31-Mar-2014: Sebagai seseorang yang
telah berkotbah dan mencobaa mengimplementasikan strategi-strategi ,
saya menemukan adanya hal-hal esensial berikut yang perlu agar secara
efektif bisa melaksanakan pelayanan kerajaan secara efektif.
1. Pendoa Syafaat Tingkat-Tinggi – Di kitab Daniel 10-12 dan Efesus 6 kita bisa menemukan kalau ada perwujudan demonik tingkat-tinggi yang disebut dengan penguasa-penguasa yang memerintah seluruh bangsa dan/atau kerajaan. Ini merupakan penguasa-penguasa rangking-tertinggi di bawah Setan yang mengontrol sistem-sistem politik, sekonomi dan sosial dunia melalui ideologi dan carapandang (worldview).
Akibatnya, saya temukan bahwa saat saya mulai memberitakan kerajaan dengan tujuan mengubah budaya selaras dengan standar-standar alkitab maka sesungguhnya kita sedang memasuki peperangan tingkat-tertinggi! Itulah sebabnya Tuhan menuntun saya untuk menghabiskan banyak waktu dalam menggumulinya bersama-sama para pendoa syafaat tingkat-tinggi! Jika kita menggabungkan antara implementasi kerajaan dengan doa efektif yang sepadan kita akan hanya seperti menendang puntung saja! Jika kita memberitakan Keraajaan Allah sesungguhnya kita sedang berurusan dengan sistem-sistem demonik, bukan hanya roh-roh jahat individual dan para orang berdosa saja! Tanpa adanya rencana doa yang tepat dalam menempatkan tujuan implementasi kerajaan akan mengundang bencana dan kegagalan!
HANYA PEMIMPIN YANG SUDAH DIUBAHKAN YANG BISA MENGUBAH BUDAYA - Joseph Mattera Home
30-Mar-2014: 7-Dosa sistemik bisa diubah hanya dengan kekudusan sistemik
Dosa sistemik datang karena dosa yang dilakukan oleh seseorang itu bersifat menular dan menjadi norma banyak orang lain, yang membuat norma di komunitas, kota dan bangsanya.
Kejahatan sistemik hanya bisa digantikan oleh umat percaya individu yang berjalan dalam kekudusan, yang akan mempengaruhi banyak orang lain untuk melakukan hal yang sama. Pada akhirnya mereka akan menciptakan suatu gerakan yang akan menggantikan dan menyingkirkan norma dosa sosial yang ada.
Di masa lalu suatu kebangkitan rohani sementara bisa mengubah moralitas suatu kota dan desa, tetapi perlu mengambil langkah lebih lanjut dengan memberdayakan orang-orang yang sudah ditransformasikan untuk menjadi penjaga-gerbang masyarakat. Kemudian mereka akan membantu mengubah sistem-sistem di puncak yang bisa menciptakan norma baru Ilahi yang bisa bertahan sampai ke generasi-generasi berikutnya.
Kiranya Tuhan membuka mata kita sehingga memiliki gerakan dahsyat transformasi pribadi yang bekerja dengan fokus kuat dalam mentransformasikan masyarakat. Setiap gerakan yang menamakan gerakan Kristen untuk mengubahkan masyarakat tetapi yang berasal dari kedagingan yang belum ditebus akan merusak reputasi gereja sejati, dan yang akan memperpanjang dosa-dosa sistemik mereka yang akan coba ubahkan!
29-Mar-2014: 6-Keserupaan Kristus saja yang bisa mengatasi sistem dunia yang telah jatuh
Tujuan kita hanya bisa digenapkan sepenuhnya jika kita serupa dengan gambaran Kristus (Roma 8:29-30).Karena hanya Yesus yang mampu menang atas dunia (Yoh. 16:30), satu-satunya kesempatan yang kita miliki untuk bisa menghadapi dan menyingkirkan kuasa-kuasa kegelapan yang ada di dunia kegelapan sistem dunia ialah harus mengisinya dengan kuasa dan keperkasaan Tuhan (Ef. 6:10-13)!
Kita boleh saja tahu semua istilah Kristen dan pewahyuan serta hafal ayat-ayat Alkitab tetapi yang pada akhirnya, jika kita tidak serupa Kristus dalam perkataan, tindakan dan karakter, dan jika tidak bergantung pada kuasa Roh Kudus untuk menggenapkan karya transformasi, tidak akan sebanding dengan kekuatan kegelapan!
28-Mar-2014: 5-Hanya mereka yang dekat dengan Tuhan yang akan menerima strategi Ilahi
Dalam rangka mendisiplinkan bangsa-bangsa dan membawa perubahan sistemik ke dunia, kita perlu mengenal secara profetis dan mengikuti tuntunan Tuhan dalam mengubahkan budaya. Komunitas dan budaya itu begitu kompleks sehingga hanya Tuhan yang tahu kemana para pemimpin harus memfokuskan diri agar memberikan hasil terbaik! Akibatnya, itu menuntut para pemimpin untuk dekat dengan Tuhan dan menyediakan waktu yang banyak dengan Dia untuk mendengar suara-Nya sehingga kita hanya akan akan melakukan apa yang Bapa sedang kerjakan dan berkati (Yohanes 5:19)!
27-Mar-2014: 4-Bagaimana bisa mengubah Kota Manusia jika tidak pertama-tama menjadi model Kota Allah dalam hidup sendiri?
Pemimpin
itu memproduksi-ulang esensi siapa mereka di masyarakat: motif mereka, kekuatan
rohaninya, tujuannya, dll. Jadi, bagaimana pemimpin yang hatinya tidak
diubahkan bisa memanifestasikan Kerajaan Allah di komunitasnya jika mereka
tidak menjadi model terlebih dahulu dalam kehidupan pribadi, gereja, bisnis
dan/atau keluarganya? Apapun yang salah-fungsi yang ada di kehidupan di dalam
jiwa kita akan menghasilkan juga derajad yang sama dalam kehidupan orang lain
dan/atau organisasi yang kita pimpin.
26-Mar-2014: 3-Pemimpin Yang Lancang akan melakukan hal yang tidak pernah diminta Tuhan
Pemimpin yang terlalu sering
mengatas-namakan Tuhan akan melibatkan diri dalam proyek-proyek
pembangunan gedung besar dan/atau kampanye-kampanye yang dirangsang
oleh emosi tetapi yang tidak bisa bertahan lama. Mengapa ini gagal
karena pemimpin begitu didorong oleh rasa ingin berhasil yang mereka
percaya kalau keinginan tersebut dari Tuhan meskipun Tuhan sendiri
tidak pernah minta untuk mereka kerjakan! Tuhan tidak ada
berkewajiban untuk memberkati apa yang Dia tidak perintahkan. Akibat
kegagalannya pemimpin seringkali menganggap kalau gereja dan / atau
Tuhanlah yang membuat mereka gagal, dan mereka sakit hati karena itu!
Kesibukan yang didorong oleh kedagingan mereka seringkali menyebabkan
kandasnya apa yang mereka kerjakan, akan memberi dampak ke gereja dan
semua gerakan yang ada; dan ini bisa membuat para umat percaya baru
kecewa!
24-Mar-2014: Salah satu hal paling penting para pemimpin terlibat dengan transformasi sosial perlu berfokus pada transformasi pribadinya. Karena keadaan kejatuhan manusia kita, semua pemimpin harus terus menerus mengalami proses transformasi didalam yang berurusan dengan akar permasalahan mengenai hati, pikiran dan emosi.
Menurut saya, inilah alasannya mengapa Yesus
menyinggung masalah hati yang benar di Matius 5:1-12 sebelum Dia memanggil kita
untuk berfungsi sbagai garam bumi dan terang dunia di Matius 5:13-16! Hanya
pemimpin yang sudah diubahkan saja yang benar-benar bisa mengubah budaya!
Yang saya maksudkan pemimpin yang diubahkan adalah
mereka yang mengijinkan Tuhan terus-menerus menjamah hati mereka, pikiran dan
meosinya sehingga mereka bisa lebih baik lagi dalam merefleksikan keserupaannya
dengan Kristus. Pemimpin yang tidak iubahkan adalah mereka yang umumnya tidak
bisa terjamah oleh Tuhan dalam mengubahkan kehidupan di dalam mereka.
