Rabu, 01 Oktober 2014

HegaiHadasa - pemberdaya & penyelaras panggilan

HARIAN:
BULAN-BULAN IBRANI 'pengertian untuk memahami waktu-waktu yang baik sehingga tahu apa yang harus diperbuat'
-

NUBUATAN:
KEPEMIMPINAN:-
THE FINEST WHEAT: Mempelajari Firman Tuhan - bag.7
THE CHRISTIAN ARMOUR: Persenjataan - Bagian-bagian dan Variasinya  
PENGANTAR KITAB: Ayub
ARTIKEL LEPAS:--
SUARA NUBUATAN:  
SEJARAH GEREJA: Awal Kejatuhan Gereja
GEREJA INTI:
GEREJA PERLUASAN:
PELAYANAN 3fC:---
Artikel-artikel:-(kumpulan artikel yang pernah diterbitkan)
Pertanyaan-2:
FAQ

Link ke MDK-BATAVIA (menara doa Batavia)
SEORANG PEMIMPIN TIDAK PERNAH MENGHINDAR DARI KONFRONTASI!

Bacaan Alkitab Harian






Sabtu, 19 Juli 2014

Kirbat Baru (Chuck D. Pierce)

Home
Saat Roh Kudus memulai suatu proses restorasi, Dia telah menempatkan kita dalam suatu musim baru dengan pewahyuan baru dan kehidupan baru: anggur baru. Sebagian besar kita sudah terbiasa dengan Matius 9:17, 'Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.'
Dalam rangka agar terisi dengan anggur baru restorasi, kita membutuhkan kirbat/kantong baru. Kata Yunani untuk 'baru' ialah 'neos', yang berarti sesuatu yang baru secara sama sekali belum pernah dilihat. Tetapi kata itu bukanlah kata yang dipakai di ayat tersebut. Kata yang dipakai ialah 'kainos', yang berarti sesuatu yang telah diperbaharui atau dijadikan baru – sesuatu yang dipulihkan.

Di proses restorasi Tuhan mengambil apa yang sudah ada dan membawanyaa ke tempat baru sehingga Dia bisa mencurahkan kedalamnya apa yang sesungguhnya Dia rindukan untuk diberikan bagi kita. Untuk menjadikan suatu kirbat atau kantong menjadi baru, Tuhan merendam kirbat-lama di air dan menggosoknya dalam rendaman minyak. Penggosokkan di minyak itu merupakan bagian proses untuk menjadikan kita lentur. Hal-hal yang keras itu dihilangkan dengan minyak yang Tuhan gosokkan kepada kita. Minyak itu juga mengandung pengurapan. Begitu kita ijinkan Roh Kudus membawa kita melewati proses penggosokkan, kita hanya menjadi lebih lentur sehingga kitaa bisa menangani semua apa yang Tuhan rindu untuk dicurahkan masuk ke dalam diri kita, tetapi juga kita akan dijadikan mampu mencurahkan keluar dengan takaran yang lebih besar.

Kamis, 19 Juni 2014

4 Cara Merespon Roh Dunia (Billy Graham)

Home
Saat kekaisaran Roma ada kemuliaan dan kuasanya, ada suatu sekte yang dianggap sebagai pengganggu dari sekelompok orang yang sepertinya memiliki sesuatu yang menyala di dalam dirinya sehingga mereka berani tampil beda.
Saat era dimana imoralitas dan kemewahan sebagai gayahidup, orang-orang Kristen menolak dicemari dengan praktek-praktek sensual yang bisa menghancurkan kebudayaan mereka. Di masa dimana kehidupan manusia murah, orang-orang Kristen menaruh tinggi-tinggi nilai-nilai manusia dan destiny jiwa mereka.
Orang-orang Kristen ini menolak dibenamkan ke masyarakat Roma yang tidak punya Allah. Mereka tidak mendengar hukum yang sekarang kita dengar: 'Jika ada di Roma, berbuatlah sebagai yang orang-orang Roma lakukan.' Hukum Roma mulai berusaha menstempel Kekristenan sebagai kesatuan kafir pengganggu.
Orang-orang Roma memiliki gagasan palsu yang menyatakan kalau hatinurani seseorang itu bisa diatur oleh hukum sehingga dengan menyatakan mereka ilegal bisa mengubahkan mereka. Semua harus menyembah Kaisar. Semua harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan penyembah berhala. Semua harus berperilaku seperti orang-orang Roma asli.
Mereka yang tidak mau menyesuaian diri diancam dengan hukuman mati. Banyak dari mereka yang memilih untuk mati daripada menyesuaikan diri dengan Roma dan mengkompromikan hatinuraninya.
Seorang Kristen Roma, Paulus, mengangkat penanya dan menuliskan ke semua orang Kristen di sepanjang sejarah, 'Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna' (Rom. 12:2).
Waktu berubah, tetapi hakekat manusia tidak. Dunia kafir tetap mencoba memberi stempel penyesuaian diri pada setiap pengikut Yesus Kristus. Setiap kesempatan dipakai untuk memberi tekanan yang bisa membebani orang-orang Kristen agar mereka bisa menyesuaikan diri dengan standar-standar dunia.
Rasul Pulus mendorong setiap orang Kristen dimanapun di sepanjang jaman agar tidak menyesuaikan diri dengan sistem-sistem dunia. Seorang Kristen sejati yang menghidupi kehidupan yang taat, merupakan sikap dan tindakan yang seperti suatu teguran yang terus-menerus ke mereka yang menerima standar-standar moral dunia ini.



Dalam kerinduan kita untuk menjadikan Kristus dikenal dan untuk meingkatkan pengaruh gereja, kita cenderung mengira kalau orang-orang Kristen dan gereja bisa dijadikan populer oleh dunia yang tidak percaya. Ini kesalahan fatal. Penyaliban Kristus itu sebagai laknat atau kutukan bagi Setan, dan pesan Injil itu tetap menjadi batu sandungan dan kebodohan bagi dunia. Tuhan mengingatkan para murid-Nya, 'Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.' (Yoh. 15:18). Rasul Yohanes menuliskan, 'Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu' (1 Yoh. 3:13).
Orang-orang Kristen kadang-kadang kelihatan dendam, tetapi jika kita setia kepada Kristus, kita pastilah mendatangkan murka kepada dunia. 'Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya' (2 Tim. 3:12).
Alkitab mengajarkan kalau popularitas bersama dunia itu artinya kematian. Dia sadar kalau satu orang berdiri ditengah-tengah orang-orang kafir dengan mendeklarasikan, 'Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya' (Rm. 1:16), akan bisa lebih banyak membelokkan jalan orang ke Tuhan dibandingkan dengan ribuan profesor agamawi yang hambar.
Kita sering bertanya pada diri sendiri, 'Bagaimana para murid gereja mula-mula bisa menjungkir-balikkan dunia sementara ada jutaan orang Kristen saat ini bahkan tidak bisa berdiri di sisi yang benar?' Jawabnya sederhana saja. Para murid gereja mula-mula itu TIDAK menyamakan imannya dengan dunia. Mereka punya kebenaran, dan mereka MENOLAK untuk mengencerkannya. Mereka memegang iman yang tidak akan dikompromikan.
Karena mereka berani untuk bayar harga menghadang gelombang pemikiran umum dan mau tampil beda, karena mereka berani percaya di saat orang lain ragu-raagu, karena mereka mau mengambil resiko dengan hidupnya dengan apa yang mereka pegang, karena mereka lebih memilih mati daripada hidup dengan kehidupan yang kosong, dunia akan memperhatikan apa yang memotivasi para murid tersebut. Pada waktunya, mereka menjungkirbalikkan dunia filsafat dan agamawi.
Kata-kata Paulus, 'Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini' telah memberi arti dan makna yang luarbiasa pada kita saat ini. Kata-kata tersebut memotong seperti pedang tajam di kehidupan kita. Itu bukan kata-kata yang berkompromi. Didalamnya terkandung tekanan akan panggilan untuk berperang. Kata-kata itu memisahkan antara mereka yang lemah dengan yang kuat. Dan kata-kata itu merupakan kata-kata yang menginspirasi, dan kita butuh mendengarkannya saat sekarang ini. ¤

Pertama, kita tidak harus sama dengan mentalitas dunia - Dunia  dengan iklan-ilklannya, percakapan dan filsafatnya  melibatkan diri secara aktif dalam tugas pencucian-otak raksasa besar-besaran. Banyak hiburan yang dimiringkan ke hal yang memberi makan kekerasan, sex, dan pelanggaran-hukum. Sepertinya dalang kejam sedang memainkan peran yang ada di dunia dengan tujuan utamanya untuk mencuci-otak orang-orang Kristen agar mereka berkompromi dan menyesuaikan diri dengan dunia ini. Sistem pembuangan limbah / kotoran duni ini mengancang untuk mencemari pemikiran orang Kristen. Setan akan terus melakukan pertandingan setiap saat untuk menyita waktu kita membaca Alkitab.
Meskipun begitu,kita masih bisa meendengarkan suara Firman, 'Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus' (Flp. 2:5). Dan, 'Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna' (Rm. 12:2). ¤

Kedua, kita harus tidak sama dengan dunia secara fisik - Tubuh kita adalah bait Roh Allah. Kita tidak menyerahkannya ke bait Baal. Kita harus menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan sebagai 'persembahan yang hidup.' Pakaian kita, sikap dan tindakan kita haruslah untuk menghormati dan memuliakan Kristus.

Ketiga, kita harus tidak sama dengan masyarakat dunia - Dunia mencoba untuk memasukkan kita kedalam masyarakat sekuler dan menjadikan kita ke gambaran dunia, tetapi Kristus mendorong kita agar tidak sama dengan itu. Jelaslah Dia mengatakan ke yang percaya kepada-Nya, 'Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia' (Yoh. 17:16).
Yesus makan bersama pemungut cukai dan orang berdosa, tetapi Dia tidak mengijinkan kelompok sosial menjadikan Dia sama dengan cara-cara mereka. Dia memanfaatkan setiap kesempatan untuk menyatakan kebenarran rohani dan membimbing jiwa-jiwa dari kematian ke kehidupan. Kontak kita dengan sosial bukan hanya akan menyenangkan, tetapi juga harus merupakan kesempatan untuk membagikan iman kita dengan mereka yang belum mengenal Yesus. ¤

Keempat, kita tidak harus sama dengan kerohanian dunia - Kita tidak akan dijadikan sama dengan definisi dunia tentang arti agama, tetapi kita harus yakin kalau kita telah memenuhi persyaratan Tuhan untuk pemuridan.
Tidak ada bangsa lain yang lebih beragama dibandingkan Israel di jaman nabi Yesaya. Bait Allah penuh orang. Mezbah berwarna merah karena darah korban persembahan. Perayaan-perayaan agamawi dilakukan dengan ketat, dan duara orang berdoa terdengar di rumah Allah. Tetapi sedikit ibadah sejati dalam penyembahan Israel. Bangsa mengalami pembusukan moralitas. Berbicara seperti yang diperintahkan Tuhan, Yesaya berkata, 'Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan. Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya.' (Yes. 1:13-14).
Kemudian Yesaya memberitahu bagaimana mereka bisa  dibersihkan dari dosa-dosanya. Dia mengatakan, 'Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat ... Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.' (Yes. 1:16, 18).
Ada ribuan orang yang tidak memberikan dirinya kepada Yesus, karena mereka telah menyamakan dirinya dengan dunia. Mereka takut dikatakan fanatik, saleh, yang taat atau agamawi. Seorang Kristen sejati itu tidak mau menyamakan atau mengikuti adat.
Saya meminta orang Kristen dimanapun juga agar berkomitmen sebagai pengkikut Yesus Kristus  tidak sama dengan dunia, tetapi setiap harinya menyerupai Yesus Kristus. Mengapa kita sekarang tidak menyerahkan saja diri kita sepenuhnya kepada Yesus Kristus? ¤

Gereja Yang Tidak Relevan (Brian K. Bold)

Home
(Tidak-Relevan: tidak cocok dengan kebutuhan terkini)
'Setiap orang ingin menjadi relevan. Kita ingin menjadi relevan secara pribadi. Kita ingin menjadi relevan di bisnis kita.' - Rick Warren
Tidak ada seorang pun mau menjadi tidak-relevan, demikian juga gereja. Jadi, bagaimana kalau ada suatu gereja yang pernah menggemparkan dan berpengaruh tiba-tiba menjadi tidak-relevan? Kalau dicermati hal ini tidak terjadi secara mendadak. Pasti akan ditunjukkan tanda-tanda peringatan sebelumnya.
Ada 6 tanda kesalahan yang muncul sebelum suatu gereja menjadi gereja yang tidak-relevan:

#1. MENOLAK PERUBAHAN. Jika kita tidak suka melakukan perubahan, sesungguhnya kita memang menyukai untuk tidak-relevan, bahkan lebih buruk lagi. Sebab, jika kita menolak melakukan sesuatu yang berbeda, sesungguhnya kita sedang dalam keadaan tidak berubah.

#2. MEMILIKI RASA AMAN PALSU. Ketidak-relevan-an itu harus dilawan dengan kerajinan. 'Banyak pemimpin gereja yang menegaskan kalau ketidak-relevan-an tidak akan terjadi kepada mereka. Tetapi, bawaan-alami setiap gereja itu mengalir ke sesuatu yang nyaman dan tidak-relevan. Ketidak-relevanan itu sesuatu yang tidak-kentara tetapi yang tidak bisa dihindarkan.

#3. MENGABAIKAN GENERASI BERIKUT. Ketidak-relevanan juga harus dihadapi dengan suatu kesengajaan. Jika seorang pemimpin sudah berusia 40 tahun keatas maka harus bekerja keras agar tetap relevan, dan tetap bisa ada dikemunan para pemim[in muda.

#4. MENGABAIKAN KOMUNITAS. Jika perubahan di luar organisasi itu lebih cepat dibandingkan perubahan yang ada di dalam organisasi maka organisasi akan menjadi tidak-relevan lagi. Misalnya, jika komunitas di suatu wilayah menjadi komunitas yang multibudaya sedangkan gereja mega yang tadinya luarbiasa akan menjadi sekarant kalau tidak mau menyesuaikan diri dengan perubahan yang sedang terjadi.

