang telah diberikan. Kita bisa mendapat kemenangan melalui pemberian kita untuk menghancurkan kutuk merampok Tuhan yang ada dalam garis keturunan kita. Ini waktu untuk bersemi! Persembahan kita akan kembali dalam pelipatgandaan. Apapun yang telah kita tanam akan berlipatganda, berkembang, dan bertunas! Amsal 11:24 berkata, “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.”
Suatu siklus yang saya rasa harus dipatahkan adalah yang berkaitan dengan roh kemiskinan. Dalam masyarakat yang materialistis, roh ini punya berkecenderungan membuat buta akan kehendak Tuhan. Kita harus mendeklarasikan kemenangan atas roh kemiskinan! Roh ini telah mengacaukan tatanan ilahi yang sempurna dan menyebabkan ketidakstabilan pada banyak orang. Saya merasa Tuhan menghendaki kita berperang habis-habisan bagi tubuh Kristus melawan roh ini yaitu kita harus menerobos melewati kesulitan dan badai, sampai terjadi perubahan.
Kemiskinan menciptakan suatu atmosfir. Roh ini mengelilingimu, atau wilayah otoritasmu, untuk menciptakan hidup yang berkekurangan. Tidak perduli berapa kuat roh ini menjejakkan kaki dalam hidupmu, atmosfir itu bisa ditembus oleh atmosfir berkat dan kemuliaan dari surga. Kita bisa melihat kemuliaan-Nya dalam hidup kita. Nuh mendapat perkenanan di mata Tuhan. Surga dan bumi terselaras lagi pada jamannya. Kita bisa mendapat perkenanan, dan surga bisa datang pada atmosfir kita, dan mengalahkan kemiskinan. Kemuliaan dan kekayaan itu sinonim.
Tubuh Kristus perlu mengalami pemulihan dalam penyediaan! Pemulihan selalu berkaitan dengan pelipatgandaan. Utang dan kekalahan-kekalahan finansial dalam hidup kita perlu dibalikkan. Roh kemiskinan yang telah membelenggu garis keturunan kita, menghalangi kita dari kesejahteraan penuh yang disediakan Tuhan bagi kita, harus kita hancurkan. Tuhan sedang menghancurkan mental peminta-minta umat-Nya. Dia menjadikan kita umat yang beriman. Dia akan mengubah identitas umat-Nya dari peminta-minta menjadi raja! Sekarang minta Tuhan menyingkapkan kemiskinanmu. Lihat bagaimana cara kemiskinan itu bekerja dalam hidupmu.
Dalam hidup Yusuf di Kejadian 45:11 Tuhan berkata, “Di sanalah aku memelihara engkau -- sebab kelaparan ini masih ada lima tahun lagi -- supaya engkau jangan jatuh miskin bersama seisi rumahmu dan semua orang yang ikut serta dengan engkau.” Banyak orang takut meninggalkan apa yang sudah mereka kenal sehingga bisa menerima penyediaan masa depannya. Kelaparan di Kanaan itu menimbulkan gerakan untuk pergi ke Mesir bagi semua umat Tuhan. Mesir bukanlah janji Tuhan, tetapi merupakan tempat penting untuk mendapat penyediaan pada suatu musim tertentu.


23-Des-2011 Hari-64: TIMBA AIR SUMUR YANG ADA DI DALAM DIRIMU     Home
Mari kita menimba dari sumur yang ada di dalam diri kita. Hari ini ucapkan pernyataan-pernyataan ini:
1.a“Sekarang adalah waktu untuk mengeluarkan apa yang Aku simpan dalam hidup umat-Ku.” Kalau engkau merasa tidak lagi punya persediaan untuk mengatasi keadaan yang kau hadapi, ketahuilah: Kita sudah memasuki masa di mana Roh Tuhan akan menarik keluar persediaan dahsyat yang Dia taruh dalam diri kita. Dia sekarang bergerak untuk membawa keluar persediaan spiritual dari dalam dirimu. Persediaan itu ada di dalam dirimu jika Roh Tuhan ada di dalam dirimu. Sekarang saat untuk memperkatakan “keluar” pada persediaan spiritual di dalam diri kita.
2.a“Aku sedang mengubah cara-Ku melakukan pelepasan. Dahulu Aku memulihkan identitas umat-Ku yang retak dengan menutupi keretakan itu. Sekarang Aku membuka retakan itu untuk pulih dan melepaskan persediaannya.”
3.a“Aku memulihkan apa yang ditangkap musuh. Aku membawa minyak dari retakan itu.”
Kita harus mengerti bahwa ketika Tuhan menambah tekanan yang akan membawa keluar apa yang ada di dalam diri kita, musuh akan mencoba meyakinkan kita bahwa Tuhan sedang membuat kita mengalami trauma lagi. Penting bagi kita untuk bisa melihat kebohongan ini. Tuhan sedang membuka keretakan yang dibawa musuh sehingga Dia bisa mengeluarkan persediaan spiritual kita. Ini adalah masa di mana kita harus mengundang Tuhan untuk mengubah tekanan agar bisa mengeluarkan yang ada di dalam kita.

22-Des-2011 Hari-64: TEROBOS KONDISI LEGALITAS DAN AGAMAWIMU     Home
Kisah 10 - Petrus yang berdoa di ruang atas dengan rasa lapar. Di tengah rasa laparnya itu Tuhan memberi penglihatan dan berbicara. Tuhan berkata kalau ada seseorang yang akan datang karena Dia utus. Petrus agak ragu untuk menemuinya karena pola pikir agamawinya menganggap orang tersebut, yang bukan Yahudi, tidak bersih. Ini salah satu masalah kita juga. Masa lalu gereja berusaha menjadi sempurna. Sekarang kita mencoba untuk menjadi begitu bersih sehingga tidak yakin Tuhan akan memberi kita koneksi ilahi dengan orang di luar kita.
Dalam penglihatan Tuhan menurunkan kain lebar berisi binatang-binatang najis yang bahkan di kita Imamat tidak boleh disentuh. Tuhan berkata, “Bangkit Petrus, sembelih binatang-binatang itu dan makanlah.” (Kisah 10:13). Petrus menjawab, “Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir.”
Setelah Petrus berpikir sesaat mengenai penglihatannya, Tuhan berkata kalau Dia sedang membawa orang-orang yang tidak bersih dan jika Petrus ingin melakukan apa yang Tuhan mau maka dia harus bersama-sama dengan mereka. Petrus harus menerobos penghalang legalistis yang ada, yang dikatakan Firman pada masa lalu, karena orang-orang yang dibawa Tuhan kepadanya itu tidak tahu apa-apa tentang Firman atau larangan tersebut. Kalau Petrus tidak bisa menyembelih dan makan binatang-binatang itu maka dia menghakimi orang-orang yang dibawa Tuhan kepadanya.
Tuhan tidak menyuruh Petrus untuk melakukan dosa, tetapi dia memerintahkan Petrus untuk menerobos bentuk-bentuk dan cara-cara penyembahan yang selama ini dilakukan. Tuhan bisa saja berkata kepada Petrus, “Aku akan membawa orang-orang baru dalam sistem penyembahanmu yang akan mengubah seluruh sistem penyembahan di masa datang. Petrus, kalau engkau tidak bisa menerobos ini, engkau tidak bisa masuk ke dalam struktur-Ku yang baru.”
Petrus mungkin berkata, “Wah, gawat!” dan memikirkan kembali penglihatannya sebelum akhirnya dia mengerti. Dia kemudian punya tugas untuk memberi tahu para pengikut Yesus yang lain tentang struktur baru dan menjelaskan bahwa mereka harus mengubah paradigma pikir mereka. Bukan orang-orang Farisi yang harus dia hadapi, melainkan para murid lain. Dia harus memberitahu sebelas orang lainnya, “Kita harus mengubah pola pikir kita. Kalau tidak, kita akan kehilangan.”
Sebagian dari kalian telah mendesak menuju tempat itu dan sekarang engkau akan sampai. Seperti Petrus, kita bisa berkata, “Tuhan, aku telah melewatinya dan cukup bagiku untuk tidak kembali lagi.” Bersama Petrus, kita semua harus berkata, “Tuhan, aku mau melewati pemikiran sempit di masa lalu sehingga bisa membawa orang lain masuk. Tuhan, jagai aku untuk tetap fokus, bawa aku ke tempat yang baru. Bawa aku menerobos. Bawa aku ke tempat baru di musim yang baru ini.”

21-Des-2011 Hari-63: TEROBOS HUBUNGANMU YANG SEKARANG     Home
Kisah 10 - Selama Petrus mengalam proses Tuhan juga bekerja pada orang lain. Dia menyentuh hidup orang bukan Yahudi, Kornelius, padahal orang bukan Yahudi itu seharusnya tidak mendapat bagian. Tetapi Dia itu Tuhan. Yesaya telah bernubuat kalau orang bukan Yahudi akan menerima keselamatan. Tuhan melakukan ini beratus-ratus tahun kemudian! Dia berkata kepada Kornelius, “Engkau akan ketemu Petrus.” Seandainya Kornelius protes dan menolak untuk bertemu dengan orang-orang gila itu, Tuhan bisa berkata, “Kornelius, Aku sedang memakai engkau!” Tuhan membawa Kornelius menerobos koneksi atau hubungan-hubungannya yang sekarang dan membawanya punya koneksi baru. Petrus telah mengalami pengerjaan Tuhan, bahkan pengerjaan si jahat, dan siap membuat hubungan baru dengan orang bukan Yahudi. Petrus hampir sampai ke tempat yang disebut terobosan.

