Rabu, 31 Juli 2013

Devosi Juli 2013

7 ROH JAHAT YANG MENYERANG GEREJA -  Ron Phillips       Home
31-Jul-2013#5 Roh Tradisi – SARDIS (1) (Why. 3:1–6) Selama berabad-abad gereja menjadi korban rumor atau gunjingan, kemarahan, dan apa yang kita kenal saat ini sebagai pemberitaan buruk pers. Gereja seringkali harus tetap hidup di lingkungan kebencian ini. Meskipun begitu, kebencian yang bersifat luaran ini bukanlah ancaman terbesar bagi gereja lokal! Yang sering terjadi, ancaman dan bahaya terbesar justru datangnya dari dalam gereja sendiri!
Gereja Sardis hidup di lingkungan menyenangkan dengan reputasi luarbiasanya. Tetapi, surat Kristus ke gereja ini mengabaikan semua reputasi manusia dan mengatakan kalau gereja ini sudah terdaftar di kematian!
Lingkungan yang mematikan! Kota Sardis merupakan kota kaya. Sejarah mencatat tahun 550 SM Raja Croesus menemukan emas di sungai-sungai di dalam kota dan membuat koin emas pertama di sejarah! Bahkan di jaman Perjanjian Baru pun emas masih bisa ditemukan di sepanjang sungai-sungainya.
Selain kekayaannya kota dikenal dengan kekafirannya. Berhala yang dipuja ialah Cybele. Para penyembah ilah kafir ini melibatkan-diri dalam hal-hal yang liar, melakukan penyembahan hingar-bingar, termasuk seks amoral.
Komunitasnya ada dalam keadaan sejahtera karena penduduknya merasa nyaman dalam kecukupan-dirinya. Sikap yang demikian ini juga masuk menyerbu ke gereja Sardis; yang menjadi damai dan sejahtera yang mematikan. Gereja yang hidup bersama dalam suatu kota dengan kejahatan yang melekat kuat di dalamnya menjadikan gereja hany memiliki reputasi duniawi saja.

30-Jul-2013#4 Roh Izebel (6) – MENGHALAU ROH IZEBEL – Saat mengesan adanya roh ini di gereja kita harus ingat kalau musuh itu adalah roh, bukan daging. Jangan membenci manusianya yang dikontrol oleh roh Izebel, tetapi kenalilah kekuatan roh Izebel – yang Tuhan akan perangi. Sebaiknya kita berdoa seperti Yosafat, ‘Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu.’ (2 Taw. 20:12).

29-Jul-2013#4 Roh Izebel (5) – TARGET IZEBEL – Roh kontrol menyusup gereja, membelokkan dan menghancurkan serta merusak hal-hal penting yang yang seharusnya dipegang erat-erat oleh umat percaya. Melalui manipulasi, dominasi, dan kontrol roh itu memerangi tubuh Kristus.
Roh ini membenci para nabi dan pemimpin sejati Tuhan. Meskipun roh ini saat mencoba memperoleh pengakuan gagal dan tidak mampu menguasai mereka, roh ini tidak akan berhenti dan terus mencoba untuk membunuh mereka.
Roh Izebel juga benci pemberitaan Firman sejati. Dia tidak tahan dan mencoba menghentikan baik si pembawa pesan maupun pesannya.
Roh yang mengontrol ini juga membenci pujian di gereja. Saat ada penyembahan sejati yang kuat, kedagingannya mulai termanifestasi. Saat nabi Elia berdoa dan menaikkan pujian untuk menurunkan api dari langit melawan nabi-nabi Baal dan muslihat Izebel, Izebel kalah, dan pujian kepada Allah memenuhi atmosfir.
Roh Izebel juga membenci keunggulan Kristus. Tidak ada cara untuk menyaingi ini. Pertama kali keunggulan Kristus ini disebutkan di Kol. 1:18, ‘Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.’ Saat kedua kalinya kata-kata itu disebutkan, roh Izebel mencoba menguasai tubuh umat percaya, ‘Aku telah menulis sedikit kepada jemaat, tetapi Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka, tidak mau mengakui kami.’ (3 Yoh. 1:9).

28-Jul-2013#4 Roh Izebel (4) – TAHTA IZEBEL – (Why. 2:20) Saat roh Izebel memanifestasikan diri di gereja, dia akan mencari tempat tertinggi di gereja atau suatu tempat unduk mendominasi. Biasanya roh akan memanifestasikan diri dalam diri seseorang yang ingin mengajar atau memimpin, yang ajaran dan pimpinannya akan membuat banyak orang tersesat! Untuk menemukan tempat kepemimpinan Izebel akan menampilkan diri dan bertindak secara rohani.
Roh ini juga bekerja di jaman Musa dan Harun. Bil. 16 menceritakan bagaimana Korah dan yang lain- disertai duaratus limapuluh pemimpin jemaat, dan orang=-orang terkenal, mewakili jemaat, untuk menemui Musa. Mereka berkomplot untuk menentang Musa dan Harun.
Korah bekerja di bawah pengaruh roh Izebel, dengan Datan dan Abiram sebagai kekuatan intinya, dan 250 yang lain sebagai struktur di bawahnya. Musa segera melakukan tindakan cepat – dia sujud di hadapan Allah dan berdoa. Kemudian menghadapi roh tersebut. Penghakiman dilakukan kepada roh Izebel ini – terjadi gempa bumi yang menelan ketiga pemimpin jahat tersebut serta api yang membakar habis sisa pengikutnya.

27-Jul-2013#4 Roh Izebel (3) – STRATEGI IZEBEL – Alat yang dipakai oleh roh ini ialah manipulasi. Raja Ahab menggerutu saat tidak berhasil memperoleh apa yang dimaui. Dia melihat kebun anggur dan menginginkannya, tetapi pemiliknya tidak mau memberikan warisan miliknya yang sangat berharga, bahkan kepada raja. Saat Ahab berbaring di tempat tidurnya, Izebel menjamin dia akan mengambil apa yang Ahab maui. Perempuan perkasa ini telah memperkenalkan penyembahan kafir ke kerajaannya, dan tidak segan-segan membunuh demi mendapatkan yang dia inginkan, agar bisa lebih lagi memperoleh kekuatannya.

26-Jul-2013 #4 Roh Izebel (2) – MENGENAL ROH IZEBEL – Roh ini pada dasarnya roh yang mendominasi atau yang tidak mau berbagi secara damai. Ini tidak ada hubungannya dengan wanita atau menuntut persamaan hak, sebab roh ini bisa melekat baik ke pria maupun wanita. Banyak yang mungkin mengira kalau roh ini dikenali dengan seksualitas, dengan percaya kalau seorang wanita yang menampakkan ciri-ciri tertentu itu punya karakter ‘Izebel’. Sesungguhnya bukan seperti itu. Seekor serigala bisa dengan gampang menyembunyikan dirinya dengan kulit domba.
Jika kita menemukan rooh Izebel sedang bekerja kita juga akan menemukan adanya roh Ahab yang ada di dekatnya, atau seseorang dalam kepemimpinan yang mengijinkan roh itu masuk dan menguasai.

25-Jul-2013#4 Roh Izebel (1) – (Why 2:18-20, 26) Dalam gereja saat ini ada peperangan, yang salah satu roh terkuat yang bekerja dalam pertempuran itu ialah roh Izebel atau roh mengontrol. Kitab Raja-raja mengisahkan seorang wanita yang namanya dipakai untuk menamakan roh ini.
Izebel adalah anak raja Sidon yang menikah dengan raja Ahab; pernikahan yang merupakan dosa yang mengerikan, yang bukan hanya menjadikan Ahab dianggap melakukan dosa Yeroboam bin Nebat, tetapi menikah dengan Izebel dan mulai melayani dan menyembah Baal.
Izebel memerintahkan untuk membunuh Nabot yang tidak bersalah untuk mendapatkan kebun anggurnya. Dia bukan hanya membunuh tetapi juga memutuskan kovenan kepemilikan Allah dengan umat-Nya. Selain tidak menghormati orang biasa dan kepemilikannya, Izebel juga membenci para nabi Allah dengan membunuh mereka sehingga mereka disembunyikan di gua-gua oleh Obaja.
Kemudian Izebel mengejar nabi Elia setelah kontes besar dimana Allah mengirim api dari langit dan mengalahkan para nabi Baal. Pengejaran yang terus dilakukan membuat Elia depresi dan ingin bunuh-diri.
Karakter Izebel itu jahat, mengontrol, sex amoral, pembunuh, dan keji! Mengherankan kalau roh yang sama ini tetap bekerja di Why. 2:20 dan masih tetap bekerja di gereja sampai sekarang. Di setiap gereja kita akan menemukan orang-orang yang ingin mengontrol, memanipulasi, dan ingin menjatuhkan umat Allah.

24-Jul-2013#5 Roh Kompromi (3) – Kita harus bersandar kepada Kristus. Gereja Pergamus butuh bersandar kepada Juru Selamat, yang menyediakan senjata pedang Roh, pedang-Nya sendiri. Inilah senjata yang kita tuntut sebagai orang Kristen. Kita harus belajar dan mengajar dengan cermat bagaimana memakai pedang untuk mempertahankan, membela, menjagai, dan memakainya dengan sempurna untuk  ‘galaksi’ Kekrsitenan sebagai ksatria Allah! Kita harus bergantung pada Firman Tuhan sebai senjata kita – yang punya kuasa supra-alami dan efektif melawan serangan gencar Setan. Senjata kita bukanlah senjata duniawi melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, dan Setan bisa dikalahkan dengan kuasa Firman.
Pemenang dijanjikan karunia-karunia. Yesus memberikan janji ke gereja ini bahwa mereka yang tidak menyerah menyerah dengan dosa-dosa yang ada di sekitarnya – tidak memakan hal-hal yang telah ditawarkan ke berhala dan mengambil bagian dalam dosa mereka – mereka yang setia akan makan manna yang tersembunyi, berkat Yesus Kristus sendiri. Mereka dijanjikan akan hadiray Yesus meskipun berada di padanggurun dunia mereka. Yesus juga menjanjikan gereja ini akan diberikan batu putih, pembebasan pribadi, penerimaan, dan pujian. Nama baru di batu putih itu adalah Yesus.

23-Jul-2013#4 Roh Kompromi (2) – Kita harus mengenali konflik. Yesus menyatakan bahwa kota itu merupakan tempat tinggal gereja, atau residen permanen, di dunia ini. Melarikan diri bukanlah pilihan yang harus diambil. Sebaliknya, Yesus menasihati gereja tetap dalam pelayanan dan menarik garis peperangan. Paulus mengenali butuhnya kesiapan untuk berperang saat dia menuliskan Efesus 6. Persenjataan Tuhan dibutuhkan di kancah peperangan. Jadi gereja harus mendesak maju di bawah nama dan panji Yesus, tanpa pernah bekerja dengan kekuatan sendiri, karena dalam kedagingan musuh bisa menemukan kelemahan kita.
Kita harus bertobat dari kekompromian kita. Gereja di Pergamus ada beberapa kelemahan yang harus ditanggulangi. Ada permasalahan doktrin bersamaan dengan permasalahan para diaken dan kepemimpinannya. Secara khusus disebutkan Nikolaus, yang mulai mengajarkan klenik, dan membawa orang lain melakukan dosa. Sungguh menyedihkan saat ada seorang pemimpin menjadi begitu buruk dan berhenti melayani Tuhan! Seringkali mereka membawa orang lain menjadi sesat dan membawa orang lain bersama mereka. Konflik lain yang ada di Pergamus ialah masalah disiplin. Mereka mentolerir kekacauan yang ada tanpa melihat adanya dosa yang terjadi di perkemahan. Yesus minta mereka bertobat. Masalah lain adalah roh Bileam. Pelayanan nabi Bileam dibeli raja kafir Balak. Balak akhirnya mengirim perempuan untuk menggoda laki-laki Israel, agar terjadi penghukuman atas mereka. Bileamlah yang telah menjual umat Allah. Seringkali sekarang ini uanglah yang menjadi tujuan dan ukuran di banyak gereja. Kotbah populer menggantikan kotbah profetis. Citra menggantikan pengurapan dan gereja diturunkan derajadnya tidak lebih dari sekedar tempat menyampaikan psikologi populer yang menyenangkan telinga saja yang diberikan orang-orang Farisi di hari-hari Minggu. Pembuat citra dan politik telah menumpulkan pedang gereja dan umat Allahnya.

