Senin, 30 April 2012

Devosi - April 2012

30-Apr-2012  STRATEGI APOSTOLIK (5) – KUASA DAN ANUGERAH APOSTOLIK  Home
Ternyata selama ini saya mencari jawab di tempat yang salah. Seperti kebanyakan orang, saya terkondisikan untuk mengharap jawaban berdasarkan kuasa saat mencari jawab yang ada kaitan dengan kata apostolik. Saya sering mendengar pengkotbah mengatakan kita butuh melihat pemulihan kuasa-apostolik dan otoritas-apostolik di gereja. Itu biasanya berarti kita, dan si pengkotbah, ingin melihat adanya tanda heran dan mujizat. Kita ingin melihat banyak orang yang berbondong-bondong datang kepada Kristus, dan ingin melihat desa-desa, kota-kota, dan bangsa-bangsa dijungkir-balikkan bagi Yesus – dan inilah yang akan kita kaitkan dengan adanya kuasa-apostolik yang kita miliki.
Tetapi ini tidak sama dengan menjadi umat apostolik, dan banyak orang membuat kekeliruan. Anggapan umum menyatakan bahwa menjadi apostolik itu dikaitkan dengan jenis pelayanan yang kita lakukan. Jika seseorang menanam gereja, atau menyembuhkan orang sakit, atau mengutus keluar para penginjil, atau pergi ber-misi, mereka dianggap pastilah para rasul. Jika sebuah gereja atau jemaat menanam gereja dan melakukan mujizat, mereka dianggap gereja yang apostolik. Tetapi tidak harus begitu. Menjadi apostolik itu tidak pernah dikaitkan dengan sesuatu yang berhubungan dengan tindakan. Sesungguhnya, banyak orang yang telah melakukan hal-hal tersebut tetapi mereka sebenarnya bukan orang apostolik; bahkan sebagian dari mereka sama sekali bukan orang Kristen!
Sebagai orang apostolik dan berjalan dalam anugerah apostolik itu ditentukan dengan siapa kita, cara berpikir kita, dan bagaimana kita berhubungan – jadi tidak ada kaitan samasekali dengan apa yang kita lakukan.  Jadi yang telah berjalan dengan anugerah apostolik sebagai orang apostolik dan berbagi hidup apostolik. Apa yang menentukan kita melakukan hal-hal yang apostolik itu tidak ditemukan dari hal-hal yang jasmani dan luaran, tetapi hal-hal yang rohani yang ada di dalam diri kita – hal-hal yang berkaitan dengan hati.
Tetapi selalu ada desakan kotbah-kotbah yang menyebutkan perlunya gereja berjalan dalam anugerah dan kuasa gereja apostolik mula-mula. Kalau begitu, dimana kuasa apostolik gereja itu bisa ditemukan?
Tanyakan pada diri sendiri: Siapa di antara manusia yang pernah hidup di dunia ini yang pernah memiliki dan melakukan kuasa terbesar? Siapa di antara semua manusia yang pernah berjalan di atas bumi yang membawa otoritas terbesar? Jawabnya, tentunya, adalah Dia yang telah berjalan di atas air, menghardik badai dan gelombang, mengubah air menjadi anggur, membangkitkan orang mati, menahirkan kusta, memberi penglihatan kepada orang buta, membangkitkan Lazarus ketika mayatnya sudah mulai membusuk, dan yang Dia sendiri bangkit dari kematian-Nya dan naik ke kemuliaan-Nya. Nama-Nya ialah Yesus.
Apa rahasia kuasa dan otoritas yang Yesus lakukan? Yesus tidak melakukan otoritas yang Dia miliki sendiri – Dia tidak bekerja dengan kekuatan sendiri. Dia membawa otoritas lain. Kuasa yang dipakai adalah kuasa milik Bapa-Nya, yang mengalir melalui Diri-Nya oleh Roh Kudus, dan menjadi efektif karena penundukan-Nya kepada Dia yang memiliki kuasa di atas-Nya.
Dengan kata lain, otoritas dan kuasa yang benar itu didelegasikan sebagai hasil penundukan diri kepada otoritas, dan adanya hubungan yang benar dengan yang punya otoritas. Itulah sebabnya mengapa Dia menjadi seseorang yang sangat berotoritas dan berkuasa, Sang Juruselamat kita, melakukan pelayanan-Nya. Dan inilah bagaimana gereja dan setiap umat percaya, dan setiap rasul, nabi, penginjil, gembala, dan guru, harus melatih diri dalam pelayanannya.
Otoritas dan kuasa itu tersedia bagi gereja, tetapi ekspresi penuh kuasa dan otoritas apostolik hanya diperoleh jika gereja, sebagai umat, berbagi kehidupan apostolik, dalam penundukan kepada rasulnya, dan para rasul ini menundukkan diri kepada Kristus.

29-Apr-2012  STRATEGI APOSTOLIK (4) – KEKRISTENAN APOSTOLIK  Home
Untuk memahami ide yang begitu krusial terhadap iman ini saya, John K. Alley, telah menjadikan masalah ini sebagai pokok doa selama bertahun-tahun. Apa arti menjadi orang apostolik? Dengan bantuan pertanyaan inilah saya sekarang memiliki pemahaman yang saya pegang mengenai apa orang apostolik itu; dan apa arti serta bagaimana kita bisa berjalan bersama-sama.
Kalau ada pertanyaan, ‘Apa arti orang Kristen apostolik?’, jawaban pertanyaan tersebut hampir semuanya mengarah ke ‘siapa kita yang sebenarnya’, dan bukan ke ‘apa yang kita lakukan’. Bukan mengenai kegiatan apa saja yang kita lakukan, atau karunia apa saja yang kita latih, atau lembaga apa saja yang kita bangun yang menunjukkan kita punya anugerah apostolik dan orang apostolik yang sesungguhnya. Tetapi berkaitan dengan bagaimana dan apa yang kita pikir dan rasakan, yaitu sikap hati dan nilai-nilai yang kita pegang dan lakukan sebagai orang Kristen. Jelasnya, bagaimana sesungguhnya hubungan dan pergaulan kita dengan Tuhan dan sesama. Jika kita dapat memahami ini, kita mulai memahami ke-Kristenan apostolik, dan menemukan bahwa semuanya itu mengenai hubungan. Ke-Kristenan apostolik ialah ke-Kristenan hubungan/relational; dan iman apostolik adalah yang berkaitan dengan hubungan, mulai dari awal sampai pada akhirnya.
Saya memulai penelitian untuk memperoleh jawaban ini sejak tahun 1995. Saya sudah mengkhotbahkan hal ini lebih dari lima tahun dengan pesan: Tuhan sedang memulihkan para rasul di gereja. Tiba-tiba saya menyadari bahwa Tuhan bukan hanya memulihkan para rasul dalam gereja, tetapi memulihkan ke-Kristenan apostolik sendiri, yaitu hakekat apostolik gereja yang dipulihkan. Semua umat Allah itu artinya orang-orang apostolik.
Pemahaman yang mendalam ini memunculkan sejumlah pertanyaan. Apa arti menjadi apostolik? Apa arti gereja? Menjadi orang-orang apostolik? Dan jika ada sesuatu yang dipulihkan, apa itu berarti ada yang telah hilang? Atau, apa yang salah dengan kita? Dan jika kita tidak lagi apostolik, lalu kita ini apa?
Sejak 1995 sampai lewat tahun 2000 saya terus-menerus mencari jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Saya jagai hati dan telinga saya tetap terbuka terhadap Tuhan untuk mencari jawaban, tetapi sepertinya sorga berdiam diri. Setelah sekian lama, saya mulai mendengar suara lembut, yang sepertinya berasal dari belakang saya. Suara itu tidak langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, tetapi mengucapkan hal-hal yang menarik perhatian saya sebagai tambahan informasi. Saya menuliskannya sambil tetap menanyakan pertanyaan-pertanyaan saya.
Pada akhirnya saya punya sederetan hal, yang semuanya sepertinya diberikan oleh suara lembut Roh Allah berkenaan dengan hakekat manusia apostolik. Pada mulanya semua itu saya anggap sebagai tambahan informasi saja, dan bukan jawaban utamanya. Kemudian muncul suatu sinar. Ternyata semuanya hal yang utama!
Mengapa selama ini saya begitu lambat mendengarkan hal itu?

28-Apr-2012  STRATEGI APOSTOLIK (3) – HAKEKAT APOSTOLIK  Home
Pernyataan Arthur Katz dalam pengantar bukunya Apostolik Foundations menuliskan, ‘Saya memberi penghormatan khusus untuk kata apostolik. Sebab, jika kehilangan arti dikuatirkan akan kehilangan iman sendiri. Ini bukan sekedar satu kata yang dengan mudah didefinisikan; ada sesuatu mengenai kata ini, yang pemahamannya merupakan inti iman. Ini merupakan kata yang luarbiasa. Kata yang perlu diberi hembusan-ulang, dan tidak boleh sekedar dianggap hanya sebagai identitas suaatu denominasi. Ini merupakan kata yang berdenyut dengan kemuliaan, oleh karena itu kita perlu mencari dan menyelamatkan fondasi apostolik – kalau tidak, kita tidak akan memiliki gereja yang senilai dengan arti kata tersebut.’
‘Seperti setiap kata alkitabiah besar yang lain, kita tidak akan  bisa menemukan definisinya di dalam kamus. Kita perlu bisa menangkap dengan lebih cerdas apa yang terkandung dalam setiap  kata itu. Ini merupakan pencarian dan memulihkan apa yang asli, semua apa yang harus dipegang, semua apa yang harus dipercayai, semua apa yang harus dipahami, dan semua apa yang vital, yang ada di gereja mula-mula. Dalam kata apostolik ada sesuatu yang tajam, yang membawa ke pikiran hati, roh, dan indra gereja pada saat ada di kemuliaannya. Gereja itu apostolik sejak dari awalnya dan harus tetap seperti itu pada kesudahannya. Jadi, hanya sebuah gereja apostolik yang bisa bertahan dan menang, dan dengan kesaksiannya itu, menyaksikan dan menembus masuk ke sisa-sisa Israel yang menolak misteri Allah di akhir jaman ini.’
‘Tidak ada kata yang bisa lebih hidup dalam kesadaran kita daripada kata apostolik. Ini merupakan kata yang mengatakan segala sesuatu mengenai hakekat dan kejeniusan gereja, dan semua apa yang Tuhan harapkan darinya, dan maksudkan … Ini suatu kata yang kita butuhkan untuk bisa memahami dan dipahami. Ini merupakan kata yang telah disalah-gunakan dan perlu direstorasi, dan untuk merestorasi ini tidak murah – tetapi yang akan bisa memberi nilai dalam segala hal.
‘Tidak ada sesuatu yang bisa memberi nilai, baik yang  kekal maupun yang segera di bumi ini, yang tidak terkait dengan kata itu … Allah cemburu dengan kata apostolik ini. Tuhan menetapkan diri-Nya sebagai ‘Imam Besar dan Rasul’ kita. Jika gereja dibangun di atas fondasi para rasul dan nabi, maka kita perlu mengerti makna mendalam dari kata itu agar dapat menjadi bagian dari apa yang membentuknya, dan konfigurasi hal-hal apostolik yang bisa menjadikan gereja sebagai gereja yang seharusnya.’

