Jumat, 24 Desember 2010

Kitab-Kitab

(update setiap hari Sabtu)--Home
Kitab AYUB
STATISTIK PENTING:
Tujuan: Untuk menunjukkan kedaulatan Tuhan dan makna iman sejati. Ini menjawab pertanyaan “Mengapa orang benar menderita?”
Penulis: Kemungkinannya Ayub. Beberapa orang menyarankan Musa, Salomo, atau Elihu.
Tahun  Penulisan: Tidak diketahui. Kemungkinannya sekitar 2000 – 1800 BC.
Penulisan: Tanah Uz, yang mungkin terletak di timurlaut Palestina, di dekat tanah padang gurun antara Damaskus dan Sungai Efrat.
Ayat Kunci: Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan."  (2:3)
Orang-orang penting: Ayub, Elifas, Bildad, Zofar, Elihu.
Hal-hal Khusus: Ayub merupakan kitab puisi pertama di Alkitab Ibrani. Banyak yang mempercayai kitab ini merupakan kitab paling tua di Alkitab. Kitab memberi kita pengertian-pengertian tentang pekerjaan Setan. Yehezkiel 14:14, 20 dan Yakobus 5:11 menyebutkan Ayub sebagai pelaku sejarah.


Pohon-pohon tercabut akarnya, tiang-tiang telpon patah seperti tusuk gigi, dinding-dinding ambruk, dan air menenggelamkan tanah. Hanya fondasi-fondasi yang kokoh saja yang tetap bertahan dalam serangan ganas angin topan. Dan fondasi-fondasi itulah yang bisa digunakan lagi untuk membangun-ulang setelah badai berlalu.
Bagi bangunan fondasi itu sesuatu yang sangat penting. Fondasi itu harus cukup dalam dan cukup kokoh untuk menahan tekanan bangunan yang dibebankan di atasnya. Hidup seperti sebuah bangunan: kwalitas fondasinyalah yang menentukan kemampuannya menghadapi kesulitan-kesulitan yang akan ada. Memakai bahan murahan untuk membangun fondasi mengundang resiko saat pencobaan datang, kehidupan akan roboh.
Kitab Ayub merupakan kitab drama yang berisi kehidupan seseorang yang kaya, menjadi bangkrut, dan kemudian menjadi kaya kembali; teologi tentang penderitaan dan kedaulatan Ilahi, dan gambaran iman yang bertahan. Ayub diuji. Tetapi hidupnya telah dibangun di atas  Allah Yahwe, dan dia mampu bertahan. Sewaktu kalian membaca kitab Ayub, buat analisa tentang kehidupan kalian dan pastikan kalau  Allah Yahwe yang menjadi fondasinya.
Ayub itu seorang petani yang makmur yang hidup di tanah Uz. Dia mempunyai ribuan domba, onta, dan binatang tenak lain; keluarga yang besar, dan banyak pelayan. Tiba-tiba Setan, si Pendakwa, datang ke hadapan  Allah Yahwe mendakwa kalau Ayub itu mempercayakan dirinya kepada  Allah Yahwe itu hanya karena dia kaya dan segala sesuatunya berjalan dengan lancar. Demikianlah ujian iman Ayub dimulai.
Setan diijinkan menghancurkan anak-anak Ayub, hamba-hambanya, ternaknya, para gembalanya, serta rumahnya. Meskipun begitu Ayub masih terus mempercayakan dirinya kepada  Allah Yahwe. Berikuntnya Setan menyerang tubuh Ayub, dengan dipenuhi borok yang menyakitkan. Isterinya menyuruh Ayub untuk mengutuk  Allah Yahwe dan mati (2:9), tetapi Ayub mau menderita dengan berdiam diri.
Tiga sahabat Ayub, Elifaz, Bildad, dan Zofar, datang mengunjunginya. Pada mulanya mereka berdiam diri dalam dukacitanya bersama Ayub. Kemudian mereka mulai membicarakan kemungkinan sebab-sebab tragedi yang menimpa Ayub. Mereka mengatakan dosalah yang menyebabkan penderitaannya. Ayub harus mengakui dosa-dosanya dan kembali kepada  Allah Yahwe. Tetapi Ayub mempertahankan rasa tidak-berdosanya.
Setelah tidak mampu mempengaruhi Ayub akan dosanya, ketiga orang tersebut berdiam diri (32:1). Kemudian terdengar suara orang lain, Elihu yang muda, memasuki perdebatan. Tetapi argumennya serupa dengan argumen ketiga orang yang lebih tua tersebut, sehingga tidak ada seorangpun yang berminat untuk menjawabnya.
Pada akhirnya  Allah Yahwe yang berbicara melalui badai. Dia mengkonfrontasi Ayub dengan kuasa dan keagungan-Nya. Ayub tersungkur merendahkan diri di hadapan  Allah Yahwe tanpa bisa berkata-kata.  Allah Yahwe mencela sahabat-sahabat Ayub, dan drama berakhir dengan pemulihan kebahagiaan dan kekayaan Ayub.
Mudah menganggap kalau diri kita itu punya semua jawaban. Sesungguhnya hanya  Allah Yahwe yang tahu dengan tepat mengapa sesuatu itu terjadi sedemikian, dan kita harus menyerah kepada-Nya sebagai Pribadi yang berdaulat atas hidup kita. Sewaktu kalian membaca kitab ini, teladani Ayub dan ambil keputusan untuk mempercayakan diri kepada  Allah Yahwe, tidak peduli apapun yang terjadi.
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari Life Application Bible

The Finest Wheat

(update setiap hari Sabtu)-Home
Seri: Mempelajari Firman Tuhan
Firman Allah Yahwe dn Roh Allah Yahwe
Firman Allah Yahwe dan Roh Allah Yahwe itu tidak terpisahkan. Allah Yahwe memberikan firman-Nya kepada kita dengan memberikan Alkitab, tetapi di saat yang bersamaan Dia menambahkan suatu persyaratan: manusia harus menerima firman-Nya dalam kuasa Roh-Nya. Allah Yahwe menopang firman-Nya dengan Roh-Nya; Dia membuktikan firman-Nya dengan Roh-Nya. Dia memakai Roh-Nya untuk menjagai firman-Nya sehingga tidak ada yang tersandung. Siapapun yang menyentuh firman Allah Yahwe tanpa terhubung dengan Roh Kudus tidak akan bisa melihat kuasa firman Allah Yahwe. Sebab tanpa Roh Allah Yahwe firman akan menjadi huruf-huruf yang mati.
“Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan” (1 Kor 2:14a). Bagi orang yang tidak percaya yang menyelidiki Firman dengan hikmatnya sendiri Alkitab itu mati. Ini tidak berarti bahwa Alkitab itu bukan firman Allah Yahwe, ataupun firman Allah Yahwe itu tidak memiliki kuasa. Itu sekedar berarti bahwa tanpa Roh Kudus Alkitab dalam pengalaman orang yang tidak percaya hanya sekedar sebuah buku mati yang tidak punya kuasa.
Firman Allah Yahwe tetap sama. Meski begitu, bagi sementara orang firman Allah Yahwe itu menjadi hidup, tetapi bagi sementara yang lain hanya sebagai huruf. Apa yang membuat perbedaan tersebut? Karena kelompok yang pertama menerima firman Allah Yahwe dalam kuasa Roh Kudus sementara di kelompok kedua mencoba memahami firman yang sama dengan hikmat pikirannya.
Firman Allah Yahwe itu kuat dan hidup. Meskipun begitu saat seseorang hanya menerima melulu dengan pikirannya saja, dia tidak akan mengalami kuasa dan kehidupan firman Allah Yahwe. Apapun kebenarannya jika hanya diterima dengan pikiran hanya menjadi pemikiran orang tersebut. Kebenarannya tidak punya efektifitas dalam hidupnya. Dia tidak bisa menggantungkan dirinya di saat membutuhkannya. Meskipun dia tahu permasalahannya, fakta dan prosedurnya, dia tidak mampu memperoleh kuasa dari dalamnya. Bagi orang tersebut kebenaran itu bukanlah kebenaran, tetapi hanya sekedar pengajaran kosong karena dia tidak bisa mendemonstrasikan kebenaran yang ada.
Bagi seorang percaya, untuk tahu apa dia telah menerima firman Allah Yahwe dalam kuasa Roh Kudus, dia hanya perlu bertanya apa dia telah menemukan kuasa firman dalam hidupnya saat menerima firman tersebut; karena Allah Yahwe telah mengirim Roh Kudus-Nya  untuk memberi bukti kepada orang percaya akan kebenaran firman-Nya. Akibatnya, jika firman Allah Yahwe gagal untuk dibuktikan, itu karena kenyataan bahwa kuasa Roh Kudus memang tidak bekerja untuk itu.
Bahaya yang ada pada hari ini ialah adanya umat percaya yang mendengar firman Allah Yahwe, membaca Alkitab, atau mencari kebenaran, hanya dengan hikmat pikiran manusiawi. Allah Yahwe menggabungkan firman-Nya bersama-sama dengan Roh-Nya, tetapi manusialah yang kalau tidak memisah antara firman-Nya dari Roh-Nya, ya Roh-Nya dari firman-Nya. Bahaya dari kedua ekstrim tersebut sama-sama besar. Karena dengan memisahkan firman Allah Yahwe dengan Roh Allah Yahwe, apa yang orang akan dapatkan hanya suatu ide, atau sesuatu yang ideal. Dan dalam memisahkan Roh Allah Yahwe dari firman Allah Yahwe, apa yang akan diperoleh adalah keanehan. Semakin banyak orang yang terjatuh dalam jebakan ekstrim pertama daripada ekstrim yang kedua.
Banyak orang membaca Alkitab seperti membaca dan memahami buku ilmiah. Dengan pikiran yang cerdas, dengan petunjuk dan usaha yang baik, mereka memang bisa memahami Alkitab. Mereka mampu membuat penelitian tentang sesuatu yang ada di cerita atau sejarah Alkitab, dan membangun suatu doktrin. Tetapi cara yang demikian itu tidak akan membantu mereka untuk mengalami kuasa firman Allah Yahwe. Kita harus dibawa sendiri oleh Allah Yahwe ke tempat dimana kita akan bergantung pada Roh-Nya dalam pembacaan firman-Nya. Baru kita akan memahami kebenaran-Nya dan kuasa-Nya. Roh Kudus sendiri yang mampu menerapkan firman Allah Yahwe dengan kehidupan dan kuasa-Nya dalam kehidupan umat percaya. Dengan menerima kebenaranhanya dengan kuasa pikiran tidak akan membuat seseorang mampu menyadari hidup ini dan mengalami kuasa dalam pengalaman sehari-harinya. 
(disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari The Finest of The Wheat oleh Watchman Nee)

Perlengkapan Senjata

Orang Kristen Perlu Dipersenjatai---------------(update setiap hari Sabtu)---Home
APA PERSENJATAAN KITA?
“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah Yahwe, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;” (Efesus 6:11)

