Jumat, 02 Desember 2011

Devosi - November 2011

2-Des-2011 Hari-44: JESUS DIBAPTIS     Home

Mat. 3 - Yohanes Pembaptis membaptiskan orang sehingga mereka bisa mengenali perubahan proses berpikirnya. Beberapa denominasi tertentu, seperti Baptis, mengikuti cara yang sama. Yohanes Pembaptis membantu orang mengubah cara-pikirnya dan bergerak maju dengan cara tertentu.Ini merupakan baptisan sempurna, dan tidak ada yang salah dengan pesannya. Tetapi jika orang-orang tidak juga bergerak maju melewati baptisan tersebut, mereka akan tetap tinggal di padang gurun kehidupan rohaninya. Hari ini banyak kegerakan Ilahi yang tetap tinggal di padang gurun baptisan ini. Kalian belum keluar dari padang gurun kalian. Kalian menginginkan kehidupan lebih baik seperti yang ditunjukkan. Kalian menginginkan hatinurani yang bersih dalam bertindak dan berpikir, tidak seperti yang selama ini kalian miliki. Tetapi itu belum terwujud.

Tidak ada yang salah dengan baptisan Yohanes, itu merupakan cara yang bagus. Orang-orang datang didorong untuk memperoleh perubahan. Yesus sendiri pergi untuk mendapatkan itu dan terhubung dengan jalan yang menuju ke dimensi berikut yang harus kita masuki. Yesus pergi dan mendapatkan kegerakan ini. Satu-satunya cara agar kita bisa ikut serta dalam kegerakan TUHAN ialah terhubung dengan kegerakan besar yang sedang Dia kerjakan. Satu-satunya cara kita memperoleh masa depan kita yang ada 'di sana' ialah dengan keluar dari tempat kita yang sekarang untuk memasuki padang gurun berikutnya, mencelupkan diri di dalamnya, dan mengijinkan sesuatu yang baru terjadi.
Saat Yesus menghubungkan diri dan dibaptis, sorga terbuka. Sesuatu yang telah Bapa rancangkan digenapkan. Ini penting. Kalian harus mencermati apa yang telah digenapkan di setiap padang gurunmu. Inilah cara bagaimana 'kepenuhan' itu menjadi realita. Ada hal-hal tertentu yang akan digenapkan dalam musim padang gurun tertentu yang akan membawa kita memasuki musim Pentakosta yang ada di depan. Yesaya bernubuat di suatu musim. Yohanes Pembaptis menubuatkan di musim berikutnya. Dan kita bisa berkata, “Saya bisa keluar dari musim ini. Ada sesuatu yang datang!”

1-Des-2011 Hari-43: PERTOBATAN PUNYA TIGA DIMENSI    Home
Rom. 8 – Kita masih berfokus dengan padang gurun. Pertobatan itu bagian penting dalam pengalaman padang gurun. Mari kita miliki pemahaman baru untuk pertobatan.
Mari kita perhatikan apa saja yang terjadi saat kita menerima suatu pesan di padang gurun kita. Jangan terus bergerak maju melewati padang gurun tanpa tahu mengapa kalian ada di padang gurun dan apa yang sedang diujikan bagi kalian. Yohanes memberitakan suatu pesan tertentu di padang gurun. Itulah mengapa dia dinamakan Pembaptis. Dia memberitakan pertobatan. 'Bertobat' berarti 'mengubah cara pikir kalian'. Jika kita mengubah pikiran kita artinya kita membutuhkan tanah baru.
Pertobatan punya tiga dimensi. Pertama, pertobatan memerlukan perubahan inteletuil. Cara pikir kita harus berubah. Kalian harus berkat, “Saya percaya ini dengan cara pikir yang berbeda. Sekarang ada paradigma lain. Saya harus pilih.” Kalian melihat teori yang disajikan dan kalian harus membuat keputusan kalau teori itu memang benar. Kalian mengerti di intelek kalian kalau yang sedang kalian dengarkan itu merupakan arah yang benar bagi hidup kalian. Kita harus ingat “keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah(Rm. 8:7).
Tingkatan berikut pertobatan terjadi saat dengan tiba-tiba seluruh emosi kalian membuang hal-hal lama yang kalian selama ini percayai dan pegang, yang berbeda dengan paradigma baru tersebut. Ini yang biasanya membuat banyak orang tidak pernah bertobat. Emosi kita tetap terikat erat dengan apa yang ada di masa lalu, terikat dengan cara kita bertindak, dengan apa dan siapa kita telah bekerja. Itulah sebabnya mengapa kita menerima masalah-masalah selama ini. Tanpa mengijinkan Tuhan menyentuh dan mengubah emosi kalian, sesungguhnya kalian tidak benar-benar bertobat. Roh kita akan tetap dalam keadaan gelisah dan menjengkelkan. Kita akan selalu hidup dengan memakai ukuran emosi yang membuat kita terhalang melihat dengan jelas masa depan kita. Emosi kalian harus disembuhkan dari masa lalu dan berubah untuk masa depan.
Komponen ketiga pertobatan ialah harus ada tindakan-kehendak. Ini yang akan menghasilkan realita pertobatan. Yohanes Pembaptis menarik orang-orang ke padang gurun. Status dan latar-belakang mereka tidak menjadi masalah. Kekayaan atau kemiskinan tidak dipersoalkan. Kita bisa melihat masyarakat umum datang. Para prajurit datang. Mereka semua tidak lupa akan Taurat, tetapi mereka tidak punya realita untuk melakukan Firman. Hampir semua kebangunan rohani mengambil ciri pertobatan padang gurun ini karena kita sudah begitu jauh dari realita Firman. Kita sedang menerima Firman dengan berkata, “Ya Tuhan, bagaimana kita bisa hanyut begitu jauh dari Firman?”


30-Nov-2011 Hari-42: INGAT AKAN PERKATAAN NUBUATAN    Home

Yes. 40, 61, 62 – Selalu ingat akan perkataan nubuatan di saat kalian bergerak melewati padang gurun! Yohanes Pembaptis menjadi transisi akan otoritasnya di suatu musim, untuk dibawa ke Mesias. Nubuatan di Yesaya 40 menunjukkan transisi ini. Suatu musim di padang gurun menubuatkan: “Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya.” (Yes. 40:1–2). Seringkali nubuatan itu menyatakan berakhirnya sesuatu yang lama dan dimulainya sesuatu yang baru. Di suatu tempat padang gurun Yesaya benubuat:

“kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya.”
Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."
Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" — Yesaya 40:2–6
Di tempat padang gurunmu akan ada nubuatan untuk menyatakan penggenapan rencana TUHAN dalam hidup kalian dan di dunia dimana kita hidup. Sekarang mari kita lihat bagian lain dari nubuatan Yesaya. Baca semua yang ada dari Yesaya 40 sampai Yesaya 62, maka kalian akan memahami konsep sepenuhnya apa yang akan terjadi di waktu-waktu yang akan datang untuk mewujudkan rencana Bapa di bumi ini. Kabar baik sedang datang! Bagian-bagian firman mengatakan bahwa kita akan mendesak maju padang gurun kita untuk memanifestasikan kabar baik.
Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran",
"tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh,
tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi. — Yesaya 61:1–4


29-Nov-2011 Hari-41: DI PADANG-GURUN YESUS MENGAJAR KERENDAHAN-HATI SEJATI    Home
Hari ini saya ingin kita merenungkan tentang tingkatan baru kerendahan-hati. Kerendahan-hati Yesus itu tidak tidak ada yang membandingi. Deklarasikan kerendahan-hati kalian sampai ke tingkatan baru, di setiap situasi kehidupan!
Satu-satunya cara untuk bisa membuat terobosan dalam setiap perhentian yang ada di padang-gurun agar mencapai destiny ialah dengan tetap menjagai kerendahan-hati. Menjadi rendah-hati bukan berarti gemetar ketakutan di depan musuh. Menjadi rendah-hati artinya menyandarkan diri pada orang lain. Kalian membungkukkan diri sehingga tidak meninggikan diri di atas pemikiran kalian. Kalian lepaskan dalih-dalih manusiawi kalian, dan mau mendengar instruksi orang lain. Untuk menjadi seorang murid kalian harus bisa diajar. Kalian harus tidak lagi percaya kalau kalian tahu semuanya, atau kalian menjadi apatis untuk berubah. Merendahkan diri artinya kalian merelakan diri melewati padang gurun: tempat-tempat berbatu-karang, kering dan banyak bahaya. Dengan kata lain, jika kalian tetap rendah, kepala kalian tetap dalam keadaan terlindung sehingga bisa mendengar bagaimana cara bergerak maju. Kalian akan tahu apa harus ke kanan atau ke kiri.
Kapan pun kalian ada di padang gurun, kalian harus merendahkan diri sampai datang firman untuk menuntun kalian keluar. Harus ada pewahyuan yang kalian terima yang akan menuntun dari satu tempat ke tempat berikutnya. Di tempat-tempat padang gurun akan ada Firman yang diberikan. Ketika kita menerima dan memegang serta mentaati teguran atau koreksi dari firman yang kita peroleh, kita akan mengalami kemenangan dan otoritas. Ini merupakan prinsip alkitabiah. Firman akan datang kepada kalian sehingga kalian bisa tinggal di padang gurun kalian, dan tidak bisa atau tidak mau bergerak ke tempat, sampai kalian menegakkan otoritas untuk masa depan kalian.