22-Jul-2013 #3 Roh Kompromi (1) – Wahyu 2:12, 14-17 menuliskan gereja di Pergamus, ibukota provinsi Asia, sekitar 60 mil utara Smirna. Kota ini dilewati sungai Selinus dan di sebelah selatannya ada sungai Caisus. Kota kaya dengan warisan sejarah dan kaya kesustraan dengan perustakaan yang menampung lebih dari 200 ribu buku, yang hanya dikalahkan oleh perpustakaan di Alexandria.
Kota punya dewa kesayangan berupa berhala yang dilambangkan dengan seekor ular yang menyatakan diri sebagai penyelamat. Mereka percaya kalau dewanya menginkarnasi dalam rupa ular, sehingga ular-ular dibiarkan menjalar bebas di sekitar kuilnya. Mereka yang menginginkan kesembuhan menghabiskan waktu semalaman di tempat gelap di kuil dengan harapan ada ular yang merayap di tubuhnya. Kota merupakan pos terdepan peradaban Yunani dan merupakan wilayah kuil-kuil banyak ilah.
Ada keserupaan dengan apa yang terjadi di gereja. Hampir semua gereja bergerak dalam komunitas atau lingkungan yang dikontrol Setan, bukan Tuhan. Apa yang dilakukan gereja saat pelayanannya sulit? Akankah dibiarkan ular-ular humanis sekuler merayap masuk ke jemaat? Kompromi itu bukanlah jawaban. Kita tidak akan bisa menjadi nyaman dengan adanya dosa yang ada di sekitar kita!Yesus minta gereja harus mengambil langkah-langkah aktif untuk berdiri kuat di dunia yang terhilang dan sedang sekarat ini!

21-Jul-2013#2 Roh Intimidasi – Wahyu 2:10-11 menuliskan gereja di Smirna bertahan dalam penganiayaan dan banyak jemaatnya yang menjadi martir. Dalam ancaman yang demikian Setan mencoba menghantam dengan rasa takut di hati umat percaya dengan mengirim intimidasi agar seseorang menjauh dari kesetiaannya kepada Tuhan dan Firman-Nya. Ingat Petrus yang menghangatkan diri di dekat api di malam Yesus ditangkap? Murid yang setia ini terintimidasi oleh situasi dan kondisi yang disuarakan oleh pertanyaan anak perempuan pelayan. Hari ini gereja berhasil dibuat bungkam dan ditakut-takuti di depan dunia dan pemerintahan yang ada. Roh jahat yang menciptakan intimidasi ini harus dicampakkan keluar dari gereja!

20-Jul-2013#1 Roh Agamawi – Saat kita melihat tujuh gereja yang dituliskan di kitab Wahyu, kita melihat adanya kekuatan jahat khusus yang bisa ditemukan di gerejaa. Dan roh jahat pertama ialah roh agamawi (Why. 2:4-5,7).
Gereja di Efesus disebutkan telah meniggalkan kasih mula-mulanya. Mereka memiliki doktrin yang bagus dan segalanya tertata dengan baik, tetapi gereja itu telah kehilangan gairah mereka akan Tuhan. Kisah 19 menyebutkan bagaimana pada mulanya gereja itu melakukan ‘pekerjaan mula-mula’ dan ‘kasih mula-mula’-nya yang mencengangkan.
Saat kelahirannya, gereja di Efesus dibaptis dalam air, menerima penopangan tangan untuk menerima baptisan Roh Kudus, memuliakan Tuhan dalam bahasa roh, mengusir setan, menyembuhkan dengan saputangan, dan menyingkirkan tatanan lama.
Gereja di Efesus memiliki semua unsur kehidupan gereja di tatanannya yang benar dan mereka bekerja keras demi jemaatnya. Meskipun begitu, gairah kasih mereka telah hilang. Kita mulai melihat adanya roh agamawi yang mulai mengambil alih dengan tugas-tugas yang membosankan dan tradisi atau kebiasaan yang meletihkan. Kuasa Tuhan hilang, roh-roh jahat tidak lagi menyingkir dari gereja, bahasa roh lenyap, mujizat merupakan masa lalu. Pekerjaan agamawi rutin menggantikan kuasa dan gairah Roh Kudus.
Siapa yang menyangkal realita saat ini bahwa pekerjaan roh agamawi yang mematikan itu tidak ada di gereja? Banyak gereja menjadi seperti Samson yang kuasanya terpangkas oleh agamawi Delilah! Sekarang gereja buta akan hal-hal rohani, melakukan dengan giat aktivitas agamawi yang tidak punya kuasa utuk mengubahkan. Roh ini harus ditelanjangi dan diusir dari gereja.

HATI YANG TERSINGGUNG - Francis Frangipane       Home
19-Jul-2013#9 Menang atas Ketersinggungan – Kalau kita mempelajari ajaran Yesus jelas bahwa Dia datang untuk membuat kita agar tidak tersinggung. Di ajaran-Nya Dia mengatakan jika ada seseorang menampar pipi yang satu, disuruh memberikan pipi yang lain; mengasihi musuh dan memberkati orang yang mengutuk kita. Apa yang sesungguhnya dia lakukan menunjukkan bagaimanna kasih yang keluar dari hati yang tidak-tersinggung itu bisa memenangkan semua tuduhan.
Kita berdoa, ‘Tuhan, saya ingin berubah.’ Untuk menjawab doa itu Dia kadang-kadang membawa kita masuk ke suatu situasi yang sempurna untuk bisa menjawab doa kita. Di situasi itu pasti bisa membuat kita tersinggung. Ketersinggungan itu sendiri, jika disikapi dengan benar, akan membangkitkan rasa kebutuhan kita akan anugerah Tuhan. Jadi, Tuhan akan mengubahkan kita pertama-tama dengan menjadikan kita tersinggung agar jiwa kita berubah. Dia tidak hanya mengharapkan kita menang atas permasalahan saja, tetapi melalui peristiwa tersebut bisa menyerupai Kristus. Kisah Yusuf di Perjanjian Lama menunjukkan bagaimana ‘daerah permasalahan’ menjadi ‘wilayah pengurapan dan kuasa’nya. Bahwa destiny yang ditetapkan Allah bagi manusia itu bisa tersingkap, atau terbunuh, di persimpangana jalan yang dinamakan ‘wilayah ketersinggungan.’ Bagaimana seseorang menangani ketersinggungannya merupaka kunci ke masa depannya.
‘Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka.’ (Mz. 119:165)
Doa: ‘Tuhan, jadikan saya punya hati ciptaan baru yag bisa melakuka seperti yang Yesus lakukan, melewati dunia ketersinggungan tanpa tersandung. Saya ingi melihat segala sesuatu sebagai kesempatan utuk mendoakan, sebagai kesempatan untuk bisa menjadi serupa Kristus. Tuhan, tolong saya bisa menafsirkan setiap keterssinggungan sebagai sesuatu yang bisa membawa ke transformasi. Mampukan saya memiliki denyut dan detak hati-Mu yang tidak-tersinggung. Amien.’

18-Jul-2013#8 Jalan menuju manifestasi kuasa Allah - Jika kita belajar merendahkan hati saat tersinggung, sesungguhnya kita akan menemukan bahwa dibalik hal yang membuat kita marah itu suatu pintu yang akan membawa kita menerima manifestasi kuasa Allah. Saat Yesus menyebut perempua Kanaan sebagai seekor anjing, perempuan itu bukanya tersiggung, sebaliknya menjawab, ‘Benar Tuhan, tetapi anjingpun aka memakan remah-remah yang jatuh.’ Saat Yesus minta laki-laki yang akan menerima kesembuhan berjalan keliling kota dengan lumpur di matanya, pria itu tidak berbantah atau mita cara penyembuhan yang lebih bermartabat. Dia merendahkan dirinya dan kembali dengan mata melihat. Saat Elisa minta Naaman menyelupkan dirinya ke suggai Yordan tujuh kali, permintaan itu menyinggung dia. Tetapi saat dia mau merendahkan dirinya, kulitnya yang kusta digantikan dengan kulit seperti kulit bayi. Kulitnya menjadi seperti kulit bayi karena hatinya, melalui kerendahan hati, menjadi kulit seperti bayi.
Mungkin saja kita belum menerima kesembuhan atau terobosan karena kita belum berjalan di bawah martabat yang kita tetapkan. Bisa saja kita harus melemparkan martabat kita dan harus pergi ke gereja-gereja yang berbeda dengan gereja kita, yang martabatnya kita anggap lebih rendah dari martabat gereja kita, dan minta mereka mendoakan kita. Tuha ingi menyembuhkan kita, tetapi Dia juga igin memperbaharui dan mentransformasi kita dengan anugerah-Nya.


17-Jul-2013 – #7 Kerendahan hati mengawali promosi – Sebelum Tuhan menyembuhkan kita atau memberi kita tugas baru atau promosi, Dia seringkali akan membuat kita tersinggung. Mengapa? Apa yang membuat kita tersinggung? Biasanya itu kesombongan kita. Kita memang datang kepada Tuhan merindukan kesembuhan fisik, tetapi Tuhan mau kita bukan hanya disembuhkan secara fisik tetapi juga agar rendah hati. Benar, Tuhan akan menyembuhkan kita melalui iman, tetapi ada waktunya dimaa kesombongan kita mencegah kita menerima cara Tuhan menyembuhkan. Tuhan menyinggung kita agar Dia bisa memberi kita anugerah. Iman bekerja melalui anugerah, tetapi Tuhan hanya memberi anugerah kepada mereka yang rendah hati.
Perhatikan, berapa sering Yesus menyinggung orang sebelum Dia menyembuhkannya. Pada suatu kali Dia meludah ke tanah, mengaduknya dan menaruh di mata orang buta, dan menyuruhnya berjalan di kota dalam keadaan seperti itu! Bayangkan jika kita sudah antri di belakang orang tersebut dan melihat kejadian itu. Bisa saja kita akan mencari pelayanan kesembuhan lain, yang kurang menyinggung ego kita!Di kesempatan lain Tuhan mengatakan kepaada seorang perempuan sebagai anjing najis; di kesempatan lain lagi dia mencucukkan tangannya ke telinga seorang laki-laki untun menyembuhkan ketuliannya. Tuhan sering menyinggung atau membuat marah seseorang sebelum Dia memberika kesembuhan.

16-Jul-2013 – #6 Jika Tuhan Sendiri yang menyinggung kita – Sesungguhnya harapan palsu itu bis menjadi sumber banyak ketersinggungan yang dalam. Meskipun begitu, ketersinggungan yang paling buruk ialah saat kita menderita saat Tuhan Sendiri yang memang bermaksud untuk menyinggung kita.
Di 2 Raja-raja 5 kita baca kisah Naaman, jenderal Siria, yang mencari kesembuhan sakit kustanya ke nabi Elisa. Saat Naaman dan rombongannya datang di rumah Elisa, Elisa tidak menyambutnya secara pribadi tetapi menyuruh bujangnya dengan pesan kesembuhan bagi Naaman. Itu merupakan tugas kecil saja bagi pemimpin militer itu: tujuh kali berendam di Sungai Yordan. Tetapi, hal itu membuat Naaman tersinggung. Mengapa bukan nabinya sendiri yang keluar? Mengapa harus di Sungai Yordan yang berlumpur? Disebutkan kalau Naaman geram.