PERSENJATAAN – BAGIAN-BAGIAN VARIASINYA
Perhatikan kelengkapan total persenjataan orang kudus: ‘seluruh persenjataan Allah Yahwe’ (Ef 6.11). Jika dikenakan dengan benar, persenjataan Kristen itu lengkap, dan dan itu yang dinamakan kehormatan tigalembar.
1. Seluruh persenjataan dan bagian-bagiannya, secara keseluruhan akan menutupi seluruh tubuh, jiwa dan roh orang-prang kudus. Kuasa dari satu senjata dan keberadaan senjata yang lain merupakan perlindungan menyeluruh secara Ilahi. Tidak ada bagian yang terbuka. Kalau tidak demikian maka panah Setan bisa dibidikkan ke melalui celah kecil yang terbuka, seperti senjata yang membunuh Ahab karena berhasil menembus celah-celah yang ada di persenjataannya (1 Raj 22.34). Jika seseorang sudah dipersenjatai lengkap kecuali matanya, Setan bisa menembakkan peluru api nafsu ke  mata yang terbuka tersebut, dan ini bisa membuat seluruh rumah atau tubuh terbakar. Hawa hanya sekedar melihat ke arah pohon pengetahuan yang baik dan jahat, maka panah beracun berhasil menembus hatinya. Seandainya mata sudah terlindungi, tetapi telinga terbuka, maka saat ada pembicaraan yang rusak iblis akan masuk melalui lubang telinga tersebut. Atau, jika semua pancaindra fisik semuanya sudah terjagai dengan baik tetapi hati tidak dijagai dengan penuh kewaspadaan, pikiran manusia sendiri akan segera mengkhianatinya untuk membuatnya jatuh ke tangan Setan.
Musuh-musuh kita itu ada di sekeliling kita sehingga persenjataan kita haruslah ‘ada di sebelah kanan dan di sebelah kiri kita’ (2 Kor 6.7). Rasul menyebutkan kalau dosa itu musuh yang mengelilingi kita (Ibr 12.1). Setan membagi-bagi pencobaan dalam beberapa skwadron. Yang satu berusaha menyerang di satu wilayah, yang lain menyerbu di wilayah yang berbeda. Kita bisa melihat kejahatan secara kedagingan dan kejahatan secara rohani. Sementara kalian mencoba untuk memukul mundur pencobaan musuh yang bersifat kedagingan, dia bisa memasuki kota kalian di gerbang yang lain dengan kejahatan rohaninya. ‘Tetapi’, kalian katakan, ‘semua tindakan saya di luar kuasa saya.’ Ok-lah, kalau begitu persenjataan apa yang kalian gunakan untuk melindungi kepala kalian, penghakiman kalian? Jika musuh mengejutkanmu di area ini dan menaburkan benih-benih kleniknya, maka akan segera berakar dan mencekik iman kalian.
Begitulah kita bisa melihat perlunya seluruh perlengkapan senjata untuk bisa membungkus setiap bagian tubuh kita.
2. Setiap bagian persenjataan memiliki fungsi khusus. Allah Yahwe merancang setiap bagian persenjataan untuk tujuan khusus. Oleh karena itu orang kudus harus berpakaian dengan benar. Artinya, tidak akan menutup hati dengan ketopong, atau mengenakan ikat pinggang di mana seharusnya ada baju-zirah. Meskipun begitu, ada serangkaian anugerah, yang masing-masing dengan fungsi khususnya, untuk memberi kehidupan dan kesehatan jiwa – sama seperti jaringan pembuluh darah vena dan arteri yang membawa darah ke seluruh tubuh. Tusuklah satu vena maka darah seluruh tubuh akan keluar melalui lubang tersebut. Dengan mengabaikan suatu tugas maka kekuatan semua anugerah yang ada akan hilang.
Rasul Petrus mendesak orang-orang Kristen untuk menambahkan anugerah bagi seluruh tubuh. Apa ini bukan kesehatan sejati – saat seluruh tubuh bertumbuh? Iman itu merupakan anugerah yang akan menuntun ke prosesnya. Jika kalian punya iman, maka tambahkan kebajikan: ‘Tambahkan ke imanmu kebajikan’ kata Petrus (2 Ptr 1.5). Anugerah-anugerah ini akan saling memberi keuntungan satu kepada yang lain. Pekerjaan-pekerjaan baik dan tindakan-tindakan anugerah mendapat kehidupannya melalui iman; iman, sebaliknya, akan bertumbuh dan menjadi kuat dengan tindakan – begitulah kata Martin Luther.
Pekerjaan kalian sepertinya bisa menghasilkan buah yang sedap, tetapi kalian tidak pernah aman dari pengrusakan iblis, jika kalian tidak menambahkan ke kebajikan kalian pengetahuan. Pengetahuan bagi iman seperti sinar matahari bagi petani. Tanpa itu iman tidak dapat melihat pekerjaan yang telah dilakukan. Demikian pula pekerjaan, begitu diselesaikan, bisa saja dilihat dengan sorot kesuraman separo-kebenaran. Jika kalian tidak melandasi diri dalam kebenaran injil, Setan akan memanfaatkan kecerobohan kalian untuk mengerdilkan pertumbuhan rohani kalian. Dia punya rencana cerdik dan licik di setiap kesempatan yang ada. Misalnya, dia mencoba memberitahu kalian kalau kalian belum cukup rendah-hati, dan membuat ilalang ‘menyalahkan-diri’ mencekik jaminan keselamatan kalian. Di saat yang lain, dia akan memuji-muji kalian sehingga membangkitkan perasaan sombong dalam kerendahan-hati kalian, dan membangkitkan wabah pembenaran-diri yang akan menyapu benih-benih Roh yang ada dalam hidup kalian. Setan tidak akan dengan khusus memberikan kebohongan yang dia katakan kepada kalian; tetapi kebohongan-kebohongan kecil itu akan saling memperkuat diri  jika kalian mempercayai salah satunya saja.
Tetapi pengetahuan bukan akhir dari anugerah. Kepadanya kalian harus menambahkan penguasaan-diri. Tanpa ini, baik iman maupun fondasi kepercayaa bisa segera lepas dari tempatnya yang benar dan memilih ke kenikmatan yang sementara. Penguasaan-diri itu merupakan kemudi yang baik, yang secara teratur akan mencermati jiwa dan mengatur apa yang kita sukai, sehingga tidak mengabaikan tugas-tugas kudusnya karena sekedar mengejar hiburan diri-sendiri. Jika kalian mengijinkan kesenangan kalian akan hal lain, atau kasih akan keluarga membuat kasih kalian kepada Tuhan berkurang, kalian tidak akan bisa menjadi prajurit Kristus yang berkemenangan. Oleh karena itu berdoalah untuk penguasaan-diri, yang akan menjagai kondisi rohani hati kalian tetap baik di tempat yang aman, dan akan segera membunyikan alarm peringatan saat hati kalian menjadi terlalu bergairah dalam menerima penghargaan sementara, atau terlalu dingin dalam mengasihi Kristus.
Anggap saja saat ini kalian sudah diperlengkapi dengan baik dan sedang berbaris ke sorga dengan bergelimangkan kemakmuran. Apa kalian tidak menyiapkan diri untuk datangnya musim yang buruk – yaitu masa-masa sengsara? Setan akan membuat halangan dengan seribu pencobaannya saat kalian sampai di jalan yang sempit, dimana kalian tidak bisa lari seperti saat ada di masa kemakmuran kalian. Jika kalian tidak tahu bagaimana untuk bertahan, kalian mungkin bisa melarikan diri dari dunia yang memikat, tetapi segera akan dilindas saat kesusahan melanda. Oleh karena itu rasul memerintahkan ‘untuk menambahkan pada penguasaan diri ketekunan’ (2 Ptr 1.6).
Apa kalian punya ketekunan? Kalau ya, itu merupakan anugerah yang luarbiasa juga, tetapi tidak cukup. Kalian harus saleh juga. Oleh karena itu Petrus melanjutkan, ‘ke ketekunan tambahkan kesalehan’ (ayat 6). Kesalehan mencakup seluruh penyembahan kepada Allah Yahwe, kedalam dan keluar. Moral kalian bisa jadi tanpa cacat, tetapi jika kalian tidak menyembah Allah Yahwe maka kalian itu seorang atheis. Jika kalian menyembah Dia dengan ketulusan hati, tetapi tidak menurut Firman, kalian sesungguhnya seorang penyembah berhala. Jika mengikuti hukum, tetapi tidak menuruti roh injil, maka kalian seorang yang munafik. Penyembahan satu-satunya yang menuntun ke ruang dalam kesalehan sejati ialah yang dilakukan ‘dalam roh dan kebenaran’ (Yoh 4.24).
Sampai saat ini kita telah meneliti dengan teliti sekelompok anugerah, dan mungkin kalian akan mencobanya. Tetapi tunggu dulu – seluruh perlengkapan kalian itu belum ada. Kalian punya kerabat rohani, yang mewarisi janji yang sama dengan kalian; oleh karena itu kalian harus menambahkan ke kesalehan kasih akan saudara-saudara (ayat 7). Ini salah satu dari perintah agung Tuhan. Kasih kita satu dengan yang lain merupakan lencana kesetiaan kita kepada-Nya. Jika Setan berhasil merusak hubungan kita dengan seorang saudara, dia akan memberi luka yang dalam ke kesalehan kita dan ke keseluruhan Kristus. Dia tahu kita akan sulit untuk bergandengan tangan dalam tugas jika kita tidak bisa bergandengan hati dalam kasih.
Bukan hanya kalian punya tanggungjawab yang diberi Allah Yahwe terhadap keluarga umat percaya, tetapi Bapa sorgawi juga meminta kalian harus berjalan tanpa cela dengan mereka yang ada di luar keluarga. Jadi kalian harus menambahkan ke kasih akan saudara kasih akan semua orang (ayat 7). Anugerah ini memberdayakan kalian untuk melakukan hal yang baik ke mereka yang paling buruk. Semakin mereka mengutuk kalian, semakin kuat kalian harus mendoakannya. ‘Bapa, ampuni mereka.’ Yesus berdoa sewaktu orang yang menghukum-Nya menikam lambungnya untuk memuncratkan darah dari jantung-Nya.
Kemana belas-kasihan Kristus di gereja-Nya hari ini? Apa ini bukti bahwa kurangnya potongan senjata terakhir ini yang memberi Setan keuntungan besar di jaman kita sekarang ini? Kita menjadi pemberi uang-receh-kemurahan Allah Yahwe dengan takut kalau sedekah kita yang menunjukkan kasih kepada semua orang itu akan terlalu luas – yang mana kalau dipandang secara Alkitab, jika itu tidak seluas dunia, artinya terlalu sempit, karena perintahnya kepada kita ‘lakukan kebaikan bagi semuanya.’
Saya ingin berkata sekarang kepada para gembala: Kemana sedekah kalian jika setiap kotbah hanya ditujukan kepada para orang kudus dan tidak melakukan usaha untuk menyelamatkan orang-orang miskin, yang terperangkap jiwanya oleh cengkeraman iblis? Iblis mungkin saja menarik mereka ke neraka, sementara kita sendiri disibukkan untuk menyenangkan para orang kudus dan mengkotbahkan hak-hak istimewa mereka. Kiranya Allah Yahwe memberi kita gairah bagi jiwa-jiwa mereka yang terhilang dan menggerakkan kita untuk menarik mereka dengan kasih, dan merebut mereka dari cengkeraman mematikan Setan! Benar kalau para pelayan itu adalah para penilik untuk menyediakan manna bagi para orang kudus, tetapi apa dengan ini berarti sebagian besar dari pendengar kita tidak punya bagian sama sekali?
3. Setiap potongan senjata itu lengkap dan sempurna. Bukan hanya persenjataan itu sempurna secara keseluruhan, tetapi Allah Yahwe menyediakan setiap potongan untuk dilengkapi dan disempurnakan juga. Di sinilah para orang kudus dipanggil untuk mempersiapkan persenjatannya siap digunakan dan mengkilap. Dia tidak harus mencari semua anugerah, tetapi juga bertumbuh dan matang dalam setiap anugerah khusus – bahkan untuk penyempurnaannya. Begitu kalian menambahkan kebajikan kepada iman kalian, kalian juga harus menambahkan iman ke iman. Anugerah-anugerah kalian itu berharga, seperti perak: semakin sering kalian memakainya, akan semakin terang sinarnya.
‘Jadilah kalian ... sempurna, seperti Bapamu yang di sorga sempurna’ (Mat 5.48). Dan kuduskan diri kalian, seperti Allah Yahwe itu kudus. Kita punya suatu contoh – bukan kita dapat menyamai kekudusan dan kesempurnaan yang Allah Yahwe miliki, tetapi untuk membuat kita mendorong diri maju ke sasaran tersebut. Misalnya, jika ketekunan kalian merintih dengan beban yang kecil saja, kalian harus sadar bahwa sedikit pukulan lebih besar di belakang bisa membuat kalian terjungkal. Jadi, mulailah segera melakukan latihan dan membangun ketekunan kalian sehingga kalian bisa kuat secara rohani saat ada tambahan beban pencobaan.
(disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari The Christian in Complete Armour oleh William Gurnall)