#5. TIDAK MAU / BERANI AMBIL RESIKO. Menjadi terlalu menolak akan resiko menyebabkan banyak perusahaan berhenti melakukan inovasi dan menolak ide-ide baru. Kalau ini terjadi sebagai pertanda langkah awal menuju ke sesuatu yang tidak-relevan.

#6. BERPIKIR TIDAK PUNYA WAKTU. Apa pelayanan kita diprogramkan untuk menjangkau perubahan komunitas dan generasi berikut? Gereja harus mentargetkan generasi berikut. Gereja harus segar dan bertumbuh. Jika tidak, kita sedang merosot tajan ke arah yang tidak-relevan. Segala sesuatu itu menjadi semakin cepat ... tidak ada yang melambat. Kecenderungan menuju ke yang tidak-relevan itu saat ini jauh lebih cepat dibandingkan 10 tahun yang lalu.

Jadi, setelah kita membaca enam kesalahan yang dilakukan oleh gereja yang tidak-relevan, apa gereja kita ada dalam bahaya menjadi gereja yang tidak-relevan? Jika ya, apa yang bisa kita persiapkan untuk melakukan pembalikan kemerosotan yang sedang terjadi?

13-Tantangan Yang Menghambat Kebangunan Rohani (Joseph Mattera)

Home
Pengantar - Dua tahun lalu saya makan malam dengan bishop terkemuka Afrika yang terlibat dalam kebangunan nasional Uganda. Pertemuan itu dan kenyataan seminggu sebelum pertemuan ada Hari Doa Nasional di Amerika membuat saya memikirkan masalah kebangkitan dan kebangunan rohani dan bagaimana itu bisa terjadi lagi di bangsa kami, Amerika.
Saya juga sudah berbicara dengan banyak orang yang mempercayai kalau kondisi ekonomi dan politik secara global saat ini akan terus mengalami pembusukan; karena itu banyak yang mendapat beban besar untuk berdoa agar terjadi kebangunan rohani global.
Sewaktu saya menghabiskan banyak waktu mempelajari kebangunan rohani Pertama, Kedua, dan Ketiga di Amerika, di Azusa Street abad 20, dan wabah gerakan pembaharuan seperti Gerakan Hujan Akhir pada akhir tahun 1940-an, Gerakan Kharismatik pada tahun 1960 dan 1970-an, dan beberapa gerakan pembaharuan yang lebih kecil yang muncul di jemaat-jemaat lokal (Airport Toronto, Pensacola), saya meyimpulkan adanya hambatan besar dalam budaya dan sosial untuk bisa melihat terobosan kebangunan rohani (dibandingkan dengan kebangunan di jemaat lokal) yang bisa dialami oleh suatu bangsa seperti Amerika pada jaman Whitefield, Wesley, Edwards, Finney dan yang lain-lain.
Lebih jauh, telah terjadi kebangkitan dan kebangunan rohani besar di berbagai tempat di sebelah selatan (Afrika, China, Indonesia, dand Amerika Latin) yang telah direkayasa berkenaan dengan gerakan di atas. Karena ini, saya saya menanyakan diri berkali-kali: Mengapa hal seperti itu tidak terjadi di Amerika Utara atau Eropa Barat? Sesungguhnya, budaya telah mengalahkan pengurapan dan bahkan meniadakan firman Allah (Mar. 7:13). Artinya, saat ini ada hambatan dan tantangan besar budaya yang menghalangi terjadinya kebangkitan seperti dialami Amerika pada abad 18 dan 19. Kita bisa menemukan pemecahannya untuk mengatasinya tantangan budaya ini atau kita harus meminta Tuhan cara lain untuk menembus budaya dengan cara yang lebih halus. Kalau tidak, kita tidak bisa sekedar tetap ada di jalan yang sama, mengharap terjadinya kebangunan nasional dengan mengabaikan permasalahan yang sedang menekan ini.
Yang berikut ini beberapa pemikiran saya berkenaan dengan tantangan yang melemahkan / menghambat kebangunan rohani nasional:

#1. Berkurangnya Kontak Tatap-Muka – Orang-orang tidak lagi melakukan banyak tatap-muka. Mereka berhubungan melalui teks, Facebook, Twitter dan bentuk-bentuk jaringan sosial online lain. Ini menghalangi kemampuan injil bisa dengan efektif menarik perhatian dan fokus anak muda (begitu juga orang yang lebih tua) karena proses berpikir kita yang dibanjiri dengan interaksi sosial yang murahan dan yang seringkali merusak, di samping internet porno, video game dan hal-hal lain yang menyedot kehidupan dan enersi rohani suatu generasi!
Akibatnya, anak-anak tidak terampil dalam bersosial seperti generasi sebelumnya dan tidak berminat menyediakan waktu untuk belajar, membaca buku, mendengarkan kotbah, dan punya daya-tahan untuk memikirkan hal-hal yang dalam. Tentunya juga ada pengecualian di antara anak-anak muda.
#2. Budaya cara-pikir bebas Amerika, bukannya cara-pikir bersama – Sewaktu saya mendengar cerita tentang kebangunan di Korea Selatan, China, Afrika, Kolumbia, dan yang lain-lain, saya langsung beranggapan kalau bangsa-bangsa tersebut kurang menghadapi tantangan budaya dibandingkan dengan Amerika. Budaya-budaya mereka punya lebih caraa-pikir bersama / komunal, dimana mereka cenderung untuk menyesuaikan pada norma-norma yang ada di hadapan mereka yang diletakkan oleh pemipin dan / atau kelompok yang kuat, dibandingkan dengan cara-pikir berbeda yang melandasi para individu di Amerika, yang suka menonjol dan yang diperburuk dengan kemajuan tehnologi.
Oleh karena itu sulit untuk mendapatkan dan memegang struktur menggembalakan kelompk kecil, keluar rumah untuk berdoa setiap hari jam 5 pagi, menghadiri pertemuan malam hari lima hari seminggu, mengikuti serangkaian sasaran penginjilan, dll. Itulah mengapa strategi-strategi pertumbuhan gereja dan penginjilan, seperti G12, tidak berjalan di Amerika. Bahkan pendiri G12 juga tidak berhasil melakukannya di Miami seperti yang dia alami di Bogota, Kolombia.
Orang di Amerika harus menemukan strategi-strategi yang bisa berjalaan dalam konteks budaya Amerika, bukaan sekedar menjiplak strategi-strategi yang berjalan dengan efektif di konteks dan budaya-budaya komunal.

#3. Kurangnya kohesi geografi dari kota-kota modern – Di jamannya Finney, Wesley, Edwards, dan Whitefield yang mengawali Revolusi Industri, banyak orang yang meninggalkan komunitas pertanian mereka dan pergi ke kota-kota besar untuk memperoleh pekerjaan. Di saat itu rata-rata orang jarang melakukan perjalan jauh dari rumahnya, mereka punya 15 sahabat saja sejak dari merangkak s ampai ke kubur, yang hidup dengan ataau dalam lingkup keluarga, dan tidak melakukan apa-apa di malam hari, selain tinggal bersama dengan komunitasnya untuk hal-hal sosial seperti dansa, main kartu, dll.
Oleh karena itu penginjil seperti Finney saat mengadakan kebaktian kebangunan rohani seluruh komunitas bisa datang setiap malam selama berminggu-minggu. Baik Roh Kudus maupun penginjil punya perhatian yang tidak terpecah di seluruh komunitas, yang menghasilkan kebangunan massal yang pada akhirnya menyebar ke seluruh wilayah.
Saat sekarang ini orang-orang tidak menggabungkan diri dengan komunitasnya, bahkan dengan mereka yang ada dalam bloknya, Oleeh karena itu kita tidak terhubung dalam kehidupan tetangga kita tetapi telah memiliki minat yang berbeda-beda. Ini berarti bahwa kita bisa hidup hidup bersama di satu blok dengan seseorang selama puluhan tahun seperti di kota New York tetapi tidak pernah tahu namanya!
Keadaan putus-hubungan sosial ini suatu gereja yang mengadakan kebaktian di seberang jalan dari tetangganya, tokh kesulitan untuk bisa mengajak tetangganya menghadiri kebaktian yang dilakukan. Pengaruh injil diencerkan.
Juga, geraja-gereja tidak sering melakukan sesuatu yang berfokus pada komunitas, tetapi seringkali yang datang itu mereka yang melakukan perjalan dari komunitas yang berbeda di wilayahnya. Fragmentasi ini menghasilkan kurangnya kohesi, ikatan internal, dan yang merupakan tantangan besar bagi kebangunan komunitas.
Selama beberapa tahun di awal pelayanan penginjilan saya di tahun 1980 kami bisa menembus penghalang di komunitas kami karena akan menutup seluruh blok dan mengadakan perputaran film penginjilaan seperti “The Cross and the Switchblade.” Hasilnya seperti kebangunan rohani Finney; kami bisa melihat banyak orang yang tinggal di blok suatu kota datang kpada Kristus! Itu seperti apa yang dituliskan di buku sejarah: kami akan mempertontonkan bioskop, saya akan mengkotbahkan pesan penginjilan selama 15 menit, memanggil ke depan bagi yang mau menerima keselamatan, dan antara 50-70 orang yang tinggal blok tersebut mengambil keputusan bagi Kristus! Saya akan melihat kebangunan rohani besar dan meminta mereka datang ke berbagai gereja yang ada karena gereja induk kami ada di tempat yang jauh. Tentunya ini terjadi sebelum adanya video rumah, komputer, internet. Dll. Jadi, di saat di dunia sekarang akan lebih sulit untuk mengumpulkan orang-orang yang ada di blok di suatu kota untuk nonton bioskop – khususnya dengan aktor-aktor Kristen kelas B karena keterbatasan dana!

#4. Banyak Distraksi dan Pilihan – Selama kebangunan pada abad 18 dan 19 orang-orang punya sedikit pilihan akan transportasi, tehnologi, dan keuangan. Oleh karena itu saat ada gereja dibuka di suatu komunitas, itu bukan saja sebagai pusat rohani tetapi juga pusat sosial dan budaya bagi semua orang, bahkan bagi yang tidak percaya. Msisalnya, Charles Finney sebagai seorang anggota paduan suara di komunitasnya meskipun dia sebagai orang yang tidak peraya! Oleh karena itu saat Tuhan bergerak di suatu gereja otomatis berpengaruh padaa atmosfir komunitas dan daerahnya!
Sekarang ini orang-orang punya televisi, radia, komputer, bowling, bisokos, olahraga, tempat kebugaran, senia beladiri, dll. Terlalu banyak pilihan memberikan kurangnya ikatan kohesi dan kurangnya perhatian untuk diberikan ke Tuhan dan gereja.

#5. Kemamkmuran Gereja dan Umat Percaya Amerika/Barat
Dalam mempelajari kebangunan rohani nasional sepertinya selalu didahului oleh penyimpaangan sosial dan budaya. Sangaat jarang sekelompok orang akan membuka diri terhadap Injil jika mereka punya banyak kekayaan dengan pemerintahan yang stabil.
Peperangaan ekonomi, budaya dan poliik dan disorientasi yang saat ini dihadapi banagsa Amerika bisa menjadi anugerah terbesar ke mereka yang mencari jalan bagi Tuhan untuk menerobos dan membangunkan bangsa ini! Itu bukan hanya sebagai tanda penghukuman Tuhan tetapi kasih Tuhan jika sepertinya menjadi semakin jelek bagi rata-rata orang Amerika dan penduduk global. Tuhan rindu agar mereka memanggil nama-Nya untuk pembebasan, tetapi kebanyakan orang tidak akan melakukan hal ini jika keadaan mereka nyaman dalam kehidupannya.

#6. Kurangnya Pengharapan berdasarkan Iman akan mujizat dan tergerusnya Kekristenan ke sesuatu yang Pragmatis - Banyak,kalau tidak semua, gereja Injili dan Pentakosta hanya memiliki komitmen yang suam-suam untuk melihat kuasa Tuhan beroperasi di tengah-tengah mereka. Bahkan, di gereja Pentakosta jarang ada bukti karunia Roh Kudus dan kuasa kesembuhan Ilahi baik di kebaktian gereja dan kehidupan orang! Kekristenan Amerika dan Barat menerima dengan enggan sesuatu yang lebih carapikir alami/pragmatis akan budaya mereka, dan cenderung ke gereja yang menawarkan priram-program manis daan pesan-pesan yang menyembuhkan/melegakan yang dilakukan oleh gaya korporasi pemerintahan dan sistem gereja. Di hampir banyak kasus kederhanaan dan kuasa injil telah digantikan dengan yang pragmatis dan alami ini.
Oleh karena itu rata-rata gembala dan pengunjung gereja diharapkan untuk tinggal di rumah saat mereka sakit bukannya ke gereja untuk memperoleh kesembuhan (baca Yak. 5:13-15), dan sepertinya menggantungkan diri pada pengobatan alami untuk menyembuhkan tubuh, emosi dan sakit-penyakit mereka, sama seperti tetangganya yang tidak percaya. Harapan Tuhan memberikan terobosan dan kesembuhan, membebaskan dan menyatakan mujizat begitu tidak ada di gereja-gereja Barat. Kit butuh menangkap kembali pengagungan, kebesaran dan misteri Tuhan ada kembali di gereja kita!