28-Nov-2011 Hari-40: YESUS TELADAN TERBAIK DI PADANG-GURUN    Home
Luk. 4 – Sekarang kita akan berfokus pada pengalaman Yesus di padang gurun. Kita harus melihat padang gurun seperti yang Yesus lakukan. Deklarasikan kalau cara pikir kalian hari ini akan diperbaharui!
Jika kita mengikuti contoh Yesus kita akan selalu berkemenangan untuk masuk dan melewati musim yang berikut. Yesus bergerak melewati perhentian-perhentian di padang gurun-Nya. Untuk melakukan itu Dia harus bertahan dan melawan terus-menerus selama 40 hari. Belum pernah terjadi suara musuh begitu membombardir seseorang di bumi. Siapa pun bergantung pada keseimbangan selama konfrontasi dan peperangan selama empatpuluh hari di padang gurun ini.
Kunci kemenangan Yeshua ialah karena penundukkan diri-Nya. Saat Dia masuk ke padang gurun, Dia segera menundukkan diri-Nya kepada Allah Bapa. Dari penundukkan diri ini Dia mampu menahan dan melawan musuh: melawan anggapan-anggapan, melawan kesombongan, melawan keinginan mata, dan melawan janji-janji kehebatan.
Kita harus menundukkan diri di tengah-tengah ujian kita. 'Menundukkan diri' berarti 'berdiri di bawah'. 'Melawan' berarti 'berdiri menentang'. Saat kita menundukkan diri kita akan memperoleh kekuatan di bawah apa, atau siapa, kita berdiri. Kemudian kita dapat melawan dengan kekuatan dan otoritas yang mengalir memasuki setiap kedalaman keberadaan / hakekat kita. Roh manusia kita akan dipenuhi oleh roh atau Roh kepada siapa kita menundukkan diri. Dari kekuatan dan manifestasi roh itu kita melawan. Yesus telah memasuki padang belantara dengan Roh yang telah diam di atas-Nya saat Dia menundukkan diri dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
Di saat kita berhenti melawan maka roh manusia kita akan diserbu suatu atmosfir rohani yang membuat kita tertekan. Setan akan menghadang kalian di setiap front, dan memakai setiap taktik, untuk menggagalkan apa yang teah diberikan kepada kalian. Tujuan musuh ialah memastikan kalian tidak berhasil. Bukan saja kita harus melipat-ganda, tetapi juga memperluas wilayah kita, baik secara rohani maupun fisik.
Setiap tahapan ekspansi dalam hidup kalian itu memiliki padang-padang gurunnya. Hampir semua kita berpikir, “Jika saja saya bisa melewati satu padang gurun, saya akan memenangkan semua peperangan.” Setiap tahapan ekspansi memiliki padang gurun dimana kalian harus belajar berperang. Kalian harus selalu mengijinkan Roh TUHAN untuk memberi penilaian di setiap tahapanya.


27-Nov-2011 Hari-39: IMAN ITU BERKEMBANG DAN BERTAMBAH    Home

Mz. 78, Yes. 63:17, 26:13, Ams. 9:10, 14:15, Mz. 25, 1Tim. 1:18 – Hari ini kita akan merenungkan iman. Deklarasikan kalau hari ini kalian sedang bergerak ke tingkatan iman yang baru! Deklarasikan mujizat-mujizat akan mulai terjadi!

Iman itu dikaitkan dengan suatu obyek. TUHAN yang hidup dan kudus, yang telah mengirimkan Putra-Nya sebagai cerminan sempurna untuk kita percayai, sesuai dengan yang dinubuatkan para nabi dan Firman yang telah ditulis. Kita tidak mencari TUHAN hanya sebagai informasi; kita mencari TUHAN untuk bisa memberi respon dan berhubungan dengan Dia. TUHAN itu tidak akan pernah menjadi penting jika kita tidak menjadikan Dia sebagai yang terpenting dalam hidup kita.
Iman itu tidak sama dengan percaya. Iman ialah kepekaan, pemahaman, keterlibatan, dan pelekatan. Kita bisa menambahkan pemahaman pada obyek iman kita, atau sebaliknya, kita bisa menghambat rencana-Nya dan kehilangan apa yang sudah ditetapkan untuk kita peroleh. Contoh untuk ini ialah generasi yang tinggal di Mesir (Mz. 78:14–32; Yes. 63:17). Iman itu menyangkut kesetiaan, kesabaran untuk menunggu, menerima apa yang belum disingkapkan, dan tantangan (Yes. 26:13). Iman itu didahului dengan rasa kagum, atau takut, – permulaan hikmat (Ams. 9:10). Tanpa iman kita tidak akan berkenan kepada TUHAN.
Iman itu seperti angka-angka kombinasi yang ada di gembok. Kita punya banyak janji, tetapi tanpa bisa mengkombinasikan dan mencampurkan janji-janji tersebut dengan iman, kita tidak dapat membuka jalan untuk memasuki janji-janji tersebut. Setiap iman kita timbul, kita menambah satu rahasia, sama seperti menemukan satu angka kombinasi yang diperlukan untuk membuka gembok angka. Rahasia TUHAN itu ada bersama mereka yang takut dan menghormati-Nya dalam penyembahan. Mazmur 25:12–15 mengatakan: Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. Mataku tetap terarah kepada TUHAN, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jaring.
Setiap hari kita harus belajar melihat mujizat-mujizat yang terjadi dalam hidup kita. Banyak petunjuk-arah di jalan yang kita lewati. Dengan iman petunjuk-arah itu akan berpendar dan membuat jalan kita terang. Petunjuk-petunjuk ini seperti petunjuk-petunjuk jalan yang mengarahkan kita di lingkungan yang gelap. Karena “iman timbul,” kita harus membuka mata kita ke arah mana kita berjalan (Ams. 14:15).
Iman kita dikaitkan dengan penundukkan-diri kemauan kita. Kita harus belajar bagaimana membiarkan kehendak-Nya yang terjadi. Kehendak kita akan menentang iman kita. Sebelum keinginanmu terpenuhi kalian tidak akan bisa dipuaskan. Iman kita itu bukan hanya kepedulian kita tetapi juga kepedulian Dia. Hanya dalam terang Dia kita bisa melihat terang.
Dengan Firman-Nya kita punya kuasa mengalahkan muslihat musuh. Musim ini musim supra-alami! Saya seorang pendoa dan suka berkumpul dengan orang-orang lain untuk berdoa. Setiap kali kami bertemu untuk doa bersama, kami membicarakan apa yang Tuhan katakan dan nubuatkan dari sorga selama minggu berjalan. Kemudian kami berdoa. Kami melihat dan berperang berdasarkan pewahyuan ini. Kitab 1 Timotius 1:18 memberi menunjukkan kita, “sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu ... engkau memperjuangkan perjuangan yang baik.”
Dalam melakukan peperangan umat TUHAN harus meninggalkan cara-cara agamawi dan cara alami mereka, dan mampu memasuki alam supra-alami dengan persenjataan yang terasah. Sekarang ini musim membuka tanah baru, waktu bagi kita untuk menambah dan meningkatkan visi-visi baru. Agar kalian bisa tahu tindakan apa yang diperlukan untuk melakukan terobosan, kalian harus mau mengulurkan tangan ke tempat yang gelap dan masuk ke alam sorgawi. Kalian akan menjamah TUHAN dengan cara baru. Jamahan ilahi ini seperti terang yang menghubungkan suatu dunia dengan dunia ini. Kalian menjadi tongkat terang-Nya TUHAN. Tuhan akan memberi kalian kekuatan dengan menyentuhmu dengan tangan-Nya. Dia akan melepaskan pedang pewahyuan-Nya, yang akan memampukan kamu untuk berperang. Setiap kekuatan kegelapan, kejahatan, tidak akan bisa bersembunyi lagi jika terang-Nya menyerbu alam bumi dan menyinari roh kalian dengan pewahyuan. Pewahyuan menghasilkan iman, dan iman itu yang memenangkan.


26-Nov-2011 Hari-38: PERCAYALAH ALKITAB ITU FIRMAN TUHAN    Home


Rm. 10, Ibr. 4 – Kita melanjutkan fokus pada percaya kita. Mari kita pakai fondasi ini untuk kita bergerak maju tanpa keraguan. Saya sering ditanya, “Apa yang engkau percayai?

