Sabtu, 31 Maret 2012

Devosi - Maret 2012

31-Mar-2012  MERAYAKAN PASKAH (4) – Setan mencuri Paskah  Home
Hal yang sama terjadi di jaman Yosia, ‘Yosia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, Pada tahun ke-18 pemerintahannya, sementara memperbaiki bait, mereka menemukan gulungan TORAH di bait. Ketika raja mendengarkan apa yang dituliskan di gulungan Torah itu, dikoyakkanlah pakaiannya. Dia pergi ke bait dengan seluruh orangnya. Dia mendengarkan setiap apa yang dibacakan dalam Kovenan itu. Kemudian setiap orang memberikan dirinya terikat dengan kovenan itu. Raja memerintahkan mereka untuk menyingkirkan semua perkakas berhala yang dibuat untuk Baal dan Asera yang ada di bait dan juga untuk tentara langit. Dia mengusir para pelacur bakti yang ada di bait … Raja memberikan perintah ini ke semua orang, ‘Rayakan Paskah kepada Tuhan Allahmu, seperti yang tertulis di gulungan Kovenan itu.’ Di tahun ke-18 pemerintahan Raja Yosia, Paskah ini dirayakan bagi Tuhan di Yerusalem, yang tidak pernah dilakukan lagi sejak jaman hakim-hakim memimpin Israel, maupun selama pemerintahan raja-raja Israel dan raja-raja Yehuda.’ - 2 Raja 22-23
Kita melihat suatu pola yang alkitabiah! Dalam kedua kisah ini umat Tuhan telah melenceng jauh dari Tuhan dan kembali kepada penyembahan berhala, sehingga berkat Tuhan hilang. Mereka berbalik kepada Tuhan dan mencari Dia, dan hal pertama yang dilakukan Tuhan ialah memulihkan Paskah! Pada saat mereka berbalik dari penyembahan berhala kepada perayaan Paskah, hubungan mereka dengan Tuhan dipulihkan dan mengalami sukacita besar dan berkat! Itu adalah pola yang luar biasa. Di dalam Alkitab kita temukan berulang kali bahwa perayaan Paskah seringkali HILANG. Bahkan selama masa Perjanjian Lama dan di antara orang Yahudi sendiri, seringkali berbagai generasi hidup dan mati tanpa merayakan Paskah. Mengapa perayaan Paskah itu hilang? Setan telah MENCURINYA. Setan selalu ingin mencuri Paskah. Lalu ketika suatu generasi berbalik kepada Tuhan dan mulai membaca Alkitab … mereka membaca tentang Paskah untuk pertamakali. Kelihatannya merupakan sesuatu yang aneh bagi mereka. Mereka berkata, “Kita tidak pernah melakukan hal ini.” (Itulah tepatnya yang kita lihat di dalam gereja hari ini!) Tetapi ketika Roh Kudus bergerak dalam hati mereka, mereka memperingati perayaan penebusan Tuhan, dan sukacita serta kuasa Tuhan pun dipulihkan.

30-Mar-2012  MERAYAKAN PASKAH (3) – Kutukan Dilepaskan  Home
Banyak gereja yang menolak perintah Konstantin sehingga selama beberapa abad setelah masa Konstantin, pertempuran untuk Paskah terus berlanjut. Pada abad keenam misalnya, Kaisar Justinian mengirim pasukan Romawi ke seluruh wilayah kekaisaran untuk memberlakukan larangan merayakan Paskah. Dalam usaha ini, ribuan pria, wanita dan anak-anak dibunuh! Bahkan ada kota-kota yang mengalami pembunuhan masal untuk menghentikan perayaan Paskah. (Pertempuran untuk Paskah telah membawa banyak korban)  Dengan tekanan pemerintah, gereja Roma juga ikut menyingkirkan Paskah. Perhatikan beberapa pernyataan yang dikeluarkan oleh dewan (council) berikut.
The Council of Antioch (AD 345) menyatakan, “Apabila ada uskup presbiterian atau diaken, setelah pernyataan ini, berani  merayakan Paskah, Dewan akan menghakimi mereka sebagai terkutuk dari gereja. Dewan bukan hanya memecat mereka dari pelayanan, tetapi juga pihak-pihak lain yang berani berkomunikasi dengan mereka.”  (Gereja sebenarnya mengutuki mereka yang merayakan Paskah).
The Council of  Laodicea (AD 365) “Tidak diperbolehkan melakukan perayaan oleh orang-orang Yahudi”.
The Council of Agde, Perancis (506) “Orang Kristen TIDAK BOLEH ambil bagian dalam perayaan orang Yahudi.”
The Council of Toledo X (abad 7) “Easter harus dirayakan sesuai dengan deklarasi yang ditetapkan di Nicea.”
Pertempuran untuk melenyapkan Paskah bukanlah hal yang baru. Kita melihat hal yang sama terjadi dalam Alkitab. Setan selalu berusaha mencuri Paskah karena dia tahu bahwa perayaan darah itu akan melepaskan kuasa! Lihat apa yang terjadi di jaman Hizkia, ‘Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN. Ia membuka pintu-pintu rumah TUHAN dan memperbaikinya, menyingkirkan mezbah-mezbah palsu, memulihkan korban persembahan dan puji-pujian Daud. Kemudian Hizkia mengirim pesan ke seluruh Israel dan Yehuda, mengundang mereka datang merayakan Paskah. Para pembawa pesan pergi ke seluruh Israel dan Yehuda: ‘Hai, orang Israel, kembalilah kepada Tuhan.’ Tangan Allah bekerja sehingga mereka bersatu dalam pikiran untuk memenuhi undangan raja. Rombongan yang sangat besar berkumpul di Yerusalem untuk merayakan Perayaan. Mereka menyembelih anak-domba Paskah dan merayakan Perayaan selama tujuh hari dengan penuh sukacita, sementara setiap hari orang-orang Lewi menaikkan nyanyian kepada Tuhan, disertai bunyi-bunyian pujian. Seluruh jemaat sepakat untuk merayakan perayaan itu tujuh hari lagi; sehingga selama tujuh hari berikutnya mereka merayakannya dengan penuh sukacita. Ada sukacita besar di Yerusalem, sejak jaman Salomo anak Daud, raja Israel, belum pernah ada lagi seperti ini yang dilakukan di Yerusalem. Para imam dan orang-orang Lewi berdiri memberkati umat, dan Allah mendengarkan mereka, karena doa-doa mereka sampai ke Sorga, tempat tinggal-Nya yang kudus.’ - 2 Tawarikh 29-30


29-Mar-2012  MERAYAKAN PASKAH (2) – Pertempuran untuk Paskah  Home
Itulah sebenarnya pesan dari Paskah. Perayaan Paskah adalah deklarasi iman bahwa kita telah ditebus oleh darah Anak Domba! Ada sesuatu yang terjadi ketika kita merayakan Paskah. Ketika kita bersama-sama memperingati pekerjaan besar yang telah Tuhan lakukan, dan menyatakan kuasa penebusan itu dalam hidup kita sekarang ini, akan SELALU menghasilkan sesuatu.
Paskah itu sangat penting bagi Tuhan. Tetapi setan membenci Paskah! Musuh kita telah bekerja dengan rajin untuk mencuri Paskah. Tetapi ada kabar baik, yaitu: Tuhan sedang memulihkan Paskah! Tetapi itu merupakan pertempuran! Pertempuran atas darah. Setan ingin memberi kita agama tanpa darah, karena agama tanpa darah tidak punya kuasa. Kuasa itu ada di dalam darah!
Selalu ada pertempuran untuk Paskah. Kita bisa melihatnya dalam sejarah gereja. Dalam abad ke 4, ketika kaisar Konstantin berusaha menggabungkan kekristenan dengan paganisme,  hal itu kedengaran seperti sesuatu yang baik. Dia melegalisasi kekristenan. Orang bisa ke gereja tanpa takut dilemparkan ke kandang singa.
Dan Konstantin tidak perduli kalau orang Kristen merayakan kebangkitan Yesus. Tetapi dia tidak ingin ada hal yang berkaitan dengan Paskah. Dia minta agar orang-orang Kristen tidak merayakan kebangkitan itu pada waktu Paskah. Pada pertemuan Council of Nicea (AD325) dia berkata, “Ketidak beresan ini (perayaan Paskah) HARUS dibetulkan!”
Pada pertemuan tersebut Konstantin menghapuskan Paskah dan memberi arahan bahwa kematian dan kebangkitan Kristus dirayakan pada “hari Minggu setelah bulan penuh pertama yaitu ketika matahari di atas katulistiwa … waktu yang dikaitkan dengan perayaan musim semi para penyembah berhala dewi kesuburan bernama Ishtar … juga dikenal sebagai Eastre! (Karena itu sekarang gereja merayakan kebangkitan pada waktu Easter,  bukan pada saat Paskah). Tujuan Konstantin adalah untuk menyingkirkan Yesus dari konteks Paskah.

28-Mar-2012  MERAYAKAN PASKAH (1) – Mengapa Paskah Penting  Home
Dalam kitab Keluaran 12:13-14 disebutkan, “Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir…Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.”
Saat kita sedang menantikan hari raya Paskah, kita perlu ingat bahwa Paskah merupakan suatu perayaan yang diciptakan oleh Tuhan. Perayaan ini diberikan untuk meningkatkan iman kita dan mempersiapkan kita menerima kepenuhan berkatNya. Dalam kitab Perjanjian Lama, Paskah diperintahkan oleh Tuhan untuk mengajar bangsa Israel pentingnya penebusan melalui darah. Dalam kitab Perjanjian Baru, Paskah juga dilakukan oleh orang-orang Kristen untuk memperingati dan mengerti pekerjaan penebusan yang telah dilakukan oleh Tuhan. Alkitab menyebutkan bahwa Paskah harus dirayakan sebagai ketetapan untuk selamanya!
Banyak orang Kristen tidak menyadari bahwa Paskah sama pentingnya baik dalam Perjanjian Baru maupun Perjanjian Lama. Perayaan ini kita temukan di setiap bagian dari Perjanjian Baru. Yesus dan para murid merayakan Paskah. Perjamuan Tuhan yang terakhir adalah perayaan Paskah. Para rasul mengajar jemaat-jemaat bukan Yahudi tentang perayaan Paskah. Dalam kitab 1 Korintus  Paulus menulis kepada sebuah jemaat besar bukan Yahudi, “Kristus, Anak Domba Paskah KITA, telah disembelih, karena itu mari kita merayakannya!” Selama ratusan tahun Paskah telah menjadi perayaan penting bagi gereja mula-mula.
Derek Prince pernah berkata bahwa deklarasi iman yang paling kuat adalah, “Aku telah ditebus dengan darah Anak Domba dari tangan musuh.” Dia berkata bahwa jika kita menyatakan deklarasi itu dengan iman yang teguh, dan terus melakukannya, maka akan terjadi sesuatu. Kita akan dilepaskan dari tangan musuh!