#7. Kurangnya Mengkotbahkan hukum Tuhan dan Sepuluh Perintah Allah – Banyak gembala dan gereja yang telah mengabaikan Perjanjian Lama, Sepuluh Perintah Allah dan hukum moral Allah dalam kotbah dan pengajaran mereka. Sebagai akibatnya, kecil sekali adanya tempelakan dosa yang membawa ke pengambilan keputusan untuk menerima Kristus yang sejati, melainkan keputusan yang hanya didorong oleh emosionil semata. Para gembala perlu mengkotbahkan hukum moral Allah sekali lagi karena dengan hukum tersebut pengetahuan akan dosa (Rm. 7:7) yang akan membimbing kita kepada Kristus )Gal. 3:24). Jika baik masyarakat dan gereja meninggalkan Sepuluh Perintah Allah akan lebih sedikit orang yang bisa ditempelak dosa atau bahkan perlunyaa mereka akan keselamatan, yang akan menjadikan hambatan yang begitu besar akan kebangunan rohani yang alkitabiah.

#8. Kurangnya Mengkotbahkan sorga, neraka dan kekekalan – Cukup dengan bertanya: Kapan terakhir kali gembala kita suatu pesan mengenai neraka? (Baca Mat. 3:7; Luk. 16:19-31)

#9. Kurangnya rasa takut akan Tuhan di gereja – Sekarang ini sangat umum bagi pengunjung gereja Injili untuk hidup bersama dalam dosa, mempraktekkan seks sebelum menikah, bermabuk-mabukan, berkunjung di nigth club, mengunggah gambar-gambar tidak senonoh di Facebook, mengatakan kata-kata kotor, dan mendengarkan musik orang fasik – semuanya dengan mengatas-namakan kasih-karunia dan sebaga tanggapan legalisme yang berlebihan.
Bahkan yang lebih buruk lagi, di gereja tidak ada akuntabilitas (bertanggung-jawab). Mereka yang hidup seperti itu diijinkan melayani sebagai hamba Tuhan dan pemimpin! Alkitab mengajarkan kalau permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN (Ams. 9:10). Kitab Amsal menunjukkan kalau takut akan Tuhan ialah dengan membenci dosa (Ams. 8:13). Dengan begitu banyak orang Kristen dan pemimpin yang hidupnya terus-menerus ada di pinggiran atau di perbatasan kehidupan dosa dengan mengatas-namakan kasih-karunia, ini merupakan hambatan besar untuk gerakan sejati Tuhan karena perilaku semacam itu mendukakan, bukannya menarik, Roh Kudus (Ef. 4:29-5:10).
#10. Kurangnya doa dan mencari Tuhan yang dilakukan oleh pribadi, keluarga dan jemaat – Sementara hampir semua orang Kristen mencela Madalyn Murray O'Hair yang atheis, yang berhasil mengeluarkan doa untuk tidak dilakukan di sekolah di awal 1960, tetapi kita mengakui kalau doa itu juga sudah dicopot sebelum hal tersebut terjadi. Hanya sedikit umat percaya yang saya ketahui yang telah membangun mezbah keluarga di rumah-rumah mereka dan yang terus-menerus mencari Tuhan bersama pasangan dananak-anak mereka.
Lebih jauh, saya mendengar kalau 20 tahun terakhir survey menunjukkan kalau rata-rata gembala hanya berdoa sekitar 22 menit saja! Bagaimana kita bisa mengharap kebangunan rohani yang bisa menggoncang dunia jika para pemimpin gereja sendiri bahkan tidak mencari Tuhan!

#11. Kurangnya dilakukan doa kesatuan yang terus-menerus di antara para gembala dan gereja – Salah satu hal yang saya ingat saat membaca Kebangunan Besar Pertama dan Kedua di Amerika ialah pentingnyaa doa kesatuan di antara gereja di setiap komunitas. Jonathan Edwards memulai Gerakan Konser Doa yang menyebar ke Amerika dan begitu besar memberi d ampak ke Inggris. Finney meminta para gembala dan jemaat di masing-masing komunitas untuk berdoa sebelum dan sementara dia melakukan kebaktian kebangunan rohani di daerah mereka.
Doa bersama yang dipertahankan terus-menerus akan memberi hasil kebangunan besar di gereja, yang segera memberi dampak di jemaat mereka. Tetapi untuk memberi dampak ke suatu kota atau wilayah dibutuhkan komitmen para gembala untuk mengadakan doa bersama beserta para staff penggembalaan dan rekan sepelayanan mereka.

#12. Fragmentasi pengetahuan yang menyimpangkan cara-pandang alkitabiah – Dengan semua informasi yang saat ini tersedia di internet – agama, filsafat, atheis, pos-modern, modern, gerakan Jaman Baru, dll. - akan semakin sulit untuk memiliki kebangkitan rohani di antara mereka yang tinggal di kota-kota karena di jaman Kebangkitan Pertama dan Kedua itu bahkan mereka yang tidak percaya pun sudah punya cara-pandang alkitabiah! Misalnya, baca tulisan Benjamin Franklin dan Thomas Jefferson, yang keduanya bukan umat percaya, tetapi memiliki cara-pikir Yudeo/Kristen kuat!
Sampai masa yang dinamakan Enlightenment, Pencerahan, para ahli theologi Kristen seperti Aquinas berpikir sangat mungkin untuk menggabungkan semua pengetahuan di dunia di bawah cara-pandang alkitabiah. Tetapi semakin mereka banyak mempelajari filsafat dan agama-agama dunia yang berbeda-beda mereka semakin menyadari kalau hal itu merupakan kerja yang berat untuk bisa dilakukan! Bagaimana kerasnya (tetapi bukannya tidak mungkin) kalau saat sekarang ini untuk bisa melihat seluruh komunitas (khususnya dalam pendidikan, wilayah-wilayah perkotaan mengalami kebangkitan, karena rata-rata orang dengan internet punya akses jutaan buku, artikel dan informasi untuk suatu permasalahan. Oleh karena itu, setiap orang berpikir kalau dirinya adalah ahli; hari-hari dimana pelayan Tuhan itu bukan hanya yang orang yang paling rohani, tetapi juga yang paling terpelajar dan berpengetahuan di komunitasnya, sudah hilang!
Saya masih percaya cara-pandang alkitabiah itu merupakan cara lihat yang paling kohesif, dan satu-satunya pandangan yang menjadikan kesan yang rasional tentang dunia. Tetapi untuk bisa menyeberang ke hal tersebut, bahkan di lingkungan tetangga kita saja, sekarang ini ada tantangan begitu besar karena adanya fragmentasi pengetahuan!


#13. Injil tidak menyerap ke sistem elite dan masyarakat budaya – Kebangunan rohani global saat ini (tetapi tidak eksklusif) terjadi di antara bangsa-bangsa termiskin dan tidak terpelajar di dunia. Misalnya, kebangunan terbesar selama 50 tahun belakangan terjadi di wilayah-wilayah berkembang seperti Afrika, China dan Amerika Latin di tengah-tengah kekacauan ekonomi dan politik yang menjadikan rata-rata orang akan terbuka pada kuasa penyelamat Tuhan! (Meskipun 10 tahun yang lalu banyak para intelektual perguruan tinggi di China yang diselamatkan!)
Di Amerika, kebangunan terbesar yang menghasilkan perubahan sosial dan reformasi terjadi saat bukan saja mereka yang ada di perguruan-perguruan tinggi, para praktisi hukum bukan hanya memberitakan dan menjangkau bukan hanya massa orang-orang misikin yang tidak terdidik tetapi juga para elite di kota-kota mereka. Di kebangunan Rochester di tahun 1830, Finney memulai kebaktian kebangunan rohaninya pertama-tama dengan menjangkau para pengacara, doktor, hakim dan mereka yang dihormati dan punya pengaruh besar di budaya. Ini menjadikan lebih mudah menjangkau massa!
Bagi kita untuk mengalami kebangunan rohani nasional kita membutuhkan baik disorientasi massa atau menjangkau para elit budaya di seni, musik, ilmu pengetahuan, pendidikan, hukum, dan politik – bukan hanya massa orang-orang miskin yang tidak punya pengaruh, agar membawa perubahan sistemik terhadap budaya. Biasanya hanya gerakan jenis Marxis (misalnya, Occopy Wall Street) dengan menggelembungkan massa orang yang cara memakai kekerasan untuk menciptakan kekaacauan dan menjatuhkan pemerintahan, merupakan sesuatu yang berhasil dalam membawa perubahan yang nyata, bahkan meskipun perubahan yang terjadi itu bersifat demonik! Oleh karena itu, jika kita mau melihat bukan hanya kebangunan dan kebangkitan saja tetapi juga reformasi yang tahan lama yang akan mengubah hukum-hukum dan budaya fasik, maka kita butuh menjangkau para elite, bukan hanya massa orang melalui kampanye penginjilan.
Sebagai penutup, saya tidak menuliskan artikel ini untuk mengecilkan hati siapa pun untuk tidak mendoakan kebangunan rohani tetapi agar menjadikan kita semua berpikir secara serius melalui permasalahan, bukan sekedar menyerderhanakan segala sesuatunya dengan sekedar memakai cara-cara yang dilakukan di bangsa-bangsa dan/atau di era-era sejarah dengan mengharapkan hasil yang sama. Saya masih tetap banyak berdoa untuk kebangunan rohani dan reformasi, tetapi saya juga tahu kalau budaya, strutur-struktur sosial dan norma-norma harus dipahami sebelum bisa menyusun strategi-strategi yang diperlukan untuk memberikan perubahan sistemik dan mengalami kebangunan dan kebangkitan rohani yang mampu menggoncang dunia, yang bisa dialami bangsa kita.
Tentunya, Tuhan sanggup memakai orang asing seperti Filipus untuk menggoncangkan seluruh kota (Kis. 8). Di tahun 1950-an Tuhan memakai penginjil Amerika Tommy Hicks untuk menggoncang bangsa Argentina dengan gerakan luarbiasa tanda heran mujizat, yang masih tetap memiliki dampak sampai hari ini. Tetapi kebangunan rohani Argentina ini didahului dengan paling tidak 3-5 tahun menegangkan, yang berfokus dalam doa syafaat bersama yang dipimpin Dr. Miller dan yang lain-lain di lingkarannya. (Lihat poin 11 di atas).
Bahkan, mari kita merendahkan diri di hadapan Tuhan dan memahami saat-saat dimana kita hidup (1 Taw. 12:32) sehingga saat kita mencari Tuhan, Dia akan memberi kita hikmat untuk tahu bagaimana kita bisa memberi dampak paling besar pada komunitas, kota, bangsa dan bangsa-bangsa di dunia!
Saya pikir kita harus menanyakan pada diri-sendiri pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan kebangunan agar memperoleh kejelasan dan sesuatu yang praktis:

  • Apa kita benar-benar sangat merindukan kebangunan rohani, kebangkitan dan reformasi, ATAU, kita sudah puas dengan hal-hal di dunia seperti apa adanya?
  • Apa kita secara pribadi menghambat kebangunan di gereja dan kota kita?
  • Apa kita serius mencari Tuhan atau berdoa sekedarnya saja agar terjadi kebangunan rohani?
  • Apa kita membuka diri terhadap strategi-strategi Tuhan saat kita mendoakan kebangunan atau kita terus memegang ide-ide anggapan bagaimana kita pikir Tuhan akan melakukannya?
  • Apa kita mencoba menjiplak cara-cara lama untuk kebangunan rohani yang tidak relevan lagi?
  • Apa ada strategi-strategi baru yang belum pernah digunakan sebelumnya yang harus dilakukan gereja untuk membangkitkan kebangunan rohani?
  • Apa bangsa kita telah mengalami terobosan sosial yang akan dibuka untuk Tuhan?
    Bukannya kebangunan masif dan spontan seperti masa lalu, apa Tuhan akan mengembangkan negara-negara bagi gereja untuk mempergunakan perlahan-lahan strategi multi-generasi, penetrasi sosial di setiap level masyarakat untuk reformasi dan transformasi?
  • Apa kita memberitakan seluruh isi hati Tuhan yang bisa menyadarkan orang-orang berdosa dan menempelak para umat percaya yang berkompromi? 
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari
THIRTEEN MODERN CHALLENGES TO AWAKENING AND REVIVAL
oleh Joseph Mattera

Minggu, 01 Juni 2014

Devosi JUNI 2014

4-CARA MERESPON DUNIA  - Billy Graham     Home
01-Mei-2014: Dalam kerinduan kita untuk menjadikan Kristus dikenal dan untuk meingkatkan pengaruh gereja, kita cenderung mengira kalau orang-orang Kristen dan gereja bisa dijadikan populer oleh dunia yang tidak percaya. Ini kesalahan fatal. Penyaliban Kristus itu sebagai laknat atau kutukan bagi Setan, dan pesan Injil itu tetap menjadi batu sandungan dan kebodohan bagi dunia. Tuhan mengingatkan para murid-Nya, '"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.' (Yoh. 15:18). Rasul Yohanes menuliskan, ' Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu' (1 Yoh. 3:13).
Orang-orang Kristen kadang-kadang kelihatan dendam, tetapi jika kita setia kepada Kristus, kita pastilah mendatangkan murka kepada dunia. 'Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya' (2 Tim. 3:12).
Alkitab mengajarkan kalau popularitas bersama dunia itu artinya kematian. Dia sadar kalau satu orang berdiri ditengah-tengah orang-orang kafir dengan mendeklarasikan, 'Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya' (Rm. 1:16), akan bisa lebih banyak membelokkan jalan orang ke Tuhan dibandingkan dengan ribuan profesor agamawi yang hambar.
Kita sering bertanya pada diri sendiri, 'Bagaimana para murid gereja mula-mula bisa menjungkir-balikkan dunia sementara ada jutaan orang Kristen saat ini bahkan tidak bisa berdiri di sisi yang benar?' Jawabnya sederhana saja. Para murid gereja mula-mula itu tidak menyamakan imannya dengan dunia. Mereka punya kebenaran, dan mereka menolak untuk mengencerkannya. Mereka memegang iman yang tidak akan dikompromikan.
Karena mereka berani untuk bayar harga menghadang gelombang pemikiran umum dan mau tampil beda, karena mereka berani percaya di saat orang lain ragu-raagu, karena mereka mau mengambil resiko dengan hidupnya dengan apa yang mereka pegang, karena mereka lebih memilih mati daripada hidup dengan kehidupan yang kosong, dunia akan memperhatikan dengan apa yang memotivasi para murid tersebut. Pada waktunya, mereka menjungkirbalikkan dunia filsafat dan agamawi.