Yang
berikut ini tujuh penyebab mengapa mereka tidak bisa mengubahkan budayanya:
1-Pemimpin yang
hatinya tidak diubahkan akan memimpin berdasarkan ego sendiri
Semua
kita sudah melihat bagaimana para pemimpin yang didorong oleh ambisi kedagingannya,
bukannya untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan mengatakan kalau Dia tidak akan
memberikan atau membagikan kemuliaan-Nya kepada yang lain. Oleh karena itu jika
hati kita belum dipecahkan maka kita akan bekerja untuk kemuliaan sendiri,
bahkan meskipun memakai demi Kerajaan-Nya! Yesus mengatakan kalau hanya lembut
hatinya yang mewarisi Kerajaan Allah. Di Kerajaan Allah menentang orang sombong
dan memberikan anugerah kepada yang rendah-hati.
2-Pemimpin yang tidak
merasa aman akan menghentikan kemajuan para pemimpin baru yang muncul
Mereka
yang tidak berakar di dalam Tuhan sebagai Bapa akan melekatkan identitas mereka
ke prestrasi atau keberhasilan mereka. Pemimpin jenis seperti ini akan selalu
mencoba untuk ada di puncak sebagai seekor anjing yang akan menindas dan
memadamkan bertumbuhnya pemimpin lain karena takut posisi mereka digantikan!
Kunci
untuk transformasi sosial itu harus menciptakan suatu gerakan yang tergantung
pada pembagian atau pemerataan kerja. Pemimpin yang tidak merasa aman itu yang
paling sedikit mau mengkatalisir suatu gerakan karena mereka menjadi leher
botol yang memegang erat-erat titel dan jabatannya dan menolak untuk
mendelegasikannya ke orang lain yang lebih berkarunia!
KOINONIA DAN KEHIDUPAN GEREJA SEHATI (2) – Rick Joyner
23-Mar-2014: Sekarang
kita bisa memahami bahwa memiliki koinonia itusangat esensial bagi kehidupan
Kovenan Baru sejati dan bagi penggenapan Perintah Agung. Di Perjanjian Baru
saat seseorang percaya kepada Kristus, mereka dijadikan murid, bukan sekedar
petobat, dan pemuridan mereka dimulai dengan menjadi ‘ditambahkan ke gereja.’
Ini bukan sekedar ditambahkan sebagai datar anggota gereja. Setiap bagian Tubuh
Kristus Perjanjian Baru dipanggil untuk menjadi bagian tubuh yang berfungsi
dimana mereka terhubung. Mereka punya peran untuk ‘bermain’ dalam kehidupan
tubuh.
Sukar bagi seseorang untuk menemukan
karunia rohani dan pangggilannya kalau hanya ada di kebaktian gereja saja,
sebab sangat kurang tempat untuk bisa berfungsi. Memang kebaktian yang lebih
besar itu bisa merupakan bagian yang penting dalam kehidupan tubuh, tetapi
pembangunan gereja sejati, yang merupakan tempat dimana kehidupan gereja
sesungguhnya, ada di kelompok-kelompok kecil yang lebih kecil.
Banyak pemimpin Krusten yang ditakutkan
akan terjadinya klik-klik di kelompok kecil. Ini bisa saja terjadi, dan
merupakan proses pendewasaan yang akan membuat mereka bertumbuh lebih lagi jika
saja mereka memiliki kepemimpinan yang aman dan sehat. Tubuh manusia kita
terbentuk dengan cara yang seperti ini. Semua sel itu merupaakan sel-sel inti
yang perlu dihubungkan dengan hati atau jantung, dan jan tung sendiri juga
harus terhubung dengan bagian tubuh yang
lain agar tetap hidup.
Jika kita terlalu ditakutkan oleh kelompok
kecil yang akan memisahkan diri, maka kita sesungguhnya kepemimpinan kita itu
belum dewasa atau belum cukup merasa aman dalam Tuhan. Tanpa adanya
kepemimpinan yang berjalan dalam ketakutan, bukannya iman, tidak akan terjadi
koinonia. Tanpa adanya kebebasan yang memampukan beberapa kelompok kecil
memisahkan diri, roh kontrol menjadi terlalu besar bagi lahirnya koinonia yang
otentik. Oleh karena itu kepemimpinan yang aman dan matang sangat krusial dalam
kehidupan gereja.
Semua hubungan itu akan melewati fase-fase
dan tantangan-tantangan sebelum menjadi matang dan stabil. Demikian juga dengan
gereja. Jika kita mengira harus menunggu masalahnya selesai baru mau masuk,
kita tidak akan cocok saat masuk. Proses itu esensial. Semakin kuat, semakin
besar harapan kita berhasil dan koinonia terjadi. Begitu kita masuk lebih dalam
lagi sewaktu masyarakat tercerai-berai, koinonia yang ada di gereja akan
semakin kuat sebagai garis-kehidupan bagi orang banyak dan menjadi harta yang
begitu berharga yang ada di bumi ini. Dan berapapun harga yang kita bayar untuk
memperolehnya, itu sepadan dan ‘sangat murah sekali.
22-Mar-2014: Masa Depan Yang Mulia – Ini menggambarkan aspek paling menyedihkan tentang hangusnya masa depan yang
luarbiasa wanita perkasa (gereja-gereja). Bahkan meskipun mereka itu telah
memperoleh kemenangan dan produktif, imbalan paling besarnya akan mereka
peroleh di beberapa tahun kemudian, jika saja mereka mampu mengatasi penipuan
‘kompromi.’
Gereja-gereja ini sudah memperoleh
pengurapan sebagai pahlawan iman yang memiliki pengurapan begitu luarbiasa.
Musuh tidak mampu menghancurkan mereka di ‘hari siang’ mereka, tetapi hanya
selama ‘malam hari’-lah mereka bisa dikalahkan. Jika para wanita itu tetap saja
tinggal di pos jaganya, musuh tidak akan punya jalan masuk atau tidak punya
kesempatan untuk mengghancurkan mereka. Namun sayang, tangisan itu hanya
bertahan semalam satu malam, tetapi sukacita akan datang bersamaan dengan fajar
menyingsing.
Semua benteng-benteng musuh itu dirancang
untuk mengaburkan pengenalan kita akan Allah dan pikiran-Nya serta jalan-jalan-Nya
dengan cara mengecilkan hati, depresi, dan rasa kasihan diri. Saat visi kita
sudah terganggu, jalan-jalan alternatif akan diperkenalkan yang sepertinya bisa
embawa kita ke destiny yang kita rindukan, tetapi yang bukan ‘pikiran dan
jalan-jalan’ Tuhan. Kita tidak harus sedikitpun memberikan komitmen kita
terhadap Tuhan dan perjalanan kita bersama Dia – bahkan meskipun ada tawaran atau
alasan yang mulia.
Melalui analogi profetik ini, wanita
tersebut kehilangan kasih mula-mulanya dan mengkompromikan kesuciannya untuk
mengikuti kepemimpinan laki-laki yang sepertinya bisa membuat lebih berbuah dan
produktif. Kenyataannya, keputusan yang diambil dibayar dengan hidupnya.
Pertempuran kita itu di jiwa manusia dimana pikiran, kehendak, dan emosi berada.
Senjata peperangan kita itu memiliki kekuatan Ilahi ... Firman Allah yang tepat
dengan Roh Kebenaran.
‘karena
senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang
diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan
benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu
yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.
Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,’ 2 Korintus
10:4-5
Dengan iman DAN ketaatanlah kita akan
mewarisi janji-janji besar yang syah bagi kita. Hari terbesar Gereja Yesus
Kristus itu sudah ada di depan kita. Kewarisan kita yang penuh dimiliki sedang
dipulihkan menjadi segar dan yang akan melepaskan anugerah terbesar Tuhan
seperti yang belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, Tuhan Yesus ...
datanglah!
21-Mar-2014: Belajar dari Masa Lalu (3) – Seringkali, dengan mengikuti jalan ini sepertinya bisa memberi hasil dengan cepat dan menarik banyak orang dengan sedikit hambatan rohani. Namun setelah semuanya dilakukan pada akhirnya kematian dan tanpa-buah.
Bileam mengajar Balak untuk merusak umat
yang tidak bisa dikutuk dengan menggoda mereka untuk bercampur dengan perempuan
Moab untuk melakukan perjinahan rohani. Itulah tujuan ‘kompromi’ itu, seperti
yang ditunjukkan di penglihatan Bob. Musuh tidak bisa memenangkan ‘perempuan
perkasa’ gagah berani dalam pertempuran, oleh karena itu harapan untuk menang
ialah dengan merusak mereka dengan godaan roh dunia.