27-Mar-2012 TUJUAN PELAYANAN (2) – Hikmat dan Pengurapan      Home
Jalan-jalan hukum kebenaran TUHAN itu bukan hanya tertuliskan di sepanjang penciptaan, tetapi itu juga menjadi kesaksian yang ada di setiap hatinurani makhluk hidup. Hatinurani kita bisa “dicap” atau diberi lambang (1 Tim. 4:2), tidak-peka, karena terus-menerus melakukan apa yang kita tahu jahat, tetapi kesaksian tentang jalan-jalan TUHAN telah ditaburkan di sepanjang ciptaan, termasuk umat manusia. Tujuan kita ialah kembali ke karang kehidupan yang kokoh oleh kebenaran yang lebih fundamental dan jelas dibanding dengan yang lain, dan menyadarkan orang lain akan hal ini, sehingga mereka bisa melepaskan belenggu kegelapan dan hidup dalam terang.
Salah satu contoh yang paling kuat akan kuasa pengurapan untuk mengubah dunia ada dalam kehidupan John Calvin.  Tanpa mempedulikan apa yang kita pikirkan tentang theologinya, dia itu salah seorang yang paling luarbiasa yang pernah hidup. Apa yang telah Calvin peroleh di Geneva bisa disamakan dengan yang dipunyai seorang gembala suatu gereja yang berhasil ‘memerintahkan’ suatu kebijakan di seluruh kota kelas-dunia hanya dengan kuasa berkotbahnya. Tanpa mempunyai jawatan politik, bahkan tanpa menjadi warga negara Swiss , dia bisa ‘menguasai’ Geneva dari mimbarnya dengan hanya mengkotbahkan Firman, lebih daripada siapa pun yang berkuasa di saat itu. Satu kotbah dia bisa membatalkan kekuatan kejahatan yang paling jahat sekali pun yang telah membelenggu orang-orang di kota itu, dan segera menyebar ke banyak negara lain, dan bahkan sampai ke abad-abad berikutnya! Di Geneva tidak ada hukum maupun racangan undang-undang yang diloloskan tanpa persetujuannya terlebih dahulu. Kekuatan cara berpikirnya tentang sesuatu membawa bobot yang lebih dibandingkan dengan pemikiran para pemimpin kota yang digabung menjadi satu. Bagaimana ini bisa terjadi? Dia berbicara dengan pengurapan dengan begitu jelas akan permasalahan besar yang ada. Tidak ada seorang pun bisa menambah ke hikmat atau pengurapannya, yang ditopang oleh kehidupannya yang senantiasa kosisten dan benar.
Pengaruh yang sedemikian itu tidak bisa dijelaskan melalui kekuatan kepribadian atau kharisma seseorang. Itu merupakan otoritas spiritual  yang Tuhan berikan. Bahkan, itu merupakan tujuan setiap umat percaya untuk memiliki terang di dalam dirinya yang bisa memberi pengaruh ke lingkungannya daripada kekuatan atau filosofi apa pun yang datang dari neraka. Orang-orang Kristen di abad pertama mempunyai kuasa seperti ini, dan kita tidak boleh menurunkan standar itu, bahkan meskipun untuk diri-sendiri.
Untuk bisa melakukan hal ini kita harus naik ke level yang berikutnya dalam pengajaran, pelatihan, dan memperlengkapi umat percaya. Seperti saat merekrut pasukan baru, umat percaya pertama-tama harus diajar tentang standar-standar kebenaran TUHAN dan jalan-jalan-Nya, tipu-muslisat musuh, dan bagaimana harus hidup. Kemudian mereka dilatih, sama seperti para serdadu yang dibawa ke medan-latihan untuk praktek, untuk belajar menembak dan memelihara persenjataannya sampai mereka bisa menggunakannya dengan tepat dan benar. Kehidupan kekristenan seharusnya bahkan lebih menantang, membutuhkan lebih banyak devosi dan lathan yang lebih dibandingkan dengan pasukan khusus.
Kekristenan sejati itu kehidupan yang paling menantang bagi kita, tetapi juga yang sangat memuaskan. Ini merupakan petualangan yang luarbiasa. Ini jauh lebih dari sekedar mengikuti kebaktian dua jam yang membosankan setiap minggunya. Realita kehidupan kekristenan harus disingkapkan melalui kuasa kebenaran yang telah dipulihkan dan yang dipercayakan kepada kita.
Kita bisa melihat ini terjadi sebelum akhir jaman ini, tetapi gereja harus menjadi pasukan yang spiritualnya terdisiplinkan, yang bisa dengan efektif dengan karunia-karunia dan pelayanan-pelayanan yang dipercayakan kepada mereka, dan menjadi orang-orang yang sangat efektif dan mulia, yang pernah ada di bumi. Ini akan terjadi jika pelayanan gereja menjadi team seperti yang memang telah ditetapkan, dan mulai melakukan pekerjaan paling dasarnya – memperlengkapi orang-orang kudus untuk melakukan sesuai dengan panggilan mereka masing-masing.

26-Mar-2012 TUJUAN PELAYANAN (1) – Memperlengkapi Orang Kudus 
      Home
“untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus“ (Ef. 4:12). Apa arti dari “memperlengkapi” orang-orang kudus?
Kita sering berpikir memperlengkapi itu seperti mengajar (teaching), tetapi sesungguhnya lebih dari itu. Latihan (training) itu lebih dari hanya mengajar, tetapi memperlengkapi (equipping) itu bahkan lebih dari ini. Misalnya, saat seseorang masuk ke angkatan bersenjata, di ruang kelas dia akan diajar tentang persenjataan dan strategi dasar peperangan. Kemudian mereka dibawa ke medan dan dilatih melakukan apa yang mereka telah diajar dari buku-buku pelajaran. Meskipun begitu, mereka tidak diperlengkapi sampai mereka diberi senjata. Hal yang sama juga di gereja. Di 2 Korintus 10:3-4 dituliskan, “Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.”
Kita mungkin bisa menanyakan satu pertanyaan yang bisa menjelaskan tingkat keefektifan pelayanan yang sekarang di gereja – berapa banyak orang Kristen yang kalian tahu yang telah diperlengkapi dengan senjata yang mengandung kuasa Allah untuk meruntuhkan benteng-benteng musuh? Setiap orang Kristen seharusnya memiliki bukti-bukti dari benteng-benteng musuh yang telah diruntuhkan, yang diikatkan tergantung di ikat pinggangnya! Tetapi mengapa tidak tampak hal itu?
Di mana pun mulai dari kurikulum sekolah sampai ke Hollywood, ke mdia, benteng-benteng kekuatan jahat bertumbuh dan berkembang dalam jumlah dan kekuatannya, yang membuat orang menjauh dari kebenaran dan mendekat ke kejahatan. Dimana kekuatan persenjataan Ilahi yang mampu meruntuhkan itu semua? Kalau memang ada, bagaimana bentuknya? Usaha-usaha yang telah dilakukan dan didemonstrasikan untuk melawan kejahatan hanya sedikit sekali menunjukkan kemajuan dibandingkan dengan kejahatan yang berhasil menghabisi orang kudus. Harus ada kekuatan yang lebih lagi daripada yang kita miliki sekarang ini untuk bisa menghadapi dan meruntuhkan kejahatan.
Kebenaran yang diucapkan di bawah pengurapan merupakan senjata paling dahsyat kita. Senjata ini hanya bisa digunakan dari mereka yang memiliki benteng hati yang kuat yang menyatu dengan kebenaran. Ini merupakan devosi pertama kita yang paling penting, untuk membangun Tubuh Kristus sehingga menjadi benteng yang tidak terlihat dan tidak tertembus bagi kebenaran dan moralitas. Baru setelah itu kita bisa dipercayai dengan pengurapan profetis untuk menelanjangi kegelapan dan memanggil orang-orang kembali menghidupi standar-standar kebenaran yang telah tertuliskan di sepanjang penciptaan. Seperti yang telah dituliskan di Roma 1:20, “Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.”

25-Mar-2012 DIPERLENGKAPI (2) – Hakekat Pelayanan      Home
Di tiga dekade tahun belakangan telah bertumbuh para pemimpin gereja yang mulai mengenali perlunya seluruh pelayanan-team-memperlengkapi yang disebutkan di atas. Saat sekarang ini banyak yang mengenali mereka. Tetapi banyak juga dari mereka yang melangkah terlalu jauh dengan memberikan titel-titel murahan terhadap jawatan team pelayanan tersebut. Meskipun begitu, gereja sudah mulai berkembang untuk mengenali dan mengimplementasikan semua pelayanan-memperlengkapi yang diberikan kepada gereja. Kita tidak bisa menjadi gereja yang sebenarnya tanpa pelayanan-team terseebut.
Banyak orang yang percaya kalau sekarang ini tidak ada lagi dibutuhkan para rasul dan nabi karena Alkitab sudah ditulis. Tetapi dengan jelas Alkitab menolak hal ini, sebab disebutkan kalau semua pelayanan itu diberikan kepada gereja “sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.” Apa sekarang ini sudah ada suatu gereja yang telah mencapai hal seperti itu? Saya belum pernah menyaksikan, bahkan mendengar, ada satu gereja yang sudah mendekati hal itu. Jadi jelas kita masih membutuhkan pelayanan-team ini.
Apa gereja-gereja yang sudah mengenali dan menerima semua pelayanan-memperlengkapi ini menjadi semakin mendekati tujuannya? Gereja yang mengenali dan menerima pelayanan ini baru merupakan langkah awalnya, masih dibutuhkan proses-memperlengkapi lebih lanjut sehingga orang-orang kudus di gereja tersebut bisa memperoleh perlengkapan yang sesungguhnya dan teraktifkan. Menurut saya, hal ini belum terjadi, bahkan di gereja-gereja yang sudah mengenali pelayanan ini. Secara keseluruhan kita masih jauh dari apa yang dinamakan pelayanan-memperlengkapi yang efektif di gereja.
Ini sesungguhnya salah satu masalah penting saat ini, dan harus diperhatikan, jika kita ingin menggenapkan mandat sebagai gereja sejati.
Pelayanan-team-memperlengkapi ini diberikan untuk membantu kita memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah. Ini merupakan mandat apostolik sejati, dan merupakan dasar semua pelayanan dan memperlengkapi orang kudus. Bertumbuh dalam pelayanan itu tidak hanya bertumbuh dalam pekerjaan, tetapi ke dalam pribadi – pribadi Yesus Kristus. Semua pelayanan Perjanjian Baru sejati ditemukan hanya di dalam Dia, dan terimpartasi saat kita memandang kemuliaan-Nya.
Pelayanan itu sesungguhnya merupakan buah pertumbuhan dalam keserupaan dengan Kristus. Kita melakukan ini dengan memandang Dia. Oleh karena itu, pesan sentral semua pelayanan Perjanjian Baru ialah menjadi serupa dengan Kristus Sendiri; bukan sekedar doktrin, dan juga bukan mengenai pemerintahan gereja serta organisasi. Efektivitas kita dalam pelayanan sejati diukur dengan seberapa dalam kita memandang kepada Kristus dan seberapa kuat diri kita tertangkap dalam kesentralan Kristus sendiri dalam segala hal yang kita lakukan.

