Jumat, 28 Februari 2014

Devosi FEBRUARI 2014

PEMURNIAN, PERSIAPAN, DAN PENETAPAN - Bobby Conner     Home
28-Feb-2014: #5 Pewahyuan Pengurapan – Tangisan putus-asa banyak umat percaya ialah, ‘Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu, dan semarak-Mu kepada anak-anak mereka. Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu’ (lihat Mz. 90:16-17). Kabar baiknya ialah pengurapan Tuhan tinggal pada para pengikut Yesus yang murni hatinya dan jujur, merekalah yang akan menggenapkan kehendak-Nya di bumi. Tuhan tidak hanya mentahbiskan para pekerja yang baik bagi kita, tetapi juga menyediakan anugerah yang kita butuhkan untuk menjadikan pekerjaan-pekerjaan tersebut (Flp. 4:13). Kita semua memiliki pengurapan untuk berfungsi.’ Masing-masing kita sudah diurapi untuk menggenapkan tujuan Allah (Kis.1:8).
Saat kita bergerak lebih dalam masuk ke musim kepekaan dan pencerahan pewahyuan, kita jangan pernah lupa kalau panggilan dan destiny kita, tujuan utama kita, ialah melekat dengan Sang Kekasih Yesus Kristus kita, menujukan mata kita hanya kepada Dia saja. Hanya dalam terang-Nya kita bisa melihat terang (Mz. 36:10). Hanya dalam hadirat-Nya kita memperoleh kebahagiaan dan hati yang kudus (Mz. 16:11).

#6 Pemimpin Berhati Murni – Tanda kedewasaan ini sedang tampak di banyak kehidupan, tetapi ditekankan kalau para pemimpin akan memiliki standar yang lebih tinggi lagi bagi Tubuh Kristus. Kemurnian hati dan kemurnian motivasi dibutuhkan jika kita harus memandang Tuhan (Ibr. 12:14). Para pemimpin yang memiliki pengurapan Ilahi itu akan muncul dari mereka yang memiliki tujuan hati untuk menegakkan Raja di Kerajaan di bumi.
Kemurnian hati ini suatu syarat mutlak bagi setiap umat percaya dan pemimpin, karena kita sedang masuk ke musim tanda heran dan mujizat di level yang lebih tinggi lagi seperti yang belum pernah kita alami. Tetapi kita harus waspada bahwa yang supra-alami itu bukan hanya akan dimunculkan dari Roh Kudus saja, tetapi juga dari sisi kegelapan. Firman memperingatkan kalau di hari-hari terakhir penipuan akan begitu kuat (Mat. 24:24). Bahkan musuh mencoba untuk menipu orang banyak, tetapi Tuhan Yesus akan punya orang-orang yang sudah dipersiapkan bagi Diri-Nya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar (Yoh. 14:12).
Sekarang bukan waktu bagi umat percaya atau pemimpin Tubuh Kristus untuk memiliki kehidupan yang membosankan, hanya mengharap apa yang bisa dan pernah dilihat dan dialami saja. Kita akan ada di tempat yang belum pernah kita ada (Yos. 3:4). Kita semua harus mempersiapkan apa yang ada di depan: Panggilan untuk merangkul kekaguman akan Allah Yang Mahakuasa. Rasa takut yang menghormat dan kehebatan akan Tuhan melepaskan hikmat Tuhan (Mz. 111:10).
Hati dan kehidupan jutaan orang sedang dijamah dan ditransformasikan oleh kuasa Allah selama beberapa hari ini, sewaktu umat Tuhan kembali ke kasih-Nya, kepada Kristus secara radikal.

Amen!

27-Feb-2014: #3 Pewahyuan Strategi – Sebagai hasil penyucian mendalam akan Tuhan banyak orang akan menerima strategi-strategi Ilahi di musim yang sangat penting ini (Yoh. 16:13). Roh Kebenaran sedang melepaskan wawasan pemahaman pewahyuan bagi semua mereka yang bersedia mendengarkan Dia dengan hati yang taat untuk melakukan apa yang diminta. (Yak. 1:22). Persiapkan diri untuk bisa melihat percepatan berkembangnya rencana dan tujuan Tuhan. Tuhan akan memiliki umat yang murni dan berkuasa, yang hidup, bergerak, dan yang berhakekat dalam otoritas mutlak Yesus Kristus.

#4 Pewahyuan Destiny – Baik kita rasakan maupun tidak apa kita sedang menggenapkan destiny atau tidak, kita sedang dipersiapkan oleh Raja di raja untuk maksud baik-Nya. Kita telah dipilih oleh Tuhan dan telah diberi destiny Ilahi kekekalan. Mengapa? Tuhan sedang memanggil kita bermitra dengan Dia untuk membentuk masa depan Kerajaan Allah (2 Kor. 6:1)! Ini sepertinya menakjubkan untuk dipahami, tetapi inilah Firman Tuhan. Efesus 2:10 menjelaskan, ‘Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Apa arti ‘buatan Allah’? Kata Yunani untuk itu ialah ‘poiema’ yang menjadi akar kata ‘poem.’ Memang, kita adalah sajak/puisi-Nya Tuhan, yang telah dituliskan sejak masa lampau sebagai kesaksian hidup akan hadirat-Nya di bumi ini (Mz. 139:16-17). Tanpa ada pengecualian, setiap umat percaya telah diciptakan dalam Kristus Yesus untuk pekerjaan baik yang telah Tuhan tahbiskan bagi kita.

26-Feb-2014: #2 Pewahyuan Kemurnian – Bagaimana transformasi ini terjadi? Roh Kebenaran menerangi kemurnian dan kejujuran sehingga kita bisa berjalan dalam kekudusan sejati dan takut akan Tuhan (2 Kor. 7:1). Gayahidup ini bukannya legalistik tetapi kemurnian yang dihasilkan oleh kasih dan loyalitas terhadap Kristus Sang Raja.
Sesungguhnya, Tubuh Kristus tidak lagi dipuaskan degan sekedar mengenal Tuhan dan Juruselamat sebagai doktrin pemahaman mental. Begitu Tuhan meresponi umat-Nya yang lapar, Dia akan menyingkapkan Pribadi Yesus di roh yang terdalam. Apa yang telah kita mengerti ‘di kepala,’ akan mulai kita alami melalui pengalaman pewahyuan rohani. Dan begitu mata hati kita diterangi, karakter dan gayahidup kita akan ditransformasikan (Ef. 1:17-18). Integritas dan kejujuran akan menjadi hal yang terpenting. Setiap hari kita akan hidup dengan hal itu, yang begitu menyenangkan Tuhan (Kol. 1:9-10).

25-Feb-2014: #1 Hari-hari Persiapan – Saudara kekasih, kita sedang ada di tengah-tengah percepatan Ilahi besar dalam Roh. Tubuh Kristus sedang dipersiapkan untuk rencana Allah yang baru dan segar. Roh Tuhan sedang melakukan hal yang baru dan kita harus dipersiapkan untuk bergerak bersama Dia (Yes. 48:6-7). Meskipun proses ini bisa memakan waktu lama agar bisa sepenuhnya matang, Tuhan telah mempersiapkan kita untuk hari ini selama bertahun-tahun! Kita sedang bergerak memasuki destiny yang Tuhan telah persiapkan bagi kita sebelum dunia dijadikan. Ini musim persiapan. Roh Kebenaran sedang berurusan secara mendalam dengan para umat percaya, memanggil kita untuk mendekat ke Yesus Kristus dengan kekudusan dan pikiran terfokus yang belum pernah kita alami. Umat Tuhan sedang ditumbuhkan untuk menjumpai Dia dalam awan kemuliaan hadirat-Nya yang berkobar-kobar, dan Tuhan akan ditemukan dalam, dan oleh, semua orang yang mencarinya dengan sepenuh hati (Yer. 29:12-13).
Sesungguhnya, ‘Samudera raya berpanggil-panggilan dengan deru air terjun-Mu; segala gelora dan gelombang-Mu bergulung melingkupi aku’ (Mz. 42:8). Saat ini bukan untuk tetap menjadi setengah-hati dan dangkal. Sekarang waktu untuk terjun dan meluncur ke kedalaman dan meneriakkan bersama Paulus, ‘Yang kukehendaki ialah mengenal Dia’ (Flp 3:10) agar dibentuk  serupa gambaran Dia dan pembawa hadirat-Nya. Mempelai wanita sedang dipersiapkan untuk mengalami kesatuan sejati bersama Krsitus, untuk mengenal Dia secara intim dalam rangka menjadi seperti Dia di segala aspek hakekat kita, roh, jiwa, dan tubuh.