Inilah secara singkat sistem-percaya (belief system) saya: Di Ibrani 4:12 dituliskan, “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” Roma 10:17 menuliskan,Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Oleh karena itu saya yakin iman itu datang dari pendengaran dan pendengaran Firman TUHAN. Jadi bagi mereka yang terhilang, iman untuk diselamatkan itu datang dengan mendengarkan, mendengarkan Firman TUHAN. Dan bagi mereka yang sudah diselamatkan, iman untuk melanjutkan ke kematangan rohani datang dari mendengarkan Firman TUHAN. Saya percaya Allah BAPA datang sebagai Roh dan menaungi seorang perawan dan menjadikan dia mengandung. Saya percaya Anak kemudian yang dilahirkan perawan yang bernama Maria itu bertumbuh dalam kapasitas-Nya dan perkenanan manusia. Saya percaya kalau Dia datang ke umat kepunyaan-Nya tetapi umat kepunyaan-Nya tidak menerima Dia.
Saya percaya kalau Dia memenangkan kuasa dosa di dunia ini dan menahan semua pencobaan atas manusia, Dia menyatakan siapa Bapa kepada umat manusia. Dia kemudian menyerahkan diri-Nya ke kehendak Bapa bagi saya. Dia kemudian disalibkan sehingga saya ditebus dari kuasa dosa. Saya percaya kalau Dia menang atas maut, neraka dan kubur, dan sekarang duduk di sebelah kanan Bapa. Saya percaya Roh-Nya tinggal di antara kita dan memberi kuasa yang sama untuk menang atas semua pencobaan, dosa, dan pembusukan dunia ini.
Saya percaya kalau saya bisa menjadi anak dan menerima kewarisan secara penuh dari Dia. Saya percaya kalau kuasa melakukan mujizat yang ditunjukkan oleh Yesus Kristus, Sang Mesias, sewaktu Dia bangkit dari kematian, saat ini sedang bekerja di dunia. Dan itu saat ini tersedia bagi setiap kita dan siapa pun yang mau menundukan diri ke salib yang diberikan kepada mereka. Kuasa ini memampukan kita untuk membuka masa depan kita dan berjalan dalam kemenangan.
Saya percaya kuasa-Nya sedang bekerja di dunia untuk menyelaraskan dan menebus bangsa-bangsa, membentuk rumah doa yang penuh sukacita bagi semua suku bangsa. Saya percaya kuasa ini terus bekerja untuk menjadikan orang-orang bukan Yahudi dan orang-orang Yahudi menjadi satu manusia baru yang akan dinyatakan kepada Bapa. Saya percaya kalau saya memberikan apa yang paling baik setiap bulan kepada-Nya, saya akan bergeraak dari berkat kepada berkat sampai berkat-berkat menangkap saya.

 

25-Nov-2011 Hari-37: PERCAYA KALAU KALIAN BISA DAN MAU!    Home

Kis. 17 – Kita akan fokus pada percaya kita. Iman kita akan bergerak ke tingkatan berikutnya. Deklarasikan bahwa kalian "Percaya kalau kalian bisa dan mau!" Sewaktu kalian bergerak melewati perjalanan hidup 'waktu' dan 'tempat' itu dua konsep yang menarik sekaligus sulit dipahami. Kita ada oleh waktu tetapi TUHAN tidak. Meskipun hampir semua kita tidak mengerti mengapa dilahirkan di suatu tempat dan waktu tertentu, itu adalah agar kita bisa memahami Sang Pencipta dan apa yang dan maksud Dia menciptakan kita. Kisah 17:26 menuliskan, “Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka.” Kalau kalian ada dalam waktu dengan benar maka kalian akan bisa menangkap TUHAN dan tujuan-Nya dalam hidup kalian.

Waktu itu berubah, dan kita harus bisa tinggal dalam waktu-Nya TUHAN agar hidup melimpah di dunia ini, dimana ilah jaman ini ingin membuat kita serupa dengan dunia yang ada di sekitar kita. Tetapi kita dipanggil untuk punya pikiran yang diubahkan dan terikat oleh Sang Kepala – bukan untuk mengekor perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar kita. Bahkan Lot yang benar pun terbebani karena lingkungan hidupnya di Sodom. Jika kita ada di tempat yang tepat dan di waktu yang tepat, kita bisa menerobos semua yang membebani kita, rasa kebingungan kita, dan pikiran-pikiran yang membelokkan kita, sehingga kita mampu berperang dengan kuasa yang menentang kovenan kudus TUHAN dan memperoleh semua berkat yang Dia telah siap curahkan atas kita.
Di musim ini kalian harus tahu sistem-percaya (belief system) kalian. Apa (what) yang kalian percayai? Siapa (who) yang kalian percaya? Untuk siapa (whom) kalian percaya? Setiap orang itu memiliki jenis sistem kepercayaan yang telah mereka kembangkan sejak lahir. Bagi saya sistem-percaya saaya ialah Firman TUHAN. Sekarang ini kita harus melatih Firman. Pewahyuan apa yang datang kepada kalian? Inilah yang harus kalian pakai untuk peperangan di dunia yang ada di sekitar kita. Kita harus merenungkan apa yang TUHAN katakan sampai kuasa pewahyuan itu masuk ke aliran-darah dan struktur sel kita. Kita juga harus belajar menyembah dan melayani dalam rumah-rumah kita. Dengan melakukan ini kita akan mengijinkan karunia-karunia kita diaktifkan dalam cara-cara baru di kelompok-kelompok kecil kita. Bial waktunya tiba kita tidak lagi bisa menyembah di tempat-tempat umum dalam gedung gereja, kita telah tahu bagaimana meneruskan penyembahan kita di rumah-rumah. Ambil pokok-pokok yang akan disampaikan besok dan pakai itu untuk berbicara kepada hidup kalian dan ke lingkungan yang ada di sekitar kalian.

 