‘Kita
tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu,
apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.’ 1 Korintus 2:12
Jika ‘perempuan’ tetap tinggal di ikatan
melekatnya yang telah ditetapkan, seperti apa yang memang sejak semula menjadi
tanggung-jawab mereka, mereka akan berbuah dan produktif. Tetapi karena mereka
mengijinkan ‘kompromi’ menipu mereka, hidup mereka berakhir dan anak-anak
mereka ditinggalkan dan dipelihara sebagai anak yatim tanpa ada pengawasan.
Tuhan merindukan para perempuan (gereja) agar loyal ke Suaminya dan berbuah
melimpah – menghasilkan keturunan untuk memuliakan Tuhan.
Kompromi akan selalu membawa kita memasuki
hubungan salah. Konsesi akan membawa ke kematian, sementara ketaatan akan
membawa pertobatan, doa-doa yang dijawab, dan kemenangan. Bahkan meskipun ‘di
jam-jam malam/kekelaman’ yang sepertinya panjang dan kadang-kadang merasa sendiri
dan kesepian, kompromi bisa menggoda untuk membawa pergi dari tempat dan
keadaan yang demikian, yang merupakan tanggung-jawab, dan memasuki hubungan tidak
syah, yang membawa ke kematian kita.
Dengan kesimpulan itu Bob meninggalkan
gunung itu, sadar akan potensi kompromi yang menghancurkan.
20-Mar-2014: Belajar dari Masa Lalu (2) – Tuhan itu Suami Gereja, dan setiap hubungan dengan manusia yang merampas hak posisi Tuhan sebagai Mempelai Pria dipandang sebagai perjinahan rohani. Roh kompromi akan selalu mencoba mempengaruhi kovenan umat Tuhan agar melepaskan kewarisan yang telah dijanjikan untuk digantikan dengan hubungan palsu yang sepertinya lebih sesuai.
Itulah ajaran Bileam yang pada akhirnya
membawa Israel masuk ke penghukuman Allah. Bileam tidak mampu mengutuk Israel,
oleh karena itu dia mempengaruhi mereka untuk mengkompromikan kovenan mereka
dengan pembauran bersama Balak dan bangsa Moab.
‘dan
Musa berkata kepada mereka: "Kamu biarkankah semua perempuan hidup?
Bukankah
perempuan-perempuan ini, atas nasihat Bileam, menjadi sebabnya orang Israel
berubah setia terhadap TUHAN dalam hal Peor, sehingga tulah turun ke antara
umat TUHAN. Maka sekarang bunuhlah semua laki-laki di antara anak-anak mereka,
dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu
bunuh. Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh
dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu.’
Bilangan 31:15-18
Peringatan bagi kita ialah pemisahan dan
kemurnian sambil taat menanti-nanti akan penyatuan dengan Tuhan Yesus. Nasihat
‘kompromi’-lah, berapapun harganya, yang akan membawa kita menjauh dari posisi
tersebut,.
‘Jalan Bileam’ itu tindakan serakah
seseorang yang digambarkan sebagai ‘upahan,’ yang motif utamanya untuk
mmperdagangkan karunia Ilahi mereka.
‘Oleh
karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka,
lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk
perbuatan-perbuatan yang jahat.’ 2 Petrus 2:15
‘Pengajaran Bileam’ ialah pengajaran
pelayanan konseling mata-duitan Gereja yang dilakukan meninggalkan atau
melakukan pemisahan Ilahi dan karakter mulia, demi menyesuaikan dengan dunia.
‘Tetapi Aku mempunyai beberapa
keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran
Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel,
supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.’ Wahyu 2:14
19-Mar-2014: Belajar dari Masa Lalu (1) –
Bukannya ada di rumah memelihara
keluarganya, ‘para perempuan’ (gereja-gereja dan gerakan-gerakan) membiarkan ‘kompromi’
menipu untuk melalukan hubungan tidak syah. Ada waktu-waktu dan musim-musim
yang cocok untuk tujuan Tuhan. Dan ada waktunya untuk melayani Tuhan dan
menjagai domba-domba. Kita ada di musim untuk berfokus dan memperlengkapi Tubuh
Kristus untuk melakukan pekerjaan pelayanannya.
Dalam penglihatan simbolis Bob, ‘para
perempuan’ itu meninggalkan tempat tugasnya dan mengembara melakukan hubungan
yang kacau dengan roh dunia, yang membuat mereka dikalahkan. Kadang-kadang
hal-hal yang sepertinya tidak kelihatan menghasilkan buah di mata alami tetapi
sesungguhnya memberikan buah di dunia roh. Itulah sebabnya mengapa mata kita
harus berfokus ke dunia yang kekal daripada yang alami. Kalau tidak, akan
terbuka pintu kompromi. ‘Lihatlah, Aku
akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah
dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak
bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu. Dan anak-anaknya akan
Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan
hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut
perbuatannya.’ Wahyu 2:22-23
18-Mar-2014: Matinya Kompromi – Di penglihatan Bob ada kecemburuan dan kemarahan kudus di hati karena kerusakan yang dilakukan oleh ‘kompromi.’ Dia tahu kalau kompromi telah menghancurkan dan satu-satunya senjata untuk ini sama dengan yang Tuhan Yesus pakai dalam kofrontasinya dengan roh ini – firman Tuhan.
Firman yang hidup itu kuat seperti pedang
yang menusuk hati musuh. ‘Sebab firman
Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia
menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.’ Ibrani 4:12-13
Dengan penemuannya ini Bob dengan
percaya-diri berjalan ke ‘kompromi’ dan menghunus pedang firman Allah di tangan
dan membenamkannya masuk ke jantung si ‘kompromi.’ Si ‘kompromilah’ yang
menyebabkan kematian para ‘wanita pejuang perkasa’ (gereja). Otoritas Firman
Allah saat ini ditaruh di tangan kita untuk menghancurkan kehidupan roh yang
mengancam ini.
Oleh anugerah, Tuhan sedang melepaskan ke
generasi ini hikmat dan otoritas yang dibutuhkan untuk bisa mengenali dan
mengalahkan musuh besar Gereja. Kemenangan ini dijamin jika saja kita taat
melakukan suara Tuhan dan melakukan kehendak Bapa. Kesetiaan untuk melekat
dengan Firman Tuhan akan selalu membawa kematian bagi roh kompromi ini.
17-Mar-2014: Bekerja Siang Hari, Istirahat Malam hari (2) – ‘Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.’ Markus 7:6-8
‘Tetapi
Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan
murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya
pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.’ 1 Timotius 4:1-2
Meskipun atribut-atribut dan banyak
kemenangan yang ditunjukkan dan diperoleh wanita tersebut, keperkasaanya
tidaklah sebanding dengan ‘kompromi.’ Kompromi akan selalu menghancurkan para
pahlawan yang paling hebat sekalipun.
Samson itu pria yang paling diurapi di
jamannya; tokh adanya kompromi di area kecil kehidupannya membuat dia membayar
dengan banyak kemenangan yang akan dia peroleh melalui pengurapannya jika saja dia
tetap setia. Merupakan anugerah besar Tuhan yang memulihkan Samson di akhir
hidupnya yang mengijinkan dia memeperoleh kemenangan terakhir yang harus dibayar
dengaan kematiannya. Meskipun begitu, sepertinya akan banyak lebih besar
kesaksian yang bisa diberikan seandainya saja dia tetap setia sampai akhir,
tanpa memberi kesempatan pada kompromi.
Tidak terbayangkan pada mulanya, ini sama
beraninya dengan yang dipakai musuh dalam mewujudkan keinginan sehingga mencoba
menjebak Tuhan dengan roh kompromi saat di awal pelayanan-Nya di muka bumi. Apa
yang ditawarkan saat itu sepertinya selaras dengan maksud diutus-Nya Tuhan ke
bumi, tetapi yang dibangun di atas dasar kejahatan dengan harapan bisa
memberikan apa yang baik. Setan menawarkan kerajaan dunia kepada Tuhan melalui
aliansi tidak kudus dan mengkompromikan rencana Tuhan.
Kerajaan harus dimenangkan, tetapi dengan
cara yang ditetapkan Tuhan dengan apa yang telah dinyatakan dalam Firman-Nya.