Roh yang tersinggung itu roh yang marah. Di kasus ini, Naaman bukan lagi jengkel, tetapi geram. Pernahkah kita juga seperti itu? Senantiasa jengkel dengan seseorang tertentu? Itu karena dia sudah menyinggung kita dan kita tidak mengampuninya. Naaman tersinggung oleh Elisa, tetapi apa sesungguhnya yang membuat Naaman tersinggung? Naaman tidak tersinggung oleh Elisa tetapi karena apa yang dia harapakan tidak terpenuhi. Bisa jadi dia sudah lama membayangkan kalau nantinya Elisa akan begini atau begitu untuk menyembuhkan dia. Bahkan mungkin dia juga sudah membayangkan bagaimana dia nanti akan bersaksi di depan banyak orang bagaimana hamba Allah itu menyembuhkannya. Saat apa yang diharapkan dan dibayangkan itu tidak terjjadi seperti yang direncanakan, dia tersinggung.

15-Jul-2013#5 Harapan Palsu – Harapan yang tidak realistik atau yang digelembungkan kadang-kadang membuat seseorang cepat jatuh dan marah, misalnya harapan agar pasangan, atau gembala, atau teman bisa memenuhi setiap kebutuhan. Bisa saja memang mereka memenuhi kebutuhan kita, tetapi di tingkat paling dalam, jiwa kita itu diciptakan untuk merasa aman dalam Tuhan, bukan pada manusia. Jika Tuhan benar-benar kita jadikan sumber damai sejahtera dan penyediaan kita maka kesejahteraan kita itu ditentukan oleh kesadaran kita akan kasih Tuhan. Saat kita letakkan rasa percaya kita kepada Tuhan, kita bisa hidup lebih nyaman dengan orang-orang yang ada di sekitar kita.
Harapan kita yang kuat bisa mencekik kemanisan hubungan pribadi kita dengan orang lain. Coba bayangkan kalau kita tidak lagi membebani orang lain dengan harapan-harapan kita, tetapi kita sekedar belajar untuk menghargai – tanpa ada ikatan apapun juga. Bagaimana jika kita memperlakukan keluarga dan teman-teman dengan terimakasih akan apa yang telah mereka lakukan, bukannya kecewa dengan apa yang mereka tidak lakukan?
Kiranya beban harapan kita tidak pada orang lain tetapi pada diri-sendiri untuk menjadi serupa Kistus dan peka kepada mereka yang ada di sekitar kita. Kita seyogyanya bisa menikmati keunikan orang lain, dan dengan jujur berterimakasih kepada Tuhan atas kontribusi mereka ke hidup kita.

14-Jul-2013#4 Rangkaian Tindakan Menuju Kemurtadan – Ini ditunjukkan di Mat. 24:10-12. Kita telah lihat bagaima dampak mematikan dalam hidup akibat adanya roh yang tersinggung. Kita juga telah lihat bagaimana cara satu-satunya agar tidak tersinggung secara permanen ialah harus memperoleh hati Yesus yang tidak bisa tersinggung. Memperoleh hati Kristus ini bukan masalah kecil. Ingat, Yesus telah mengingatkan kalau di hari terahhir akan banyak yang murtad dan saling menyerahkan dan saling membenci, Roh terluka tidak sama dengan roh tersinggung – tersinggung terjadi saat kita tidak mau memproses dan merawat luka-luka kita dengan sikap keserupaan dalam Kristus. Roh tersinggung, yang dibiarkan tidak dijagai dan di biarkan bertumbuh di pikiran kita, akan segera termanifestasi dalam bentuk murtad, kebencian, dan kasih yang dingin. Yesus mengatakan tersinggung atau marah membuat banyak orang imannya akan jatuh. Yesus mengkaitkan penyebab utama murtad itu bukan hanya doktrin yang salah, tetapi juga reaksi yang salah.
Doktrin benar memang penting, tetapi bisa saja kita punya informasi benar tetapi punya respon salah. Doktrin bisa ditingkatkan dan dipertajam, tetapi Amsal mengingatkan kalau saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri (18:19).
Benar, kita harus mewaspadai adanya para pemimpin palsu, tetapi yang lebih menipu dibandingkan nabi dan guru palsu adalah hati kita sendiri yang tersinggung (Yer. 17:9). Apa saat ini kita hidup dengan hati tersinggung? Jika ya, perlahan-lahan kita akan tergelincir dari kekristenan sejati kita, yang dikenal dengan kasih agapenya.
Jadi, menanggulangi hati tersinggung itu sangat vital dalam menjagai kedewasaan rohani kita agar terus bertumbuh. Untuk alasan inilah kita harus melihat-ulang segala hal yang membuat kita tersinggung. 

13-Jul-2013#3 Pilihan ada pada kita Saat Yesus mengingatkan kalau kita butuh daya tahan, Dia sebenarnya sedang mengatakan lebih mudah memulai suatu pertandingan dibandingkan mengakhirinya. Saat sekarang kita hidup sampai di hari kematian nanti, kita akan banyak diperhadapkan untuk menghadapi ketersinggungan yang harus kita atasi. Oleh karena itu jangan menyelepekan bahaya ketersinggungan!
Tidak ada satu orang pun yang merencanakan kegagalan; tidak ada satu orang pun yang akan mau untuk mulai punya hati yang keras. Ketersinggungan itu memasuki hati kita melalui penipuan. Hanya orang bodoh yang mengira kalau hal itu tidak akan terjadi baginya. Banyak orang yang gampang tersinggung, tetapi orang tersebut bukannya berurusan dengan ketersinggungannya, mendoakan dan menyerahkan kepada Tuhan, sebaliknya mereka membawa-bawa ketersinggungannya masuk ke jiwanya sampai memberikan beban yang tidak memampukannya lagi bisa berjalan bersama Tuhan. Mungkin saja hari ini kita baik-baik saja, tetapi tidak menjamin kalau besok tidak akan terjadi sesuatu yang bisa mengecewakan atau melukai kita, atau ada ketidak-adilan yang menghantam kita, menuntut kita untuk membalasnya secara kedagingan. Tidak bisakah melalui peristiwa yang sedang terjadi itu kita menemukan kasih yang lebih lagi sehingga kita bisa melanjutkan pertumbuhan keserupaan kita dengan Kristus? Atau, apa kita akan membiarkan ketersinggungan itu memakan habis kehidupan rohani kita?

12-Jul-2013#2 Bahaya Mengikuti Ketersinggungan – Saat kita mengijinkan ketersinggungan menjadi ragi dalam hati, itu akan memberi konsekwensi rohani yang serius. Yesus menyebut adanya tiga bahaya yang akan ditimbulkan: pengkhianatan, kebencian dan kasih yang dingin. Jika kita tersinggung oleh seseorang kita harus menemuinya. Jika kita tidak mau berbicara kepadanya, kita mulai akan membicarakan mereka. Kita mengkhianati hubungan kita dengan membisikkan yang jahat di belakangnya, membuka kelemahan dan dosa-dosanya. Kita mungkin saja memakai topeng pengkhianatan dengan menyebutnya mencari nasihat atau konseling, tetapi sesungguhnya kita mengatakan yang negatif ke terlalu banyak orang. Tujuan kita sesungguhnya bukan mencari pertolongan bagi kita tetapi untuk balas-dendam kepada orang yang telah menyinggung kita. Bukankah perbuatan yang demikian ini manifestasi kebencian? Bagi jiwa yang terluka, kasih yang dingin, pengkhianatan dan kebencian itu jalan menuju ke kegelapan.
Orang tidak terpeleset karena batu besar, tetapi karena pasir – hal-hal kecil. Bisa saja kepribadian seseorang mengganggu kita, dan segera kita merasa tersinggung. Atau, ada teman atau anggota keluarga tidak memenuhi harapan kita, dan kita menjadi marah. Sesungguhnya kalau kita mau bertahan pada akhirnya kita akan bisa menghadapi hal-hal yang menganggu tersebut.

11-Jul-2013#1 Bahaya Hati Yang Tersinggung ‘Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.’ (Yeh. 36:26).
Tuhan memberi hati baru bagi kita yang tidak bisa tersinggung – hati yang ‘tidak-tersinggung’. Memiliki hati yang tidak-tersinggung bukan suatu pilihan atau suatu kemewahan; ini bukan sesuatu yang kecil. Hati yang tersinggung itu merupakan bahaya untuk menjadi hati yang ‘membatu.’
Yesus telah memberi perigatan bahwa menjelang hari akhir jaman sebagian besar orang akan tersinggung sedemikian rupa sehingga mereka akan jatuh dari imannya. ‘dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.’ (Mat. 24:10-12).
Banyak orang akan tersinggung dan murtad. Hasilnya, banyak yang kasihya akan mejadi dingin. Kiranya firman ini bisa kita dengar dengan rasa takut yang kudus.

RAHASIA DOA YAG DIJAWAB - Stehe       Home
(Dari buku ‘Peta PERJALANAN ROHANI’)
10-Jul-2013#3 Tongkat Tuhan – Salah seorang hamba Tuhan pernah menuliskan: Saat ini banyak doa yang dinaikkan hanya sekedar formalitas dan tidak menghasilkan apa-apa. Karena kita mempertahankan bentuk, tetapi kehidupan batin pudar dan mati (EM Bound).
Saat Yosua dan orang-orangnya berperang dengan bala tentara Amalek, Musa, Harun, dan Hur naik ke puncak bukit. Saat Musa mengangkat tongkat dengan dibantu Harun dan Hur, bangsa Israel menang, saat tongkat dditurunkan, bala tentara Amaleklah yang menang. (Kel. 17:8-16).
Yosua memahami kalau kemenangannya atas Amalek itu bukan karena strategi perangnya, bukan karena pasukan Israel yang kuat, juga bukan karena pedangnya, melainkan karena tongkat yang diangkat di hadapan TUHAN.
Bagian penting yang harus menjadi pegangan kuat di hati umat TUHAN adalah hati mereka mengerti akan tangan-tangan yang diagkat kepada TUHAN, berbicara tentang doa-doa yang dinaikkan. TUHAN akan campur tangan ketika tangan-tangan kita diangkat dan diarahkan kepada-Nya.

RAHASIA DOA YAG DIJAWAB - Jim W Goll       Home
09-Jul-2013#2 Menyembah – Apa penyembahan sejati itu? Itu seperti apa? Penyembahan itu tindakan memberikan diri kepada Tuhan dengan segenap hati, seluruh keberadaan kita – roh, jiwa dan tubuh. Ada 12 kata Ibrani dan Yunani yang berbeda di Alkitab yang diterjemahkan ke penyembahan. Shakah berarti ‘menekan, meniarap (dalam penghormatan kepada Tuhan), dengan rendah hati memohon, melakukan sembah, melakukan penghormatan, membungkuk, menyembah’. Salah satu kata Yunani adalah proskuneo yang berarti mencium (seperti seekor anjing yang menjilati tangan tuannya), meniarap, melakukan penghormatan, memuja.
Kata penyembahan pertama ditemukan di Kej. 22 saat Tuhan minta Abraham mempersembahkan anaknya, Ishak, di gunung Moria. Tindakan yang dilakukan Abraham setelah itu sampai membaringkan Ishak untuk disembelih merupakan tindakan penyembahan Abraham kepada Allahnya, dengan instrumen penyembaha kayu bakar, api, pisau. Dia mempersembahkan ketaatan dan iman. Ini bentuk penyembahan tertinggi – meniarapkan hidupnya di hadapan Tuhan. Penyembahan merupakan menekukkan lutut. Sesungguhnya penyembahan itu mendahului petisi, permohonan. Kuasa kebangkitan itu merupakan tanggapan iman, kerendahan-hati dan penyembahan sejati. Orang sakit kusta di Mat. 8:23 melakukannya. Kepala rumah ibadat melakukannya (Mat 9:18-19); perempuan Kanaan melakukannya (Mat. 15:22, 25, 28); Maria, saudara Lazarus, melakukannya. Dan semua mereka yag menerima jawaban yang dituliskan di Alkitab melakukannya!