20-Des-2011 Hari-62: TEROBOS TEMPAT PERTOBATAN TERAKHIRMU     Home

Kis. 2, Yes. 55 – Petrus akhirnya bertobat di antara waktu kematian Yesus dan Pentakosta. Dia akhirnya membuang semua pemikirannya. Itu yang tidak dia lakukan saat menerima pewahyuan pertamanya tentang Siapa Yesus sesungguhnya. Kalian bisa saja menerima pewahyuan tentang Siapa Yesus tetapi tidak pernah pernah meninggalkan cara pemikiran kalian. Petrus meninggalkan cara berpikirnya, dan keluar dengan berbeda. Dia menerobos penampiannya, menerobos ketakutannya, menerobos tidak bisa mengampuninya, dan menerobos pemikirannya (Yes. 55). Dia keluar menerobos nubuatan terakhirnya dan memasuki tempat yang disebut baru. Kemudian TUHAN dan Roh Kudus turun, Petrus melipatgandakan umat percaya menjadi tiga ribu kali, dan sampai di tempat yang dinamakan kelimpahan karena proses berpikirnya telah berubah. Dia tidak lagi ada di tempat dimana dia sebelumnya berada.


19-Des-2011 Hari-61: TEROBOS PENGERTIANMU TENTANG PANGGILAN     Home
Yohanes 21 - Ini yang paling sulit. Para murid telah melangkah jauh tetapi mereka kembali lagi ke tempat yang biasa mereka kenali. Sadarkah engkau bahwa tindakan itu merupakan tempat yang sangat berbahaya? Kita diperhadapkan pada pilihan untuk melangkah lebih jauh atau kembali ke tempat kita berada tiga setengah tahun yang lalu. Para murid kembali mencari ikan. Mereka memulai usaha mereka lagi. Tetapi Yesus menemui mereka di tempat itu! Jangan tertipu atau masuk ke kebohongan agamawi yang mengatakan kalau engkau tidak bisa sejahtera jika tidak melakukan apa yang pernah engkau lakukan. Tuhan bisa membuatmu sejahtera. Dia membantu para murid-Nya sejahtera dalam bisnis mereka.
Setelah mereka mengenali Dia dan sarapan, Yesus berbicara dengan Petrus. Percakapannya kira-kira seperti ini: “Petrus, kita bicara tentang panggilanmu. Ingat, Aku pernah membiarkan setan menampimu. Apa engkau merasa sudah cukup mengalami penampian atau engkau masih ingin terus ditampi?” Petrus pernah menerobos sekali. Walaupun begitu Yesus akan membiarkannya dalam bisnis menangkap ikan. Dia juga akan membiarkannya ditampi lagi. Ketika Yesus bertanya kepada Petrus “Apakah engkau mengasihi Aku?” Petrus menjawab, “Ya Tuhan.”
Yesus berkata, “Engkau benar-benar mengasihiKu?” Petrus menjawab, “Ya Tuhan.” Yesus bertanya lagi, “Engkau benar-benar mengasihiKu?” Petrus menjawab, “Tuhan, hanya Engkau yang tahu.” Petrus telah memberi jawaban yang dia pikir benar. Dia pernah melakukan hal itu dan berakhir dengan kekacauan. Yesus bisa saja bertanya kepada Petrus, “Kalau engkau memang mengasihiKu, apakah engkau ingat nubuatan yang pernah Kuberikan kepadamu bahwa engkau akan ditampi seperti gandum dan engkau harus menguatkan saudara-saudaramu? Engkau harus kembali kepada panggilanmu. Engkau harus melewati tiga setengah tahun terakhirmu dan masuk ke dalam panggilan yang baru.”
Engkau berpikir kalau Petrus akan bersujud dan berkata, “Ini aku, Tuhan.” Tetapi yang dia katakan adalah, “Apa yang akan terjadi dengan Yohanes?” Yesus menjawab yang pada dasarnya berkata, “Apa maumu? Aku menghendakimu untuk menerobos.” Yesus tidak berbicara agar menghindari tanggungjawab, tetapi di bertanya: “Apa engkau tetap mau mengikuti-Ku walaupun mereka tidak?”

18-Des-2011 Hari-60: TEROBOS RASA TAKUT DAN KEMAMPUAN MENGAMPUNIMU     Home
Yohanes 20 - Setelah kematian Yesus, apa yang Dia katakan mulai termanifestasi. Pada hari pertama minggu berikutnya, para murid berkumpul bersama, karena mereka pikir sekarang tinggal mereka saja. Ada saatnya di mana orang-orang yang ada di sekitarmu itu memang orang-orang yang Tuhan berikan kepadamu. Saya ingin mengakhiri hidup di tengah-tengah mereka yang Tuhan berikan pada saya. Ingat, Dia pernah bernubuat, “Aku tidak akan kehilangan satu pun dari engkau yang benar-benar mengikutiKu.”
Para murid mengunci pintu karena mereka percaya kalau orang yang membunuh Yesus juga akan membunuh mereka (ayat 19). Mereka sangat ketakutan. Mereka berkumpul dengan pintu tekunci, dan Yesus datang di tengah-tengah mereka sambil berkata, "Damai sejahtera bagi kamu.” Dia melewati pintu yang tertutup dan terkunci. Sadarkah engkau bahwa sekalipun engkau mengunci diri dan bersembunyi Dia masih bisa datang dan berkata, “Bisakah kita melewati tempat ini?” Dia bisa berkata kepada kita, “Barangkali engkau mengira ini tempat persembunyianmu, tetapi Aku akan datang menerobos tempat persembunyianmu yang terkunci itu, sekalipun engkau mencoba menjadi biarawan atau biarawati. Aku akan menemukanmu dan membawamu keluar lagi karena Aku ingin engkau berjalan lebih jauh. Tidak perlu engkau mencoba mengisolasi diri di musim ini, karena Aku akan membuatmu menderita di tempat itu sampai engkau merasa muak dengan segala yang ada di tempat itu. Dan engkau akan berkata, “Aku harus keluar dari tempat ini.” Identitasmu bukan di tempat tersembunyi itu.”
Dia muncul di tempat para murid bersembunyi dan berkata, “Aku membawamu keluar dari kemampuanmu, dan dari rasa takut yang mencengkeram dirimu.” Apa engkau sadar kalau rasa takut yang melingkupimu itu berkaitan dengan kemampuanmu untuk bertindak? Sebagian rasa takut itu karena engkau terlalu bersandar pada kekuatan dirimu untuk bisa keluar, dan engkau tidak bisa melakukannya. Dia berkata, “Biarkan Aku membawamu melewati rasa takut itu, dan biarkan Aku mengutusmu untuk pergi dan mengampuni.” Itu adalah satu-satunya cara mereka bisa melangkah maju dan itu berlaku juga bagi kita. Engkau tidak akan mengalami terobosan kecuali engkau bisa melewati pengampunan. Engkau harus bisa melewati penampian, ketakutan, dan pengampunan sebelum bisa melangkah lebih jauh.

17-Des-2011 Hari-59: TEROBOS TRAUMA DAN KEMATIANMU     Home
Lukas 24 - Bersyukurlah akan setiap hal dan setiap orang yang engkau temui sepanjang perjalanan hidupmu. Kita perlu melihat bagaimana bagaimana Yesus membawa sekelompok orang melewati nubuatan masa lalunya. Orang-orang ini pernah mendengar Yohanes bernubuat pada masa yang telah lewat tetapi tidak melihat nubuatan baptisan api. Karena itu mereka mencarinya. “demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia” (Yes 55:11). Yohanes telah menaburkan benihnya, dan Tuhan akan membukanya pada waktu yang tepat. FirmanNya tidak kembali sia-sia.
Ketika Yesus mati, mereka kacau karena tidak bisa menangkap nubuatan itu. Ini ringkasan yang dikatakan Yesus di jalan menuju Emaus, “Kalau engkau tidak mengerti Firman, engkau bisa saja menangkap hal ini, tetapi engkau tidak bisa menerobos trauma dan apa yang kau harapkan akan terjadi.”
Ini salah satu alasan yang membuat saya begitu kagum pada istri saya. Ketika dia masih mandul, Tuhan memberi janji bahwa dia akan mendapat anak kembar. Dia memang punya bayi kembar, tetapi setelah keduanya meninggal dia berkata, “Aku akan menerobos. Aku tidak tahu bagaimana caranya tetapi aku akan menerobos.”
Saya bertanya, “Apa kita akan punya anak kembar lagi?” Dia menjawab, “Nggak. Kita ada di musim baru. Aku akan menerobos masuk ke musim baru dengan pengertian sebenarnya tentang manifestasi.” Itu hal yang tidak bisa dilakukan oleh para murid yang berjalan ke Emaus. Tuhan akan membawamu melewati trauma dan pengalaman kematian terakhirmu dan membuka matamu melihat alam yang tidak bisa engkau lihat atau mengerti sebelumnya.
Itu juga yang terjadi pada teman saya, Marty Cassady, dalam perayaan Rosh Hashanah tahun 2009 yang kami lakukan dalam tenda. Tuhan menjangkau masuk ke tenda dan menjamahnya, karena dia dikelilingi oleh kematian selama limabelas tahun. Tuhan membawanya untuk menerobios semua itu.
Tuhan berkata kepada kami, “Aku bisa membawamu ke tempat yang bernama kelimpahan, ke tempat yang disebut kehidupan, di mana engkau bisa melihat alam yang belum pernah engkau lihat. Biarkan Aku membawamu menerobos kematian anak ini … Biarkan Aku membawamu meberobos hilangnya hubunganmu … Biarkan Aku membawamu menerobos kerugian dalam bisnismu … Biarkan Aku membawamu menerobos kehilangan-kehilangan yang kau alami untuk memasuki alam yang baru.”