BAGAIMANA YESUS MENJAGA KESATUAN DENGAN BAPA - Greg Hinnant     Home
24-Feb-2014: #2 – Dengan gigih, Setan terus mengganggu hubungan dan mencoba menggugurkan rencana Tuhan dalam pelayanan Yesus. Dia menggerakkan para pemimpin bangsa Yahudi, setelah melihat mujizat yang dilakukan Yesus, dengan mengatakan Yesus akan segera membangun kerajaan dengan kekuatan (Yoh. 6:15), tetapi Yesus tetap mengatakan tidak. Ketika Yesus memberitahu kalau Dia sedang menuju ke salib, murid yang paling dekat mencegah-Nya.
Akhirnya, ketika Yesus ada di atas salib, para pemimpin agama mengejek-Nya agar ‘turun’ untuk menyelamatkan diri-Nya. Tetapi lagi-lagi Yesus menolak. Mengapa? Kesatuan dengan Bapa.
Yesus mendoakan kesatuan kita dengan Dia seperti kesatuan Dia dengan Bapa-Nya, ‘supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu’ (Yoh. 17:22). Dia mengajar persekutuan kita akan seperti kesatuan pokok anggur dengan cabang-cabangnya – ketergantungan vital yang terus-menerus yang akan memberi kehidupan, buah, dan hormat bagi pemelihara tanaman  anggur (Yoh. 15:1-8). Yesus mengatakan kalau kasih, ketaatan dalam mempercayakan diri akan menjagai hubungan kita tetap kuat dan bertumbuh, ‘Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya’ (ay. 10). Jika berhikmat, kita akan sangat menghargai persekutuan kita seperti yang Yesus telah lakukan bagi diri-Nya.
Kita akan memberi makanan bergizi hubungan pribadi keseharian kita melalui doa, pembacaan Alkitab, dan penyembahan. Kita semua akan terus-menerus menjagai itu dengan mengikuti arahan Roh Kudus. Kita akan menumbuhkannya dengan hidup setia bagi Yesus baik di rumah, gereja, tetangga, dan tempatkerja. Kita akan melindunginya dengan melatih diri kita untuk berpikir secara alkitabiah, bukan secara dunia; menghambakan diri, bukan tinggi hati; secara ramah, bukannya tanpa perasaan; bermurah hati, bukan mementingkan diri sendiri. Kita akan menjagai dengan mengampuni mereka bersalah dan mencari pendamaian kepada mereka yang kita sakiti.
Kita akan menjagainya dengan cepat mengakui dosa-dosa kepada Kristus dan menyingkirkan semua beban kecemasan dan kekuatiran kita. Kita akan menguatkan dengan mengasihi mereka yang sangat dikasihi Yesus – orang-orang Kristen – dengan bersekutu, taat, dan membantu. Kita akan menjagainya ‘pertama-tama’ (Mat. 6:33) dengan menaruh paling atas setiap hubungan. Jika si pencoba menekan, kita akan mengikuti contoh yang diberikan Yesus: menolak segala daya pikat, meskipun itu sepertinya merangsang keinginan dan nafsu kita; menolak segala gangguan, meskipun itu menghabiskan waktu, energi, atau sumberdaya kita; bertahan atas salib yang diberikan, menerima situasi negatif yang ada dan menjadikannya sebagai kesempatan positif untuk mentaati Tuhan dan membuktikan loyalitas kita kepada Dia. Mengapa? Kesatuan.
Di hari-hari terakhir ini Tuhan sedang membangkitkan tubuh baru umat percaya yang seperti Yesus – yang diajar, diuji, ditransformasi, dimurnikan sebagai mempelai gereja (Ef. 5:25-27). Setiap pilihan yang kita ambil, setiap kata yang kita ucapkan, setiap tindakan yang kita ambil atau hentikan, akan kita dasarkan dengan satu pertanyaan: Apa dengan itu akan membantu atau menghalangi kesatuan kita dengan Bapa dan Yesus?
Kita komitmenkan hari ini agar persekutuan kita dengan Yesus dan Bapa tidak tergoyahkan.

23-Feb-2014: #1 – Hal paling berharga dalam kehidupan Yesus di bumi ialah kesatuan-Nya dengan Bapa sorgawi, ‘Aku dan Bapa adalah satu.’ (Yoh. 10:30). Itu merupakan segala-galanya bagi Dia.
Ikatan kudus tersebut yang mengawali semua hubungan-Nya yang lain, yang merupakan kekayaan kehidupan rohani-Nya, dan memberdayakan kedinamisan beragam pengajaran, kotbah, pementoran, penyembuhan, dan kedermawanan yang Dia lakukan dalam pelayanan. Setiap keputusan yang Yesus buat, setiap tindakan yang Dia kerjakan, setiap kata-kata yang Dia ucapkan, setiap langkah yang Dia pilih atau hentikan, semuanya dimotivasi oleh keteguhan-Nya untuk menjagai kesatuan-Nya dengan Bapa-Nya.
Yesus sepakat dengan apapun yang dikehendaki oleh Bapa sehingga Dia senantiasa menjadi satu dengan Dia, ‘Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya’ (Yoh. 8:29). Yesus menjagai kesatuan tersebut, yang merupakan hubungan mistik (hal rohani yang sulit dilihat dan dimengerti), yang terjalin secara mengagumkan antara Roh Yesus dengan Roh Bapa, pemikiran, dan tindakan, berapapun harganya. Orang banyak boleh saja mengkritik atau memuji Yesus, murid-murid-Nya boleh datang atau meninggalkan Dia, tetapi Yesus selalu memelihara dan melindungi kesatuan-Nya dengan Bapa – kedekatan-Nya yang unik, persekutuan, harmoni, dan aliansinya dengan sorga – di setiap hari di segala situasi. Itu diawali di Nazaret.
Meskipun Yesus tidak berkotbah dan tidak melakukan mujizat selama tigapuluh tahun, namun Dia melayani, dengan setia memberi makanan bergizi, bertumbuh, dan menjagai kesatuan dengan terus-menerus mentaati Bapa-Nya. Setelah Yesus mencengangkan para pemimpin agama bangsa di saat berusia duabelas tahun, Dia bukannya memulai pelayanan tetapi memilih kembali ke Nazaret untuk melanjutkan penundukkan diri-Nya untuk melayani Yusuf dan Maria? Mengapa? Itu kehendak Baapa-Nya. Beberapa tahun kemudian Dia melakukan hal yang sebaliknya, menolak meninggalkan pelayanan-Nya yang sedang bertumbuh untuk kembali ke ibu dan keluarga-Nya di Nazaret (Mar. 3:21, 31-35). Mengapa? Itu kehendak Bapa-Nya. Melihat fokus Yesus tersebut Setan berusaha menghancurkannya.
Pencobaan di padang gurun Setan mencoba memisahkan Bapa-Anak dengan membujuk Yesus untuk mengubah fokus-Nya. Setan beberapa kali menawarkan kepada Yesus alternatif yang memikat – untuk menyenangkan diri secara fisik, untuk memberdayakan diri secara politik, atau untuk mempromosi diri dalam agama – tetapi semua yang ditawarkan itu bertentangan dengan kehendak Bapa. Bapa mengirim Yesus bukan untuk melayani kedagingan tetapi Roh, tidak untuk memerintah tetapi untuk ditolak, bukan diberi mahkota tetapi disalib untuk menebus dunia. Saat Yesus mengatakan tidak, hubungan yang ada menang dan si pencoba gagal. Tetapi hanya untuk sementara, ‘dan menunggu waktu yang baik.’ (Luk. 4:13).