27-Apr-2012  STRATEGI APOSTOLIK (2) – UMAT APOSTOLIK  Home
Jadi, apa arti apostolik? Dalam kesepakatan yang diadakaan di Nicea tidak dikatakan kalau gereja itu pastoral; ataupun gereja yang profetik, atau evangelistik, dll. Tetapi kata apostolik dipakai dalam suatu keutuhan-gereja yang menunjukkan bahwa kata ini punya arti yang besar secara bersama-sama – sama seperti kata kudus. Perlu dipahami walaupun di Efesus 4 dituliskan Tuhan menunjuk para rasul bersama-sama para nabi, para penginjil, para gembala dan para guru, ini menggambarkan karunia, tugas, panggilan, tanggung-jawab, pelayanan, yang diberikan kepada individu untuk menyatakan Kristus dan pelayan anugerah-Nya.
Tetapi kata apostolik dalam pemahaman yang lebih besar diaplikasikan untuk sesuatu yang berkaitan secara utuh dengan iman, untuk keutuhan suatu gereja, dan untuk jenis anugerah yang kita harus berjalan di atasnya – apakah kita rasul maupun bukan. Sehingga jika kita mengatakan bahwa gereja itu gereja apostolik, berarti umat Allah itu semua orang apostolik. Ini merupakan ungkapan yang lengkap, dengan arti yang dalam dibandingkan dengan mengatakan orang yang apostolik dan profetis seperti yang sering kita dengar, yang artinya telah menghilangkan keutuhan dari apa yang dimaksud dengan apostolik.
Tentunya benar kalau dikatakan kita adalah orang profetis. Kita semua dipanggil untuk berfungsi dalam karunia-karunia profetis sealami orang profetis, karena kita semua memang harus menghidupinya, dan melayani dengan itu. Roh Kudus memampukan indera-indera, anugerah-anugerah, dan kemampuan-kemampuan profetis setiap harinya. Sama seperti kita juga dipanggil untuk hidup dan melayani dengan jenis-jenis anugerah karunia yang ada. Tetapi kita harus bisa melihat ada suatu tingkatan lain yang berkaitan dengan tujuan bersama dalam kata apostolik, yang memberi sesuatu dimana tidak ada kata lain yang bisa mendefinisikannya, dan yang bisa disejajarkan dengan kata itu. Umat Allah bisa jadi memiliki fungsi profetis, penginjilan dan pastoral, tetapi gereja harus memiliki kehidupan apostolik. Demikian juga kita, yang merupakan bagiannya. Dengan demikian bisa dimengerti bahwa kata apostolik itu memang mempunyai pemahaman yang berbeda sama sekali.

26-Apr-2012  STRATEGI APOSTOLIK (1) – MAKNA KATA ‘APOSTOLIK’  Home
Kata apostolik itu pertama kali muncul di pengakuan/keyakinan-iman/decree Kristiani pada saat para bapa gereja berkumpul/bersidang secara oikoumene yang pertama di kota Nicene/Nicea pada tahun 325 AD dan 381 AD untuk membahas dan mengantisipasi serbuan ajaran sesat yang dimunculkan oleh guru-guru palsu di saat itu. Hasilnya dikenal dengan Nicene/Nicea Decree, yang salah satu pengakuannya menyebutkan, ‘Kami percaya . . . pada satu Gereja universal yang kudus dan apostolik.’ Artinya, Gereja itu Satu, Gereja itu Kudus, Gereja itu Universal/Am, dan Gereja itu Apostolik!
Kata apostolik paada mulanya berdirisendiri, tidak seperti kata apa pun yang ada. Mengandung sesuatu yang disertai kekaguman dan hormat, yang tidak biasa, yang begitu sulit didefinisikan. Punya arti sangat sentral dan intrinsik dengan iman sendiri. Kata apostolik bisa disejajarkan dengan kata Kristen dan gereja, yang berbicara tentang sesuatu yang sangat besar sekali, historis, dan mendasar. Tidak ada kata lain yang bisa disejajarkan dengan kata itu. Arthur Katz mengatakan jika kita kehilangan makna kata apostolik, sangat mengerikan, karena bisa kehilangan makna dari iman sendiri. Jadi kita harus menjagai agar tidak kehilangan makna kata tersebut.
Sekarang banyak kita jumpai pemakaian kata apostolik yang punya makna dan arti lain dalam kaitannya dengan karunia lima jawatan seperti profetis, sehingga seringkali di sandingkan dengan kata itu menjadi profetis-apostolik. Kata apostolik di sini tidak sama dengan makna aslinya.
Kata apostolik mengacu ke dua hal: pertama, mengacu kepada hakekat-kehidupan-yang-tidak-mengenal-batas-waktu dan yang tidak tidak mengalami perubahan, yang TUHAN berikan kepada manusia, di dalam Putra-Nya, yang tidak terpisahkan dengan iman sendiri. Kedua, mengacu ke metode-yang-tidak-berubah yang TUHAN pakai, dimana pun dan apa pun yang Dia lakukan (baik dalam penciptaan, atau saat ambil-bagian dalam kehidupan umat manusia, serta penyediaan keselamatan umat manusia yang begitu berharga); hakekat TUHAN itu ialah agar Dia bisa mengekspresikan Diri-Nya melalui orang lain, dan memenuhi Diri-Nya dalam orang lain. Oleh karena itu Bapa mengirim Putra-Nya untuk berbicara mewakili Dia. Dan setelah pekerjaan Kristus selesai, Roh Kudus dikirim untuk menyatakan Bapa dan Putra. Proses ini harus dihasilkan juga dalam diri kita. Kristus harus sepenuhnya terbentuk dalam diri kita, kita harus belajar merepresentasikan dan berbicara mewakili Bapa dan Putra, dan kita harus, dengan iman dan doa, menetapkan kehendak TUHAN dan membuka jalan untuk Roh Kudus bekerja. Inilah metode apostolik itu, memfungsikan diri sebagai hasil hakekat apostolik-Nya yang telah diimpartasikan kepada kita, gereja-Nya.  

25-Apr-2012  MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (9) – RANGKUMAN  Home
Kepemimpinan itu suaatu karunia yang sangat berharga. Kerinduan untuk menjadi ujung tombak apa yang sedang TUHAN kerjakan, untuk bisa ada di tengah-tengah ‘kiprah’/action, biasanya bukti kasih kalian kepada Tuhan dan kerinduan kita untuk menjadi bagian dari yang sedang Dia lakukan. Meskipun begitu, jika motif kita tidak benar, itu akan bisa menjadi pengejaran kebanggaan semata dan ini ketidak-taatan kita yang paling besar. Bagus, kalau kita ingin mendesak mundur kegelapan sehingga Tubuh Kristus bisa naik ke pijakan yang lebih tinggi lagi, tetapi apa ini kita lakukan untuk kemuliaan Tuhan atau untuk kemuliaan diri-sendiri? Jika memang bukan untuk kepentingan sendiri, kita seharusnya bisa ikut bersukacita dalam menyiapkan orang lain untuk melakukan hal yang sama dan untuk mengelu-elukan mereka agar terus bergerak maju. Bukankah sekarang juga ada saksi seperti awan yang juga sedang menyorak-nyoraki kita untuk terus bergerak maju?
Menjadi ujung tombak, atau ada terhisap dalam kelompok yang seperti itu, bukanlah tujuan utama hidup kita. Saat kita berdiri di hadapan tahta TUHAN di hari penghakiman, Dia tidak akan menghitung berapa banyak kegerakan ujung tombak yang sudah kita ikuti. Kita masing-masing akan dihakimi berdasarkan ketaatan kita, dengan seberapa besar kita telah bertumbuh dalam kasih, dan seberapa banyak keserupaan Kristus yang sudah kita miliki dan bawa. Di dalam Kristus, benar bahwa para pemimpin besar itu juga sekaligus para pengikut besar pula. Semakin dekat kita mengikuti Dia, akan semakin banyak kemuliaan-Nya yang bisa kita pegang, dan semakin kita menyerupai Dia.
Untuk menggenapkan semua kebenaran dan untuk berjalan dalam otoritas spiritual di panggilan kita membutuhkan sikap hormat yang benar kepada mereka-mereka yang telah berjalan sebelum kita dan yang telah memudahkan jalan kita. Juga benar kalau kita harus bersedia untuk mempersiapkan jalan bagi mereka yang akan membawa pekerjaan bisa berjalan lebih jauh lagi. Kita semua harus bersedia membiarkan generasi berikut pergi di saat yang tepat. Keinginan Daud sendirilah untuk melepaskan dan memberikan kerinduan hatinya yang paling besar untuk membangun bait ke generasi berikutnya, sehingga TUHAN bisa mempercayakan kepadanya kepemimpinan yang luarbiasa di jamannya.