Rabu, 10 November 2010

SN2011

Suara Nubuatan 2011:
Apa yang sedang Allah Yahwe Kerjakan?
   Home
Di sat kesuraman dan kegelapan pekat global sekarang ini, banyak orang tersandung dalam keputus-asaannya, terbebani oleh kebingungan dan keragu-raguannya. Meskipun begitu, bagi kita sebagai pengikut Yesus Kristus, punya kesempatan yang luarbiasa: Kita harus bisa meraih kunci-kunci Hikmat Ilahi, tahu bagaimana harus menguatkan diri-sendiri di dalam Tuhan, tidak tergoncang atau menjadi lelah, tetapi terus berpegang kuat ke destiny kita dan mengambil pertolongan Sorgawi untuk mengatasi pencobaan-pencobaan dan kesulitan-kesulitan yang ada. Kalian telah ditetapkan untuk lahir di saat sekarang; sesungguhnya kalian memang telah dilahirkan dalam Kerajaan untuk saat yang sekarang ini (Ester 4:14). Juga ingat bahwa Kerajaan Allah Yahwe itu ada di dalam kalian, juga di situasi-kondisi yang sekarang ini.
Jangan pernah meragukan hal ini: Allah Yahwe sendiri yang telah memilih kalian untuk ada di dunia, di waktu yang krusial dalam sejarah. Inilah destiny kalian; bangkit, berdiri tegak dalam bagi Kebenaran, buat perbedaan dalam dunia ini. Kalian itu garam dan terang dunia, serta Roh Kudus telah memberi dari urapan sampai bias bertindak dengan kuat. Kalian itu memperoleh karunia khusus untuk mengarahkan waktu-waktu saat ini, dengan dibimbing oleh Roh Kebenaran (Nehemia 9:20).
"Pekerjaan Allah Yahwe," merupakan judul dan thema Shepherd's Rod tahun ini. Yang berikut ini catatan perjumpaan saya dengan TUHAN dan pengertian/tukikan pewahyuan yang saya peroleh di Hari Pendamaian (the Day of Atonement).
PERSIAPKAN DIRI UNTUK BISA MELIHAT “APA YANG TUHAN KERJAKAN!"
Banyak orang yang mempertanyakan mengenai waktu dan musim. Musim apa sekarang? Sekarang musim menuai! Paulus memberitahu agar kita jangan tertipu. Kita akan menuai apa pun yang telah kita tabur. Sesungguhnya ini sangat menggairahkan, karena banyak dari kita yang sudah bertahun-tahun disibukkan dengan menabur banyak doa syafaat, berdoa agar Allah Yahwe memenuhi bumi dengan kemuliaan-Nya, memohon agar Yesus Kristus memperoleh imbalan yang masih tertahan. Banyak yang telah bergabung bersama untuk memohon ke Sorga untuk bisa melihat Kerajaan Allah Yahwe di tegakkan. Sekarang ini musim untuk menjawab doa (2 Korintus 6:2 dan Yesaya 49:8). Tuhan akan menjawab apa yang telah diteriakkan bersama-sama "Datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah Kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga."
Dengan mendekatnya waktu akhir jaman kita akan menemukan musim penuaian besar; mari kita memasuki waktu ini dengan sukacita dan percaya, dengan teriakan puji-pujian dan penyembahan kita. Sekarang ini bukan waktu untuk dikalahkan dan berputus-asa; kita dipanggil untuk berjalan dalam kemerdekaan dan kebebasan di setiap wilayah kehidupan kita. Oleh karena itu hati kita harus dipenuhi sukacita dan kemenangan.
“Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: ‘TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!’ TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.” ( Mazmur 126:1-6)
Penuaian besar telah dimulai! Sekarang ini waktu untuk memasuki Ladang Penuaian Tuhan, dimana KITA AKAN MELIHAT PEKERJAAN TUHAN. Kisah 1:8 menyatakan bahwa kita telah menerima Roh Allah Yahwe untuk bias mewujudkan tujuan dan kuasa. Kita harus menjadi alat-alat yang efektif di ladang penuaian.
Belakangan ini saya menangis keras kepada Tuhan menaikkan permohonan yang ada di Mamzur 90:16-17, "Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu”, Saya mengulang-ulang permohonan ini beberapa kali, tiba-tiba Tuhan berbicara, "Kerjakan!" Saat kita bias melihat pekerjaan Tuhan, kita harus mau pergi ke ladang penuaian-Nya. Masukilah hari-hari mendatang dengan percaya, dengan mengetahui bahwa kita tidak sendirian dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada kita – Tuhan bersama kita (Yosua 1:9).
Kerumunan orang banyak juga akan menanyakan hal yang sama: Apa yang sedang Allah Yahwe katakan? Apa Firman Tuhan untuk 2011?
Karena sekarang ini kita sedang hidup di jam-jam yang kritis, maka kita dituntut harus tahu apa yang sedang Tuhan katakan. Ini merupakan pernyataan dan pertanyaan khusus yang penting, selain masih banyak pertanyaan lain yang lebih penting lgi ada di depan kita!
APA YANG SEDANG ALLAH YAHWE KERJAKAN?
Ya, tanpa perlu ditanya lagi kita memang harus punya telinga untuk bisa mendengar apa yang sedang Allah Yahwe katakana. Tetapi, di samping itu kita juga butuh memiliki mata untuk bisa melihat apa yang sedang Allah Yahwe kerjakan! Minta kepada Roh Allah Yahwe agar membuka mata rohani kalian sehingga bisa melihat pekerjaan-perkerjaan dan jalan-jalan Allah Yahwe (Efesus 1:17-18). Merupakan rencana dan tujuan Allah Yahwe untuk membuat mata kalian bisa melihat dan telinga kalian bias mendengar (Matius 13:16).
Tidak ada seorang pun yang bisa bersikap netral atau tidak ambil komitmen; hari-hari ini menuntut kita untuk bisa berdiri tegak bagi kebenaran. Bahkan mungkin saja kalian didorong dan digairahkan untuk mencari dan memperoleh pengertian dari Tuhan dengan segenap hati. Jika kita mau dengan segenap hati berkomitmen untuk perkara-perkara yang dari Allah Yahwe, kita akan memperoleh imbalan besar.
“Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.” (Yeremia 29:12-13)
Kalau Roh Kebenaran sebagai Penuntun dan Guru kalian, Dia akan menyingkapkan pemahaman-pemahaman dan memberikan pengertian-perngertian.
“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 14:26)
Saat sekarang ini merupakan hari-hari yang gelap dan berbahaya (2 Timotius 3:1), dan kita akan berputus-asa untuk membutuhkan Tuntunan Ilahi (Mazmur 119:130). Minta Roh Kudus Allah Yahwe memberi kalian pemahaman dan pengertian apa yang akan disingkapkan (Yakobus 1:5). Ijinkan Roh Kebenaran itu menuntun kalian semakin masuk lagi ke dalam Hikmat Allah Yahwe. Ya, biarkan samudera raya berpanggil-panggilan di waktu-waktu yang paling menentukan ini (Mazmur 42:7). Sekaranglah waktu “Manna Yang Tersembunyi” itu dicurahkaan (Wahyu 2:17).
Tidak ada seorang pun yang akan menganggur, sekarang waktu untuk mengembangkan dan mempromosikan Kerajaan Allah Yahwe. Persiapkan dirimu untuk menjadi pengubah-dunia dengan tidak terus-menerus melakukan pekerjaan begitu-begitu saja. Kalian diurapi untuk menjadi katalisator untuk mengadakan perubahan ekstrim dan cepat. Sama seperti Daud muda yang berlari menyongson Goliat yang menghujat nama Allah Yahwe, kalian juga akan mengenali adanya “sebab Ilahi” yang akan membuat kalian bisa juga bertindak seperti yang Daud lakukan saat itu (1 Samuel 17:29).
Roh Allah Yahwe akan menyingkapkan kepada mereka-mereka yang mencari-cari rahasia hati Allah Yahwe (Ulangan 29:29). Hadapi masa depan kalian dengan iman karena tahu kalau Allah Yahwe Yang Mahakuasa telah memberikan Roh-Nya untuk mengarahkan kita di jalan-jalan yang harus kita lewati (Nehemiah 9:20). Tidak ada seorang pun yang akan tersandung di kegelapan, dan semua kita bisa berjalan dengan berani dalam terang Allah Yahwe yang dinyatakan dalam kehendak kita (Mazmur 119:105).
Percayalah! Roh Allah Yahwe sedang bekerja! Dia sedang menyingkapkan KUASA ALLAH YAHWE! Bersiaplah untuk bisa melihat bukti pekerjaan Allah Yehova! Allah Yehova sedang menjawab permohonan yang disingkapkan dalam Mazmur 90:16-17, " Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu, dan semarak-Mu kepada anak-anak mereka. Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu"
Teriakan-teriakan putus-asa kerumunan orang terus-menerus naik ke Sorga; umat Allah Yahwe sudah letih dengan ritual, dibebani hanya dengan kata-kata kosong. Mereka berteriak ingin melihat tangan Allah Yahwe bergerak di bumi, ingin melihat Tuhan menyatakan keagungan dan kuasa-Nya. Kata-kata dan program-program pulasan tidak cukup untk membawa kemuliaan Allah Yahwe dan dilepaskannya kuasa Kerajaan-Nya. Sekaranglah waktu untuk bertindak (1 Korintus 4:20).
Jika kita harus melihat Kerajaan Allah Yahwe dinyatakan, kita harus mampu menjadi pendemonstrasi sejati kuasa Allah Yehova: "Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.” (1 Korintus 2:1-5)
Teriakan yang sepenuh hati untuk bisa melihat kuasa Allah Yehova ini akan dijawab! Roh Allah Yahwe akan menyingkapkan hati-Nya dan tangan Allah Yahwe akan bekerja dengan luarbiasa di hari-hari ini. Tuhan mengatakan: "Umat-Ku sedang lapar-kuasa untuk alasan yang benar!"
Persiapkan diri kalian untuk menjadi alat di tangan Tuhan, dan isi hati kalian dengan iman yang berani, memiliki kepercayaan yang tidak digoncangkan dalam Roh Allah Yahwe yang diam di dalam diri kalian, untuk menggenapkan setiap dan semua tugas yang telah diberikan kepada kita untuk dikerjakan.
“Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.” (2 Korintus 3:4-6)
Ijinkan harapan kalian melambung semakin tinggi, dan harapkan untuk bisa melihat tanda-tanda dan mujizat yang akan mencengangkan pikiran manusia (Efesus 3:20-21). Sekaranglah waktu bagi umat manusia untuk memandang kuasa Allah Yahwe yang dahsyat, yang begitu berani, yang tidak diragukan lagi akan mampu membuat heran dan mencengangkan mereka (Kisah 3:10).
Sukacita besar sedang bergelora di angkasa; jutaan malaikat sedang mempersiapkan diri untuk bergerak mewakili umat Allah Yahwe. Harapkan untuk dibuat terpesona oleh realita Allah Yehova. Kita sedang melihat dua peristiwa yang sedang disingkapkan secara bersamaan: robohnya dan bertumbuhnya rasa kelaparan yang radikal untuk mengenal Allah Yahwe yang Hidup.
KASIH YANG RADIKAL MEMBERI GAIRAH YANG MEMBARA
Yesus Kristus menyingkapkan bahwa salah satu karakteristik hari-hari terakhir ialah kasih banyak orang akan menjadi dingin. " Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin" (Matius 24:12). Namun, Tuhan akan memiliki tuaian-Nya; pekerja-pekerja-Nya akan dikobarkan oleh gairah dan kuasa-Nya, sama seperti saat para murid mula-mula yang menjungkir-balikkan dunia bagi Kristus. Kita juga akan mengalami persitiwa yang sama. Tuhan sedang memanggil kita untuk kembali kepada DIA, bertobat dan mengasihi Dia dengan segenap hati, dan hidup dalam kasih yang radikal.
"Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. " (Wahyu 2:4-5)
Dalam hati umat Allah Yahwe ada kerinduan untuk hidup dalam hadirat-Nya dan bertumbuh lebih kuat lagi, sehingga membuat nafsu kedagingannya berbalik untuk mencari perkenanan Tuhan di setiap wilayah kehidupannya.
"Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah," (Kolose 1:9-10)
Allah Yahwe sedang memanggil mereka yang mau menjawab dengan tulus terhadap apa yang Dia sedang katakan, maupun yang sedang Dia lakukan. Tidak ada seorang pun yang akan netral dan tidak digairahkan. Allah Yahwe sedang memanggil mereka yang punya hati membara dan bergairah, dan para pahlawan yang bersedia bangkit mempertahankan imannya: “Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.” (Mazmur 110:3)
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari 2011: Guidance for These Days - What is God Doing? oleh Bobby Conner, Eagle View Ministries
Email: manager@bobbyconner.org