2014: DIBUKA GERBANG BARU - Dough Addison     Home
22-Feb-2014: Keruntuhan Keuangan Dihentikan – Lima taun yang lalu Amerika dan banyak negara di dunia mengalami kejatuhan keuangan. Salah satu kebangkrutan terbesar di sejarah Amerika terjadi pada September 2008. Sekarang kita bisa melihat pembalikan keadaan dari kejatuhan tersebut. Saat ini Tuhan sedang membuka kesempatan bagi orang-orang untuk bisa membayar kembali setiap kerugian selama masa kejatuhan tersebut. Juga, ada strategi-strategi keuangan Kerajaan yang dilepaskan dari Sorga yang akan mengubah situasi keuangan kita secara radikal, jika kita mau mendengarkan dan bertindak.
Yang penting jangan memperhatikan laporan negatif atau terjebak dengan mempercayai laporan yang sedang memburuk. Sekarang waktu untuk ambil tindakan, dan ini serupa dengan apa yang dialami Ishak di Kejadian 26. Selama terjadi kekeringan dan kelaparan di bumi Ishak mendengarkan apa yang Tuhan katakan dan mengambil tindakan yang berbeda dengan apa yang dilakukan orang-orang pada saat itu. Di ayat 12 dituliskan kalau dia menuai 100 kali selamai masa kelaparan tersebut. Ishak menanam benih di tanah itu dan di tahun yang sama menuai seratuskali lipat karena Tuhan memberkatinya. Kej. 26:12
Tahun 2014 ini merupakan tahun belas-kasihan Tuhan atas kita. Tuhan sedang mempromosikan mereka yang memiliki kasih, menunjukkan belas-kasihannya, dan yang tidak memotong orang lain atau yang membenamkannya lebih dalam lagi ke kegelapan. Ini merupakan waktu yang menggairahkan untuk dihidupi, karena jika kita telah menderita dan mengalami kerugian atau serangan bertubi-tubi musuh, Tuhan sedang membayarkan kembali semuanya itu. Apa yang harus kita lakukan ialah bertanya dan merespon. Masuklah melewati gerbang-gerbang emas yang sedang dibuka!
Ini merupaka tahun terobosan dan pembalikan-keadaan. Kiranya Tuhan memberkati kita secara melimpah-limpah dengan segala karunia yang kita butuhkan untuk berhasil di tahun ini.

21-Feb-2014: Disingkapkannya Roh Izebel – 2014 akan menjadi tahun dimana roh Izebel akan disingkapkan di seluruh gereja, pemerintahan, dan bisnis. Mereka yang telah bekerja sama dengan roh pemecah ini akan disingkapkan. Tuhan akan membuka strategi baru untuk menyingkirkan cengkeraman dan belitan roh Izebel yang terus-menerus telah menahan dan menghalangi gerakan Tuhan selama ini.

Agenda Baru Tuhan – Tuhan punya agenda di tahun ini untuk memberikan kesembuhaan dan rekonsiliasi ke mereka yang telah terlukai atau tertolak oleh orang Kristen. Banyak orang yang telah terlukai oleh keKrstenan. Ini seharusnya tidak terjadi. Kasih Tuhan itu bagi setiap orang dan kita harus menunjukkannya ke mereka yang paling banyak membutuhkannya. Seringkali mereka adalah orang-orang yang terlukai atau punya pandangan yang berbeda. Tuhan sedang menarik mereka yang saat ini terbuang dan menarik jala-Nya di bagian paling bawah sehingga bisa menarik semua orang di manapun mereka berada.
Agar bisa menjadi bagian agenda Tuhan ini kita harus bisa mengasihi tanpa syarat dan bersedia berjalan bersama-sama dengan orang-orang yang tertolak dan terluka ini. Akan dibutuhkan banyak kasih dan anugerah untuk bisa menjadi bagian gerakan baru yang akan datang ini. Ya, Tuhan sedang bergerak di mereka yang terlukai dan tercabik-cabik, mereka yang masuk ke wilayah musuh yang akan mencabik-cabik dan membunuh mereka, ke para gay and lesbian, orang-orang Jaman Baru (new age people), dan berbagai partai politik yang saat ini tidak diterima oleh orang Kristen. ‘dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.’ (Yoh. 12:32). Inilah kerinduan dan keinginan Tuhan menjangkau masuk ke tempat-tempat gelap dunia untuk menarik, oleh Roh Kudus, sebanyak mungkin orang yang akan menjawab ‘Ya’ ke panggilan-Nya. Tuhan juga sedang bergerak dengan kuat di antara para wanita dan mempromosikannya ke posisi otoritas yang baru.

20-Feb-2014: Hari Ulang Tahun – Tahun ini, di ulang tahun kita, kita akan menerima kado baru dari Tuhan. Bisa jadi ini merupakan hadiah karunia yang lebih besar dari yang pernah kita terima, karunia-karunia baru kesembuhan, nubuatan, pelayanan, dll. Jadi, bersiaplah menerima hadiah ulang tahun dengan level kehadiran-Nya yang lebih besar. Kita bisa mengharapkan hadiah di kehadiran-Nya.

Karunia-karunia dan Panggilan akan di susun-ulang – Tahun ini Tuhan akan membebaskan kembali karunia-karunia dan panggilan yang telah terhenti, bahkan karunia-karunia yang terhenti dari orang-orang yang sudah pergi ke sorga. Banyak karunia-karunia rohani dan panggilan akan diberikan kepada mereka yang rendah-hati, yang mencari Tuhan, dan yang tidak membangun bagi diri-sendiri, atau yang tidak sombong. Tuhan akan mengangkat mereka yang rendah-hati. Sebagian dari mereka merupakan orang-orang yang paling tidak diduga. Mereka yang menerima karunia-karunia dan panggilan ini akan mendadak saja menunjukkan percepatan dalam hidupnya, pelayanan, atau bisnisnya. Sebaliknya, mereka yang telah membangun hidupnya, pelayanan, dan memanfaatkan orang lain akan mengalami penurunan. Kasih Tuhan tetap ada pada mereka, tetapi mereka tidak lagi memiliki ketajaman seperti yang pernah mereka miliki. 

19-Feb-2014: Kata Nubuatan dari tahun 2019 – Tuhan menunjukkan banyak pesan nubuatan dari tahun 2009 yang seyogyanya akan digenapkan pada tahun 2010 tetapi tertunda sampai sekarang. Coba periksa jurnal nubuatan kita apa ada yang sekarang baru digenapkan? Kalau ada yang belum bersiaplah kalau nubuatan tersebut segera akan disingkapkan.
Rekonsiliasi, bukan Penghakiman – Roh menghakimi telah mendominasi Gereja selama beberapa tahun terakhir, yang membuat lingkungan tidak sehat. Saat kita menuduh orang lain tanpa mencoba cari pemecahannya, kita harus berhati-hati agar tidak berpihak pada kegelapan atas hidup seseorang, bukannya kehendak Tuhan. Salah satu sebutan untuk Setan ialah penuduh umat percaya (Why. 12:10). Kita perlu berhati-hati untuk tidak menuduh orang lain melainkan membangunnya. Tuhan sedang melepaskan roh rekonsiliasi atau perdamaian untuk mengimbangi kekuatan penuduhan yang negatif. Banyak ayat berbicara mengenai memberkati orang lain dibandingkan yang mengutuk (lihat Rom. 12:14).
Semua ini berasal dari Tuhan, yang memperdamaikan diri-Nya dengan kita melalui Kristus dan memberi kita pelayanan pendamaian - 2 Kor. 5:18