24-Mar-2012 DIPERLENGKAPI – Pelayanan Team untuk Memperlengkapi      Home
(Disadur bebas dari A Message to the Glorious Church oleh Rick Joyner)
Efesus 4:11-13 – Tuhan memberi gereja-Nya suatu pelayanan beragam untuk memperlengkapi gereja: para rasul, para nabi, para penginjil, para gembala, dan para guru untuk memperlengkapi orang-orang kudus dalam pelayanan. Pelayanan-pelayanan ini disebut sebagai pelayanan team, yang didemonstrasikan keindahannya di abad pertama. Setelah abad pertama, konsep pelayanan team itu tergerus, sehingga kuasa dan otoritas spiritual gereja sejati ikut tergerus.
Perlu diketahui hanya di ayat-ayat itu saja di Perjanjian Baru disebutkan pelayanan gembala. Walaupun begitu saat sekarang ini pelayanan gembala mendominasi sepenuhnya pelayanan di gereja. Ini saya singgung bukan bermaksud untuk melemahkan pelayanan gembala, saya percaya peran gembala seharusnya lebih dari yang sekarang ada. Bahkan pelayanan para gembala itu tidak akan pernah menjadi apa yang seharusnya sampai mereka mengambil tempat yang benar hanya sebagai bagian dari pelayanan team seperti yang Tuhan berikan untuk memperlengkapi gereja-Nya.
Banyak para gembala yang mencoba sendirian melakukan serentak semua pelayanan memperlengkapi di gerejanya. Ini bukan hanya mengencerkan kemampuannya untuk melakukan sesuai dengan panggilan dan urapan yang TUHAN telah berikan kepadanya, tetapi juga akan memangkas perkembangan dan fungsi mereka-mereka yang memang sudah ditetapkan untuk beroperasi di pelayanan-pelayanan itu. Ini tentunya sangat mengurangi efektivitas gereja secara keseluruhan. Kita tidak lama lagi akan memasuki waktu dimana tidak ada pelayanan yang tetap bertahan kalau tidak merupakan bagian dari suatu pelayanan team.

23-Mar-2012 PINTU KESEMPATAN BARU (3/3) – Ada Dua Pintu Kesempatan      Home
Saya melihat TUHAN telah menempatkan pintu-pintu kesempatan di depan kita. Kita harus bisa melihat, kita sedang berdiri di depan pintu yang apa. Apa itu pintu yang harus kalian buka, atau, pintu yang TUHAN buka bagi kalian? Sebagian besar orang menunggu TUHAN yang membuka pintu bagi mereka. Tetapi perhatikan persyaratan agar TUHAN membuka pintu: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." (Matius 7:7)
Kita harus minta, cari dan ketok sebelum pintu dibukakan. Itu semua langkah-langkah pro-aktif. Kita perlu secara aktif terus meminta, terus mencari dan terus mengetuk pintu. Kita bisa menunggu TUHAN membukakan pintu tetapi kita harus terus melakukan apa-apa yang kita dengar dari TUHAN.
Kalian mungkin saja berdiri di  depan pintu jenis lain, yaitu jenis pintu yang hampir semua orang tidak menyadarinya: "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." (Wahyu 3:20)
Jenis pintu inilah yang harus kita buka. Di balik pintu tersebut ada tingkatan kuasa dan hadirat TUHAN paling besar. Jika kalian berdiri di depan jenis pintu ini, dan kalian bisa mendengar suara-Nya, Yesus akan masuk di situasi dan kondisi kalian dan memberi sejumlah pewahyuan yang sangat banyak. Syarat agar pintu bisa dibuka ialah kita bisa mendengar suara TUHAN dan mengambil langkah-langkah iman untuk membuka sendiri pintu itu. Tentunya ini bukan karena keinginan dan tindakan kita sendiri untuk melakukan terobosan ke tingkatan yang baru.
Banyak orang yang menunggu TUHAN tetapi tidak melakukan langkah-langkah yang pro-aktif. Sementara ada yang mengambil langkah-langkah tanpa menyadari kalau TUHAN sedang menunggu mereka. Minta TUHAN menunjukkan langkah-langkah apa saja yang perlu kalian lakukan berdasarkan apa yang Dia katakan berkenaan dengan kesempatan-kesempatan baru yang sedang mendatang.
Jika TUHAN menyingkapkan alasan sesungguhnya mengapa kalian diciptakan maka kalian akan memasuki saat yang menggairahkan. Itu merupakan musim dan terbitnya hal-hal baru yang sedang kita rindukan. Sekarang bukan waktu unntuk ditakuti. Berfokuslah kepada TUHAN dan ambil beberapa langkah praktis dan cermati saat TUHAN melakukan hal-hal yang mengherankan.

22-Mar-2012 PINTU KESEMPATAN BARU (2/3) – Bulan Maret sampai September 2012      Home
Bulan November lalu saya menerima penglihatan tentang janin berusia lima bulan. Saya tahu ini menggambarkan hal-hal baru yang akan dilahirkan di bulan Maret. Sama seperti kalau kita sudah mempercepat setelan jam, maka hal-hal akan bergerak maju dengan lebih cepat.
Bulan Maret saat dimulainya hal yang kecil (Zak. 4:10). April akan dilepaskan ide-ide kreatif. Mei akan memberi penyelarasan baru dengan orang-orang dan sumber-sumber daya. Juni saat untuk bekerja keras dan Juli merupakan bulan dimana kita bisa melihat hal-hal yang mulai digenapkan. Agustus akan menjadi tanda dimulainya sesuatu yang baru dan September akan ditegakkannya hal-hal baru. Apa yang tadinya sebagai mimpi akan menjadi realita sebelum bulan Oktober. Dibutuhkan langkah-langkah proaktif untuk bergerak maju.
Kematian itu akan memberi kehidupan baru. Bukan hanya mati pada hakekat dosa tetapi mati juga terhadap cara-cara kerja lama dan sistem keyakinan (belief system) yang sudah ketinggalan jaman. TUHAN sedang melepaskan sesuatu yang baru, yang memungkinkan kita bisa mencapai sesuatu dengan tanpa batas, melalui kekuatan, kasih, dan kuasa-Nya.
Kita harus melepaskan diri dari segala sesuatu yang memerangkap kita di masa lalu. Kita harus yakin untuk menyingkirkan segala kesombongan, tidak mau mengampuni, dan menghakimi orang lain. Hal-hal ini yang dengan cepat akan mengdiskwalifikasi kita di musim yang baru ini. Kerendahan hati dan mau bekerja-sama akan menjadi senjata dahsyat kalian. TUHAN ingin membangun jaringan Kerajaan, oleh karena itu mentalitas kerajaan individu atau kerejaan sendiri tidak akan efektif lagi.

21-Mar-2012 PINTU KESEMPATAN BARU (1/3) – Ambil Kesempatan Yang Ada       Home
(Disadur bebas dan diinspirasikan dari New Doors of Opportunity: March to September oleh Dough Addison)
Bulan Maret merupakan salah satu bulan terjadi perubahaan cepat dan gerakan maju di wilayah spiritual. Ini juga merupakan bulan penggenapan nubuatan. Lihat-ulang janji-janji dan hal-hal yang TUHAN telah katakan kepada kalian dan perhatikan terjadinya penggenapannya dalam hidup kalian. Sekaranglah waktu kalian bisa minta kepada TUHAN tanda-tanda kalau memang Dia menyertai kalian; kalian akan memperoleh peneguhan jika memang kalian ada di jalur yang benar (Psalm 86:17).
Teruslah berdoa dan cermati, TUHAN akan bergerak dengan cara-cara tidak biasa, baik di wilayah-wilayah maupun orang-orang secara tidak terduga. TUHAN juga melakukan pembatalan-pembatalan terhadap cengkeraman dan tuntutan Setan atas hidup umat-Nya. Kalau tadinya kalian sudah berdoa dan melakukan peperangan rohani selama bertahun-tahuan, yang sepertinya tanpa memberi hasil, itu bukan karena kalian tidak mencoba, tetapi karena peperangan rohani yang kuat dan hebat yang memperpanjang serangannya terhadap kalian.
Sekaranglah musim untuk menerobos dan mempeproleh kembali apa yang telah hilang. Banyak orang yang akan mengalami tantangan kuat sewaktu mereka bergerak maju ke kesempatan-kesempatan baru yang TUHAN sediakan. Kalau kalian tetap mendesak maju, kalian akan bisa menerobos. Sekaranglah waktu untuk memiliki pijakan yang sepertinya telah direbut musuh. Mulai bulan Maret ini ambil keuntungan di kesempatan yang terbuka.

20-Mar-2012 MASA DEPAN GEREJA LOKAL–Keberagaman       Home
Saya tidak percaya kita bisa memaksakan ide untuk menyatukan suatu keragaman, dan memang tidak harus begitu. Kita harus tinggal di tempat masing-masing. Kita tidak bisa memaksa keseragaman di restauran-restauran, di bank-bank, atau di tempat-tempat pertandingan olah-raga. Keberagaman itu merupakan baian dari keunikan budaya kita. Kita perlu dengan santai menerima adanya keberagaman itu. Kita juga tidak akan bisa menyeragamkan dengan melalui hukum. Masing-masing gereja lokal yang merupakan anggota Tubuh Kristus itu juga sesuatu yang unik. Semuanya menjadi suatu keberagaman. Dalam keberagaman itulah Tuhan Yesus mendoakan agar mereka bersatu. Bersatu dalam keberagaman. Memahami hal ini kita menjadi lega. Kesatuan dalam keberagaman. Sementara kita yang selama ini berpikir kesatuan Tubuh Kristus dengan sudut pandang keseragaman akan merasakan terlepasnya ‘beban pikiran’ tersebut saat memandang berdasarkan keberagaman. Dalam keberagaman anggota Tubuh Kristus itulah kita tinggal melihat dan meminta agar Tuhan menyingkapkan kemuliaan yang sudah Dia berikan ke masing-masing anggota tubuh-Nya, seperti yang tertulis di Yohanes 17:22, “Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku.” Kemuliaan apa yang Dia telah berikan kepada kita? Melalui kemuliaan itulah kita akan diikat menjadi satu. Tentunya ini tidak terjadi begitu saja setelah kita selesai mengikuti seminar atau menulis beberapa artikel tentang kesatuan dalam keberagaman anggota Tubuh Kristus.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Kita memakai pemahaman ini sebagai bahan untuk mengawali pembicaraan dengan para pemimpin gereja lain. Jadikan diri kita ada di depan. Kalian bisa saja setuju, atau tidak setuju, dengan apa yang saya sampaikan. Yang penting, kalian tahu apa yang kalian pikirkan, dan lakukan itu untuk menjadikan gereja lokal kalian menjadi gereja lokal yang tidak biasa-biasa lagi, tetapi yang memang sedang ditunggu-tunggu oleh seluruh makhluk!