24-Apr-2012  MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (8) – KETAATAN, BUKAN PERSEMBAHAN
Ketaatanlah, dan bukan persembahan, yang akan tetap menjagai kita ada di kehendak TUHAN. Jangan sampai ada orang Kristen sejati yang tidak ada lagi di pusat kegerakan TUHAN. Meskipun begitu kita harus tahu bahwa tidak mungkin bagi kita untuk bisa menjadi bagian dari segala apa yang sedang Dia kerjakan. Masalahnya bukan hanya bisa melihat menangkap “gelombang besar” yang sedang TUHAN adakan, tetapi menangkap gelombang yang memang Dia sediakan bagi kita, sementara bisa ikut bersukacita dengan mereka yang sedang menangkap gelombang-gelombang mereka mamsing-masing, baik gelombang yang lebih besar maupun yang lebih kecil, jika mereka memang ada dalam kehendak TUHAN.
Sembari kita menjaga visi agar tetap dalam tujuan dan melihat gerakan air sejauh mungkin, kita harus tetap memegang semua dasar yang bisa kita ambil dan miliki, serta ada di posisi yang lebih baik untuk bergerak maju bersama gelombang berikutnya, dan bukannya mundur  sehingga menghalangi dan memotong gelombang baru yang datang. Kita tidak peduli siapa yang sedang memimpin saat gelombang datang selama yang mendapat kemuliaan Sang Pemimpin. Kalau kita memiliki sikap yang berbeda dengan ini, itu sama seperti sikap menipu anak keledai yang ditunggangi Yesus masuk ke Yerusalem, jika keledai itu mengira semua sorak-sorai dan elu-elu itu ditujukan kepada dia, bukan kepada Yesus yang ada di punggungnya.
John Amos Comenius menyatakan “Alam itu Kitab TUHAN yang kedua.” Rasul Paulus menguatkan ini dalam kiab Roma 1. Salah satu pelajaran kepemimpinan penting di alam bisa ditemukan dalam pergerakan migrasi/perpindahan burung, angsa liar, atau bebek. Mereka terbang dengan formasi “V” karena burung yang memimpin bisa membuat udara tersibak sehingga burung-burung yang ada di belakangnya bisa terbang lebih mudah. Meskipun begitu, karena burung yang memimpin itu melakukan pekerjaan paling berat, dia mampu memimpin hanya sesaat saja, kemudian akan berpindah ke posisi yang paling belakang untuk beristirahat. Posisinya digantikan dengan burung yang ada di belakangnya, yang juga akan memimpin sesaat. Dengan rotasi ini bisa membuat burung-burung itu saling berbagi beban kepemimpinan, dan keuntungan akan diperoleh oleh seluruh rombongan saat mereka memimpin bersama-sama. Jika ada burung yang sedang memimpin menolak posisi untuk digantikan di saat yang tepat, dia akan memperlambat gerakan rombongan secara keseluruhan. Mereka yang bisa dan mau memberikan posisinya di waktu yang tepat akan punya kesempatan bisa beristirahat sambil memberi kesempatan yang lain untuk memimpin, memampukan mereka juga untuk memperkirakan saat harus berfungsi kembali di poisi tersebut.
Jarang terjadi di sejarah gereja ada pemimpin posisi depan yang bisa bertahan lebih dari beberapa tahun. Meskipun begitu masalah yang paling sulit bagi seorang pemimpin ialah untuk mau memberikan kepemimpinannya. Bagi mereka yang menolak melakukan ini, jelas ada garis batas dalam hidupnya saat dia terhenti untuk bergerak maju dan mulai menyerang mereka yang mencoba menggantikan posisinya.
Angsa yang terbang itu tidak menjadikan memimpin di depan sebagai tujuannya, tetapi memimpin menuju ke tempat destinasi, tempat tujuan bersama. Kapan pun kita menjadikan posisi sebagai tujuan bagi diri-sendiri, kita akan menjadi penghalang untuk pergerakan gereja, dan bukan lagi sebagai pemimpin gereja. Orang masih bisa memiliki pengaruh besar dan tetap terus mengatur atau mengontrol meskipun telah dia kehilangan pengurapan kepemimpinan sejatinya. Raja Saul merupakan contoh alkitabiah untuk prinsip ini.
Raja Daud, penerus raja Saulus, bukan hanya seorang pemimpin yag luarbiasa di jamannya, tetapi dia punya hikmat untuk menyadari adanya batas-batas otoritasnya. Saat dia mengerti kalau membangun bait itu bukan tugasnya, dia mulai mengumpulkan bahan-bahannya untuk diberikan ke pewarisnya agar memudahkan pekerjaannya. Para peimpin besar bukan hanya tahu seberapa jauh harus melangkah bagi dirinya – tetapi mereka juga tahu bagaimana untuk mempersiapkan generasi berikutnya dan kapan memberikan tongkat kekuasaannya.

23-Apr-2012  MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (7) – IMAN SEJATI  Home
Jarang sekali ada seorang pemimpin yang dibangkitkan dengan sekaligus memiliki pengalaman, hikmat yang luarbiasa, serta kepekaannya untuk bergantung kepada Roh Kudus. Meskipun begitu, sepertinya kepemimpinan cenderung dipilih dari mereka yang belum matang. Mereka yang tidak matang akan mengijinkan Roh Kudus menuntunnya, dan justru inilah yang merupakan bentuk hikmat yang tertinggi hikmat. Sayangnya, seringkali mereka mengijinkan pengaruh-pengaruh lain masuk karena kurang-pengalaman. Karena alasan ini Tuhan sepertinya memberi kesempatan ke para pemimpin kegerakan terdahulu untuk memimpin kegerakan berikut. Para pemimpin besar tahu bagaimana membiarkan Roh Kudus yang memimpin, sementara menambah pengalaman dan kemampuan serta kepekaan-membedakan untuk menjaga agar kegerakan tidak dipegang oleh tangan-tangan mereka yang tidak-punya-aturan atau yang legalistik.
Ada dua orang contoh di Alkitab mereka yang matang dan berpengalaman, yang mudah dibentuk, dan yang bergantung pada Roh Kudus ialah Yosua dan Kaleb. Orang seperti merekalah yang dibutuhkan untuk kegerakan yang bisa memimpin gereja menyeberangi sungai Yordan untuk memasuki pertempuran demi Tanah Perjanjiannya. Yosua dan Kaleb bukan hanya memiliki iman besar dalam Tuhan, tetapi iman mereka tidak diencerkan meskipun telah mengembara bertahun-tahun di padang-belantara bersama orang-orang yang tidak beriman.
Iman yang demikian itu tentunya merupakan hasil dua faktor besar rohani. Pertama, iman sejati itu tidak bisa didorong atau dihambat atau digentarkan oleh kondisi dan situasi manusia, karena tidak beriman kepada atau dalam manusia tetapi iman dalam Tuhan. Kedua, iman sejati itu tidak dibatasi oleh waktu tetapi selalu memandang dari perspektif kekekalan. Itulah sebabnya mengapa orang-orang beriman besar di Alkitab begitu dipuaskan untuk melihat digenapkannya janji-janji nubuatan tanpa harus menerimanya di waktu mereka hidup.
Paling sulit ialah menjaga tetap rendah-hati, sementara hikmat, pengalaman, dan usia bertambah, dan juga dengan adanya pelayanan orang-orang lain yang ada di sekitar kita. Ada kecenderungan untuk menghakimi diri-sendiri dengan cara membandingkan dengan orang lain, bukannya dengan standard sejati yang benar – Yesus Kristus. Mengukur diri-sendiri dengan orang lain atau gereja kita dengan gereja lain merupakan salah satu batu penyandung yang mematikan bagi para pemimpin rohani. Seperti yang Paulus katakan, “Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!” (2 Kor. 10:12).
Iman sejati tidak melihat kepada manusia dan tidak melihat ke yang sementara. Beberapa pesan Tuhan yang paling diurapi menyebabkan kerumunan orang banyak menyingkir. Berapa banyak dari kita mau tetap memberitakan kotbah yang kita akan tahu bisa membuat sebagian jemaat kita kabur? Berapa banyak dari kita lebih suka pujian dari Tuhan dari pada pujian manusia untuk mau melakukan ini?
Hikmat yang sejati tidak akan terpengaruh oleh banyaknya orang yang berkumpul ataupun yang menyingkir. Jika kita terpengaruh oleh manusia, itu membuktikan kalau kita telah menerima otoritas dari manusia. Jika kita menerima otoritas dari atas, tidak  akan ada orang yang bisa mengambilnya, dan kita kita tidak akan terlalu peduli apa itu disetujui atau ditolak manusia. Itu sebabnya mengapa saat orang-orang ingin menjadikan Yesus raja, Dia menyingkir ke gunung. Jika manusia akan menjadikan kalian raja, maka mereka itu juga yang akan menguasai kalian, tidak peduli titel atau jabatan apa yang diberikan kepada kalian.
Sudah pasti kalau Yesus itu menaruh rasa belas kasihan yang besar pada kondisi umat manusia. Meskipun begitu, Dia tidak pernah menanggapi kebutuhan manusia – Dia hanya melakukan apa yang Dia lihat Bapa sedang kerjakan. Tuhan tidak sekedar memanggil kita untuk melakukan pekerjaan-perkerjaan baik dalam nama-Nya, tetapi agar melakukan pekerjaan yang Dia minta untuk kita kerjakan. Salah satu batu sandungan terbesar dalam melakukan pelayanan sejati adalah kecenderungan untuk memikul beban manusia, bukannya beban Tuhan. Beban manusia akan membuat kita sibuk untuk mengerjakan banyak hal yang kelihatannya baik dan berbuah, tetapi yang membuat kita tidak mengerjakan kehendak Tuhan. 
Berapa banyak dari kita yang sanggup seperti Filipus, yang memulai suatu kebangunan yang mengaduk seluruh kota, tetapi kemudian memberikan pekerjaan itu ke tangan orang lain agar kita bisa menjadi saksi hanya untuk satu orang? Mengapa Filipus bisa dipercaya dengan otoritas dan kuasa untuk menggoncang kota karena ketaatannya. Jika dia hanya fokus pada manusia, atau ke yang sementara, dia tidak akan pernah mau meninggalkan Samaria. Meskipun begitu, pertobatan satu orang sida-sida Etiopia itu jauh lebih besar daripada kebangunan yang terjadi saat itu di Samaria. Beberapa abad kemudian, para misionari dibuat keheranan saat mereka tiba di Etiopia dan tahu di sana sudah banyak orang Kristen. Buah ini telah disembunyikan dari manusia, dan mungkin juga dari Filipus, tetapi itu pastilah karena ketaatan yang telah dilakukan Filipus.