18-Feb-2014: Tiga Gerakan Allah - Tuhan sedang membuka pintu gerbang baru untuk memasuki alam surgawi di tahun 2014 ini, untuk pewahyuan yang lebih dalam dan kuasa lebih besar. Ini merupakan mulainya musim baru, dan beberapa tahun musim kekeringan yang kita alami di Kerajaan telah selesai. Harapkan peningkatan karunia-karunia rohani kita, juga impian-impian, penglihatan, dan perjumpaan supraalami. Ini akan membuka kesempatan bagi kita untuk melangkah ke level baru dan melihat hasil dari jerih payah kita.
Dan lihat, ada gerbang surga terbuka, dan ada suara seperti terompet, ‘Naiklah, saya akan menunjukkan kepada kamu apa yang harus terjadi setelah ini.’ Wahyu 4:1.
Kita akan melihat mulainya gerakan Allah baru yang akan datang dalam fase-fase di beberapa tahun mendatang. Tahun ini kita akan melihat berakhirnya kekeringan rohani sejak tahun 2008. Saya bermimpi ada malaikat datang yang mengatakan kelembaban ada di tingkat 8, yang merupakan angka ‘awal baru.’
Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.’ – Yes.44:3
Bagian pertama gerakan baru Allah akan melibatkan waktu penyegaran bagi mereka yang berbeban berat. Kalian akan mengalami pembaharuan-pembaharuan mini akan hadirat-Nya dan karunia-karunia dalam hidup kita. Banyak orang orang yang menderita karena harapannya yang tertangguh begitu lama yang perlu dilembutkan dan digairahkan kembali.
Bagian kedua gerakan ini akan merupakan hujan baru Roh Kudus yang akan datang ke mereka yang mencari apa saja yang Tuhan punyai bagi mereka. Gerakan ini kelihatan sangat aneh, seperti semua jenis orang akan mulai mendekat kepada Tuhan. Di tengah-tengah ini, ada suatu generasi baru yang mulai dibangunkan kasihnya kepada Tuhan, kuasa-Nya, dan penerimaan-Nya.
Fase berikutnya akan memberikan kuasa Tuhan seperti belum pernah dialami. Ini akan menjadi suatu level hadirat dan kesembuhan Tuhan yang berapi-api. Ini merupakan suatu gerakan kesembuhan baru dengan mujizat, tanda-tanda heran, dan pewahyuan yang lebih dalam.


REVIVAL SAJA TIDAK CUKUP - Joseph Mattera     Home
17-Feb-2014: #4. Revival harus mencakup standar-standar etika yang dibutuhkan bagi kehidupan masyarakat yang makmur – Setelah para penjaga-gerbang dan pemimpin budaya diselamatkan dan ada di gereja kita, kita harus bertanya, ‘Dengan standar-standar bagaimana untuk memimpin bangsa kita?’ Revival yang biasa hanya membawa orang masuk ke gereja dan mengajar mereka dasar-dasar yang berkenaan dengan keselamatan dan kekudusan, tetapi tidak pernah berurusan dengan masalah sistemik budaya seperti kebijakan publik. Akibatnya, akan ada ribuan pemimpin Kristen (yang hadir di gereja) tetapi yang memimpin komunitas dan bangsanya dengan cara-pandang humanisme (yang menekankan hanya pada nilai-niali sebagai umat manusia, baik secara individu maupun korporat)!
Sebenarnya firman Tuhan tidak hanya berurusan dengan pertobatan individu tetapi juga pertobatan institusi! Oleh karena itu kita membutuhkan suatu rencana yang bisa menarik orang banyak serta mengajar mereka cara-pandang alkitabiah untuk memunculkan dan mengaktifkan para penjaga-gerbang budaya yang hadir di gerejanya. Tidak cukup hanya sekedar mengajar gubernur atau pimpinan perusahaan yang baru bertobat agar dipenuhi Roh Kudus dan bagaimana mengasihi pasangan! Hanya hukum Tuhan yang ada di Sepuluh Perintah dan 613 hukum umum (yang bisa diurai lagi dalam kitab Nabi serta kitab hikmat) yang sesungguhnya bisa memberikan standar etika alkitabiah yang bisa membingkai hukum-hukum bagi suatu bangsa. Perjanjian Baru memodifikasi dan di beberapa hal menghilangkan (misalnya: doa seks, pemberontakan melawan orangtua) tetapi tidak pernah membatalkan hukum-hukum dan prinsip-prinsip moral dan publik. (Menurut Perjanjian Baru di kitab Ibrani dan Galatia, hanya hukum-hukum seremonial saja yang ditinggalkan.)
Oleh karena itu para gembala serta pemimpin masyarakat perlu didorong untuk mau mempelajari hukm-hukum Perjanjian Lama sebagai bagian proses pemuridan mereka, kalau tidak, kita tidak akan memiliki standar untuk menghadapi serbuan hukum-hukum humanisme yang didasarkan pada prinsip egalitarian (persamaan hak) dan sekuler (duniawi/sementara)!

16-Feb-2014: #3. Revival yang tidak mengubah budaya – Revival yang ada di abad 20 hanya memberi dampak singkat pada budaya karena hampir semuanya tidak menjangkau penjaga-penjaga gerbang sosial. Hanya 3% populasi suatu bangsa yang akan membuat keputusan bagi bangsanya. Oleh karena itu jika para penjaga-gerbang budaya dan sosial tidak dijangkau maka kita hanya akan terus memiliki kerumunan orang yang menerima Kristus tanpa ada perubahan positif dalam budayanya! Berbeda dengan Great Awakening Pertama dan Kedua oleh Wessley, Whitesield, dan Finney, yang telah menjangkau banyak para puncak pimpinan politik, ekonomi dan budaya di jamannya, dan menghasilkan perubahan destiny bangsa! Contohnya, Great Awakening Pertama mendorong lahirnya Revolusi Amerika dan Great Awakening Kedua mendorong abolisi atau penghapusan perbudakan di Amerika!

15-Feb-2014: #2. Revival perlu punya tujuan yang alkitabiah - Yesus mengajar agar kita mendoakan datangnya Kerajaan Allah dan kehendak-Nya terjadi di bumi seperti di sorga (Matius 6:9-11). Sekedar berdoa agar terjadi kebangkitan gereja tanpa punya alasan mengapa itu harus terjadi merupakan kebodohan! Tidak cukup kita sekedar hidup; kita membutuhkan suatu tujuan bagi hidup dan iman kita. Yesus meminta kita memanifestasikan Kerajaan Allah di bumi sebagai tujuan utama kita, selain kalau mati masuk sorga! Itulah mengapa Dia meminta kita menjadi garam di bumi dan terang di dunia (Matius 5:13-16).
Oleh karena itu kita membutuhkan reformasi sosial sebagai tujuan di samping revival gereja, kalau tidak, kita gagal akan maksud sesungguhnya mengapa kita diselamaatkan. Keselamatan bukan sekedar masuk sorga; tetapi menegakkan saksi-saksi kerajaan di bumi sebagai bagian panggilan kita untuk menjadi penilik bumi menurut Mandat Budaya (Kejadian 1:27-28). Mandat ini membingkai seluruh Alkitab dan memberi pemahaman kepada kita akan kedatangan Tuhan Yesus yang pertama  dan yang kedua, kematian dan kebangkitan-Nya, tujuan gereja, dan keseluruhan maksud mengapa Tuhan menciptakan umat manusia! Saat Yesus memberi perintah kepada gereja untuk ‘memuridkan semua bangsa’ di Matius 28:19, sebagai ‘Adam terakhir’ (1 Kor. 15:45) Yesus merujuk kembali Mandat Budaya di Kejadiaan 1:28 dimana Tuhan meminta umat-Nya membawa aturan-Nya memasuki setiap tatanan dunia yang diciptakan! Ini saja memberi tujuan ke seluruh umat percaya karena seluruh gereja harus membimbing seluruh ciptaan ada di bawah ketuhanan Yesus!
Revival tanpa reformasi hanya sekedar mengisi gedung gereja dan hanya mengenali tenaga full-time gereja dan gembala saja yang sebagai pelayan kerajaan! Revival akan membawa manusia masuk gereja tetapi reformasi akan mengirim gereja memasuki komunitas untuk membawa transformasi sosial!

