Kamis, 28 Februari 2013

Devosi Februari 2013

PEMAHAMAN DAN DEKLARASI NUBUATAN TH-2013 - Matt Sorger       Home
28-Feb-2013#13. Tuhan meniup nyala yang berkelip-kelip Saat ada seseorang meniup lilin, nyala lilin akan mati. Tetapi jika TUHAN menghembuskan nafas-Nya ke nyala dalam hidup kita yang hampir padam, nyala di dalam diri kita akan bertambah terang dan panas. Ini musim pembaharuan kasih mula-mula kita kepada TUHAN (Why 2:2-7). TUHAN sedang memberi dorongan dan sekaligus peringatan bahwa jika pekerjaan atau pelayanan tidak dilakukan atas dasar kasih mula-mula maka kaki dian kita akan diambil. Pekerjaan pelayanan harus dilakukan berdasarkan kasih mula-mula kepada Yesus. TUHAN sedang memangggil orang untuk kembali ke kesederhanaan penyembahan dan menghidupi kehidupan dalam hadirat-Nya. Ini akan menghasilkan penyucian, kekudusan dan api Ilahi yang lebih dalam dan kuat. Ayat kunci Mat 12:20, sumbu yang pudar tidak akan dipadamkan.
Saya mendorong kalian mendoakan ke-13 pemahaman dan deklarasi profetis di atas. Renungkan dan terapkan dalam hidup kalian saat Roh Kudus menuntun.

27-Feb-2013#12. Pintu Terbuka – Selagi kita melewati hal-hal di atas kita akan sampai ke percepatan Ilahi. Perkenanan baru, kesempatan baru, dan perkembangan baru. Ayat kunci Wahyu 3:7-13. TUHAN akan melindungi kita di saat-saat datangnya pencobaan bagi dunia. Sekarang waktu untuk memegang erat-erat apa yang sudah kalian miliki sehingga tidak ada yang bisa merampok mahkota kalian. Bertahanlah dengan sabar. Nama TUHAN akan ada di atas kita.

26-Feb-2013 #11. Terjadi Konvergensi Generasional – Ini musim bagi para pemimpin baru, pemimpin muda, untuk dimentor dan dibangkitkan. Generasi-generasi sedang dikonvergensikan / difokuskan bersama dalam hubungan, untuk tujuan pelipat-gandaan / multiplikasi. Sumur-sumur warisan dan sumur-sumur baru akan bersama-sama terbuka. Bapa-bapa dan ibu-ibu rohani sejati akan menempati posisi masing-masing dan anak-anak rohani mereka akan berdatangan kepadanya. Mereka yang belum menjadi bapa sekarang akan melangkah dalam peran pembapaan. Kej. 26:18-24 sebagai ayat kunci untuk ini.
25-Feb-2013 #10. Kelepasan bagi Umat-Nya - TUHAN sedang melepaskan umat-Nya dari beban-beban mereka. Ini bukan hanya penyingkiran beban saja. Seperti yang disebutkan di Mz. 81:6-7, Dia akan mengangkat beban dari bahu dan memberi kelepasan. Ini berbeda dengan beban yang dilepaskan dari kita. Kita sedang dibebaskan dari beban-beban. Bersiaplah akan pergantian Ilahi yang menjadikan kita terlepas dari beban-beban dan memasuki tempat kelepasan. Dengan kata lain, situasi atau orang-orang yang ada bisa saja sama, tetapi kita akan dimanuverkan sehingga terlepas dari tekanan mereka. Sekarang ini musim kelepasan bagi mereka yang memanggil nama Tuhan.
Mazmur 105:37-44 menunjukkan adanya 10 janji yang menyertai kelepasan ini. Termasuk di dalamnya penyediaan keuangan, kesehatan Ilahi, musuh yang menjadi takut akan Tuhan, tudung hadirat-Nya, terang dalam kegelapan, makanan, tempat-tempat tandus yang disegarkan, sukacita, negara dan bangsa, dan menuai di tempat tidak menabur. Pegang terus janji-janji ini bagi keluarga kita, gereja, pelayanan dan bisnis kita.