16-Des-2011 Hari-58: TEROBOS PENGERTIAN TENTANG KEBANGKITAN DAN KEMULIAAN     Home
Yoh. 11 – Marta tidak bisa melewati gangguan yang dihadapi walaupun Tuhan telah berbicara kepadanya. Sekarang di rumahnya, yang menjadi tanggungjawabnya, ada kematian. Yesus menunggu sampai benar-benar tidak ada lagi harapan di dalamnya. Yesus menunggu sampai Lazarus benar-benar mati.
Lazarus telah dikubur empat hari. Dia tidak lagi ada di dalam rumah, tetapi telah bau dan terkubur. Ketika Yesus datang, Marta menemui dan menuduh Dia, “Kalau Engkau ada di sini, ini tidak akan terjadi.” Kita selalu mengatakan seperti ini kepada Tuhan karena kita terus melihat Dia berdasarkan pada di mana Dia pernah berada, bukan berdasarkan kemana Dia akan membawa kita. Yesus bisa berkata, “Marta, seharusnya engkau mengerti tentang kebangkitan itu sekarang ini. Aku mengasihimu, juga saudaramu yang perempuan dan yang laki-laki. Aku berkali-kali berkunjung ke rumahmu, tetapi engkau tidak mengerti tentang kebangkitan.” Saat Yesus berkata “Saudaramu akan bangkit”, Marta berkata, "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."
Yesus kemudian berkata, “kulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,” (Yohanes 11:25). Dengan kata lain Yesus berkata, “Marta dengarkan Aku. Kuasa kebangkitan ada di tengah-tengahmu hari ini. Engkau mengerti kebangkitan untuk masa depan, tetapi engkau tidak mengerti tentang kebangkitan untuk hari ini, dan itu membuat-Ku sedih.”
Maria datang kepada Yesus dan berkata, "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Di sinilah perbedaan antara pernyataan Marta dan Maria. Maria tersungkur di kaki Yesus dan berbicara, bukan berteriak-teriak di tengah jalan. Memang itu perbedaan antara Marta dan Maria. Mereka punya kepribadian yang berbeda, dan Tuhan mengasihi keduanya. Tetapi yang seorang tahu bagaimana cara menyentuh Dia. Dan karena dia tahu bagaimana menyentuh Dia, maka Dia membawa keduanya melangkah lebih jauh. Saya rasa itulah tempat yang akan kita tuju. Apakah kita benar-benar tahu bagaimana menyentuh Dia sehingga kita bisa melihat Dia dengan pandangan baru? Engkau tahu akhir cerita ini. Maria menyentuh hati-Nya. Yesus menyingkirkan batu penutup, kematian, kain kafan, kebusukan, dan tatanan baru pun terjadi. Mereka semua melihatnya. Itulah tempat yang Tuhan tanyakan kepada kita, “apa kalian mau ke sana?”


15-Des-2011 Hari-57: TEROBOS PENAMPIAN TERAKHIRMU     Home
Lukas 22 - Karena Petrus tidak bisa menerima dan menjaganya, Tuhan harus bernubuat lagi. Petrus telah mendapat pewahyuan untuk generasi-generasi yang akan datang tetapi dalam waktu limabelas menit dia disebut Setan. Setelah itu dia mendapat nubuatan lagi. Tidak seorang pun mau mengakhiri seperti itu. Kalian tidak ingin nubuatan berakhir di pikiranmu saja. Yesus bisa saja berkata, “Petrus, pikiranmu penuh sekali. Emosi dan pola pikirmu sangat duniawi sehingga tidak bisa menjaga pandangan surgawimu.” Petrus melibatkan diri dengan pemikiran Setan sehingga Yesus berkata, “karena itu Aku menyebutmu sebagai anaknya.” Jadi, Dia harus memberi nubuatan lain kepada Petrus.
Pada ayat 31 Yesus harus menyebut nama lama Petrus, Simon, karena dia tidak bisa menjaga identitasnya. Ketika engkau tidak bisa menjaga identitasmu yang baru, engkau akan menjadi dirimu yang lama. Tuhan berkata, “Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” Dengan kata lain, Yesus bisa saja berkata, “Petrus, engkau hanya perlu menerobos. Engkau harus menguatkan saudara-saudaramu. Kalau engkau melangkah ke arah lain, setan akan menguasaimu. Setan telah menuntutmu dan Aku tidak punya pilihan kecuali menyerahkanmu kepadanya. Dia akan menampimu seperti gandum sehingga apa yang ada dalam dirimu akan tercerai-berai. Tetapi ketika engkau bisa melewatinya, engkau akan mampu menguatkan saudara-saudaramu. Itulah saat engkau menerobos.”
Kalau engkau tidak bisa menjaga pewahyuan yang diberikan Tuhan kepadamu, ada tempat penampian di jalanmu. Pada dasarnya Yesus berkata, “Petrus, ketika engkau melewati tempat yang bernama penampian ini, engkau bisa menguatkan saudara-saudaramu. Kalau engkau mencoba mencari rute lain, setan akan mengejarmu.” Itulah mengapa saya melakukan apa yang sekarang saya lakukan.


14-Des-2011 Hari-56: TEROBOS PEWAHYUAN TERAKHIRMU     Home
Matius 16:13-20 - Tidak ada yang menerima pewahyuan lebih dari Petrus. Tetapi dia tidak menerima pewahyuan apapun saat Andreas membawanya kepada Yesus. Banyak dari kalian perlu bersikap jujur. Engkau tidak menerima apa-apa ketika pertamakali percaya, tetapi engkau merasakan sesuatu yang menarik dirimu. Petrus mulai mengikuti, tetapi dia belum menerima pewahyuan apapun sampai dua tahun delapan bulan mengikut Yesus. Tiba-tiba saja dia menerimanya. Dia melangkah lebih jauh dari apa yang dia tahu, dan Bapa membuat dia terhubung denganNya. Petrus berkata, “Aku tahu siapa Engkau. Engkau adalah Kristus, Mesias. Engkaulah Dia.”
Yesus berkata, “Hanya Bapa yang bisa menunjukkan hal itu kepadamu,” dan kemudian Dia bernubuat untuknya. Petrus melangkah lebih jauh, tetapi dia ada di tempat itu hanya selama kira-kira sepuluh menit – dan itu oke. Engkau bisa mengalami hal itu ketika ada orang yang bernubuat kepadamu pada hari Minggu, tetapi hari Selasa engkau berkata, “Apa yang terjadi hari Minggu itu? Apa ada orang yang berkata sesuatu?” Itu oke. Jangan terlalu menghakimi Petrus. Ketahuilah bahwa engkau harus melangkah lebih dari pewahyuan terakhir yang kau terima.


13-Des-2011 Hari-55: TEROBOS APA YANG TERAKHIR ENGKAU MINUM DAN PERCAYAI     Home
Yoh. 2 - Saya melihat hal ini pada kebangunan-kebangunan rohani. Saya adalah orang yang selalu terlibat dengan kebangunan rohani. Saya rasa saya tidak pernah melewati satu kebangunanpun yang terjadi sejak akhir tahun enam puluhan. Saya pernah menerima pelecehan-pelecehan dari kalangan agamawi karena terlibat di dalamnya. Baru-baru ini saya ke Lakeland (tempat terjadi suatu kebangunan) lagi. Saya tidak pernah menentang terjadinya kebangunan untuk alasan apapun. Tetapi engkau harus melangkah lebih jauh dari minuman terakhirmu. Kalau tidak, engkau tidak akan mencapai tingkat iman dan kemuliaan yang lebih tinggi yang ingin ditunjukkan Tuhan kepadamu.


12-Des-2011 Hari-54: TEROBOS TANGGUNGJAWABMU. Singkirkan semua gangguan dan dengarkan bisikan Roh Kudus     Home
Luk. 10 – Bisa jadi Yesus datang ke rumah kalian untuk melihat bagaimana kalian menerobos tugas-tugas harianmu. Dia pernah ke rumah Martha. Itu rumahnya, bukan rumah Maria. Martha bertanggungjawab akan rumahnya. Penting dimengerti kalau kalian itu punya tanggungjawab tertentu, dan ini bisa menyulitkan kalian melakukan terobosan.
Saya juga punya tanggungjawab. Ada buku yang harus saya selesaikan. Setelah selesai pelayanan di Jumat subuh, saya bisa naik pesawat dan bergegas ke rumah untuk mulai menulis. Tetapi terngiang kata-kata Linda Heidler, “Apa engkau yakin tidak melupakan Sabat tahun ini?” Jadi saya harus memilih: Apa saya mau diganggu oleh pelayanan dan kotbah, atau mau menikmati Sabat bersama isteri? Saya sendiri tidak tahu apa yang akan kami lakukan. Saya hanya duduk berpikir dan menatap – seperti zombie, setelah jadwal selesai pelayanan dengan jadwal yang padat itu. Demikianlah yang terjadi dengan Martha. Dia punya tanggungjawab atas rumahnya. Dia bukannya kuno tetapi mengejar hal-hal baru dan ingin agar orang bisa menikmati ramah-tamahnya saat berkurjung ke rumahnya.
Apa yang dipikirkan Martha itu baik. Hampir semua kita berpikir seperti itu. Saya tidak mau ada orang datang ke rumah saya dengan meja berantakan. Perhatikan, Tuhan menyingkirkan semua hanya untuk berurusan dengan dia. Yesus bisa saja langsung pergi ke dapurnya (dan jangan mengira Yesus tidak bisa muncul juga di dapur kalian!) dan berkata, “Martha, kamu kehilangan satu hal. Kamu mencoba membersihkan piring-piring dan menjaga segalanya tertata karena kami ada di rumahmu. Tetapi bukan itu yang sebenarnya Saya kehendaki saat ini. Maria memperolehnya dan kamu jengkel kepadanya karena kamu terganggu dan gelisah dengan keberadaan Saya di sini. Jika kamu gelisah dengan apa yang Saya akan kerjakan, kamu tidak bisa memperoleh apa yang sedang Saya lakukan. Martha, kamu harus menerobos tanggungjawabmu, dan bukan hanya sibuk dengan piring-piring itu. Jika kamu tidak bisa meninggalkan tanggungjawabmu sesaat, kamu akan kehilangan momen, dan kamu tidak akan mampu menerobos masuk ke musim yang akan datang.”
Demikian juga yang Yesus katakan kepada kta, “Kalian harus bisa menerobos tanggungjawab akan anak-anakmu, akan bisnismu. Kalian harus datang di saat yang tepat untuk bisa mendengar Saya, karena Saya sedang memberimu perintah untuk siap bertanggungjawab di musim mendatang.” Beberapa dari kita punya tanggungjawab besar, baik di dalam maupun di luar rumah, tetapi di saat khusus Dia berkata, “Jika kalian tidak menerobos tanggungjawab harianmu, kalian aka kehilangan apa yang sedang Saya katakan. Kalian mungkin saja merupakan kunci untuk apa yang sedang Saya katakan, dan kepada siapa Saya sedang mengatakannya!”