Selasa, 12 Oktober 2010

Suara Nubuatan - TABUT ALLAH SEDANG BERGERAK

----Home
Di awal tahun baru Ibrani Roh Kudus berbicara:
"Jika kalian mau bergerak bersama Saya, kalian akan bersinar bersama Saya. Bergerak dan bersinarlah! Bergerak dan bersinarlah! Perhatikan bagaimana Saya akan memposisikan kalian dan menjalin kalian bersama. Kalian tidak tahu kemana Saya berhembus, jadi pelajari angin perubahan dan pergerakan bersama Saya. Kalian akan berubah. Kalian akan berubah! Saya tidak berubah, tetapi kalian yang akan berubah!
"Saya sedang mengubah cara umat Saya bergerak. Saya sedang memperluas panggilan dari sorga untuk bergerak. Bergeraklah bersama Saya. Saya tidak menyuruh kalian asal bergerak. Saya mengatakan kalau kegerakan sudah dimulai, jadi bergeraklah bersama Saya! Buat perputaran bersama Saya. Jangan asal berjalan seperti yang sudah kalian lakukan. Berputarlah bersama Saya. Berputarlah bersama Saya karena Saya sedang membuat perputaran di sungai-sungai kalian.
"Rasakan hembusan angin yang ada di sekitar kakimu, karena kalian sudah ada di tempat dimana damai-sejahteramu telah melepaskanmu. Jika kalian menerima angin Saya di sekitar kakimu, kalian akan berjalan dalam sejahtera yang baru. Biarkan angin mengitari kakimu. Ijinkan Saya mengangkatmu di atas apa yang telah membuat kakimu tidak bisa bergerak.
"Saya telah menciptakan dan menyiapkan jala Saya untuk ditebarkan dalam penuaian. Kalian sedang menciptakan kegerakan jala Saya sehingga Saya tahu kemana harus ditebarkan. Bergeraklah bersama Saya, dan begitu kalian bergerak, jala akan Saya lepaskan. Jika kalian ingin melihat penuaian terjadi, kalian harus menciptakan kegerakan dimana jala harus ditebarkan.
"Saya akan berbicara dalam banyak bahasa. Saya akan berbicara dalam bahasa kegerakan – kegerakan air, kegerakan laut, kegerakan angin. Pulau-pulau di laut akan menerima gelombang baru untuk membawa suara kemuliaan-Ku.
"Perhatikan penyusunan-ulang pulau-pulau, pulau-pulau tidak akan hanya digoncang tetapi juga disusun-ulang. Beberapa pulau yang belum kalian lihat akan bermunculan. Beberapa pulau yang ada akan hilang. Perhatikan penyusunan-ulang pulau-pulau karena tidak akan ada lagi pulau yang hanya untuk diri-sendiri. Beberapa orang akan berkata, 'Pulau ini, dimana saya berada selama ini, akan menjadi tempat tinggal saya.’ Tetapi sekarang kalian akan dihubungkan dengan cara baru.
"Banyak dari kalian menolak untuk menjadi bagian pulau-utama. Kalian tidak akan lagi bebas sendirian (independent) dalam mengekspresikan dan berbudaya, tetapi kalian akan dilebur bersama Saya dalam cara baru. Kalian akan bergerak bersama Saya. Beberapa yang sudah sebagai pulau, sekarang akan belajar bagaimana untuk melebur dengan seluruh struktur masyarakat Saya yang disebut 'ekklesia’ dan 'Kerajaan.’ Kalian sekarang akan belajar budaya Kerajaan. Karunia kalian tidak akan berdiri-sendiri lagi. Kalian harus terpadu, terpadu, terpadu. Sekarang adalah waktu untuk terpadu. Kalian akan mulai melihat jalan yang telah Saya tetapkan agar kalian lihat.
"Kegerakan-kegerakan akan terpadu dan Saya akan menciptakan angin pemadu-kegerakan. Selama ini banyak kegerakan yang terpisah sendirian, tetapi sekarang Saya akan memadukan kegerakan-kegerakan yang ada. Kegerakan-kegerakan di hari-hari mendatang tidak lagi sebagai kegerakan perorangan tetapi kegerakan Saya. Integrasi/perpaduan Ilahi sedang menerobos bumi. Kalian tidak akan lagi sebagai sebuah pulau bagi diri sendiri.
"Setiap tempat yang kalian telah doakan dan lewati, Saya akan kirimkan angin. Sorga akan ketemu bumi dan angin Roh yaang ada di masing-masing kalian akan bertambah kuat. Ini tindakan profetis – angin perubahan akan dilepaskan ke dunia. Raih itu. Saya di sini untuk mengangkatmu. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kalian belum pernah sedekat ini sebelumnya. Mendesaklah! Desaklah! Kalian akan tahu apa yang harus dilakukan dengan kuasa Saya. Kalian akan tahu apa yang harus dilakukan dengan Roh Saya. Saya telah memperhatikanmu selama 20 tahun. Saya telah menemukan seseorang yang mau bergerak bersama saya, yang mau mendengarkan Saya, yang akan berjalan bersama Saya sehingga Saya bisa menyerbu bumi.
"Kalian sedang menyaksikan penciptaan misi-misi baru di seluruh dunia. Saya telah memegang setiap tempat yang Saya telah minta kepadamu untuk diinjak dan diledakkan bersama Saya. Sekarang, begitu ada kebangkitan iman secara mendadak di suatu tempat di bumi, sorga segera merespon dengan angin Saya. Ini akan menciptakan tindakan Roh di muka bumi. Benteng-benteng akan diruntuhkan dan transformasi dimulai!"

Tuhan memberkati,
Chuck D. Pierce
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari The Ark is Moving oleh Chuck Pierce

Senin, 20 September 2010

Sejarah Gereja

----Home
Sejarah Gereja
AWAL KEJATUHAN GEREJA
UNTUK MEMASUKI JAMAN KEGELAPAN GEREJA

PENGHANCURAN YERUSALEM PADA AD 70
Selama tahun AD 70 kaisar Romawi mengirim pasukan untuk mereda pemberontakan orang Yahudi di wilayah Yerusalem. Kota yang berkubu direbut dan baitnya dihancurkan. Dengan kejadian ini menunjukkan perbedaan yang besar antara Kekristenan dengan Yudaisme, antara orang Kristen dan orang Yahudi. Sampai sebelum kejadian itu dunia melihat kalau orang Kristen itu bagian dari agama Yahudi; keduanya sama-sama mempercayai Allah Yehova yang sama. Selama 40 tahun Gereja dipandang sebagai bagian Yudaisme. Tetapi dengan penghancuran tersebut Israel yang telah 13 abad memerintah sebagabi suatu bangsa, dihancurkan.
Pusat agama mereka di Yerusalem, dan bait-baitnya dihancurkan, dan orang-orang Yahudi kalau tidak dibunuh ya terpencar ke seluruh kekaisaran Romawi. Sejarahwan Yahudi, Josephus, mencatat ada 1,1 juta orang Yahudi tewas di dalam kota, sementara 257.660 yang lain di bunuh di wilayah sekitarnya, dan 9.700 lagi ditawan. Mereka yang berumur di atas 17 tahun dikerja-paksakan ke Mesir, tetapi hampir semuanya diserakkan ke provinsi-provinsi di seluruh Romawi untuk dibunuh dengan pedang atau dengan binatang-binatang buas sewaktu mereka dipaksa menghadapinya sebagai gladiator di amphi-amphitheater mereka.

NUBUAT YESUS DIGENAPI
Ribuan orang Kristen yang ada di Yerusalem percaya kalau nubuatan Yesus tentang kota Yerusalem sedang digenapkan, dan dari nubuatan itu mereka tahu apa yang harus dilakukan. Yesus bernubuat mereka harus segera melarikan diri dari kota. Dalam komentarnya Adam Clarke menuliskan, “Sangat mengherankan bahwa tidak ada satu orang Kristen pun di Yerusalem pada peristiwa itu yang binasa.” Kesempatan untuk melarikan diri itu terbuka saat kepemimpinan Romawi ada dalam kebingungan seelah ada transisi perubahan yang terjadi akibat persitiwa tersebut. Sementara pasukan Romawi di tarik dari sekitar Yerusalem, saat Allah Yehova memberi penundaan secara ilahi, semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus segera lari ke Pella dan tempat-tempat lain di seberang sungai Yordan.
Selama penghancuran Yerusalem dan bait dibakar, menyebabkan emas yang ada meleleh dan mengalir melalui dinding ke bagian bawah, serta masuk di antara balok-balok fondasi bangunan. Karena tentara membongkar batu dan tembok bangunan untuk mengambil logam mulianya, tidak ada satu batu pun yang tidak disingkirkan. Ini menggenapkan nubuatan yang Yesus berikan di Matius 24:2. Ini menyatakan fakta bahwa pusat atau markas besar Allah Yehova itu tidak lagi Hukum Taurat dan tabernakel Musa, atau di bait besar yang dibuat dari batu dan logam mulia, tetapi sekarang ada di Gereja-Nya.
Kejatuhan Yerusalem di AD 70 merupakan peristiwa yang sangat berarti bagi bangsa Yahudi, Gereja, dan penggenapan nubuatan. Peristiwa tersebut telah memisahkan, untuk selamanya, antara Kekristenan dengan Yudaisme. Ini merupakan langkah berikut dalam penggenapan tujuan Reformasi Pertama (BC 4 sampai AD 313) untuk menegakkan Gereja Kristus. Gereja sekarang adalah umat pilihan dan bangsa yang kudus Allah Yehova yang warganegaranya dibangun bersama untuk tempat tinggal Allah Yehova melalui Roh Kudus. Markas Besar Allah Yehova sekarang ada di bangunan Gereja. Tubuh Allah Yehova untuk mengekspresikan dan menyatakan kehendak-Nya di bumi sekarang adalah Tubuh Kristus secara korporat/bersama, Gereja. Selama Reformasi Pertama, Yesus menggenapkan Hukum Taurat dan nubuatan-nubuatan para nabi berkenaan dengan kedatangan Mesias Israel dan Penebus umat manusia. Kota Yerusalem natural yang lama sudah dihancurkan, dan Yerusalem yang baru, yang Sorgawi ditegakkan. Bait yang melambangkan Tabernakel Musa dimana Allah Yehova akan tinggal dan menemui umat-Nya disingkirkan. Sekarang Gereja adalah bait Allah Yehova dimana Dia tinggal dan menemui umat-Nya. Pemerintahan Israel disingkirkan, dan mereka bukan lagi bangsa Allah Yehova di dumi, tetapi sekarang Gereja yang merupakan bangsa kudus Allah Yehova, imamat rajani-Nya, dan umat kepunyaan-Nya Sendiri.

AWAL KEJATUHAN BESAR
Romawi menganggap kalau orang-orang Kristen itu hanya salah satu dari sekte yang ada di agama Yudaisme, karena itu mereka memberi toleransi sedemikian rupa, sampai terjadi penghacuran Yerusalem. Di saat itu mereka baru mengetahui kalau Kekristenan itu sebagai kelompok yang terpisah dan berdiri sendiri, tanpa ada hukum yang melindungi orang-orang Krsiten dari para musuhnya. Selama tahun-tahun penganiayaan besar Kekristenan (AD 100 sampai AD 313), agama Kristen dilarang di kekaisaran Romawi, dan para pengikutnya dicabut perlindungan hukumnya. Orang-orang Kristen tidak punya lagi hak kewarganegaraan. Penganiayaan tidak menghalangi Gereja untuk bertumbuh dan ditegakkan di seluruh dunia. Rasul Paulus mendeklarasikan bahwa mereka harus membawa Injil ke setiap orang yang ada di bawah matahari. Selama masa aniaya besar Gereja tetap menjagai perintah aslinya, semua dasar iman, dan pelayanan supraalaminya. Gereja terus memanifestasikan semua kuasa Roh Kudus dan menghidupi kehidupan Kristus.

PENGANIAYAAN BESAR TERAKHIR
Yang terakhir, yang paling sistimatis dan paling mengerikan dari serangkaian penganiayaan, terjadi selama pemerintahan kaisar Diocletian dan penerusnya, dari AD 303 sampai AD 310 – tujuh tahun aniaya dan kesengsaraan besar. (Orang-orang Kristensaat itu sepenuhnya percaya kalau dia sebagai antkris yang disebutkan di kitab Wahyu). Serangkaian maklumat dikeluarkan untuk membakar setiap Alkitab yang ada, dan semua gereja yang ada di wilayah kekaisaran dirobohkan, dan semua yang tidak mau meninggalkan agama Kristen akan kehilangan kewarhanegaraannya dan di luar perlindungan hukum. (Selama 50 tahun terakhir sebelum penganiayaan banyak pegawai pemerintahan Romawi dan orang-orang Romawi yang menjadi Kristen). Dalam peganiayaan ini di beberapa tempat, sementara orang-orang Kristen dikumpulkan, gerejanya dibakar dengan mereka ada di dalamnya. Disebutkan kaisar Diocletian mendirikan sebuah tugu yang bertuliskan, “Untuk menghormati pemusnahan klenik Kristen.” Tokh begitu, dalam waktu sepuluh tahun, Kekristenan bisa diterima lagi dan orang-orang Kristen diijinkan menjadi warganegara. Dalam 70 tahun, Kekristenan menjadi agama resmi kaisar, dewan, dan kekaisaran Romawi.

BERPINDAHNYA GEREJA DARI GEREJA SIPIRTUAL KE GEREJA STRUKTURAL
Di AD 313 kaisar Konstantin mengeluarkan Maklumat Milan yang menyatakan KeKkistenan diakui, penyembahannya dimasukkan ke undang-undang, dan semua penganiayaan berhenti. Maklumat ini tidak akan diganti sementara masih ada kekaisaran Romawi. Semua ini terjadi karena Konstantin mendapat suatu penglihatan menjelang matahari akan tenggelam. Saat itu dia melihat di langit ada penglihatan sebuah salib dengan kata-kata, “Dengan lambang ini, taklukkan.” Dia memutuskan untuk berperang di bawah panji Kekristenan, dan memenangkan peperangan di Mivlian Bridge, yang ada di luar Roma pada 28 Oktober, AD 312. Konstantin mulai memberi keistimewaan kpada orang-orang Kristen di berbagai hal. Dia mengisi kepala-kepala kantor dengan mereka, membebaskan pelayan-pelayan Kristen dari pajak dan wajib militer, dan mendorong serta membantu pembangunan gereja-gereja. Konstantin menjadikan Kekristenan agama pemerintahan, dan menganjurkan agar semua orang di wilayhnay memeluk Kekristenan.
Konstantin mendorong para pemilihnya menjadi Kristen. Tetapi, 70 tahun kemudian, kaisar Theodosius anjuran Konstantin dijadikan suatu kewajiban, dan menjadikan Kekristenan menjadi agama negara kekaisaran Romawi. Dekritnya memaksa seluruh kekaisaran Romawi tunduk secara resmi dan harus menerima Kekristenan agar kewarganegaraannya tetap bisa dipertahankan, tetap bekerja, dan tetap bisa melakukan bisnisnya. Ini merupakan ledakan terakhir yang menghancurkan keunggulan kerohanian Gereja mula-mula, yang mengajarkan bahwa pertobatan pribadi itu terjadi karena ada tempelakkan Roh Kudus akan dosa-dosa mereka dan mempercayai Injil, baru menjadi Kristen. Pertobatan yang sukarela dan dengan ditandai adanya perubahan sejati dalam hati dan kehidupan. Kristus telah merancang Reformasi Gereja Pertama untuk menaklukkan secara rohani murni dengan sarana supralami.
Bukan dengan menekan agama-agama lain dan melarang penyembahan berhala. Di bawah dekrit Kaisar, tempat-tempat penyembahan berhala dirobohkan, banyak darah yang dicurahkan di antara para imam dan penyembah berhala. (Sesuatu yang sangat berbalikan dengan apa yang dilakukan Gereja satu abad sebelumnya!) Roh militer buatan manusia Imperial Romawi telah memasuki Gereja. Dalam kondisi yang seperti ini kelihatannya Kekristenan sepertinya sudah memenaklukkan seluruh kekaisaran Romawi, tetapi sesungguhnya ini yang menjadikan Gereja ada di bawah bayang-bayang mereka, kekaisaran Romawi telah menaklukkan kerohanian Gereja!