22-Apr-2012  MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (6) – OPOSISI  Home
Setiap gelombang itu selalu mencoba bisa menjangkau sejauh mungkin ke arah pantai, kemudian mulai mengecil karena terkejar dan dipotong oleh gelombang di belakangnya yang bergerak lebih cepat, atau bertabrakan dengan gelombang yang berbalik dari pantai. Demikian juga dengan kegerakan TUHAN terdahulu, jarangsekali bisa menjadi bagian dari kegerakan gelombang yang berikutnya. Biasanya, kegerakan yang terdahulu akan melaambat dan mundur saat ada gelombang baru datang, dengan menciptakan benturan-benturan yang menghalangi gelombang berikut yang akan datang. Setiap ada gelombang baru yang datang, oposisi atau penentang yang paling besar adalah yang datang dari gelombang terdahulu yang berbalik arah.
Dalam sejarah gereja, mereka yang tadinya merupakan bagian kegerakan TUHAN mencoba bertahan dan memotong gerakan-gerakan yang baru datang. Tetapi meskipun ini merupakan kejadian yang terus-menerus terjadi di sejarah gereja kita, ini bukanlah bagian masa depan kita! Akan ada kegerakan Roh Kudus yang mampu menangkap hati para umat percaya sejati yang ada di kegerakan terdahulu sehingga mereka akan bergabung untuk maju bersama, bukannya berbalik arah. Jika hal ini terjadi, gereja akan memulai kemajuan spiritual yang tidak bisa dihentikan lagi sampai di akhir jaman.
Dengan mempelajari beberapa faktor sejarah yang bisa membuat orang-orang berbalik arah, bisa membantu kita untuk mengenal balok-balok penyandung ini. Salah satu kesalahan yang berbahaya ialah anggapan bahwa tidak mungkin ada yang bisa menantang kegerakan sejati TUHAN. Ini dialami oleh beberapa umat percaya yang telah dipakai TUHAN. Arogansi yang menganggap tidak akan terjadi terhadap pelayanan kita kepada TUHAN merupakan sikap yang bisa mendiskwalifikasi kita akan anugerah TUHAN, yang Dia berikan hanya kepada mereka yang rendah-hati (Yak. 4:6).
Andrew Murray merupakan contoh bagaimana meskipun dia dengan sangat luarbiasa dipakai TUHAN, dengan gairahnya untuk bisa melihat datangnya kebangunan gereja, gagal mengenali kebangunan yang sedang terjadi, yang dia sangat ditunggu-tunggu dan doakan di sepanjang hidupnya. Penyebab kegagalan tragis ini sederhana: kebangunan yang begitu dia harapkan, dia nubuatkan, tidak datang dalam bentuk yang seperti dia harapkan. Meskipun dia sangat rindu bisa melihat dimanifestasikannya kembali karunia-karunia rohani di gereja, dia tidak suka dengan bentuk paket yang diberikan. Dia dan teman-temannya marah karena kebangunan itu tidak terjadi melalui mereka. Akibatnya, dia sama sekali kehilangan apa yang sudah dia rindukan, dan doakan, dan nubuatkan si sepanjang hidup pelayanannya.
Memang menyedihkan kalau melihat sebagian besar kegerakan baru itu dipimpin oleh para pemimpin yang umumnya belum/tidak matang. Kemungkinannya karena para pemimpin yang sudah matang tanpa mereka sadari telah berubah menjadi ‘kirbat lama,’ terlalu kaku untuk bisa menerima anggur baru. Kegerakan spiritual harus dipimpin oleh Roh yang membutuhkan kelenturan dan keterbukaan. Dan, biasanya TUHAN hanya menemukan hal ini dalam diri mereka yang belum matang, karena mereka belum kaku akibat ide-ide sendiri. Para pemimpin yang tidak-matang itu cenderung akan bergantung kepada Roh Kudus daripada pengalamannya, dengan cara mengijinkan Dia untuk mengarahkan sesuai yang Dia kehendaki. Mungkin ini alasan mengapa Tuhan memilih mereka yang sepertinya tidak cocok dan ‘tidak memenuhi syarat’ sebagai para pemimpin kunci gereja-Nya. Mereka begitu tidak memenuhi syarat sehingga mereka begitu berputus-asa untuk hanya bergantung pada anugerah dan tuntunan-Nya. Bagaimana dengan kita yang merasa sudah pernah atau yang sedang dipakai oleh TUHAN saat ini? Bisa dan maukah kita senantiasa membebaskan diri ambil bagian di setiap gelombang, atau tsunami, yang TUHAN segera munculkan?

21-Apr-2012  MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (5) – menunggu gelombang besar  Home
Faktor lain yang perlu diperhatikan jika ingin menangkap gelombang besar: harus mau menahan diri agar tidak menangkap gelombang-gelombang kecil. Ada beberapa pola gelombang yang datang yang bisa dipelajari untuk dikenal dan dialami oleh para peselancar berpengalaman. Jika mau menaiki gelombang besar dibutuhkan kesabaran. Demikian juga dengan gelombang Roh Kudus. Roh Kudus banyak memberi kegerakan-kegerakan dimana kita bisa memberi diri terlibat di dalamnya, dan juga banyak proyek-proyek dimana kita bisa melibatkan diri. Tetapi, apa itu memang panggilan kita untuk terlibat di dalamnya? Berapa banyak di antaranya membuat kita berpindah posisi sehingga gagal menangkap gelombang besar yang akan datang yang memang diperuntukkan bagi kita? 
Ibadah dan pelayanan yang memang ada itu bukannya tidak perlu dilakukan, tetapi itu sebenarnya merupakan sarana pelatihan agar kita cukup terampil untuk menangkap gelombang besar. Meskipun begitu, saat kita sudah cukup dipersiapkan, dan kita tahu kalau gelombang besar sedang datang, kita harus membiarkan yang kecil-kecil lewat. Banyak mereka yang kehilangan kegerakan besar TUHAN karena mereka terlalu disibukkan dengan kegerakan-kegerakan yang bukan bagiannya.
20-Apr-2012  MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (4) – Bergerak bersama gelombang  Home
Sebagian bisa mengenali dimana gelombang berikut akan akan muncul dan mereka memposisikan diri dengan semestinya tetapi ragu-ragu untuk bergerak sampai gelombang ada di atasnya. Jika ini yang terjadi, situasi mereka sama berbahayanya dengan mereka yang sama sekali tidak memposisikan dirinya. Keduanya akan disapu oleh gelombang yang datang! Hal penting yang kita bisa lakukan untuk bisa bergerak bersama gelombang Roh Kudus saat datang ialah taat dan melakukan apa-apa yang telah diajarkan oleh gelombang-gelombang Roh Kudus sebelumnya ke gereja.
Sumber utama keragu-raguan yang membuat banyak orang dan pelayanan kehilangan gerakan Roh Kudus adalah roh agamawi yang berakar di idealisme manusia, yang tidak mau bergerak sampai sesuatu ‘benar-benar dari TUHAN.’ Tuhan tidak akan melakukan apa-apa tanpa manusia. Suatu kali seorang petani diberi ucapan selamat oleh seorang pelayan Tuhan karena ladangnya yang subur dengan mengatakan petani itu tidak akan bisa memperoleh itu tanpa TUHAN. ‘Betul,’ jawab si petani, ‘Tetapi TUHAN tidak bisa membuat tanah itu subur kalau tidak memakai saya. Anda tidak akan bisa melihat ladang yang subur jika saya hanya minta dan menunggu Dia sendiri yang bekerja!’
Ada nilai penting dalam cerita di atas. TUHAN mengutus manusia untuk ‘memelihara dan menguasahakan taman Eden.’ Kerja manusia di bumi itu bukannya tidak alami, tetapi manusia memang merupakan bagian hakekat alam yang Tuhan telah ciptakan. Sepertinya Dia mengutus manusia yang tidak sempurna untuk melakukan pekerjaan pelayanan. Kita harus senantiasa ingat kalau Roh Kudus itu ‘Penolong,’ bukan ‘Pelaku.’ Bahkan, TUHAN sendiri sewaktu di dunia juga ada dalam bejana tanah liat, tidak sempurna dan rapuh, seperti yang dijelaskan Yakobus, ‘Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.” (Yak. 3:2). Pekerjaan kita itu tidak akan pernah sempurna, tetapi bisa diterima TUHAN. Jika Dia menunggu yang sempurna, Dia yang harus mengerjakan sendiri di bumi ini.
Tuhan memberikan gereja ke tangan-tangan manusia yang nampaknya sangat tidak stabil dan cenderung melakukan kesalahan, dan memang mereka telah melakukan kesalahan-kesalahan. Kita semua harus bertumbuh dalam anugerah dan hikmat. Jika harus menunggu kita sempurna baru melayani, tidak ada seorang pun yang pernah memenuhi syarat. Perfeksionis itu adalah seseorang yang memerlukan standar-standar yang tidak realis seperti yang dilakukan oleh orang-orang Farisi, yang dirinya sendiri tidak masuk ke Kerajaan tetapi mencoba menghalang-halangi orang lain yang akan memasukinya. Setiap gerakan sejati TUHAN dimulai dengan campuran kemanusiaan yang ada. Bahkan benih ilalang yang ditebar musuh tercampur dengan gandum. Jika kalian harus menunggu sampai semua ilalangnya disingkirkan baru mau menabur, kalian akan kehilangan segalanya.