‘Kompromi’ akan mengatakan kalau bisa membawa kita sampai ke tujuan yang telah
didestinykan bagi kita dengan cara yang sepertinya bijaksana dan menyenangkan,
tetapi yang pada akhirnya berujung dengan kehancuran, ‘Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.’
Amsal 14:12
16-Mar-2014: Bekerja Siang Hari, Istirahat Malam hari (1) – Secara profetis dikenal ‘waktu’ dan ‘musim’. Ada waktu untuk menabur, dan waktu menuai; waktu untuk bekerja, dan waktu untuk istirahat. ‘Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;’ Pengkhotbah 3:1-3.
Gereja tidak efisien mengenali musim-musim
ini. Akibatnya, kita telanjang di mata roh dunia ini dan pada akhirnya
mengkompromikan standar-standar kita saat tidak mau menyesuaikan diri dengan mengalir
bersama Roh Kudus. Sepertinya ada ada pemikiran yang baik secara manusiawi
tetapi yang akan berakhir pada kehancuran.
‘Kita
harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan
datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.’
Yohanes 9:4
Secara rohani siang itu waktu yang cocok
untuk bekerja – malam tidak. Ini merupakan cara yang umum untuk melepaskan
terang rohani ke
generasi yang gelap. Sementara ada siang,
itu merupakan waktu untuk bekerja.
Dalam penglihatannya Bob melihat Gereja
yang digambarkan sebagai wanita yang mulia / bangsawan yang telah melakukan
peperangan dengan gagah berani saat di siang hari. Tetapi yang menjadi lemah
dan tidak sabar untuk mau menunggu Mempelai Pria, dan yang akhirnya mengembara
di waktu malam dan memasuki pergaulan bebas.
Karena mereka itu begitu letih
menanti-nanti Mempelainya untuk menggenapkan janji-janji-Nya, kemudian tanpa
dengan bijak mereka menggabungkan diri dengan pria (yang menggambarkan roh
dunia ini atau pemikiran manusiawi), yang pada mulanya kelihatan baik dan
bermanfaat, tetapi dengan hati yang jahat. Tindakan yang mereka lakukan ini membawa
mereka ke pembataian rohani di saat kurang waspada. ‘Apa yang membawa mereka mengambil
keputusan yang tidak bijaksana tersebut?’ Ini gambaran alegoris realita rohani.
Dalam penglihatan itu Bob akhirnya meninggalkan kuburan tersebut, yang
sesungguhnya menggambarkan monumen kemenangan musuh. Sebelum Bob melakukan
sesuatu, ada seseorang dengan ‘suara lembut’ yang menghampirinya. Orang ini berbicara
dengan Bob seperti seorang salesman profesional. Dia menjelaskan dengan
gamblang, dengan memakai bahasa manusia, dan yang bisa dengan mudah menipu
orang dengan kepintarannya ini. Tidak diragukan inilah cara setan mendekati
Tuhan Yesus saat di pencobaan padang gurun.
Sewaktu Bob minta identitas orang ini, dia
memperkenalkan diri sebagai ‘kompromi.’ ‘Kompromi’-lah yang bertanggung-jawab
atas kematian wanita perkasa di penglihatan Bob. Mereka telah mengkompromikan
apa yang genuine, asli, dengan yang palsu. Mereka telah mengganti Firman Allah
yang diwahyukan dengan tradisi-tradisi manusia.
15-Mar-2014: Kuburan Pahlawan – Di penglihatan Bob Jones dia melihat banyak gerakan rohani yang digambarkan sebagai wanita perkasa yang meskipun sudah banyak memenangkan pertempuran, tokh juga dikalahkan dengan telak. Dia dibawa ke kuburan pasukan Allah yang telah ditewaskan itu. Jelaslah, kehidupan mereka diambil secara prematur tanpa mereka mampu sepenuhnya menggenapkan destiny, dan Bob punya misi bagaimana menemukan penyebab sehingga hal tersebut terjadi.
Gereja-gereja, wanita-wanita, yang
ditunjukkan dalam pewahyuan Bob pada mulanya begitu sangat diurapi. Mereka
memenangkan banyak pertempuran sebagai Mempelai Kristus. Bahkan meskipun para
‘wanita’ tersebut merupakan prajurit yang luarbiasa, ada sesuatu yang
menyedihakn sedang terjadi, yang menjerat dan menenggelamkan mereka. Bagaimana
suatu pasukan yang begitu perkasa bisa berakhir dengan tragis dan dikuburkan
seperti yang ditunjukkan ke Bob itu?
Ini akibat tanpa menyadari merangkul ‘roh
kompromi’, yang menggantikan Roh Kudus dengan roh yang ada di dunia ini. Apa
yang musuh tidak bisa menangkan dalam pertempuran berhadap-hadapan akan dengan
gampang mereka peroleh melalui jerat yang menipu ini.
Ini sesungguhnya strategi yang sama yang
dipakai Biliam untuk menentang Israel. Saat dia tidak berhasil mengutuk umat
pilihan Allah, dia menyerah. Apa yang dia tidak bisa peroleh dengan konfrontasi
langsung akan dengan mudah dimenangkan melalui batu-sandungan dan jerat-jerat kompromi.
Kita saat sekarang perlu menerangi strategi
musuh ini dengan harapan bisa memperkuat Gereja dengan roh hikmat dan wahyu
sehingga kewarisan kita tidak hilang di generasi ini. Perjanjian Baru
mengingatkan kita akan strategi roh jahat Bileam ini, baik di kitab Yudas
maupun Wahyu. Ini pertempuran yang harus kita pelajari dan menangkan.
14-Mar-2014: Roh Kompromi - Salah satu pembicaraan terkahir yang saya dan Bob Jones lakukan ialah kebutuhan besar untuk tetap di kebenaran Firman Tuhan dan mengurangi kompromi rohani. Bob itu orang yang jelas tetap ada dalam kebenaran apa yang dia percayai dan memberitakan Injil profetik dengan berani, tanpa mau kompromi dengan politik. Saya tuliskan devosi ini didasarkan atas pewahyuan yang dia miliki dan pemahaman yang kami kumpulkan dari pembicaran mengenai hal tersebut. Saya percaya ini merupakan pesan yang sangat relevan sekarang ini.
Jelaslah bangsa
ini (Amerika) dan Gereja saat ini sedang melewati goncangan besar. Secara alami
pertanyaan pertama kita ialah untyk memahami tujuan Roh Kudus saat sekarang
ini. Hal apa saja yang perlu kita tangkap dalam masa ujian dan pencobaan ini?
Sewaktu saya
menanyakan hal ini saya diingatkan adanya sebuah artikel yang Bob Jones dan
saya tulis beberapa tahun lalu. Banyak pelayanan kita yang dipusatkan untuk
bisa memahami gerakan utama Roh untuk menemukan apa yang bisa dilakukan dengan
benar dan apa yang menyebabkan kejatuhan banyak orang.
Menurut Ibrani 13:7,
kita harus mempelajari dan merenungkan kehidupan para bapa rohani kita dan
memperhatikan dengan seksama perbuatan mereka. Kita diingatkan untuk mencontoh
iman mereka karena Yesus Kristus itu tidak berubah kemarin, hari ini, dan
selama-lamanya (Ibrani 13:7-8). Jika kita menemui Tuhan dengan persyaratan sama
seperti para bapa kita, maka Tuhan akan melakukan melalui kita sama seperti
Tuhan lakukan melalui mereka, dan lebih lagi.
Banyak kwalitas mulia yang bisa diteladani
melalui orang-orang yang sudah mendahului kita. Mereka itu para pionir dan
perintis yang membuat jejak bagi kita untuk menikmati banyak manfaat rohani
yang bisa kita pegang. Tetapi kita juga belajar dari sejarah kalau setiap
revival yang pernah terjadi itu telah kehilangan atau tidak menggenapkan mandat
yang semula diberikan.
Dengan mempelajari revival-revival
tersebut bisa menemukan prinsip hakekat roh jahat yang ditugaskan untuk mematikannya.
Roh jahat ini dinamakan ‘roh kompromi.’
Kita percaya bahwa bagian goncangan yang terjadi dipakai untuk
menjelaskan jerat yang merusak sehingga Roh Kudus bisa memberikan kemampuan kepada
kita untuk terus-menerus bertahan di waktu-waktu mendatang.
13-Mar-2014: Jadi, bagimana
kita bisa mempromosikan, memberitakan koinonia di kehidupan gereja?