11-Des-2011 Hari-53: MARIA MENEROBOS WILAYAH NYAMANNYA     Home

Yoh. 2 - Yesus dan para murid-Nya diundang ke pesta pernikahan. Ibu Yesus, Maria, juga hadir dan berkata kepada Putranya, “Anggurnya akan habis.”

Yesus berkata, “Apa kaitannya dengan Aku, Ibu?” Maria berkata kepada petugas perayaan pernikahan, “Apapun yang Dia minta untuk engkau lakukan, lakukan itu; kalau tidak kita tidak bisa melakukan pesta perayaan yang seharusnya kita rayakan.” Ingat, Yesus itu tidak dapat melakukan apa-apa jika Bapa tidak meminta kepada-Nya, dan waktu itu Yesus tidak melihat Bapa melakukan apa-apa - sampai Maria menubuatkannya. Di saat Maria bernubuat dan berkata, “Kita harus punya anggur, dan apapun yang Dia katakan kepadamu, kerjakan,” Bapa menanggapi dan minta kepada Putra-Nya, “Kerjakan nubuatan itu.”
Tidak semuanya kegerakan TUHAN. Sebagian karena TUHAN mengatakan, “Saya sedang menunggu kamu menubuatkan sesuatu agar Saya bisa datang dan membuat perubahan dan Roh Saya bisa bergerak dengan cara-cara baru.” Lakukan terobosan! Maria menerobos wilayah nyamannya. Dia menerobos pemahamannya akan siapa Yesus dan mengaktifkan Dia di bumi. Bapa setuju dengan Maria dan terjadilah manifestasi itu. Para murid ada di sana bersama Yesus, dan setelah mereka melihat manifestasi kemuliaan-Nya mereka percaya kepada-Nya (Yohanes 2:1–11). Yesus melakukan itu sehingga mereka percaya. Yesus membawa mereka menerobos apa yang telah mereka percayai. Kalian tidak bisa masuk ke musim berikut hanya dengan mempercayai cara-cara yang sekarang sedang kalian lakukan!

10-Des-2011: Hari-52: TEROBOS PEMAHAMAN TENTANG KESEMBUHAN     Home
Yoh. 9 – Para murid ada di tempat dimana Yesus mengajarnya, bergerak bersama mereka, dan mereka mulai bergerak ke tempat pembebasan. Ketika saya ada di hadirat Tuhan dengan ayat-ayat tersebut, saya dapat pemikiran ini: Kita ingin minum anggur lagi, tetapi bukan waktunya musim anggur. Yang saya maksudkan adalah pewahyuan. Kita ingin memasuki pewahyuan baru dengan tingkat yang lebih, tetapi kita ada di tempat dengan berbagai permasalahan muncul karena kita umat Firman. Ada banyak Firman dalam diri kita. Kita tahu Firman TUHAN. Kita tahu perintah-perintah Tuhan. Kita telah mempelajarinya berulang-ulang dan bahkan ada yang bisa membaca tanpa membuka Alkitab. Tetapi ini ada bahayanya. Yesus dan para murid sedang berjalan bersama saat mereka melihat orang berusia tigapuluhan yang buta sejak lahirnya. Para murid bertanya kepada Yesus, “Rabbi, siapa yang telah bedosa, orang ini ataukah orangtuanya sehingga dia buta?”
Yesus berkata, “Bukan dua-duanya.” Pernyataan itu mengacaukan segala sesuatu yang mereka telah ketahui. Dia berkata, “"Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang” Dia menyembuhkan orang buta itu. Kejadian itu melampaui segala hal yang diajarkan Firman kepada para murid. Mereka tidak tidak tahu apa-apa dengan aspek Firman, yang harus melakukan dengan realita kemuliaan; ini melampaui apa yang pernah mereka ketahui.
Pengetahuan akan Firman bisa menjadi bahaya besar bagi kita semua. Kita kadang-kadang mencoba mengkonseling, mengajar, atau membuat 'orang buta' mengerti akan kekacauan dalam hidupnya, yang tidak ada kaitannya dengan 'kebutaannya'. Kalau mendasarkan pada pengertian lama kita, jika ada seseorang yang buta, kita akan coba dilakukan pelayanan pelepasan atas dosa-dosa keturunan yang telah dilakukan. Hal itu ditentang oleh perkataan yang diucapkan Yesus, “Dia buta untuk menyatakan kemuliaan Tuhan. Jadi, melihatlah!”


9-Des-2011 Hari 51:TEROBOS UNTUK MEMILIKI HUBUNGAN BARU     Home

Yoh. 1 – Kita akan berfokus pada 'terobosan-terobosan' di tahun-tahun mendatang. Menerobos setiap bagian kehidupan kita.

Jika saya berkata, “Tahun ini kami akan mengajar hanya tentang fundamental,” kalian tidak akan mau bergabung. Sebab bukan ini yang TUHAN ingin katakan untuk sepuluh tahun mendatang. Bodohlah kalau kalian mau bergabung dengan saya jika saya sendiri tidak mendesak untuk memasuki sesuatu yang baru. Tetapi jika saya mengatakan, “Sekarang kita akan melihat! Sekaranglah waktu kita untuk melihat, dan cara satu-satunya untuk kita bisa ke sana ialah dengan mau keluar dari tempat dimana sekarang kita berada”. Kalian mungkin saja akan berkata, “Saya kenal Dia di waktu lalu, di musim Samekh, tetapi sekarang ini saya mau terhubung dengan Dia di musim Ayin.” Jika begitu, itu saat kalian harus membuat keputusan atas hubungan kita. Itulah yang akan membuat kirbat kita berubah. Suatu jenis kirbat lain yang lebih baik dari yang mungkin sudah kalian miliki di musim Samekh; tetapi sekarang bukan musim itu lagi. Jika kalian memilih untuk tetap memiliki kirbat lama, itu mungkin hanya bisa bertahan selama tiga tahun saja, dan tidak akan bertahan untuk melewati sepuluh tahun. Inilah yang oleh Filipus dan Andreas katakan kepada Yohanes Pembaptis: “Kamu telah menubuatkan kalau Manusia (Yesus) itu bisa membawa kami melewati musim ini. Kalau begitu kami akan pergi bersama Dia!” Mereka berdua bertindak untuk memiliki kirbat barunya, Yohanes tidak.

Philipus dan Andreas menghargai Yohanes selama dan sejauh dia bisa berjalan bersama, tetapi demi musim yang berikutnya mereka mengubah hubungan mereka, dan mulai membangun hubungan yang baru dengan Yesus. Dan Tuhan Yesus berkata kepada mereka, “Mari dan lihatlah. Ikut saja dengan Saya karena kalian belum memilikinya, dan Saya belum menunjukkannya. Oleh karena itu apa yang bisa kita lakukan ialah mulai saja dari mana kita sekarang berada, dan terus melangkah maju. Jika kalian berdua ingin pergi bersama Saya, kita bisa melangkah maju bersama-sama.”

8-Des-2011 Hari-50: TEROBOS MASUK KE PROFETIS DESTINY     Home

Yoh. 1, Luk. 3:16, Yes. 40 – Pada suatu waktu secara tidak sengaja pintu ruangan tertutup dan terkunci. Dan anak kunci untuk membukanya tidak ada sehingga kami tidak bisa memasukinya. Isteri saya meminta seorang pengerja untuk berusaha membukanya. Pengerja tersebut menuliskan pengalamannya akan hal itu:

“Setelah saya diminta membuka pintu itu, saya sesungguhnya tidak yakin apa yang harus saya lakukan. Saya harus katakan tidak ada pilihan lain selain harus mengusahakan agar pintu terbuka! Untuk sesaat saya mengusahakan dengan berbagai peralatan untuk membuka pintu. Pada akhirnya saya bisa memksanya terbuka. Dengan segala kekuatan kami membuka pintu tanpa anak kunci.”
Ini menunjukkan apa yang saat ini sedang kita lewati. Musuh sekarang mulai menghalangi gerak maju kita, tetapi apa yang menghalngi kita selama ini sekarang terbuka!