19-Apr-2012  MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (3) – menghormati dengan penghakiman benar  Home
Jika kita dengan arogan menunjuk kalau gerakan-gerakan yang terdahulu sebagai ‘tatanan lama,’ dan menyatakan diri kita sebagai ‘tatanan baru,’ atau bahkan punya arogansi kalau kita pikir kita tahu semua yang kita butuhkan dan tidak mau belajar dari mereka yang telah berjalan lebih dahulu, bisa dipastikan kita akan terdiskwalifikasi untuk menjadi bagian tananan baru. Yang berhak masuk hanya mereka yang bisa melihat gerakan-gerakan terdahulu dengan rasa hormat, serta mau membenamkan diri dalam pesan-pesan dan pengajaran gerakan terdahulu, yang berkwalifikasi menerima level otoritas yang berikut. Setiap gerakan baru yang tahan lama adalah mereka yang menghormati para orangtua rohani mereka.
Yakobus memberi dorongan berkenaan dengan sikap kita kepada Hukum Taurat, yang merupakan ‘gerakan’ yang mendahului Kekristenan, “Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya. Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia? Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.” (Yak. 4:11-12; 5:9)
Ketika kita menghakimi sedemikian rupa sehingga mengkritik, sesungguhnya kita sedang menempatkan diri-sendiri untuk menentang TUHAN, karena "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yak. 4:6). Kritikan itu salah satu bentuk kesombongan terbesar. Saat kita mengkritik orang lain dengan maka kita menyatakan kalau diri kita lebih superior dari yang kita kritik. Mungkin saja ini benar, tetapi jika kita lebih baik dari orang lain, itu karena anugerah TUHAN. Menjadi bangga pada diri-sendiri itu artinya meninggalkan diri dari fondasi utama di mana kita seharusnya berdiri – anugerah TUHAN.
Meskipun begitu kita harus memiliki ‘penghakiman-yang-benar’. Kita bodoh kalau tidak mau belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan oleh gerakan-gerakan terdahulu. Meskipun kita harus berhati-hati bagaimana cara melihatnya. Bukan menghakimi orangtua rohani, tetapi melihat potensi kegagalan yang bisa terjadi juga dengan diri kita, dan memakai pijakan anugerah di area tersebut.
Gagal memahami penghakiman-yang-benar, atau yang-tidak-benar secara tepat, merupakan alasan begitu banyak kegagalan yang terjadi di sejarah gereja. Dan ini merupakan masalah penting yang dihadapi gereja sekarang ini. Sebelum kita bisa memahami hal ini dan berjalan atas dasar pemahaman tersebut, kita akan tetap tersandung dengan balok-balok yang mematikan itu.
Gereja, baik yang sudah berlalu maupun yang sekarang cenderung melakukan
penghakiman-yang-salah dan mengabaikan-penghakiman-yang-benar. Banyak pelayanan pemerhati dan jurnalis Kristen yang tersandung meskipun mereka dengan jujur mencoba mau membantu mengisi kekosongan yang ada di pemerintahan gereja. Mereka jatuh karena bergerak memasuki otoritas dimana mereka tidak diutus, sementara para penatua yang punya otoritas lalai untuk melakukan otoritasnya. Sebelum masalah yang penting ini diselesaikan maka setiap gerakan baru akan selalu tersandung untuk mampu memunculkan potensinya.

18-Apr-2012  MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (2) – melihat ke belakang agar bisa melihat ke depan  Home
Banyak yang tahu dan bisa mengenali kalau Roh Kudus sedang bergerak kembali, tetapi mereka tidak memposisikan diri dengan benar agar bisa menjadi bagian gelombang tersebut. Setiap gerakan TUHAN itu dibangun di atas fondasi gerakan-gerakan sebelumnya. Jika kita mau mengenali ke arah mana gerakan TUHAN yang berikutnya akan muncul, kita perlu mengenal hakekat dan pola-pola yang terjadi sebelumnya.
Ada ‘prinsip berkesinambungan’ yang harus kita pahami, dan kita harus menundukkan diri kepadanya, jika kita ingin menjadi bagian gerakan Roh Kudus yang berikutnya. Itulah sebabnya mengapa Yesus menundukkan diri kepada Yohanes Pembaptis. Demi ‘menggenapkan semua kebenaran,’ Tuhan sendiri harus menghormati mereka yang telah berjalan sebelum Dia dan yang telah mempersiapkan jalan-Nya. Yesus pernah ditanya oleh imam-imam kepala serta tua-tua, "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?” (Mat. 21:23-25) 
Jawaban Tuhan atas pertanyaan tersebut bukan bermaksud melempar kembali pertanyaan mereka – jawab atas pertanyaan yang diajukan Tuhan tersebut itu merupakan adalaj jawab atas pertanyaan mereka. Yesus punya kwalifikasi dan memenuhi syarat. Yohanes Pembaptis ada sebagai representatif ‘tatanan lama’ yang diutus untuk menyatakan kalau Yesuslah yang  sesungguhnya telah dinanti-nantikan semua para nabi dan orang-orang bijak.
17-Apr-2012  MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (1)  Home
(Disadur dari Visions of the Harvest oleh Rick Joyner)
Saat sekarang ini sedang terjadi pertambahan momentun spiritual yang besar di seluruh Tubuh Kristus. Itu seperti punya potensi untuk menyapu dan memberi dampak sebagai gerakan-gerakan terbesar dalam sejarah gereja. Bagaimana kita bisa mengenal dengan cermat serta memposisikan diri kita dengan benar untuk menjadi bagian di dalamnya?
Gerakan-gerakan Roh Kudus itu seringkali bisa dibandingkan dengan gelombang air laut karena persamaan karakternya. Jika Roh Kudus bergerak seperti gelombang, bagaimana kita bisa menangkapnya agar kita bisa ikut terbawa di arah yang sama dengan gerakan-Nya? Ada empat langkah dasar yang dipakai oleh peselancar yang juga harus kita lakukan untuk bisa menangkap gelombang Roh Kudus. Jika seorang peselancar ingin menangkap suatu gelombang, pertama-tama dia harus bisa mengenali dimana kira-kira gelombang itu akan muncul. Kedua, dia harus memposisikan dirinya dengan benar di titik tersebut. Ketiga, dia harus mulai bergerak selaras dengan gelombang yang akan muncul. Kemudian dia tidak boleh ragu-ragu naik dan melaju saat gelombangnya muncul, atau kalau tidak, dia akan dilewati oleh gelombang tersebut.

16-Apr-2012  DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (13) – untuk menggenapkan panggilan  Home
Sepertinya hampir semua gereja yang berkembang telah disadarkan akan kebutuhan untuk mengenali dan menerima seluruh pelayanan-memperlengkapi yang telah Tuhan berikan ke gereja-Nya. Tetapi, dengan dibangkitkannya kesadaran akan hal ini, menjadikan banyak orang dan pelayanan dan gereja yang begitu antusias meresponinya, dan membuat mereka bergerak ke arah ekstrim yang satunya: mereka dengan gegabah membentuk atau mencetak titel-titel 5-jawatan yang ditempelkan di depan nama secara prematur; menetapkan beberapa orang sebagai pelayanan-memperlengkapi tanpa ukuran standar-standar alkitabiah yang ada untuk itu. Tetapi pada akhirnya kita akan bisa melihat kestabilan, kedewasaan, dan kekuatan yang datang dan dimilki oleh gereja Tuhan sewaktu pelayanan-pelayanan tersebut dipulihkan ke gereja. Ini penting sekali jika kita memang harus menjadi Tubuh Kristus yang memang merupakan panggilan kita. Panggilan yang akan menjadi jawab atas setiap perkara yang sedang terjadi di dunia modern sekarang ini, dunia yang telah mengglobalisasi. Dunia yang telah dipenuhi dengan MID (multiple identity disorder): kekacauan jatidiri akibat terpengaruh atau tercemari oleh faktor-faktor pengacau identitas. Ini menuntut pesan-pesan yang disampaikan oleh gereja harus senantiasa relevan dengan kebutuhan yang ada saat ini.

15-Apr-2012  DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (12) – tidak terjerat dalam kelicikan yang menyesatkan  Home
Kelicikan atau kecerdikan itu karakterisitik yang pertama-tama diberikan kepada ular, iblis. Kelicikan itu merupakan kecenderungan mencoba membengkokkan hukum-hukum atau peraturan-peraturan demi memperoleh keuntungan. Ini merupakan karakteristik iblis dan ketika kita melihat ini bekerja dalam kehidupan seseorang itu menjadi petunjuk jelas kalau mereka terlibat dalam persengkokolan yang menipu. Sekali lagi, jawaban untuk menghindari hal ini ialah apa yang telah dinyatakan di pelayanan Perjanjian Baru yang telah dirancang untuk berfungsi secara team, dan hanya team yang TUHAN telah berikan, untuk memperlengkapi umat-Nya tetap ada di jalur yang telah Dia tetapkan, dan menuntun kita menggenapkan tujuan kita di muka bumi ini.
Oleh karena itu setiap umat percaya harus berusaha minta tuntunan Roh Kudus untuk mengenali siapa dirinya dengan cara mengenali lebih lagi akan Tuhannya, serta mengenali apa panggilan Ilahinya, sehingga tidak mudah terjerat dalam kelicikan umat percaya lain yang menyesatkan.