24-Feb-2013#9. Mewujudkan Impian - Sekarang ini musim mewujudkan impian. Banyak orang yang akan dibawa ke musim dimana firman Tuhan mengujinya. Saya mendapat pencerahan tentang mimpi kedua Yusuf yang ada di Kej. 37:9-11. Yusuf bermimpi tujuh bintang dan matahari serta bulan sujud menyembahnya, yang menyatakan pengangkatannya ke posisi otoritas dan pengaruh. Sebelas ditambah dua itu tigabelas, tahun sekarang ini. Orang-orang sedang melangkah memasuki manifestasi impian-impian yang belum terwujud. Peperangan masa lalu akan dibersihkan dan dijamin adanya perspektif sorgawi baru. Sama seperti penyangkalan dan pencobaan yang membawa Yusuf masuk ke penugasan dan destininya, demikian juga dengan pencobaan dan ujian-ujian yang ada dalam hidup kita, akan mendorong kita maju ke destini kita. Kunci ayat Kej. 37:9, 45:5-8, Mz. 105:17-24.

23-Feb-2013#8. Peperangan Rohani – Pemahaman tentang peperangan rohani akan berrubah. Kita sedang bergerak dari ‘peperanganuntuk menerobos’ menjadi ‘terobosan untuk mendeklarasikan dan menegakkan.’ Ini akan terjadi dengan pewahyuan yang lebih dalam tentang siapa kita dan dimana kita. Kita bukannya berperang untuk naik masuk ke sorga tingkat-dua, tetapi kita akan mengatur dan memerintah dari Sorga ketiga. Kita mengerti kalau kita tidak berperang dengan darah dan daging (Ef. 6:12), dan bahkan Yesus sendiri mengalami peperangan pribadi saat Dia dicobai iblis, dan memenangkan peperangan dengan mengucapkan Firman TUHAN. Peperangan ini tidak dilakukan untuk ‘memperoleh kemenangan’, tetapi dilakukan dari ‘tempat kemenangan’.
Orang-orang Kristen hidup dalam realita Sorga ketiga, mengerti bagaimana menjadikan apa yang ada di bumi seperti di Sorga. Akan dilepaskan cara-pandang baru, pewahyuan baru, dan manifestasi otoritas Kerajaan baru. Tuhan sedang membawa orang-orang untuk memasuki otoritas spiritual level baru. Efesus 2:5-6 merupakan ayat-ayat kunci. Gereja akan berganti dari peperangan-rohani model Perjanjian Lama (Daniel 10:13) ke pewahyuan untuk menegakkan apa yang telah dimenangkan (Kol. 2:15).

22-Feb-2013#7. Fondasi Kebenaran Spiritual - TUHAN sedang memberi pewahyuan-pewahyuan sebagai fondasi  kebenaran spiritual. TUHAN memaksa kita harus melihat-ulang semua hal yang kita pikir sudah kita ketahui dan mengerti, Dia akan memberi pewahyuan dan pemahaman yang lebih dalam ke hal-hal yang kita anggap sudah tahu selama bertahun-tahun. Lihat kembali fondasi-fondasi kebenaran yang sudah kita miliki, maka kita akan menerima terang dan pewahyuan baru yang menerangi itu semua, dan yang akan memberikan manifestasi realita spiritual sejati.

21-Feb-2013#6. Identitas Umat Percaya Sejati - Tuhan akan menerangi dan memperdalam pemahaman akan identitas umat percaya sejati. Akan diberikan pewahyuan bagaimana hidup dalam kesatuan dengan Tuhan. Kita akan memahami kemanunggalan kita dengan Tuhan, dan akan hidup dalam manusia roh kita. Bagi mereka yang satu dengan Tuhan itu satu roh dengan Dia (1 Kor. 6:17, 19).