08-Jul-2013#1 Berlutut – Saat kita berlutut, semua yang berkaitan dengan kita menjadi lebih rendah; saat kita berdiri, semua yang jauh dan dekat akan kelihatan. Berdiri di bawah terang matahari, berani dan tegas. Dengan berlutut kita menyadari kelemahan! Dengan bangkit berdiri kita baru menyadari bagaimana hebatnya kekuatan yang telah Tuhan berikan!
Berlutut itu ekspresi luar karya anugerah yang ada di dalam diri manusia. Sebelum Paulus memberitahu tentang nilai berdiri-tegak di Ef. 6:13-14, dia menggambarkan istimewanya berlutut, ‘Karena itulah aku sujud kepada Bapa’ (Ef. 3:14). Bukankah ini luarbiasa?
Berlutut ii bukan rutinitas ritual untuk diikuti. Ini memfokuskan hati yang masing-masing perlu kita lihat. Sebagian kita saat ini banyak diajar untuk berdiri dan menembak iblis, sebelum diajar untuk berlutut di hadapan Bapa. Seandainya saja kita balik urutannya, sasaran tembak kita bisa jadi aka lebih baik!
Secara alami ditemukan bahwa posisi terbaik untuk melahirkan bayi itu bukan tidur teletang! Tetapi dalam posisi jongkok, atau berlutut, untuk memanfaatkan gaya berat bumi. Demikian juga kita, cepat atau lambat, akan belajar berlutut untuk menghasilkan sesuatu. Fil. 2:9-10 memberi gambaran, ‘Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi.’ Inilah yang memang semua kita harus pelajari.

MENGAPA GEREJA HARUS BERSATU - Francis Frangipane       Home
07-Jul-2013#4 Melenyapkan naungan Setan – Dunia rohani itu berhubungan dengan pikiran dan tindakan manusia yang ada. Dunia roh itu bisa dimasuki dan ditempati oleh malaikat maupun oleh roh-roh jahat, tergantung dari sikap manusia yang ada di suatu wilayah. Meskipun bumi ini kepunyaan Tuhan, tetapi Dia telah meletakkan semuanya di bawah kaki manusia, artinya ada di bawah tanggung-jawab manusia.
Saat Setan berkata kepada Yesus kalau semua dunia dan kemuliaannya telah diberikan kepadanya (Luk. 4:6), Setan mengatakan separo kebenaran. Dunia memang sudah diberikan kepada setan, tetapi bukan oleh Tuhan, melainkan oleh manusia saat jatuh dalam dosa!
Salah kalau menganggap Setan punya ijin Ilahi untuk menyerang lingkungan dan kota-kota kita. Setan bisa punya jalan masuk ke wilayah kegelapan dan mendudukinya hanya kalau manusia di wilayah itu, lewat dosa-dosanya, mengijinkannya.
Oleh karena itu Yesus mengatakan kepada gereja-Nya, ‘apapun yang kalian ikat di bumi akan diikat di sorga, dan apapun yang kalian lepaskan di bumi akan dilepaskan di sorga’ Ini dikatakan dua kali, di Mat. 16:19 dan di Mat. 18:18. Yesus memberi perintah sama tetapi dalam situasi yang berbeda. Konteks di Mat. 16 berurusan dengan Setan sementara fokus di Mat. 18 berurusan dengan dosa. Dua dunia ini saling terkait. Dosa-dosa umat manusia, pikiran-pikiran jahat, perkataan dan perbuatannya, merupakan perlindungan Setan di suatu wilayah dan kota kita! Sebab itu kebenaran yang ada di gereja kota atau wilayah mampu mengusir dan menggantikan kuasa jahat yang ada dengan cara melenyapkan tempat-tempat berlindung dan sembunyi Setan. Dia bisa saja berusaha tetapi tidak akan mampu tinggal dan melekat. Jadi, saat gereja benar-benar mendekat kepada Allah Setan akan lari.

06-Jul-2013#3 Tuhan Menjagai Kota – Rumah Tuhan itu Rumah Doa; doa syafaat membawa kehadiran Tuhan di suatu kota. Jika Tuhan membangun rumah maka Dia yang akan menjagai kota. Bangunan Tuhan ini akan terjadi saat umat-Nya berdoa, mengasihi dan menanamkan dirinya di kota masing-masing, diberdayakan oleh pengurapan-Nya. Rumah Tuhan ini yang akan mengubahkan komunitas kita!
Yesus mengkonfirmasi hal ini dengan janji-Nya yang mengatakan Dia akan membangun gereja-Nya dimana alam maut tidak akan menguasainya. Dia menyatakan jika rumah-Nya dibangun di atas dasar ketaatan Firman-Nya maka kubu-kubu kejahatan yang mencengkeram individu dan kota-kota akan dihancurkan. Kuasa-kuasa kegelapan akan didesak keluar oleh kepenuhan Roh Tuhan yang ada di gereja wilayah. Paulus memberitahu bahwa melalui gerejalah berbagai hikmat Allah dinyatakan ke para penguasa dan pemerintahan di tempat-tempat tinggi (Ef. 3:10). Dan apa yang terjadi di dunia roh? Gereja akan diberkati dengan segala berkat rohani yang ada di sorga dalam Kristus. (Ef. 1:3). Pengaruh yang memenangkan masyarakat ini datangnya dari sorga; Tuhan menjagai kota!
Jika gereja tidak dibangun sesuai dengan arahan Kristus tetapi tetap mementingkan-diri dan terpecah-pecah, penguasa dan kuasa punya jalan lebih kuat lagi atas jiwa-jiwa manusia. Di beberapa kota, roh kejahatanlah yang menjagai kota. Kita langsung bisa merasakan perbedaan awan tekanan sewaktu memasuki suatu kota. Penghalang yang tidak kelihatan menandai pengaruh roh yang menguasai masyarakatnya. Kuasa jahat di area tersebut itu merupakan orang kuat yang dipersenjatai, yang menjagai wilayahnya agar hartaya tidak direbut (Luk 11:21).
Tetapi saat gereja mentaati Kristus, akan terjadi kesatuan antar umat percaya dimana kuasa neraka tidak akan mampu menahannya. Melalui gereja – doanya, kasihnya, dan tindakannya – Tuhan menjagai kota.

05-Jul-2013#2 Hakekat Sungai Allah Sedang terjadi kebangunan. Tetapi gerakan Tuhan ini tidak memberi dampak yang sama di setiap kota. Wilayah-wilayah dimana gerejanya masih terpisah-pisah akan dilewatkan dan kegelapan akan tetap meningkat di wilayahnya. Penghalang kebangunan bukan hanya iblis tetapi juga kubu-kubu kesombongan agamawi dan pembenaran-diri yang ada di gereja-gereja. Yohanes Pembaptis memberi peringatan kalau ‘Setiap gunung dan bukit akan menjadi rata.’
Sama seperti hakekat sebuah sungai, sungai kehidupan kekal akan menghindari juga tempat-tempat tinggi atau gunung-gunung. Sungai akan mengalir secara alami memasuki lembah-lembah dan tempat-tempat rendah. Sebelum kita benar-benar disiapkan bagi Yesus, gunung kesombongan kita harus diruntuhkan. Yohanes Pembaptis ditempatkan Tuhan di Lembah Yordan, tempat paling rendah di dunia. Tuhan memulai karya terbesar-Nya di tempat yang paling rendah di bumi. Begitu juga setiap mereka yang akan Tuhan pakai dengan luarbiasa akan diberdayakan melewati lembah-lembah kerendahan.
Jika sepertinya Tuhan melalaikan gereja kita, atau kita sepertinya terlalu rendah untuk Tuhan pakai, ingat pesan Yohanes Pembaptis yang menguatkan, ‘Setiap lembah akan diratakan’ (Yes. 40:4; Luk 3:5). Jika kita merasa seperti lembah yang ada di antara gunung-gunung Tuhan, ketahuilah kalau saat kita terhubung dengan gereja lain di kota untuk berdoa maka kita akan diangkat dan diratakan.
Tuhan memberi anugerah kepada mereka yang rendah-hati, dan bersama-sama mereka akan dibawa sebagai kekristenan murni yang baru, yang memberitakan pengampunan Kristus yang kekal, yang menjadi contoh kasih-Nya satu dengan yang lain.

04-Jul-2013#1 Gereja Kota – Untuk bisa memenangkan peperangan di suatu kota diperlukan adanya gereja kota. Usaha-usaha terpisah dan sendiri-sendiri tidak akan bisa menghentikan arus meningkatnya kejahatan di suatu kota. Oleh karena itu gereja Kristus tidak bisa mengisolir-diri satu dengan yang lain. Gereja Kristus yang bersatu itulah yang dinamakan rumah Tuhan. Yesus berkata, ‘Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan.’ (Mat. 12:25).
Secara universal setiap orang Kristen itu bagian dari rumah Tuhan yang kekal. Sesungguhnya rumah Tuhan akan berfungsi hanya saat kita ‘membangun bersama’, dimana gereja menjadi ‘rumah Tuhan dalam Roh’, sebagai satu gereja kota yang hidup, satu, dan berdoa. Rumah Tuhan akan terdiri dari berbagai gereja Injili, Pantekosta, Tradisi, dan Kharismatik; gereja yang bebas dari pandangan ras dan kelas. Ini merupakan orang-orang Kristen di suatu kota yang mengenal Yesus sebagai Tuhan, percaya kebenaran Firman dan berkomitmen satu dengan yang lain sebagai saudara, meskipun masing-masing masih tetap mempertahankan denominasi dan identitasnya masing-masing, mereka secara unik dikomitmen bersama untuk memberi kesembuhan komunitas mereka.

MENALUKKAN PIKIRAN KEPADA KRISTUS - Francis Frangipane       Home
03-Jul-2013#3 Keserupaan dengan Kristus  - Oleh karena itu, kita harus belajar melihat secara obyektif, jujur, setiap pemikiran atau sikap kita yang tidak serupa Kristus dan pengajaran-Nya. Pemikiran-pemikiran harus ditawan dan sikap-sikap salah harus disalibkan. Kita harus membuat jalan dalam diri kita untuk kedatangan Tuhan. Kita harus mengijinkan meningkatnya hadirat Dia terserap kuat masuk ke roh kita sehingga kita bukan sekedar percaya dalam Dia, kita juga percaya seperti Dia. Kasih-Nya, pikiran-pikiran dan kerinduan-keriduan-Nya mengalir keluar dari dalam diri kita secara alami seperti keluarnya buah dari pohon.
Sebagai akibatnya, saat kita mencoba mengenal dan menghancurkan benteng-benteng roh jahat, benteng kedua yang harus di lenyapkan adalah benteng ketidak-percayaan. Ini skema pemikiran yang menyatakan kalau menyerupai Kristus itu hal yang tidak mungkin. Inilah yang menyandera orang sehingga kerohaniannya tidak bisa bertumbuh. Kebohongan dan belenggu yang diikatkan ke hati kita harus diputuskan dari kehidupan kita, karena keserupaan Kristus itu bukan hanya mungkin, tetapi merupakan destiny kita.
Karena itu marilah sekarang kita berdoa. Biarlah Roh Kudus bangkit dan membanjiri hati kita. Jika kita menderita karena ikatan ketidak-percayaan yang mengatakan kalau kita tidak akan pernah bisa menjadi seperti Kristus, penipuan tersebut sekarang mulai dihancurkan.