14-Apr-2012  DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (11) –  tidak tertipu oleh permainan palsu manusia  Home
Paulus menuliskan di 2 Kor. 11:20, “karena kamu sabar, jika orang memperhambakan kamu, jika orang menghisap kamu, jika orang menguasai kamu, jika orang berlaku angkuh terhadap kamu, jika orang menampar kamu.” Ini sungguh mengejutkan karena begitu banyak umat percaya yang menyerahkan-diri begitu saja untuk mengikuti dan percaya kepada mereka yang pada hakekatnya memiliki roh pemeras, yang berlawanan dengan hakekat Kristus. Dalam kehidupan di Tubuh Kristus kita butuh kemampuan untuk membedakan. Kemampuan ini hanya akan datang saat ada keseimbangan pelayanan yang ada seperti dalam pelayanan-team yang disebutkan di Efesus 4:11. 
Gereja di Laodikia adalah salah satu contoh gereja yang mengalami penipuan-diri dengan menganggap diri kaya serta merasa telah memperkayakan diri serta tidak kekurangan apa-apa, padahal sesungguhnya melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang. Ini disebabkan karena diawali dengan ketidak-mampuan untuk membedakan yang benar sehingga membuat seseorang menjadi subyektif yang akhirnya terobsesi ke sesuatu yang palsu. Dan kalau ini diajarkan kepada umat percaya yang belum memiliki fondasi kebenaran yang kokoh maka mereka akan mudah tertipu oleh permainan palsu dan keserakahan  manusia dengan mengatas-namakan Tuhan. Ada pelayanan-pelayanan yang memanipulasi perasaan dan memutar-balikkan kebenaran firman Tuhan. Di samping memang ada serigala-serigala yang berbulu domba.

13-Apr-2012  DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (10) – tidak terombang-ambing oleh angin pengajaran  Home
Di ayat ini tidak disebutkan adanya adanya pengajaran sesat atau salah. Kalau kita ingin selalu mengikuti setiap gelombang Roh Kudus yang sedang, kita bisa benar-benar akan dibawa terombang-ambing dan mempunyai iman dangkal karena ingin selalu mencoba mengejar setiap pengajaran baru. Pengajaran tersebut benar dan dari TUHAN, tetapi pengajaran khusus yang ditujukan kepada anggota Tubuh Kristus tertentu, sehingga bukan bagian kita. Jika kita ingin stabil, kokoh dan berjalan menuju ke kedewasaan kita harus mengenal apa yang Tuhan sedang coba ajarkan kepada kita secara pribadi, dan menanamkan dalam-dalam akar kita ke perkara-perkara yang utama, dan tidak mengejar semua hal-hal lain yang Dia sedang ajarakan kepada yang lain.
Dalam hal ini kita memang harus minta tuntunan Roh Kudus, sebab karena takut, kita bisa bertindak ke sebaliknya dengan tidak mau menerima pengajaran karena memegang ayat yang mengatakan kalau kita tidak perlu diajar oleh orang lain sebab pengurapan-Nya mengajar kita segala sesuatu. Ingat, ayat yang sama diakhiri dengan kata-kata ‘hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.’ (1Yoh. 2:27). Tinggal di dalam Dia artinya kita sebagai Tubuh Kristus. Dan sebagai anggota Tubuh kita tidak akan pernah sendirian. Di dalam kebersamaan dalam kesatuan itulah kita akan saling memberdayakan dan diberdayakan untuk dibangun dengan Kristus sebagai Batu Penjuru.

12-Apr-2012  DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (9) – tidak terombang-ambing  Home
Kegerakan yang diadakan oleh Roh Kudus itu biasanya digambarkan sebagai gelombang. Apa ayat ini berarti mereka yang dewasa tidak akan diombang-ambingkan oleh gelombang-gelombang kegerakan Roh Kudus yang sedang terjadi? Ya, Roh Kudus itu melakukan banyak hal-hal luarbiasa di muka bumi saat ini, tetapi jika kita mencoba menjadi bagian dari setiap kegerakan-kegerakan itu, kita akan seperti gabus penutup botol yang diombang-ambingkan oleh gelombang-gelombang air laut. Kita harus bisa membedakan kegerakan mana yang Tuhan sedang lakukan bagi kita, dan bersuka-citalah dengan apa yang Dia sedang lakukan bagi orang lain. Kita tidak harus mengejar segala sesuatu yang sedang terjadi di Tubuh Kristus. Jenis kematangan dan bisa membedakan yang demikian ini datangnya dari fondasi hubungan kita yang benar dengan Tuhan sehingga kita bisa tahu apa yang sedang Dia lakukan bagi kita dan kita merasa-aman dengan itu; tidak peduli seberapa kecil atau besar kegerakan yang saat ini sedang Dia sediakan bagi kita.

11-Apr-2012  DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (8) - sehingga bukan lagi anak-anak  Home
Ini berarti kita harus bertumbuh. Menarik kalau dilihat penulis kitab yang ber’gizi’ di Perjanjian Baru, kitab Ibrani, itu bukan profetik. Kitab ini mengajar hal-hal seperti keimaman Melkisedek, dan ratapan-ratapan yang dibagikan ke para pembacanya, yang hanya bisa minum susu dan bukan makanan keras! Apa ada gereja di dunia saat ini yang bisa memahami kitab Ibrani, yang disebut sebagai makanan bayi oleh penulisnya? Salah satu yang saya temui bahkan untuk pengetahuan dasar bagi setiap orang Kristen ialah masih kurangnya pelatihan praktis sehingga mereka bisa benar-benar berjalan di pengetahuan tersebut.
Tujuannya ialah kita semua diperlengkapi untuk sehingga menjadi pengajar dan bernubuat. Kita harus bisa menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, dan punya hikmat Salomo karena Dia yang lebih besar dari Salomo hidup di dalam kita! Dimana kedalaman, kedewasaan dalam kesalehan, dan pengetahuan jalan-jalan Tuhan yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang Kristen itu berada? Kita tidak akan memiliki semua itu sampai pelayanan-memperlengkapi dari 5-jawatan sudah ada di tempat masing-masing dan diberi kesempatan untuk berfungsi dengan benar.

10-Apr-2012  DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (7) – mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus  Home
Sementara banyak orang kudus yang diajar untuk menjadi seperti Kristus. Itu baik dan alkitabiah, tetapi kurang punya nilai praktis dan tidak kurang bisa diukur! Pengajaran yang terlalu melebar. Tidaklah mungkin satu orang atau satu bahkan beberapa pelayanan akan mampu merepresentasikan Kristus secara utuh. Arogansi yang seperti ini harus dihentikan. Dibutuhkan pengajaran yang seimbang dan utuh yang beresensikan pada kebenaran akitab secara holistik. Itulah tugas pelayanan 5-jawatan. Pelayanan yang dilakukan untuk mencapai tingkat pertumbuhan kepenuhan Kristus. Pertumbuhan bersama-sama, bukan sendiri-sendiri. Dengan kebersamaan, atau dengan kesatuan inilah dunia akan percaya (pisteo) dan dunia akan tahu (ginosko) bahwa Yesus itu Tuhan. Inilah doa, kerinduan, permintaan dan impian Tuhan Yesus yang dinyatakan di Yohanes 17. Dan ini akan betul-betul terwujud saat orang-orang kudus yang sudah Dia doakan, yang ada di dalam Bapa dan Anak, yang sudah diberi kemuliaan Kristus, yang Yesus Sendiri ada dalam pribadi dan pelayanan masing-masing, serta ada di mana Yesus berada. Saat masing-masing mencapai tingkat kepenuhan Kristus, sesuai dengan panggilan kudus yang telah diberikan kepada kita masing-masing. Seharusnya mulai hari ini, hari-hari kita akan kita penuhi dengan antusias bukan hanya menanti hal itu tergenapi, tetapi kita mulai secara bersama-sama mau menggenapi hal itu.

9-Apr-2012  DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (6) – mencapai kedewasaan penuh  Home
Kitab Ibrani itu ditujukan untuk orang-orang kudus yang belum dewasa, yang masih membutuhkan susu dan bukan makanan keras! Kalau bacaan rohani yang dituliskan di kitab ini saja ditujukan kepada bayi-bayi rohani, bacaan yang bagaimana yang seharusnya menjadi konsumsi mereka yang dewasa rohani?!
Pelayanaan 5-jawatan bertugas memelihara dan menumbuhkan orang-orang kudus mencapai kedewasaan penuh. Yang mampu berfungsi secara utuh dan seimbang, untuk benar-benar merepresentatifkan Gereja sejati ke dunia ini; bukan kondisi seperti yang sekarang banyak kita amati ada di banyak gereja Tuhan. Tidak peduli apa Gereja itu gereja kaya dengan ribuan jemaat dari kalangan menengah ke atas maupun Gereja dengan pengakuan berkharisma luarbiasa. Ada yang memperkirakan Tubuh Kristus saat ini yang berfungsi hanya 10% saja. Bayangkan kalau tubuh manusia yang berfungsi seperti itu; bisa dikatakan manusia itu tidak mampu berfungsi sebagai manusia. Ini sekedar bukti kalau pelayanan 5-jawatan tidak atau belum diberi kesempatan sepenuh-penuhnya. Gereja sejati sudah saatnya menyadari hal ini dan mulai bersama-sama berusaha berjalan di jalan yang benar, yang memang sudah disediakan oleh Yesus Kristus bagi Gereja-Nya.
Salah satu tanda kedewasaan ialah kesadaran kemampuan untuk melihat dirinya, baik secara pribadi maupun korporat, tidaklah mungkin mampu menggenapkan rencana Tuhan untuk suatu bangsa, bahkan kota sekali pun. Beberapa orang kudus yang mengaku dirinya dipakai Tuhan, tidaklah mungkin akan Tuhan pakai tanpa melibatkan pelayanan lain yang bahkan sepertinya tidak layak untuk mereka pandang dan ikut sertakan. Sesungguhnya kita bisa menilai kedewasaan kita dengan melihat bagaimana sikap kita memandang orang dan pelayanan lain yang ada di sekitar kita, khususnya mereka-mereka yang tidak ada kaitannya dengan pelayanan kita. Sekaranglah saat kita saling merefleksikan diri agar Kerajaan tidak dirugikan.