Kata-kata Paulus, 'Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini' telah memberi arti dan makna yang luarbiasa pada kita saat ini. Kata-kata tersebut memotong seperti pedang tajam di kehidupan kita. Itu bukan kata-kata yang berkompromi. Didalamnya terkandung tekanan akan panggilan untuk berperang. Kata-kata itu memisahkan antara mereka yang lemah dengan yang kuat. Dan kata-kata itu merupakan kata-kata yang menginspirasi, dan kita butuh mendengarkannya saat sekarang ini.

4-CARA MERESPON DUNIA  - Billy Graham     Home
31-Mei-2014: Saat kekaisaran Roma ada kemuliaan dan kuasanya, ada suatu sekte yang dianggap sebagai pengganggu dari sekelompok orang yang sepertinya memiliki sesuatu yang menyala di dalam dirinya sehingga mereka berani tampil beda.
Saat era dimana imoralitas dan kemewahan sebagai gayahidup, orang-orang Kristen menolak dicemari dengan praktek-praktek sensual yang bisa menghancurkan kebudayaan mereka. Di masa dimana kehidupan manusia murah, orang-orang Kristen menaruh tinggi-tinggi nilai-nilai manusia dan destiny jiwa mereka.
Orang-orang Kristen ini menolak dibenamkan ke masyarakat Roma yang tidak punya Allah. Mereka tidak mendengar hukum yang sekarang kita dengar: 'Jika ada di Roma, berbuatlah sebagai yang orang-orang Roma lakukan.' Hukum Roma mulai berusaha menstempel Kekristenan sebagai kesatuan kafir pengganggu.
Orang-orang Roma memiliki gagasan palsu yang menyatakan kalau hatinurani seseorang itu bisa diatur oleh hukum sehingga dengan menyatakan mereka ilegal bisa mengubahkan mereka. Semua harus menyembah Kaisar. Semua harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan penyembah berhala. Semua harus berperilaku seperti orang-orang Roma asli.
Mereka yang tidak mau menyesuaian diri diancam dengan hukuman mati. Banyak dari mereka yang memilih untuk mati daripada menyesuaikan diri dengan Roma dan mengkompromikan hatinuraninya.
Seorang Kristen Roma, Paulus, mengangkat penanya dan menuliskan ke semua orang Kristen di sepanjang sejarah, 'Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna' (Rom. 12:2).
Waktu berubah, tetapi hakekat manusia tidak. Dunia kafir tetap mencoba memberi stempel penyesuaian diri pada setiap pengikut Yesus Kristus. Setiap kesempatan dipakai untuk memberi tekanan yang bisa membebani orang-orang Kristen agar mereka bisa menyesuaikan diri dengan standar-standar dunia.
Rasul Pulus mendorong setiap orang Kristen dimanapun di sepanjang jaman agar tidak menyesuaikan diri dengan sistem-sistem dunia. Seorang Kristen sejati yang menghidupi kehidupan yang taat, merupakan sikap dan tindakan yang seperti suatu teguran yang terus-menerus ke mereka yang menerima standar-standar moral dunia ini.

Dipersembahkan oleh Iskak Hutomo bagi kesatuan Tubuh Kristus

Sabtu, 31 Mei 2014

Devosi MEI 2014

4-CARA MERESPON DUNIA  - Billy Graham     Home
01-Mei-2014: Dalam kerinduan kita untuk menjadikan Kristus dikenal dan untuk meingkatkan pengaruh gereja, kita cenderung mengira kalau orang-orang Kristen dan gereja bisa dijadikan populer oleh dunia yang tidak percaya. Ini kesalahan fatal. Penyaliban Kristus itu sebagai laknat atau kutukan bagi Setan, dan pesan Injil itu tetap menjadi batu sandungan dan kebodohan bagi dunia. Tuhan mengingatkan para murid-Nya, '"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.' (Yoh. 15:18). Rasul Yohanes menuliskan, ' Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu' (1 Yoh. 3:13).
Orang-orang Kristen kadang-kadang kelihatan dendam, tetapi jika kita setia kepada Kristus, kita pastilah mendatangkan murka kepada dunia. 'Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya' (2 Tim. 3:12).
Alkitab mengajarkan kalau popularitas bersama dunia itu artinya kematian. Dia sadar kalau satu orang berdiri ditengah-tengah orang-orang kafir dengan mendeklarasikan, 'Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya' (Rm. 1:16), akan bisa lebih banyak membelokkan jalan orang ke Tuhan dibandingkan dengan ribuan profesor agamawi yang hambar.
Kita sering bertanya pada diri sendiri, 'Bagaimana para murid gereja mula-mula bisa menjungkir-balikkan dunia sementara ada jutaan orang Kristen saat ini bahkan tidak bisa berdiri di sisi yang benar?' Jawabnya sederhana saja. Para murid gereja mula-mula itu tidak menyamakan imannya dengan dunia. Mereka punya kebenaran, dan mereka menolak untuk mengencerkannya. Mereka memegang iman yang tidak akan dikompromikan.
Karena mereka berani untuk bayar harga menghadang gelombang pemikiran umum dan mau tampil beda, karena mereka berani percaya di saat orang lain ragu-raagu, karena mereka mau mengambil resiko dengan hidupnya dengan apa yang mereka pegang, karena mereka lebih memilih mati daripada hidup dengan kehidupan yang kosong, dunia akan memperhatikan dengan apa yang memotivasi para murid tersebut. Pada waktunya, mereka menjungkirbalikkan dunia filsafat dan agamawi.

Kata-kata Paulus, 'Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini' telah memberi arti dan makna yang luarbiasa pada kita saat ini. Kata-kata tersebut memotong seperti pedang tajam di kehidupan kita. Itu bukan kata-kata yang berkompromi. Didalamnya terkandung tekanan akan panggilan untuk berperang. Kata-kata itu memisahkan antara mereka yang lemah dengan yang kuat. Dan kata-kata itu merupakan kata-kata yang menginspirasi, dan kita butuh mendengarkannya saat sekarang ini.

4-CARA MERESPON DUNIA  - Billy Graham     Home
31-Mei-2014: Saat kekaisaran Roma ada kemuliaan dan kuasanya, ada suatu sekte yang dianggap sebagai pengganggu dari sekelompok orang yang sepertinya memiliki sesuatu yang menyala di dalam dirinya sehingga mereka berani tampil beda.
Saat era dimana imoralitas dan kemewahan sebagai gayahidup, orang-orang Kristen menolak dicemari dengan praktek-praktek sensual yang bisa menghancurkan kebudayaan mereka. Di masa dimana kehidupan manusia murah, orang-orang Kristen menaruh tinggi-tinggi nilai-nilai manusia dan destiny jiwa mereka.
Orang-orang Kristen ini menolak dibenamkan ke masyarakat Roma yang tidak punya Allah. Mereka tidak mendengar hukum yang sekarang kita dengar: 'Jika ada di Roma, berbuatlah sebagai yang orang-orang Roma lakukan.' Hukum Roma mulai berusaha menstempel Kekristenan sebagai kesatuan kafir pengganggu.
Orang-orang Roma memiliki gagasan palsu yang menyatakan kalau hatinurani seseorang itu bisa diatur oleh hukum sehingga dengan menyatakan mereka ilegal bisa mengubahkan mereka. Semua harus menyembah Kaisar. Semua harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan penyembah berhala. Semua harus berperilaku seperti orang-orang Roma asli.
Mereka yang tidak mau menyesuaian diri diancam dengan hukuman mati. Banyak dari mereka yang memilih untuk mati daripada menyesuaikan diri dengan Roma dan mengkompromikan hatinuraninya.
Seorang Kristen Roma, Paulus, mengangkat penanya dan menuliskan ke semua orang Kristen di sepanjang sejarah, 'Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna' (Rom. 12:2).
Waktu berubah, tetapi hakekat manusia tidak. Dunia kafir tetap mencoba memberi stempel penyesuaian diri pada setiap pengikut Yesus Kristus. Setiap kesempatan dipakai untuk memberi tekanan yang bisa membebani orang-orang Kristen agar mereka bisa menyesuaikan diri dengan standar-standar dunia.
Rasul Pulus mendorong setiap orang Kristen dimanapun di sepanjang jaman agar tidak menyesuaikan diri dengan sistem-sistem dunia. Seorang Kristen sejati yang menghidupi kehidupan yang taat, merupakan sikap dan tindakan yang seperti suatu teguran yang terus-menerus ke mereka yang menerima standar-standar moral dunia ini.


ME-'REBOOT' GEREJA - Colin Brown     Home
30-Mei-2014: Mengubah Waktu dan Musim - Kita sudah ada di tahun 2014, dan setiap kita yang sudah memasuki Tahun Baru seharusnya kita me-'reboot' Gereja: mengubah waktu dan mengubah musim (Daniel 2:21-22). ('Reboot' itu istilah dalam pemakaian komputer berupa tindakan mematikan komputer agar mulai lagi dari awal karena komputer tidak berfungsi atau tidak menunjukkan fungsi yang seharusnya).
Ada transisi mulia yang kuat dimana seharusnya kita berada, sama seperti saat ada bayi yang akan dilahirkan. Kita sedang ada di sungai Yordan, dimana kehidupan diletakkan atau dipertaruhkan agar ada sesuatu yang lain yang bisa bangkit – kehidupan Kristus!
Tuhan sedang menyiapkan jalan bagi umat-Nya dalam rangka mempersiapkan mereka bisa menjadi jalan bagi orang lain. Roh dan kuasa Elia sedang mendatangi Gereja. 'Luruskanlah jalan Tuhan!' (Yoh. 1:23)
Roh dan kerendahan-hati Mesias seperti saat ada di sungai Yordan sudah datang untuk benar-benar memperbaharui, membangkitkan kembali, dan mengobarkan anggota Tubuh-Nya.
Bobot kemuliaan Tuhan sedang disingkapkan (Yesaya 60:1-3), yang akan menggantikan total cara-pandang Gereja yang begitu lama sudah kita pakai selama ini. Cara-pandang Kerajaan akan menjadi cara-pandang utama kita. Fokus dan cara-cara kita seharusnya Kerajaan yang tidak tergoncangkan, menjadi kota yang dibangun dari batu-batu hidup, yang dibangun oleh Allah sendiri.
Tahun 2014 seharusnya menjadi sesuatu yang luarbiasa dalam cara pandang kita yang semakin jelas. Itu sedang datang! Sama seperti terangnya fajar pagi yang mengawali munculnya sumber terangnya, yang akan memberi kita kemampuan melihat apa yang selama tidak kelihatan secara jelas.
Gereja baru yang radikal sudah muncul, yang akan melampaui dampak gerakan-gerakan yang pernah terjadi sebelumnya, melalui umat Allah, baik yang muda maupun yang tua, dengan hati yang membara. Gereja baru yang nyata dan berani sedang dibangkitkan. Gereja yang tadinya 'bodoh ... lemah ... tidak terpandang dan yang hina ... tidak berarti ...' (1 Kor. 1:27-28) akan berjalan dalam keotentikan/keaslian, kederhanaan, kuasa, hikmat, dan damai, yang telah melihat Yesus mengubah hidup, seperti yang Dia lakukan kepada umat-Nya, dengan cara yang tidak bisa dikerjakan oleh orang lain, dan yang tidak akan bisa dilakukan oleh orang lain.
Kasih, kemerdekaan, dan anugerah yang akan mereka nyatakan, yang mereka miliki di dalam Yesus, akan menata-ulang bentuk apa yang pernah ada, yang terjadi tanpa ada kuasa yang membawa perubahan. Di Tubuh Kristus Firman akan menjadi daging kembali, bahkan di antara mereka yang Gereja belum pernah terima sebelumnya, seperti yang disebutkan 'segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini' (Matius 25:40, 45). Tuhan Yesus akan dilihat dan dikenal sebagai sesuatu yang benar-benar hidup, benar-benar Tuhan, dan benar-benar baik dalam dan melalui umat-Nya, dan mereka yang tidak mengenal Dia akan melihat Dia sebagaimana mestinya, dalam diri umat-Nya.
Me-'reboot' ini akan menghasilkan kirbat-kirbat baru kantong anggur umat percaya, mereka yang terhilang, dan anak-anak yang benar-benar telah memiliki kerinduan mendalam untuk betah di rumah dimana mereka berada, dan seperti yang mereka lihat, dengan anugerah yang telah diberikan kepada mereka.
Realita 'batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus' (1 Petrus 2:5) sedang dimunculkan melalui semua mereka yang berjalan dalam realita berdiam 'dalam Kristus.' Sedang dimunculkan persekutuan mendunia umat percaya yang tinggal duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa (Mz. 91) sedang muncul.

4-CARA MENENANGKAN ROH KITA - Steve Hill     Home
29-Mei-2014: #4. Jangan mengambil situasi keluar konteks – Saya telah belajar bahwa peristiwa-peristiwa yang ada di jadwal waktu Tuhan itu akan membawa kita ke tempat yang Dia telah tetapkan.
Salomo menggambarkan musim-musim dalam hidup kita, 'Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.' (Pkb. 3:1).
Apapun yang sedang kita jalani dan harus kita lewati jangan melepas keluar dari konteksnya. Ingat, papun itu hanya sebagai suatu musim dan yang pasti akan berakhir. Renungkan-ulang bagaimana Tuhan telah membawa kita melewati waktu-waktu sulit di masa lalu, dan menyadari kalau Dia juga akan melewatkan kita melalui musim yang sekarang ini sedang kita alami.
Ingat janji yang ada di Ibrani 1:11, 'Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.'
Di sinilah banyak orang yang lupa. Mereka membiarkan kejadian yang ada sekarang sedang dialami mendiktek segala sesuatu yang sedang terjadi di sekitarnya. Sebaliknya, kita harus santai dengan mengatakan, 'Ini satu musim saja, dan akan lewat. Ini akan menghasilkan buah damaisejahtera. Sesuatu yang baik sedang akan dihasilkan dari situasi ini.'
Yesaya 30:15 menyatakan mengapa begitu penting kita harus belajar menenangkan roh kita, 'Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu'. Tidak ada yang lebih jelas lagi selain ini.