‘Tuhan Yesus, saya menyerah kepada-Mu. Saya deklarasikan sesuai Firman Tuhan, karena kuasa-Mu akan menundukkan segalanya kepada-Mu sendiri, senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. (2 Kor. 10:3-4). Saya bertobat karena telah mendengar kebohongan kalau saya tidak akan bisa seperti Kristus, sebagai dalih untuk melakukan dosa dan berkompromi dengan keyakinan. Dalam nama Yesus saya meninggalkan cacat-cacat saya, kepenuhan dosa saya, hakekat manusia lama saya, dan dengan anugerah Tuhan dan kuasa Roh Kudus-Mu saya meruntuhkan benteng-benteng ketidak-percayaan yang ada dalam pikiran saya. Karena persembahan sempurna Yesus Kristus, saya sekarang ciptaan baru. Dan saya percaya kalau saya akan berjalan dari kemuliaan ke kemuliaan, yag terus-menerus diubahkan mejadi gambar Yesus sewaktu saya berjalan bersama-Nya dalam anugerah-Nya.’ 

02-Jul-2013#2 Meruntuhkan Kubu - Dalam mengenal apa yang salah dalam diri kita, kita harus bisa melihat / mengenal standar kebenaran Tuhan. Daud di puncak sukacitanya, dan Ayub di lobang kesengsaraannya, demikian juga setiap orang yang telah merenungkan kehidupannya, akan menghadapi pertanyaan yang sama: Siapa sih manusia itu?
Penulis kitab Ibrani juga menanyakan pertanyaan ini, tetapi jawab yang dia terima mengangkatnya untuk melihat wajah Allah, dan ‘Kami ... melihat ... Yesus’ (Ibrani 2:9). Dari cara pandang Bapa, misteri identitas manusia itu disingkapkan dalam kehidupan Yesus Kristus. Kristus itu ‘yang sulung di antara banyak saudara’ (Roma 8:29). Dia itu sulung sorgawi; Dia merupakan rancangan Bapa bagi umat manusia. Saat kita memikirkan tentang misteri kemanusiaan, kita akan menemukan jawabnya dalam memandang Yesus Kristus. Dia itu bukan hanya Juruselamat kita, tetapi juga yang menetap dalam hidup kita, yang akan menyerupakan kita dengan diri-Nya (Ibrani 2:10; Roma 8:29).
Mari kita sadari juga kalau hanya Yesus yang bisa menjadi Yesus. Seberapa besar kita menyerah kepada-Nya, saat kita melekat kepada-Nya dan firman-Nya melekat pada kita, sebesar itulah Dia akan menumbuhkan kehidupan yang bukan hanya sekedar serupa Dia, tetapi kehidupan-Nya yang sejati! Kristus sendiri yag akan hidup dalam kita, yang akan menggenapka tujuan eksternal Allah, yaitu menjadikan manusia segambar Dia. Kehadiran Tuhanlah yang akan muncul dalam diri kita, dan yang menjadi senjata dahsyat untuk peperangan, dan memberdayakan kata-kata kita denga otoritas saat kita meruntuhkan benteng-benteng musuh.

01-Jul-2013#1 Kubu Perlindungan – Hanya sebagai orang Kristen saja tidaklah menjadikan kita sempurna. Ada banyak kubu-kubu atau benteng-benteng perlindungan orang kuat yang ada dalam diri kita yang perlu kita kenali. Jarang ada orang Kristen yang tidak dibatasi paling tidak oleh satu dari benteng-benteng berikut: ketidak-kepercayaan, kasih yang dingin, rasa takut, kebanggaan, tidak mengampuni, nafsu, serakah, atau kombinasinya, dan juga kemungkinan yang lain-lainnya.
Karena kita biasanya terlalu cepat memaafkan diri maka sulit untuk mengenali area-area penindasan roh jahat yang ada dalam hidup kita. Bagaimanapun juga, pemikiran, sikap, dan persepsi kitalah yang kita pergunakan untuk membenarkan dan membela-diri, seperti yang tertulis di Amsal 23:7, ‘Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. "Silakan makan dan minum," katanya kepadamu, tetapi ia tidak tulus hati terhadapmu.’
Dengan kata lain, esensi siapa kita sebenarnya ada di kehidupan-pemikiran kita. Oleh karena itu sebelum pelepasan apapun benar-benar berhasil kita harus jujur mengenali dan mengakui kebutuhan kita. Kita harus hentikan kepura-puraan kita kalau segala sesuatuya itu baik. Kita harus merendahkan hati kita dan mencari pertolongan. Kalau memang kita serius untuk itu maka benteng pertama yang Tuhan harus singkirkan ialah kesombongan. Sebab sebelum seseorang mau mengakui kalau dia membutuhkan suatu pelepasan, dia tidak akan pernah bisa lepas dari orang-orang kuat yang mencengkeramnya.

MELEPAS TOPENG - Sean Dunn       Home
30-Jun-2013#3 Melakukan doa-doa internal – Di Mazmur 139:23-24 Daud berdoa, ‘Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!’ Kalau Daud yang berkenan kepada Allah masih memakai doa itu maka doa tersebut pasti baik juga bagi saya. Jadi daripada mendoakan apa yang saya inginkan, saya mulai mendoakan diri saya untuk menjadi apa. Saya minta Tuhan mengubah saya agar serupa Dia dan memberi saya keteguhan dan kekuatan untuk menjadi orang seperti apa yang Dia inginkan. Dan Tuhan mulai menyingkapkan kehendak-Nya dalam diri saya dan kepada saya. Saya minta agar Dia membuka mata saya sehingga saya bisa melihat apa yang Dia lihat, membuka hati saya untuk mempedulikan apa yang Dia pedulikan, dan mengubahkan kerindua saya seperti yang Dia rindukan.
Dan doa-doa itu berhasil. Saya menyadari kalau diri saya menjadi semakin berkurang tidak lagi seperti saya yang sebelumnya (yang membosankan, acuh-tak-acuh, mementingkan diri-sendiri, dan tidak begitu mempedulikan dunia yang di sekitar). Saya semakin menjadi orang yang Dia inginkan (bergairah, peduli, berani, dan ‘Datanglah Kerajaan-Mu’.
Bagi sebagian orag dua disiplin di atas sepertinya terlalu gampang. Tetapi dampak yang diberikan telah mengubahkan hidup saya lebih dari 25 tahuan terakhir ini; itu telah mengubahkan saya.
Saya menjadi semakin berkurang pada citra-diri saya dan semakin mengasihi Yesus.
Jika kalian ingin menghormati Tuhan, mengembangkan Kerajaan, m,enjadi pengikut Yesus yang sejati, yang saat ini tidak sempurna, dan ingin terus bertumbuh dalam iman kalian dan diubahkan setiap harinya, dua disiplin tersebutlah yang perlu kalian lakukan. Dengan cara itu sesungguhnya kalian memberi ijin Tuhan untuk mengubah kalian dari dalam keluar.

29-Jun-2013#2 Setiap hari membaca Firman – Setiap hari dua kali membaca Alkitab. Bertekad menemukan Firman Tuhan yang akan mengubah hati dan hidup saya. Saya mulai baca dua fasal Perjanjian Lama setiap hari sebelum mulai bekerja dan dua fasal Perjanjian Baru sebelum tidur.
Saat pembacaan ada saatnya ada firman khusus yang menguatkan, menginspirasi dan menantang. Di saat lain, ini sebagai latihan untuk menanamkan Firman Tuhan ke dalam hati dan yang akan mulai mengubah saya dengan cara-cara yang tadinya tidak saya lihat. Iman saya bertumbuh lebih kuat. Kehidupaan dosa mulai kehilangan cengkeramannya. Pikiran saya menjadi lebih menyukai Tuhan.
Firman-Nya telah mengubah dan mentransformasi saya. Mulai membentuk saya, mencetak saya dan mengupas kehidupan saya yang rusak. Saat saya memprioritaskaan dan mulai jatuh cinta dengan Firman-Nya, hidup saya menjadi semakin seimbang dan semakin menghormati Tuhan.

28-Jun-2013#Topeng – Saya sedang melepaskan topeng saya. Topeng yang saya pakai agar diri saya yang sebenarnya tidak kelihatan orang lain. Oleh karena itu saat ini saya berupaya keras membiarkan Tuhan membersihkan setiap kotoran yang saya coba sembunyikan.
Topeng itu telah melindungi saya dari peghakiman orang lain, tetapi yang juga telah menghalangi penyembuhan dan pembersihan yang akan Tuhan kerjakan. Saya bergumul dengan beberapa masalah dosa. Saya bukannya mengijinkan Tuhan membantu saya, sebalikya saya bergumul sendirian untuk itu.
Setelah topeng yang bisa menyembunyikan wajah saya mulai retak-retak, saya mulai menjadi malu dan putus-asa sebab dosa-dosa saya tidak layak untuk diketahui mulai kelihatan. Sepertinya banyak mata yang mulai bisa melihat hal-hal yang sangat saya sembunyikan. Sesuatu yang mengerikan dan memalukan. Sekarang di bagian-bagian yang tidak menyenangkan Tuhan itu saya ingin berubah sehingga tidak harus pakai topeng lagi.
Tetapi saya saya tidak tahu bagaimana. Saya lumpuh. Saya mecoba berupaya keras membuat agar saya lebih baik. Denga kata-kata saya seringkali mencambuk  diri. Saya telah mencoba dan berteriak, tetapi semuanya tidak membantu – sampai saya menemukan dua disiplin rohani yang bisa mengubah hidup saya.

TENGGELAM DALAM TUHAN  - Glenn Berteau       Home
26-Jun-2013#3 Menenggelamkan diri - Kita memilih untuk hidup benar dan ketaatan, bukan hanya saat di gereja di hari Minggu, tetapi di sepanjang hari. Kita hidup bagi Tuhan, bukan untuk diri-sendiri. Kita mempelajari Firman Tuhan, berdoa, memberi, melayani dan bertindak seperti murid-murid Kristus – bukan dengan tujuan memperoleh sesuatu dengan memelintir tangan Tuhan agar mau memberkati, tetapi karena kita telah diberkati dengan cara yang tidak bisa dibayangkan!
Saat mempercayakan diri kepada Yesus kita menghisapkan diri dalam kematian dan kebangkitan-Nya sehingga kita juga akan dibangkitkan dari kematian untuk memperoleh hidup yang kekal. Hidup kekristenan itu bukan hanya berbeda dengan hukum-hukum moral dan aturan-aturan kaku atau kebiasaan-kebiasaan untuk diikuti, tetapi mematikan diri-sendiri dan dibangkitkan kembali untuk memperoleh hidup dalam Dia! Dan segala sesuatunya akan berbeda. Hal-hal yang biasanya begitu penting mulai kehilangan cengkeramannya dalam hati kita. Kita ingin mengenal, mengasihi, melayani dan menghormati Tuhan, yang semuanya keluar dari kepenuhan hati dengan ucapan syukur.
Tujuan kita telah diubahkan, hati ditransformasikan dan loyalitas diubahkan untuk selamanya. Paulus meringkas ini dalam transformasi yang radikal, ‘Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.’ (Rm. 6:22-23)
Kita tidak hanya duduk menikmati dan diam di kursi gereja – sebagai orang Kristen munafik! Kita akan bangkit, keluar dan mempedulikan orang-orang yang ada di sekitar kita dengan kasih, kerendahan-hati dan kuasa. Identifikasi kita dengan kematian Kristus bukan sekedar teori; itu akan membentuk dan menentukan pilihan kita di setiap saat. Pilihan kita tentunya bermula dari pikiran kita. Jadi lepaskan hakekat dosa kita yang menuntun ke kematian dan biarkan Roh Kudus yang menguasai pikiran kita untuk menuntun ke hidup dan damai sejahtera (Rm. 8:5-6).
Apa yang sekarang kita pikirkan di setiap hari dan sepanjang hari? Jika kita petakan isi pikiran kita selama 24 jam, apa yang disingkapkan mengenai hati dan nilai-nilai kita? Begitu banyak dari kita saat ini yang Yesus keluhakan, ‘Saya telah memberi segalanya kepadamu. Saya letih engkau pakai sebagai jaminan, dan memanfaatkan Saya untuk memuaskan kepentingan-dirimu. Engkau mengeluh saat Saya tidak memenuhi harapanmu. Saya punya harapan-harapan yang Saya mau kalian masuki. Tetapi itu akan menuntut segalanya darimu, tetapi itu yang akan memberimu apa yang sebenarnya diinginkan oleh hatimu.’