8-Apr-2012  DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (5) – pengetahuan yang benar tentang Anak Allah  Home
Yang dimaksud dengan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah itu suatu kehidupan dan pengalaman interaktif, bukan sekedar teori atau pengertian tentang TUHAN. Pengetahuan sejati yang dikaitkan dengan apa yang telah dicoba dan dibuktikan benar secara pengalaman pribadi. Kata ‘Allah’ yang dimaksudkan adalah ‘Allah Bapa’ atau ‘YHWH’ atau ‘Yahwe’ atau ‘Yehova’ atau ‘Elohim’ atau ‘TUHAN’, bukan allah-allah lain. Setan akan menawarkan solusi bagi manusia tanpa harus melibatkan intervensi dan interaksi secara pribadi dengan TUHAN. Ini mustahil! Bahkan Setan sendiri mengaku dirinya Allah dan ingin disembah.
Semua orang kudus harus memiliki pengetahuan yang benar akan Anak Allah itu, Yesus Kristus, secara pribadi. Petrus memberi pengakuan pribadinya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Ini pengakuan yang benar, yang didasari pewahyuan langsung Allah, dari Bapa. Pewahyuan yang demikianlah, pengetahuan yang benar, yang dipakai Yesus sebagai Kepala Gereja untuk membangun Gereja-Nya yang dahsyat itu. Dan pengetahuan yang benar akan Anak Allah itu hanya bisa diajarkan dan diimpartasikan oleh pelayanan 5-jawatan yang memang secara khsusus Yesus berikan kepada Gereja. Tanpa pelayanan team memperlengkapi ini tidaklah mungkin, bahkan benar-benar mustahil, mewujudkan Gereja Sejati, karena Yesus sendiri sudah menyatakan demikian.
Siapa pun kita saat ini, kalau memang menganggap bagian dari Tubuh Kristus, Gereja Sejati Tuhan, perlu berdoa sungguh-sungguh dan berusaha untuk bisa dipertemukan dengan pelayanan 5-jawatan kita yang secara khusus sudah Yesus persiapkan, untuk memposisikan kita di Tubuh Kristus-Nya, dan berfungsi secara benar.

7-Apr-2012  DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (4) – sampai semua telah mencapai kesatuan iman  Home
Iman itu esensi kehidupan keKristenan. Tanpa iman tidak mungkin berkenan kepada Allah. Iman itu yang mengalahkan dunia. Imanlah yang membuat kokoh dan berhasil kehidupan kekristenan.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr. 11:1). Ini satu-satunya definisi iman yang ada di Alkitab. Kata ‘dasar’ itu kata Yunani yang sulit didefiniskan. Terjemahan yang agak mendekati ialah ‘meng-substansi-kan’. Jadi iman itu kemampuan mengsubstansikan sesuatu sebagai realita. Penglihatan mampu mengsubstansikan pemandangan yang indah. Pendengaran mampu mengsubstansikan suara yang merdu. Tanpa penglihatan dan pendengaran pemandangan daan suara itu hampa. Itulah fungsi iman untuk hal-hal yang spiritual.
Iman itu bukan apa yang kita harapkan, dan bukan juga perasaan kita. Iman itu timbul dari pendengaran, dan pendengaran akan firman Kristus. Firman disini yang dimaksud adalah rhema (yang diwahyukan), bukan logos (yang tertulis). Iman itu terdiri dari ‘percaya’ dan ‘mempercayakan-diri’. Dalam kehidupan kekristenan dituntut tindakan-iman untuk mulai melangkahkan kaki memasuki dunia yag diimani, dan sikap-iman untuk terus-menerus mempercayakan-diri membuat langkah-langkah berikutnya dalam mewujudkan apa yang diimani. Itulah pekerjaan-iman. Dibutuhkan ketaatan dan dibutuhkan ketahanan untuk itu.
Iman itu sesuatu yang perlu ditimbulkan dan terus dipelihara. Pelayanan 5-jawatan akan membangun dan menyatukan iman semua orang kudus sehingga mewujudkan Gereja Sejati yang dahsyat itu. Kesatuan iman semua orang kuduslah yang membuat neraka tidak mampu menahan gerakan Gereja Tuhan.

6-Apr-2012  DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (3) – bagi pembangunan Tubuh Kristus  Home
Apa atau siapa Tubuh Kristus itu? Tubuh Kristus itu adalah Gereja TUHAN, atau Ekklesia, atau Chavurah, atau Komunitas Mesias. Gereja TUHAN itu merupakan institusi organisme Ilahi, bukan institusi organisasi, yang didirikan oleh Yesus sendiri di atas dasar pewahyuan Bapa akan Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Gereja itu bekerja sedemikian rupa sehingga alam maut, neraka, tidak mampu menahannya. Gereja itu diberi kunci Kerajaan Sorga untuk mampu mengikat dan melepaskan apa yang di bumi, sehingga terikat dan terlepas juga di sorga! Bukankah Gereja TUHAN Yesus, atau Tubuh Kristus itu dahsyat?!
Sampai saat ini Gereja yang demikian itu belum terwujud dengan sempurna, sebab pelayanan 5-jawatan belum sepenuhnya bekerja, dengan berbagai alasan. Pelayanan team inilah yang akan mampu menerobos pemahaman, doktrin-doktrin, pewahyuan-pewahyuan sedemikian rupa sehingga orang-orang kudus sebagai Gereja Tuhan dimampukan bergerak terus secara progesif sampai benar-benar terjadi pemulihan segala sesuatu dan Injil Kerajaan diberitakan sebagai kesaksian di segala bangsa, dan kerajaan-kerajaan yang ada di dunia di jadikan kerajaan Kristus dan orang kudus-Nya.
Ini akan terjadi saat anggota Tubuh Kristus, orang-orang kudus, baik secara pribadi maupun secara korporat, menempati posisi dan berfungsi serentak secara terpadu, seperti jutaan sel yang ada di organ-organ, darah, otot, syaraf, dll.  dalam tubuh manusia yang utuh dan sehat. Begitu kompleks dan rumit, dalam rangkaian sistem secara fisik, maupun kejiwaan dan roh. Sungguh gambaran yang nyaris sempurna untuk menggambarkan kekompleksan dan kerumitan anggota Tubuh Kristus untuk bisa berfungsi dengan sempurna. Dan inilah tugas yang dibebankan ke 5-jawatan pelayanan tersebut. Sesuatu yang mustahil, tetapi dimungkinkan, karena keberadaan mereka yang terlibata dalam 5-jawatan pelayanan itu bukan karena keinginan manusia untuk melayani, tetapi karena memang panggilan dan penetapan dari Tuhan Yesus sendiri, agar membangun untuk kesempurnaan Gereja-Nya.  

5-Apr-2012  DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (2) – bagi pekerjaan pelayanan  Home
‘Pekerjaan’ adalah usaha-usaha/kegiatan/tindakan/perbuatan nyata, yang sungguh-sungguh di lakukan untuk mewujudkan sesuatu. ‘Pelayanan’, atau diakonia, ialah melayani sebagai hamba demi keberhasilan orang lain menggenapkan panggilannya. Sama seperti Yesus yang datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani.
Karena di dalam 5-jawatan pelayanan itu ada rasul dan nabi, yang berfungsi sebagai peletak dasar bangunan dengan Yesus Kristus sebagai Batu Penjuru, dan ada guru, yang berfungsi sebagai penggali dalam-dalam kebenaran yang ada untuk diajarkan, maka setiap orang kudus akan dimampukan menempati posisi dan berfungsi sebagaimana seharusnya, sesuai dengan panggilan khususnya. Saat ini sebagian besar orang Kristen tidak memahami apa panggilan khususnya. Ada dari mereka yang sudah menyadarinya, dan menyadari juga dibutuhkannya 5-jawatan pelayanan untuk menyingkapkan panggilan itu dan memperlengkapinya. Mereka inilah yang dengan sungguh-sungguh akan mulai membangun hubungan dengan 5-jawatan pelayanan ini. Mereka membangun hubungan melalui karya-karya/pelayanan mereka, baik dalam bentuk tulisan, kotbah. dll. Mereka menyadari bahwa keberhasilannya sebagai orang kudus ialah di saat sedang menggenapkan panggilan khususnya, dan terus berjalan ke destiny yang telah TUHAN tetapkan.
Langkah awal bagaimana bisa menyingkapkan panggilan khusus kita ialah dengan mulai sungguh-sungguh berdoa untuk itu dan mulai melibatkan diri dengan misi umum untuk ‘mendatangkan kerajaan TUHAN dan menjadikan kehendak Bapa terjadi di bumi seperti di sorga.’ Pernyataan-misi ini merupakan sesuatu yang punya tujuan, yang bisa diukur, dan yang alkitabiah. Kita tidak harus langsung mendaftarkan diri untuk itu, tetapi bisa mulai ambil bagian dengan memberikan waktu dan hati serta pikiran untuk mendoakannya. Melalui hal inilah perkenanan TUHAN akan diberikan sehingga kita akan dibawa ke panggilan khusus kita. Dan kita akan diperlengkapi untuk melakukan pekerjaan pelayanan kita.

4-Apr-2012  DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (1) – untuk memperlengkapi orang-orang kudus  Home
Ef. 4:12 – “untuk memperlengkapi orang-orang kudus ... “
Memperlengkapi orang-orang kudus. Siapa orang-orang kudus itu? Apa mereka yang sudah melakukan doa pertobatan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya?
Apa ini hanya khusus sebutan untuk orang-orang di Perjanjian Baru? Tidak!
Orang kudus (‘hagios’/Yun atau ‘kadoshim’/Ibr) adalah orang-orang tertentu yang sudah, sedang, atau akan dipisahkan oleh TUHAN untuk suatu maksud tertentu, atau panggilan tertentu, yang memang sudah ditetapkan, bahkan sebelum dunia dijadikan, untuk menggenapkan rencana-Nya. Jadi, Adam, Nuh, Abraham, Musa, Samson, Yohanes Pembaptis, Petrus, Yudas Iskariot, Paulus, dll. adalah orang-orang kudus. Adam, Samson, dan Yudas Iskariot adalah orang kudus yang ‘gagal’! Bagaimana dengan kita orang Kristen dan yang mengaku Kristen? Apa bisa dimasukkan orang kudus? Itu tergantung!
Pertama, apa kita memang sudah merupakan ciptaan baru? Sementara orang memakai istilah lahir baru, yang diindikasikan dengan pemulihan fungsi utama roh: persekutuan-dengan/penyembahan-kepada TUHAN, intuisi Ilahi (mampu mendengar/memahami suara TUHAN), dan hatinurani (tahu akan yang benar dan tidak).
Kedua, apa kita memang sudah atau sedang menggenapkan panggilan TUHAN?
Ketiga, apa kita sudah menuju dan akan mencapai garis akhir dalam menggenapkan panggilan TUHAN?
Bagi mereka itulah TUHAN menyediakan pelayanan-team untuk memperlengkapi mereka sehingga benar-benar dimampukan sebagaimana seharusnya. Memperlengkapi bukan hanya dengan pengajaran, tetapi juga pelatihan, impartasi, dan mengaktifkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menggenapkan panggilan masing-masing.