24-Nov-2011 Hari-36: TRANSISI UNTUK MENGALAMI PERUBAHAN    Home

Baca Matius 9, Renungkan Kisah 15, Hafalkan Matius 9:17 – Perubahan itu bisa baik tetapi bisa juga menghancurkan. Evolusi atau perubahan perlahan-lahan dari struktur yang satu ke struktur yang lain itu penting untuk dipahami. Saat kita membaca sejarah terjadinya perubahan di bidang apa pun, TUHAN memilih orang-orang yang punya karunia, yang punya kemampuan kreativitas, yang mau menundukkan diri untuk memimpin orang-orang lain melewati perubahan sehingga menghasilkan sesuatu yang memiliki kwalitas lebih baik dari ssebelumnya. Transisi yang terjadi dalam proses pembentukan-ulang itu sangat ajaib. Transisi itu memiliki tiga kunci tahapan: diawali dari sesuatu yang mati, disertai dengan kebingungan saat terjadinya perkembangan proses baru, dan berakhir dengan terjadinya sesuatu yang baru dan lebih baik dari sebelumnya. Cara lain untuk mengatakan ini: Suatu kematian membuat tumbuhnya proses percambahan yang akan memberikan hal baru.
Dengan berjalannya waktu mobil Ford model-T telah ditransisikan ke berbagai bentuk yang berbeda-beda dengan kwalitas yang jauh lebih sempurna. Contoh model itu saat ini telah dipakai di seluruh dunia sehingga mengubah cara bagaimana seseorang bisa mencapai tempat yang diinginkan. Untuk bisa membangun atau membangun-ulang, haruslah menciptakan sesuatu dengan penampilan baru atau kwalitas yang lebih baik. Membangun itu berarti menambah “anak” ke apa yang sedang dibangun. TUHAN menaruh perhatian ke setiap generasi untuk bisa menemukan seseorang atau sekelompok orang yang mau membangun Pondok Daud yang baru – model terbaik yang pernah dibangun agar hadirat-Nya bisa tinggal di dalamnya. Prototype ini akan dipakai untuk penyembahan.
Kata “baru” atau “neos” (Yunani) berarti sesuatu yang sebelumnya tidak ada. Biasanya kata “baru” lebih baik dinyatakan dengan “kainos” yang artinya memperbaiki kwalitas dan efisiensi yang jauh lebih baik. Satu-satunya tempat dimana bisa ditemukan kedua kata secara bersama-sama ialah di Matius 9, saat Tuhan sedang membantu generasi berikut, para murid-Nya, mempersiapkan prototype Gereja masadepan. Ini kisah yang sering dipakai untuk memahami perubahan. Yesus membuat pernyataan yang terkenal tentang kirbat anggur baru. Matius mencatat pernyataan tersebut sehingga mereka yang membacanya di abad-abad yang akan datang bisa memahaminya. Yesus berkata, “Begitu pula anggur yang baru (neos) tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru (kainos) pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.
Kainos” berarti “baru” atau yang kwalitasnya “diperbarui atau dibangun-ulang”. Pernyataan ini dibedakan dengan “lama” atau “yang tidak diperbarui”. Ini punya arti superioritas. Saya anjurkan kalian membacanya agar memahami konteksnya.
Untuk mengubahkan dan bergerak memasuki struktur baru masalah pertama ialah: Seberapa kalian bisa atau mau diajar? Matius 9:12-13 menyatakan, “Yesus mendengarnya dan berkata: ‘Mereka yang kuat dan baik (sehat) tidak membutuhkan dokter, tetapi yang lemah dan sakit'. Pergi dan pelajarilah apa artinya: Yang kukehendaki ialah belas kasihan [yaitu kesiapan untuk membantu yang ada dalam kesusahan] dan bukan persembahan dan korban persembahan. Karena Saya datang bukan untuk memanggil dan mengundang [untuk bertobat] yang benar [mereka yang berdiri dengan benar dalam TUHAN], tetapi orang-orang berdosa (yang berbuat salah dan semua yang tidak lepas dari dosa)” (AMP). Yesus mengubah pendekatan dari cara Yohanes Pembaptis menginjil. Yohanes memanggil orang-orang ke padang gurun untuk melakukan pertobatan; Yesus pergi ke tempat dimana orang-orang berdosa berada. Yesus tahu kalau ada orang-orang yang membutuhan kasihkarunia seperti para pelacur, pencuri dan yang lain-lain yang ada dalam dosa. Menegakkan agama itu tidak bisa memberi kesempatan untuk mengalami perubahan. Struktur agamawi memiliki hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang membuat mereka sendiri buta karena pengertian “kebenaran” yang dimilikinya, dan kepura-puraan atau dalih yang akan menutupi hatinurani mereka. Yesus mengajar bahwa mereka yang mengatakan dirinya “benar” sesungguhnya lebih buruk karena mereka akan menolak setiap ajaran baru.
Masalah berikutnya ialah dalam perubahan penyembahan dan otoritas yang berkembang sewaktu kalian memasuki musim yang baru. “ Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi sering berpuasa, [yaitu, tidak makan dan minum sebagai latihan agamawi], tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Dan tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.” (ayat 14-16). Dalam usaha menyempurnakan metode pemuridan Yesus, murid-murid Yohanes Pembaptis menunjukkan bagaimana Yohanes melatih mereka berpuasa dan mengenakan pakaian tertentu. Dengan tindakannya ini para murid Yohanes itu sesungguhnya mundur ke belakang dengan mencoba menyelaraskan bentuk penyembahan ke penyembahan Farisi. Yesus mengingatkan kalau cara-cara rohani, seperti puasa, tidak bisa dipakai sebagai kunci membuka musim dimana mereka sesungguhnya sedang dibentuk dan dibangun. Sesungguhnya Yesus sedang menunjukkan kepada mereka bahwa struktur agamawi lama dan Yudaisme itu tidak bisa ditambalkan ke rencana penerobosan Kerajaan Mesias. Pengajaran lama tanpa mashach (pengurapan) baru tidak cukup memberi kehidupan rohani. Pengurapan baru tanpa ada fondasi akan mengundang bencana. Oleh karena itu, kain baru kalau ditambalkan ke kain lama akan terjadi koyakan. Ini penting untuk diperhatikan kalau kita ingin menyatukan keduanya. Ini merupakan sesuatu yang paling sukar jika kalian mendekati sesuatu yang baru. Seseorang harus memastikan bagaimana mengadakan penyelarasan yang baru dengan yang lama. Seseorang harus menyembah dalam roh dan kebenaran untuk menemukan realita!
Harus ada penyesuaian saat kalian bergerak memasuki sesuatu yang baru. Meskipun begitu penyesuaian-penyesuaian itu harus terjadi tanpa kompromi. “Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.” (ay.17). Kantong yang lama hilang kekuatan dan kelenturannya sehingga tidak mampu menahan tekanan anggur baru yang masih terus mengalami proses fermentasi, meskipun kantong lama masih bisa dipulihkan jika kwalitasnya diperbarui. Yudaisme harus disesuaikan dengan iman Mesianik. Jika seseorang mencoba menaruh anggur baru (iman Mesianik) ke kantong lama (tradisi Yudaisme), iman akan hilang dan Yudaisme akan pecah. Tetapi jika Yudaisme itu benar-benar dipersiapkan secara baru dan segar, dan dikondisikan kembali sehingga bisa dipercaya untuk mampu mengakomodasi Yeshua Sang Mesias, maka keduanya, iman dan Yudaisme yang sudah diperbarui, Yudaisme Mesianik, bisa sama-sama terjaga.
Anggur baru kehidupan Kerajaan tidak bisa dituangkan ke bentuk agama yang lama, yang tetap dalam keadaan keras dan kaku dengan cara-cara masa lalu dalam belajar dan bertindak. Jika bentuk-bentuk agamawi ini sudah di-'segar'-kan, baru bisa mengakomodasi Yeshua, Mesias, Yang Diurapi. Saat “kainos” dibuat menjadi “baru”, maka kantong anggur atau struktur tersebut bisa menjadi bejana yang mampu menampung anggur baru kehidupan Mesianik dalam tatanan Yahudi. Bentuk penyembahan yang telah diperbarui, dipulihkan, dikondisikan dan disegarkan-ulangn cukup mampu menambahkan jumlah anak-anak untuk memasuki masa depan.
Kunci untuk setiap musim baru ialah mendesak masuk dan melewati tatanan lama, atau, dibangkitkan kembali untuk memasuki tantatan baru. “Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." Lalu Yesus pun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (ayat 18-21)
Angka 12 berarti tatanan baru. Perempuan yang terpenjara oleh sakit selama 12 tahun itu mendesak keluar dari kehidupan lamanya yang dipenjara oleh penyakit, dan menjamah tatanan baru. Dia mendesak maju melewati masalah jenis kelaminnya, kenajisannya, dan ikatan legalitas yang telah memenjara dia selama itu. Anak perempuan berusia 12 tahun yang tertidur dan meninggal, dibangkitkan untuk memasuki tantanan baru. Ini membuktikan, jika kalian terperangkap dalam struktur atau tatanan lama, kalian bisa keluar melalui iman, atau dibangkitkan oleh iman, tanpa usaha apa pun, untuk memasuki sesuatu yang baru yang sudah menunggu.
Apa kalian siap untuk berjalan kembali ke sesuatu yang baru? Kita harus bersedia mendesak masuk di setiap musim untuk menjadi bagian yang baru, yang sedang dilahirkan, untuk memasuki tantanan masa depan. Jika kita mau melakukannya, kita bisa dituangkan kembali untuk mengubahkan dunia yang ada di sekitar kita! Transisi kita ke yang baru itu bisa saja sulit. Kalian bisa jadi harus mati di banyak area kehidupan dan dibingungkan dengan apa yang sudah dan sedang kalian lalui. Meskipun begitu, harga yang dibayar dengan kesukaran-kesukaran tersebut itu berharga untuk mendapatkan sesuatu yang baru itu!