26-Jun-2013#2 Hidup lewat kematian - Sebelum Yesus ditangkap Dia mengatakan kepada Filipus dan Andreas, ‘Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.’ (Yoh. 12:24-25).
Yesus datang ke dunia bukan untuk membuat kita nyaman dengan kehidupan dosa dan mementingkan-diri. Dia datang ingin secara radikal mengubah kehidupan seseorang yang telah mengenal-Nya. Dia datang untuk membunuh kehidupan dosa kita sehingga kita bisa mengalami kehidupan sejati. Satu biji gandum tidak akan bertumbuh jika tidak ‘mati’ dengan cara menanamnya.
Yesus tidak hanya menunjuk pada kematian, penguburan dan kebangkitan-Nya sendiri yang hanya berlangsung beberapa hari saja, tetapi prinsip ini diterapkan juga bagi kita. Jika kita menyenangi kehidupan dosa kita – dengan lebih menghargai keberhasilan, kesenangan dan penerimaan orang lain – vitalitas rohani kita akan layu dan mati. Tetapi jika kesukaan kita ke hal-hal yang palsu itu mati – jika kita tidak mempedulikan lagi hal-hal tersebut – kita akan mengalami petualangan sejati dalam mengenal, mengasihi dan mengikut Yesus. Kita akan benarbenar hidup! Tetapi ini merupakan pilihan kita.
Konsep alkitabiah ‘hidup lewat kematian’ bisa ditemukan di seluruh Alkitab. Misalnya, surat Paulus ke orang-orang Roma mengandung rujukan ke hal tersebut (Rm. 6:2-4).
Jadi apa maksud mengikut Yesus? Artinya ‘tercangkok dengan’ Dia dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Yesus mengasihi Bapa dengan segenap hati-Nya; kita akan mengasihi Bapa dengan segenap hati kita. Yesus mentaati Bapa, meskipun harus kehilangan nyawa-Nya; kita akan mentaati Tuhan meskipun itu tidak menyenangkan dan menyakitkan.

25-Jun-2013#1 Yesus bukan hanya melukai Yesus kata-kata dan perbuatan Yesus itu mengandung makna. Dia lemah-lembut seperti domba. Dia menyambut orang-orang yang terbuang sebagai teman, menyentuh orang sakit lepra untuk disembuhkan dan memeluk anak-anak. Meskipun begitu Dia juga menuntut loyalitas dan ketaatan penuh. Jika kita hanya khusus berfokus pada kebaikan dan rasa-belas kasihan-Nya saja, kita hanya akan memahami sebagian saja dari karakter, maksud dan hati-Nya.
Hari ini banyak orang Kristen yang menganggap kalau Yesus Kristus datang ke dunia untuk membuat mereka senang dan berhasil. Di dunia gereja banyak menekankan pada kitab-kitab dan pesan-pesan yang berfokus pada keberhasilan, penggenapan dan kesenangan. Saat mereka mengalami kekecewaan, mereka menganggap kalau Tuhan yang membiarkan mereka jatuh, dan rasa sakit itu bukan bagian rencana-Nya! Mereka menganggap Tuhanlah yang membiarkan mereka luka.
Yesus datang tidak untuk membuat kita tetap merasa lebih baik dengan kedagingan dan dosa-dosa kita. Dia datang untuk mengampuni dosa-dosa kita, dan mentransformasi serta mengubah hati kita sehingga bisa mengenali setiap dosa dan membereskannya, bukan menyenanginya. Untuk isa seperti itu kita ada sesuatu yang mati dalam diri kita. Sesungguhnya Yesus datang bukan untuk melukai, tetapi untuk membunuh kita.

MENGAPA PAULUS PUNYA PENGARUH DAN DAMPAK BESAR? - Joseph Mattera       Home

24-Jun-2013#10 Mengakhiri dengan baik – Sayangnya banyak pemimpin tidak melakukan seperti yang Paulus lakukan tetapi bertindak seperti duabelas rasul Yesus saat Dia ditangkap yaitu meninggalkan Yesus! Saat Paulus di penjara dia menuliskan kalau tidak ada seorangpun yang beserta dia kecuali Lukas (2 Tim. 4:9-11).
Banyak orang yang mengatakan banyak pemimpin yang tidak mengakhiri pelayanannya dengan baik seperti Paulus. Sebelum kematiannya yang mendekat Paulus menuliskan kepada , ‘Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Mari, dalam terang kehidupan Paulus, kita sebagai Tubuh Kristus perlu mendefinisi-ulang dan mengukur keberhasilan tujuan pelayanan kita sehingga kita juga dimampukan untuk mengkahiri pertandingan kita dengan sukacita dan yang pada akhirnya mempersembahkan mahkota kita di kaki Yesus.

23-Jun-2013#9 Memiliki kasih yang besar akan gereja dan kerajaan Tuhan – Paulus senantiasa mempedulikan keadaan gereja yang dia bangun. Dia terus-menerus merindukan mereka yang dia bimbing kepada Kristus (Flpl. 1:8) dan terus menyertai mereka bertumbuh (Kis. 15:36).

Terlalu sering kita punya tujuan untuk memenangkan jiwa tetapi tanpa ada rencana untuk menumbuhkannya, melatih dan menyatukan jiwa-jiwa yang sudah dimenangkan bertumbuh dalam suatu gereja. Yesus dengan sangat jelas mengatakan bahwa kalau kita mengishi Dia, kita harus memberi makan domba-domba-Nya (Yoh. 21:15-17) agar bisa terus bertumbuh seperti yang memang Yesus harapkan.

22-Jun-2013#8 Belajar menjadi kuat dalam kelemahan – Sementara para pemimpin saat ini membanggakan keberhasilan pelayanan mereka, Paulus belajar bermegah dalam kelemahannya sehingga kuasa Kristus bisa tinggal ke atasnya (baca 2 Kor. 12:1-7).
Paulus paham bahwa karena ada kebanggaan manusiawi maka Tuhan harus mengijinkan situasi dan kondisi yang ada memporak-porandakan dalam hidup kita sehingga bisa belajar mempercayakan-diri kepada Tuhan yang telah membangkitkan orang mati (2 Kor. 1:9). Tidak ada pemimpin besar di dunia yang tidak pernah mengalami tantangan besar baik dalam kehidupan pribadi maupun pelayanannya!
Paulus begitu dipakai untuk melakukan pelayanan dalam kelemahan dan ketidak-nyamanan fisik sehingga dia sanggup menyembah Tuhan di penjara, bahkan meskipun sehabis dicambuki dan terantai (Kis. 16), yang mana hal itu menggerakkan Tuhan yang dahsyat untuk melahirkan kebangkitan di Eropa! Paulus tahu kalau setiap situasi yang menekan dalam hidupnya akan diubahkan menjadi kebaikan bagi Injil sehingga tidak peduli apapun yang Setan lemparkan kepadanya, Kristus pada akhirnya yang akan selalu dimuliakan (baca Flp. 1:12-14)!

21-Jun-2013#7 Digairahkan akan Yesus Kristus dan memprioritaskan yang utama – Rahasia keberhasilan Paulus ialah kemampuannya melupakan keberhasilan masa lalunya dan melanjutkan perjalanan dengan memandang dan mengarahkan hatinya ke hadiah terbesar di alam semesta: Tuhan Yesus Kristus! Paulus mengatakan bahwa segalanya itu sampah agar bisa memenangkan Kristus. Dan bukan lagi dia yang hidup tetapi Kristus yang hidup dalam dirinya (Flp. 3:1-15; Gal. 2:20). Sekarang ini banyak pemimpin yang lupa kalau kewajibannya itu bukanlah kepada mereka yang kita layani, tetapi untuk mengasihi dan mencari Tuhan, yang telah memanggil kita untuk melayani!

20-Jun-2013#6 Berani dan setia dalam penganiayaan – Paulus begitu mendedikasikan hidupnya bagi Kristus dan gereja-Nya sehingga dia hidup seperti orang yang telah mati tanpa memiliki keinginan untuk diri-sendiri! Tidak peduli apa dia dirajam mati, begitu bangkit kembali dia masuk kembali ke kota di mana para perajamnya tinggal, untuk melanjutkan memberitakan Injil (Kis. 14:19-20)! Dia menulis ke orang-orang Filipi kalau dia ingin membesarkan Kristus yang ada dalam tubuhnya, baik dalam hidup maupun dalam matinya (Flp. 1:20-21).

19-Jun-2013#5 Mampu mengenali masalah utama dan menuliskannya dalam inspirasi Roh Kudus – Paulus begitu tehubung dengan setiap gereja-rumah melalui sistem jaringan apostolik yang komplek sehingga dia punya ‘telinga’ yang sanggup mendengar apa yang sedang terjadi di bagian paling bawah dan mampu menangani permasalahan sebelum menjadi liar dan bisa menghancurkan gereja (suratan Galatia, Tesalonika, dan Filipi misalnya.)
Surat-surat yang dia tuliskan begitu sarat dengan doa dan inspirasi, hikmat dan doktrin Roh Kudus sehingga suratannya menjadi bagian besar Perjanjian Baru kita, yang sampai saat ini, lebih dari 2000 tahun kemudian dipakai sebagai petunjuk dan perintah bagi milyaran umat percaya di dunia! 

18-Jun-2013#4 Membangun jaringan apostolik kompleks yang bertahan selama mungkin – Setiap gereja rumah yang dibangun Paulus pada akhirnya membangn gereja-gereja rumah lain di kota yang sama, yang pada akhirnya membentuk jaringan gereja-rumah di masing-masing kota. Masing-masing jaringan gereja-kota kemudian menjadi suatu hub-apostolik yang menghubungan seluruh jaringan-jaringan gereja-kota yang secara keseluruhan disatukan bersama melalui surat-surat apostolik berotoritas dan juga dengan mengirimkan para pemimpin keliling. Jadi, Paulus menjadi  ahli bangunan jaringan apostolik yang kompleks yang mampu mengkomunikasikan Injil ke berbagai ragam kepercayaan, beragam bahasa dan budaya yang ada di kota masing-masing di jamannya.