3-Apr-2012  MERAYAKAN PASKAH (7) – Perayaan Yesus  Home
Anda lihat bagaimana TUHAN mengaitkan Yesus dengan Paskah? Tidak heran jika Yohanes Pembaptis memperkenalkan Dia dengan “Lihatlah Anak Domba Allah”. Tidak heran jika Paulus berkata, “Kristus, Anak Domba kita yang sudah disembelih”. Paskah adalah tentang Yesus.
•     Dia telah datang sebagai Anak Domba Allah
•     Darah-Nya telah menebus KITA
•     Dengan darah-Nya … penghakiman dibalik
•     Dengan darah-Nya … kuasa musuh dihancurkan
•     Dengan darah-Nya … kita dilepaskan dari ikatan dan tekanan
•     Dengan darah-Nya … kita dilepaskan untuk memasuki  perjanjian TUHAN
Semakin kalian mengerti Paskah, semakin kalian menghargai Yesus. Kalau kalian tidak mengerti Paskah, kalian akan kesulitan untuk bisa benar-benar mengerti apa yang telah dilakukan Yesus. Ketika kalian merayakan Paskah, kalian menyatakan imanmu atas kuasa darah-Nya dan penebusan-Nya. Karena itu salah satu hal paling aneh di dunia adalah bahwa orang-orang Kristen mau menerima kebohongan setan yang mengatakan kalau Paskah  (Passover) itu tidak ada kaitannya dengan “kekristenan”. Setan berusaha mencuri passover ini karena dia tahu bahwa perayaan atas darah itu akan melepaskan kuasa! Ketika perayaan paskah (passover) itu dicuri, kuasa itu tidak ada. Tetapi ketika passover dipulihkan … kuasa itu KEMBALI!
Sekarang ini di seluruh dunia gereja-gereja merayakan Paskah kembali. Dan KUASA itupun kembali. Kami mengundang Saudara untuk merayakan kuasa darah Yesus. Kami mengundang Saudara untuk bersama-sama orang Kristen lain di seluruh dunia mengalami pemulihan Paskah. Mari bersama-sama kami mengatakan:  Kami DITEBUS oleh DARAH ANAK DOMBA dari tangan musuh!

2-Apr-2012  MERAYAKAN PASKAH (6) – Aturan dan Urut-urutan Paskah  Home
Menarik sekali untuk dibandingkan antara urut-urutan perayaan Paskah dengan urut-urutan kejadian penyaliban Yesus. Menurut kitab Torah, pada saat Paskah ada hal-hal khusus yang harus dilakukan sebagai berikut.
1.    Anak Domba Paskah harus dipilih pada hari yang ditetapkan: Keluaran 12 menjelaskan bahwa anak domba Paskah harus dipilih pada hari ke-10 bulan pertama. Pada jaman Yesus, hanya anak domba dari Bethlehem yang dianggap layak untuk menjadi anak domba Paskah. Anak domba yang lahir di Betlehem dipilih dan dibawa masuk Yerusalem dari timur (bukit Zaitun) melalui Gerbang Domba. Pada hari ke-10 bulan pertama, Yesus – Anak Domba yang lahir di Betlehem, turun dari bukit Zaitun memasuki Yerusalem melalui Gerbang Domba. (Ini disebut “kedatangan-Nya yang penuh kemenangan”). Ketika Dia masuk, orang-orang melambaikan daun palem sambil berseru, “Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Selamatkan kami, Anak Daud!”  Dengan suara bulat Yesus dinyatakan sebagai Mesias! Rakyat telah memilih Anak Domba Paskah mereka.
2.    Anak Domba itu harus diperiksa: Kitab Torah mengajarkan, ketika domba itu telah dipilih, dia harus diperiksa dengan teliti apakah ada cacat-celanya. Hanya anak domba yang sempurna, yang tidak bercacat-cela, yang layak dipersembahkan bagi Paskah. Setelah tiba di Yerusalem, Yesus masuk ke Bait Suci untuk mengajar. Ketika berada di tempat itu Dia didekati oleh kaum Farisi dan Saduki, pengikut Herodes, dan para ahli taurat. Setiap kelompok mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit untuk menjebak Dia. Pada dasarnya mereka mencari cacat cela yang bisa mendiskualifikasi Dia sebagai Mesias. Tetapi tidak seorang pun mendapati kekurangan pada Dia, karena Dia memang tidak bercacat-cela.
3.    Ragi itu harus disingkirkan: Kitab Torah mengajar bahwa sebelum merayakan Paskah semua ragi (ketidakmurnian) harus disingkirkan dari setiap rumah. Setiap ibu mengambil lilin, memeriksa apa ada ketidakmurnian, dan menyingkirkannya dari rumah. Perintah ini masih dilakukan sampai sekarang. Paskah adalah saat untuk membersihkan setiap rumah. Setiap keluarga Yahudi yang taat akan memeriksa dan membersihkan rumahnya sebelum Paskah. Setiap ketidakmurnian harus disingkirkan. Setelah Yesus sampai di Yerusalem, Dia memasuki Bait Suci dan menyingkirkan meja-meja penukar uang. Dia mengikuti perintah alkitabiah untuk membersihkan Rumah Bapa-Nya sebelum Paskah.
4.    Anak Domba itu dibawa ke altar untuk dipamerkan: Pada pagi hari ke-14 bulan pertama, ketika semua telah disiapkan, anak domba itu dibawa keluar menuju altar. Pada jam 9 pagi  anak domba tersebut diikat di altar untuk dipertontonkan pada orang banyak. Pada pagi hari ke-14 dari bulan pertama, ketika semua telah siap, Yesus dibawa keluar menuju Kalvari. Pada jam 9 pagi itu, sama seperti anak domba untuk Paskah diikat di altar … Yesus dipaku di kayu salib untuk dipertontonkan di Kalvari!
5.    Anak Domba itu disembelih pada waktu yang ditetapkan: Tepat jam 3 siang, imam besar turun ke altar. Ketika seorang imam lainnya meniup terompet di dinding Bait Suci, imam besar memotong leher anak domba korban dan berkata, “SUDAH SELESAI”. Pada jam 3 siang hari yang kudus itu, ketika Anak Domba Paskah dibunuh, Yesus berteriak dengan suara keras “SUDAH SELESAI”  dan menyerahkan roh-Nya. Dalam bahasa Yunani,  “sudah selesai” adalah ‘tetelistai’, yang berarti “utang sudah dibayar lunas”.

1-Apr-2012  MERAYAKAN PASKAH (5) – Yesus Anak Domba Paskah  Home
Setan membenci Paskah karena Paskah adalah perayaan YESUS. Ketika gereja melepaskan Paskah, sesungguhnya gereja memunculkan perayaan-perayaan lain untuk Yesus. Begitulah cara menggeser waktu perayaan itu menjadi Natal dan Easter. Memang tidak buruk kalau kita merayakan Yesus pada hari-hari itu (Perayaan untuk Yesus selalu baik), tetapi perayaan Yesus yang diberikan oleh Tuhan kepada kita disebut ‘Passover’.
Kitab Perjanjian Baru mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Domba Paskah! Ketika Yohanes memperkenalkan Yesus, dia berkata “Lihatlah Anak Domba Allah!” Paulus berkata: Kristus, Anak Domba Paskah kita telah disembelih! Merayakan Paskah adalah merayakan Yesus. Sebagai Anak Domba Paskah, Dia mencurahkan darah-Nya untuk menebus kita dari cengkeraman musuh. Ketika darah-Nya dioleskan di pintu kehidupanmu, Tuhan melepaskan kalian dari tangan si pemusnah! Jadi kalau kita mengerti Paskah, kita akan mengerti apa yang telah dilakukan Yesus bagi kita.
Pada malam Paskah yang pertama, segala sesuatu menunjuk kepada Yesus. Setiap ayah diperintahkan berdiri di pintu rumahnya dengan bejana berisi darah anak domba. Dia harus mencelup hisop ke dalam darah dan mengoleskan pada kedua tiang pintu rumah … dan dia harus mencelup lagi hisop ke dalam darah dan mengoleskannya di ambang pintu rumah. Jika kalian membayangkan gerakan yang dia lakukan dengan hisopnya yang tercelup darah, maka kalian akan melihat tanda salib.
Pada malam Paskah itu setiap ayah Yahudi membuat tanda salib dengan darah anak domba. Akibatnya, seluruh keluarga menerima penebusan dari kuasa musuh. Kelepasan yang dilakukan Tuhan selalu disertai dengan darah dan salib-Nya. Itulah yang dirayakan Paskah! Bukanlah kebetulan kalau Yesus mati pada hari Paskah. Tuhan bisa mengatur kematian-Nya kapan saja. Tetapi memang kehendak-Nya jika Yesus mati pada saat Paskah, sehingga kita bisa mengenali bahwa Dia adalah memang Anak Domba Paskah.
Perayaan Paskah merupakan perayaan yang sangat penting sehingga Tuhan memilih waktu itu sebagai waktu kejadian paling dahsyat dalam sejarah (kematian dan kebangkitan Yesus). Tuhan sengaja MENGHUBUNGKAN pengorbanan Yesus dengan Paskah. Ini merupakan hal yang menarik: Konstantin berusaha ‘memisahkan’ pekerjaan Yesus dari Paskah … tetapi Tuhan berusaha ‘menghubungkan’ Yesus dengan Paskah. Tuhan ingin agar kita memikirkan Yesus saat merayakan Paskah. 
Disadur/disusun oleh Iskak Hutomo