20-Feb-2013#5. Melakukan dengan cara berbeda – Awan Tuhan sedang bergerak sehingga kegiatan kita akan berubah. Fokus kita akan berubah. Beberapa struktur lama harus beradaptasi dan berubah dengan cara baru Tuhan yang sedang bergerak. Akan terjadi aktivitas yang dituntun Roh. Tuhan tidak menghendaki kita sibuk. Dia ingin kita berbuah. Bentuk-bentuk, struktur-struktur dan bahkan kegiatan-kegiatan yang telah kita lakukan di waktu lalu bisa berganti sewaktu Tuhan bergerak dengan cara-cara baru. Bersiaplah untuk melepaskan beberapa hal dan memegang serta melangkah memasuki ke hal-hal yang baru, yang kita belum pernah lakukan sebelumnya. Sangat penting ikut pergi kemana Roh sedang sedang berhembus. Jangan memegangi lagi apa yang tidak Tuhan hembuskan. Berbuahlah dengan bergerak dan dipimpin oleh Roh.

19-Feb-2013#4. Cetak-Biru untuk Kirbat-Baru - Tuhan sedang memberikan cetak-biru kirbat-baru yang sedang Dia bentuk. Di Yosua 3:3-6 dinyatakan kalau umat harus mengikuti tabut di jalan yang belum pernah mereka lewati. Sewaktu kita mengikuti gerakan hadirat Tuhan, Dia akan menuntun kita dengan Roh-Nya memasuki tempat-tempat yang belum pernah kita jalani. Berjalan dalam pengudusan sangat vital dalam mempersiapkan diri untuk ada dalam keajaiban yang Tuhan akan lakukan. Tuhan meminta agar kita senantiasa siap mencabut patok-patok kemah kita. Saat awan hadirat-Nya bergerak, kita harus bergerak juga bersama-Nya. Kita harus bersedia meninggalkan struktur dan cara-cara lama agar bisa tetap ada dalam arus segar bersama Tuhan. Tuhan akan memberi komando barisan-Nya. Akan ada penyelarasan baru dan struktur relasional baru untuk memfasilitasi gerakan Allah.

18-Feb-2013#3. Bahasa Baru – Bahasa baru akan Tuhan berikan agar bisa dengan tepat dan benar mengkomunikasikan kebenaran yang sedang Tuhan terangi daan katakan. Misalnya, istilah ‘berendam’ tidak dipakai sampai pencurahan Roh Allah di tahun 90-an. Kata ini membantu menjelaskan konsep keadaan yang sedang dipenuhi hadirat Tuhan. Bahasa baru akan Roh berikan agar bisa lebih dalam dan jelas memahami kebenaran Tuhan melalui realita rohani yang dinyatakan.

17-Feb-2013#2. Telinga profetik akan diberikan bukan hanya untuk mendengar tetapi juga untuk memahami – ‘Mendengar’ akan terjadi juga dalam posisi istirahat dalam hadirat-Nya. Kunci ayat 1 Samuel 3:3, 10. Di saat tidak ada lagi pewahyuan dan mata imam besar Eli mulai redup, terang masih menyala di bait dekat tabut. Saat Samuel beristirahat di dekat tabut dalam hadirat Allah, suara Allah berbicara kepadanya. Setelah beberapa kali mendengar tetapi tidak mengerti, Eli menyuruh Samuel berkata, ‘Berbicaralah Tuhan, hamba-Mu sedang mendengarkan.’
Ada berbedaan besar antara ‘mendengar’ dan ‘mendengarkan’. Tuhan sedang mempertajam telinga dan gerakan profetik. Dia sedang memanggil para nabi dan umat-Nya datang ke tempat istirahat di hadirat-Nya dalam terang pewahyuan. Dari tempat tersebut suara Allah akan terdengar. Bukan hanya mendengar suara-Nya, tetapi mendengarkan dan memahami. Sedang datang kejelasan pemahaman baru akan apa yang didengarkan dan menangkapnya. Ini bukan karena usaha-sendiri ataupun dengan pergumulan; tetapi karena adanya istirahat/rest di hadirat-Nya. Bukan dengan gagah, bukan dengan kuat, tetapi oleh Roh Tuhan.