Menenangkan roh kita akan membantu kita untuk mengarahkan hidup melewati badai kehidupan, tidak peduli apa yang sedang terjadi di sekitar kita. Ini merupakan seni dan disiplin rohani yang akan mengubah hidup kita dan membantu menetapkan jalan untuk masa depan kita. Kenapa tidak kita mulai mempraktekkan saja hari ini?

28-Mei-2014: #3. Selaraskan Diri dengan Cara Pandang Tuhan atas situasi yang sedang terjadi – Kita ambil kisah Yesus di taman sebagai contoh penyelarasan diri kita dengan kehendak Tuhan.
Hampir semua kita sudah terbiasa dengan doa Yesus saat ada di pencobaan paling gelap di Taman Getsemani.
Lukas 22:411-42, 'Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.' Setelah menderita dan mencurahkan jiwa-Nya sampai mati, Yesus menyerahkan diri-Nya ke kehendak Bapa, dengan mengatakan, 'bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.'
Tetapi ada sesuatu yang terjadi terhadap Yesus di taman setelah Dia berdoa. Perhatikan ayat berikut, 'Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.' (ayat 43). Teman, ini begitu luarbiasa. Senantiasa ingat bahwa SETELAH Yesus mengundurkan diri dari kemauan-Nya dan menyerahkannya kepada kehendak Bapa, para malaikat menguatkan Dia.
Demikian juga dengan kita. Hanya setelah kita mengundurkan diri dari kehendak kita baru malaikat akan datang dan menguatkan kita!

27-Mei-2014: #2 Berfokus pada Tuhan melalui Pujian dan Penyembahan – Setelah kita mengakui Dia dengan mendeklarasikan Siapa Dia sesungguhnya – perlindungan, kekuatan, pengharapan kita – apa lagi yang kita lakukan? Mulai memfokuskan perhatian kepada Dia dalam pujian dan penyembahan.
Kita menyembah Dia dengan mengatakan, 'Tuhan, karena Engkau kekuatan dan perlindungan saya, saya menyembah-Mu. Yesus, saya memuliakan-Mu. Engkau telah membawa saya melewati pencobaan-pencobaan yang gelap sebelumnya, dan Engkau juga akan melewatkan saya di pencobaan ini. Engkau adalah Tuhan kemarin, sekarang, dan selama-lamanya. Saya menyembah-Mu, Tuhan, di tengah-tengah pencobaan ini. Termakasih Tuhan, karena Engkau sedang membawa saya lewat di tengah-tengah pencobaan ini, Yesus. Engkau begitu setia.'
Ingat saat Paulus dan Silas di penjara? Mereka bukan hanya dirantai, tetapi juga dipukuli dengan hebat. Sepertinya sel penjara mereka juga dipenuhi tikus dan penyakit yang merajalela.
Kita bisa membayangkan bagaimana Paulus melihat luka-luka lecet karena rantai yang ada di tangannya dan yang mengiris-iris tubuhnya. Dia dan Silas luka, dan hidup mereka dalam bahaya. Tetapi apa yang mereka lakukan? Mereka tidak depresi dan menggerutu tetapi mulai memuji Tuhan.
Kita bisa mendengar bagaimana mereka memperdengarkan suaranya kepada Tuhan dalam pujian di tengah-tengah keputus-asaan mereka, sambil berkata, 'Kami menyembah-Mu, Tuhan. Kami menyembahMu, Yesus. Terimakasih akan kehadiran-Mu. Terimakasih akan kekuatan-Mua. Kami mengasihi-Mu, Tuhan.'
Itu menarik perhatian sorga, dan Tuhan mengirim gempabumi untuk melepaskan mereka!
Telinga dan mata sorga juga akan diarahkan kepada kita sewaktu kita berfokus kepada-Nya dalam pujian dan penyembahan.

26-Mei-2014: #1 Kenali Tuhan Sebagai Satu-satunya Tempat Perlindungan dan Kekuatakan – Hal pertama kali untuk menenangkan roh kita ialah dengan mengakui Tuhan sebagai satu-satunya perlindungan dan kekuatan kita. Selalu mulai dengan mengatakan kepada-Nya, 'Yesus, Engkau adalah segala-galanya bagi saya. Engkaulah damai-sejahtera dan sukacita hidup saya. Engkaulah keselamatan saya. Engkau telah membebaskan saya. Engkaulah perlindungan dan pelepas saya. Engkaulah harapan saya. Engkau segalanya bagi saya.'
Mengapa kita harus melakukan ini? Karena selalu ada yang mencoba menghalangi kita dengan Bapa sorgawi. Selalu ada yang mencoba mencari jalan memasuki ruang tahta di hati kita. Tetapi begitu kita berlutut dan mengakui siapa Tuhan itu bagi kita, segala penghalang akan berjatuhan dengan sendirinya.
Kita bisa mengakui Dia sebagai pelindung dan kekuatan kita dimana pun dan kapan pun. Saat ada di sekolah, di kantor, di dapur atau di mobil kita.
Begitu kita belajar menenangkan diri di hadapan Dia, orang lain akan datang dan bertanya, 'Bagaimana dalam situasi seperti ini tidak mengganggumu? Orang lain sudah panik dan gempar!'
Jika kita mengambil prinsip-prinsip ini dan belajar menghidupinya, kita akan memiliki senjata yang siap dimana pun krisis datang.
Saya ingat saat ibu saya meninggal secara mendadak. Itu merupakan sesuatu yang mengangetkan seluruh keluarga. Tetapi saya tidak pernah melupakan apa yang terjadi. Saat ib meninggal, Roh Tuhan mendatangi saya. Saya terus-menerus merasakan kehadiran-Nya di sepanjang mengatur pemakamannya.
Saya terus-menerus menangis karena begitu menyakitkan kehilangan ibu saya. Tohk begitu diseluruh waktu roh saya begitu tenang, dan saya merasakan hadirat-Nya menguatkan saya.
Apa yang saya bagikan ini bisa menguatkan kita di tengah-tengah suatu krisis. Mungkin saja anak kita ada ruang darurat rumah sakit. Situasinya bisa suram. Tetapi kita bisa berlutut di gereja rumah sakit dan mengakui Tuhan dengan mengatakan, 'Yesus, Engka Batukarang saya. Engkau Kekuatan saya. Engkau Keselamatan saya dan Pembebas saya. Engkau Sang Penyembuh.'

Dalam ketenangan itulah Dia akan menemui kita.


13-HARI MEMULIHKAN, MENDEFINISI-ULANG, DAN MEMBANGUN VISI! - Chuck D. Pierce     Home
25-Mei-2014: Baca 1 Samuel 16, 17, 30; 2 Samuel 1, 2, 3:1, 5, 6. Hari ini banyak yang kita baca, tetapi yang akan membawa kita menerima tiga pengurapan Daud. Daud diurapi menjadi raja tetapi identitasnya masih harus terbentuk. Sebagian dari kita telah ada di suatu tempat yang sulit, tempat untuk pembentukan identitas. Jangan berkecil hati – akan ada pengurapan baru. Di akhir pembacaan fasal-fasal tersebut (saya sarankan kita membaca tiga di pagi hari, tiga di siang hari, dan dua di malam hari), bersyukurlah untuk pengurapan baru kita. Urapi diri kita sebelum tidur dan deklarasikan kalau identitas kita telah berubah.
Hari-09/36: Baca 2 Samuel 5-8. Masalah sesungguhnya di kisah ini ialah mendapatkan Tabut dan di pusat hadirat Tuhan. Begitu Tabut ada di pusat, segala sesuatu akan ditambahkan dan dimultiplikasikan.
Hari-10/37: Baca Amos 9. Tabernakel Daud sedang dipulihkan di bumi di generasi ini. Deklarasikan kalau Tabernakel Daud akan dipulihkan dalam hidup kita, keluarga, kota, pemerintahan dan bangsa kita. Kita memiliki masa depan yang baik! Harapkan Tuhan bergerak bagi kita! Pancangkan dan tancapkan klaim kita!
Hari-11/38: Baca Kisah 15. Ini dimana Gereja sepakat dengan kata nubuatan di Amos 9 dan mendeklarasikan kalau identitasnya tidak akan mencerminkan legalitas agamawi di masa lalu. Minta Tuhan memotong semua konflik yang membuat kita tidak mampu melihat masa depan.
Hari-12/39: Baca Ulangan 8 dan 28, khususnya ayat 28:8. Tuhan memberi kuasa dan kekuatan untuk memperoleh kekayaan sehingga kita bisa memajukan kovenan Tuhan dalam hidup kita. Minta kepada Tuhan kuasa dan kekuatan untuk memperoleh kekayaan. Banyak kali kita takut untuk meminta ini. Minta Tuhan untuk 'memerintahkan berkat masuk ke lumbung-lumbung kita.' Jika kita tidak punya lumbung, minta Tuhan memberi kita rencana untuk membangunnnya.
Hari-13/40: Baca Amsal 3; 2 Raja-raja 4, 8:1-6. Ketidakpercayaan menghentikan kita hidup makmur. Percaya kepada Tuhan dan minta Dia mengarahkan jalan kita. Itu berarti agar kita meluruskan dan membuat jalan-jalan yang akan kita lalui. Lihat-ulang pemberian atau persembahan kita. Yakinlah kita diselaraskaan dengan tepat dalam memberi. Muliakan Tuhan dengan hasil pertama dan perpuluhan kita sehingga lumbung-lumbung akan dipenuhi dan bejana-bejana anggur kita akan melimpah keluar. Persiapkan pemberian Pentakosta yang khusus. Berikan ke mereka yang menjadikan kita bergerak maju dalam kerohanian kita. Perhatikan dua perempuan di 2 Raja-raja 4 dan 8. Mereka mulai hidup makmur dan penyediaan mereka tidak berhenti, bahkan meskipun di tengah-tengah kekeringan, yang merupakan kesaksian mereka yang telah menang dalam memberi pemberiannya.

24-Mei-2014: 
Hari-02/29: Baca Yohanes 1, Matius 16, Kisah 10-11. Perhatikan transformasi yang dialami Petrus. Identitasnya telah dinubuatkan di Yohanes 1. Dia memperoleh pewahyuan di Matius 16, kemudian mulai hidup dalam identitas barunya di Kisah Para Rasul.
Ikuti pola tersebut dalam hidup kita. Juga perhatikan perbedaaan antara gereja di Antiokia dan gereja di Yerusalem. Identitas gereja Antiokia itu benar-benar gereja yang apostolik. Minta Tuhan membuat gereja sekarang mulai memiliki identitas barunya.
Hari-03/30: Baca Wahyu 1-3. Perhatikan Sang Pewahyu. Minta Roh Allah mengangkat kita naik ke tempat pewahyuan baru. Perhatikan apa yang Roh Allah sedang katakan ke gereja-gereja. Minta Tuhan berbicara kepada kita dan biarkan telinga kita mendengar apa yang sedang Roh katakan ke Gereja hari ini.
Hari-04/31: Baca Wahyu 4-5. Minta Tuhan membawa kita naik ke tempat penyembahan baru. Minta Tuhan menyingkapkan kepada kita apa yang sedang terjadi di Sorga.
Hari-05/32: Baca Wahyu 12, 18, 19. Minta Tuhan menunjukkan kepada kita bagaimana berperang di bumi ini. Tanya kepada Tuhan menunjukkan bagaimana melindungi apa yang telah disediakan saat ini bagi kita. Deklarasikan kalau struktur-struktur Babilon yang menjadikan kita terpenjara mulai runtuh.
Hari-06/33: Baca Wahyu 20-22. Minta Tuhan memberi kita visi Sungai Kehidupan. Minta Tuhan menunjukkan kepada kita Balatentara Sorgawi. Deklarasikan semua hal dijadikan baru dan kita memiliki identitas baru yang mulia. Tinggikan Tuhan sebagai Alfa dan Omega di hidup kita.
Hari-07/34: Baca Yesaya 61-62. Kita diurapi! Jangan berdiam diri. Minta Tuhan menunjukan bagaimana kita mengakui iman kita. Berjalan ke gerbang baru. Deklarasikan kalau kita bukan kota yang ditinggalkan tetapi 'KOTA YANG DICARI.' Para umat tebusan Tuhan mengatakan BEGITULAH. Teriakkan 'BEGITULAH!'


13-HARI MEMULIHKAN, MENDEFINISI-ULANG, DAN MEMBANGUN VISI! - Chuck D. Pierce     Home
23-Mei-2014: Saatnya Tuhan berurusan dengan jiwa kita, yang di bulan ini begitu penting. Tuhan sedang meninggikan kita dan mengembangkan identitas baru kita. Ini merupakan bagian Manusia Hari Ketiga. Setelah Ester berpuasa tiga hari, dia punya keberanian identitas baru untuk mendekati raja. Di kamarnya dia memperoleh perkenanan untuk melemparkan musuh-musuhnya.
Identitas itu kumpulan aspek karakter dengan mana sesuatu itu detetapkan atau dikenal. Identitas bisa juga sebagai perilaku atau karakter pribadi yang membuat suatu kelompok dikenal. Identitas itu dimana kerpibadian seseorang atau kelompok sepenuhnya dikenali sebagai suatu entitas atau perwujudan. Saya sudah mendoakan identitas korporat Tubuh. Sesungguhnya ada struktur-struktur di bumi ini yang tidak bisa ditumbangkan tanpa kita menyelaraskan terlebih dahulu karunia-karunia masing-masing individu menjadi suatu organisme Kerajaan yang korporat. Pikirkaan tentang kota Yeriko. Itu merupakan benteng tidak kelihatan musuh yang menghalangi umat Allah memasuki Tanah Perjanjian. Tetapi, begitu umat Allah bergerak secara korporat, secara bersam-sama, apa yang tidak kelihatan itu bisa tumbang.
Di bawah ini ada 13 hari (yang merupakan fokus 40-hari penghitungan Gomer antara Paskaah dan Pentaakosta). Kiranya 13 hari yang berikut bisa membantu kitaa mendobrak masuk ke identitas yang Tuhan telah sediakan bagi kita saat ini, dan Tuhan sendiri sangat merindukan kita mengalamai multipkilasi dan peningkatan.
Hari-01/28: Baca Kisah 8-9. Perhatikan bagaimana identitas Saulus menjadi Paulus. Minta Tuhan menanggalkan setiap tabir dari mata kita yang mencegah kita untuk melihat rencana-Nya bagi masadepan kita.