19-Mar-2012 MASA DEPAN GEREJA LOKAL – Perspektif Global dan Menukik       Home
Gereja lokal di masa depan harus punya pandangan yang bersifat global. Dan bukan lagi departemen ‘missi’ yang akan memutuskan setiap tahunnya harus pergi sedikit tempat mana saja yang akan dilayani. Akan terjadi yang lebih besar dari hal itu. Itu akan menjadi sesuatu yang bersifat strategis, waktu jangka panjang, dan berorientasikan pada kemitraan. Tempat-tempat yang ada di benua-benua berbeda, yang di waktu-waktu lalu kelihatan begitu jauh, sekarang ini merupakan tetangga dekat akibat kemajuan tehnologi. Pengaruh budaya, politik dan ekonomi akan membuat spiritual kita lebih fokus dari sebelumnya. Salah satu contohnya ialah usaha untuk mengembangkan sejuta pemimpin spiritual di lebih dari 150 negara dimana ratusan gereja telah bermitra dengan EQUIP untuk bisa melihat pengaruh transformasi besar secara global. Banyak juga terjadi inisiatif global lain mulai dari air minum sampai memerangi penyakit aids! Tetapi tidak cukup sampai di sini. Dibutuhkan tukikan-tukikan agar usaha-usaha global yaang telah dilakukan itu benar-benar bisa memberi dampak yang nyata. Sampai saat ini, dampaknyaa belum terlihat. Kita punya kesempatan dan tanggungjawab untuk bersama-sama mengubahkan dunia! Bukankah ini merupakan esensi gereja yang sebenarnya? Yang kuasa neraka tidak sanggup menahannya dan apa yang dilepaskaan di bumi akan terlepas di sorga dan apa yang diikat di bumi akan terikat di sorga? Membaca ulang hal ini saja seharusnya membuat kita, dan gereja lokal yang ada, bangkit gairahnya untuk bersama-sama, bukan sendiri-sendiri, mengungkit, memberi jawab dan mewujudkan serta membuat mungkin apa yang selama ini mustahil!

18-Mar-2012 MASA DEPAN GEREJA LOKAL – Penampilan dan Tindakan yang berbeda      Home
Banyak gereja di masa depan yang akan kelihatan berbeda, tidak sama seperti model-model yang sekarang ada. Saya bertemu Tom yang ‘nyentrik’ dan bertato banyak serta berambut gondrong. Dia anggota ‘gang’ motor yang hampir menyelesaikan sekolah alkitabnya. Tampilan dia mengecoh kami, tetapi segera saya merasa punya teman baru. Tom sepertinya tidak akan membangun gereja besar walaupun dia terus menjangkau banyak orang yang umumnya tidak bisa kita jangkau. Dia kelompok orang-orang yang sedang melakukan pelayanan di barisan depan. Pada dasarnya mereka melakukan pelayanan tanpa termotivasi untuk menjadi besar, tetapi yang mampu masuk ke kedalaman sehingga bisa mengubahkan kehidupan seseorang atau komunitas. Ini bukan maksud saya mencemooh gereja-gereja besar yang sekarang ada, tetapi tidak punya dampak ke komunitas, sebab saya sendiri juga melayani di gereja besar. Saya juga tidak mengatakan kalau gereja-gereja besar itu tidak mampu memberi dampak ke komunitas, atau tidak masuk ke kedalaman, atau tidak peduli. Saya hanya mau mengatakan kalau pertumbuhan itu bisa dihidupi dan diukur dengan cara-cara baru, yang tidak konvensional, yang kreatif tetapi efektif, sehingga mandat agung Tuhan Yesus untuk menjadikan bangsa-bangsa menjadi murid benar-benar bisa terwujud dan bisa diukur

17-Mar-2012 MASA DEPAN GEREJA LOKAL – Makna Bermissi       Home
Beberapa pemimpin mulai letih dengan “semuanya dijadikan missi”. Lebih dari sepuluh tahun belakangan ini kita telah memakai istilah ‘bermissi’, dan dalam hal ini kita terlalu berlebihan. Akibatnya membuat kita kabur akan maknanya. Saat ini jika ada kata-kata yang dulu terkenal, "mission statement", ditempel di dinding, tidak ada orang yang benar-benar memperhatikannya. Bukti gampangnya bisa ditemukan dengan melimpahnya buku-buku dan artikel-artikel yang dituliskan dengan topik "missi", yang mencoba mendefinisikan apa artinya! Sekarang ini saya sendiri mulai berhati-hati dalam memakai kata itu, dan tidak lagi menggaris-bawahinya dengan warna merah! Sesungguhnya kita telah banyak bermissi dalam segala hal -  strategi missi, komunitas missi, kelompok missi, pelayanan missi pelajar, penjangkauan missi, dan seterusnya. Saya menunggu diumumkannya ‘warung-kopi missi’! Alan Hirsh mengatakan: “Jika segalanya dijadikan missi maka sesungguhnya tidak ada yang menjadi missi.”
Agar missi punya arti, harus dijadikan fokus, segar, relevan dan sesuatu dimana kita mau memberikan hidup untuk itu. Jika saya bertemu dengan seseorang penanam gereja, yang tampak kekurangan, bahkan kekurangan uang, saya bisa melihat dan merasakan "missi yang sesungguhnya." Tidak perlu dijelaskan lagi. Itu merasuk sampai ke tulang. Itu bermakna. Mereka telah menjual segalanya, mereka antusias, dan makna missi itu terpatri dalam-dalam di hatinya! Kalian tidak usah lagi membuat definisi bagi mereka. Mereka telah menghidupinya! Bermissi bagi mereka merupakan sesuatu yang inkarnasi, yang diwujudkan. Itu merupakan iman keseharian mereka agar bisa melewati satu hari lagi. Bermissi itu merupakan cara-pikir yang “segala-galanya” untuk menjangkau orang bagi Kristus, karena hal-hal  lain tidak lagi menarik lagi. Dibutuhkan gereja, dan pribadi-pribadi yang bermissi, dengan cara-cara yang tidak biasa; yang kreatif, yang inovatif, yang bersumber hanya pada Sang Pencipta, sampai benar-benar terwujud datangnya Kerajaan TUHAN dan terjadinya kehendak TUHAN di bumi seperti di sorga. Itulah bermissi yang sesungguhnya.


16-Mar-2012 MASA DEPAN GEREJA LOKAL– Tersedia tempat bagi Theologi       Home
Theologi, yang seyogyanya terus berkembang selaras dengan pewahyuan terkini, punya kategori yang tidak terikat oleh waktu; tetapi sekarang ini sepertinya menjadi sesuatu yang ketinggalan jaman, atau yang dipalsukan, baik secara sengaja maupun tidak, karena adanya subyektivitas dan/atau terobsesinya ‘sang theolog.’ Para pencari atau penggerak kegerakan (‘movement’) yang memang dituntun oleh Roh Kudus akan mampu melakukan pendekatan-pendekatan yang mewarnai teologi. Warna-warna yang mampu mencerahkan dan memekatkannya sehingga cemerlang, bukan warna-warna negatif yang memudarkan, dan menghentikannya, sehingga membuatnya tidak relevan lagi atas realita di jaman sekarang. Kita semua mengenali  Firman TUHAN yang tanpa salah, tetapi kita harus jujur, sekarang ini banyak orang Kristen yang secara Alkitabiahnya ceroboh atau tidak peduli. Untuk ini kita, gereja lokal, harus melakukan sesuatu. Saya tidak menyarankan kalau kita harus mengajarkan theologi dan doktrin intensif dan sistimatis ke jemaat di kebaktian-kebaktian mingguan kita, seperti yang saya dengar banyak dilakukan oleh para penanam gereja. Saya lebih tertarik, tidak peduli bagaimana cara melakukannya, menyampaikan pengertian yang esensial tentang apa yang kita percayai dan mengapa kita percaya hal itu.
Saat ini kita bisa dengan mudah memperoleh pendidikan seminari. Hampir setiap orang bisa memperoleh pelatihan secara online. Bagi kita yang sudah siap, kita bisa memulainya dari ini! Di satu pihak kita tidak boleh alergi akan theologi, di pihak lain kita tidak boleh sombong akan pengetahuan theologi kita. Mari kita melatih penguasaan-diri masing-masing untuk ada di patok-patok panggilan yang memang sudah Tuhan tetapkan sehingga dunia akan percaya dan tahu akan keutuhan Tubuh Kristus sebenarnya.


15-Mar-2012 MASA DEPAN GEREJA LOKAL– Membangun Kemitraan       Home
Dalam waktu dekat sumbersumber yang ada, mulai dari ide-ide sampai keuangan dan enersi,  akan semakin menipis dan tidak melimpah lagi seperti sebelumnya. Oleh karena itu untuk bisa berkembang perlu adanya saling kerja-sama. Ini bukan kemunduran seperti gerakan komunitas ‘Jesus Movement’ yang pernah terjadi di tahun enampuluhan. Ini akan melibatkan inisiatif-inisiatif lokal dimana gereja dan organisasi-organisasi komunitas akan saling bermitra untuk bisa memberi dampak yang tahan lama. Ini bukan ide baru, tetapi sejujurnya, tidak banyak gereja yang bersedia melakukan ini. Diharapkan ini bukan sekedar ide bagus, tetapi yang akan menjadi inspirasi untuk bisa kita dilakukan secara bersama-sama. Salah satu contoh adalah yang telah dilakukan oleh 12Stone Church bersama gereja-gereja lokal dan organisasi-organisasi lain untuk mengungkit bersama masalah perdagangan sex di Atlanta. Tanpa usaha kolaborasi seperti ini perdagangan sex ini tidak akan berhasil dihilangkan. Permasalahan seperti ini terlalu besar untuk bisa diselesaikan sendiri oleh organisasi atau gereja lokal apa pun. Sebab itu, setiap gereja lokal harus menyadari bahwa dengan sendirian tidaklah mungkin menyelesaikan suatu permasalahan yang ada di masyarakat. Ini disebabkan karena bukan hanya keterbatasan sumber-sumber yang dimiliki, termasuk karunia dan talenta, tetapi juga karena melanggar prinsip kebenaran sebagai Tubuh Kristus dalam arti yang luas, yang bukan sekedar gereja institusi saja. Membangun kemitraan yang bukan hanya berkolaborasi (pertambahan), tetapi yang bersinergi (perkalian), dan bahkan berkonvergensi (perpangkatan/eksponential)!