23-Nov-2011 Hari-35: MEMBANGUN PONDOK DAUD    Home
Baca 1 Sam. 30, 2 Sam. 5, Renungkan Mz. 92 – Pemulihan Pondok Daud sedang berkembang di bumi ini. Setiap generasi dipanggil untuk membangun Pondok Pujian. Daud membangun dengan model baru. Amos menubuatkan kalau model yang demikian akan dibangun kembali. Di kitab Kisah Para Rasul mengatakan, “Inilah apa yang Amos nubuatkan!” Di kitab Wahyu Yohanes membawanya ke dimensi sorgawi dan melihat pondok atau tabernakel ini dipenuhi dengaan pujian balatentara sorga. Di hari-hari akhir, balatentara yang sama di bumi akan mengekspresikan kemenangan karena mereka telah memenangkan peperangan di sorga. Kita, para balatentara TUHAN di bumi, akan bekerja-sama dengan Panglima Sorgawi untuk menyatakan kemenangan kekuatan TUHAN Yang Kudus di semua bangsa di bumi. Tingkat penyembahan ini akan membuka penuaian global.
Daud adalah seorang pahlawan/perwira. Dia tahu realita TUHAN Yang Mahakuasa dan dia memuji Dia dengan luarbiasa. Dia juga seorang gembala dan raja. Dia memiliki hati yang mencari TUHAN dan hatinya harus mebebaskan pujiannya itu. Pujian luarbiasa kalian akan mempersiapkan tempat atau gudang untuk penuaian Kerajaan. Penyembahanlah kunci untuk ini. Saya percaya penyembahan itu akan meruntuhkan setiap tahta yang telah dibangun di dunia ini. Mari kita berdiri bersama-sama untuk membangun tudung perlindungan bagi bangsa-bangsa pada saat kita menyembah, bersyafaat, dan percaya kalau TUHAN akan bergerak mewakili kita.
Kunci lain yang bisa membuat kita menerobos di waktu-waktu krisis dan perubahan ialah pengurapan. Daud itu diurapi. Pengurapan dia itu progresif. Sewaktu anak, yang termuda dari delapan saudara di rumah Isai, dia diurapi oleh Samuel. Dia diurapi sebagai raja seluruh Israel. Pengurapan ini membawanya melewati hal-hal yang berbahaya. Dia diurapi oleh Yehuda setelah memenangkan pertempuran besar di Ziklag. Dia akhirnya diurapi oleh seluruh Israel ke suatu BUKIT yang belum pernah seorang pun berhasil merebutnya, bukit yang Daud namai Zion.
Untuk melakukan ini dia harus berperang. Dia harus berperang untuk memulihkan, untuk mengambil kembali semuanya, dan menggenapkan rencana utama TUHAN. Pasukan Tuhan dituntun maju oleh suara. Tujuan umat kudus-Nya ialah menegakkan kemuliaan-Nya. Tujuan utama Daud sebagai raja ialah menempatkan Tabut Perjanjian TUHAN ada di Bukit Zion. Untuk melakukan itu pertama-tama dia dan pasukan perkasanya harus merebut bukit itu. Untuk bisa merebut bukit mereka harus mendengar dengan jelas kapan untuk maju. Musuh juga mendengar bahwa pengurapan dan kemuliaan Daud itu meningkat. Orang-orang Filistin, musuh bebuyutan Daud, mendengar pengurapan baru yang Daud terima, dan bagaimana Daud mengalahkan benteng-benteng orang Yebus dan mengamankan Bukit itu bagi Tuhan. Musuh mencoba menghentikan Tabut agar tidak sampai ke tempat yang TUHAN telah perintahkan. Daud harus mengatur strategi atas kekuatan musuh, dan untuk melakukan ini dia harus mendengar suara dengan benar!
Suara yang dia harus dengarkan adalah “bunyi derap langkah di puncak pohon-pohon kertau.” Di 2 Samuel 5 Daud punya pengalaman terobosan besar di kehidupannya. Apa yang telah dinubuatkan lebih dari 29 tahun yang lalu benar-benar menjadi kenyataan di hidupnya. Dia kemudian harus memimpin pasukan maju ke peperangan. Saat orang Filistin mendengar kalau Daud telah diurapi sebagai raja, mereka bangkit melawannya. Daud mengalahkan mereka dan menghalau keluar dari otoritas yurisdiksinya. Meskipun begitu, mereka berkumpul kembali dan untuk melawan Daud lagi. Daud bertanya kepada Tuhan apa dia harus mengejar mereka atau tidak. Di 2 Samuel 5:24 Tuhan menjawad, “bila engkau mendengar bunyi derap langkah di puncak pohon-pohon kertau itu, maka haruslah engkau bertindak cepat.” Suara derap itu bukan sekedar suara angin yang sedang bertiup di puncak pepohonan, tetapi Panglima Perang Sorgawi dan balatentara TUHAN yang sedang mendesirkan dedaunan menandai kehadiran mereka untuk membantu Daud memenangkan pertempuran.
Sekarang ini waktu untuk mengenali keberadaan para malaikat dan Panglima Sorgawi ada di tengah-tengah kita! Jika kita tetap menjagai roh kita aktif dan ada dalam persekutuan dengan Roh Kudus, kita akan mengetahui kehadiran TUHAN dan Panglima Perang-Nya yang sedang melakukan sesuatu untuk kita. Di kitab Wahyu kita bisa menemukan hubungan yang ada antara suara sorgawi dan demonstrasi TUHAN di bumi. Suara itu akan menuntun kita untuk bergerak maju. Selalu bersedialah membiarkan suara-suara sorgawi menata segala tindakan di hari-hari ini. Minta pengurapan baru Tuhan. Jangan takut untuk “mengambil gunung-gunungmu”. Bukan hanya menduduki gunung tetapi bersedia menegakkan bentuk penyembahan baru di tempat yang TUHAN minta kalian tinggal. Biarkan kemuliaan dan pengurapan-Nya yang ada di dalammu bersinar keluar. Tinggal bersama Dia dan lihat, Dia akan tinggal bersama kalian.

 

22-Nov-2011 Hari-34: PERSPEKTIF APOSTOLIK     Home

Hafalkan Luk. 10:2, Baca Why. 14, Renungkan Yes. 32 – Kita telah memasuki musim penyembahan baru di bumi. Saya menyebut ini. “Musim Penuaian Nyanyian!” Sekarang ini musim apostolik. Musim apostolik itu waktu dimana kita menerima panggilan dan diutus memasuki ladang-ladang yang telah disiapkan untuk penuaian. Kita punya mental merayakan, bekerja, perang, dan menang yang semuanya diekspresikan melalui penyembahan. Penuaian itu gambaran penghakiman TUHAN. Yesus memakai ini sebagai metafor untuk kita menyadari bahwa akan tiba waktunya Dia mengumpulkan mereka yang percaya. Penuaian sudah dimulai. Itu dimulai saat Yesus pertama kali datang dan sekarang sedang dimatangkan dengan cepat. Ada sebuah “kapal tarik” tersedia bagi orang-orang yang menuai untuk membawa hasilnya ke tempat-tempat penimbunan. Lukas 10:2 menuliskan, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian.

Penyembahan dalam Roh dan Kebenaran itu diperlukan untuk memasuki peperangan di bumi bagi Kerajaan. Ada banyak ladang yang sedang dipersiapkaan oleh para penuai, PENYEMBAH, untuk dimasuki. Lumbung-lumbung sedang dipersiapkan. Panggung akhir peperangan adalah Perang Tuaian. Musim tuaian itu ada di akhir musim, biji-biji sudah matang, dan harus ada dikumpulkan. Wahyu 14:15-16 menuliskan, “Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: 'Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak.' Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah.”
Di buku God’s Unfolding Battle Plan (Regal Books, 2007) saya menulis: “Kita menghadapi peperangan besar di berbagai dimensi dari setiap front. Pada 20 tahun mendatang, semua bangsa akan mengepung Israel, sementara beberapa bangsa akan menjadi kuat di percaturan dunia. Amerika Serikat akan mencoba menemukan suaranya yang baru dan segar tetapi tidak didengar sekeras sebelumnya. Mammon akan menjadi pengaruh paling besar dalam pemerintahan dunia. Antar keturunan-darah akan konflik satu dengan yang lain karena darah mereka yang belum ditebus. Pikiran berdasar atas kedagingan akan terus berlanjut, seperti biasanya, yang membuat permusuhan dengan TUHAN dan yang menentang pengetahuan dari DIA. Antikris terus membuat rencana untuk bisa memerintah bumi. Meskpun begitu, bumi tetap menjadi milik Tuhan dan akan kepenuhan oleh Dia!”
Karena bumi adalah milik Tuhan dan Dia punya rancangan untuk dipenuhi oleh Dia maka TUHAN punya rancangan Penuaian. Penuaiaan itu suatu proses. Gandum harus dipotong dengan sabit. Apa yang sudah dipotong harus dikumpulkan dalam ikatan-ikatan dan dibawa ke tempat pengirikan dimana ada alat atau binatang yang dipakai untuk mengirik. Biji-biji yang sudah terlepas ditampi dan dilempar-lemparkan ke udara agar angin bisa memisahkan dan menyingkirkan sekam dari biji-biji tuaian. Tahapan akhir penuaian ialah penyimpanan. Ini terjadi saat biji-biji digoncang-goncang dalam pengayak sehingga bisa disimpan. Perang dinamis penuaian dimatangkan di saat mengalami proses. Kita sedang dalam proses penggoncangan. Apa yang bisa digoncang akan digoncangkan. Tuhan sedang menggoncang untuk menyingkirkan ketidak-benaran yang ada dalam hidup kita, perkumpulan kebakian, kota-kota dan bangsa-bangsa agar kita bisa “dipasarkan”.
Kunci penuaian kita adalah bobot kemuliaan-Nya. Di tahap penampian, biji-biji yang berat/berbobot tidak akan tertiup angin. Di musim yang mendatang akan terjadi banyak masalah yang membuat kita akan bolak-balik. Tanpa bobot kemuliaan-Nya tinggal dalam kita, kita akan tertiup pergi tanpa menyelesaikan proses penuaian yang TUHAN telah lakukan di bumi. Kita hanya dapat menerima kunci penuaian ini jika kita belajar menyembah dalam Roh dan Kebenaran.
Bukan hanya kita sedang dituai, tetapi kita adalah para penuai untuk masa depan! Dr. Robert Heidler, guru yang baik yang melayani bersama saya, belakangan ini menuliskan: “Dua malam yang lalu saya bermimpi. Dalam mimpi Linda pergi berbelanja dan pulang membawa kotak karton. Di dalam kotak itu ada seekor ular berbisa. Dia berkata, ‘Tuhan mengatakan kepada saya jika kita mau membawa ular berbisa ini masuk ke dalam rumah kita dan memeliharanya selama tiga minggu maka kita akan memasuki musim tuaian yang tidak pernah berakhir.' Kami menaruh ular berbisa itu di garasi dengan selalu menutup pintunya agar ular tidak masuk ke rumah. Kami sangat berhati-hati saat pergi ke garasi karena kami tahu kami ular berbisa di rumah. Saya bangun dan ingat bahwa jika kita diutus dan dikirim, atau apostolos, kita diberi otoritas menginjak ular dan kalajengking. Masalahnya, Gereja begitu takut akan dunia sehingga tidak mau pergi kemana pun karena tidak mau tercemari. Tetapi jika kita mau menyingkirkan rasa takut kita dan membawa dunia memasuki rumah kita, bukannya kita menjadi ‘seperti dunia’ tetapi untuk mengubahkan dan menyucikan semua budaya bagi maksud TUHAN, kita akan memakai otoritas kita atas kekuatan musuh.”
Saya mendengar Tuhan berkata: “Beberapa dari kalian menolak untuk menjadikan musuh ada di bawah kaki kalian. Itulah yang membuat kalian tidak bisa naik tingkat. Penuaian itu milikmu. Jangan takut saat saya memberikan musuh kepadamu. Mintalah apa keinginan yang engkau maui dari musuhmu. Jika kamu minta kepada Saya apa keinginanmu akan musuhmu, Saya akan membawa musuhmu memasuki hidupmu dan dalam tiga minggu segala sesuatu yang musuh ambil, sita, atau rampas darimu, akan Saya berikan kepadamu. Engkau akan memegang kunci gudang yang dijagai oleh musuhmu itu!
“Tiba waktunya penuaian akan datang! Bahkan meskipun musim penuaianmu pernah hilang, Saya akan membuat musim penuaianmu datang kembali lagi kepadamu. Buka mata kalian. Buka mata iman kalian. Buka mata pengharapan kalian! Saya adalah TUHAN yang sanggup membawa penuaian kembali kepadamu. Jika kalian mau mencari Saya, jika kalian mau menyediakan wajah kalian, Saya akan membuka pintu-pintu sorga kembali kepadamu sehingga apa yang telah hilang, apa yang telah dibendung dan diambil darimu, akan dilepaskan! Kalian akan melihat penuaian datang dan disedaikan bagi kalian.
“Sembah Saya dalam Roh dan Kebenaran maka saya akan membuat kota-kota dan budaya-budaya yang tidak mngenal Aku akan ditransformasikan dalam satu hari. Dengar nyanyian Saya yang dari Sorga. Nyanyian baru yang akan mematahkan siklus-siklus lama. Nyanyian penuaian sedang diperdengaarkan. Menyanyilah dengan Sorga maka Saya akan mengirim Panglima Perang untuk membantumu dalam penuaian.”