3-ALASAN KARUNIA ROHANI TIDAK BERFUNGSI - Larry Sparks     Home
21-Mei-2014: #3. Karunia-karunia ditolak – Ini merupakan masalah utama. Kita tidak sekedar percaya bahwa karunia-karunia masih ada, tetapi mau memanifestasikan karunia-karunia Roh Kudus dalam hidup kita, serta masuk ke tingkatan lebih lanjut.
Dengan anggapan kalau Roh Allah tidak berubah dan Roh Kudus tetap bergerak, maka hal itu bukanlah sesuatu yang mistik, aneh atau luar-biasa. Sesungguhnya, itu bisa terjadi di mana kita bekerja secara rutin di setiap harinya. Bisa saja kita ada di tempat kerja, di toko, potong rambut atau di pesawat – tidak peduli kita sedang dimana, Tuhan ingin memakai kita sebagai dutabesar yang dimampukan oleh Roh Kudus.
Tentunya ini kita mulai dengan memahami mengapa persekutuan dengan Roh Kudus itu penting. Dia itu Allah di bumi ini. Bapa ada di Sorga dan Yesus duduk di sebelah kanan-Nya. Dan karena Roh Kudus itu Pribadi Tritunggal yang diutus ke bumi, sangat penting sekali semua umat percaya belajar bagaimana berkomunikasi dengan Dia secara benar.
Dalam beroperasi di sembilan karunia itu suatu aspek penting yang berkaitan dengan persekutuan bersama Roh Kudus. Selain kesembilan karunia Roh Kudus itu merupakan sembilan kunci untuk mengalami kuasa rupralami Tuhan di kehidupan sehari-hari. Sesungguhnya segala sesuat yang kita butuhkan untuk mengenal bagaimana berjalan dalam kuasa Allah itu sudah begitu jelas disingkapkan di Alkitab.
Mengapa hal ini begitu penting? Sebab di luar sana ada dunia yang begitu sangat putus-asa daan mendambakan perkara yang sejati. Jika kita, gereja Yesus Kristus, tetap membisu dan malu-malu mengenai Roh Kudus, kita mengingkari Roh Kudus yang akan mengisi kemanusiaan dari dalam. Ingat, Roh Kudus-lah yang bisa menyingkirkan kebutaan dan cara pandang kita yang salah, menerangi pesan injil ke roha kita dan mengisi kita dengan hadirat Tuhan.
Jika kita mengingkari operasi karunia-karunia Roh, kita bukan hanya merampok potensi pengubah-kehidupan umat percaya yaang berjumpa dengan Tuhan, tetapi kita sesungguhnya sedang mencabut kewarisan Kristus yang disediakan bagi orang Kristen. Bahkan meskipun karunia-karunia Roh Kudus itu bukan doktrin yang menuntun keselamatan, tetapi bukan sekedar masalah sampingan akan kehidupan sehari-hari orang Kristen.
Kita pikirkan sejenak relevansinya. Seharusnya itu memrupakan sesuatu yang aman, sesuatu yang diperintahkan bagi gereja bahwa karunia-karunia diparktekkan dana ditanamkan sehingga sebagai representatif Tuhan kita bisa dengaan efektif mengeoperasikannya di luar keempat dinding tembok gereja kita. Jika kita (khususnya para apemimpin dan gembala) tetap membisu tentang yang supraalami ini, banyak suara di luar iman yang tanpa malu-malu berbicara kersa tentang itu. Ekspresi supralami palsu sedang mencari jalan untuk merasuki generasi berikut kita. Jika kita tidak melatih untuk mempraktekkan bagaimana kehidupan gereja abad-21 ini hidup dalam karunia-karunia Roh Kudus, maka generasi berikut akan menyangkali ke-otentik-an kuasa-Nya dan mereka akan mencari penggantinya di tempat lain.
Sesungguhnya, hal yang paling menyedihkan di dunia ini ialah kalaua seorang gembala tidak mengijinkan Roh Kudus bergerak di dalam gereja seperti yang Dia inginkan.'

20-Mei-2014: #2. Karunia-karunia membingungkan – Di jaman gereja memburu kepekaan dan kebenaran politik menjadikan banyak umat percaya mengelompokkan setiap hal yang merupakan karunia yang diberi Allah dan menempatkannya di suatu tempat dan memberi label 'karunia-karunia rohani.' Bahkan karunia-karunia yang tidak-biasa, karunia-karunia supraalami yang bahkan tidak pernah disebutkan. Denominasi-denominasi aliran Pantekosta yang meng-klaim percaya akan karunia-karunia rohani dan mengenali kalau semua umat percaya menerima karunia-karunia itu saat menerima keselamatannya, dalam kebingungannya, mereka percaya kalau sedang mengoperasikan karunia-karunia tersebut, yang pada kenyataannya, mereka melakukan sesuatu yang sama sekali tidak pernah disebutkan di Alkitab sebagai manifestasi karunia Roh Kudus.
Tuhan memang telah memberikan kita karunia-karunia dan talenta-talenta unik sejak lahir, tetapi ini berbeda dengan anugerah untuk mengajar, menasihati, kepemimpinan atau menyanyi, dan sembilan karunia manifestasi Roh Kudus yang disebutkan di 1 Korintus 12 dan 14. Ini bukan berarti ada tingkatan-tingkatan kerohanian sehingga mengelompokkan mereka mereka yang tidak beroperasi di sembilan manifestasi karunia tersebut 'lebih rendah.' Kita membutuhkan kejelasan lagi mengenai apa sesungguhnya karunia-karunia rohani itu. Jika kita tidak tahu apa sesuatu itu, tidak mungkinlah kita bisa beroperasi di karunia itu dengan benar. Biarkan kerinduan kita akan hal itu yang akan memicu demonstrasi karunia rohani dalam hidup kita.


3-ALASAN KARUNIA ROHANI TIDAK BERFUNGSI - Larry Sparks     Home
19-Mei-2014: Meskipun tidak terhitung jumlah gereja yang membanggakan kalau punya sikap atau pengakuan iman mereka percaya akan terus adanya karunia-karunia Roh Kudus, tetapi kebenarannya banyak dari gereja tersebut mengingkari beroperasinya karunia-karunia Roh Kudus di kebaktian-kebaktian da pertemuan-pertemuan mereka. Roh Kudus diakui dalam perkataan dan doktrin mereka tetapi ditolak dalam demonstrasi kuasa-Nya.
Bagaimana mungkin gereja-gereja tersebut yang mengakui dalam theologianya akan kegiatan karunia Roh Kudus bisa menolak demonstrasinya?

#1. Karunia-karunia telah di-mistik-kan dan dijauhkan dari kehidupan sehari-hari – Sesuatu yang supraalami demonstrasi kuasa Roh Kudus itu sesuatu yang normal dan setiap umat percaya bisa mengalaminya dalam kehidupan sehari-harinya. Ada kelompok tertentu yang mengajar kalau karunia-karunia tersebut hanya tersedia bagi mereka yang 'rohaninya super' dan elite kharismatik saja. Ini menjadikan umat percaya biasa merasa mereka tidak mampu mencapai tingkatan kerohanian ini dan tidak mau mengejar atau tidak merindukan karunia tersebut beroperasi dalam dan melalui hidupnya. Jika kita me-mistik-kan karunia-karunia Roh Kudus kita akan menjadikannya tidak bisa diakses. Jika hal itu dinyatakan tidak bisa diakses maka mereka akan mudah untuk menghindarinya.


GERAKAN 515 DIMULAI! - Chuck D. Pierce     Home
18-Mei-2014: (Ron Bender) – Pagi ini saya melihat aliran sungai. Sungai yang sangat lebar, dan di bagian tengah air mengalir sangat cepat. Mulai ke pinggir arus air semakin melambat. Saya mendengar ada suara – Jika ingin menjadi efektif dan memperoleh apa yang terbaik dari-Ku kalian perlu ada di tengah sungai. Mereka yang ada di tengah sungai akan mampu menggenapkan apa yang Saya berikan untuk mereka genapkan, sedangkan mereka yang yang tidak ada di tengah akan kehilangan pijakan dan tidak akan pernah bisa di pulihkan kembali. Mereka tidak kehilangan keselamatannya tetapi tidak akan seefektif mereka yang menyingkirkan rintangan-rintangan dan berfokus total kepada Saya. Jangan gagal dalam memasuki aliran-Ku di musim ini. Merekalah yang akan menjadi apa yang disebutkan sebagai 'yang terdahulu akan menjadi yang terkemudian.' Tidak peduli seberapa lama kita harus ada di tengah-tengah sungai agar memperoleh percepatan di musim ini.

17-Mei-2014: Sekarang Terjadi Peperangan Antar Terang dan Kegelapan! - 'Sekarang ini merupakan hari pemisahan, dimana antara terang dan gelap tidak bisa bersatu lagi! Saya membangkitkan umat sisa yang akan menyelesaikan gerakan Roh yang sudah dimulai di musim yang telah lewat. Saya sedang mengirimkan prosesi/arak-arakan malaikat sorgawi. Saya sedang melepaskan pewahyuan dan hikmat dari sorga. Saya akan mengirim lagu-lagu baru untuk mematahkan siklus-siklus lama. Saya telah memanggil kalian untuk menyelaraskan diri di prosesi ini, dalam kesatuan sorga dan bumi. Dengarkan suara, selaraskan diri dan bergeraklah bersama Saya. Sama seperti bunga yang mekar, Firman yang Saya lepaskan akan mulai membuka jalan.
'Mendesaklah maju melawan kegelapan. Tebus dan pulihkan waktu, karena hari-hari jahat. Saya akan menerangi kalian dengan kemuliaan Saya. Kegelapan tidak akan mampu bertahan melawan hal-hal yang dilahirkan oleh iluminasi ini. Hal-hal itu akan menjadi pekerjaan dan sesatu yang semakin besar. Putari kota-kota di bumi dan bangun kembali apa yang perlu dibangun. Runtuhkan struktur-struktur dan bangunan-bangunan di bumi yang telah dibangun secara tidak syah. Saya saat ini akan menyingkapkan hal-hal yang belum kelihatan. Bekerjalah, seperti mereka yang di jaman Nehemia bekerja! Biarkan para umat pemenang-Ku bangkit, dengan satu tangan memegang pedang dan satu tangan bekerja sampai datang penuaian.
'Saat ini waktu perubahan dari Elia ke Elisa. Apa yang telah Elia mulai, akan Elisa selesaikan. Pemerintahan akan terselaraskan, dan para nabi akan terselaraskan. Keimaman akan memasuki tatanan, dan Izebel akan di jatuhkan dari tembok. Ini akan membuat umat sisa-Ku terselaras. Ini merupakaan awal gerakan iman baru di hati umat-Ku.
'Roh-Ku mulai melayang-layang! Pasukan sorga dan pasukan bumi mulai mengadakan penyelarasan baru. Saat para rasul melakukan tatanan baru, para nabi akan terselaraskan, para guru akan mengajar, dan pembuat mujizat akan dimunculkan. Saya sedang membawa para pekerja dan penjaaa masuk sampai terbit hari yang baru dalam gerakan kerajaan. Berdiri dan perhatikan, biarkan kemuliaan-Ku berjalan mendahului kalian, dan pehatikan dan belajar bagaimana bergerak selaras dengan kemuliaan-Ku di musim ini.'
Sesungguhnya, kita akan menjadi saksi sejarah baru yang sedang dimulai hari ini. Setiap harinya kita akan menuliskan fasal-fasal atau lembaran-lembaran baru dalam perkara prosesi ini. Kita akan menuliskannya, dan kita akan menangkapnya. Ini merupakaan lembaran baru dalam prosesi kemuliaan Tuhan. Kita akan di sekeliling prosesi Tuhan, dan apa yang tidak kelihatan akan mulai tumbang.

16-Mei-2014: Tuhan sudah memulai sesuatu. Kisah 5:12-15, 'Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak. Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan,bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.'
Efesus 5:13-14, 'Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."' Kami melihat prosesi/arak-arakan sorga menyatu dengan prosesi/arak-arakan di bumi, dan mendeklarasikan kalau telah dimulai gerakan baru! Kita minta terang menyinari kita. Sekarang ini bulan untuk memancarkan dan menjadi mulai. Kita diminta untuk menjadi anak-anak panah tajam yang siap diluncurkan. Kita teriakkan agar terang datang dan memurnikan umat Allah.
Anne Tate melihat prosesi/iring-iringan sapi jantan, yang menggambarkan para pemimpin apostolik bekerja, bergerak, dan mengirik tuaian gandum. Dia mendeklarasikan kita akan menjadi ahli bangunan, rendah-hati seperti seekor lembu, mengirik apa yang perlu dikerjakan dan dibangun di hari-hari mendatang. Kita mendeklarasikan kalau para pemimpin apostolik akan dimunculkan, dan para pendoa syafaat, nabi, guru, penjaga dan pekerja mujizat mulai membentuk pasukan di bumi ini. Kita mendeklarasikan prosesi di bumi, bersama-sama dengan prosesi di sorga, mulai mempercepat langkahnya.
Sewaktu kita berdoa, kita akan melihat prosesi karunia-karunia apostolik dan profetik memasuki Yerusalem, suatu umat sisa yang bangkit di bangsa-bangsa, suatu penyelarasan sinergi doa antar generasi, umat yang berkemenangan, para rajawali Allah, dan penjaga-penjaga profetis. 