14-Mar-2012 MASA DEPAN GEREJA LOKAL– Menuju ke Penghijauan       Home
(Disadur bebas dari The Future of the Local Church oleh Dan Reiland)
Jujur saja, Gereja menghadapi tantangan yang menentukan di hari-hari belakangan ini. Mulai dari masalah keuangan, sampai ke menurunnya loyalitas orang kepada Tubuh Kristus. Walaupun sikap saya terhadap gereja itu tetap positif, bahkan sangat positif, tetapi saya mendengar banyak orang yang bersikap negatif. Saya mengasihi gereja lokal, tetapi banyak orang Kristen, dan para pemimpin gereja, yang dikecewakan dan diasingkan.
Bahan yang akan kita pelajari ini didasaran atas perbincangan saat ada pertemuan suatu konferensi yang dihadiri lebih dari 750 pemimpin, sebagian besar berusia muda, yang semuanya mengasihi dan percaya akan gereja lokal! Melihat hal merupakan pertanda yang menggairahkan akan masa depan gereja lokal. Jika para pemimpinnya percaya, dari kepercayaan itulah sesuatu bisa dimulai!
Generasi mendatang itu akan sangat mempedulikan ‘penghijauan’ (going green) ini. Dari mulai merancang bangunan, atau bahkan sama sekali tanpa bangunan – hanya dengan menyewa tempat, sampai ke jenis mobil yang akan mereka kendarai, mereka akan sangat mempedulikan ekologi. Kita memang bukan dari dunia ini, tetapi para pemimpin muda akan sangat mempedulikan bagaimana kita memperlakukan hal itu! Ekologi (bumi dan yang ada di atas dan di dalamnya) akan membawa lebih banyak tekanan untuk mereka yang bergerak di rohani daripada sebelumnya. Saya bukannya sedang membelokkan ke pantheism (pandangan bahwa Tuhan adalah segala sesuatu dan segala sesuatu adalah Tuhan), tetapi sekedar untuk memberi hormat lebih lagi akan ciptaan Tuhan. Realita akan makanan, air bersih, dan sumber alam / minyak tidak bisa diabaikan. Generasi ini bahkan akan memberontak dan menentang sesuatu yang dianggap biasa-biasa, dan akan menerima seperti perusahaan model Starbucks, yang punya fungsi dan misi global untuk mensejahterakan dan menangkal sesuatu yang bersifat merusak. Bukannya justru mendorong ‘warung-warung kopi desa’ yang katanya mendukung usaha ‘penghijauan’. Dibutuhkan wawasan pikir yang dalam dan luas agar mampu bersaing dengan sesuatu yang bersifat global. Gereja lokal, sebagai anggota Tubuh Kristus, harus berani menerima tantangan ini dan keluar sebagai pemenang.

13-Mar-2012 HAKEKAT PEPERANGAN ROHANI – Maksud Manusia Diciptakan       Home
Kita diciptakan untuk kesenangan Tuhan, bukan diciptakan untuk kesenangan diri-sendiri. Sementara Tuhan menginginkan kita bisa menikmati anugerah-Nya dan umat-Nya, Dia perlu menunjukkan kalau kita diciptakan pertama-tama memang untuk kesukaan Dia. Di waktu-waktu akhir yang semakin mendekat, Tuhan akan memiliki umat yang yang dalam hidupnya punya tujuan hanya untuk menyenangkan Tuhan. Di dalam merekalah Tuhan mendapat imbalan karena telah menciptakan mereka. Mereka itu para penyembah-Nya. Tujuan mereka sewaktu ada di dunia ini hanya untuk menyenangkan Dia, dan saat Dia disenangkan, mereka juga akan disenangkan.
Tuhan akan membawa mereka lebih jauh melewati rasa sakit dan konflik yang lebih lagi dibandingkan dengan orang lain. Dari luar mereka seringkali seperti " kena tulah, dipukul dan ditindas Allah " (Yes. 53:4). Tetapi bagi Tuhan, mereka itu dikasihi-Nya. Saat mereka diremukkan, itu seperti meremas kuntum bunga, yang membuat mereka memancarkan dan menebarkan penyembahannya, seperti bau harum yang semerbak, yang jarang dijumpai, yang membuat para malaikat diam-diam menangis dengan rasa kagumnya akan penyerahan mereka. Mereka sesuai dengan maksud diciptakannya.
Seseorang mungkin saja mengira kalau Tuhan akan melindungi mereka dan akan menjagai sedemikian rupa sehingga mereka tidak dirusak. Tetapi sebaliknya, mereka akan ‘dirusak’ lebih dari yang lain. Meskipun begitu, Tuhan sepertinya senang meremukkan mereka, memasukkannya ke situasi yang menyedihkan. Sebab di tengah-tengah rasa sakit fisik dan emosi mereka, loyalitas mereka kepada Kristus semakin bertumbuh murni dan sempurna. Dan di saat menghadapi penganiayaan, kasih dan penyembahan mereka kepada Tuhan menjadi begitu menyala dengan hebatnya.
Itulah yang membuat semua hamba Kristus sejati memberikan penyerahan sempurna kepada-Nya. Begitulah Tuhan mendapatkan kesenangan dari kita. Pada saat hari-hari Kerajaan semakin mendekat dan peperangan akhir di jaman ini meningkat, mereka yang memang telah diciptakan hanya untuk menyembah Tuhan akan muncul dengan kuasa dan kemuliaan Sang Putra. Dengan puji-pujian kepada Tuhan di mulutnya mereka akan melaksanakan penghukuman atas musuh-musuh Tuhan seperti yang dituliskan antara lain di Mazmur 149. Mereka akan memimpin pasukan Tuhan sebagai jenderal-jenderal yang menyembah Tuhan!

12-Mar-2012 HAKEKAT PEPERANGAN ROHANI – Lindungi Hati dengan Penyembahan       Home
Hampir semua kita mengerti dinamika dasar jiwa manusia. Kita telah diajar kalau jiwa itu kombinasi pikiran, kehendak, dan emosi. Saat musuh melawan kita, gereja, dia akan membuat sasaran di ketiga hal ini. Kita harus lihat bahwa perlindungan di ketiga area ini sangat penting dalam peperangan melawan Setan.
Untuk menyingkapkan lebih jauh hakekat peperangn ini, jiwa kita itu juga terbentuk dari peristiwa-peristiwa dan bagaimana kita merespon setiap peristiwa tersebut. Siapa kita saat ini merupakan pembentukan total dari apa yang telah kita hadapi dalam hidup ini dan reaksi-reaksi yang telah kita lakukan. Apa itu berupa pelecehan dan penderitaan telah menghantam kita di satu pihak, dan dorongan dan pujian yang mengembungkan kita di pihak lainnya. Reaksi kita ke setiap persitiwa, apa peristiwa itu positif atau negatif, tertumpah di jati-diri kita, dan disatukan dalam hakekat karakter kita.
Apa yang kita namakan ‘ingatan atau memory’  sesungguhnya adalah bagaimana roh kita melihat substansi atau hakekat jiwa kita. Dengan sedikit perkecualian, peristiwa-peristiwa yang paling kita ingatlah yang akan membentuk kita. Sesungguhnya, alasan mengapa pikiran alamiah kita tidak bisa melupakan hal-hal tertentu, itu karena peristiwa-peristiwa itu telah menjadi bagian hakekat kita.
Jiwa kita dibentuk oleh seberapa baik atau jelek kita menangani pengalaman-pengalaman masa lalu. Jika firman meminta kita tidak usah menengok ke belakang dan melupakan apa yang sudah terjadi (Flp. 3:13; Luk. 9:62), maksudnya agar kita membatalkan konsekweensi reaksi-reaksi kita yang tidak seperti Kristus. Bersama Tuhan tidak ada yang mustahil, meskipun peristiwa-peristiwa itu tidak mungkin dikembalikan lagi, tetapi reaksi-reaksi kita terhadap perisiwa-peristiwa itu bisa diubah. Begitu reaksi kita akan masa lalu berubah, kita akan berubah. Dengan kata lain, meskipun kita tidak dapat menghentikan masa lalu,  kita bisa meletakkan masa lalu kita di atas mezbah sebagai tindakan penyembahan. Hati yang menyembah mengijinkan Tuhan menyembuhkan dan memulihkan jiwa.
Semua kita menerima porsi, apa itu yang baik maupun yang buruk dari dunia ini. Tetapi agar hidup menjadi baik, Tuhan, yang merupakan esensi kehidupan, harus menjangkau masuk ke seluruh pengalaman kita dan menebus kita dari reaksi-reaksi yang negatif. Saluran yang Tuhan pakai untuk itu, bahkan untuk memasuki masa lalu kita, ialah melalui kasih dan penyembahan kita kepada-Nya.
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia” (Rm. 8:28). Kunci untuk memenuhi ayat ini ialah menjadi kekasih Tuhan di roh kita. Hal-hal yang buruk menjadi baik bagi mereka yang mengasihi Tuhan. Saat kita mengasihi Dia, semua apa yang telah kita lewati dalam hidup ini dicuci dan ditebus dalam kasih itu. Yang buruk menjadi baik oleh kuasa Tuhan.
Jadi sangat penting baik untuk keselamatan jiwa maupun perlindungan kita dalam peperangan jika kita menjadi penyembah. Penyembahan itu seperti perahu yang aman untuk membawa kita melewati badai peperangan.
Mazmur 84 menyingkapkan pujian kepada Tuhan sebagai akibat penyembahan yang terjadi dalam jiwa. "Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!  Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat" (ay. 6-7).
Jika kalian terus-menerus memuji-muji Tuhan (Mz. 84:5), penyembahan kalian kepada Tuhan akan mengubahkan serangan negatif musuh menjadi mata-air segar yang menyukakan. Tidak peduli apa yang terjadi pada seorang penyembah, lembah tangisannya selalu menjadi mata-air yang diselubungi oleh berkat-berkat. Kalian tidak akan berhasil dalam menghadapi peperangan, ataupun bisa dengan aman  melewati padang-gurun kehidupan ini, tanpa pertama-tama menjadi penyembah Tuhan.

11-Mar-2012 HAKEKAT PEPERANGAN ROHANI – Memperebutkan Penyembahan       Home
Jika Alkitab menunjuk "balatentara Sorga," kita biasanya berpikir tentang "paduan suara para malaikat." Kata "balatentara" di Alkitab berarti "pasukan" (Yos. 5:13-14). Ini kebenaran yang pnting: balatentara Sorga itu pasukan yang menyembah. Jadi, tidak seorang pun bisa melakukan peperangan rohani kalau tidak pertama-tama menjadi seorang penyembah TUHAN.
Dari kitab Wahyu bisa dengan mudah diketahui kalau Tuhan dan Setan itu mencari para penyembah (Why. 7:11; 13:4; 14:7, 11). Jelas akan diketahui mereka yang menyembah binatang dan gambarannya dengan mereka yang menyembah Tuhan.
Di pertempuran besar terakhir sebelum kedatangan Yesus, hasil akhir kehidupan setiap manusia itu ditentukan oleh penyembahannya: saat ada di tengah peperangan dan konflik kepada siapa kita menyembah, Tuhan atau Setan?
Sementara peperangan akan terus meningkat karena ditegakkannya Kerajaan Tuhan di bumi (Why. 11:15), kita harus menyadari esensi pertempuran tersebut ditentukan oleh fokus pertempuran kita saat ini. Akankah kita tetap setia mau menyembah Tuhan di tengah-tengah siksaan dan pencobaan roh jahat? Dalam kehidupan kesehari-harian kita harus dimunculkan penyembah benar. Setiap mereka yang ambil bagian di pertempuran besar mendatang dipastikan sudah ambil bagian dalam pertempuran sehari-harinya.
Tuhan memanggil orang Israel keluar Mesir saat itu untuk menyembah dan melayani Dia di padang-gurun (Kel. 7:16). Saat Musa permakali berbicara berkenaan dengan Tuhan yang mengasihi, berlututlah mereka dan sujud menyembah (Kel. 4:31). Tetapi saat datang pencobaan dan tekanan, mereka cepat besungut-sungut, menggerutu, dan secara terang-terangan memberontak. Penyembahan mereka itu hanya sebatas kulit, demi keuntungan diri-sendiri, dan bersyarat – perbuatan luaran tanpa disertai hati yang menyembah.
Kondisi penyembahan-dangkal yang sama ditunjukkan oleh Kekristenan hari ini. Jika pesan yang disampaikan berbicara mengenai kepedulian Tuhan yang besar akan umat-Nya, dengan antusias kita mau sujud menyembah. Tetapi begitu ada tekanan hidup sehari-hari datang, dengan cepat kita akan memberontak dan menentang cara-cara penyelaian yang dari Dia! Musuh punya jalan masuk yang mudah ke jiwa yang tidak terlindung oleh Yang Mahakuasa melalui penyembahan sejati! Maksud Tuhan membawa orang Israel ke padang-gurun itu sesungguhnya untuk menyempurnakan penyembahan sejati mereka; penyembahan yang seharusnya didasarkan atas realita Tuhan, bukan berdasarkan dengan apa yang ada di sekitarnya. Tuhan tahu kalau hati orang mau menyembah Dia di padang-gurun, di tengah-tengah kesesakan, pasti mereka akan terus menyembah juga saat ada di negeri perjanjian yang penuh kelimpahan.
Tanpa ada penyembahan sejati tidak akan ada kemenangan dalam peperangan. Darah yang kita tumpahkan saat kita dilukai oleh siksaan setan atau di situasi yang sulit, itu merupakan ukuran atau bobot penyembahan kita. Kita lihat, apa yang keluar di saat-saat ada tekanan itulah sebenarnya yang ada di hati kita, yang tersembunyi di saat-saat yang menyenangkan. Jika kalian itu penyembah sejati, roh kalian akan memancarkan penyembahan kepada TUHAN tidak peduli apap pun perteempuran yang sedang kalian hadapi. Dalam peperangan, penyembahan akan menciptakan tembok berapi di sekeliling jiwa kita.