BERKAT DAN IKATAN YANG TERJADI DI MASA TRANSISI
Popularitas dan kedudukan politik struktur Gereja nulai menggerogoti kerohanian Gereja seperti yang disingkapkan dalam kitab Kisah Para Rasul. Penerimaan dan dominasi politik Kekristenan akan memperkokoh struktur Gereja. Memang dalam masa ini dunia juga diberkati secara fisik, moral, dan kehidupan sosialnya. Perbudakan, perkelahian gladiator, dan pembunuhan anak-anak yang tidak dikehendaki / aborsi, dihapuskan. Penyaliban sebagai bentuk eksekusi hukuman di hapuskan dengan adanya Kristenisasi kekaisaran Romawi. Banyak pelayanan masyarakat emanusiaan didirikan oleh negara melalui pengaruh Gereja. Meskipun begitu, saat kerohanian Gereja terkontrol di hari-hari kerasulan, kebutuhan kemanusiaan dipenuhi oleh Gereja tanpa campur-tangan dan kontrol pemerintah.
Gereja memasuki kemerosotan dan kejatuhan besarnya. Reformasi Gereja Pertama berakhir, dan dimulailah deformasi/kecacatan/kemerosotan Gereja. Oleh karena itu, Gereja yang telah melewati masa pemeliharaan dan ekspansinya selama masa penganiayaan menjadi Gereja yang memiliki kelimpahan politik dan kepopuleran, yang mana ini akan membawanya menurun dan merosot. Kerohanian Gereja memudar dan tidak jelas lagi, dan struktur Gereja mulai mendominasi sampai awal Reformasi Kedua Gereja sekitar 1.200 tahun yang lalu.
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari The Beginning of the Great Falling Away oleh Bill Hamon

Minggu, 19 September 2010

Suara Nubuatan

Tahun Ibrani 5771 (per 9 September 2010)
Tahun Dilepaskannya Kuasa!

Kita sedang memasuki musim dilepaskannya kuasa (unbridled power). Hanya dengan pemahaman, berjalan di dalam, dan penyelarasan yang benar bersama RAJA, kuasa tersebut bisa dipaki untuk mengatasi dan mentransformasi masyarakat. Pertanyaan yang harus muncul ialah: ‘Apa dengan ini kita berlari dengan kumpulan binatang liar atau mengijinkan disiplin Raja yang membawa kita memasuki tingkat strategi kuasa baru?’
Tabut Perjanjian sedang masuk, dan Kemuliaan Allah bertambah. Walaupun begitu kita harus beroperasi dengan hikmat dan otoritas yang sudah terlatih. Siapa yang mengatur kita saat menyembah? Ingat waktu Daud membawa Tabut memasuki Yerusalem, dia harus menyelaraskan diri dan membawa masuk kemuliaan Allah Yehova* dengan cara baru. Di musim sekarang ini, suatu fondasi penyembahan apostolik/profetis sedang dikembangkan.
Beberapa kunci untuk memasuki tahun ini:
Mari kita NAIK! Kerohanian baru kita mulai kita tingkatkan untuk mampu naik ke tempat-tempat tinggi.
Roh Allah akan mengijinkan kemuliaan-Nya ‘diatur’ oleh mereka yang telah mengijinkan situasi-kondisi yang ada mendisiplinkan dan menyiapkan mereka untuk meningkat.
Multiplikasi akan terjadi dimana satu bisa menjadi seribu.
Banyak orang akan membuat perubahan dalam posisi fisik, keluar dari kekurangannya. Ini akan membantu kemajuan kita.
Kita akan menjadi tajam sewaktu menyembah dan membiarkan sukacita mengubahkan kita.
Banyak hal yang membebani hidup kita akan menjadi ‘penuh’, dan kita akan mengerti ‘mengapa’ hal itu terjadi.
Tubuh Kristus akan menyambut dengan satu hati ‘AMEN’ di sepanjang tahun saat begitu banyak berkat menjadi kenyataan.

*Catatan Redaksi: Karena pertimbangan konsep, isi, dan keunikan, maka kata ‘Allah’, yang mengandung makna nama umum, kami terjemahkan menjadi ‘Allah Yehova’, yang mengandung makna nama unik dan khusus, yaitu ‘Allah Abraham, Ishak, dan Yakub.

PEWAHYUAN PROFETIS
"SAYA yang menjagai Gerbang! Masuklah!"

Dengarkan goncangan yang akan mengubahkan transisi-mu menjadi transformasi! (Chuck Pierce, Amber Pierce, Tiffany Smith, Barbara Wentroble dan Keith Pierce)

"SAYA yang menjagai GERBANG! Masuklah! Engkau mengatakan kepada-Ku, 'Saya sedang di kelilingi, dan di kelilingi, dan di kelilingi lagi oleh musuh.' Saat ini kalianlah yang akan mengelilingi musuh, dan dimana kalian sudah dibuat mengelompok dalam lingkaran, saat ini kalian mempergunakan tali Firman-Ku untuk mengikat musuh di tiang. Saya akan membawamu berjalan maju, bukannya berputar-putar. SEKARANG kalian akan NAIK. Dan saat engkau "NAIK" , engkau akan merasa dingin yang belum pernah kalian alami, sebab saat kalian berputar-putar, kalian kepanasan! Sekarang naiklah! Saya akan membawa kalian memasuki kelembaban Roh Saya, yang akan mendinginkan roh kalian. Kalian akan mengatakan, 'Tuhan, saya disegarkan'.
"Ada gerbang-gerbang di Sorga yang SAYA jagai. Karena sekarang engkau merespon dengan cara baru, Saya akan membuka GERBANG-GERBANG Sorga dan mencurahkan ke bumi hal-hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. SAYA yang menjagai Gerbang Mujizat. SAYA yang menjagai Gerbang Kesembuhan. SAYA yang manjagai Gerbang Pembebasan! SAYA yang menjagai Gerbang Penyediaan untuk musim yang akan datang. SAYA yang menjagai Gerbang KEMENANGAN dan mengumpulkan pasukan cadangan untuk menyerbu bumi! SAYA menjagai Gerbang Pewahyuan bagi umat-Ku agar tahu masa depannya, dan tidak mundur lagi ke masa lalunya! Jadi biarkan suaramu naik dan tangan-Ku akan membuka kunci GERBANG-GERBANG itu!!!!

"Jika kalian mencari Saya selama duabelas hari, kalian akan memasuki cara baru dalam mencari Saya. Saya mengatakan, 'Carilah Saya dan engkau akan menemukan Saya!' Cari Saya dan engkau akan menemukan harta-harta yang belum pernah disingkapkan dan ladang-ladang yang belum pernah dikerjakan! Perhatikan bagaimana Saya menarikmu untuk lebih dekat lagi kepada Saya di hari-hari mendatang! Perhatikan bagaimana Saya akan membangunkanmu. Perhatikan bagaimana Saya menarikmu lebih dekat lagi ke Saya. Perhatikan bagaimana Saya membuatmu memberi hasil di tempat-tempat yang sebelumnya tidak memberikan hasil.
"Banyak dari kalian yang telah berteriak minta kesembuhan dan kelepasan. Kalian tidak mengerti apa maksud Saya minta kalian untuk 'MENARILAH!' Kalian mengatakan dalam pikiran, 'Menari itu bukan cara hidup saya. Saya tidak perlu melakukan ini! Ini bukan kepribadian saya.' Tetapi kamu harus menari! Daud harus menari! Ini yang menyebabkan musim terakhirnya berubah selaras dengan gerakan Roh-Ku. Tarian ini yang membedakan antara musim-musim dengan loyalitas! SAYA sekali lagi sedang melakukan ini! Jika kalian mau menari seperti Daud, jika kalian mau menari seperti Miryam, ini merupakan kunci kesembuhan dan masa depanmu.

"Saya katakan, "Bejana-Bejana Transformasi. Dari Transisi ke Kemuliaan yang Ditransformasikan!"
Banyak dari kalian yang sudah dalam transisi. Kalian berkata, 'Berapa lama lagi hal ini masih harus terjadi? Berapa lama lagi keadaan ini masih harus terjadi? Kapan ini akan berakhir?' Saya telah menempatkanmu sedemikian sehingga engkau bisa menjadi orang-orang pentransformasi, bejana-bejana yang memegang kemuliaan-Ku! Setiap tempat yang engkau bisa injak, Saya akan punya sekumpulan orang yang bisa mentransformasikan atmosfer di tempat itu. Setiap tempat yang engkau injak! Saya sedang mencari umat untuk mentransformasikan atmosfer itu. Kalian harus bersandar pada setiap momen transformasi yang kalian miliki! SAYA sedang mencari hati-hati yang sudah diubahkan untuk mentransformasikan kota-kota.
"Sesungguhnya pegunungan Tibet sedang menunduk. Sesungguhnya pohon-pohon aras Libanon sedang patah. Sesungguhnya laut-laut sedang naik dengan gelombang baru. Sesungguhnya gelombang-gelombang laut sedang naik membentuk gelora baru. Kemuliaan Allah Yehova sedang mengguntur! Ada halilintar yang sedang mendatangi tempat-tempat persembunyian manusia. Kalian sudah mendengar di masa lalu akan mereka-mereka yang menghindarkan diri dari penghakiman-Ku. Hari ini Saya datang dengan kemuliaan-Ku untuk melemparkan mahkota-mahkota yang telah mereka kenakan untuk menentang Saya. Pergi, lihat, dan perhatikan! Gunung-gunung akan menunduk! Perhatikan pohon-pohon yang tumbang. Sewaktu gelombang menggelora Saya akan mempunyai jalan untuk menunjukkan kemuliaan bagi-Ku.
"Saya telah memiliki suatu umat yang telah di tempatkan di realita/dunia lain. Saya telah menemukan umat yang telah membuka sorga dengan cara-cara baru. Saya sudah mempunyai umat yang telah belajar membuka kemuliaan-Ku sehingga kemuliaan-Ku bisa hadir di realita dunia. Di hari-hari inilah Saya akan bergerak dalam kedaulatan! Kemuliaan-Ku akan tampak! Kalian tidak harus mencari kemuliaan-Ku. Kaian tidak harus mencari-cari dan bergumul untuk itu, tetapi berjalan saja di realita sorga yang sedang mengelilingimu. Di realita ini akan ada pelepasan supraalami, penyembuhan supraalami, dan manifestasi-manifestasi supraalami. Ini bukan sesuatu yang kalian harus tunggu lagi. Ini bukan untuk waktu dan musin yang lain.
"Saya telah melihat kerinduan hatimu. Sewaktu kamu mendesak untuk masuk ke tempat yang sempit dan tidak mau berhenti atau pun menyerah, realita kemuliaan yang engkau rindukan akan terbuka. Sekarang perhatikan, Saya akan datang. Saat kemuliaan Saya datang, ketahui kalau penghakiman sudah dilepaskan ke muka bumi, karena musuh tidak akan tahan melawan kuasa Saya. Kamu ada di musim lain. Realita kemuliaan terbuka. Sekarang perhatikan Saya datang dan membuktikan kalau Saya sendiri yang perkasa di bumi bagimu. Perhatikan ilah-ilah lain yang telah menakut-nakuti dan mengolok-olok kamu, mulai tunduk. Kalian akan melihat laporan-laporan dari media tentang apa yang Saya lakukan, karena Saya akan membuat bumi diremukkan dengan peremukan baru. Bukankah Saya telah mengatakan bahwa Saya akan menggoncangkan segala sesuatu yang bisa digoncangkan? Perhatikan akan goncangan karena kemuliaan-Ku akan menggoncangkan segala sesuatu yang bukan dari Saya di musim baru ini.
"Akan ada tabrakan antara firman yang engaku dengar selama ini, dengan Saya. Saya dalam proses meruntuhkan apa yang selama ini menghambatmu. Karena kalian sudah terjebak di antaranya, tetapi sekarang dimana kalian terjepit di antaranya, akan dibangun suatu jalan. Hari ini suara dan terobosan akan datang bersamaan dan kalian akan lepas dan bebas untuk melewatinya, dan masuk.
"Di saat kalian rindu melihat kemuliaan di hari-hari yang lalu, dan Saya sudah memberimu sekilas bayangan kemuliaan, sekarang ini waktu kalian untuk mendengar kemuliaan. Sekaranglah waktu kalian untuk mendengar suara kemuliaan saat mendatangi. Itu bukan suara lembut. Bukan, itu suara yang menggoncangkan. Suara goncangan kemuliaan Saya yang sedang dilepaskan. Jangan hanya ingin melihat kemuliaan-Ku tetapi dengarkan kemuliaan-Ku di musim yang baru ini.
"Hari goncangan telah dilepaskan ke dalam realita dunia. Perhatikan apa yang akan mulai bergoncang. Perhatikan jendela-jendela yang mulai pecah. Perhatikan apa yang mulai berjatuhan. Perhatikan goncangan yang sedang terjadi karena kalian sudah membuka sorga untuk goncangan itu terjadi di bumi. Menggoncang segala sesuatu yang berdiri menentang pengetahuan akan Kerajaan-Ku. Kotak-kotak ‘safety deposit’ yang terkunci, yang selama ini tidak bisa dibuka, akan diremukkan. Struktur-struktur penyembahan agamawi tua akan diremukkan. Bahkan, seperti pesawat yang terbang menembus batas kecepatan suara , akan terjadi goncangan sewaktu kalian naik ke supraalami. Yang supraalami akan terjadi bagi kalian sewaktu kalian naik ke tempat yang lebih tinggi lagi. Naik lebih tinggi. Naik lebih tinggi. Naik lebih tinggi. Kalian sedang melahirkan sesuatu yang supraalami bagi kegerakan Allah Yehova yang berikutnya. Kalian tidak bisa melewati ini tanpa ada goncangan dari Saya, kuasa supralami!