21-Nov-2011 Hari-33: HARUS MELIHAT MELAMPAUI BATAS    Home
Baca Wahyu, Yes. 55, Hafalkan Ef. 1:3-6 - Kita harus minta Tuhan membuka mata kita ke dunia yang tidak kelihatan yang ada di sekitar kita. Kita harus bekerja-sama dengan Raja Sorga. Kita harus bekerja sama dengan Tentara Sorga. Kita (Tentara Bumi) dan Tentara Sorga (kekuatan malaikat) harus bekerja sama untuk mewujudkan rencana Kerajaan TUHAN di bumi. Kita harus menyembah dengan cara-cara baru! Kita harus melepaskan halangan-halangan yang merintangi kita naik dengan cara-cara baru dan berani untuk menghadap Tuhan yang telah menciptakan kita di saat-saat yang menggairahkan seperti sekarang ini. Minta Tuhan membuka mata kalian! Minta Dia menyingkirkan selubung-selubung agamawi dan ketidak-percayaan yang telah memenjara hati dan penyataan iman kita. Minta Dia melepaskan trauma-trauma masa lalu kita. Minta Dia mematahkan roh ketidakmampuan yang melekat di luka-luka emosi karena belum terwujudnya harapan kita. Patahkan setiap penghakiman yang salah, yang telah kalian bangun di pikiran untuk menentang TUHAN karena kalian tidak melihat terpenuhinya rencana Dia dalam hidup kalian!
Saat saya bekerja di Pemberdayaan Manusia sekuler, setiap harinya saya sering melakukan perjalanan melewati kepadatan lalulintas di Houston, Texas. Untuk itu setiap harinya membutuhkan waktu satu jam perjalanan. Pada akhirnya saya menyadari jika seandainya ada orang yang menyupiri saya, maka saya akan bebas untuk membaca dan bahkan mencari Tuhan selama dua jam perjalanan, daripada menghabiskan tenaga hanya untuk sampai ke tujuan. Jadi saya mulai naik angkutan kota dimana saya bisa duduk dan membenamkan diri dalam persekutuan saya.
Di suatu hari yang panas di musim panas, sewaktu saya membaca Alkitab dalam perjalan ke tempat kerja, ayat-ayat berikut sepertinya meloncat dari halaman Alkitab saya:
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya (Efesus 1:3-6). Tiba-tiba, tampak jendela sorga terbuka. Ingat, saat itu saya sedang dalam bis menuju ke Houston, dan sorga terbuka sehingga saya bisa melihat melampaui batas kemampuan saya.
Saya bisa melihat semua berkat untuk generasi-generasi sebelum saya. Saya bisa lihat semua berkat yang telah ditawarkan oleh ayah saya. Saya bisa melihat bagaimana iman nenek saya menimbun berkat-berkat di sorga untuk masa depan anak-cucunya. Sekarang saya bisa melihat berkat-berkat saya di sorga baik yang sekarang maupun untuk masa depan saya.
Kemudian Tuhan berbicara kepada saya,
'Semua berkat itu untuk kamu. Berkat-berkat yang belum pernah diambil oleh keluargamu itu masih tetap tersimpan untuk diberikan kepadamu. Berkat-berkat yang Saya punyai untuk anak-anak dan anak-anak dari anak-anak mereka disimpan untuk dilepaskan bagi masa depan mereka. Lihat itu dan lihat panggilanmu! Saya telah mengucapkan berkat kepadamu, Sekarang, kamu harus membawa berkat-berkat itu menjadi realita dengan iman! Iman itu datang! Bawa iman Saya yang di sorga untuk terwujud di bumi!'
Firman telah membuka Sorga bagi saya dan mengijinkan saya melihat ke dunia yang saya tidak pernah lihat. Iman memenuhi bis yang saya tumpangi. Saya tidak mampu menampung iman itu. Saya pikir bis akan terbalik di saat sorga menyerbunya. Saya katakan kepada Tuhan, 'Apa yang harus saya lakukan dengan iman ini?' Dia berkata, '
Salurkan!' Sejak saat itu saya telah berperang di bumi untuk manifestasi semua janji-janji tersebut. Saya telah melihat kewarisan saya dan menerima iman untuk memilikinya atau menduduki apa yang telah TUHAN tawarkan kepada saya!
Seperti rasul Yohanes di pulau Patmos, saya harus naik dan mmelihat di luar batas dari bumi ini. Penyembahan membuat kita naik dan melihat apa yang Sorga tawarkan. Setelah melihat ke hati TUHAN dan tempat bersemayamnya, kalian akan punya iman untuk membawa apa yang disingkapkan untuk menjadi kenyataan.

20-Nov-2011 Hari-32: MEMBAWA MASUK TABUT    Home

Baca 2 Sam. 6:1-11, Hafalkan Ams. 16:25, Renungkan Kel. 3 – Pernahkah kalian membuat kesalahan atau mencoba melakukan sesuatu secara kedagingan atau tidak tepat-waktu? Pernahkah kalian tahu kehendak TUHAN tetapi tidak mau mendengar jalan-jalan-Nya untuk menggenapkan kehendak-Nya? Saya kira, dalam hidup kita, sekali-sekali kita pernah melakukan hal ini. Saat kita melakukan hal yang salah, terjebak jatuh dalam pencobaan musuh, dikecoh oleh rayuan untuk tidak ada dalam jalan-jalan TUHAN yang sempurna, atau bahkan dengan sengaja memilih jalan hidup yang menuju ke penghancuran, ada jalan pelepasan untuk itu!

