Saat Roh Kudus memulai suatu proses restorasi, Dia telah menempatkan
kita dalam suatu musim baru dengan pewahyuan baru dan kehidupan baru:
anggur baru. Sebagian besar kita sudah terbiasa dengan Matius 9:17,
'Begitu pula anggur yang
baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika
demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan
kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam
kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah
kedua-duanya.'
Dalam
rangka agar terisi dengan anggur baru restorasi, kita membutuhkan
kirbat/kantong baru. Kata Yunani untuk 'baru' ialah 'neos', yang
berarti sesuatu yang baru secara sama sekali belum pernah dilihat.
Tetapi kata itu bukanlah kata yang dipakai di ayat tersebut. Kata
yang dipakai ialah 'kainos', yang berarti sesuatu yang telah
diperbaharui atau dijadikan baru – sesuatu yang dipulihkan.
Di
proses restorasi Tuhan mengambil apa yang sudah ada dan membawanyaa
ke tempat baru sehingga Dia bisa mencurahkan kedalamnya apa yang
sesungguhnya Dia rindukan untuk diberikan bagi kita. Untuk menjadikan
suatu kirbat atau kantong menjadi baru, Tuhan merendam kirbat-lama di
air dan menggosoknya dalam rendaman minyak. Penggosokkan di minyak
itu merupakan bagian proses untuk menjadikan kita lentur. Hal-hal
yang keras itu dihilangkan dengan minyak yang Tuhan gosokkan kepada
kita. Minyak itu juga mengandung pengurapan. Begitu kita ijinkan Roh
Kudus membawa kita melewati proses penggosokkan, kita hanya menjadi
lebih lentur sehingga kitaa bisa menangani semua apa yang Tuhan rindu
untuk dicurahkan masuk ke dalam diri kita, tetapi juga kita akan
dijadikan mampu mencurahkan keluar dengan takaran yang lebih besar.