17-Jun-2013#3 Membangun gereja kokoh di kota-kota kunci – Paulus memiliki visi untuk pelayanan kota dan penginjilan di kota-kota utama kekaisaran Roma. Di Perjanjian Baru kita bisa melihat pelayanan Paulus banyak berkonsentrasi di Filipi, Kolose, Tesalonika, Korintus, Efesus, Antiokia, Yerusalem, Lakonia, Derbe dan di kota-kota lain. Dia pergi ke tempat-tempat dimana banyak orang tinggal sehingga Injil bisa punya dampak dalam lintas-budaya, lintas-wilayah, dan multi-generasi!

16-Jun-2013#2 Menyiapkan para pemimpin kunci yang mampu menghasilkan pemimpin lain – Paulus menunjukkan kunci utama membangun gereja yang kuat ialah dengan memiliki orang-orang setia yang memiliki karunia mengajar untuk memuridkan. Merekalah yang melayani jemaat (2 Tim. 2:2). Ini juga prinsip Yitro yang diikuti Musa di Kel. 18:15-23 dimana pemimpin utama berfokus untuk mengembangkan mereka yang berpotensi memimpin orang lain sehingga mampu memperhatikan orang banyak tanpa terjadi kehangusan-kepemimpinan. Paulus mengerti bagaimana Tuhan menempatkan para pemimpin di Tubuh Kristus sebagai fondasi kuat suatu gereja. Baca 1 Kor. 12:28-31.

15-Jun-2013#1 Memiliki anak-anak rohani – Dia menyebut Timotius anaknya dan membangun pelayanan apostolik baginya,  yang merupakan pola pelayanannya. Saat dia menuliskan ke gereja Korintus dia mennekankan kalau dia adalah bapa mereka dalam Injil, bukan hanya sebagai guru (1 Korintus 4:15).

HYPER-GRACE  - JDavid & Nancy Ravenhill        Home
14-Jun-2013#4 Buah Anugerah Sejati – Yudas merasa sangat terganggu dengan kesalahan sehingga menuliskan, ‘supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.’ (Yudas 3). Mengapa? Karena mereka yang ada di gereja yang menyelewengkan anugerah Allah dan menjadikannya itu sebagai pembenaran. Ini juga pengajaran terselubung Izebel di gereja Tiatira. Tentunya Izebel tidak dengan terang-terangan mengajarkan tidak masalah untuk melakukan seks amoral, tetapi buah penyelewengan pesan tersebut menuntut orang untuk melakukan aktivitas amoral.
Banyak pendukung dan pembela pesan hyper-grace yang mengatakan kalau mereka memperoleh pewahyuan segar mengenai anugerah, tetapi justru buah pengajaran mereka yang memberi aib ke anugerah sejati Allah yang ingin mereka beritakan agar kelihatan lebih baik lagi.
Bagi mereka yang terperangkap dalam ajaran palsu ini dihimbau dalam terang Firman Tuhan mencermati-ulang apa yang telah mereka percayai daripada memegang terus trend ‘pengajaran terbaru’ yang tidak dilandasi esensi kebenaran alkitabiah. Jika buah pengajaran yag diberikan tidak membangkitkan kerinduan lebih lagi untuk mengejar dan untuk serupa dengan Tuhan, kita harus menghindarinya sama seperti kalau mengindari tulah. Anugerah sejati memampukan seseorang hidup dan berjalan dalam kemenangan atas dosa, kedagingan, dan kejahatan. Segala sesuatu yang tidak mampu memberikan itu bukanlah anugerah sejati Tuhan.

13-Jun-2013#3 Sikap Paulus dan Yesus – Petrus dan Paulus telah melihat Tuhan, satu-satunya perwudujan anugerah dan kebenaran. Jika ada orang yang punya pewahyuan dan pemahaman benar tentang anugerah, Petrus dan Paulus-lah yang memenuhi syarat.
Paulus harus mengoreksi orang Roma atas kecenderungannya melecehkan atau menyalah-gunakan anugerah dengan terus melakukan dosa. Ajaran penyelwengan anugerah ini yang sekarang muncul kembali di gereja dengan lingkup yang lebih luas lagi. Para pendukung hyper-grace mengajarkan karena dosa-dosa telah diampuni, maka dosa-dosa kita baik yang sekarang maupun yang akan datang sudah diampuni juga. Tidak perlu ada pertobatan lagi bagi umat percaya. Pertobatan itu menurut mereka ialah pengakuan kalau dosa sudah diampuni. Jadi, menurut mereka, mengapa harus menuliskan kembali apa yang sudah dihapus? Begitulah, banyak alasan yang akan dimunculkan untuk membenarkan ajaran mereka.
Tetapi apa yang demikian itu merupakan ajaran alkitabiah yang benar? Paulus di surat pertama ke Korintus memarahi mereka karena tidak mau berurusan dengan dosa saudara-saudara mereka yang menyolok dengan melakukan seksualitas dengan isteri ayahnya. Di suratnya yang kedua, dia memuji kesedihan Ilahi mereka yang membuat mereka bertobat (2 Kor. 7:9-10). Mengapa Paulus harus mendisiplinkan perbuatan yang sesat ini jika memang dosa mereka sudah diampuni? Mengapa menghukum mereka untuk sesuatu yang sudah ada di bawah darah? Yesus mencela lima dari tujuh gereja di Wahyu agar bertobat karena dosa-dosanya.
Jika kita memang menganggap pertobatan itu tidak perlu lagi karena semua dosa telah diampuni, mengapa kita juga harus bertobat pertama kali supaya selamat? Ada kepercayaan di sebagian orang yang mengatakan bahwa semua orang itu sudah selamat, hanya belum ditahui saja, sebab semua dosa telah ditebus. Ini doktrin kebohongan kuno rekonsiliasi universal, atau rekonsiliasi akhir, yang dihidupkan kembali.

12-Jun-2013#2 Anugerah Sejati – Kita sudah memiliki pesan yang mengajar agar menjagai pikiran, tetap apa adanya, taat, tidak melakukan nafsu-nafsu kedagingan yang telah ditinggalkan, kudus, mengerjakan sesuatu dengan takut kepada Tuhan, mentaati Firman dan menyingkirkan semua yang jahat, tipu-daya dan kemunafikan. Kemudia muncul suatu pengajaran hyper grace (anugerah yang dilebih-lebihkan) yang menentang pesan-pesan tersebut, dengan mengatakan bahwa kalau kita melakukan, itu hanya sekedar roh agamawi atau legalitas semata. Bahkan disebutkan itu hanya sebagai pekerjaan daging. Disebutkan juga kalau anugerah itu telah membebaskan kita dari semua pekerjaan tersebut dan kita tidak lagi ada di bawah kewajiban apapun juga. Dikatakan kalau anugerah itu diberikan kepada kita tanpa ada ikatan apapun. Apakah pesan yang demikian ini benar-benar anugerah? Apa musuh sudah membutakan mata kita dengan memberikan irisan-tipis kebenaran pesan anugerah – dan kemudian diselewengkan?
Petrus menuliskan, ‘ini adalah kasih karunia (anugerah) yang benar-benar dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya!’ (1 Pet. 5:12). Ini merupakan pewahyuan paling lengkap dan menyeluruh tentang anugerah atau kasih karunia yang disebutkan di Perjanjian Baru. Memang benar kalau anugerah itu sepenuhnya gratis, dan memberi kuasa Tuhan untuk mengubahkan kita. Memang itulah maksud sebenarnya. Paulus menjelaskan, ‘Karena kasih karunia  (anugerah)  Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.’ (Titus 2:11-12).

11-Jun-2013#1 Muslihat Musuh – P
ernah ada orang bijak berkata, ‘Gereja lebih banyak menderita karena ulah orang-orang yang ada di dalamnya daripada ulah yang memusuhi.’ Ini masalah yang sedang kita hadapi sekarang ini dengan melihat gencarnya serangan pengajaran sesat yang menyapu tubuh Kristus. Gambaran profetisnya disebutkan di kitab Wahyu dimana ular menyemburkan dari mulutnya air sebesar sungai untuk menghanyutkan perempuan. Ini sungai pengajaran palsu untuk menipu gereja di hari-hari akhir. Meskipun begitu Tuhan telah berjanji, ‘Di saat musuh menyerbu seperti banjir, Roh Tuhan akan bangkit meningkatkan standar untuk melawannya / Ingg.’ (Yes. 59:19, NKJV).
Salah satu muslihat musuh ialah mengambil apa yang memang sudah baik, dicoba untuk dibuat kelihatan lebih baik. Contohnya ialah pengajaran hyper-grace atau anugerah yang digelembungkan. Apa yang lebih menakjubkan dibandingkan dengan anugerah? Kekristenan tidak terpisahkan dari pesan anugerah. Tidak satupun dari kita yang akan mengenal Juruselamat dan Tuhan kita yang dahsyat tanpa anugerah penebusan dan rekonsiliasi yang telah Dia kerjakan. Tidak ada ajaran sekte, kultus atau agama yang bisa dibandingkan dengan itu. Anugerah itu hanya bisa ditemukan dalam Kristus saja!
Agak membingungkan juga kalau musuh mencoba membuat pesan yang mulia tentang anugerah dan dibuat agar kelihatan lebih mulia lagi, sementara dengan ajarannya itu musuh memasang jerat mematikan melalui penipuan dan penyelewengan.

REFLEKSI-DIRI - Jame Buchan       Home
10-Jun-2013Tempat Tidur Kependekan - Saya pernah diberi warisan tempat tidur yang terlalu pendek untuk badan saya dan punya jeruji pembatas sehingga kaki tidak bisa tergantung keluar. Jadilah, setiap malam saya tidur melengkung seperti bayi. Ternyata di Yesaya 28:20 disebutkan juga, ‘Sebab tempat tidur akan kurang panjang untuk dipakai membujurkan diri dan selimut akan kurang lebar untuk dipakai menyelubungi diri.’
Jika kita saat ini merasa gelisah, mungkin saja hal itu yang sedang terjadi. Kita berusaha menyesuaikan diri pada tempat yang kita warisi dari seseorang, sebuah “tempat tidur” yang terlalu. Atau mungkin kita seperti bayi yang frustrasi karena telah tumbuh terlalu besar untuk bisa tidur di keranjang bayi yang dulu terasa nyaman. Atau mungkin “selimut” doktrin yang dulu terasa enak sekarang sudah terlalu sempit untuk menutupi wawasan yang semakin luas.
Pada suatu hari rombongan nabi yang dipimpin Elisa mengeluh. “Tempat tinggal kami ini terlalu sesak. Biarlah kami ke sungai Yordan mengambil balok sehingga bisa membuat tempat tinggal.” (2 Raja 6:1-2).
“Suatu hari” orang-orang ini sadar akan sesuatu yang ada dalam diri mereka. Pertumbuhan dan perkembangannya tertahan oleh tempat yang mereka warisi.  Tempat itu dahulu memang luar biasa dan terasa nyaman, tetapi sekarang terlalu sesak sehingga mereka harus membangun tempat yang lebih.
Orang-orang rohani ini merasa perlu MINTA IJIN Elisa sebelum mulai membangun. Apakah kita juga merasa perlu mendapat persetujuan orang lain sebelum memulai panggilan yang baru? Jika ya, jangan ditunda!
Dalam kelanjutan kisah ini, orang-orang tersebut terus membawa Elisa dalam perjalanan memperluas wilayah mereka. Mereka tidak menolak melainkan menghormati tempat di mana mereka pernah menerima tudung rohani.
Bagaimana kisah kita sekarang ini? Apakah tempat kita yang dahulu nyaman telah menjadi sesak?
Renungkan tempat tidur yang kita pakai selama ini, selimut penutup yang kita gunakan, dan tempat kita tinggal. Jika kita merasa gelisah membolak-balikkan badan bahkan harus tidur dengan posisi janin, mungkin sudah saatnya untuk melakukan suatu perubahan.