Meskipun ada jalan pelepasan dari hal-hal salah yang kita lakukan, ini bukan berarti kita akan melupakan semua luka atau perasaan bingung yang pernah ada dalam hidup kita selama kita di jalan yang menyimpang itu. Walaupun begitu, jika kita berhasil melewatinya, dan berhasil dalam waktu-waktu pengembaraan kita, kita bisa memakai penyingkapan tersebut untuk membantu orang lain menghadapi rancangan musuh. Kita bisa memakai pengalaman kita untuk menang. Hati kita bisa dibersihkan, roh kita diperbaharui, dan destiny kita dikembalikan. Rencana pemulihan TUHAN diaktifkan dan batas cakrawala masa depan kita tampak kembali. Saya percaya mereka yang masa lalunya berantakan pun akan berkemenangan di masa depannya.
TUHAN punya rencana kemenangan bagi mereka yang menyembah Dia. Wahyu 5:1-9 mengatakan, “Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?" Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
Minta Tuhan memberikan lagu baru dari “kegundahan” hati kalian. Begitu lagu itu dilepaskan, tatanan baru akan muncul di tengah-tengah kekacauan kalian.

 

19-Nov-2011 Hari-31: MEMBUKA GERBANG UNTUK RAJA KEMULIAAN    Home

Mz. 24 – Begitu kita membuka hari 31 ini kita tahu Tuhan dalam keperkasaan-Nya. Ketahui kalau Dia adalah Aku Yang Besar. Ketahui kalau Dia Raja diraja dan Tuhan atas segala tuan. Ketahuilah kalau Dia itu Pelepas kita.
Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!" Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! "Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan! (Ps. 24:7-10).
Sekarang waktunya membuka gerbang-gerbang untuk Raja masuk. Raja dengan arak-arakan-Nya sedang mendekat ke gerbang. Dia mau masuk. Penjaga pintu bertanya, “Siapa yang mendekati gerbang?” pembawa sandi berteriak,“TUHAN, jaya dan perkasa, perkasa dalam peperangan” Ini menjadikan Dia segera masuk. Siapa Raja Kemuliaan? Dia adalah Tuhan Alam Semesta, Yahweh Sabaoth. Dia Kepala seluruh balatentara malaikat, bala tentara Israel, Pemiliki bangsa-bangsa, Penguasa segala sesuatu yang di sorga dan di bumi. Saat pintu gernang terbuka, kita ijinkan Raja ini memiliki hidup kita, kota kita, penyembahan korporat kita, dan bangsa kita. Buka gerbang kemuliaan sehingga Dia bisa masuk.


18-Nov-2011 Hari 30: Gerbang: MEMBUKA GERBANG    Home

Yes. 26:2, 60:11, 62:10, 38:10, 45:2, Yer. 51, Mat. 16 – Pintu-pintu gerbang itu lambang yang kuat akan otoritas TUHAN atas umat-Nya. Kalau kita lihat kitab Yesaya, kata “gerbang” atau “pintu gerbang” ini digunakaan sebagai lambang hukum-hukum TUHAN yang menjagai umat-Nya dan kesehatan rohani suatu bangsa:

  • Membuka pintu gerbang, agar bangsa yang benar dan yang dalam kebenaran bisa masuk (26:2).
  • Oleh karena itu pintu-pintu gerbang kalian harus terus-menerus terbuka, baik siang maupun malam, sehingga orang-orang bisa masuk membawa kekayaan bangsa-bangsa fasik, dan raja-rajanya digiring masuk (60:11).
  • Berjalanlah, berjalanlah melalui gerbang! Persiapkan jalan bagi umat, bukalah, bukalah jalan raya, singkirkanlah batu-batu, tegakkanlah panji-panji untuk bangsa-bangsa! (62:10).
Pintu-pintu gerbang melambangkan juga kuasa jahat yang memerangi jiwa-jiwa dan menentang gereja yang sedang dibangun Kristus:
  • Aku ini berkata: Dalam pertengahan umurku aku harus pergi, ke pintu gerbang dunia orang mati aku dipanggil untuk selebihnya dari hidupku. (Yes. 38:10).
  • Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi. (Yes. 45:2).
  • Beginilah firman TUHAN semesta alam: Tembok-tembok tebal Babel akan disamaratakan, dan pintu-pintu gerbangnya yang tinggi akan dibakar dengan api, sehingga bangsa-bangsa bersusah-susah untuk yang sia-sia dan suku-suku bangsa berlelah untuk api saja. (Yer. 51:58).
  • Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. (Mat. 16:18).
Besok kita akan menyimpulkan pelajaran kita tentang “gerbang” dengan suatu deklarasi yang akan mendorong kita memasuki alam baru!

 

17-Nov-2011 Hari-29: Gerbang: “MEMBUKA HADIRAT TUHAN DI BUM    Home

Mat. 16 – Kita merupakan kunci hadirat TUHAN mendatangi bumi. Agar TUHAN bisa memakai kita dengan efektif kita harus memahami lambang dari “gerbang-gerbang”. Sewaktu kita membuka pintu ke-29 deklarasikan kalau kita sedang membuka gerbang baru dan jalan-jalan baru terbentuk.

Di buku The Gate Church Pastor Frank Damazio menyatakan arti gerbang-gerbang:
Gerbang di Alkitab itu merupakan lambang yang dipakai untuk hubungan gereja yang berkuasa. Yesus mengaitkannya dengan dua gerbang di Matius 16:16-18. Kata “gerbang” dalam bahasa aslinya bisa didefinisikan sebagai suatu bangunan khusus yang tertutup atau berpagar; suatu tempat yang menembus tembok; suatu penghalang yang diciptakan; sehingga bisa dilewati oleh manusia dan lain-lain berpindah ke area lain, ke area baru. Gerbang itu membuka jalan ke sesuatu. Itu merupakan lorong, jalan atau terowongan. Gerbang-gerbang itu punya lambang berarti. Baik para nabi maupun Kristus sendiri memakai lambang ini. Alkitab menggambarkan empat fungsi gerbang kota di Perjanjian Lama:
1. Tempat untuk mengatur jalan untuk masuk ke suatu kota dilengkapi yang dilengkapi dengan benteng perlindungan yang kuat. (Yos. 2:7; 7:5; Hak. 16:2,3; 18:16,17; 2 Raj. 11:6; 14:13).
2. Tempat para pemimpin dan pemerintahan syah kota duduk bersama untuk mengambil keputusan-keputusan penting bagi kotanya (Kej. 19:1; Ul. 25:7; 2 Sam. 19:8; Rat. 5:14).
3. Tempat berlangsungnya kegiatan dan fungsi bisnis serta sosial, dimana kontrak-kontrak bisnis dibuat dan disaksikan (Kej. 34:24; Rut 4:1,11; 2 Sam. 15:2).
4. Tempat dimana pesan-pesan profetis disampaikan oleh para nabi untuk diteruskan ke para penatua kota (1 Raj. 22:10; 2 Taw. 18:9; Yer. 7:2; 17:19).
Sewaktu kita bergerak maju Tuhan akan memakai kita untuk membuka gerbang-gerbang penting dalam hidup kita, kota, dan bangsa.

 

16-Nov-2011 Hari-28: GERBANG KEMULIAAN    Home

Kej. 28Sampai saat ini kita sudah membuka 27 pintu! Beberapa hari kemudian kita ingin fokus pada pembukaan portal-portal atau pintu-pintu gerbang kemuliaan! Sewaktu kita hari ini membuka pintu yang ke-28, kita katakan kemuliaan-Nya akan memenuhi kita dengan cara baru!