10-Mar-2012 HAKEKAT PEPERANGAN ROHANI – Tidak ada jalan pintas untuk menang       Home
Kedua, dalam peperangan rohani tidak ada jalan pintas untuk menang. Sebaliknya, yang ada ialah jalan untuk membuat peperangan menjadi lebih lama dan lebih brutal! Salah satu cara yang membahayakan untuk memasuki ke peperangan ialah dengan dibutakannya oleh kepercayaan-palsu. Jika harus bayar harga agar bisa berperang dengan efektif, berpikirlah dengan cermat akan esensi kemenangan.
Seberapa tinggi tingkat kerohanian yang bisa kalian bayangkan untuk dimiliki agar menang dalam peperangan rohani? Ingat, Adam jatuh saat ada di Taman Eden. Bila pengetahuan dan pengalaman agamawi yang bertambah bisa juga membuat kalian menjadi terlalu percaya-diri, ingat Salomo, yang telah menulis tiga kitab di Alkitab. Sesungguhnya Salomo telah memandang ke kemuliaan Tuhan, tokh jatuh juga. Ya, bahkan penyembahan paling dalam kalian di hadapan Yang Mahakuasa sekalipun tidak menjamin; Lucifer itu ada di Sorga dan telah lama sekali memberikan pujian dan penyembahannya kepada Tuhan, tetapi tokh memberontak juga!
Kita tahu siapa-siapa yang telah jatuh. Yesus mengingatkan kalau kasih manusia akan menjadi dingin. Jangan anggap itu tidak terjadi kepadamu. Musuh telah ribuan tahun menipu umat manusia. Sebaliknya, pengalaman kita singkat sekali. Hikmatlah yang bisa membuat kita tahu bahwa kita tidak tahu seluruh hal yang berkaitan dengan peperangan rohani.
Oleh karena itu jangan takut! tetapi jangan gegabah dan sombong dalam kehidupan doa kalian. Kelolalah otoritas rohani dengan benar dan jangan berprasangka. Banyak orang Kristen yang baik dan tulus tetapi ceroboh dan semberono dalam memasuki peperangan rohaninya sehingga menerima penderitaan yang hebat. Pelajari dan cari peneguhan akan strategi-strategi peperangan rohani kalian. "Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan" (Ams. 20:18).
Kita harus membantu memperlengkapi umat percaya dan gereja Tuhan memasuki pertempuran di tiga area utama: pikiran, gereja, dan tempat-tempat tinggi. Meskipun ada medan-medan dan bagian-bagian lain dalam peperangan rohani, ketiga area tersebut yang paling sering akan kita hadapi.
Bisa jadi ada dari kalian yang akan dijadikan alat untuk mengubah kota-kota kalian agar kembali ke Tuhan. Doa kami kiranya anugerah kebenaran TUHAN akan memberdayakan kalian untuk maksud itu, dan ada orang-orang lain yang akan bergabung dalam anugerah itu, sehingga gerakan TUHAN yang tidak berkeputusan ini bisa digenapkan. Roh Kudus berjanji: "ada sebuah kota yang kecil, penduduknya tidak seberapa; seorang raja yang agung menyerang, mengepungnya dan mendirikan tembok-tembok pengepungan yang besar terhadapnya; di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin itu.” (Pkb. 9:14–15).
Sementara ada banyak orang yang meramal akan terjadinya penghancuran atas bangsa kita, dan runtuhnya kota-kota kita; mereka tidak memikirkan adanya kuasa Kristus yang ada dalam hidup kalian. Ingat, "Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan ... hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang” (Pkb. 9:16, 18).

9-Mar-2012 HAKEKAT PEPERANGAN ROHANI – Hikmat       Home
(disadur bebas dari Introduction to Spiritual Warfare oleh Francis Frangipane)
Sebelum membicarakan tentang peperangan rohani lebih jauh, ada dua hal yang perlu dipedulikan. Pertama, kita membutuhkan hikmat. Ada ungkapan kuno Eropa yang perlu disimak, "Usia dan tipuan selalu mengalahkan anak-anak dan gairah." Sebelum kita memasuki peperangan rohani kita harus tahu hal ini tentang Setan: Usia Setan itu sudah tua sekali, dan musuh yang sangat menipu. Sebaliknya, hampir semua orang Kristen kekuatannya terutama dilandasi oleh idealisme dan semangat yang tidak teruji. Akibatnya, tidak menunggu terlalu lama, biasanya antara lima sampai sepuluh tahun pelayanan, seluruh gairahnya menghilang. Tanpa ada peringatan, panggilan pelayanannya menjadi layu dan bukan lagi berjalan dalam visi, tetapi sekedar bertahan saja.
Sesungguhnya gairah itu otomatis dihadang oleh tipuan neraka, dan meredup. Kecermelangan impian-impian di masa muda meredup di bawah kegelapan awan bertubi-tubinya serangan setan yang tidak pernah berhenti. Dengan semakin membesarnya frustrasi dan hal-hal yang mengecilkan hati, komppromi akan meningkat, dan bersamaan dengan itu datang kejahatan dan belenggu spiritual.
Meskipun begitu, kesia-siaan yang sesungguhnya bukannya dosa, tetapi masalah ketidak-pedulian / ketidak-pengalaman / ketidak-sadaran umat Tuhan. Kita menempatkan iblis di kotak doktrin dan mengharap dia akan tetap tinggal disitu. Ini tidak akan dia lakukan. Dia akan merusak hubungan yang ada sehingga dengan penuh kehati-hatian dan kewaspadaan , dan bahkann kecurigaan, kita akan menumbuhkan kasih kita. Iblis akan menghalangi kita berdoa, sehingga iman kita dijadikan lemah. Kemudian masuklah kekecewaan dan kesinisan dalam hidup kita. Setelah banyak memberi waktu dengan para gembala yang mengalami pergumulan, saya bisa melihat adanya kecenderungan ini: Mereka tidak bisa membedakan serangan Iblis. Mereka berdiri tanpa perlindungan melawan musuh yang sudah lanjut usia dan penuh dengan tipuan itu.
Yesus menyiapkan para murid-Nya untuk segala hal, termasuk untuk melakukan peperangan rohani. Para murid memperhatikan saat Dia mengusir roh-roh jahat; mereka dengan jelas tahu kalau iblis itu nyata. Sesungguhnya, Yesus juga mengirim mereka untuk membebaskan orang dari roh-roh jahat. Tetapi sebelum Dia mengutus mereka, Dia minta mereka cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati (Mat. 10:16). Gabungan hikmat Ilahi dan tidak-berdosa seperti Kristus inilah fondasi kemenangan rohani. Tentunya kita bisa mengalahkan musuh, tetapi hikmat harus mengawali peperangan dan kebajikan harus mengawali kemenangan.
Gereja perlu dilatih dalam hikmat dan dipanggil agar tidak berdosa. Kita tidak mengabaikan apa yang telah kita pelajari sebelumnya; kita tetap akan hidup karena iman. Tetapi kita harus belajar jalan-jalan Tuhan, yang berarti kita harus berpikir dengan hikmat. Kita harus mengejar kemurnian hati, sehingga bisa melihat Tuhan dan menambah kepekaan dalam membedakan roh. Sesungguhnya, kurangnya kita bisa membedakanlah yang membuat kita menjadi sasaran empuk serangan setan.