14-Feb-2014: Sudah seringkali saya mengadakan pertemuan dengan para pemimpin gereja yang tidak sabar ingin melihat adanya revival atau kebangunan / kebangkitan bangsa kita, atau gereja dan komunitas mereka.
Di suatu waktu, setelah seorang pemimpin doa nasional berbicara tentang perlunya gereja berdoa untuk revival, saya mengangkat tangan dan bertanya, ‘Untuk maksud revival itu?’ Dia membisu dengan pertanyaan sederhana tersebut dan tidak bisa benar-benar menjawab pertanyaan saya.
Saya telah menemukan kalau kebangunan saja tidak pernah cukup!
Yang kita maksud dengan kebangunan rohani, atau revival, ialah saat Tuhan membangunkan, atau membangkitkan kembali, umat-Nya dengan memulihkan gairah dan panggilan mereka bagi Dia! Dengan peristiwa ini banyak jiwa akan dimenangkan dan orang-orang yang menemukan kerohanian yang lebih dalam, yang seringkali diikuti dengan diadakannya doa korporat, sehingga revival bisa terus dipertahankan.
Semuanya itu baik, jika gereja lokalnya mati atau suam-suam dalam memenangkan jiwa, dalaam doa dan dalam panggilan untuk melayani Tuhan! Tetapi, yang juga penting, umat percaya membutuhkan pemahaman untuk tujuan apa kita dibangkitkan! Tidaklah cukup jika sekedar ingin agar gerejanya penuh! Saya banyak mengatakan di banyak pertemuan gembala kalau menyiapkan-diri dan mempelajari kebangunan itu sama pentingnya dengan mendoakan agar terjadi revival.
Mengapa revival saja tidak cukup?

#1. Gereja perlu memiliki landasan kepemimpinan kuat untuk menggembalakan orang-orang yang baru diselamatkan yang datang ke gereja. Kalau tidak, mendoakan revival yang membawa banyak jiwa ke gereja itu tidak praktis. Misalnya, jika gereja di Amerika ditambah saja dengan 100 anggota baru dalam satu minggu hampir semua gembalanya akan dijadikan pusing karena mereka tidak mampu menangani gerejanya yang berlipat dua dalam semalam! Ulangan 7:22 mengajar kita kalau Tuhan hanya mengijinkan orang Israel memiliki Tanah Perjanjian sedikit-demi-sedikit, kalau tidak, mereka tidak akan mampu mengelola atau mengurusinya dan pastilah akan diserbu oleh binatang buas dari padang! Oleh karena itu, hal pertama yang harus dipersiapkan untuk revival ialah memperlengkapi orang kudus untuk melakukan pelayanan sehingga gereja punya kapasitas menangani mengalirnya orang Kristen baru yang pperlu dipelihara dan didewasakan. Jika tidak, itu sama saja dengan seorang ibu yang melahirkan bayi kemudian meninggalkannya untuk hidup sendiri, atau mati!


OTORITAS ROHANI SEJATI - Rick Joyner     Home
13-Feb-2014: Dia saat Tuhan merasakan belas-kasihan bagi domba-domba yang tanpa gembala, Dia menjadi Gembala mereka. Di saat Dia merasa berbelas-kasihan kepada mereka yang hidup dalam kegelapan, Dia menjadi Guru mereka. Semua otoritass rohani sejati itu dilandaskan pada kasih. Kita akan tahu tempat panggilan dan destiny kita saat tahu kasih Tuhan yang telah ditumpahkan di hati kita mengenai sesuatu.
Karena Tuhan menciptakan kita sebelum dunia dijadikan, Dia-lah yang menaruh kerinduan tersebut di hati kita. Yesus mengajar kalau air kehidupan itu mengalir dari bagian paling dalam atau dari hati kita. Oleh karena itu, tujuan kita – untuk apa kita telah diciptakan – terkait dengan kerinduan terdalam yang ada di hati kita. Menyentuh kerinduan terdalam tersebut sangatlah penting  untuk bisa menggali sumur air kehidupan yang Dia telah taruh di dalam diri kita. Disaat sumur itu terbuka, sumur ini akan mengalirkan air kehidupan dan tidak akan pernah berhenti.
Kalau ada orang yang meminta saya untuk mementor mereka, saya menghargai permintaan ini dan menganggapnya suatu kehormatan besar. Tetapi saya tidak pernah menerima tawaran itu jika Tuhan tidak memberi saya kasih yang khusus bagi orang tersebut. Air hidup yang saya miliki bagi mereka haruslah mengalir dari bagian paling dalam saya, kalau tidak, saya tidak akan mepunyai apa-apa yang bisa saya bagikan kecuali sekedar prinsip-prinsip informasi saja. Meskipun ini bisa membantu mereka, tetapi mereka menerima jauh di bawah pemuridan yang seharusnya mereka terima untuk melakukan Amanat atau Mandat Agung.
Karena kita mengasihi anak-anak jasmani kita, kita akan berbahagia kalau mereka bisa melampaui apa yang telah kita capai. Kita terus dengan sungguh-sungguh mendoakan hal ini terjadi. Demikian juga terhadap anak-anak rohani kita. Jika saya mementor seseorang, saya benar-benar menginginkan mereka bisa berjalan lebih jauh dan lebih baik dari apa yang telah saya lakukan. Jika saya sekedar mementor sebagai pekerjaan saja, saya sesungguhnya hanya hanay sebagai orang upahan atau sewaan saja.
Demikian juga saat kita dipanggil untuk memuridkan suatu bangsa. Kita akan tahu kalau Tuhan memanggil kita untuk melakukan ini saat kita miliki kasih Dia bagi bangsa tersebut. Meskipun begitu, kita harus memahami bagaimana kasih Tuhan itu mengalahkan kasih manusiawi. Itulah bedaanya. Bagaimana kita bisa membedakannya? Jika kita masih mempertanyakan hal ini, sepertinya kita belum merasa mengalirnya kasih Tuhan melalui kita. Kasih Tuhan itu berbeda dengan simpati manusiawi, ketertarikan atau ikatan manusiawi. Saat saya mencoba memilih kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan hal ini, saya sulit menemukannya. Kia masing-masing harus mengalaminya sendiri.
Bagaimana kita bisa mengalami hal ini? Kita mulai saya dengan menanyakannya untuk itu. Di Yohanes 17 Tuhan Yesus mendoakan agar kasih Bapa kepada Yesus ada dalam kita. Kita harus yakin kalau doa Anak Allah itu pasti dijawab. Oleh karena itu, kita tahu bahwa akan ada murid-murid Yesus di dunia ini yang mengasihi Yesus dengan kasih yang sama dengan Bapa. Kita seharusnya terus mengharap dan memastikan kalau kita menjadi salah satu dari mereka.
Karena kasih itu fondasi otoritas rohani, kasih itu dikaitkan dengan pengurapan. Salah satu kisah kesukaan saya adalah kisah teman saya yang sulit sekali mengerjakan matematik. Dia membencinya sampai sekolah menengah. Kemudian dia menemukan seorang guru yang begitu bergairah dengan matematik. Karena cinta akan matematik itu menular, seluruh murid bisa menangkapnya. Nilai teman saya merayap dari siswa bernilai matematik ‘D’ menjadi siswa bernilai ‘A’. Sampai hari ini dia senang melakukan perhitungan matematika sebagai rekreasi. Itulah guru yang diurapi itu! Guru yang diurapi tidak sekedar meneruskan informasi pokok pelajaran. Mereka mengimpartasikan cintanya akan bahan pelajaran tersebut, karena mereka melayani berdasarkan air kehidupan yang mengalir dari dalam hatinya.