7-Des-2011 Hari-49: STOP DAN NAIKKAN PUJIAN!     Home

Mz. 34, 1 Kor. 9, Yes. 55, Mz. 23 – Angka 49 dihubungkan dengan Yobel dan Pujian! Mari besarkan Tuhan untuk membuka penuaian masa depan kita. Alkitab menginstruksikan kita untuk membesarkan Tuhan. Mazmur 34: 2-4 menuliskan, “Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita. Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!” Mengapa? Itu karena iblis senantiasa membuat kita memiliki pandangan bahwa TUHAN itu kecil. Kita harus menjadikan Dia besar! Besarkan Dia. Bagaimana kita melakukan ini! Salah satunya ialah dengan memuji Dia.

Ketika kita makan Roti Kehidupan, kita mulai mengisi ruang kosong yang seukuran TUHAN, yang ada dalam hati kita, dengan TUHAN sendiri. Kalau ini terjadi, kita akan memuaskan kerinduan menyembah yang alamiah yang ada dalam diri kita, Paulus menuliskan, “ Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Kor. 9:27). Yesaya 55:1-2 menuliskan:

Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.
TUHAN telah menyediakaan hidangan di depan kita di depan musuh-musuh kita (Mz. 25:5). Roh-Nya berkata, “Mari.” Mari makan. Mari meditasi. Mari melatih apa yang kita dapatkan dari Dia. Mari kita kerjakan keselamatan kita. Mari kita puji. Mari kita menyembah.


6-Des-2011 Hari: LIMA UJIAN PADANG GURUN     Home

Kel. 15:27, Ul. 28:47, Kel. 16 - 2. ELIM: Berkat Melimpah Pemberhentian berikut mereka adalah Elim. “Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu.” Elim itu tempat yang indah, tempat istirahat dengan makan dan minum melimpah. Biasanya orang-orang saat mengajar tentang ujian orang Israel di padang gurun mereka melewatkan Elim. Tetapi Elim juga suatu ujian. Ini jenis ujian yang berbeda. Elim itu ujian bukan karena kekurangan tetapi karena kelimpahan. Setelah kepanasan, padang pasir yang kering dan kekecewaan di Mara, TUHAN membawa mereka ke tempat yang indah. Ujian yang ada di sini ialah, 'Bagaimana reaksi dan tanggapan mereka terhadap berkat?' Saat TUHAN memberkati kita, Dia sedang memperhatikan tanggapan ucapan syukur kita. Kerinduan-Nya ialah “Layanilah TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya” (Ul. 28:47).

Saat segala sesuatunya menjadi buruk, Israel dengan cepat mengeluh. Akankah mereka bisa dengan cepat memuji TUHAN dengan ucapan syukur saat Dia memberkati? Sekali lagi, mereka gagal ujian. Kita bisa melihat, saat mereka tinggal di Elim tidak disebutkan adanya ucapan syukur yang mereka berikan.
3. PADANG GURUN SIN: Tidak ada Makanan – Kemudian mereka sampai di Padang Gurun Sin. Di situ tidak ada makanan. Seharusnya mereka sudah mulai belajar kebaikan TUHAN. Mereka seharusnya sudah bisa menyimpulkan untuk mulai mempercayakan diri kepada TUHAN untuk dipelihara. Tetapi, sekali lagi mereka hanya bisa menggerutu dan mengeluh. Keluaran 16 menunjukkan bagaimana mereka datang di Padang Gurun Sin dan menggerutu ke Musa: “Jika saja mereka bisa mati di Mesir! Di sana kita bisa makan apa yang kita inginkan.” Saat mereka lapar mendadak perbudakan di Mesir tidak kelihatan buruk. Mereka cepat lupa kalau anak-anak mereka dibunuh dan mereka dipekerjakan sampai mati! Semua yang mereka ingat hanya makanan. Masalah mereka ialah melihat ke belakang, ke Mesir, bukannya memandang ke depan, ke tanah perjanjian. Di saat ujian, penting untuk kita melihat ke janji-janji TUHAN. Tetapi walaupun orang Israel gagal ujian, TUHAN menunjukkan keinginannya untuk mencukupi mereka. Dia memberi burung puyuh di waktu petang dan manna di pagi hari.
4. RAFIDIM: Tidak ada air – Kemudian mereka sampai di Rafidim. Di sini tidak ada air untuk diminum Mereka bertengkar dengan Musa dan berkata, “Beri kami air.” TUHAN sekali lagi menguji mereka untuk melihat apa mereka bisa mempercayakan diri kepada-Nya. Mereka telah melihat kemampuan dan kuasa TUHAN. Mereka telah melihat TUHAN mengatasi masalah-masalah air dengan mudah. TUHAN mengubah air sungai Nil menjadi darah dan kemudian mengembalikan kembali menjadi air. TUHAN membuka air di Laut Merah dan kemudian menutupnya kembali dengan menenggelamkan pasukan Mesir. Dia menawarkan air pahit di Mara. Dengan apa yang sudah ditunjukkan mereka sebenarnya bisa memilih untuk mempercayakan diri kepada TUHAN akan masalah air. Tetapi sebaliknya, mereka mengerutu. Walaupun begitu TUHAN tetap bermurah hati untuk menyediakan kebutuhan mereka, meskipun mereka tidak percaya. TUHAN memberi air dari batu karang. Di semua situasi ini, mereka mendengar suara yang jelas. Mereka bisa berfokus pada kesetiaan TUHAN dan dipenuhi pengharapan, atau mereka bisa berfokus ke rasa takutnya dan dipenuhi dengan kecemasan. Jenis ujian yang demikian itu terus berlanjut di sepanjang padang gurun.
5. RAFIDIM: Serangan orang Amalek – Juga di Rafidin, orang-orang Amalek menyerang mereka. Orang-orang Amalek menyergap mereka yang keluyuran/kelayapan dan yang lemah. (Ini masih tetap menjadi strategi Setan. Dia mencoba menangkap orang-orang yang menyendiri dan terisolir. Jika kalian terisolir, kalian akan gampang diserang. Kalian harus tetap terhubung.) Tetapi TUHAN kembali menunjukkan kebaikan-Nya. Musa mengirim Yosua untuk memimpin pasukan melawan orang-orang Amalek. Sewaktu peperangan berlangsung Musa bersyafaat. Dia naik ke puncak bukit mengawasi jalannya pertempuran, menaikkan tangannya, dan berdoa. Sewaktu Musa mengangkat tangannya orang Israel menang. Tetapi saat Musa letih dan menurunkan tangannya, orang-orang Amalek yang menang. Harun dan Hur melihat Musa terlalu letih untuk tetap membuat tangannya terangkat, mereka menempatkan diri di samping kiri dan kanan Musa dan memegang tangan Musa sehingga tangannya tetap terangkat dan terus bersyafaat. Musa membangun altar bagi Tuhan. Dia memproklamirkan nama Yehova Nissi—“Tuhan, Panji Kami” - “karena tangan-tangan terangkat ke tahta Tuhan” (Kel. 17:16, niv). Musa memberi contoh bagi kita. Dia berkata, “Kalian jangan bersungut-sungut dan mengeluh. Kalian bisa angkat tangan kalian kepada Tuhan, dan Dia yang akan melepaskan. Dia akan berperang ganti kalian. Dia akan memberi kemenangan kepada kalian. Dia itu TUHAN yang ajaib dan aakan menjadi penjaga belakangmu seperti Dia yang memimpin di depanmu.”
5-Des-2011 Hari-47: LIMA UJIAN PADANG GURUN     Home
Bil. 14, Ibr. 12 - 1. Mara: air pahit
Setelah orang Israel meninggalkan pantai Laut Merah, mereka melakukan perjalanan melewati padang pasir selama tiga hari tanpa menemukan air. Ketika sampai di Mara mereka tidak bisa meminum airnya karena pahit. Orang-orang Israel menggerutu menentang Musa dengan berkata, “Apa yang akan kami minum?” Mereka dalam situasi yang buruk. Merekaa tiga hari perjalanan dan kehabisan air. Rombongan itu berjumlah dua juta orang – laki-laki, perempuan, dan anak-anak, dengan binatang ternaknya. Jika mereka tidak menemukan air mereka semua akan mati.
Setelah tiga hari di padang pasir mereka sampai di oasis yang indah. Ini tampaknya seperti mujizat di perjalanan. Kalian bisa membayangkan bagaimana mereka berlarian ke air da menceburkan dirinya di pinggirnya, bermaksud untuk minum puas-ouas di aor yang segar itu. Tetapi saat mereka merasakannya, mereka memuntahkannya. Air itu oahit! Beracun! Tidak bisa diminum! Mereka tetap belum mendapatkan air untuk bisa diminum. Menghadapi masalah itu mereka punya pilihan. Pertama, mereka bisa memilih untuk mengingat apa yang THAN telah lakukan bagi mereka di masa lal. Mereka bisa memilih untuk mempercayai Dia yang akan menyediakan air. Mereka bisa berkata, “Tuhan, kami akan mempercayai Engkau untuk memnuhi kebutuhan kami.”
Pilihan lain mereka ialah mereka tetap fokus pada masalah mereka dan menggerutu dalam ketidak-percayannya. Sayangnya mereka melakukan hal yang sama seperti yang kita sering lakukan – menggerutu dan mengeluh. Mari kita sejenak merenungkan hal ini karena ini yang biasanya kita lakukan. Di kehidupan Kristen banyak dari kita yang tidak pernah lulus dari perhentian padang gurun pertama ini. Mengeluh, atau menggerutu itu berbahaya. Ada empat bahaya menggerutu:
1. Menggerutu memutuskan visi masa depan kita. Yesus tidak menggerutu dan mengeluh di kayu salib karena mata-Nya tertuju pada apa yang akan datang: “dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita” (Ibr. 12:2). Kita tidak menggerutu di padang gurun jika mata kita tertuju ke tanah perjanjian! Masalah kita ialah karena Setan memberitahu kalau tidak ada jalan keluar dari padang gurun. Setan berkata, “Kamu akan mati di padang gurun – tidak ada jalan keluar!” TUHAN berkata, “Ikut Saya! Saya punya tanah perjanjian bagimu!” Kita harus memilih kepada siapa kita percaya. Jika kita menggerutu kita menyetujui iblis dan masa depan kita akan terputus.
2. Menggerutu itu berbahaya karena membuat kita meragukan akan kebaikan TUHAN untuk saat sekarang ini. Jika kita mengeluh kita sebenarnya sedang mengatakan, “TUHAN, saya tidak suka jalan yang Engkau telah tetapkan bagi hidupaya.
3. Menggerutu membuat ketidak-percayaan kita tumbuh dan diperdalam. Tuhan pernah berkata kepada saya, “Tidak-percaya itu seperti sebuah benih; jika engkau memberi air maka dia akan tumbuh.” Setiap kali kita mengeluh kita sesungguhnya sedang memberi air ke ketidak-percayaan kita. Apa yang terjadi jika kalian ada di dalam air dan membuka lebar-lebar mulut kalian? Air akan masuk! Demikian juga jika kita membuka mulut kita dengan keluhan, ketidak-percayan akan masuk.
4. Menggerutu mengundang kemalangan yang lebih besar. Beberapa dari kita masuk ke siklus yang semakin lama semakin buruk! Jika kita mempunyai suatu masalah dengan seseorang dan kita mengeluh, apa yang terjadi? Kita akan mengalami kemalangan lebih lagi. Menggerutu akan membawa kita di bawah kutuk. Saat orang Israel mengeluh di padang gurun mereka berkata, “Kita akan mati di padang gurun!” Itu bukan rencana TUHAN. TUHAN telah berjanji membawa mereka ke Tanah Perjanjian.
Kemudian Tuhan berbicara kepada Musa dan Harun, “Berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut kepada-Ku? Segala sesuatu yang disungut-sungutkan orang Israel kepada-Ku telah Kudengar. Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu. Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran” - Bilangan 14:27–29
Apa yang sedang TUHAN katakan? “Kamu telah menolak untuk sepakat dengan perkataan-Ku atas hidupmu, jadi Saya akan sepakat dengaan perkataanmu.” Kita harus hati-hati dengan apa yang kita katakan.
Kembali ke air pahit di Mara, kita lihat Musa berteriak kepada Tuhan, dan TUHAN itu murah hati dan menyediakan. Tuhan menunjukkan Musa sepotong kayu. Dia berkata, “Musa, Saya akan tunjukkan rahasia. Air pahit itu bukan masalah bagi Saya! Saya bisa menyembuhkan air itu. Kamu lihat potongan kayu itu? Lemparkan itu ke air dan lihat apa yang terjadi.” Musa melemparkan kayu itu ke air dan airnya menjadi tawar. Dan TUHAN lagi, “Omong-omong Musa . . . Saya tidak hanya menyembuhkan airnya; saya menyembuhkan manusianya! Jika engkau mendengarkan suara Saya, Saya akan membuatmu tetap baik, karena Saya Tuhan yang menyembuhkan kamu.” Di sinilah TUHAN menyingkapkan diri-Nya dengan nama kovenan Yehova Rapha. TUHAN mengenalkan diri-Nya ke umat-Nya sebagai TUHAN yang menyembuhkan kelemahan fisiknya, TUHAN ingin kita mengenal Dia seperti itu juga. Itu selalu merupakan bagian siapa TUHAN sesungguhnya!
Ini merupakan awal Penyembuh kita yang tergantung di kayu (salib) untuk membebaskan kita dari semua gerutuan dan keluhan masa lalu kita dan membuat jalan bagi kita untuk terus maju ke tanah perjanjian hidup kekal kita. Kita belajar memuji TUHAN di kesengsaraan kita. Kita memuji TUHAN atas kebaikan-Nya. Bahkan saat TUHAN membawa kita ke padang gurun, ada berkat-berkat dimana kita bisa memuji Dia. Saat Israel di padang gurun mereka menerima manna (roti) dari sorga. Itu ada setiap hari. Sepatu mereka tidak rusak selama empatpuluh tahun. Mereka melihat Shekinah kemuliaan TUHAN yang menuntun mereka sebagai tiang awan di siang hari dan sebagai tiang api di malam hari. Kebaikan TUHAN tidak putus saat kita ada di padang gurun. Kita perlu mengalihkan mata kita dari ketidaknyamanan untuk bisa memandang sekitar kita. Kita pasti akan menemukan hal-hal dimana kita bisa manikkan pujian. Kita bisa memuji TUHAN atas kehadiran-Nya. Tidak peduli di padang gurun apap pun kita berada, TUHAN ada di sana bersama kita. Hadirat-Nya ada di sana. Kita bisa memuji TUHAN akan apa yang Dia kerjakan. Tidak peduli padang gurun apa kita berada, TUHAN punya suatu rencana bagi kita dengan padang gurun tersebut, dan tu merupakan rencana untuk membawa kita ke tempat perjanjian.