16-Feb-2013#1. Air yang mandeg akan diaduk agar kembali – Saya melihat kolam Bethesda sedang digoncangkan kembali sehingga bisa melepaskan pengurapan kesembuhan segar. Tahun ini Tuhan mau umat-Nya meletakkan pijakan pengurapan kesembuhan Ilahi dengan cara-cara baru. Ada kekacauan yang selalu mengganggu akan disembuhkan. Bagian-bagian jiwa dan daging yang membandel, yang telah bertahun-tahun diperangi, akan disembuhkan.
Yoh. 5:2-5,9 menuliskan Kristus menyembuhkan di hari Sabat. Yesus tidak pernah asal-asalan melakukan sesuatu. Dia melakukan sesuatu itu dengan suatu tujuan dan maksud khusus. Tuhan sedang memanggil umat-Nya untuk bisa mengambil kesembuhan dan kuasa-Nya yang telah Dia sediakan dari posisi ‘rest’ / istirahat. Sabat itu lebih dari sekedar hari istirahat. Ini merupakan posisi istirahat rohani. Dalam Kristus kita memasuki hari Sabat. Kita menerima ini karena karya yang sudah diselesaikan Yesus di Salib. Kita bukannya meminta-minta apa yang sudah Dia selesaikan, kita melangkah masuk saja, dan menerima karya sempurnanya. Tingkatan dan substansi iman sedang mendatangi hati kita untuk menerima karya sempurna-Nya. Tuhan sedang menerangi roh iman dan pengertian akan karya sempurna Kristus.  Hidup dalam posisi Sabat itu sangat penting untuk memperoleh semua apa yang Tuhan telah sediakan bagi kita.

PEMIMPIN-KERAJAAN vs PEMIMPIN-GEREJA - Joseph Mattera       Home

15-Feb-2013#23: Memberdayakan Orang Miskin – Pemimpin Kerajaan memberdayakan orang miskin agar punya kolam; pemimpin gereja memberi ikan kepada orang miskin.
Pemimpin Kerajaan memahami bagaimana memutus cara-pikir yang membuat orang menjadi miskin orang dengan memperlengkapi mereka untuk mampu menciptakan kekayaan sendiri. Pemimpin gereja memiliki pendekatan dimana mereka hanya memberi makan orang miskin, bukannya memperlengkapi untuk bisa memulai bisnis sendiri, atau bekerja di posisi tngkat-tinggi, sehingga memampukan mereka bisa hidup makmur demi kemajuan Kerajaan!

14-Feb-2013#22: Punya Kuasa di Masyarakat – Pemimpin Kerajaan melatih anak-anaknya hidup untuk memiliki kuasa di masyarakatnya sesuai apa yang dinyatakan Alkitab; pemimpin gereja berpengharapan agar anak-anaknya tidak menyimpang dari iman!
Pemimpin Kerajaan menetapkan tujuan utama bagi anak-anaknya agar memiliki kuasa. Mereka tidak mengajar anak-anaknya untuk mempunyai pekerjaan yang aman dan baik di perusahaaan besar; mereka mengajar mereka menjadi para pemimpin utama 500-top perusahaan! Mereka tidak mengajar mereka bagaimana cara memancing tetapi mengajar bagaimana punya sebuah kolam! Mereka menggemakan kata-kata Musa di Ulangan 28:10-13 untuk menjadi kepala dan bukan ekor, untuk naik dan tidak turun, untuk memberi pinjaman ke banyak bangsa dan tidak meminjam!
Pemimpin gereja melakukan sikap defensif bagi anak-anaknya dengan hanya berdoa agar iman mereka tidak runtuh. Bahkan banyak yang mengajar bagaimana melakukan pembelaan-diri yang alkitabiah. Mereka tidak mengajar anak-anaknya bagaimana untuk mengembangkan Kerajaan!