8-Mar-2012 HAKEKAT PEPERANGAN ROHANI – Prinsip Kemenangan atas Setan       Home
Saat Roh Kudus menunjukkan suatu area kegelapan yang membutuhkan pertobatan dalam hidup kita, secara otomatis, demi mempertahankan-diri, instink kita melawannya. Kita harus mengatasi ini. Kita harus membungkan ‘suara-pembela’ yang muncul dari tempat gelap yang ada di pikiran kita, yang mengatakan, ‘Klien saya tidak begitu jahat.’ ‘Pengacara-pembela’ kalian itu terus akan membelamu sampai kalian meninggal – dan jika kalian mendengarkan dia, kalian tidak akan pernah bisa tahu apa yang salah dari kalian, dan apa yang harus diubah. Agar berhasil dalam peperangan rohani, instink-instink pertahanan-diri kaalian harus ditundukkan kepada Tuhan Yesus, karena hanya Yesus sebagai Pembela sejati kalian.
Kita tidak bisa bertahan dalam peperangan rohani tanpa memegang pengetahuan ini. Bahkan di Yakobus 4:6 dituliskan, “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” TUHAN menentang mereka yang sombong. Ini merupakan ayat penting. Jika TUHAN menentang orang sombong, dan kita terlalu sombong untuk merendahkan diri dan mengakui kalau salah, TUHAN akan menentang kita.
Yakobus melanjutkan di ayat 7, “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” Saat kita bisa melihat ayat ini, sesungguhnya ini merupakan monumen peperangan rohani kita. Dalam konteks pertobatan, kerendahan-hati, dan punya hati yag bersihlah yang membuat Setan lari dari kita.
Kita harus menerobos lebih lagi dari ketidak-jelasan akan penundukkan-dri kepada TUHAN; kita harus menundukkan-diri kepada-Nya di area peperangan pribadi kita. Saat kita melawan kuasa Setan, kita harus dalam posisi hati yang tunduk kepada Yesus.
Ada suatu prinsip di kitab Yakobus ini. Penting sekali agar kalian ketahui, pahami, dan mempraktekkan prinsip ini: Kemenangan dimulai dengan nama Yesus di bibir kalian, tetapi baru terwujud setelah hakekat Yesus ada di hati kalian. Hukum ini berlaku di setiap segi peperangan rohani. Meskipun Setan diijinkan datang menyerang di area kelemahan kalian, kalian harus menyadari bahwa jawaban satu-satunya menang ialah kalau kalian menjadi seperti Kristus. Begitu kalian mulai tidak sekedar memakai nama Yesus tetapi juga hakekat-Nya, si penuduh akan dan harus mundur. Setan tidak akan melanjutkan untuk menyiksa kalian jika dia tahu situasi yang dia ciptakan, yang semulanya dimaksudkan untuk menghancurkan kalian,  justru akan menyempurnakan kalian.
Hasil dari pengalaman Petrus dalam penampian baru kelihatan setelah Pentakosta, waktu TUHAN memakai dia untuk menyembuhkan orang lumpuh; semakin Petrus merendahkan diri saat dia bertanya di kerumunan orang banyak, “mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?” (Kis. 3:12). Ini terjadi karena kemenangan Petrus atas kesombongannya,  dan menyebut nama Yesus di bibirnya, serta disempurnakan dengan hakekat Yesus di hatinya. Kegeapan di dalam diri Petrus lenyap karena terang; kesombongan Petrus digantikan dengan Kristus!
7-Mar-2012 HAKEKAT PEPERANGAN ROHANI – Tunduk kepada Tuhan       Home
Jebakan yang dipakai Setan untuk menjatuhkan Petrus ialah dosa karena  kebanggaan / kesombongan-diri yang dia miliki. Mari kita kenali dan bereskan seandainya masih ada area-area gelap di kehidupan kita, agar kita tidak dikalahkan saat melakukan peperangan rohani. Seringkali pertempuran yang kita hadapi tidak tuntas sampai menemukan dan bertobat atas masih adanya kegelapan yang ada di dalam diri kita. Jika kita mau efektif dalam peperangan rohani, kita harus bisa melihat hati kita sendiri; kita harus hidup dalam kerendahan-hati dengan Tuhan. Tindakan kita yang pertama haruslah, "Tunduklah kepada TUHAN." Kemudian saat kita "melawan iblis . . . dia akan lari " (Yak. 4:7).
Setan tidak akan pernah diberi ijin untuk menghancurkan orang-orang kudus, tetapi sekedar menampi kita “seperti gandum.” Kabar baiknya ialah TUHAN tahu kalau dalam diri kita mengandung gandum. Hasil serangan jahat setan yang diijinkan Tuhan ialah untuk membersihkan jiwa sombong kita dan memberi lebih kerendahan-hati dan kelembutan serta keterbukaan dalam hidup kita. Dengan mengetahui bahwa Tuhan membolehkan Setan untuk menampi kita kedengarannya mengerikan, tetapi TUHAN akan memakai itu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Hakekat kulit-luar kita yang keras itu memang harus mati agar muncul hakekat ciptaan manusia baru yang seperti gandum. Kulit luar itu memang tadinya dibutuhkan untuk membungkus dan memberikan perlindungan pada gandum muda dari unsur-unsur keras dan merusak dari luar. Tetapi akan tiba watunya gandum tidak membutuhkan lagi kulit pelindung yang keras itu agar bisa memberi manfaat, agar TUHAN benar-benar bisa memakai kita. Untuk itu gandum, atau kita, harus diirik dan ditampi dengan cara-cara tertentu yang ‘kasar’, dan kita harus lolos dari kedua proses tersebut.
Hakekat kulit keras Petrus ialah arogan dan sombong. Sukses-sukses awalnya menjadikan dia berambisi dan berorientasikan pada diri-sendiri. TUHAN tidak bisa mempercayakan Kerajaan-Nya kepada siapa pun yang kebanggaan dirinya belum dihancurkan, karena kebanggaan itu merupakan senjata kegelapan. Jadi, saat Setan meminta ijin untuk menampi Petrus, Yesus menjawab, ‘Kamu bisa menampi dia, tetapi tidak boleh menghancurkannya.’ Peperangan melawan Petrus itu luarbiasa, tetapi terukur. Dan itu dimaksudkan untuk memuluskan kehendak TUHAN melalui Petrus.
Petrus tidak mempedulikan area-area kegelapan yang ada di dalam dirinya. Ketidak-peduliaanya ini membuat dia terbuka terhadap serangan Setan. Tuhan akan bertanya kepada masing-masing kita, ‘Apa kalian tahu area-area di kehidupanmu yang retan terhadap serangan Setan?’ Yesus ingin agar kita harus mempedulikan apa kebutuhan kita. Sesungguhnya, saat Yesus menyingkapkan dosa yang ada di hati kita, Dia ingin menghancurkan pekerjaan Iblis melalui kita. Oleh karena itu kita harus menyadari bahwa perlindungan paling hebat yang bisa kita miliki untuk melawan Iblis ialah dengan tetap menjagai kejujuran hati kita di hadapan TUHAN.

6-Mar-2012 HAKEKAT PEPERANGAN ROHANI – Alat Penampi Tuhan       Home
Contoh Setan punya akses ke sisi kedagingan manusia bisa dilihat dari penyangkalan Petrus kepada Yesus. Jelas kalau Petrus gagal. Apa yang terjadi di dunia yang tidak tampak, dunia roh, sehingga Petrus jatuh?
Yesus meramal kalau Petrus akan menyangkali Dia sebanyak tiga kali. Siapa pun melihat kalau penyangkalan Petrus di malam itu hanya karena rasa takutnya saja. Tetapi, Petrus pada hakekatnya bukanlah penakut. Dia murid yang beberapa jam sebelumnya menghunus pedangnya untuk melawan gerombolan orang banyak yang akan menangkap Yesus. Rasa takut manusiawi tidak akan membuat Petrus menyangkal Tuhan. Penyangkalan Petrus itu dipengaruhi oleh Setan.
Sebelumnya Yesus telah memperingatkan Petrus, " Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu" (Luk. 22:31-32). Dibalik layar ada Setan yang telah menuntut dan menerima ijin Tuhan untuk menampi Petrus seperti gandum. Setan punya akses ke area kegelapan di hati Petrus.
Bagaimana Setan membuat Petrus jatuh? Setelah makan Paskah, Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya kalau salah satu dari mereka akan mengkhianati Dia. Setelah itu "Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian.” (Luk. 22:23).
Sesungguhnya setelah Yesus mengatakan itu, itu merupakan waktu yang muram. Tetapi, dalam situasi yang mencengkam tersebut, "Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka." (Luk. 22:24). Mereka berpindah dari sikap terkejut dan kecewa ke argumen berkenaan siapa dari mereka yang paling besar! Jelaslah kalau Petrus, yang pernah berjalan di atas air, dan yang paling berani dan pintar bicara, yang menang. Kita bisa membayangkan ketersanjungan Petrus diantara para murid lain membuat dia penuh kesuperioran, ini yang dikipas-kipas oleh Setan untuk terus masuk ke sikap berandai-andai dan sombong. Petrus, yang diangkat dalam kesombongan, sebenarnya sedang dipersiapkan untuk jatuh.
Kesombongan membuat Setan jatuh, dan kesombongan yang dimanipulasi Setan itu dipakai untuk menjatuhkan Petrus. Berdasarkan pengalaman Lucifer tahu betul akan penghakiman TUHAN untuk menentang kesombongan agamawi dan iri-hati. Dia tahu tahu sendiri bahwa kesombongan itu mengawali kejatuhan (Ams. 16:18). Setan tidak punya hak untuk menyerang, menjatuhkan dan menghancurkan. Dia harus diberi ijin oleh Tuhannya Petrus sebelum dia bisa menentang rasul muda ini. Faktanya, iblis menuntut ijin untuk menampi Petrus, dan ijin itu diberikan.

5-Mar-2012 HAKEKAT PEPERANGAN ROHANI – Persiapan Peperangan Rohani       Home
(Disadur bebas dari Satan's Domain: the Realm of Darkness oleh Francis Frangipane)
Banyak orang Krsten yang berdebat apakah iblis itu ada di bumi atau di neraka; bisakah dia merasuk orang Kristen, atau hanya orang-orang dunia saja? Faktanya ialah, iblis itu ada dalam kegelapan. Dimana pun ada kegelapan rohani, distulah iblis berada.
Bagi kebanyakan orang istilah peperangan rohani merupakan sesuatu yang baru yang tidak disambut dalam pengalaman kehidupan Kekristenannya. Pemikiran untuk berhadapan dalam peperangan dengan roh-roh jahat merupakan konsep yang belum tuntas, khususnya karena kita datang kepada Yesus sebagai domba yang terhilang dan tersesat, bukan sebagai ksatria. Akibatnya, beberapa dari kita tidak pernah benar-benar mau berinisiatif untuk melakukan peperangan rohani. Tetapi kita semua harus menghadapi kenyataan bahwa iblis itu telah berinisiatif untuk melakukan peperangan dengan kita. Oleh karena itu, penting sekali demi keuntungan kita, kita harus bisa membedakan wilayah-wilayah di hakekat kita yang tidak terjagai dan terbuka bagi serangan setan.
Yudas memberitahu kita, “Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar " (Yudas 1:6).
Saat Setan memberontak melawan TUHAN, dia ada di bawah penghukumam kekal yang di Alkitab disebut dengan “neraka” atau “gua-gua yang gelap” (2 Pet. 2:4). Iblis dan para malaikat yang jatuh bersama-sama telah dipindahkan untuk hidup dalam kegelapan. Kegelapan ini bukan hanya sekedar daerah yang tanpa terang sehingga bisa melihat. Kegelapan kekal pada Firman menunjuk pada kegelapan moral, yang akan menurunkan derajadnya sehingga menjadi kegelapan yang sebenarya. Meskipun begitu, penyebabnya bukan sekedar karena tidak adanya terang; tetapi karena tidak adanya TUHAN, yang adalah Terang.
Penting untuk dikenali bahwa kegelapan kemana Setan telah diusir tidak hanya terbatas pada wilayah di luar wilayah manusia. Tidak seperti mereka yang tidak mengenal Yesus, kita telah dipindahkan keluar dari domain atau wilayah otoritas kegelapan(Kol. 1:13). Kita tidak diperangkap dalam kegelapan jika kita telah dilahirkan oleh terang. Tetapi jika kita memberi tempat pada kegelapan dengan membiarkan dosa, kita membiarkan diri kita menjadi sasaran empuk serangan Setan. Oleh karena itu dimana pun ada keinginan untuk tidak mau mentaati Firman TUHAN, terjadi kegelapan rohani yang berpotensi bagi kegiatan roh jahat.
Oleh karena itu Yesus memberi peringatan, "Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan" (Luk. 11:35). Ada terang di dalam kalian. “Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya" (Ams. 20:27). Roh kalian, diterangi oleh Roh Kristus, menjadi "pelita Tuhan”, dengan mana Dia bisa menyelidik hati kalian. Sesungguhnya ada pancaran kudus di sekitar orang Kristen yang dipenuhi Roh. Tetapi jika ada dosa yang berlabuh di hidup kalian, maka terang yang ada dalam diri kalian menjadi gelap. Dan Setan punya jalan masuk yang syah, yang diberikan oleh TUHAN, untuk tinggal di wilayah yang gelap tersebut. Oleh karena itu kita harus menangkap hal ini: Iblis bisa berlalu-lalang di setiap wilayah kegelapan, bahkan kegelapan yang masih ada di hati orang Kristen.