7-PENGAJARAN EKSTRIM KERAJAAN ALLAH - Joseph Mattera     Home
12-Feb-2014: #7. Pemberian Titel Jabatan Gereja ke Pemimpin Duniakerja – Meskipun saya pendukung fungsi kelima-jawatan (Ef. 4:11) di duniakerja (misalnya: nabi Daniel itu sebagai orang politik, bukan imam), saya pikir tidaklah bijak untuk melimpahkan atau memberi pemimpin duniakerja dengan titel atau jawatan pemimpin gereja yang dipakai di Perjajian Baru. Ini berbeda dengan kalau sekedar menopangkan tangan atas mereka dan memberi mandat sebagai rasul di pemerintahan atau nabi untuk ekonomi, yang sekedar memberi gambaran fungsi yang aka dilakukan.
Bukan saja di Perjanjian Baru tidak ada pemberian titel gereja ke para pemimpin duniakerja, demikian juga bodohlah kalau menganggap seorang gubernur (atau pemimpin duniakerja) memerlukan titel-titel gerejawi agar bisa lebih efektif berfungsi di duniakerjanya; sesungguhnya titel-titel yang mereka sandang justru akan menghalangi mereka dalam konteks budaya. Akan lebih bijak kalau mereka berpikir-secara-alkitabiah tetapi berbicara-secara-sekuler! Demikian juga, titel-titel tersebut akan akan menjadi penghambat kalau diberikan atau dipakai secara sembarangan dan sembrono, meskipun di gereja sekalipun!
Ya, kita tahu bahwa sebagian besar, atau 12 rasul mula-mula itu semuanya adalah para pemimpin duniakerja; tetapi mereka tidak diberi sebutan rasul sampai mereka meninggalkan bisnisnya dan berfungsi sepenuhnya di pelayanan gereja. Petrus mengatakan tidaklah baik bagi mereka untuk tidak fokus, atau melalaikan, doa dan pelayanan firman (Kis. 6:2-4).

11-Feb-2014: #6. Mengukur Perkembangan Injil dengan Politik  - Kesalahan terbesar ‘the Christian Right’ sejak tahun 1980-an karena berfokus hanya pada politik dan pemilu. Oleh karena itu, sementara kita memenangkan dibanyak pemilu tetapi kehilangan budaya yang lebih besar! Politik dan kebijakan publik yang disasar itu hanya satu dari beberapa gunung budaya yang perlu diberi dampak. Bahkan, meskipun Alkitab mengajar kita harus bekerja keras untuk melihat perubahan institusi, bukan hanya perubahan pribadi, perubahan melulu yang ada di hukum saja tidaklah cukup jika tidak memenangkan hati dan pikiran orang! Revival dan kebangunan rohani tanpa disertai perubahan sistemik hanya akan memberi dampak sementara. Sebaliknya, reformasi tanpa kebangunan rohani akan menjadikan tidak ada bedanya dengan orang-orang kepercayaan lain, yang menganggap bahwa suatu negara telah terjadi perubahan dalam kepercayaan atau agama jika sudah mengadopsi atau mencantumkan hukum agamanya. Injil itu meng’hujam’ dan meng’bor’ lebih jauh dan dalam dibandingkan politik dan perubahan sistemik. Kapak sudah tersedia di akar pohon dan hanya injil yang mampu berurusan dengan dosa bawaan dan mampu membawa transformasi korporat seperti yang disebutkan di Yesaya 61:1-4 dimana para individu yang mendengar pesan, sama seperti seseorang yang pada akhirnya akan membangun kembali reruntuhan lama dan memulihkan seluruh kota!

10-Feb-2014: #5. Perusahaan atau bisnis dianggap sebagai gereja – Beberapa pemimpin duniakerja ada yang sudah tidak datang lagi di gereja lokalnya karena sebagai ‘raja’ mereka menganggap kalau bisnisnya sebagai gereja lokal mereka, dan membenarkan perpuluhan yang diberikan masuk ke bisnisnya kembali!
Memang hal ini bisa saja terjadi di beberapa situasi yang ekstrim seperti China dan Iran yang secara melarang membangun gereja lokal. Ini cara terbaik untuk bisa menyebarkan injil dan memberi pemahaman ke karyawan yang ada di bisnisnya agar bisnisnya ditutup! Tetapi, para pemimpin duniakerja ini punya anugerah khusus untuk berfungsi ganda karena situasi yang luarbiasa ini; mereka akan berfungsi secara penuh sebagai gereja dalam memenangkan jiwa, memuridkan dan mengirim umat percaya untuk memulai bisnis serupa dan/atau gereja rumah.
Kalau di Amerika dan di negara-negara lain tidak ada alasan bagi orang bisnis untuk menyebut pemahaman alkitab yang ada di bisnisnya sebagai gereja karena umumnya mereka tidak bisa berfungsi secara penuh dan tidak merefleksikan keluarga Allah yang memberi pelayanan mulai dari anak-anak sampai mereka ke kubur, seperti yang dilakukan oleh gereja lokal pada umumnya (1 Tim. 5:1-8).

09-Feb-2014: #4. Gembala/Gereja yang hanya berfokus pada komunitas serta meninggalkan Amanat Agung – Akhir tahun 1800 para pemimpin gereja seperti Walter Rauschenbusch terlalu berfokus pada aspek duniakerja Kerajaan Allah sehingga pesan-pesannya menitik-beratkan ke humanistik sosial tempatkerja!
Perjanjian Baru berfokus pada penekanan transformasi yang terjadi di dalam kehidupan seseorang, yang pada akhirnya membawa ke transformasi sistemik. Perjanjian Lama merupakan blueprint hukum moral dan hukum umum yang dibutuhkan untuk memuridkan suatu bangsa, dan bersama dengan pengajaran Perjanjian Baru, dimana seseorang itu membutuhkan lahir-baru di hati agar bisa melihat kerajaan (Joh. 3:1-8). Kitab-kitab Injil dan suratan dengan jelas mengajarkan hanya para umat percaya yang sudah ditransformasikan saja yang bisa mentransformasikan budaya! Tuhan harus berkerja di dalam diri kita terlebih dahulu sebelum Dia dapat bekerja melalui kita menurut kerelaan-Nya (Flp. 2:12-13).
Oleh karena itu kesalahan sangat besar saat kita ada di suatu pengajaran ekstrem yang hanya berfokus pada sistemik transformasi politik dan ekonomi dengan mengabaikan penjangkauan dan memenangkan jiwa-jiwa, diikuti dengan menjadikan murid agar memiliki kerohanian sejati di dalam diri seseorang. Jika kita mengabaikan hal yang terakhir ini dan hanya menekankan pesan yang pertama saja maka pada akhirnya akan menyimpang ke bentuk humanisme liberal dengan kehilangan kuasa dan hadirat Tuhan!

08-Feb-2014: #2. Gereja Sejati ada di Gunung Agama – Menurut saya ubuh Kristus itu merupakan Gunung Bait Tuhan di atas gunung budaya (baca Yes. 2:2; Mi. 4:1) dan mewakili Kerajaan Allah, yang dipanggil untuk mentransformasikan setiap gunung-gunung budaya lain sebagai Mandat Budaya (Kej. 1:28 dan Mat. 28:19).
Banyak ajaran yang menyatakan kalau gereja itu hanya satu dari tujuh gunung budaya (bagian dari gunung agama), yang meletakkan semua umat percaya dalam kategori sama seperti orang-orang Mormon, Budha dan Muslim!

#3. Umat Percaya hanya berfokus ke duniakerja dan ... – Beberapa pemimpin duniakerja bahkan ada yang melepaskan hubungannyaa dengan gereja inti dan hanya berkomitmen untuk memperbaiki kwalitas hidup komunitsnya! Sebagai ‘raja’ mereka percaya kalau dunia itu sebagai mimbarnya dan perusahaannyaa menjadi pusat dan berfokus melulu ke hal ini serta pada akhirnya memutuskan hubungannya dengan gereja lokalnya masing-masing.
Saya temukan banyak orang duniakerja yang tidak punya hubungan kuat dengan suatu gereja lokal sebgai pusat gravitasinya yang akibatnya menjadikan keluarnya menghadapi masalah besar! Orang-orang bisnis membutuhkan overseer atau ‘pengawas’ gereja lokal untuk meyakinkan mereka tetap dalam jalur yaang benar di setiap area kehidupannya.