13-Feb-2013 #21: Transformasi Budaya – Pemimpin Kerajaan melayani untuk transformasi budaya; pemimpin gereja berfokus menunggu pengangkatan.
Yesus mengatakan pada gereja untuk menduduki dunia sampai Dia datang. Pemimpin Kerajaan sibuk membuat strategi bagaimana bisa membangun sekolah-sekolah pemerintahan untuk melatih para kandidat politik, membangun bisnis-bisnis untuk menciptakan kekayaan dalam mengembangkan Kerajaan, dan mengembangkan program-program pendidikan untuk memutus lingkaran kemiskinan yang mengundang resiko pada pendidikan anak-anak.
Mereka yang punya cara-pikir gereja tidak mau melibatkan-diri dalam masalah peningkatan kwalitas hidup karena theologi mereka tidak membolehkan untuk itu! Mereka punya anggapan bahwa melakukan hal-hal yang dikerjakan pemimpin Kerajaan itu sama seperti mengatur kursi di kapal Titanic yang akan karam sebab dunia akan segera berakhir digantikan antikris!

12-Feb-2013#20: Mendoakan Kebangunan Rohani – Pemimpin Kerajaan mendoakan kebangunan rohani yang bisa membawa orang ke gereja dan mampu melakukan reformasi karena umat percaya sudah ditempatkan sebagai pemimpin di sistem-sistem dunia; pemimpin gereja hanya berdoa dan percaya akan pertambahan pengunjung di hari-hari Minggu.
Memang, cara-pikir seseorang itulah yang akan membedakan sikap dan perbuatan yang dilakukan. Ini bukan hasil yang diperoleh dari pelajaran di kelas, tetapi diperoleh dari respon benar setiap proses kehidupan yang dijalani. Ini tidak juga tergantung dari usia seseorang, pengalaman, lamanya menjadi umat percaya, atau titel dan jabatan kekristenan yang dimiliki. Tetapi bagaimana membangun hubungan pribadi dengan Tuhan serta bagaimana mentaati perintah-perintah-Nya serta hidup dalam janji-janji-Nya. Ini berbicara tentang hakekat, atau ‘being’, atau karakter seseorang; bukan karunia-karunia atau kharisma yang dimilikinya. Keserupaan dengan Kristus itu suatu proses yang tidak bisa dipaksa-paksa maupun dipercepat. Sama seperti suatu kisah yang disusun oleh huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, dst. Itulah kisah-kisah orang Kristen sejati dalam kehidupan.
Cara-pikir kedua pemimpin, pemimpin Kerajaan dan pemimpin gereja, yang akan membedakan sikap dan perbuatan mereka. Tidak peduli dimana pemimpin itu melayani, apa di gereja ataupun di luar gereja, mereka akan benar-benar menjadikan pelayanannya bisa mewujudkan kerinduan Tuhan di muka bumi ini.

11-Feb-2013#19: Entreprenur – Pemimpin Kerajaan itu para entreprenur; pemimpin gereja terjebak pada keadaan bagaimana bisa mempertahankan diri sampai Yesus datang menjemput mereka ke sorga!
Entreprenuur itu berasal dari bhs. Perancis, kata yang umumnya dipakai untuk menggambarkan orang yang mengorganisasikan dan mengoperasikan satu atau beberapa bisnis, yang berani ambil resiko keuangan. Seseorang yang mampu melihat adanya kesempatan, mendapatkan dan memakai sumberdaya yang ada dengan segala resikonya.
Esensi gereja menurut bapa-bapa gereja ialah: satu gereja yang kudus, universal dan apostolik. Entreprenur itu terkait dengan esensi keapostolikan suatu gereja. Artinya, jika gereja tidak memiliki para entreprenur bisa dikatakan organisasi gereja akan mengalami kemunduran dan akhirnya mati.
Ini suatu sikap yang berani melakukan terobosan dengan segala resikonya. Pemimpin gereja sedikit atau tidak punya sikap ini, sebab mereka disibukkan oleh pekerjaan rutinnya yang bersifat ‘bertahan’ atau ‘mempertahankan’ jumlah pengunjung dan persembahan.