TEROBOSAN - Mike Bacheler & John Belt       Home
9-Jun-2013#10 Berendam dalam Roh – Kita perlu membuat kebiasaan untuk berdiam diri di hadapan Tuhan, mendiamkan semua keributan suara dan jiwa kita. Masyarakat kita dirangsang suara kegaduhan SEHINGGA kesibukan yang dipakai sebagai ukuran pencapaian seseorang. Kita perlu berkomitmen untuk ‘berendam’ di hadirat Tuhan; ya hanya untuk berendam saja. Kita bisa melakukannya dengan mendengarkan musik instrumental dan merenungkan Firman dan berdoa dalam roh. Tekankan pada apa yang Tuhan lakukan, bukan apa yang kita lakukan.
Jika kita berendam dalam hadirat Tuhan dengan suatu cara tetapi tidak merasakan sesuatu, kita bisa mencoba dengan cara lain sehingga kita bisa menerobos; kalau tidak bisa, ya kita terima saja karena itu memang bukan usaha kita, tetapi anugerah. Kita nikmati saja berendam dalam hadirat-Nya. Di suatu kesempatan berendam bisa dilakukan dengan mudah, tetapi di kesempatan yang lain tidak. Minta tuntunan Roh Kudus memimpin secara kreatif dengan memakai dan memanfaatkan berbagai sumber yang perlu agar terjadi terobosan. Ambil otoritas, hancurkan kesepakatan tidak kudus yang telah memasuki pikiran kita, dll. Habiskan waktu dalam penyembahan dan ucapan  syukur. Biasanya di saat kita tidak mengalami hadirat Tuhan itulah saat Tuhan akan membantu kita menerobos dengan cara yang berbeda.
Kuncinya ialah menemukan apa yang bisa membantu kita untuk mengalami hadirat-Nya. Begitu kita melakukan terobosan, berendam dalam Roh Kudus akan menjadi mudah.

8-Jun-2013#9 Doa dengan Roh dan Pengertian – Saat kita berdoa dengan roh atau dalam bahasa roh, akan mempercepat dan memperkuat kekuatan kita yang ada di dalam. Kita sedang membangun iman paling kudus kita. Roh kita senantiasa membutuhkan perhatian dan kekuatan yang bisa diperoleh melalui komunikasi aktif kita dengan Tuhan.

7-Jun-2013#8 Firman Tuhan – Saat kita menerima pewahyuan firman Tuhan, apa itu berupa mimpi atau sesuatu yang timbul di hati, itu perlu dipelajari dan diuji dengan Firman tertulisnya. Dengan melakukan ini kita akan mengokohkan fondasi apa yang telah kita terima. Dengan mempelajari Firman kita juga bisa menerima pewahyuan. Firman Tuhan dan pewahyuan itu bekerja dua arah.

6-Jun-2013#7 Pewahyuan – Minta Roh Kudus mencurahkan roh pewahyuan dan hikmat untuk membantu kita melakukan terobosan. Saat kita menerima firman-Nya, itu tidak akan bisa diambil kembali. Firman-Nya akan membalikkan tanah hati kita sehingga kita siap melakukan kehendak-Nya. Inilah percakapan kita dengan Tuhan. Kita sudah berbicara kepada Dia, tetapi saat ini Dia yang berbicara kepada kita. Ingat, Tuhan itu selalu punya sesuatu untuk dikatakan dan tunjukkan kepada kita, pertanyaannya ialah apa kita mendengarkan? Mimpi, penglihatan, dan suara di dalam, atau kesaksian roh, itu cara-cara Tuhan berbicara kepada kita.

5-Jun-2013#6 Penyembahan, Pujian dan Ucapan-syukur - Ada beberapa senjata yang bisa kita pakai untuk melakukan terobosan:
Yang pertama ialah Penyembahan, Pujian dan Ucapan-syukur. Hampir semua terobosan diawali dari sini, meskipun ada beberapa perkecualian. Kita harus terus-menerus mempersembahkan pujian kita kepada Tuhan. Ini kunci penting terobosan. Dengan ucapan-syukur sikap hati kita memainkan peranan besar dalam terobosan. Ucapan-syukur itu fondasi yang baik untuk memasuki ‘roh yang menyembah.’ Tanpa ini kita hanya sekedar membuka mulut untuk mengeluarkan kata-kata kosong yang tidak berarti.
Lagu-baru merupakan senjata dahsyat dalam melakukan terobosan di hidup kita. Tuhan menyanyikan lagu-lagu pembebasan bagi kita. Jika kita menangkap lagu-lagu tersebut bersepakat dengannya kita akan mengalami pembebasan oleh Roh-Nya.
Begitulah, kita akan bebas dalam menyatakan kasih kita kepada Tuhan dalam penyembahan. Tidak ada seperangkat aturan atau petunjuk yang cocok bagi semua orang. Beberapa orang menemukannya dengan melakukan tarian, dengan mengibarkan panji-panji, memainkan alat-alat musik, dan lain-lain, semuanya sebagai sarana untuk membantu memasuki penyembahan. Jika dengan tarian, ingat kalau Daud menari dengan segenap kekuatannya di hadapan Tuhan. Apa kita menari atau menekuk lutut dan bersujud dengan tenang, ekspresi yang bisa kelihatan dari luar itu, yang kita persembahkan kepada Tuhan, sebagai tanda kalau kita memang benar-benar masuk dan menikmati hubungan dengan Tuhan, dan membebaskan diri dari rasa malu dan bersalah kita. Semua itu kita lakukan karena kita memang sudah memilikinya dalam Kristus.

4-Jun-2013#5 Menyediakan Waktu Bersama Tuhan - Jika kita belajar hidup dalam terobosan, kita menggerakkan diri kita memasuki suatu tempat berkat dan kelimpahan tertumpah keluar memasuki kehidupan orang lain. Kita bisa memiliki berkat yang lebih besar untuk diberikan ke kehidupan orang lain saat kita hidup dalam terobosan. Hidup dalam terobosan itu diawali saat kita ada bersama Tuhan. Kunci terobosan pribadi untuk masing-masing orang itu kelihatannya berbeda-beda, meskipun ada beberapa cara yang umum. Bisa saja dalam kehidupan sehari-hari kita ada satu hal atau keadaan yang bisa membantu kita secara khusus untuk melakukan terobosan. Meskipun kita sudah memiliki semua senjata untuk melakukan terobosan biarlah kita tetap fleksibel sehingga benar-benar terobosan bisa terwujud dalam hidup kita.

3-Jun-2013#4 Menghidupi Kehidupan Terobosan – Dikatakan bahwa terobosan itu lebih baik dibandingkan mujizat. Ini suatu kebenaran. Jika kita hidup dalam terobosan kita akan menjadi saluran mujizat, lebih dari sekedar penerima. Sesungguhnya di dalam diri kita ada yang berteriak, ‘Belum cukup!’ Kej. 32:24-26 menuliskan, ‘Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."’
Tuhan mencari sesuatu di dalam diri kitayang tidak pernah tenang jika tidak mendapatkan yang yang terbaik dari Dia, berkat-Nya. Yakub memiliki rasa putus-asa ini dalam hidupnya. Dia tidak akan membiarkan pergi sampai Tuhan memberkati dia. Kita perlu belajar bergumul dengan Tuhan, mendesak masuk ke realita hadirat-Nya. Kita tidak perlu menunggu-nunggu terjadinya sesuatu. Sebaliknya kita perlu mengaduk dan mengobarkan apa yang telah Tuhan taruh di dalam diri kita. Kelaparan dan kehausan akan Dialah yang menjadikan kita akan menerobos ke realita kemuliaan-Nya yang lebih besar. 2 Tim 1:6, ‘Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.’

2-Jun-2013#3 Contoh-contoh terobosan di Alkitab – Pertempuran di Yerikho itu bukanlah hasil pengerahan pasukan untuk mendobrak pintu gerbang kota. Itu sebagai akibat umat Allah yang mentaati dan mengikuti strategi yang Tuhan berikan sehingga menghasilkan terobosan dan memperoleh kemenangan. Yerikho memiliki dua tembok, di sebelah dalam dan luar, masing-masing dengan ketebalan 6 meter. Penduduk Yerikho tidak pernah membayangkan kalau kedua tembok tebal tersebut bisa diterobos, ataupun dihancurkan seketika. Memang Tuhan kita sanggup membuat terobosan di tengah-tengah kemustahilan.
Roh Kudus, kekuatan paling dahsyat di alam semesta, saat ini sedang aktif di bumi. Kita seringkali tidak bisa membayangkan bahwa kuasa-Nya itu sama dengan kuasa yang membangkitkan Yesus dari kematian.
Roma 8:11 menuliskan, ‘Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.’ Kita perlu mempercayai Tuhan dan minta kepada-Nya untuk melepaskan kuasa Roh Kudus, kuasa kebangkitan, di hidup kita.
Alkitab juga mengatakan kalau pengurapan itu menghancurkan kuk. Banyak umat percaya di hari-hari ini yang berjalan keliling dengan memikul kuk berat yang bberupa pengharapan agamawi sampai ke pemikiran aneh dan penuduhan. Kerinduan Tuhan ialah memanifestasikan terobosan untuk menghancurkan kuk-kuk dengan pengurapan (Yes. 10:27).
Ada saatnya menifestasi terobosan datang untuk memberikan keteduhan damai sejahtera ke suatu situasi seperti saat Yesus meneduhkan badai. Badai itu bukannya perlahan-lahan teduh, tetapi seketika, dan teduh sekali! Tuhan ingin memberikan kedeuhan besar dari banyak badai kehidupan yang kita hadapi. Bahkan, meskipun perubahan yang terjadi diluar tidak seketika, kita masih tetap akan mengalami keteduhan besar di dalam hati kita.
Tuhan itu sepertinya selalu memenangkan kemenangan besar bagi dan melalui umat-Nya.
Di hari-hari mendatang kita tidak hanya bisa melihat meningkatnya terjadinya tanda heran dan ajaib, tetapi juga terobosan yang dimanifestasikan karena kekuatan Tuhan yang mendadak dilepaskan memasuki situasi kemustahilan yang perlu diubahkan. Mari kita mendoakan dan mewujudkan hal ini terjadi.

1-Jun-2013#2 Terobosan Yang Termanifestasi – Apa yang dipercayai sebagai salah satu aspek terkuat hakekat terobosan ialah terobosan yang termanifestasi. Tuhan bukan hanya menerobos memasuki situasi dari satu arah, tetapi juga yang menempatkan diri-Nya di pusat yang membutuhkan perubahan, dan memanifestasikan kekuatan, hadirat dan kemuliaan-Nya. Ini sesungguhnya yang dimaksud dengan, ‘Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?’ (Rom 8:31)
Kata terobosan berasal dari kata Ibrani ‘perets’ yang berarti ‘memecah.’ Zefanya 3:17 menyatakan ‘TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. (Ing. the Lord thy God in the midst of you is mighty.’ Di ayat ini kata ‘di antaramu’ berarti: bagian yang paling dekat, pusat.
Tuhan ingin datang sebagai pahlawan yang perkasa untuk menyatakan diri-Nya yang kuat di tengah-tengah semua hambatan, penghalang dan rintangan yang musuh bangun untuk menghentikan tujuan Tuhan.

Sama seperti pusat bom nuklir atau pusat gunung berapi, saat terjadi ledakan, semua rintangan yang ada di segala arah akan dihancurkan. Terobosan dalam kesembuhan fisik, keuangan, hubungan atau bidang-bidang lainnya. Kerinduan Tuhan ialah menunjukkan terobosan yang termanifestasi.
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo untuk Tubuh Kristus