"Jika kalian tidak takut goncangan, kalian akan menerima awan perlindungan Saya.
Beberapa kesaksian kalian akan berakhir dengan kemuliaan. Biarkan Saya yang membawa kesaksian itu dan meletakkan di tempatnya. Biarkan Saya yang membuka jalan bagimu untuk memasuki kesaksian yang berikutnya, yang akan membuka hari-harimu yang akan datang. Saya sedang mengulurkan jari-jari Saya dari Sorga. Saya sedang mulai menyiapkan umat untuk agar bisa dibentuk kembali. Saya sedang memindahkan mereka keluar dari transisi berat mereka untuk memasuki tempat yang bisa mentransfpormasi kemuliaan. Saya sedang melembutkan hati mereka. Saya sedang mengoperasi kepercayaan yang salah yang telah ditanamkan di sel-sel mereka. Ini akan disingkirkan. Saya akan membuat mereka bisa melihat kembali. Saya akan membawa mereka ke tempat dimana mereka telah dikeraskan sehingga mereka bisa melihat kembali visi masa depannya. Saya sedang meremukkan segala hal yang ada di sekitar mereka yang membuat mereka takut melihat, berjalan, memasuki masa depannya. Bahkan, teriakanmu telah engkau hentikan karena tidak bisa menerobos kerasnya batu karang yang telah terbentuk di hatimu. Tetapi, batuk karang pun bisa berteriak! Hatimu tidak terlalu keras bagi Saya. Dalam sesaat, Saya bisa membuat hatimu ringan dan dipenuhi kehidupan. Sukacita yang telah hilang bisa ditemukan kembali. Dalam sesaat, kritikan-kritikan dan penghukuman yang telah engkau tumpuk begitu tinggi akan meleleh. Kamu akan berkata, 'Tuhan, saya lebih baik berdiri di sini dengan telanjang dan rentan daripada terbungkus dengan pakaian lengket yang selama ini saya pakai.’ Kalian sudah menjadi baru!"
Tuhan memberkati,
Chuck D. Pierce
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari Head of the Year Celebration for the Hebraic Year 5771! dan
I AM Controlling the GATES! Come up! dari Glory of Zion

Senin, 16 Agustus 2010

Pesan Apostolik

Mode Perang---------------------------------------Home

Saat itu saya berusia 17 tahun, siswa SLTA, yang sedang duduk di bangku saat ada seorang siswa dari kelas lain yang tubuhnya hampir duakali tubuh saya datang dengan sangat marah masuk ke ruang kelas. Dengan berlari dia menuju ke tempat dimana saya duduk, menyengkeram leher saya dan mulai memukul muka saya.
Ada siswa lain yang telah menuliskan kata-kata penghinaan di buku catatannya dengan memberikan nama saya. Jelas ada sesuatu yang sedang terjadi dalam kehidupan si Tubuh Besar ini yang tidak disadari oleh orang lain. Apa pun frustrasi yang sudah menumpuk di dalam hatinya, untuk melampiaskan harus ditumpahkan ke orang terakhir yang mengganggunya, dan sasarannya ialah saya.
Saat itu tinggi badan saya hampir enam kaki dengan berat sekitar 70 kg. Saya bukan tipe berangasan dan berusaha memakai cara-cara pintar untuk menghindari konflik di antara teman-teman. Walaupun begitu, tidak peduli apa yang dikatakan tentang filosofi orang tentang kebrutalan secara fisik, saat itu betul-betul terjadi dalam diri seseorang, khususnya dengan orang yang sedang marah besar, semua filosofi itu akan dilupakan. Si Tubuh Besar benar-benar sedang haus darah. Saya cepat menyadari kalau ingin menghentikan serangan ini, saya harus memutuskan untuk menyerang balik.
Begitu saya menerima tantangan ini, dengan mengambil keputusan tidak ada pilihan lain selain berkelahi, ada sesuatu yang mengherankan terjadi di dalam diri saya. Bukannya rasa takut saya yang membesar, tetapi justru hilang. Enersi yang telah dipakai untuk mengatasi rasa takut tiba-tiba dikerahkan untuk mempertahankan diri. Di saat itu, tanpa disangka-sangka, saya menemukan dimensi jiwa saya yang lain: mode perang.
Sejujurnya, saya tidak pernah tahu saya punya mode perang, tetapi saat si Tubuh Besar meraih saya kembali untuk melancarkan ‘ronde keduanya’, insting perang saya mulai bereaksi. Kalau saya tidak melawan akan mudah bagi dia untuk melemparkan saya, tetapi sekarang saya cepat berdiri tegak dan mendaratkan tinju dengan telak ke hidungnya. Dia jatuh terjerembab selangkah ke belakang. Saya memukulnya kembali dua tiga kali kemudian melompat sementara dia masih sempoyongan, dan menjatuhkannya ke lantai. Saya akui jatuhnya itu mungkin karena dia tersandung kursi dan bukan karena pukulan saya, tetapi itu tidak jadi masalah. Saat kepalanya membentur lantai, dia menyadari kalau ada anak laki-laki Sisilia berbobot 70 kg yang menghimpitnya.
Di saat itu teman-teman menarik saya dari tubuhnya. Darah mengucur dari hidungnya, dan teman-temannya menyebut saya seorang penyiksa. Saat guru memasuki ruang, jelas kelihatan saya seperti penyerang dan si Tubuh Besar yang menjadi korban, terkapar tidak berdaya karena serangan saya yang sepertinya tidak berbelas kasihan.
Saya hampir saja tidak lulus karena insiden tersebut, tetapi saya tidak peduli. Sesuatu di dalam saya telah berubah. Saya menemukan mode perang. Saya tetap tidak mencari-cari masalah, tetapi saya tidak takut lagi.

Kepasifan itu Bukan Damai
Mengapa saya menceritakan kisah ini? Pertama-mata, itu bukan karena saya berpikir kekerasan fisik itu sebagai jawaban akan permasalahan kita. Jika kita tidak di militer atau penegak hukum, kekerasan fisik itu bukan jawaban Allah terhadap kesulitan yang kita hadapi. Saya hubungkan insiden ini untuk menekankan ada sesuatu yang disebut dengan ‘mode perang’ yang ada di setiap kita. Kita bisa saja menghadapi sesuatu yang lebih besar dari kita – mungkin saja serangan dosa atau roh jahat, atau mungkin saja anak-anak yang menjauh dari Allah, atau komunitas dan gereja kita mengalami penurunan spiritual – dan sampai ke suatu keadaan kita tidak bisa menerima lagi keadaan untuk hidup di bawah penindasan! Di saat itulah kita berkata ‘cukup!’ dan Allah akan mulai mengaktifkan mode perang di dalam diri kita.
Mode pemikiran ini bukanlah sesuatu yang baik dari dirinya sendiri. Tetapi saat kita menyerahkan hati kita, pikiran dan tubuh kita kepada Allah, maka kita bisa menyerahkan aspek jiwa ini, dan akan menemukan anugerah pengurapan Allah kepada kita untuk melakukan peperangan iman.
Faktanya adalah, kita saat ini sedang ada dalam pertempuran tingkatan global. Kita sedang memerangi pengaruh amoral dan para pemimpin jahat di budaya kita; dan di tingkatan internasional menghadapi terorisme ‘agama’ dan manipulasi. Siapa yang akan melindungi masa depan anak-anak kita? Itu terserah kepada kita untuk mau mempertahankan komunitas kita, untuk memperkuat nilai-nilai moral dan membawa perubahan penebusan kepada dunia kita, atau tidak melakukan apa-apa.
Sekali lagi, kita tidak sedang membicarakan peperangan fisik atau daging – Paulus mengatakan senjata peperangan kita bukan yang kelihatan, tetapi dahsyat! (lihat 2 Kor. 10:4.) Kita harus mengangkat ‘pedang Roh, yaitu firman Allah’ (Ef. 6:17). Peperangan kebenaran itu bukanlah tahapan lanjutan dari perkembangan rohani; tetapi itu sesungguhnya yang dasar. Setiap orang perlu belajar bagaimana berdoa, mengambil otoritas rohani, dan mengatakan Firman Allah dengan iman. Kita tidak bisa diintimidasi oleh ancaman-ancaman musuh sewaktu kita berdiri melawan kegelapan yang mendatangi.
Kita bisa lihat, terlalu banyak dari kita yang tinggal dan menerima damai yang palsu, sebagai hasil kompromi dan ketakutan. Allah ingin kita memiliki damai yang benar, yang datangnya dari iman dalam Kristus dan menang atas kejahatan.
Hari ini banyak yang terbebani oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia. Bagian dari beban ini karena hati kita yang tidak teguh. Kita butuh keluar dari keengganan untuk menghadapi musuh-musuh kita. Berhenti untuk mencemaskan diri agar tidak mengusarkan iblis sehingga kita sendiri yang gusar – marahlah, tetapi jangan berdosa! Ada waktu yang syah untuk ’melakukan pertempuran’ (Pkhb. 3:8) dan saat ini kita sedang ada di dalamnya.
Semakin cepat kita menekan tombol mode perang akan semakin cepat kita menerima moral yang dibutuhkan untuk mengalahkan penindasan pribadi dan mengokohkan kemenangan. Begitu kita berubah, kita mulai bisa mempengaruhi dunia di sekitar kita. Jadi singkirkan kepasifan kita dan ambil otoritas atas rasa mengasihani diri-sendiri. Allah akan memberi anugerah kita untuk menang.
Baca juga penyingkapan Yesaya mengenai Tuhan. Yesaya menuliskan, ‘TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya.’ (Yes. 42:13). Tuhan itu pendekar/pahlawan dan Dia rindu kita menjadi seorang pendekar/pahlawan juga. Rontokkan beban-beban kita dan kembali ke Firman Allah. Jika kita terjatuh, bangkit kembali. Sekaranglah waktunya untuk mengaktifkan kembali mode perang kita.
Tuhan, saya menyerahkan diri kepada pengurapan-Mu untuk berperang. Saya tolak untuk menjadi seorang pengecut atau tinggal dalam damai palsu yang didasarkan atas kompromi. Saya tunduk untuk menjadi penyerang di dalam Engkau, yang akan menguduskan seorang penyerang dalam diri saya. Dalam nama Yesus, Amin.
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari The War Mode oleh Fancis Frangipane

Penyembah Benar

Penyembahan itu Diukur-------------------Home
Di akhir jaman akan ditemukan dua macam orang Kristen: mereka yang menyembah di ruang kudus dan yang ada di luar tempat intim.
Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya." (Wahyu 11:1-2).
Firman menunjukkan kepada kita kalau Roh Allah itu mengukur para penyembah – para individu yang hartanya ada di Sorga, yang tinggal di ruang dalam Bait Allah. Saudara kekasih, mereka yang benar-benar menyembah Allah akan tinggal di tempat yang sudah diukur dan terlindung.
Pengungsian kita selama di dunia ini, yang dipenuhi teror, tekanan dan trauma, ada di hadirat Allah yang hidup. Kita tidak bisa memiliki agama tentang Allah, yang tidak memiliki hadirat Allah. Jika kita benar-benar ada di Hadirat Ilahi, satu hal yang paling memungkinkan untuk bisa membawa kita ke sana: Kita harus menjadi penyembah-penyembah benar Allah.
Penyembah Benar
Yesus mengajar bahwa "penyembah benar" itu adalah mereka yang menyembah "Bapa dalam roh dan kebenaran." Dengan kata lain, penyembahan mereka kepada Allah keluar dari dalam hati yang tidak terhalang oleh kesulitan situasi dan konsidi yang sedang terjadi di luar. Penyembahan dalam "roh dan kebenaran " itu penyembahan sejati. Sesunguhnya sekarang ini Bapa sedang mencari orang-orang "untuk menjadi penyembah-penyembah-Nya " (Yohanes 4:23).
Perhatikan prioritas Allah ini. Dia tidak mencari kita untuk menjadi pekerja-pekerja mujizat, rasul dan nabi hebat. Dia rindu kita tidak sekedar menyemaikan ketrampilan kepemimpinan atau kekuatan administrasi yang baik. Apa yang Dia cari? Dia rindu kita menjadi penyembah-penyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.