10-Feb-2013#18: Ratu Ilmu – Pemimpin Kerajaan membayangkan adanya univesitas-univesitas dimana theologi melayani sebagai ‘ratu ilmiah’; pemimpin gereja membayangkan adanya institut-institut Alkitab yang berpusatkan pada gereja dengan menghindar dari seni dan kemanusiaan liberal.
Pemimpin Kerajaan memakai dunia pendidikan di universitas untuk menanamkan esensi nilai-nilai Kerajaan dengan membuang ‘baju luar’ atau istilah-istilah dan kata-kata serta atribut-atribut agamawi yang ada, sehingga nilai-nilai itu bebas bermanuver di segala bentuk ilmu dan disiplin yang diajarkan di universitas. Dan pada akhirnya akan meresap dan otomatis akan dihidupi saat mereka belajar maupun saat hidup di profesinya.
Pemimpin gereja memikirkan bagaimana mendirikan institut-inststut atau sekolah-sekolah tinggi theologia yang sarat dengan ilmu-ilmu agama, yang pada akhirnya akan menghasilkan orang-orang yang berpengetahuan agamawi, yang umumnya tidak mampu mengesan kebutuhan hakiki masyarakat dan tidak mampu memberi solusinya.

9-Feb-2013#17: Penerapan Iman – Pemimpin Kerajaan menerapkan iman mereka di bumi; pemimpin gereja berfokus bagaimana bisa melarikan-diri dari bumi dan masuk ke sorga.
Secara esensi Alkitab itu bukanlah kitab tentang sorga. Tidak mempedulikan lokasi geografi spiritual maupun fisik. Kitab khususnya peduli akan pribadi Kristus dan pemerintahan-Nya dan kekuasaan-Nya dalam kosmos (baca Efesus 1:9-11)! Karena itu Alkitab merupakan buku paling praktis yang pernah ditulis untuk kehidupan di bumi! Pemimpin Kerajaan mengeerti dan memegang realita ini.
Pemimpin gereja menekankan sorga karena tidak punya tujuan yang nyata yang bisa diberikan ke jemaatnya, yang sebagian besar tidak terpanggil ke pelayanan penuh-waktu di gereja.

8-Feb-2013#16: Berpikir ke Depan Pemimpin Kerajaan para memikirkan apa yang di depan; pemimpin gereja merindukan apa yang sudah lewat.
Pemimpin Kerajaan bergairah akan perkembangan Kerajaan Kristus di masa depan di setiap area kehidupan dan di setiap bangsa. Mereka bergairah atas meningkatnya pengaruh Kristus di budaya. Mereka melatih umat percaya untuk mengisi bumi dengan para pemimpin Ilahi yang ada di dunia ilmiah, seni, media, pendidikan, ekonomi dan politik. Langitlah yang dipakai sebagai batas!
Mereka yang punya cara-pikir gereja merindukaan apa yang sudah lewat, saat kehidupan begitu mudah, dan setiap orang di suatu komunitas menghidupi peran kekristenannya di budaya. Mereka tidak harus menemui kerumitan yang besar akibat adanya sekat-sekat sosial yang terjadi seperti sekarang ini, sehingga tidak memaksa dan mengusik mereka harus mengubah kenyamanan, kerapian, serta kehadiran jemaat di  gereja hari Minggu, yang sudah diatur dengan cermat.