4-Des-2011 Hari-46: LAUT MERAH     Home
Kel. 15 – Kita telah melihat pada Yesus dan pengalaman padang gurun-Nya. Sekarang kita pelajari tentang Israel. Pelajaran ini akan memperluas pengertian kita.
Begitu keluar dari Mesir hal pertama yang dihadapi orang Israel ialah Laut Merah. Ini pengalaman yang menakutkan. Israel berhasil dikeluarkan dari Mesir, tetapi kemudian mereka ada di suatu situasi dimana ada Laut Merah di depan dan Firaun mengejar di belakang untuk membawanya kembali ke Mesir. Ini gambaran orang Kristen baru. Saat kalian memberikan hidup kalian kepada Yesus kalian dibebaskan, tetapi segera menyadari kalau hidup lama kalian mengejar untuk mencoba menangkapmu kembali. Teman-teman lamamu akan datang mengelilingimu, mencoba merayumu untuk kembali ke kehidupan lamamu. Kebiasaan-kebiasaan lamamu mencoba muncul kembali.
Bagi Israel, kunci kebebasannya ialah harus menerobos air, dan TUHAN membuat jalan bagi mereka untuk itu. Sewaktu mereka meneroboss air, kehidupan lama diputus di belakang mereka. Itu gambaran baptisan. Baptisan akan memutus masa lalumu. Baptisan air membuat deklarasi, “Kamu adalah ciptaan baru.” Baptisan itu merupakan sukacita besar. Saat Israel keluar air, mereka merayakan sukacita besar!
TUHAN akan memberimu kemenangan sehingga imanmu terbangun untuk menghadapi ujian di perjalanan selanjutnya. Untuk memasuki destiny kalian, iman kalian harus bertumbuh. Iman bertumbuh saat diuji. Oleh karena itu TUHAN akan menempatkanmu di situasi dimana imannmu bisa diuji, dan itu terjadi di padang gurun.

3-Des-2011 Hari-45: LANGIT TERBUKA DAN DIMULAINYA MUSIM BARU     Home

Ul. 6:13,16; Mat. 4 – Di akhir suatu musim Yesus datang ke padang gurun – musim yang akan membawa kembali ke ratusan tahun sebelumnya, ke titik awal waktu dimulai manusia. Mendadak terjadi pemenuhan waktu dimana semua kebenaran digenapkan. Yesus menghubungkan musim terakhir bagi umat manusia di saat itu dengan musim yang sedang menunggu di masa depan. Langit terbuka dan TUHAN berbicara, dan setiap orang yang ada di sana mengenali kalau musimnya telah berakhir. Pengurapan baru tiba atas Yeshua untuk menuntun kita memasuki musim pertobatan yang berikut.