Penyembahan Sejati Yang Menjadikan Kristen Sejati
Jika kita berfokus untuk menjadikan penyembahan kita benar, maka pembelajaran Alkitab kita, doa kita, pelayanan kita bagi Allah, atau apa pun yang akan kita lakukan dan jadikan, juga akan benar. Sesungguhnya, hati yang menyembah itu akan mengalirkan semua disiplin dan substansi rohani yang lain secara syah. Jika kita menyembah sebelum mempelajari Firman Allah, firman-Nya akan masuk lebih dalam ke jiwa kita; buah kita akan lebih manis dan tahan lama. Jika sebelum kita membuka mulut dalam doa, kita menghormati Allah dalam penyembahan, syafaat kita akan naik ke Sorga dengan sayap-sayap mempercayakan diri dan pengharapan iman.
Penyembahan menyelamatkan rohani kita dari kegiatan rutin, agamawi, kesombongan dan rasa bersalah; dan akan melepaskan pikiran kita sepenuhnya dari hal-hal yang menekan kehidupan Ilahi.
Kita semua mendengar pengajaran kalau Allah itu rindu memiliki hubungan dengan kita, ini benar. Tetapi implikasi hubungan dengan Dia itu kita akomodasi sepenuhnya oleh hal-hal umum dan yang sebagian besar kita batasi dengan persyaratan dan kebutuhan kita. Ya, Allah sepenuhnya rindu memiliki persekutuan yang indah bersama kita. Tetapi mendekat-Nya Dia dalam kehidupan kita, komitmen-Nya untuk menebus dan memulihkan kita, punya maksud lain, yaitu: realita hadirat-Nya itu mentransformasikan kita menjadi penyembah-penyembah benar-Nya.
Sesungguhnya penyembahan itu bukti dari kehidupan yang sudah ditransformasi. Menyembah bisa diekspresikan dengan airmata sukacita atau dalam pesona yang diam; yang akan menciptakan syukur kepada Allah atau menginspirasikan lagu di malam hari. Tanpa mempedulikan bentuk-bentuk yang dieskpresikan, penyembahan yang Bapa cari itu benar-benar sangat berarti. Itu akan benar-benar mengubah hakekat kita dalam mengasihi Allah.
Meskipun begitu jika ide “penyembahan” agak asing bagi sementara kita, jika rasanya sesuatu yang mekanis atau mengekspresikan kata-kata yang sepertinya kosong/hollow (dan bukan kata-kata atau ungkapan yang kudus/hallowed), itu karena jiwa seseorang itu belum ditransformasikan. Semakin dekat kita dengan Allah, semakin kita akan ditransformasikan; semakin besar kita ditransformasi, akan semakin lengkap dan utuh kita meresponinya dalam penyembahan. Dan kita akan bisa melihat bahwa penyembahan benar akan diperdalam dan dipermatang sewaktu kita berjalan bersama Allah.
Kita ingat kembali kesaksian rasul Yohanes tua, di usia sembilanpuluhan saat menuliskan, ”Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia." (1 Yohanes 4:16). Ungkapan pertamanya: Kita telah mengenal.
Saat kita pertama kali datang kepada Allah, tentunya kita akan datang sebagaimana adanya dengan membawa dosa dan malu kita. Ya, kita mencari pertobatan akan dosa-dosa yang jelas-jelas sudah kita miliki, tetapi karya Allah kepada kita jauh lebih dalam lagi. Sebagai orang Kristen baru kita masih membawa sikap kesombongan, ambisi dan rasa takut, dan juga banyak dosa-dosa lain, yang membuat kita salah mengartikan hakekat Allah yang sesungguhnya kepada orang lain. Meski pun kita orang berdosa, Allah tidak pernah menolak kita. Dan karya-Nya terus berlanjut. Api yang membara memasuki relung-relung gelap yang ada di hati kita. Di sini, di dapur penyucian Ilahi ini, Allah menguliti kebohongan dan keangkuhan kita, rohani yang ditelanjangi, tanpa menyisakan sedikit pun pembenaran-diri – dalam keadaan telanjang inilah kita datang untuk bisa mengenal dan menerima kasih-Nya yang tanpa syarat itu.
Apa yang semulanya kedengaran sebagai perintah mustahil, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." (Matthew 22:37), ditransformasikan dari suatu hukum menjadi suatu janji yang penuh harapan, suatu antisipasi bahwa Dia akan mentransformasi diri kita semua dan, dengan proses, menciptakan pujian dari bibir kita. Inilah apa yang Dia katakan, ‘Kamu akan mengasihi Saya dengan segenap hati karena demikianlah sesungguhnya bagaimana Saya mengasihmu, dengan segenap hati Saya.’
Penyembahan kita itu sebagai hasil karena Dia telah mendekat kepada kita; itu sebagai akibat Dia memiliki mereka yang sudah ditebus. Tokh, itu juga merupakan pilihan yang harus kita pilih. Saya pilih menyembah sebagai cara untuk mendemonstrasikan kepercayakan-diri saya kepada Allah saat situasi dan kondisi yang ada di sekitar kita bergelora dan mencengkam; saya pilih untuk menyembah sebagai sarana saya memasuki hati Allah saat semua yang ada di sekitar saya kacau-balau. Dan begitu saya ditarik ke hadirat-Nya, saya juga menyadari kalau karakter hidup saya sedang diukur, dan itu diukur dengan berdasarkan penyembahan saya di mezbah-Nya.
Tuhan, masuklah ke dalam hidup saya dan genapi janji-Mu untuk mentrasformasikan saya. Ciptakan pujian melalui bibir saya, dan tolong saya untuk menyembah-Mu dalam roh dan kebenaran.
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari
Measure Those Who Worship oleh Francis Frangipane

Senin, 19 Juli 2010

Memperlengkapi Gereja

GEREJA KECIL
"Kotbah dan kunjungi." Bukankah kata-kata ini yang kedengaran umum bagi kalian? Itu bukan hanya kerangka pelayanan di ribuan gereja kecil, tetapi juga merupakan harapan mereka. Mengajar Firman Allah dan menggembalakan jemaat itu jelas suatu yang baik. Tetapi bagaimana itu bisa dilakukan merupakan hal yang sangat berbeda..
Di banyak gereja kecil mendatang-pergikan gembala selama beberapa tahun dan para dewan atau majelis dan pemimpin kunci gereja yang ‘menjalankan fungsi’. Merupakan harapan dari gembala untuk bisa mengajar setiap hari Minggu, mengunjungi yang sakit, dan memberi kepedulian pastoral bagi anggota jemaatnya. Saya melihat ini tertulis dalam perincian-tugas (job description). Termasuk "dewan atau majelis yang akan menetapkan arah dan bisnis gereja."
Saya ini dengan rujukan yang berasal dari pemimpin-sukarela di gereja (yang tidak digaji/volunteer) yang mengasihi gembalanya dan yang mendedikasikan dirinya di gereja. Mereka mengasihi Tuhan dan pekerja-keras di gerejanya. Gereja-gerejanya termasuk geraja yang baik, yang melakukan hal-hal yang baik, tetapi tokh masih tetap menjadi gereja kecil. Ini bukan masalah salah atau benar. Dan jika kita mau jujur akan hal ini, Allah itu sesungguhnya mengharapkan setiap gereja itu bertumbuh.
Salah satu cara penting untuk membantu gereja bertumbuh ialah dengan memperlengkapi (equipping) (melatih/training) orang-orangnya untuk melayani dan membiarkan gembalanya melakukan hal-hal lain, termasuk bermitra dengan majelis dalam ‘menjalankan’ (kepemimpinan) gereja yang sesungguhnya. Poses ini akan menguatkan ‘otot’ gereja, membuat gereja lebih kuat dan meningkatkan kapasitas untuk menjangkau lebih banyak lagi jiwa. Ilustrasinya gampang. Bila satu orang bisa mengangkat 25 kg maka seratus orang akan mampu mengangkat 2.500 kg.

Ubah Cara Pikir Kalian
Gereja kalian ada di jalur yang benar jika yang melayani itu bukan hanya segelintir anggota jemaat. Tetapi akan ada ujian besar untuk ini. Jika kalian mendengar ada orang berkata, "Saya membantu gembala dan pelayanannya” (atau ungkapan yang sejenisnya), jemaat tidak memiliki pemikiran yang benar, dan usaha untuk memperlengkapi mereka tidak akan pernah berhasil.
Efesus 4:11-13 dengan jelas menyebutkan bahwa gembala itu salah satu jawatan untuk membantu umat percaya menggenapkan pelayanan mereka! "11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, 12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, 13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus."
Sebagai gembala, pekerjaan kalian ialah membangun jemaat dan melatih mereka untuk mampu melakukan pelayanan yang benar dan berarti. Bukan sekedar mengumpulkan orang untuk agar ada pekerjaan yang bisa dikerjakan. Tujuan besarnya ialah untuk membangun Tubuh Kristus dan mengembangkan kedewasaan rohani mereka. Jika kalian, para staff, dan para pemimpin kunci, mau mempercayai prinsip alkitabiah ini, maka ini akan bisa diajarkan ke jemaat. Dan semakin diajar, mereka akan menjadi DNA gereja kalian, artinya, bagian dari siapa sebenarnya kalian itu.

Ubah Pendekatan Kalian
Jangan ingin menjadi pahlawan sendirian, tetapi jadilah ‘coach’ (pelatih/tutor). Seperti yang kalian lihat di Efesus 4, fungsi para gembala itu seperti seorang ‘coach’ yang bertanggungjawab untuk melatih teamnya menang, dan bukannya menjadi bintang di teamnya. Sangat menggoda saat mendengar ada orang yang mengatakan bagaimana bagusnya kotbah kalian, dan orang itu melanjutkan dengan mengatakan tidak tahu bagaimana jadinya mereka tanpa kehadiran kalian di saat-saat terakhhir dalam krisis yang dihadapinya. Jika ini sepertinya mirip dengan pengalaman kalian, saya senang kalian mengasihi jemaat kalian, tetapi pelayanan kalian akan bisa bertumbuh dengan pesat lagi jika kalian mau berhenti untuk bisa melakukan segala sesuatu, sebaliknya latih orang lain untuk ikut melayani.
Jangan minta orang untuk membantu, sebaliknya, undang mereka untuk berpartisipasi dalam apa yang Allah telah rancangkan bagi mereka. Misalnya, jika kalian tulis di warta gereja bahwa kalian sangat berputus-asa mendapatkan pekerja untuk mengasuh anak-anak, jemaat akan menanggapinya dengan cara yang negatif. (Kalian tidak seharusnya memakai kata-kata putus-asa dengan maksud agar orang lain ikut merasakannya). Beberapa gereja memaksa jemaatnya untuk ‘bekerja’ di bagian anak-anak. Saya punya usulan yang lebih baik. Undang jemaat untuk berpartisipasi dalam visi besar yang Allah punyai untuk diwujudkan melalui setiap orang. Efesus 2:8-10 menjelaskannya. “8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. 10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."
Jika kalian mengundang seseorang untuk pelayanan, undang secara benar untuk melakukan yang besar. Jika kalian melihat melalui cara pandang Allah kalian akan bisa melihat potensi yang lebih lagi, percaya kepada mereka dan berdayakan (empower) mereka untuk melakukan tanggungjawab yang lebih besar lagi. Biasanya sangat bijak untuk memberi tanggungjawab kecil sedikit-demi sedikit, tetapi jangan dihalangi jika mereka bisa melakukannya dengan baik. Jadikan dia seorang pahlawan. Bawa dia ke panggung di hari Minggu. Ceritakan bagaimana kehidupan seseorang itu diubahkan saat yang bersangkutan bangkit untuk pelayanan!