7-Feb-2013#15: Peran Ganda Kristus – Pemimpin Kerajaan menghormati peran ganda Yesus baik sebagai Penebus maupun sebagai Pencipta; pemimpin gereja memisahkan penebusan dan penciptaan.
Pemimpin Kerajaan menyadari bahwa Yesus yang mati di salib (Yoh. 3:16) bagi dosa-dosa dunia (Yoh. 1:29) itu juga sama dengan Yesus yang telah menciptakan dunia (Yoh. 1:3-4).
Saat kita menerapkan Firman Tuhan di budaya kita, sesungguhnya kita sedang merangkul kepemilikan Yesus untuk seluruh dunia. Tetapi jika kita hanya memberitakan salib Kristus secara individu hanya untuk orang-orang yang berdosa, dan tidak menerapkannya juga ke tatanan penciptaan yang lain, kita sesungguhnya memisahkan antara Sang Penebus dari Sang Pencipta!

6-Feb-2013#14: Memperlengkapi untuk Kehidupan – Pemimpin Kerajaan memperlengkapi orang untuk kehidupan dimana pun; pemimpin gereja memperlengkapi orang untuk kehidupan di gereja saja.
Pemimpin Kerajaan menginspirasi dan memperlengkapi umat percaya untuk melayani di kota-kotanya sebagai garam dan terang, untuk menjadi seperti Daniel dan Yusuf yang makmur dan memegang peran kepemimpinan penting di tengah-tengah sistem dan raja-raja kafir.
Pemimpin gereja melatih orang untuk menjadi pekerja mimbar yang baik, penerima tamu, guru-guru Sekolah Minggu, dll. pekerjaan yang ada di dalam gereja.

5-Feb-2013#13: Kerumitan dan Tantangan – Pemimpin Kerajaan cenderung untuk melibatkan diri dalam kerumitan dan tantangan yang ada di kota-kota; pemimpin gereja cenderung hidup menyendiri dan berfokus ke dalam.
Sebelum Perang Saudara di Amerika, saat gereja memberitakan pesan Kerajaan, gereja mampu melahirkan bangsa yang besar, dan mulai mendirikan sekolah-sekolah dan perguruan-perguruan tinggi. Semuanya untuk menempatkan para pemimpin Ilahi masadepan di masyarakat dan pemerintahan, sebagai presiden, gubernur, wali kota, ilmuan, seniman, dll. Gereja mengambil alih reformasi-budaya bangsa.
Tetapi, setelah pengalaman mengerikan selama Perang Saudara, gereja hilang-harapan bahwa Kerajaan bisa dimanifestasikan di bumi, dan mulai berfokus pada kedatangan Kristus dan pengangkatan. Ini membuat budaya Amerika diserahkan ke orang-orang sekuler dalam kurun hanya satu generasi saja!
Berubahnya pesan Kerajaan menjadikan para pemimpin gereja mengisolir diri dari ancaman-ancaman kritikan akan apa yang alitabiah, baik dari aliran Marxis, aliran Darwin, masuknya imigran non-WASP (White Anglo-Saxon Protestan), Sigmund Freud dan psikologi, serta Revolusi Industri. Ini semua membawa banyak tekanan ke keluarga-inti dan memaksa para pria mencari pekerjaan di kota-kota. Gereja Amerika bukannya melibatkan-diri pada budaya dan tantangan yang ada, sebaliknya mulai mencari pelarian dan mengubah theologinya! Syukurlah gerakan Allah saat ini akhirnya kembali mendasarkan-diri pada pesan-pesan Kerajaan.