Yesus harus disyahkan sebagai Mesias. Dia harus disyahkan sebagai pemimpin kegerakan TUHAN yang berbeda. Hal yang demikianlah yang menuntun kita memasuki padang-padang gurun pencobaan. Padang gurun pencobaan itu tidak seperti pencobaan-pencobaan yang lain. Padang gurun pencobaan di hidup kalian itu tidak sama seperti pencobaan biasa yang kalian lewati. Banyak orang yang tidak berpikir seperti ini.
Yesus telah dicobai sejak lahir. Dia bukanlah bayi yang imut-imut. Dia dicobai saat umur dua belas tahun ketika kedua orangtua-Nya mencoba menarik keluar dari pembentukan yang sedang dialami. Dia dicobai sebagai seorang manusia. Tetapi, pencobaan padang gurun saat Dia berumur tigapuluh tahun itu berbeda dari semua yang telah Dia alami sebelumnya karena pencobaan padang gurun tersebut menunjuk dan menuntun Dia ke musim baru-Nya.
Padang gurun pencobaan yang sedang Yesus lewati saat itu merupakan jenis konfrontasi yang lebih besar dari yang pernah Dia alami sebelumnya sebab seluruh musim baru Dia tergantung pada pencobaan tersebut. Itu peperangan rohani yang Dia hadapi. Dia harus menghubungkan dunia-dunia yang ada. Dalam pencobaan ini Dia menghubungkan dua dunia. Dia sedang menghubungkan dunia fisik dengan dunia roh, hubungan yang baru, hubungan Ilahi. Sorga dan bumi terhubung dengan cara yang berbeda. Di dalam padang gurun pencobaan kita tidak sekedar menubuatkan suatu nubuatan, tidak sekedar mengajar untuk mengajar, tetapi kita ada di momen yang berbeda dalam sejarah manifestasi firman. Ada hubungan Ilahi antar dunia. Itulah mengapa pencobaannya lebih besar.
Sekali Yesus melakukan dengan melewati pencobaan ini, Dia perlu kembali ke struktur musim terakhir dan berhadapan langsung dengan mereka yang melihat Dia bertumbuh. Dia harus kembali ke Nazaret, ke sinagoga, dan menunjukkan diri di tempat dimana Dia pernah pergi di tahun-tahun itu. Mereka yang telah menyembah bersama Dia perlu melihat siapa Dia sebenarnya sekarang. Apa kalian tahu apa yang sedang terjadi? Dia harus kembali ke sinagoga yang sama dimana Dia bertumbuh agar mereka melihat sesuatu yang baru yang ada dalam Dia. Dengan melakukan ini Dia mengusir roh jahat keluar dari pemimpin sinagoga! Inilah realita pencobaan padang gurun kalian. Di pencobaan padang gurun ada hal-hal tertentu yang begitu penting untuk dipahami. Pertama-tama, semua itu bukan pencobaan-pencobaan internal yang Yesus hadapi. Dia telah membereskan semuanya selama tigapuluh tahun. Kita harus sampai ke suatu titik dimana musuh tidak mampu lagi mempengaruhi kita dengan semua masalah internal kita. Bukan masalah internal yang sedang Yesus hadapi di saat itu.
Maksud dari suatu pencobaan ialah untuk memperkokoh tanah kita; kalian dicobai itu agar bisa menguasai tanah kalian. Ada tingkatan pencobaan yang terkait dengan destiny. Itulah mengapa Tuhan punya anugerah tertentu saat kalian melewati semua kekanak-kanakan kalian, sebelum menyingkirkan nafsu anak muda kalian. Beberapa orang menjadi tua dengan tetap melakukan suatu dosa yang seharusnya sudah tersingkir saat mereka berusia enampuluh tahun. Kita harus melewati masalah internal masa lalu karena ada dunia rohani dimana Tuhan ingin memakai kita di tempat itu. Pencobaan Yesus itu dikaitkan dengan rencana dan keinginan Bapa akan hidup-Nya.
Pencobaan-pencobaan itu datang untuk menghubungkan sesuatu yang sudah ada di dalam, maksud orsinil yang Dia harus genapkan di masa depan-Nya. Pencobaan-pencobaan tersebut tidak sedang menyerang Yesus sebagai manusia, tetapi Yesus sebagai Mesias, karena musim-musim telah berubah. Akan ada pencobaan korporat terhadap suatu gereja, suatu bisnis, suatu pelayanan, dan suatu keluarga, sampai perkara itu betul-betul kenal akan identitas sejati yang TUHAN telah tetapkan. Musuh menghendaki agar pencobaan-pencobaan yang ada bisa mencegah agar identitas baru tidak bisa termanifestasi sepenuhnya. Kalian harus sampai ke tempat kedewasaan dimana kalian bisa menunjukkan siapa kalian sebenarnya, dan kalian bisa dipakai untuk mengubahkan, atau mempengaruhi, budaya dimana kalian ditempatkan untuk masa depan kalian.
Ada tingkatan dan derajad pencobaan. Tidak seperti Petrus yang kembali ke perkerjaan lamanya setelah gagal saat dicobai, Yesus saat dicobai tidak kembali menjadi tukang kayu. Bagi Yesus pencobaan itu dimaksudkan untuk menghalangi destiny masa depan-Nya dan manifestasi identitas-Nya sebagai Mesias. Dia bukan lagi sebagai seorang tukang kayu; Dia adalah TUHAN sebagai manusia, yang akan melawan untuk menebus manusia. Ada saatnya Setan datang untuk menghentikan kalian untuk tidak memanifestasikan siapa kalian sesungguhnya di masa depan. Kalian harus mengenali muslihat ini setiap kali melakukan perubahan untuk memasuki tempat baru. Kalian harus bertanya pada diri sendiri, “Mengapa saya sampai ke tempat ini?” Itu karena destinymu memang harus dinyatakan dengan cara baru di tempat yang baru.
Pencobaan Yesus dirancang untuk mencobai Dia agar tidak bisa menjadi Kepala kegerakan baru. Dia tidak sedang dicobai sebagai manusia yang jatuh dalam dosa. Dia sedang dicobai dalam keseluruhan kegerakan baru bagi umat tebusan, yang sedang mengambil dominion dengan cara-cara baru. Pencobaan-pencobaan itu bermaksud untuk menghentikan rencana penebusan TUHAN bagi umat manusia. Itu semua dimaksud untuk memutus kuasa pengurapan yang datang dari sorga saat sorga terbuka. Semua pencobaan padang gurun itu sebagai penyataan, seperti suara yang diperdengarkan ke dunia, dan pengutusan ke tingkat penebusan umat manusia yang berikutnya. Pencobaan-pencobaan yang dihadapi Yesus tidak ada kaitannya dengan tigapuluh tahun yang telah dilewati. Tetapi merupakan suatu penyataan, karena sorga sudah terbuka dan pengurapan baru turun ke atas-Nya seperti burung merpati. Roh yang sekarang memimpin kegerakan-baru sehingga neraka harus mencobai agar tidak bisa termanifestasi pada kehidupan umat manusia. Setiap kali kalian memperoleh pengurapan baru, neraka akan berusaha mencegah agar kalian tidak bisa menerima dan memanifestasikannya.
Sekarang mari kita melihat kuasa si pencoba dan bagaimana usahanya untuk menghalangi kita di musim baru kita, seperti yang dilakukannya di musim lama kita. Pertama-tama, dia menyadari Yesus ada dalam keadaan sangat lapar. Dia letih. Dia lapar. Dia telah ditekan melewati suatu musim, dan sekarang Dia dibawa Roh ke padang gurun, dengan pengurapan baru yang diberikan – tetapi tanpa makanan apa pun. Di saat pencobaan itu terjadi ke orang Israel, mereka mengeluh; tetapi Yesus bertahan.
Setan harus menemukan saat yang tepat untuk bisa mengambil keuntungan atas kalian sebelum identitas kalian menyingkapkan masa depan kalian. Yesus harus menebus apa yang ular telah perbuat sehingga Adam, manusia lama, terpikat. Manusia baru sudah bekerja, tetapi Setan kembali mencoba cara-cara kunonya. Dia berkata, “Kalau Engkau . . . ?” Dia perlu membangkitkan keraguan di pikiran Yesus karena saat sorga terbuka, Firman yang terdengar kepada-Nya adalah, “Engkau adalah Anak yang Kukasihi
Setan harus bertanya kepada-Nya, “Apa benar Engkau seperti itu? Apa Engkau benar-benar seperti apa yang Dia katakan kepada-Mu? Apa benar-benar Engkau telah berubah identitas dari musim terakhir-Mu ke musim yang sekarang? Apa kita sesungguhnya ada di dimensi baru? Apa sorga benar-benar terhubung dengan kita?” Cara kuno si pencoba dicoba, tetapi gagal.
Setan kemudian mencoba menghasut Yesus agar tidak puas. Dia melakukan yang sama dengan kita dan mencoba-coba membuat kita merasa tidak puas dengan tempat-tempat baru kita. Beberapa akan berkata, “Kita telah melakukan apa yang baik. Mengapa engkau mencoba mengubah yang ada?” Di musim baru kita harus belajar merasa puas dengan tempat baru kita. Kita harus melihat manifestasi-manifesati baru tentang kemuliaan TUHAN. Kita harus bergerak maju dengan cara-cara baru, tetapi Setan akan melakukan segala cara yang dia bisa untuk menghentikan kita. Salah satu strateginya ialah dengan mengatakan, “Saya harus membuatmu tidak merasa puas dengan tempat baru dimana kamu berada, dan saya harus membuatmu tidak sabar, dan berusaha secepat mungkin untuk keluar, tidak seperti yang TUHAN inginkan.”
Setan berkata kepada Yesus, “Saya akan pakai kehendak-Mu sendiri untuk memberitahu-Mu hal-hal baik yang akan membawa-Mu sesegera mungkin dari tempat itu. Mengapa Engkau harus menyangkali diri-Mu? Mengapa Kamu tidak langsung saja makan sesuatu? Mengapa Engkau harus melewati semua ini? Kamu 'kan sudah disebut sebagai Mesias.”
Pada dasarnya Yesus berkata, “Saya ada di padang gurun karena Roh yang membawa masuk. Saya akan menyangkali diri Saya di padang gurun ini sampai Bapa memberitahu sesuatu yang berbeda. Saya akan tetap di sini sampai Saya bisa keluar dengan kuasa. Saya akan tinggal di sini sampai setiap pencobaan yang dikenal oleh manusia bisa dimenangkan. Hanya Bapa yang tahu kapan Saya telah menyelesaikan waktu Saya di sini. Saya bisa mempercayakan diri kepada-Nya, terserah Dia, sampai Saya menggenapkan tugas ini.”
Si pencoba berkata, “Mengapa Engkau tidak makan sesuatu? Kamu akan lebih enakan di sini jika kamu makan.” Yesus menolak dengan mengambil Firman TUHAN. Setan juga memakai Firman TUHAN. Di sini ada tekanan agamawi. Yesus harus memakai Firman TUHAN untuk menetralkan Firman TUHAN yang dipakai Setan. Itulah cara agamawi menggantungkan hidupnya. Yesus menolak dengan memakai Ulangan 8:3 untuk melawan Firman yang dipakai musuh.
Pencobaan kedua yang musuh berikan didasarkan atas panggilan-Nya. Disini musuh memakai cara yang lebih halus untuk membuat maksudnya berhasil. Yesus datang untuk menebus kerajaan-kerajaan dunia. Setan mencoba memakai panggilan-Nya itu agar Yesus bertindak sebelum waktunya. “Biarkan saya memberi semua itu kepada-Mu dengan cepat.” Dengan kata lain, “Biar saya tunjukkan kepada-Mu jalan agar Engkau bisa kompromi untuk ambil kuasa. Engkau tidak usah memasuki proses seluruh peperangan rohani untuk menguasai apa yang TUHAN janjikan. Saya akan tunjukkan kepada-Mu jalan pintasnya!” Apa yang Yeshua lakukan ialah memakai Ulangan 6:13, “Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.” Firman di padang gurun itu suatu kunci kemenangan untuk menetralkan setiap strategi serangan musuh. Saya sendiri menganggap ini merupakan pencobaan Yesus paling besar karena menentang panggilan destiny kalian. Untuk menggenapkan panggilan, kalian harus belajar bagaimana menggunakan Firman.
Ingat saat Yesus menyebut Petrus dengan nama Setan. Petrus saat itu mencoba mengalihkan Tuhan agar tidak pergi ke Yerusalem untuk menemui orang-orang yang akan menangkap-Nya. Saat suara godaan tersebut datang ke pikiran dan hati kalian, tidak peduli darimana sumbernya, kalian harus menyamakan itu sebagai suara penuduh kalian, si Setan.
Ini contoh pencobaan luarbiasa lain yang bisa membawa kalian ke kebinasaan. Setan mencobai Yesus untuk menguji TUHAN. TUHAN memberitahu kita kalau kita bisa menguji Dia. Di Maleakhi Dia berkata, “Jika kalian memberi, akan Saya buktikan diri Saya kepadamu. Ujilah Aku.” TUHAN masih tetap berkata, “Engkau bisa menguji Aku dengan pemberianmu, sama seperti Saya telah memberikan Putra-Ku.” Tetapi apa yang sedang Setan lakukan itu didasarkan pada anggapan. Segala sesuatu yang dikatakannya benar, tetapi itu bukan di waktunya TUHAN. Setan memakai Firman untuk membenarkan pencobaan yang diberikan. Tetapi Yesus memakai Ulangan 6:16 dan mengusir si pencoba. Di padang gurun kalian, Tuhan akan membawamu ke suatu tempat dimana kalian bisa mengusir si pencoba kalian.
Pencobaan-pencobaan ini dikategorikan pada pencobaan-pencobaan yang bisa mempengaruhi masing-masing kehidupan kita. Meskipun begitu, tidak akan ada sesuatu yang akan kita hadapi dalam setiap musim padang gurun kita yang belum dihadapi oleh Tuhan kita di masa ujian empatpuluh hari yang Dia jalani. Dia keluar dengan kemenangan. Demikian juga dengan kalian!
Perhatikan ini: “Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu.” (Lukas 4:14). Salah satu tempat yang Dia datangi kembali ialah Nazaret. Di tempat itu, dimana Dia bertumbuh dan tempat paling lama tinggal, Dia menyatakan identitas barunya kepada mereka yang Dia kasihi. Nazaret menolak identitas baru-Nya. Mereka bisa mengenal kesalehan-Nya, bahkan mungkin kemampuan profetis-Nya, tetapi karena sudah terbiasa, mereka tidak bisa melihat Dia sebagai Mesias. Banyak dari mereka yang ada di kirbat lamanya tidak pernah akan bisa memegang mereka yang bergerak di sesuatu yang baru.
Di musim baru ini, tampilkan yang baru dan beroperasi dengan otoritas baru. Biarkan setiap tempat padang gurun yang ada bisa memberdayakan kalian. Percayakan diri pada TUHAN untuk kalian tetap tinggal di dalamnya sampai kalian bisa mendengar firman dengan jelas. Percayakan diri kepada Dia untuk memberdayakan kalian sehingga saat kalian keluar kalian akan menang atas setiap penghalang yang ada di didepan kalian.