Pertama-tama dan paling penting kita harus mencari hadirat Tuhan di atas
segalanya. Bait Allah yang begitu mulia pun tidak ada artinya jika Tuhan tidak ada
di dalamnya. Kemudian kita perlu mengejar persekutuan, tidak sekedar menunggu.
Barnabas harus pergi dan menemukan Paulus. Kemudian mereka perlu menemukan
tempat yang tepat sebelum bisa diutus ke panggilan utama mereka.
Di hari-hari itu yang mereka lakukan
itu suatu upaya tertinggi mereka. Pasti membutuhkan waktu berbulan-bulan bagi
Barnabas untuk melakukan perjalanan ke Tarsus dan kembali lagi ke Antiokia.
Hari ini sulit menemukan mereka yang yang mau berkendara lebih dari 30 menit ke
gereja. Apa yang menjadikan sesuatu itu harta, karena sesuatu itu jarang,
langka, dan sulit diperoleh. Koinonia itu salah satu harta terbesar yang bisa
kita peroleh di kehidupan ini. Ini memang tidak murah atau mudah untuk
ditemukan, tetapi akan ditemukan oleh mereka yang cukup menghargainya, dan yang
tidak menyerah untuk mengejarnya. Kota yang Tuhan sedang bangun, yang dicari
oleh Abraham dan semua orang-orang kudus, dibangun di atas dasar Yesus dengan
koinonia.
Mencari hadirat Tuhan itu jauh lebih
penting daripada mencari berkat-berkat-Nya, yang saat ini begitu ditekankan di
pengajaran di gereja. Tuhan akan memberkati banyak hal meskipun Dia tidak
tinggal di dalamnya. Saat Yesus mengatakan bahwa dimanapun ada dua tiga orang
berkumpul dalam nama-Nya Dia akan hadir (Mat. 18:20), kata ‘berkumpul’ bukan
berarti ada di suatu ruang bersama-sama. Itu menunjukkan ke suatu keadaan
dimana mereka sudah ‘dikumpulkan atau dirakit bersama’ seperti bagian-bagian
sepeda yang telah disatukan. Itulah mengapa kita diminta untuk tidak
‘menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita’ (Ibrani 10:25). Ini
bukan hanya sebagai peringatan agar kita tidak menjauhkan diri dari
kebaktian-kebaktian di gereja tetapi juga dirakit bersama sebagaimana
seharusnya.
Untuk membangun sebuah gereja dimana
benar-benar ada kehidupan gereja, koinonia, kita harus melakukan hal-hal yang
dengan sengaja mempersatukan jemaat. Ini bisa termasuk kelompok-kelompok kecil,
persekutuan makan malam gereja, perjalan misi, dan berbagai macam kegiatan
lainnya. Meskipun begitu, pertemuan yang benar-benar membawa ke koinonia akan
memusatkan kehadiran Tuhan. Semua kegiatan bisa dilakukan untuk ini, tetapi
kalau sekedar berkumpul saja agar ada kegiatan atau kesibukan, ini bisa segera
berhenti.
Di setiap pengejaran rohani kita
harus senantiasa ingat prinsip ini: Antara tempat atau saat kita menerima
janji-janji Allah dengan tanah perjanjian, atau penggenapan janji-janji Allah,
selalu terbentang padang gurun yang keadaannya berlawanan dengan apa yang dijanjikan.
Di padang gurun ini tempat untuk mempersiapkan kita memasuki tanah perjanjian.
Jangan tergoncang saat kita mulai mengejar koinonia ternyata sepertinya terjadi
tantangan-tantangan yang bermunculan di mana-mana. Kalau ini terjadi
sesungguhnya sekedar tanda bahwa kita memang adadi jalan yang benar.
12-Mar-2014: Mengapa
koinonia begitu penting saat kita membicarakan Komisi / Mandat Agung? Salah
satu alasan mengapa kita gagal menggenapkan Komisi Agung karena kecenderungan pelayanan
kita untuk menjadikan orang bertobat, bukan menjadikannya murid. Komisi Agung
ialah menjadikan murid. Jika murid tidak dijadikan maka kita gagal melakukan
Amanat Agung kita.
Definisi smurid
itu dengan jelas telah ditetapkan Tuhan. Murid sejati itu sekarang ini jarang
ditemukan di antara orang Kristen. Salah satu alasannya karena pemuridan sejati
tidaklah mungkin terjadi tanpa koinonia. Seperti yang kita baca di 1 Yoh 1:7, ‘Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama
seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan (koinonia) seorang
dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada
segala dosa.’
Firman ini
menjelaskan bahwa kita tidak bisa hidup dalam terang tanpa memiliki koinonia. Ini
juga esensial untuk pembersihan kita. Saya sering bercanda tetapi mengandung
kebenaran bahwa gampangnya kita tidak bisa dewasa dalam Kristus dengan cara
yang kita tempuh tanpa mengalami frustrasi dan kejengkelan yang ada dalam
kehidupan gereja. Semua frustrasi dan kejengkelan, luka-luka dan kekecewaan,
itu merupakan bagian kecil dari pengalaman-pengalaman yang esensial bagi
pertumbuhan rohani kita. Tentunya jauh lebih positif untuk mengalami koinonia
daripada yang negatif, tetapi tantangan-tantangan tersebut yang akan membantu perkembangan
dan pertumbuhan kita.
Apa kehidupan ideal
suatu gereja ataukah menolak gereja keduanya akan menjauhkan kita dari jalan kehidupan.
Kehidupan gereja sejati, koinonia, merupakan hal paling indah yang bisa kita
alami tetapi juga merupakan hal yang paling sulit, seperti halnya persekutuan
sejati yang lain, termasuk pernikahan.
Seperti yang
Tuhan ajarkan di Perumpaan Seorang Penabur, banyak orang yang akan meninggalkan
saat terjadi ujian. Banyak orang yang meninggalkan gereja, dan juga yang saat
ini banyak meninggalkan pernikahannya saat ada ujian. Kita tidak akan pernah
lulus ujian dengan cara berhenti atau menghindar.
Perpecahan
dalam pernikahan itu dikaitkan perpecahan dalam kehidupan gereja, dan
sebaliknya. Hal sama yang bisa menyembuhkan yang satu juga akan bisa
menyembuhkan yang satunya. Salib itu tiang yang tegak, vertikal, yang menggambarkan
hubungan kita dengan Tuhan dan yang horizontal, yang menggambarkan hubungan
kita dengan sesama. Satu hal yang membuat kita memikul salib kita artinya kita
harus memiliki keduanya, baik yang vertikal maupun yang horizontal, dalam hidup
kita. Tentunya, hubungan kita dengan Tuhan akan menutupi hubungan kita dengan
sesama dan harus selalu dijaga sebagai yang utama. Dan jika kita mengalami hal
ini, kita juga akan memiliki yang kedua, yang horizontal. Seperti yang
dituliskan oleh Yohanes , kita tidak bisa mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan
jika kita tidak mengasihi saudara kita yang bisa kita lihat (1 Yoh. 4:20-21).
11-Mar-2014: Oleh karena itu mengapa lebih dari 50% orang Kristen tidak lagi melibatkan diri dalam kehidupan gereja lokal. Pertama-tama, bentuk kehidupan gereja modern yang ada jauh dari kehidupan gereja lokal yang seharusnya ada. Banyak orang telah meninggalkan gereja karena terlukai atau dikecewakan. Yang lain meninggalkan gereja karena bosan, tidak lagi menemukan kehadiran Tuhan maupun koinonia yang benar-benar sangat didambakan oleh setiap orang Kristen. Memisahkan diri karena terlukai dan kecewa maupun kebosanan dan kekosongan tidak akan terjadi jika ada koinonia sejati. Kehidupan gereja harus berubah jika kita ingin kehidupan sejati yang seharusnya itu kembali ke gereja.
Banyak sekali,
bahkan mungkin hampir semua gereja besar itu dibangun oleh pelayanan satu
orang. Orang tersebut bisa saja guru atau pengkotbah hebat, dan memang bagus
bisa melihat begitu banyak yang lapar bisa dikenyangkan, tetapi jika sesuatu
terjadi dengan orang kunci, pelayanan yang dibangun dan orang-orang yang telah
terhimpun akan menyusut dengan meninggalkan sisa sedikit. Jika kita ingin
pekerjaan kita tetap, semua yang kita bangun haruslah dibangun di atas Kristus.