4-Feb-2013#12: Meningkatkan Kehidupan Ekonomi – Pemimpin Kerajaan percaya akan pesan Injil yang akan mampu meningkatkan kehidupan perekonomian suatu komunitas; pemimpin gereja percaya kalau yang bisa menopang program dan proyek-proyek mereka adalah dengan semakin besarnya perpuluhan dan persembahan yang diberikan jemaat.
Pemimpin Kerajaan sangat percaya bahwa pesan-pesan yang ada di Injil itu mampu mengubahkan cara-pikir dan tindakan seseorang menjadi produktif karena memunculkan inovasi dan kreativitas yang bersumber pada Roh Kudus. Dengan cara ini umat percaya mampu meningkatkan perekonomian dan kehidupan keluarganya, di samping dengan bebas bisa membantu komunitasnya untuk memperoleh peningkatan taraf hidup yang sejahtera.
Pemimpin gereja hanya berupaya bagaimana bisa memperbesar persembahan yang masuk, yang diberikan oleh jemaatnya, dengan bermentalitaskan ‘peminta-minta’ dan ‘penodong’, yang pada akhirnya akan menjerumuskan gereja berkompromi demi menjaga dan meningkatkan pemasukan.

3-Feb-2013 #11: Kehendak TUHAN terjadi – Pemimpin Kerajaan mendoakan agar kehendak TUHAN terjadi di bumi seperti di sorga; pemimpin gereja mendoakan agar terjadi kebangunan rohani di gerejanya.
Doa Bapa Kami (Luk. 11) mengajar kita untuk mendoakan kehendak TUHAN terjadi dan Kerajaann-Nya datang di bumi. Oleh karena itu pemimpin Kerajaan berdoa dengan fokus agar Kerajaan bisa dimanifestasikan di bumi.
Pemimpin dengan cara-pikir gereja hanya berfokus termanifestasinya tanda-tanda Kerajaan (kesembuhan dan pelepasan pribadi seperti disebutkan di Mat. 12:28 dan Ibr. 2:1-3), bukannya pada manifestasi Kerajaan di kota-kota, sehingga memberi dampak dan pengaruh pada kwalitas kehidupan politik dan ekonomi masyarakat (Yes. 61:3-4).

2-Feb-2013#10: Mengusir Setan – Pemimpin Kerajaan berusaha mengusir roh-roh jahat keluar dari sistem sosial yang tidak mengenal Tuhan; pemimpin gereja hanya mengusir roh jahat dari kehidupan individu jemaatnya.
Pemimpin Kerajaan memahami kalau Yesus datang untuk menebus dosa yang terjadi secara sistemik, bukan hanya dosa-dosa perorangan (baca Kol. 1:20).
Pemimpin gereja merasa hanya dipanggil untuk mengatasi roh jahat yang ada dalam hidup perorangan. Oleh karena itu mereka menafsirkan kisah seperti yang di Luk. 4:18 sebagai sesuatu yang mengurusi orang-orang miskin dan dirasuk setan, dengan mengabaikan akar sumber datangnya masalah. Baca Yes. 61:1-4 untuk mengetahui kalau Luk. 4:18 itu berkenaan dengan penebusan dan pemulihan kota-kota yang tandus, bukan hanya perorangan yang ada dalam kebutuhan.

1-Feb-2013#9: Menggembalakan Komunitas artikulasikan Kristus sebagai Raja – Pemimpin Kerajaan menggembalakan seluruh komunitas; pemimpin gereja menggembalakan hanya jemaat gerejanya.
Pemimpin Kerajaan paham mereka dipanggil untuk komunitasnya, bukan hanya gereja lokalnya. Oleh karena itu mereka melihat dan memfungsikan diri mereka sebagai pelayan dan pemimpin rohani daerahnya.
Pemimpin gereja tidak merasa punya tanggungjawab terhadap komunitasnya karena mereka merasa hanya berkomitmen kepada mereka yang hadir di kebaktian gereja di hari Minggu.
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo untuk Kesatuan Tubuh Kristus

Jumat, 08 Februari 2013

JUAL

Tanah Kavling di Puspita Loka, BSD, luas 150 m2, di jalan Sakura. Hub. 0818195918.