07-Feb-2014: Pengantar – Di banyak tempat umat percaya menyampaikan pesan tentang kerajaan Allah yang memberi pengaruh pada gunung-gunung budaya: politik, ekonomi, pendidikan, keluarga, agama, seni/hiburan, dan ilmu pengetahuan, sebagai wilayah-wiayah utama yang perlu diberi pengaruh untuk bisa mentransformasikan masyarakat.
Seperti biasa, setiap ada gerakan Tuhan pasti selalu ada keesktriman dan/atau kesalah-pahaman. Saya menuliskan ini dalam konteks cara-pandang gereja sebagai pusat supremasi Kristus, yang seharusnya termanifestasi melalui sentralitas gereja lokal di setiap kota. (Efesus 1:22-23 menyebutkan gereja itu ‘kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.’)
Apa saja 7 keekstriman yang ada dalam mengajarkan Kerajaan Allah?
#1. Pemisahan Pelayanan Raja dan Pelayanan Imam – Banyak umat percaya di duniakerja yang telah memisahkan pelayanan keimaman Gereja dari pelayanan kerajaan-Nya menjadi dua: para raja itu para pemimpin duniakerja dan para imam itu pemimpin tenaga penuh-waktu gereja (misalnya gembala). Akibat pengajaran ini ialah lebih meninggikan para pemimpin duniakerja di atas para gembala gereja, karena seorang raja memiliki otoritas lebih di dunia dibandingan para imam! Pengajaran ini juga menyebabkan fokus peran masing-masing terpecah dua; imam harus berfokus pada hal-hal spiritual dan raja ke hal-hal duniawi!
Saya sama sekali tidak setuju dengan dua pencabangan ini karena semua umat percaya itu disebut sebagai para imam di Petrus 2:9; semuanya disebut sebagai raja dan iman menurut Wah. 1:6 (imamat rajani); dan semuanya dipanggil untuk memerintah sebagai raja (versi Amplified Rm. 5:17). Lebih lanjut, para pemimpin duniakerja seharusnya orang-orang rohani yang dipimpin oleh Roh Kudus, dan semua pemimpin penuh-waktu gereja seharusnya melatih otoritas sebagai raja di dunia dalam rangka memanifestasikan kerajaan Allah di dunia!


2014: TAHUN KETAPEL/PELONTARAN - Johnny Enlow     Home
06-Feb-2014: Ketidak-Tulusan – Salah satu hakekat utama yang Tuhan cari dari manusia ialah ketulusan yang sederhana. Yoh. 1:47 menuliskan, ‘Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"’ Di Yoh 4:23 Yesus mengatakan yang Bapa cari ialah para ‘penyembah benar.’ Kedua ayat berbicara mengenai sikap hati yang otentik, yang tidak membawa-bawa motif dan agenda terselubung.
Kata ‘ketulusan’ atau ‘sincere’ berasal dari proses pembuatan tembikar (barang dari tanah) purba. ‘Sin’ artinya ‘tanpa’, dan ‘cere’ berarti ‘lilin.’ Seringkali saat si pembuat membakar bejana tanah liatnya akan terjadi retak-retak yang akan mengurangi nilainya, bahkan akan membuatnya tidak punya nilai. Bagian yang retak-retak akan diolesi dan diisi lilin serta diberi warna untuk menutupi cacatnya. Jika penjual tembikar di Korintus menyebut "SINCERUS," itu artinya bejana yang dijual tidak mengandung lilin dan pembeli akan menerima apa yang dilihat. Ini yang menjadikan bejana itu bernilai.
Kita harus menghilangkan lilin kita, khususnya lilin yang ada di sekitar hati. Kita hakim terbaik untuk menilai ketulusan sendiri. Jika kita sadar masih memiliki kehidupan tidak transparan yang keluar dari hati kita – dengan adanya agenda-agenda tersembunyi –kita harus segera berurusan dengan Tuhan agar bisa menjadi orang tulus. Memang di dunia yang saat ini didorong oleh sesuatu yang keras, sinis, dan motivasi kuat proses ini bisa menjadi sukar; tetapi kita harus menjadi seperti anak kecil. Kita akan memperoleh keuntungan penuh di tahun 2014 ini dengan apa yang Tuhan sudah sediakan bagi kita. Dia tidak memerlukan kesempurnaan kita, tetapi Dia mau agar kita mau memberikan anugerah-Nya kepada orang lain.
Sekarang bersiaplah untuk Tuhan lontarkan ke tempat yang jauh dan tinggi!

05-Feb-2014: Kata-kata Negatif – Apa maksudnya? Itu yang sesungguhnya terjadi saat kita masuk ke percakapan negatif. Hidup dan mati itu ada dalam perkataan, dan kita tidak boleh seenaknya mengeluarkan kata-kata yang bisa menghalangi tuaian, kewarisan, dan destiny kita. Jika tahu ada kata-kata negatif yang keluar dari mulut kita yang membuat orang lain menandai kita, tahun ini merupakan tahun SELAH bagi kita. Berdiam diri saja. Jangan sepakat dengan hal-hal yang merusak, yang berasal dari mulut orang lain. Jika ada yang perlu dicermati itu hanya pengharapan yang sudah Tuhan sediakan.
Tuhan tetap punya destiny besar bagi negara kita, Amerika. Negeri ini diberikan ke dunia sebagai hadiah, meskipun belum melakukan sesuai dengan tugas-tugas yang telah Tuhan berikan. Hentikan usaha kita atau orang lain untuk mensabotase destiny kita, dan bangsa, hanya berdasarkan anggapan mengenai ‘kekudusan’ Tuhan. Pada awalnya Tuhan memang memakai dan meninggikan mereka-mereka yang tidak sempurna, yang juga tetap dilakukan sampai sekarang. Ini merupakan kabar baik bagi kita semua.

04-Feb-2014: Tidak Mengampuni – Tidak mengampuni merupakan salah-satu yang membuat kita tidak bisa ikut terlontar di tahun sukacita ini, yang seharusnya kita alami. Kata nubuatan pelontaran ini merupakan undangan untuk kita berpartisipasi, bukan sekedar deklarasi.
Tidak mengampuni karena tetap memegang rasa tersinggung, marah, penghakiman kepada seseorang, yang seharusnya dihentikan, saat ini sedang merajalela di Tubuh Kristus. Tidak peduli tingkat pesan anugerah atau pengurapan yang kita terima atau sampaikan, jika kita sendiri tidak bisa mengampuni, pesan itu tidak akan berguna. Kita bisa saja percaya dan mendeklarasikannya untuk diri-sendiri akan hal-hal besar itu terjadi, tetapi dengan tidak mau mengampuni akan menghalangi kita. Tidak seorang pun yang benar-benar ingin diampuni akan tetap memegang rasa tidak mau mengampuninya. Kalau saat ini kita masih memegang ‘korban’ yang mengharap pengampunan kita, artinya kita dalam keadaan tidak bisa mengampuni. Jika saat ini ada seseorang atau situasi yang ada dalam pikiran kita sekaranglah waktu yang tepat bagi kita untuk mengurusnya secara radikal. Kadang-kadang memang perlu kita mendatangi orang tersebut, tetapi kadang-kadang tidak harus. Biar Roh Kudus yang menuntun kita sehingga kita dengan bebas bisa berjalan ke destiny kita dengan melepaskan pengampunan kita. 

03-Feb-2014: Warna dan Gunung – Kunci warna tahun 2014 itu biru, dan kunci gunung yang perlu diserbu ialah gunung pendidikan. Biru itu warna gunung agama dan biru indigo itu warna gunung pendidikan.
Biru itu juga warna yang mewakili Roh Kudus, dan sekarang ini tahun Roh Kudus melakukan terobosan dan pelontaran.
Apa yang telah Tuhan lakukan di tahun 1967 akan terjadi lagi, tetapi dalam arahan tugas baru untuk memasuki Masa Restorasi. Dia sedang memanggil sekelompok orang aneh dan tertolak untuk memulai gerakan perubahan-Nya yang akan melahirkan model gereja baru, gerakan baru, dan denominasi baru. Pasukan radikal yang bukan hanya akan menjadi para revivalis, tetapi juga para reformer baru. Di awali di Rosh Hashanah ada sejumlah besar pasukan malaikat datang untuk memerangi demi kepentingan gunung pendidikan dan agama.