Bahkan hamba-hamba-Nya yang paling baikpun tidak akan bisa menggantikan Yesus.
Prinsip
theologi yang dinamakan ‘prinsip yang disebut pertamakali’ pada dasarnya
menyatakan bahwa prinsip fondasi suatu pokok atau bahasan dibangun di atas apa
yang pertama kali disebutkan di Alkitab. Tetapi permasalahan bukan sekedar ini
sebab ini prinsip, bukan hukum. Tetapi seringkali prinsip ini benar. Oleh
karena itu, kehidupan gereja banyak yang bisa kita pahami dengan cara
mempelajari gereja abad-pertama, atau gereja mula-mula. Memang kita sekarang ini
gereja abad-21, bukan gereja abad-1, tetapi fondasi kehidupan gereja seperti
yang seharusnya itu diletakkan di abad-1. Gereja itu dibangun pertama kali di
atas dasar orang-orang Kristen yang bertemu di Bait Allah untuk mendengarkan
pengajaran para rasul. Kemudian mereka bertemu di ‘rumah-rumah’ dalam
kelompok-kelompok kecil. Kita juga membutuhkan kedua hal tersebut agar memiliki
kehidupan gereja yang sehat dimana bisa terjadi koinonia.
10-Mar-2014: Koinonia itu esensial bagi kehidupan gereja sejati dan merupakan demonstrasi keKristenan sejati. Meskipun begitu, koinonia akan menjadi berhala jika kita mencarinya lebih dari mencari Tuhan. Kita bisa saja memiliki persekutuan luarbiasa dan menunjukkan unity hebat tetapi tidak akan memiliki koinonia tanpa menjadikan Tuhan sebagai pusat dan tujuan kesatuan kita. Kita harus bertumbuh dalam segala hal ke arah Kristus, bukan ke koinonia. Koinonia itu sebagai hasil kelompok yang dihubungkan dengan Tuhan. Tanpa dihubungkan dengan Dia, itu sesungguhnya tidak akan terjadi. Koinonia yang ada bisa saja memudar sewaktu devosi persekutuan dan kesatuan khsusus mulai menutupi atau mengalahkan devosi kita kepada Tuhan.
Seperti yang seringkali
orang katakan, ‘Hal yang utama ialah menjadikan yang utama itu utama.’ Yang
utama ialah kita semua bertumbuh semakin dekat kepada Tuhan. Meskipun begitu,
seperti yang dipesankan di 1 Yohanes 1:7,
‘Tetapi jika kita hidup di dalam terang
sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan (koinonia) seorang
dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada
segala dosa.’
Jika kita
benar-benar berjalan dalam terang, kita akan memiliki koinonia. Kita tidak bisa benar-benar tepat tersambung,
terhubung dengan Kepala tanpa terhubung dengan benar ke Tubuh-Nya. Jika kita benar-benar terhubung tepat dengan
Kepala, kita akan diberi pengalaman koinonia.
09-Mar-2014: Ini merupakan kehidupan gereja yang kaya, saling memenuhi dan menggairahkan. Kita tidak sabar untuk terus merindukan kebersamaan tersebut. Ini merupakan koinonia alkitabiah. Saya bersama gereja rumah tersebut hanya berlangsung dua tahun kemudian dikirim ke luar. Mekipun begitu, sampai hari ini, saat saya melihat mereka-mereka yang ada di gereja tersebut, saya merasakan adanya ikatan yang khusus bersama mereka.
Saat saya pindah
ke tempat lain saya segera mencari banyak gereja rumah yang ada di sana. Sekali
lagi, saya menemukan suatu ikatan yang ada di para anggota seperti yang pernah
saya alami sebelumnya bahkan lebih lagi. Saya menjadi anggota banyak gereja dan
persekutuan dan mengunjungi serta berbicara tanpa bisa dihitung lagi. Banyak
yang telah melakukan unity dan felloship yang luarbiasa, tetapi kehidupan
gereja – koinonia, cara yang Tuhan inginkan seharusnya sebagai kehidupan gereja
– sangat jarang.
Seperti yang
disebutkan di 1 Korintus 10-11, koinonia ini sesuatu yang vital untuk kesehatan
dan keberhasilan kehidupan kekristenan. Itu harus dipulihkan kembali bagi
gereja agar bisa menggenapkan sampai ke tujuan utamanya. Kita tidak akan pernah
mencapainya dengan sekedar menghadiri kebaktian-kebaktian dua kali seminggu, dan
sekedar duduk melihat belakang kepala orang lain. Pelayanan yang umumnya ada di
gereja seperti ini bermanfaat untuk pengajaran, penyampaian visi, penyembahan
bersama, dll. tetapi tidak akan pernah mengalami koinonia tanpa membangun
kehidupan gereja di kelompok-kelompok kecil. Ini masalah sangat penting.
Ada dua kata
Yunani di Perjanjian Baru yang sering diterjemahkan dengan ‘gereja.’ Yang satu ‘koninoia’,
yang berbicara tentang ikatan khusus orang-orang kudus yang ada dalam suatu
hubungan. Yang kedua ‘ekklesia’, yang berbicara tentang tatanan, struktur, dan
pemerintahan gereja. Kita harus memliki keduanya agar menjadi gereja yang
seharusnya dan mengalami persekutuan yang seperti Tuhan inginkan.
Kita bisa saja memiliki orang-orang yang terbaik yang diatur dengan
paling baik dengan memiliki rencana terbaik dan perhatian terbaik dengan usaha
terbaik tetapi tidak memperoleh koinonia. Apa yang membuat koinonia terjadi itu
kehadiran Tuhan. Tuhanlah yang menjadi perekat ikatan yang ada di antara kita.
Tidak ada yan bisa menggantikan. Seperti yang dituliskan di Mazmur 133, saat
minyak dicurahan di atas Kepala dan turun ke tubuhlah maka unity akan terjadi.
08-Mar-2014: Kasih itu yang mendasari kita untuk bisa menjadikan murid. Jika saya tidak merasakan adanya kasih khusus ke seseorang, saya tidak akan mencoba menjadikan dia murid. Menurut saya Tuhan akan memakai orang untuk untuk tugas itu. Demikian juga untuk menjadikan murid suatu bangsa atau bangsa-bangsa.
Saya tidak akan pergi ke suatu bangsa
hanya karena ada undangan. Saya hanya pergi setelah Tuhan memberi kasih yang
spesial bagi bangsa tersebut serta sesuatu yang bisa diberikan kepada mereka.
Jika saya mulai merasa ditarik ke suatu bangsa, saya mulai mempelajari
budayanya, sejarahnya, dll. Tetapi tetap saya tidak pergi sampai merasa Tuhan
telah memberikan suatu pesan yang bisa membantu mereka, dan meninggalkan buah
yang akan tetap.
Saat Kristen baru saya begitu terkagum
dengan Tuhan sehingga saya terus-menerus pergi ke setiap kebaktian yang saya
anggap bisa mengajar saya lebih lagi tentang Dia. Selama dua tahun pertama
kekristenan mungkin saya mengikuti rata-rata lima kebaktian setiap minggunya.
Saya begitu mengharap adanya guru atau pembicara khusus lebih daripada mengharapkan
hari Natal. Dan saya jarang dikecewakan. Ini membawa saya ke gereja rumah. Saya
lahir baru dan dibaptis Roh Kudus di gereja rumah. Kebaktiannya begitu kaya
yang membuat saya terus datang. Dari sinilah saya mengalami apa yang dinamakan
‘koinonia’ itu.
Koinonia itu kata Yunani yang seringkali diterjemahkan dengan
‘fellowship’ atau ‘communion’ . Sesungguhnya keduanya tidak tepat untuk kata
itu. Koinonia itu merupakan ikatan bersama memasuki suatu unit atau kesatuan
sedemikian rupa sehingga tidak mungkin untuk dipisahkan kembali. Kehidupan gereja
sejati itu didasarkan pada ikatan (bond) yang begitu kuat, tetapi ini bisa berubah
menjadi belenggu (bondage) jika tidak dibangun dan didasarkan pada Kristus.
Jika dibangun di atas Kristus sebagai Kepala akan menjadi hubungan yang
mengikat, yang di bumi ini tidak ada yang menyamainya.