WASPADAI SAAT MUSIM RAJA-RAJA BERPERANG     Home
15-Mei-2014: Tuhan Membangkitkan Teriak-Peperangan (2) - Seseorang bisa saja membantah, 'Saya berjalan dengan Tuhan. Saya hamba Tuhan yang setia. Saya tidak rentan dalam pencobaan.' Ingat apa yang Tuhan ingatkan ke gereja di Tiatira, 'Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.' (Rev. 2:20) .
Yesus peduli bukan saja pengaruh Izebel yang merusak dunia; tetapi Yesus juga peduli kalau para pemimpin gereja mulai tumbuh toleransinya satu dengan yang lain. Lebih jauh, godaan Izebel bukan hanya ditujukan ke umat percaya yang bertingkah, atau umat percaya baru, tetapi dia akan menjadikan hamba-hamba setia Tuhan tersesat.
Di Amsal Raja Salomo juga menyingkapkan roh ini. Dia tidak memakai nama Izebel, tetapi memberi gambaran sebagai 'Perempuan bebal cerewet, sangat tidak berpengalaman ia, dan tidak tahu malu.' (Ams. 9:13). Dia mengatakan dia itu keluar 'Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari"; dan kepada orang yang tidak berakal budi katanya, "Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya.”' (v.16,17).
Siapa yang diikuti roh ini akan merusak mereka yang mencoba membuat jalannya lurus. Jangan mengira kalau kerusakan atau kehancuran ini tidak akan terjadi kepada kita saat kita menjadi suam-suam. Bahkan, orang yang menyingkapkan roh ini sendiri, Salomo, pada akhirnya juga jatuh baik dalam menyembah berhala dan ketidak-susilaan, manifestasi dua tindakan roh Izebel (Why. 2:20).
Sekaranglah waktu musimsemi kita. Sekaranglah musim raja-raja berperang. Di saat seperti inilah godaan mulai memanggil-manggil 'ke mereka yang sedang berjalan.' Biarlah kita tidak menjadi pasif di saat peperangan. Sebaliknya, berperanglah bagi bangsa kita, kota kita, keluarga kita, khsusunya, jiwa kita.
Sekaranglah musim raja-raja berperang.

14-Mei-2014: Tuhan Membangkitkan Teriak-Peperangan (1) – Kita sendiri saat ini ada di musim peperangan. Roh Allah sedang memanggil kita untuk berperang demi jiwa kita, sekaligus untuk keluarga, gereja dan kota kita. Meskipun begitu, Firman Tuhan menyingkapkan kalau 'TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya.' (Isa. 42:13).
Apa yang kudus itu saat ini juga ada dalam diri kita? Apa ada teriakan peperangan di roh kita? Jika kita telah lahir baru, teriakan itu pasti ada dalam diri kita, bahkan meskipun saat ini teriakan itu dibungkam oleh kelesuan.
Kita tidak akan pernah berhasil sebagai pemenang tanpa roh kita membawa teriakan peperangan Tuhan. Kita harus menang terhadap sesuatu yang bisa menghentikan kita untuk tidak meresponi panggilan untuk berdoa. Kita harus merangkul realita peperangan rohani; dan kita harus memeranginya dengan senjata peperangan rohani yang Tuhan telah berikan kepada kita, baik demi kemajuan kita maupun demi mereka yang kita kasihi.
Sebaliknya, di saat kita menyerahkan kehendak kita kepada roh pasif, kita harus mengantisipasi pencobaan itu dengan benar, kalau tidak, kelemahan kita segera akan mengejarnya. Pencobaan itu jelas bukan Betsyeba tetapi mungkin pornografi di internet. Atau bisa juga rekan sekerja lawan jenis yang mulai kelihatan menarik. Apapun area kelemahan yang ada di hidup kita, Setan mencoba memanfaatkan area tersebut. Ingat, serangan pertama musuh itu sepertinya tidak begitu jelas dan berani. Pertama-tama dia akan melucuti kita dengan roh pasif. Jika musuh berhasil di serangan ini, kita akan terbungkus dengan sesuatu yang bisa menghancurkan kita dan orang-orang yang kita kasihi.

13Mei-2014: Waspadai Roh Yang Pasif – Alkitab berisi banyak contoh keperkasaan Daud. Sebagai orang muda, misalnya, sementara yang lain gemetar ketakutan, Daud siap dan ingin sekali menghadapi Goliat. Daud sebagai contoh orang yang Tuhan pilih, yang gairahnya akan Tuhan menopang dia di hampir seluruh hidupnya.
Tokh, Daud juga memberi contoh kepada kita apa yang bisa terjadi terhadap orang yang begitu perkasa saat menyerah terhadap roh pasif. Ada masanya saat Daud tidak mengejar musuh-musuhnya, dia menghadapi konsekwensi 'kematian.' Itu terjadi karena dia mengijinkan roh pasif yang mengalahkan kehendaknya.
'Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.' (2 Sam. 11:1)
Di musim perang, raja Daud mengijinkan roh pasif masuk ke jiwanya. Segera kita lihat bagaimana seorang pahlawan luarbiasa seperti Daud hampir tidak berdaya menghadapi peperangan rohani yang terjadi.
'Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.' (2 Sam. 11:2).
Perempuan itu Betsyeba, isteri Uria. Di saat Daud menerima pengaruh roh pasif tersebut, daya tahannya dilemahkan. Hatinuarani dilumpuhkan. Disebutkan 'waktu petang Daud bangun dari tempat pembaringannya.' Ada yang terbiasa beristirahat di waktu petang, tetapi apa yang terjadi pada Daud saat itu sepertinya sesuatu ganjil, dia melakukannya saat orang-orangnya berperang. Kemungkinannya dia tidur siang bukan karena tubuhnya yang membutuhkan, tetapi ada suatu ekspresi tidur, atau kemalasan, atau keengganan, yang sedang menyengkeram jiwanya. Dia ada di tempat tidurnya sampai petang.
Beban berat yang ada di jiwa Daud saat itu sesungguhnya bagian dari strategi serangan spiritual musuh! Strategi serangan yang lain sifatnya diam-diam, yang mendorong Betsyeba mandi di suatu tempat yang bisa dilihat Daud. Daud tidak mampu melawan serangan tersebut. Dia melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kwalitas kebangsawanannya, 'menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia.' (2 Sam. 11:4).
Ingat: kejatuhan moral yang mengerikan ini bukannya didorong oleh nafsu Daud, atau perbuatan yang terang-terangan memberontak kepada Tuhan. Roh pasiflah yang membawa Daud melakukan dosa! Masalahnya sederhana, di saat raja-raja pergi berperang, Daud tinggal di rumah.


TANDA-TANDA SEBELUM KEPEMIMPINAN JATUH - Joseph Mattera     Home
12-Mei-2014: #7 Memanfaatkan Orang atau Barang demi Kepentingan Sendiri – Pemimpin seharusnya punya motivasi untuk mem-BER-dayakan orang agar mampu berjalan menuju ke tujuan yang telah Tuhan tetapkan bagi mereka. Para pemimpin yang tidak memiliki motivasi seperti itu sebaliknya akan mem-PER-dayakan orang dengan meletakkan dan mementingkan program-program melebihi manusia dan mendahulukan tugas-tugas dibandingkan hubungan. Yang demikian ini pada akhirnya tidak memiliki dan tidak dikelilingi oleh orang-orang loyal yang bisa dipercayai. Sesungguhnya meka telah membakar banyak jembatan di belakangnya dan yang akan membuat para pengikutnya keletihan serta meninggalkannya! Kepemimpinan itu merupakan jalan yang sunyi untuk dijalani; para pemimpin itu dibutuhkan untuk melayani dengan hati hamba. Jika pemimpin masuk ke pelayanan dengan sikap agar dilayani, bukannya melayani orang lain maka mereka sedang mengembangkan mentalitas yang menuntut hak, yang akan membawanya ke kesombongaan, arogan, dan yang pada akhirnya menuju kehancuran.
Kiranya Tuhan membantu kita semua yang melayani Kerajaan sebagai pemimpin untuk memuliakan dan mengenal Dia saja (Flp. 3:7-11; Yer. 9:23-24)!

11-Mei-2014: #6 Menyenangi Yang Dipandang Manusia – Para pemimpin yang menyenangi titel, jabatan, posisi, pengakuan, terhubung dengan penguasa, dan terlibat di peristiwa-peristiwa besar untuk menonjolkan diri sesungguhnya sedang menuju ke kejatuhan, jika tidak bertobat. Saat kita meninggikan diri Tuhan akan merendahkan kita (Luk. 14:11) dan mereka yang mencari kemuliaan sendiri tidak akan dimuliakan (Ams. 25:27).
Kita tidak jauh dari kejatuhan jika mencoba meninggikan diri, mempromosikan diri sendiri, atau melibatkan diri di peristiwa-peristiwa tanpa mau mendengarkan Tuhan; kita akan seperti orang-orang Farisi yang menyenangi titel, jabatan, kedudukan menonjol, serakah di duniakerja dan senang disebut sebagai pemimpin atau pendeta atau bishop atau doktor (Mat. 23:6-7). Para pemimpin yang diremukkan telah belajar bukannya untuk menciptakan nama dengan cara memasarkan atau mempromosikan diri akan keberhasilan dan sensasi-sensasi pelayanannya; mereka belajar kalau yang tahan lama ialah jika hanya Tuhan sendiri yang meninggikan seseorang (Maz. 75:7).

10-Mei-2014: #5 Tidak Mencari Tuhan karena Tuhan – Para pemimpin juga akan menghadapi masalah saat mereka tidak mencari Tuhan karena Dia itu Tuhan, tetapi hanya berdoa daan membaca Alkitab saat harus berkotbah atau melakukan pelayanan. Dan lebih buruk lagi, kurangnya keintiman kita dengan Tuhan itu suatu kenyataan kalau kita hanya memanfaatkan Dia untuk membangun kehidupan atau memanfaatkan firman-Nya untuk mencapai hasil-hasil atau keuntungan bagi diri sendiri. Panggilan tertinggi kita dalam hidup ialah untuk mengenal Dia dan mengasihi Dia. Matius 7:22-23 mengajar kita kalau kita bisa melayani pekerjaan Tuhan secara efektif dan tetap saja jatuh jika Dia tidak mengenal kita! Para pemimpin yang hanya mencari Tuhan untuk kotbah punya hubungan profesional dengan Tuhan dan yang pada akhirnya tidak memiliki anugerah dan kekuatan roh untuk menghadapi semua tekanan dalam pernikahan, kehidupan dan pelayanan, yang akan membawa kita ke kejatuhan moral.

09-Mei-2014: #4 Tidak Mendisiplinkan dalam Makan dan Memanjakan Kenikmatan - Para pemimpin akan menuju ke masalah jika mereka tidak mau melatih pendisiplinan-diri dalam makan-minum dan memanjakan kesenangan dan nafsu yang mereka nikmati. Jika seorang pemimpin tidak bisa mengontrol pola makannya itu sebagai refleksi adanya masalah yang lebih besar dalam hidupnya; sesungguhnya mereka mencoba mengobati-diri atau melarikan-diri ke makanan, yang sepertinya merupakan sesuatu yang rentan terhadap nafsu-nafsu kedagingan lain. Mereka mencoba melarikan diri dari tekanan realita yang ada. Kegemukan itu merupakan dosa sosial yang sepertinya bisa diterima dalam Tubuh Kristus meskipun Yesus sendiri sudah memberi peringatan untuk itu (Luk. 21:34).
Lebih jauh, cara makan yang buruk itu bisa mempengaruhi cara pikir, emosi dan roh kita dengan cara-cara negatif karena itu akan menciptakan kelesuan, kelelahan, dan awan gelap yang menutupi roh kita dengan kedagingan. Banyak pemimpin mati atau punya kesehatan buruk saat mereka berusia empatpuluh atau limapuluhan karena cara makannya yang buruk. Tuhan akan menghakimi kita jika mati muda, atau mati prematur, karena kurangnya mendisiplinkan diri dan ketaatan, padahal sesungguhnya masih ada separo umur kita yang bisa dipakai untuk memuliakan Dia dengan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

08-Mei-2014: #3 Tidak Menyediakan Waktu Khusus untuk Pasangan dan/atau Keluarga - Seorang pemimpin menghadapi kejatuhan saat dia tidak mau menyediakan waktu yang cukup bersama pasangan dan / atau keluarga. Tuhan memberitahu kalau tidak baik manusia itu seorang diri. Saya banyak melayani pemimpin, khususnya mereka yang sering melakukan perjalanan dan tidak punya atau tidak menyediakan waktu khusus untuk bisa bersentuhan dengan pasangan mereka dan yang jarang menyediakan waktu untuk tinggal di rumah. Dengan menyediakan waktu bersama keluarga akan membantu seorang pemimpin 'menginjak bumi.' Tanpa itu, mereka akan dikelilingi oleh hubungan yang hanya bersifat luaran saja, dimana orang-orang yang ada di sekitarnya hanya mau berhubungan karena ada kaitannya dengan pelayanan yang diberikan sebagai hamba Tuhan atau sebagai orang bisnis, dimana mereka menerima penghargaan (dari para penjilat), yang berbeda sekali saat mereka menjadi seorang ayah, atau ibu, suami, isteri, yang selalu terus-menerus mengusahakan hubungan keintiman di keluarganya. Tuhan menginginkan kita tetap rendahhati dan berpijak di bumi. Seorang pemimpin bisa saja menerima pujian dari semua orang yang ada di sekitarnya tetapi hanya pasanganya yang benar-benar mengenal mereka dan akan mengatakan apa adanya sehingga mereka bisa tetap menyadari akan realita yang sesungguhnya.