4-Mar-2012 HARI-HARI PENENTUAN DESTINY – Penakluk       Home
Penakluk – tindakan untuk menaklukkan – telah mulai. Ini bukan lagi pemanasan ataupun konflik; ini hal nyata, peristiwa yang utama. Ini bukan waktu bertahan tetapi waktu untuk memberikan segala yang kita miliki ke Kerajaan TUHAN. Sekarang waktu untuk bangkit dan bergerak maju.
Dengan roh yang luarbiasa kalian harus memberikan segala sesuatu agar Yesus Kristus ditinggikan. Kekristenan sejati itu berbicara lebih tentang perbuatan daripada perkataan (1 Kor. 4:20). Waktu untuk bertindak, bukan hanya berkata-kata.
Kalian diperlengkapi untuk berfungsi dengan berani dengan otoritas sejati (Luk. 10:19). Kalian sudah diberi pengurapan untuk berfungsi dan bertindak sehingga tidak bisa dihentikan. Dengan Kristus yang mengatur maka kalian menjadi tidak tidak kasat mata. Kalian lebih dari pemenang (Rom. 8:37).
Bukan hanya TUHAN Yang Mahakuasa yang telah memanggil kita untuk tampil dengan berani, Dia juga telah mengutus kita di hari-hari yang penting ini. Kita perlu bersiap untuk menaklukkan sehingga bisa melakukan perubahan cepat yang pasti. Rencana TUHAN bagi umat-Nya itu rencana untuk kemenangan, bukan kekalahan (Yer. 29:11).
Kalian dipanggil dan diutus untuk menjadi pemenang yang radikal. Mulailah mengucapkan janji-janji ini ke hidup kalian. Yoel 3:10 mengatakan yang lemah harus berkata kuat. Firman di Mika 3:8, "...aku ini penuh dengan kekuatan, dengan Roh TUHAN!"
Jauh di dalam jiwa setiap orang Kristen sejati berdetak hati sang pemenang. Kata “pemenang” menunjukkan kemenangan yang diperoleh setelah pergumulan hebat. Kita harus kuat, para ksatria yang berkemauan. Jangan lupa kita ini berperang DARI kemenangan, bukan UNTUK kemenangan. Kristus sudah meraih kemenangan itu; kita sekedar bergerak memasuki apa yang telah Dia sediakan.
Sekarang ini waktu pasukan Tuhan bertindak dengan sukarela (Mz.110:3).
Kita menjadi pembuat sejarah dan pengubah dunia. TUHAN telah menetapkan waktu kelahiran kita dengan tepat. Sesungguhnya kita ada dalam Kerajaan di waktu yang sekarang ini (Es. 4:14). Jangan lupa: Kerajaan itu ada dalam kalian di waktu-waktu yang seperti sekarang ini. Renungkan ini. Kalian sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa dengan waktu lahir kalian. Itu rencana TUHAN. TUHAN telah menetapkan kalian sebagai alat luar-biasa di tangan-Nya untuk menyatakan Kerjaan TUHAN di masa depan.
TUHAN percaya kepada kalian. Dialah yang bekerja di dalam diri kalian agar bersedia dan mau melakukan kesukaan Dia (Flp. 2:13). Kita menemukan di Luk. 12:32 kesukaan Bapa ialah memberi kita kuasa dalam Kerajaan-Nya. Sekarang ini hari-hari penentuan destiny. TUHAN sedang memanggil masing-masing kita untuk bangkit dan berdiri bagi kebenaran.
Kalian itu benar-benar unik sekali. Dari tujuh milyar lebih manusia yang hidup di planet Bumi ini, tidak ada satu orang pun yang seperti kalian. Benar-benar unik. Masukkan sesuatu yang baru dan segar akan Roh Kudus TUHAN dalam diri kalian. Dipenuhilah kalian dengan kuasa dan tujuan-Nya, dan tetapkan untuk melakukan transisi sebanyak-banyaknya dari kemuliaan ke kemuliaan. Bersiaplah mendengar Dia berkata, “Baik sekali perbuatanmu itu, hamba-Ku yang baik dan setia!"

3-Mar-2012 HARI-HARI PENENTUAN DESTINY – Siapkah menjadi pemenang sejati?       Home
Perlu ditekankan lagi bahwa Kerajaan TUHAN tidak ditegakkan hanya dengan kata-kata atau kemampuan manusia, tetapi oleh Roh TUHAN (1 Kor. 4:20). Keberanian ini hanya datang akibat persekutuan sejati dengan Kristus. Lekat dalam hadirat-Nya, itulah yang akan memberikan keberanian kepada kita (Amsal 28:1).
Hari-hari ini ada panggilan bagi para pengikut Kristus untuk berdiri tegak karena tahu mereka ada di dalam Kristus dan Siapa Kristus yang ada di dalam mereka (Kol. 2:9-10). Firman TUHAN menyatakan bahwa Kristus itu kepenuhan dari TUHAN dan kalian sempurna di dalam Dia. Bangun, bangkit, dan raih destiny kalian. Kalian telah dipilih oleh TUHAN, bagi TUHAN, untuk berfungsi sebagai Imam dan Raja di waktu yang kritis ini (Wah. 1:5-6).
Tuhan telah memberi perintah utamanya. Itu sudah jelas dan tidak akan salah lagi – sebagai pengikut Kristus kita harus benar-benar berani. Firman menyatakan di kitab Yosua: “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi." Yosua 1:8–9
Frase terakhir mengandung janji: hadirat TUHAN yang melekat. Pegang janji ini di pusat hati kalian: "... sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi!" Janji ini diulang-ulang di seluruh Alkitab dan merupakan fondasi janji di 1 Yohanes 4:4: "Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. “
TUHAN kita itu benar-benar TUHAN yang luarbiasa! Bersiaplah untuk memandang Dia dengan cara yang belum pernah kita lakukan. TUHAN saat ini sedang menanggapi undangan yang ada di Yesaya 64:1, "Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun."
Waktunya sudah tiba bagi para pemenang sejati. Pertanyaannya adalah: Apa kalian siap?

2-Mar-2012 HARI-HARI PENENTUAN DESTINY – Saat meniup Nafiri       Home
(Disadur dari ‘These Are Decisive Days of Destiny oleh Bobby Conner)
Mata TUHAN sedang menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia; kepada mereka TUHAN akan menunjukkan kalau diri-Nya itu kuat dan pasti (2 Taw. 16:9). Nafiri nubuatan harus bisa memberi panggilan yang jelas di hari-hari yang sangat kritis ini untuk menyiapkan kepemimpinan yang kuat dan berani (1 Kor. 14:8). Beberapa kali Tuhan mengatakan, "Bunyikan alarm!" "Bangkitkan para ksatria!" Bersiaplah menyongsong Raja di kerajaan-Nya.
Sekarang waktu untuk berjalan dengan sasaran dan tujuan yang jelas dan benar, bukannya hanyut berputar-putar tanpa arah. Tidak usah ada lagi keinginan melakukan perjalanan empat-puluh tahun lagi mengelilingi gunung karena usaha-usaha manusia yang salah memimpin. Kabar baiknya ialah kita kita tidak ingin menunggu maupun mengembara lebih lama lagi dalam padang-gurun; ini waktu untuk memasuki Kerajaan TUHAN. Sekarang ini waktu untuk bergerak maju, menegakkan Kerajaan dalam kuasa dan otoritas sejati untuk menguasai.
Roh TUHAN sedang menyiapkan kepemimpinan dengan melepaskan pengurapan yang ada di mereka yang memiliki pengurapan Isakhar. Mereka memiliki pemahaman akan waktu dan menyadari apa yang umat TUHAN harus capai (1 Taw. 12:32). Roh Kebenaran sedang melepaskan pengertian yang didasarkan atas pewahyuan kepada semua orang yang dengan aktif mencari untuk sepenuhnya mengikuti TUHAN (Yer. 29:12-13).
1-Mar-2012 MUSUH TELAH MERAMPAS GEREJA – Saat Kemuliaan Tuhan datang, kita ada dimana?       Home
Saya percaya artikel ini merupakan pesan bagi umat TUHAN saat ini. Banyak pesan yang disampaikan akan kembalinya Kemuliaan ke Gereja, dan kita akan bersukacita untuk itu. Tetapi kita harus memiliki rasa takut yang kudus juga. Ayat berikut memberi pengingatan akan hal itu, “Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini?" (1 Samuel 6:20).
Mungkin sekarang waktunya untuk mengingat kata-kata Ezra dan Maleakhi, “Ya TUHAN, Allah Israel, Engkau maha benar, sebab kami masih dibiarkan tinggal sebagai orang-orang yang terluput, seperti yang terjadi sekarang ini. Lihatlah, kami menghadap hadirat-Mu dengan kesalahan kami. Bahwasanya, dalam keadaan demikian tidak mungkin orang tahan berdiri di hadapan-Mu.” (Ezra 9:15)  “Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.” (Maleakhi 3:2)
Dimana kira-kira kita berada saat kemuliaan Tuhan muncul dan Dia menuntut kembali Gereja-Nya? Apa kita akan ikut bersukacita karena tanpa ragu-ragu mengetahui telah melakukan apa yang Dia minta untuk kita lakukan? Saya harap begitu.
Saat Tuhan menuntut-kembali Gereja-Nya, bagaimana dengan sesama kita? Hidup atau mati? Itu tanggungjawab kita. Saya tahu tidak semua kita dipanggil untuk menjadi penginjil, tetapi kita semua dipanggil untuk terus-menerus berdoa (1 Tesalonika 5:17). Apa kita sudah melakukannya? Saat kita ada di warung, ada di depan kasir, ada di kemacetan lalulintas, ada di dalam bis, sedang berjalan-jalan di taman, apa kita mendoakan mereka-mereka yang kita lihat? Jika saya tidak mendoakan tukang-daging saya, penjual roti, petugas bank, supir taksi, manajer bioskop, siapa lagi yang akan mendoakan mereka?
Saya tahu tidak ada penuduhan kepada mereka yang ada di dalam Kristus Yesus (Roma 8:1), dan saya tidak mau memadamkan sukacita, tetapi saya percaya sekaranglah waktu bagi banyak Gereja, kalian dan saya, untuk bertobat dari sesuatu yang membebani, bertobat karena mengijinkan musuh memerintah begitu lama atas hidup kita, dan memohon agar Roh Kudus mengobarkan kembali api dan menjadikan kita seperti yang Yesus inginkan.
Yesus menginginkan Gereja-Nya kembali – Mempelai wanita yang cantik, yang penuh gairah menantikan kedatangan Suaminya. Gereja itu saya, Gereja itu Anda, Gereja itu dimana pun berkumpul dua atau tiga orang dalam nama-Nya. Marilah kita bersama menjadi Mempelai Wanita yang cantik.
Disadur/disusun oleh Iskak Hutomo