07-Mar-2014: #7 Penuaian Lompatan-Kwantum – Demontrasi
lebih lanjut mengenai lompatan kwantum yang terjadi di ‘musim mendadak,’
terjadi di kisah Chinese bamboo. Ini merupakan kayu berharga yang ditanam di
beberapa tempat di China. Tahun pertama, petani membajak ladangnya dan
menyiapkan tanahnya untuk benih bambu. Kemudian dengan hati-hati dia menggali
lubang-lubang kecil untuk menanam benihnya. Dia menyiraminya, memberinya pupuk
dan menyianginya, dengan hati-hati memeliharanya dan memperhatikan tanah dimana
tanaman itu bertumbuh. Di akhir tahun pertama, saat dia mengamati perkembangan
pertumbuahan tanamannya, dia tidak melihat apa-apa – tidak ada tanda-tanda
kehidupan, tidak ada yang muncul dari tanah, tidak ada apa-apa.
Di tahun kedua, dia menyirami, menyiangi, memberi
pupuk dan memelihara ladangnya, tetapi sekali lagi, di akhir tahun itu tidak
terjadi apa-apa. Di akhir tahun ketiga musim pertumbuhan, mulai muncul keluar sesuatu
dari bawah tanah. Hanya sekitar tiga inci saja setelah tiga tahun, rata-rata
satu inci setiap tahun. Tidak terlalu mengesankan. Di akhir tahun keempat,
ukuran tanaman menjadi lebih dari satu kaki tingginya.
Tetapi di tahun kelima, bambu bertumbuh melesat dalam
empat bulan. Selama empat bulan itu, bambu yang dipelihara dengan kasih oleh
petani itu mendadak menjadi 90 sampai 100 kaki tingginya. Ada waktu selama tiga
hari bambu sepertinya hanya bertumbuh tiga inci setiap harinya. Mendadak
setelah itu, tetapi bagi Allah ini bukan mendadak, bambu melesat. Sekarang kita
ada di lompatan kwantum ‘musim mendadak,’ dimana kita akan melihat hal-hal yang
sudah kita doakan, deklarasikan, mengutip Firmankan, menubuatkan dan melakukan
peperangan rohani, secara mendadak akan terjadi!
Sekaranglah waktunya. Kita tidak bisa dikecil-hatikan
atau dikecewakan oleh tahun-tahun yang telah kita lewati saat kita melihat
‘tanaman’ doa dan janji sepertinya tidak memberikan hasil sesuai dengan
jerih-payah kita. Karena tiba-tiba, ‘bam’! terjadi pertumbuhan yang pesat,
penggenapan dan penuaian ada di tangan. Sekaranglah waktu untuk mengalami kuasa kwantum kerajaan
Allah. Mujizat, tanda heran dan ajaib itu bagian kita sewaktu kita melepaskan
keterbatasan dan bangkit ke potensi kita dalam Kristus Yesus. Kemuliaan kwantum
sedang mendekat.
06-Mar-2014: #6 Penyediaan Lompatan-Kwantum– Di awal tahun ini ibu mertua saya bermimpi sesuatu yang mendemonstrasikan penyediaan lompatan kwantum. Di mimpinya dia melihat suaminya, Bill Hamon, dan beberapa pemimpin pelayanan kami melayani banyak orang. Setelah itu mereka mau melayani orang-orang lapar, sama seperti saat kisah Yesus memberi makan limaribu orang laki-laki. Sewaktu mereka mencari-cari hanya menemukan beberapa potong roti yang tidaklah mungkin memenuhi kebutuhan mereka.
Hamon memecah sepotong roti dan memberikannya ke salah
satu orang di kerumunan tersebut. Sewaktu dia memberikan itu, roti yang disobek
itu tiba-tiba utuh kembali. Saat orang yang menerima roti itu memecah roti yang
di tangannya, segera setelah dia memberikan potongan satunya ke orang lain, roti
yang sudah diptong itu utuh kembali.
Demikian terus terjadi, roti yang sudah
dipotong-potong itu kembali utuh meskipun sudah memberi makan kerumunan orang
banyak. Dan ada sisa sekeranjang penuh melimpah.
Ini merupakan roti kwantum. Sewaktu kita memberi dan
membagikan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, kita akan melihat
demonstrasi mujizat penyediaan pelipat-gandaan. Dari sedikit yang kita miliki
menjadi melimpah. Tuhan memindahkan kita dari ‘kekurangan’ ke ‘kelimpahan’
dengan lompatan raksasa.
Sewaktu kita menaburkan benih keuangan, kita harus
mengharapkan terjadinya lompatan kwantum yang masuk ke keuangan kita. Kita
sudah mendengar mujizat keuangan dimana hutang seseorang tiba-tiba dibatalkan,
property terjual, ditandatanganinya kontrak-kontrak baru. Ekspansi, berkat dan
kemakmuran memasuki kehidupan banyak orang.
Sekaranglah saat terjadinya manifestasi upah nabi.
Wanita Sunamit di 2 Rj. 4 menyediakan tempat di rumahnya untuk nabi dobel-porsi
Elisa. Elisa mewakili suara Allah bagi hidup janda tersebut, kota dan
negerinya. Sewaktu dia menyediakan tempat bagi suara Allah di rumahnya, itu
menjadi tempat mujizat baginya. Karena kemurahan hatinya dan kerinduannya untuk
menerima suara Allah, dia menerima upah nabi, mujizat yang dia butuhkan yang
tidak bisa dibeli oleh uang.
Setelah bertahun-tahun mandul, ‘bam’! Dia punya anak.
Beberapa tahun kemudian, dia membutuhkan mujizat lain sewaktu anaknya mendadak meninggal.
Dia membawa anak itu dan membaringkan di tempat tidur di kamar yang dia memang
sediakan untuk nabi yang menyampaiakan suara Allah. Saat Elisa datang, dia
menghadapi roh kematian di anak itu, dan ‘bam’! Anak itu mengalami lompatan
kwantum, keluar dari kematian masuk ke kehidupan kembali. Sekali lagi, di 2 Rj.
8, setelah kehilangan tanah dan rumahnya, saat mentaati nabi dan pergi ke
tempat lain selama tujuh tahun saat terjadi kelaparan, orang Sunamit itu
mengalami ‘bam’! lompatan kwantum berikutnya dan semua yang telah hilang segera
dipulihkan.
05-Mar-2014: #5 Membangun Lompatan-Kwantum – Tuhan telah menetapkan kita untuk musim lompatan kwantum kegerakan Roh Allah memasuki kebangunan besar. Tidak cukup kalau hanya sekali-sekali terjadi revival di sana sini. Kalau dalam istilah penyakit kita mengenal istilah ‘epidemi’ itu artinya ‘memberi dampak ke banyak orang di waktu bersamaan, menyebar dari satu orang ke orang lain di suatu lokasi yang tadinya tidak lazim, penyebaran cepat atau peningkatan yang membuatnya menyebar luas.’ Saat ini dalam kita butuh revival spiritual yang bersifat epidemi.
Ingat, dalam lompatan kwantum elektron-elektron
membangun atau menghimpun enersi dan menjadi elektorn yang ‘gelisah’ atau
‘tergairahkan.’ Para ilmuan sesungguhnya merujuk ke hal yang demikian ini.
Tuhan sedang melepaskan mujizat supra-alami dan perkenanan ke umat-Nya sehingga
menjadi tergairahkan kembali. Ada suatu momentum yang membangun atau menghimpun
Roh. Kita butuh mengatur hati untuk mengambil seluruh keterbatasan Allah yang
tanpa batas itu di tahun ini.
Saya mendengar Tuhan mengatakan kalau kita telah masuk
ke masa tiga tahun dimana Dia akan menjadikan Diri-Nya nyata dengan cara-cara
yang spektakuler. Tujuannya ialah agar Dia bisa memulihkan harapan ke gereja
kembali sehingga gereja bisa memulihkan harapan dunia.
Roma 15:13 memberdayakan kita dengan
kata-kata, ‘Semoga Allah, sumber
pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam
iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam
pengharapan.’ Kita akan menjumpai Allah pengharapan dalam cara dan kuasa
baru di musim baru ini.
04-Mar-2014: #4 Kuasa Lompatan Kwantum –Para murid juga mengalami kuasa dan pengurapan lompatan kwantum serupa pada Hari Pentakosta. Sepuluh hari mencari Tuhan setelah Yesus terangkat ke sorga – ‘bam’! Ruang dimana mereka berada dipenuhi dengan suara angin keras dan mereka semua dibaptis dengan Roh Kudus dan api. Mereka diberi kuasa dari tempat tinggi untuk keluar dan melakukan mujizat, mengusir roh jahat dan memberitakan injil kerajaan dengan berani. Seketika mereka ditransformasikan.