02-Feb-2014: 
Yesaya 44: Jangan takut hamba-Ku Yakub – Fasal ini sangat bermanfaat dalam memberi kekuatan dan dorongan. Khususnya delapan ayat pertama, dan ayat 23 sampai selesai merupakan kunci untuk tahun 2014. Kita akan dikuatkan, dan juga keturunan kita. Yesaya 44:4 memiliki janji-janji besar bagi keturunan kita, janji dimana mereka akan ‘tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air,’ tumbuh di antara rumput-rumput lain yang cepat layu.
Mazmur 67: Kita akan memerintah Bangas-Bangsa di bumi – ini kunci penting tahun 2014 yang berbicara Tuhan yang akan memerintah seluruh bangsa, dan yang wajah-Nya menyinari kita. Fasal ini akan merasuk ke darah kita di tahun ini, yang membawa pengharapan, yang Bapa rindukan bagi kita di saat sekarang ini.
Mazmur 111: Tuhan memberi umat-Nya kewarisan bangsa-bangsa – sepuluh ayat di fasal ini juga merupakan makanan bergizi rohani bagi kita sewaktu menjalani tahun 2014. Ini berbicara akan karya mulia Tuhan yang harus dipelajari, dengan inilah kita bertumbuh di ‘pengenalan akan Tuhan’ yang akan memenuhi bumi seperti air menutupi samudra.
44 ditambah 67 sama dengan 111 – Bagi kita yang tidak mengerti bagaimana Tuhan bekerja dalam pola-pola dan urut-urutan yang melibatkan angka, bahkan warna-warna, kita akan kehilangan banyak. Di tahun 2014 beri perhatian pada tiga angka tersebut, yang akan memberi makna bagi kehidupan kita dan apa yang kita akan kerjakan. Banyak dari kita telah melihat angka 111 di mana-mana yang bermaksud untuk menarik perhatian kita akan penugasan dengan memakai kaca-mata Mazmur 111. Kita telah membicarakan angka 444, yang sekedar perpanjangan 44. Juga Mazmur 44 dan 67 dan 111.
Juga mengenai tahun kehidupan pada 1944 dan 1967. Tahun 1967 merupakan tahun luarbiasa juga, yang lebih dari sekedar revival ‘The Jesus Movement’ yang menghantam para ‘hippies’ dan masyarakat ‘luar,’ yang pada akhirnya melontarkan gerakan-gerakan rohani dan denominasi baru seperti ‘Calvary Chapel’ dan ‘The Vineyard.’ Kita memiliki ‘hembusan’ tahun 1944 dan ‘hembusan’ tahun 1967 yang akan berhembus kembali di tahun 2014, yang akan membawa masuk angka 111 – yaitu Mazmur 111, juga Yesaya 11:1, ‘Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai ...’

Lahir di tahun ‘44’ atau ‘67’, atau berusia 44 atau 67? – Dalam keberurutan dan ‘permainan’ Tuhan ada anugerah pelontaran khusus bagi mereka yang lahir di tahun 1944 atau 1967, dan bagi mereka yang berusia 44 dan 67. Tuhan menyediakan anugerah bagi semua, tetapi Tuhan punya yang spesial bagi mereka yang ada di angka-angka ini. Mereka yang lahir pada 1944, atau yang akan berusia 67 pada tahun 2014, ada ‘roh Kaleb’ yang tersedia, yang bahkan dalam usia 85 masih tetap mencari gunung-gunung untuk ditaklukkan. Itu pilihan kita – dunia akan memberitahu kita untuk pensiun dan istirahat di usia tersebut, tetapi Tuhan punya pekerjaan terbesar yangtersedia bagi kita. Jika saja kita mau berkobar kembali (refire), bukannya berhenti (retiire). Bagi mereka yang berusia 44 atau yang lahir di tahun 1967, inilah tahun dimana kita bisa bernyanyi dengan nyanyian sukacita. 


2014: TAHUN KETAPEL/PELONTARAN - Johnny Enlow     Home
01-Feb-2014: Mazmur 44:6-9 – Dengan Engkaulah kami menanduk para lawan kami, dengan nama-Mulah kami menginjak-injak orang-orang yang bangkit menyerang kami. Sebab bukan kepada panahku aku percaya, dan pedangku pun tidak memberi aku kemenangan, tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami, dan orang-orang yang membenci kami Kauberi malu. Karena Allah kami nyanyikan puji-pujian sepanjang hari, dan bagi nama-Mu kami mengucapkan syukur selama-lamanya. S e l a’
Ayat-ayat ini memberi kita pemahaman besar bagaimana kita bisa menjadi berkemenangan di gunung-gunung sosial: di pemerintahan, di seni, di pendidikan, di ekonomi, di agaama, di keluarga, dan di media.
 ‘Dengan Engkau,’ sesuatu yang menjadi pengingat bagaimana kita mempeproleh kemenangan-kemenangan.
‘Menanduk para lawan kami,’ kata Ibrani ‘nagach’, yang berarti ‘menyeruduk dengan tanduk.’ Banyak kemenangan yang diperoleh dengan bunyi shofar. Peniupan shofar untuk menerobos itu sesuatu yang ‘Yakub’ akan lakukan sewaktu dia melihat adanya kemenangan yang diperintahkan.
Menginjak-injak,’ kaki kita harus melangkah kemana kita menghendaki kemenangan. Kita mau tinggal di kemah Bapa sampai kita tahu siapa diri kita dan apa yang Dia berikan kepada kita – tetapi kemenangan kita akan ada di tempat atau tanah ‘musuh.’
bukan kepada panahku aku percaya,’ tetapi percayalah kepada panah-Nya. Kata ‘qeshet‘ yang biasa dipakai disini ‘panah’ sama dengan kata yang digunakan di Kejadian saat Tuhan berkataa kepada Nuh, ‘Busur-Ku Kutaruh di awan.’ Saat kita wawasan kita mulai berkembang dengan melihat pelangi tujuh-warna Tuhan, ini merupakan pengenalan akan Tuhan yang berkembang, yang akan menjadi senjata kita untuk membidik jatuh segala kebohongan dan distorsi atau penyimpangan yang diberikan oleh musuh.
pedangku pun tidak memberi aku kemenangan,’ memiliki kekuatan, ketajaman atau kemampuan, tetapi memperyakan-diri kepada Dia.
tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami,’ kata Ibrani untuk musuh atau lawan ialah ‘tsar,’ yang berasal dari akar kata ‘mengikat, sempit, menekan/ putus-asa, melecehkan.’ Tuhan akan melontarkan kita dari tempat kita yang sempit, menekan, terikat, terdesak, dilecehkan – sewaktu kita memandang dana mencari Dia.
orang-orang yang membenci kami Kauberi malu,’ dalam bahasa Ibrani dibaca, ‘Mereka yang membenci kita Engkau tutup mulutnya secara menakjubkan.’ Kalau kita memikirkan musuh maka hambatan atau perlawanan yang dilakukan itu lebih daripada yang dilakukan manusia.
Karena Allah kami nyanyikan puji-pujian sepanjang hari,’ ‘Halal‘ itu kata untuk puji-pujian, dan yang berarti ‘pujian, bersinar, menyinarkan sekejab, menjadi cemerlang.’ Inilah kuncinya! Karena semuanya adalah tentang Dia dan dari Dia dan bagi Dia – kita harus tinggal dalam memuji-muji Dia dan kebesaran-Nya – sepanjang hari. Dia memerintahkan kemenangan kita.
bagi nama-Mu kami mengucapkan syukur selama-lamanya,’ ‘Yada‘ merupakan kata Ibrani lain untuk pujian yang memberi tambahan arti ‘untuk melepas panah’ dan ‘membanting jatuh.’ Ini akar kata untuk Yehuda, dan kita tahu Tuhan itu Singa suku Yehuda. Jika kita tinggal dan fokus untuk meninggikan Dia – sewaktu kita keluar menghadapi musuh di gunung-gunung mereka – ‘panah-panah’ dilepaskan yang akan ‘membanting jatuh’ musuh.
‘SELA,’ perhentian musik yang berarti ‘berdiam!’ dan ‘merenungkannya.’ Banyak orang kita dengar mengingkan strategi-strategi canggih untuk bisa memasuki gunung-gunung sosial. Kita punya beberapa arahan yang bisa membantu, tetapi kita sesungguhnya tidak bisa memperoleh arahan yang lebih baik dibadingan arahan Mazmur 44 ini.
Disadur bebas dan ditulis oleh Iskak Hutomo untuk Kesatuan Tubuh Kristus