2-Des-2011 Hari-44: JESUS DIBAPTIS     Home

Mat. 3 - Yohanes Pembaptis membaptiskan orang sehingga mereka bisa mengenali perubahan proses berpikirnya. Beberapa denominasi tertentu, seperti Baptis, mengikuti cara yang sama. Yohanes Pembaptis membantu orang mengubah cara-pikirnya dan bergerak maju dengan cara tertentu.Ini merupakan baptisan sempurna, dan tidak ada yang salah dengan pesannya. Tetapi jika orang-orang tidak juga bergerak maju melewati baptisan tersebut, mereka akan tetap tinggal di padang gurun kehidupan rohaninya. Hari ini banyak kegerakan Ilahi yang tetap tinggal di padang gurun baptisan ini. Kalian belum keluar dari padang gurun kalian. Kalian menginginkan kehidupan lebih baik seperti yang ditunjukkan. Kalian menginginkan hatinurani yang bersih dalam bertindak dan berpikir, tidak seperti yang selama ini kalian miliki. Tetapi itu belum terwujud.

Tidak ada yang salah dengan baptisan Yohanes, itu merupakan cara yang bagus. Orang-orang datang didorong untuk memperoleh perubahan. Yesus sendiri pergi untuk mendapatkan itu dan terhubung dengan jalan yang menuju ke dimensi berikut yang harus kita masuki. Yesus pergi dan mendapatkan kegerakan ini. Satu-satunya cara agar kita bisa ikut serta dalam kegerakan TUHAN ialah terhubung dengan kegerakan besar yang sedang Dia kerjakan. Satu-satunya cara kita memperoleh masa depan kita yang ada 'di sana' ialah dengan keluar dari tempat kita yang sekarang untuk memasuki padang gurun berikutnya, mencelupkan diri di dalamnya, dan mengijinkan sesuatu yang baru terjadi.
Saat Yesus menghubungkan diri dan dibaptis, sorga terbuka. Sesuatu yang telah Bapa rancangkan digenapkan. Ini penting. Kalian harus mencermati apa yang telah digenapkan di setiap padang gurunmu. Inilah cara bagaimana 'kepenuhan' itu menjadi realita. Ada hal-hal tertentu yang akan digenapkan dalam musim padang gurun tertentu yang akan membawa kita memasuki musim Pentakosta yang ada di depan. Yesaya bernubuat di suatu musim. Yohanes Pembaptis menubuatkan di musim berikutnya. Dan kita bisa berkata, “Saya bisa keluar dari musim ini. Ada sesuatu yang datang!”

1-Des-2011 Hari-43: PERTOBATAN PUNYA TIGA DIMENSI    Home
Rom. 8 – Kita masih berfokus dengan padang gurun. Pertobatan itu bagian penting dalam pengalaman padang gurun. Mari kita miliki pemahaman baru untuk pertobatan.
Mari kita perhatikan apa saja yang terjadi saat kita menerima suatu pesan di padang gurun kita. Jangan terus bergerak maju melewati padang gurun tanpa tahu mengapa kalian ada di padang gurun dan apa yang sedang diujikan bagi kalian. Yohanes memberitakan suatu pesan tertentu di padang gurun. Itulah mengapa dia dinamakan Pembaptis. Dia memberitakan pertobatan. 'Bertobat' berarti 'mengubah cara pikir kalian'. Jika kita mengubah pikiran kita artinya kita membutuhkan tanah baru.
Pertobatan punya tiga dimensi. Pertama, pertobatan memerlukan perubahan inteletuil. Cara pikir kita harus berubah. Kalian harus berkat, “Saya percaya ini dengan cara pikir yang berbeda. Sekarang ada paradigma lain. Saya harus pilih.” Kalian melihat teori yang disajikan dan kalian harus membuat keputusan kalau teori itu memang benar. Kalian mengerti di intelek kalian kalau yang sedang kalian dengarkan itu merupakan arah yang benar bagi hidup kalian. Kita harus ingat “keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah(Rm. 8:7).
Tingkatan berikut pertobatan terjadi saat dengan tiba-tiba seluruh emosi kalian membuang hal-hal lama yang kalian selama ini percayai dan pegang, yang berbeda dengan paradigma baru tersebut. Ini yang biasanya membuat banyak orang tidak pernah bertobat. Emosi kita tetap terikat erat dengan apa yang ada di masa lalu, terikat dengan cara kita bertindak, dengan apa dan siapa kita telah bekerja. Itulah sebabnya mengapa kita menerima masalah-masalah selama ini. Tanpa mengijinkan Tuhan menyentuh dan mengubah emosi kalian, sesungguhnya kalian tidak benar-benar bertobat. Roh kita akan tetap dalam keadaan gelisah dan menjengkelkan. Kita akan selalu hidup dengan memakai ukuran emosi yang membuat kita terhalang melihat dengan jelas masa depan kita. Emosi kalian harus disembuhkan dari masa lalu dan berubah untuk masa depan.
Komponen ketiga pertobatan ialah harus ada tindakan-kehendak. Ini yang akan menghasilkan realita pertobatan. Yohanes Pembaptis menarik orang-orang ke padang gurun. Status dan latar-belakang mereka tidak menjadi masalah. Kekayaan atau kemiskinan tidak dipersoalkan. Kita bisa melihat masyarakat umum datang. Para prajurit datang. Mereka semua tidak lupa akan Taurat, tetapi mereka tidak punya realita untuk melakukan Firman. Hampir semua kebangunan rohani mengambil ciri pertobatan padang gurun ini karena kita sudah begitu jauh dari realita Firman. Kita sedang menerima Firman dengan berkata, “Ya Tuhan, bagaimana kita bisa hanyut begitu jauh dari Firman?”
 Disiapkan, disadur, dikembangkan oleh Iskak Hutomo