Ubah Cara Kerja Kalian
Mulai dengan gambaran besarnya di pikiran. Jadikan kalian tidak terlibat di dalamnya. Ini bukan berarti kalian menyerahkan semua kepemimpinan rohani, komunikasi pada Minggu pagi, tanggungjawab untuk penggalangan dana dalam gereja (kepenilikan), dan tanggungjawab sebagai penginjil. Tetapi itu semua merupakan lusinan hal lain yang bisa kalian lepaskan, dan harus, untuk dikerjakan oleh orang lain!
Kalian bisa melakukan ini dengan ‘coaching’ satu persatu jemaat kalian. Ajak seseorang menyertaimu saat melakukan pelayanan dan tunjukkan kepada dia bagaimana cara melayani. Mulai dari mencetak warta sampai ke kunjungan ke rumah sakit, mereka bisa melakukannya! Jujur saja, banyak pekerjaan kecil yang jemaat tidak bisa melakukannya. Itu bisa diubah dengan mulai mengubah bagaimana kalian mengubah cara pandang itu semua. Mereka mungkin saja tidak semuanya sebagai pemimpin hebat. Mulai dengan apa yang kalian sudah miliki. Ini apa yang Tuhan telah berikan kepada kalian. Tumbuhkan dan latih mereka! Kalian akan terheran-heran bagaimana mereka akan bisa melayani dan memimpin!
Kalian bisa juga lakukan dengan berkelompok, besar dan kecil. Bantu jemaat kalian menemukan karunia-karunia rohaninya. Ada banyak test-uji karunia rohani yang saat ini tersedia. Saya telah menuliskannya satu, yang bisa kalian peroleh di injoy.com. Ambil satu yang kalian maui dan berikan ke jemaat. Biarkan jemaat kalian mengetahui kesempatan-kesempatan yang tersedia. Jangan cepat-cepat minta seseorang untuk mengikuti suatu sekolah pelayanan. Lemparkan visi kepada mereka untuk membuat perubahan di generasi berikut! Jika kalian membutuhkan beberapa penyambut tamu, tunjukkan kepada mereka bagaimana pentingnya peranan ini untuk menyiapkan momen Allah berbicara kepada umat di kebaktian hari Minggu. Kalian akan mendapat idenya!
Biarkan orang bereksperimen dengan pelayan yang berbeda-beda. Jika mereka menyadari tidak terpatok dalam suatu pelayanan tertentu dalam hidup mereka, mereka akan lebih cocok untuk mencoba berbagai pilihan dan menemukan salah-satu yang benar-benar mereka sukai. Yakinkan bahwa mereka mendapat pelatihan yang mereka butuhkan, berikan banyak dorongan kepada mereka, sering-sering berterimakasih kepada mereka atas apa yang telah mereka kerjakan.
Proses ini tidak akan terjadi dalam satu malam, khususnya jika jemaat kalian sudah berusia 20 tahun ke atas. Akan membutuhkan pendekatan intensif yang bisa membutuhkan waktu 12-18 bulan sebelum kalian bisa mulai melihat hasilnya di jemaat. Jadi, jangan mencari hasil yang cepat dan mudah. Satu kali kotbah tidak akan bisa menjadikan berhasil. Tetap bertekun untuk melakukannya. Ajak para pemimpin kunci duduk bersama dengan kalian dan mulailah menjalani kepemimpinan pelipat-gandaan dengan memperlengkapi gereja untuk melayani.

GEREJA BESAR
Saya sedang ada di rumah sakit dimana seorang tehnisi MRI sedang mencoba menusukkan jarum di lengan saya untuk memasukkan cairan kontrast-pewarna. Kalian akan menangkap gambarannya. Juga kalian akan bertemu dengan si monster penusuk lengan jika tehnisi tidak tahu apa yang sedang dia kerjakan. Setelah beberapa kali menusuk-nusuk, dia berkata, "Sepertinya tidak berhasil" Pikir saya – apa yang engkau maksud dengan ‘sepertinya’?! Pastinya yang dimaksudkan ialah berhasil atau gagal. Dan jika engkau sendiri tidak tahu, lalu siapa?” Kemudian dia berpindah dari lengan ke tangan saya, dan tidak berhasil juga. Kemudian dia mencoba ke lengan yang satunya. Saya merasa seperti balon ditusuk jarum! Dan, oh tidak! Itu bukan pembuluh vena saya, itu sih pembengkakan! Pada akhirnya dia berhasil setelah banyak menusuk-nusuk daging yang tidak perlu. Jelas bagi saya kalau orang itu tidak diperlengkapi untuk melakukan pekerjaannya.
Memperlengkapi (equipping) itu esensinya adalah pelatihan (training). Gampang untuk mengetahui kalau seseorang tidak diperlengkapi. Kalian tidak akan menusukkan jarum sembarangan di lengan seseorang yang sedang mengunjungi gereja kalian; tetapi jika pengerja kalian tidak mendapat pelatihan yang benar bisa saja ini yang akan terjadi. Tindakan mereka akan menyakitkan orang jika ada seorang staf atau pengerja tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan. Semakin seseorang kurang diperlengkapi akan semakin memberi sakit kepada orang lain.
Jika petugas parkir gereja mengarahkan seseorang sehingga terjebak kemacetan, penerima tamu menyambut tanpa senyuman, dan guru sekolah minggu membiarkan anak-anak berlarian sendiri – ini sebagai tanda kurangnya memperlengkapi pekerja. Mereka itu para pengerja yang buruk, mereka merupakan orang-orang yang belum mendapat pelatihan untuk melakukan tugasnya.
Jika saatnya sudah tiba untuk memperlengkapi gereja, baik gereja kecil maupun gereja besar, sesungguhnya ada beberapa hal yang mirip untuk ke duanya. Tetapi juga ada beberapa hal yang spesifik antara gereja kecil dan gereja besar, yang kalau dilakukan, atau tidak dilakukan, akan memberi pengaruh besar.
Pertama-tama kalian harus menyadari bahwa ada suatu alasan mengapa gereja kalian besar. Banyak kemungkinannya – mulai dari lokasi keberadaan sampai ke kepemimpinannya. Karena lebih besar, harapan-harapan juga akan lebih besar, dan pelayanannya akan lebih kompleks, yang jika ada suatu pelatihan untuk memperlengkapi pengerjanya, akan segera memberi perubahan yang nyata. Sepertinya memang agak kurang adil untuk membandingkan gereja kecil dengan gereja besar. Kita sepertinya membandingkan antara puskesmas dengan rumah sakit internasional. Apa yang diharapkan dari hasil pelatihan bagi keduanya akan sangat berbeda. Ya memang begitulah. Kalian bisa saja menganggap bahwa seharusnya gereja kecil maupun besar itu sama saja di hadapan Allah. Dan memang benar. Tetapi gereja yang berjemaat 50 orang dengan gereja 500 orang akan berbeda dalam melakukan fungsinya. Orang yang sudah memsuki pintu gerbangnya akan segera menyadari hal itu.
OK, tidak ada satu pun dari kita yang memimpin gereja yang sudah sempurna. Jika kalian sudah melakukannya, beritahu saya, dan saya akan menuliskan artikel khusus tentang Anda! Kita ada itu karena anugerah semata. Tapi, ijinkan saya berterus-terang di sini, mungkin saja di gereja kecil ada ada suatu anugerah walaupun kurangnya pelatihan pengerja. Tetapi jelas ini bukan anugerah lagi kalau terjadi di gereja besar. Pemimpin gereja dengan 1.000 jemaat harus tahu apa yang sedang kalian kerjakan. Pemimpin gereja dengan 2.000 – 3.000 jemaat kalian harus mampu melatih gereja lain bagaiman cara melatih pengerjanya!
Ini ada beberapa petunjuk dalam melewati proses untuk memperlengkapi pengerja.
Atmosfir atau budaya itu tidak sama dengan informal equipping.
Kami punya manual pelatihan setebal 10 halaman bagaimana melayani sebagai penerima tamu (usher) di 12Stone Church dimana saya menjabat sebagai Executive Pastor. Saya ingat bagaimana setelah memberikan petunjuk itu ke usher baru, tanggapannya sangat mengherankan. Dia mengatakan, "Berapa halaman yang diperlukan untuk menunjukkan kepada saya bagaimana harus memindah kerajang sampah?!" Setelah dia selesai membaca bahannya dan mempraktekkannya, dia tahu bagaimana bisa menjadi seorang usher yang baik, dan bukan sekedar menatap mata orang yang baru datang. Setelah masing-masing usher yang baru melihat-ulang materi-training-nya dan melayani paling tidak satu kali di hari Minggu mereka menerima buku kecil berjudul 5 Things You Can Do to Lead Effectively, oleh Phil Stevenson. Jika untuk melatih seorang usher saja harus dilakukan seperti ini, apa yang bisa kalian lakukan untuk memperlengkapi para pemimpin sekolah minggu, pemimpin kelompok sel, dan team-team pengerja yang lain? Sesuatu yang tidak resmi itu baik dalam membangun hubungan, tetapi lakukan pelatihan untuk memperoleh pelatihan kelas dunia.
Membangun lingkungan untuk memfungsikan equipping
Saya telah belajar begitu banyak dari gereja besar yang memperlengkapi orang-orangnya dengan luarbiasa. Sungguh menyenangkan ada di lingkungan yang demikian. Suatu hembusan angin segar! Tetapi saya juga mengkonsultasi beberapa gereja besar dimana euipping tidak berjalan dengan baik. Itu bukan karena tidak dihargai atau tidak dipandang dengan benar. Suatu kejadian di gereja sangat besar, dimana gembalanya merupakan seorang komunikator yang luarbiasa dan pemimpin berkharisma. Segala sesuatu yang dianggap bernilai di gereja itu hanya terjadi di ruang penyembahan. Tidak ada equipping atau training, karena jika gembalanya tidak melakukan, itu tidak dianggap sesuatu yang cukup penting untuk diikuti. Pengalaman lain yang berbeda terjadi di sebuah gereja yang sangat haus akan training tetapi saat diadakan berlangsung dengan buruk. Itu karena dilakukan dengan terburu-buru dan tidak dipersiapkan dengan baik. Gereja ketiga yang saya konsultasi melakukan equipping dengan baik dengan tetapi dilakukan dengan pendekatan yang sangat mekanis. Itu dilakukan seperti mengadakan seminar dengan perasaan ada di suatu pabrik. Itu diadakan dengan sikap “Lakukan saja trainingnya agar mereka bisa melakukan pekerjaannya dengan benar.” Mereka benar-benar kehilangan hakekat yang sebenarnya dari pelatihan.
Equipping yang baik selalu mengutamakan manusianya. Jika kalian berfokus untuk membantu volunteer menyukai pelayanan mereka dan menemukan arti di dalamnya, mereka akan mendapati pelayanannya akan dikerjakan dengan baik. Kenyataannya, equipping yang disebutkan di Efesus 4 menunjuk kepada "memelihara dan membuat utuh." Itulah yang utama yang dituju dalam equipping, menuju kedewasaan dan pelayanan!
• Pahami perbedaan antara memperlengkapi (equipping) dan mengembangkan (developing).
Ada beberapa hal yang tercampur dan mengaburkan antara equipping dan developing, tetapi jika kalian tidak mengetahui apa perbedaan keduanya kalian akan kehilangan faktor penting dari keduanya.
Equipping itu melatih seseorang untuk bisa melakukan suatu tugas pelayanan khusus. Misalnya menyiapkan pekerja pelayanan anak untuk menuntun seorang anak kepada Kristus, atau menceritakan suatu cerita yang menawan, atau bagaimana mengkomunikasikan kasih antar sesama anak. Equipping ialah menunjukkan kepada penerima tamu bagaimana menyambut seseorang untuk memasuki gereja. Equipping ialah coaching pemimpin kelompok sel untuk kelompok yang dinamis. Equipping ialah spesifik dan sebagian besar didasarkan atas agenda gereja. Itu hal yang bagus. Jika itu adalah Amanat Agung, itu agenda Allah juga!
Developing ada di dimensi yang berbeda. Jika training/equipping itu untuk fungsi pelayanan khusus, developing itu secara umum membantu seseorang menjadi orang yang lebih besar, lebih baik, dan lebih kuat. Men-developing seseorang itu menginvestasikan training kepemimpinan rohani sedemikian rupa sehingga mereka bisa melakukan kehidupan yang lebih baik, bukan sekedar bisa melayani di gereja dengan lebih baik. Mereka akan bisa memimpin di rumah dengan lebih baik, mereka akan lebih cepat berkembang di pekerjaannya, dan memberi sumbangan besar ke komunitas yang lebih luas. Developing itu tidak didasarkan atas agenda gereja, tetapi lebih menekankan pada pertumbuhan pribadi individu. Gereja akan menerima manfaatnya, tetapi itu bukan tujuan utama, tidak seperti equipping untuk pelayanan.
• Perlakukan equipping sebagai proses yang berkelanjutan.
1. Komunikasikan dengan cepat dan jelas hasil yang diinginkan. (Jangan pernah menurunkan standar kalian).
2. Beri banyak pujian dan apresiasi.
3. Tanyakan pendapatnya dan masukan secara umum. Kalian akan memperoleh hasil yang besar saat kalian menginventasikan diri di team kerja yang besar.
4. Sediakan training yang berkelanjutan, tetapi jangan dibuat rumit.
• Review komponen-komponen equipping.
1. Pastikan masing-masing sedang melayani di pelayanan yang benar bagi mereka.
2. Tetapkan hasil spesifik yang diinginkan dari masing-masing pelayanan.
3. Kenali ketrampilan yang dibutuhkan dan kopetensi inti masing-masing pelayanan.
4. Masukkan dalam pertimbangan adanya kerancuan budaya dan filosofi yang ada di gereja kalian.
5. Sediakan materi training yang sesuai.
6. Pakai orang yang berkwalifikasi untuk melakukan training.
7. Sediakan peralatan dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengerja sehingga mereka bisa melakukan pekerjaannya.
Masih ada banyak lagi yang berkenaan dengan seni dan ketrampilan melakukan equipping, tetapi yang di atas itu sudah lebih dari cukup untuk membuat kalian mulai bertindak dan membicarakan lebih lanjut akan topik-topik di gereja kalian. Tetaplah melakukan equipping, ada nilai yang besar di dalamnya . . . dan terusterang, ini bukan sesuatu yang perlu di-negosiasikan lagi untuk memperoleh kesehatan dan pertumbuhan yang berkesinambungan.
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari Equipping the Smaller Church dan Equipping the Larger Church oleh Dan Reiland