07-Mei-2014: #2 Menghindari Kontak Intim dengan Sahabat – Saya memperhatikan bahwa sebelum kejatuhan seorang pemimpin itu menghindar berkontak secara intim dengan para sahabat dan orang-orang yang bisa memberi arahan dalam hidup dan pelayanannya. Mereka menghidupi kehidupan terasing yang sangat berbahaya!
Sesibuk apapun saya, tetap ada sejumlah mentor dan anak-anak rohani dimana saya bisa terbuka bagi mereka agar memberi masukan dan mendoakan. Saya selalu terbuka mendengar suara Tuhan melalui doa-doa dan penghiburaan mereka. Semakin besar tanggungjawab yang harus saya pikul akan semakin banyak komunitas saya butuhkan agar tetap ada di jalur benar!
Kita juga membutuhkan hubungan intim untuk menjagai sisi manusiawi kita tetap aktif. Sangat mudah berjalan dari rapat-rapat bisnis yang menguntungkan, atau kebaktian-kebaktian, atau seminar-seminar yang diurapi, meskipun begitu kita tetap ada di tengah-tengah kerumunan orang yang asing dan tidak mengenal baik kita. Keadaan seperti itu bukan suatu komunitas sejati; bahkan di tengah-tengah kerumunan orang banyak kita masih tetap saja bisa mengisolir diri karena dalam kerumunan orang banyak pemimpin tidak bisa memiliki sesuatu yang intim atau yang menuntut tanggungjawab. Di kerumunan itu seseorang hanya menyampaikan sesuatu, memimpin sesuatu dan berbicara, bukannya melibatkan diri di tengahtengah kerumunan yang ada.


TANDA-TANDA SEBELUM KEPEMIMPINAN JATUH - Joseph Mattera     Home
06-Mei-2014: Sangat disayangkan di setiap tingkat dan dunia kehidupan kita menyaksikan adanya para pemimpin yang berjatuhan! Tidak mengherankan lagi saat kita membaca adanya seorang gembala yang luarbiasa, para selebriti, olahragawan atau politikus yang menerima aib karena kejatuhan etika ataupun moralitas.
Sebagai seseorang yang telah 30 tahun lebih melayani banyak pemimpin yang bergumul dengan permasalahan pribadi mereka, baik di gereja maupun di duniakerja, saya membuat pengamatan adanya tanda-tanda atau gejala sebelum kejatuhan pemimpin, dan saya mengajarkan ke para pemimpin yang muda agar mereka bisa menghindari kesalahan-kesalahan yang dilakukan banyak pemimpin di generasi saat ini.
Semua dari kita bisa jatuh ke hal-hal berikut ini, dengan cara atau bentuk tertentu. Diharapkan kita telah melewati dan mempelajari proses kepemimpinan yang sulit agar bisa memberikan hikmat ke generasi berikut! Ada tujuh tanda yang mengawali jatuhnya suatu kepemimpinan:

#1 Menjejalkan Banyak Kegiatan - Sebelum kejatuhannya, seorang pemimpin menjejalkan begitu banyak kegiatan di jadwalnya dalam waktu yang cukup lama, sehingga mereka tidak punya waktu cukup untuk pembaharuan pribadi dan beristirahat. Banyak kegiatan atau kesibukan itu tidak selalu memberi manfaat bagi Kerajaan. Jika seseorang terus-menerus menghadiri pertemuan demi pertemuan, dari satu kota ke kota lain, dari acara satu ke acara lain tanpa mencari Tuhan dan menyediakan waktu untuk bersaat teduh dan refleksi diri, sesungguhnya mereka sedang melakukan mendera dan merusak jiwa mereka, yang pada akhirnya mereka bekerja atas dasar kemauan dan keringat sendiri, bukannya dari Roh Kudus. Ini akan membawa mereka masuk ke sesuatu untuk dicobai dan berusaha melepaskan diri dari tekanan hidup melalui perjinahan, pornografi, hiburan yang berlebihan maupun usaha-usaha bodoh lainnya.
Kesibukan tanpa kejelasan akan membawa ke pengambilan keputusan yang salah. Jika kita selalu terburu-buru, kita tidak akan punya waktu cukup untuk memproses sesuatu, dan itu membuat kita kurang peka dan mengambil keputusan yang membawa bencana. Ini akan menambah lagi tekanan yang sudah ada, dan menciptakan lebih banyak perkara yang harus dilakukan agar bisa keluar dari kekacauan yang kita ciptakan sendiri! Kadang-kadang yang 'sedikit itu berarti lebih'!
Saya tidak bermaksud mengatakan para pemimpin tidak boleh sibuk atau punya banyak tanggungjawab. Tetapi yang saya maksudkan ialah mereka harus selalu menyediakan waktu cukup di antara kesibukan-kesibukan mereka untuk refleksi diri, doa dan mencari Tuhan secara pribadi agar tingkat kepekaan mereka cukup tinggi dan bisa hidup serta berjalan dalam anugerah dan kuasa Tuhan untuk melakukan pekerjaan-Nya, bukannya atas kemauan dan kekuatan sendiri!


MENGHITUNG GOMER MASUK KE KEMENANGAN! - Chuck D. Pierce     Home
Menghitung Hari-Hari Kita ke Peningkatan Dimensi Baru!
Tujuh Hari Pertama Penyingkapan Fokus!
05-Mei-2014: 
Hari-14: Baca 1 Korintus 3-7. Potong ikatan ketidak-susilaan yang telah menjadi bagian warisan hidup kita atau negeri dimana kita tinggal. Permasalahan ini salah satu yang harus kita pandang serius. Ketidak-susilaan telah menjadi istilah yang samar, yang sudah tidak lagi dianggap punya kuasa. Masyarakat kita tahu punya kepercayaan kalau setiap orang bisa atau boleh melakukan apapun yang dianggap benar. Tetapi Setan tahu kalau setiap perbuatan tidak-susila bisa memberi hak secara syah bagi dia untuk menyusup masuk lebih lagi ke negeri sampai ke rumah-rumah. Dengan kemajuan internet memberi jalan masuk lebih besar lagi ke hal-hal seperti pornografi dan ruang percakapan (chatting) khusus bagi orang dewasa. Tidak ada hal yang jinak. Apa yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi bisa memberi akibat serius melalui pencemaran – bukan hanya bagi yang terlibat, tetapi juga ke negeri dimana dosa mereka lakukan.
Hari-15: Baca Yoel 1-3. Deklarasikan kalau negeri dan kewaarisan kita akan mulai bersukacita. Minta Tuhan membangkitkan dan mengobarkan kuasa untuk pemilihan tau pengambilan keputusan dalam diri kita.
Hari-16: Baca Matius 5-7. Ini akan menunjukkan kepada kita bagaimana Tuhan mengajar para murid-Nya berdoa. Deklarasikan Sorga dan Bumi terhubung dan terjadi level baru persekutuan dalam hidup kita.
Hari-17: Baca Yehezkiel 34, Zakharia 8, 1 Korintus 8, Ibrani 3 & 4. Deklarasikan kalau negeri kita akan mulai menghasilkan cara-cara baru sehingga tempat penyimpanan atau gudang-gudang kita menjadi penuh. (Mungkin ada di antara kita yang akan memancangkan patok bagi negeri untuk mendeklarasikan peningkatan). Deklarasikan negeri kita memasuki PERISTIRAHATAN (Kel. 23:10-11; Im. 25:2-7; Ul. 15:1-10; 31:10-13).

Pancangkan/Tegakkan masa depan kita! Ambil Persekutuan dengan negeri yang kita tinggali.

Lepas dari Legalitas.
Saya terima email sbb.: Saya telah mengalami pembebasan luarbiasa dari legalisme sejak Paskah. Itu dimulai saat saya membaca Kolose si Voice yang menuliskan, 'Tuhanlah yang memberi kita kehidupan bersama-Nya, mengampuni semua dosa kita, dan menghilangkan hutang yang masif (secara besar-besaran) akibat hukum yang melawan kita.
Dia akan menyingkirkannya. Dia telah memakukannya di salib.' Saya melihat untuk pertamakalinya hutang keuangan saya benar-benar di salib. Tuhan berkata, 'kamu telah membawa tanggungjawab untuk hutang ini, dan kamu tidak dapat melakukannnya lebih dari yang kamu bisa bawa tanggungjawab akan dosa-dosamu. Itu terjadi karena adanya struktuk legalisme yang menahanmu, dan kamu perlu meninggalkannya di salib.' Tuhan membawa saya ke salib, kemudian menarik saya melewatinya ... salib 'menyerap' legalisme sewaktu saya menerobosnya dan ikatan tersebut tinggal di sana ... saya muncul di sisi lainnya, bebas. Sejak itu Dia menaruh jari-Nya di 3 atau 4 tempat-tempat pergumulan yang lain, menunjukkan kepada saya bagaimana legalisme sedang bekerja di tempat-tempat itu, dan membebaskan saya melalui proses ini. Saya punya pengharapan besar dengan Pentakosta!! Kemarin malam saya melihat kemuliaan meledak keluar, dan saya melihat saat itu terjadi, tidak akan ada jalan kembali dan tidak ada pilihan lain tetapi bergerak bersamanya atau menjauh darinya.

04-Mei-2014: 
Hari-10: Baca Ezra 9, Mazmur 81. Deklarasikan revival! Bersiaplah untuk menerima banyak perubahan. Deklarasikan sedang dibuka jendela revival atas hidup dan keluarga kita. Deklarasikan revival ini akan menyentuh seluruh generasi.
Hari-11: Baca Yehezkiel 16, 36 & 37; 1 Kor. 10. Minta Tuhan mematahkan kuasa penyembahan berhala di hidup kita. Tuhan benci penyembahan berhala. Sama seperti kalau menyembah Tuhan itu akan mendatangkan berkat maka menyembah berhala atau Allah palsu akan mendatangkan kutuk.
Hari-12: Baca Kejadian 4, Kisah 7. Minta Tuhan menyingkirkan penumpahan darah tidak syah yang ada di wilayah atau kewarisan kita. Ingat kisah Kain dan Habel. Bagaimana kita menyembah? Apa kita menyembah seperti apa yang kita mau ataukah kita memberikan apa yang terbaik kepada Tuhan? Penyembahan itu suatu ekspresi kovenan. Tanpa itu akan terjadi pengingkaran dan pemutusan kovenan. Dari Kejadian 4 kita bisa melihat kalau penumpahan darah itu memberi dampak yang membuat kekerasan terjadi. Begitu kekerasan penumpahan darah tercurah ke tanah, kuasa pangeran udara akan memiliki hak syah ke suatu wilayah. Kutuk itu melekat ke kekerasan liar dan penumpahan darah.
Hari-13: Baca 2 Samuel 21. Deklarasikan kalau pelanggaran kovenan sudah berhenti. Selama pemerintahan raja Daud terjadi kelaparan parah di negeri. Saat Daud mencari tahu kepada Tuhan berkenaan dengan kelaparan itu, Tuhan mengatakan 'ini karena Saul dan rumahtangganya yang haus darah telah membunuh orang-orang Gibeon.' Orang-orang Gibeon itu mengikat kovenan dengan orang Israel di jaman Yosua. Kovenan menjamin keamanan mereka. Karena Saul mengingkari kovenan dengan orang Gibeon dengan membunuh banyak dari mereka dan merencanakan untuk pembunuhan besar-besaran terhadap sisanya. Akibatnya, datanglah kelaparan di negeri karena Tuhan menyingkirkan berkat-berkat-Nya dan Setan diijinkan karena punya jalan masuk. Kelaparan tidak dengan segera datang, tetapi datang saat ada raja baru yang berkuasa. Banyak rumah di Amerika yang dibangun di atas tanah yang direbut atau dijarah dengan cara mengingkari perjanjian dengan penduduk asli Indian. Penginkaran perjanjian beberapa tahun yang lewat bisa memberi musuh pijakan di negeri dimana kita sekarang hidup!


03-Mei-2014: 10 Hari Deklarasikan Wilayah kita Bersukacita – Kita terus akan melanjutkan menghitung hari-hari di antara Paskah dan Pentakosta. Ini untuk mengingatkan kita adanya hubungan antara Paskah dengan Pentakosta (memperingati Keluaran), dan Pentakosta (memperingati pemberian Taurat). Sewaktu kita terus mendekat dengan hari Pentakosta kita harus mengubah proses pikiran dan cara berpikir kita dalam memperoleh tuaian. Di bawah ini sepuluh hari berikut dalam 40-hari Fokus kita. Pastikan untuk bisa memasuki musim ini dan cari pewahyuan Tuhan untuk terus bergerak dari satu level tuaian ke level yang berikutnya.
Sementara dosa apapun bisa membuka serangan roh jahat, ada dosa-dosa tertentu yang bisa mencemarkan (memberi kebusukan, kotor, dan kenajisan) memasuki wilayah kita. Dosa-dosa ini akan mengundang kutuk dan khususnya menjadikan rentan untuk dijadikan tempat pijakan kejahatan. Jika kita memancangkan sesuatu bagi wilayah kita (lihat Hari-17), deklarasikan kalau strutur tersebut dirobohkan dan usir keluar. Wilayah bisa diartikan sebagai kewarisan rohani kita juga.

Hari-8: Baca Yesaya 54, Mazmur 16, Mazmur 66. Mulai dengan melakukan hal-hal berikut: 'Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak-sorai dan memekiklah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami, firman TUHAN.' Tuhan berfirman, 'Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu!' Deklarasikan bahwa saat sekarang ini merupakan diperluasnya hidup kita.

Hari-9: Baca Filipi 1-4. Deklarasikan kalau semua kecemasan, ketakutan, keraguan, kemarahan, frustrasi, rasa bersalah, kecemburuan dan iri dari kesalahan masalalu kita disingkirkan.

Hari-10: Baca Ezra 9, Mazmur 81. Deklarasikan revival! Bersiaplah untuk menerima banyak perubahan. Deklarasikan sedang dibuka jendela revival atas hidup dan keluarga kita. Deklarasikan revival ini akan menyentuh seluruh generasi.

                                Disadur bebas dan ditulis oleh Iskak Hutomo untuk Kesatuan Tubuh Kristus