Ini serupa tetapi jauh lebih besar dibandingkan dengan
apa yang terjadi saat Elisa menerima jubah dua bagian dari Elia. Sebelum hal
itu Elisa tidak pernah melakukan satu mujizat pun ... kemudian ‘bam’! Sejak
saat itu dia mendemonstrasikan kuasa transformasi kemanapun dia pergi. Dia
mengalami lompatan kwantum pengurapan dan kuasa Allah.
Di musim sekarang ini umat Allah seharusnya berteriak
seperti Elisa lakukan, ‘Biarlah kiranya
aku mendapat dua bagian dari rohmu.’ (2 Rj. 2:9). Menjawab ini Tuhan
sedang memberikan ke umat-Nya jubah baru untuk hari baru. Ini jubah porsi-dobel,
seperti angka 14 dari tahun 2014itu merupakan angka dobel-porsi. Tetapi kita harus
menyadari kalau kita telah menerima yang jauh lebih berkuasa dibandingkan
dengan jubah Elia yang diberikan ke Elisa.
Kita sedang melangkah ke waktu perkenanan sorga dimana
tanda heran, ajaib, dan mujizat akan menjajdi tersebar luas, bukan hanya di
dalam gereja tetapi juga di duniakerja, sewaktu umat percaya mulai dibangunkan
dan bangkit memasuki kuasa transformasi Allah yang ada di dalam mereka.
Di awal ini saya bermimpi dimana sewaktu saya
mengganti minyak pelumas kendaraan membaca tulisan, ‘Ganti minyak pelumasmu.
Itu akan mengubah hidupmu!’ Saya percaya ini yang Tuhan ingin katakan ke
gereja-Nya. Mazmur 92:11 berkata, ‘aku
dituangi dengan minyak baru.’ Ada minyak pengurapan yang segar dan baru
bagi mereka yang mau mendesak masuk ke hadirat dan janji-janji-Nya di tahun
ini.
03-Mar-2014: #3 Kerajaan Kwantum – Di kwantum mekanik, para ilmuan menemukan ada dua alam realita. Yang satu disebut alam waktu sekarang, kehidupan yang saat ini kita hidupi. Yang kedua adalah alam dimana segala sesuatu dimungkinkan. Ini digambarkan sebagai suatu realita dimana ada kemungkinan yang tanpa-batas dan potensi yang tanpa-batas. Sewaktu para ilmuan mempelajari alam kwantum ini, mereka menyimpulkan kalau dunia dimana kita hidup ini, dan semua kemanusiaan itu, bukan saja tidak terjadi secara kebetulan tetapi seharusnya ada Perancang atau Pencipta. Mereka takjub menemukan kalau di level kwantum, setiap atom itu memiliki ‘tanda-tangan,’ seakan-akan Sang Pencipta menuliskan, ‘Saya yang membuat ini.’
Ini menunjukkan kalau para ilmuan melihat suatu
realita alam yang Yesus sebutkan kerajaan Allah. Segala sesuatu yang Yesus
lakukan itu mendemonstrasikan alam kwantum kerajaan Allah. Setiap kali Dia
menyembuhkan seseorang dari sakit-penyakit, Dia mendemonstrasikan alam
kemungkinan tanpa-batas ini. Saat Dia berjalan di atas air, Dia sedang
mendemonstrasikan kalau keberadaan alam yang sekarang ini ditundukkan oleh alam
supra-alami. Saat Dia mengalami transfigurasi atau perubahan wujud, Dia sedang
memanifestasikan alam kerajaan kemuliaan kwantum yang tidak nampak di
tengah-tengah alam dunia. Segala sesuatu yang Dia demonstrasikan di kerajaan
Allah itu sesungguhnya saat ini ada di antara kita – suatu alam supra-alami
dimana segala sesuatu mungkin.
Di Kisah 8 kita melihat bagaimmana Filipus mengalami
alam kwantum dan melakukan lompatan kwantum. Begitu dia selesai membaptis
sida-sida Etiopia, segera – ‘bam’!, dia berpindah dari satu lokasi ke lokasi
lain, dari tengah-tangah gurun mendadak ke tengah-tengah kota Asdod. Dia
memasuki alam kwantum kemungkinan tanpa-batas dan mendemonstrasikan kuasa tanpa-batas
kerajaan Allah.
02-Mar-2014: #2 Kebebasan Lompatan Kwantum - Inilah yang terjadi saat kita berjumpa dengan Yesus
– ‘bam’! Segala sesuatunya berubah. Seperti orang Israel yang keluar dari Mesir
setelah Paskah, ‘bam’! Satu menit yang lalu mereka sebagai budk, di menit
berikutnya mereka mendeklarasikan kemerdekaanya.
Angka 14 dikaitkan dengan konsep Paskah karena
dirayakan pada hari-14 bulan pertama Ibrani. Jadi saat kita berjumpa Yesus
Domba Paskah kita, ‘bam’! Perbudakan seumur hidup, ikatan, ketagihan, ketakutan
dan dosa dihancurkan salam sesaat. Kita membuat lompatan kwantum dari kerajaan
kegelapan masuk ke kerajaan Anak Allah, kerajaan terang. Ini akan merupakan
tahun lompatan kwantum kebebasan sewaktu umat Tuhan mengalami dan memiliki
kuasa salib untuk melompat ke level yang baru.
Di suatu saat bisa saaja kita sakit; dan mendadak kita
sembuh. Suatu saat kita bisa saja terikat oleh kegelapan dan penindasan;
kemudian terang kasih Allah menjadikan kita bebas, penuh sukacita, penuh
terang. Suatu saat kita miskin tanpa ada sesuatu yang menghasilkan, kemudian
‘bam’! Tuhan membalikkan keadaan, membebaskan perkenanan Ilahi-Nya dan membuka
pintu-pintu baru kesempatan dan berkat.
Sekarang ini tahun umat Allah untuk membangun
kegairahan dan enersi melalui iman mereka, memimpikan impian-impian yang lebih
besar, dan berdoa dalam Roh Kudus – melompat dari kemuliaan ke kemuliaan, dari
iman ke iman, dan dari kekuatan ke kekuatan. Ini bisa menjadi peningkatan
eksponensial bagi tubuh Kristus.
01-Mar-2014: #1 Pengantar - Di awal tahun ini saya mecari Tuhan untuk memahami musim di mana kita sedang ada, dan sekarang adalah ‘tahun lompatan kwantum.’ Memang kata ‘kwantum’ sudah pernah saya mendengarnya tetapi tidak tahu makna sepenuhnya yang berkaitan dengan kerinduan Tuhan akan apa yang harus dilakukan melalui gereja-Nya. Kamus Webster mendefisikan sebagai ‘perubahan atau peningkatan yang mendadak dan berarti / penting; sesuatu yang mendadak, spektakuler dan sangat penting, kemajuan mendadak yang sangat berarti ... terobosan.’ Wow! Apa kita siap untuk ini?
Pencarian lebih lanjut saya temukan kalau dalam ilmu
pengetahuan kwantum, lompatan kwantum itu digambarkan sebagai suatu gerakan
yang tiba-tiba saat sebuah elektron yang ada dalam tingkat enersi radiasi
tertentu ke tingkat level radiasi tanpa melalui transisi atau perpindahan yang
mulus atau perlahan-lahan, tidak ada transisi antara. Sebuah elektron akan
menghimpun enersi dan menjadi ‘tergairahkan,’ lalu tiba-tiba saja meloncat atau
melompat ke level lintasan atom yang berikutnya. Saat ini terjadi akan
terpancarkan photon yang berupa sinar. Berpindah dari titik A ke titik B tanpa
melalui antara. Begitu telah melakukan lompatan, elektron akan menemukan tempat
kestabilan, kemudian mulai menghimpun enersi kembali untuk sekali lagi
melakukan lompatan ke level yang berikutnya. Di saat ada lompatan kwantum, ‘bam’! Segalanya akan berubah. Ini merupakan
‘musim yang mendadak atau tiba-tiba’ yang dipenuhi oleh sinar, enersi dan
kuasa yang akan mendefinis-ulang keadaan kita baik yang sekarang maupun
yang akan datang.
Disadur bebas dan ditulis oleh Iskak Hutomo untuk Kesatuan Tubuh Kristus