Banyak dari kalian yang dibuat lelah karena ketegangan, pertikaian dan pencobaan-pencobaan karena mengejar janji-janji. Berhenti dan istirahatlah! Itu yang Yakub lakukan. Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.” (Kej. 28:12). Dan terjadilah kunjungan TUHAN.
Dalam kunjungan-Nya ini TUHAN menyingkapkan kepada Yakub kalau Dia itu Tuhan di masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Ini membuat Yakub memasuki suatu hubungan dengan Tuhan. Ini membuat dia memiliki iman dimana dia bisa benar-benar memegang janji dan berkat yang telah dikatakan kepadanya. Ini juga memberi dia keberanian kalau dia itu punya hubungan dengan TUHAN yang kudus sama seperti yang dimiliki oleh ayah dan kakeknya (Ishak dan Abraham).
Dari pengalamannya ini Yakub mulai menyembah TUHAN secara pribadi dengan cara-cara berikut:
1. Dia mengakui kalau Tuhan ada di tempat bersama dia, meskipun tidak disadari sebelumnya.
2. Dia membuat peringatan untuk tempat itu, menyusun batu dan menuangkan minyak ke atasnya.
3. Dia menamakan kembali tempat itu Bethel, Rumah TUHAN.
4. Dia mengenal TUHAN sebagai penyedia.
5. Dia punya kerinduan untuk memberi sebagian yang dia miliki untuk dikembalikan kepada Tuhan.
6. Takut akan TUHAN mulai menjadi bagian hidupnya.
7. Dia mendeklarasikan kalau “gerbang sorga” telah terbuka selamanya di tempat itu. Ini akan menghubungkan tujuannya di bumi dalam kekekalan.
Dalam buku Worship God! Ernest Gentile menuliskan: Dalam penampakkan tangga sorgawi kepada Yakub sepertinya undangan TUHAN agar dia naik ke hadirat-Nya. Suatu inspirasi yang TUHAN ciptakan untuk bisa langsung menemui manusia yang lebih rendah. Dengan tangga TUHAN menginisiatif penyembahan. Dia membuat jalan bagi manusia untuk menghadap TUHAN. Kemudian Yakub melihat para malaikat memberi contoh dalam merespon sebagai seorang penyembah. Firman menunjukkan malaikat pertama-tama naik kemudian turun. Ini melambangkan para malaikat menunjukkan apa yang harus terjadi dalam kehidupan manusia jika mereka benar, hamba-hamba Tuhan yang sebenarnya. Pertama-tama, melihat adanya undangan sorgawi, mereka naik ke tangga yang bersinar dalam penyembahan mereka. Kemudian, setelah ada di hadirat TUHAN, mereka menuruni tangga kembali ke Bumi untuk melakukan perbuatan pelayanan. Pertama kali mereka naik untuk menemui TUHAN; kemudian mereka bisa turun ke dunia untuk melakukan pelayanan. Interpretasi populer yang lain dari kejadian ini ialah para malaikat sebagai pembawa berkat-berkat TUHAN ke manusia dan respon manusia akan TUHAN. Para malaikat melakukan pekerjaan tersebut, tetapi gambaran ini terlalu menyederhanakan tugas malaikat kalau hanya sebagai perantara antara TUHAN dan manusia, kalau hanya bertindak sebagai perantara saja.

 

15-Nov-2011 Hari-27: Terobosan: MENEROBOS     Home

Mikha 2, Yes. 45, 52, 58, Neh. 8 - Salah satu nama dan karakteristik TUHAN ialah “Penerobos”. Mikha 2:13 dalam versi Amplified menuliskan, “Penerobos [Mesias] akan berjalan di depan mereka. Mereka akan menerobos, melewati gerbang dan menerobos keluar, dan Raja mereka akan lewat di depan mereka, Tuhan ada di barisan depan. Tuhan sudah siap untuk ada di gerbang-gerbang kehidupan kita, keluarga, gereja, kota, dan bangsa. Tetapi kita tidak benar-benar mengalami terobosan tanpa pertama kali memahami Yesus sebagai Sang Penerobos. Barbara Yoder menjelaskan hal ini dalam bukunya, The Breaker Anointing. Dia mengatakan, “Istilah ‘menerobos’ itu asing bagi sebagian besar orang Kristen. Barnes’ Notes menjelaskan bahwa ‘Penerobos’ itu salah satu sebutan yang diberikan kepada Kristus. Gambaran yang disebutkan di Mikha menunjukkan baik sebagai penakluk dan juga sebagai pembebas atau pelepas. Ada sesuatu yang harus diterobos. Ada sesuatu yang harus ditaklukkan. Terobosan itu sesuatu yang tidak bisa kita lakukan sendiri. Memerlukan campurtangan Ilahi. TUHAN telah memberikan orang apostolik wilayah untuk diambil-alih dan kesengsaran diatasi dimana meraka tidak bisa melakukannya sendiri. Kita memerlukan TUHAN untuk menerobos. Seperti TUHAN menuntun Musa demikian juga Dia juga menuntun gereja di hari ini.

Beberapa prinsip dan hasil kuasa terobosan adalah sebagai berikut:
  1. Terangmu akan merekah seperti fajar (Yes. 58:8). Terang itu akan menyingkirkan kegelapan. Oleh karena itu, agar terang kita merekah, kita minta Dia menyingkirkan setiap kegelapan yang ada dalam diri kita. Begitu terang kita merekah, kita akan mampu menerobos memasuki tempat baru. Dua prinsip penting dalam menerobos kegelapan ke terang ialah dengan berpuasa dan memberi. Tanya Tuhan apa perlu puasa khusus untuk menerobos kegelapan kita. Dan perlu memberi ke tempat-tempat yang belum pernah kalian lakukan, kalian akan terheran-heran bagaimana Tuhan membuka sungai penyediaan baru kalian.
  2. Lukamu akan segera pulih (Is. 58:8). Tuhan sedang membawa Tubuh Kristus dari dukacita kesulitan dan kegagalan ke kemuliaan. Kelemahan yang telah membuat kita menderita selama bertahun-tahun perlu disingkirkan. Deklarasikan bahwa akan disingkapkan tempat-tempat penderitaan yang tersembunyi dalam diri kita sehingga kita dijadikan utuh. Kita perlu bertanya kepada Tuhan seperti Hana, untuk bisa melihat penderitaan dan kemandulan kita sehingga kita bisa berbuah buah.
  3. Nyanyian baru bagi TUHAN (Yes. 42:10). Banyak kali saat terjadi terobosan umat TUHAN akan bernyanyi dan bersukacita. Musa dan Miryam bernyanyi saat mereka telah menyeberang keluar Mesir. Debora menyanyi saat TUHAN mengalahkan orang Midian. Saat kalian menerobos, bersukacitalah dengan nyanyian dan penuhi atmosfir dengan puji-pujian kepada TUHAN.
  4. Lahir sukacita yang diperbaharui dalam roh kita. “Jangan kamu berdukacita dan menangis karena Tuhanlah kekuatanmu (Neh. 8:10). Ini hal yang perlu dipahami bagi umat TUHAN mengenai berkat-berkat kovenannya. Nehemia kemudian mengatakan agar mereka tidak bersedih dengan apa yang telah hilang, tetapi sebaliknya, bersukacita. Di saat kalian menerobos dan mengerti akan kebenaran yang tersembunyi, biarkan bangkit sukacita dan pengharapan yang baru kalian.
5. Sukacita baru membuat tempat-tempat yang tandus dibangun kembali. Pengurapan penerobos menciptakan kenyamanan (Is. 52:9). Kenyamanan itu memulihkan apa yang tandus dan mandul sehingga membuat tempat-tempat reruntuhan bisa dibangun kembali. Akan bangkit kekuatan baru dalam roh kalian. “Mereka yang menanti-nantikan Tuhan akan mendaki (menerobos) . . .dan kekuatannya diperbaharui (Is. 40:31. Kalian akan memperoleh kekuatan yang diperlukan untuk menaklukkan gunung-gunung di jalan yang kalian tempuh.
Sewaktu kita melakukan doa-doa untuk menyingkirkan iblis, kita perlu mengijinkan TUHAN melakukan terobosan bagi kita dengan cara-cara baru. Sekarang waktu Tuhan untuk melakukan terobosan, bagi Gereja untuk menerobos, dan bagi strategi-strategi iblis untuk dirobohkan!

 

14-Nov-2011 Hari-26: TEROBOSAN: KONFRONTASI BESAR MUSA     Home

Kel. 8-10 – Contoh indah di Alkitab mengenai jeis doa ini ialah konfrontasi Musa dengan Firaun. Sewaktu Musa mengkonfrontasi Firaun dan mendeklarasikan kehendak TUHAN, dia sesungguhnya mengkonfrontasi ilah-ilah / dewa-dewa orang Mesir yang berhubungan dengan penindasan dan penawanan umat kovenan TUHAN, dengan menciptakan kekacauan sepenuhnya melalui tulah-tulah dan kematian di bangsa Mesir. Dengan penghancuran yang disebabkan oleh konfrontasi Musa, rencana TUHAN digenapkan, kuasa penindasan dipatahkan, dan umat-Nya dibebaskan. Hari ini saat kita meneruskan pemahaman tentang terobosan, minta Tuhan menyingkirkan setiap penindasan dan melepaskan berkat kovenan sepenuhnya ke kehidupan kalian dan keturunan.

Mari kita lihat bagaimana setiap demonstrasi kuasa TUHAN melalui Musa itu sesungguhnya perjumpaan kuasa dengan ilah-ilah / dewa-dewa Mesir (yang sebenarnya adalah roh-roh teritorial):
Tongkat menjadi ular. Ada dua dewa utama Mesir yang dikaitkan dengan ular. Apep, dewa ular Mesir yang merupakan perwujudan kegelapan dan kejahatan, dan Edjo, dewi Delta sebagai pelindung dengan posisi lebih rendah, yang dirupakan dalam bentuk lambang mahkota pelindung raja. Ketika tongkat Harun menjadi ular dan menelan ular-ular tukang tenung, jelas mempertontonkan kuasa mana yang lebih kuat.
Sungai Nil menjadi darah. Tulah pertama ini mendemonstrasikan kuasa TUHAN atas Khnum, dewa kambing yang dianggap pelindung yang bersumber di sungai Nil dan digambarkan dengan kepala kambing; dan atas Hapy, dewa Nil dalam banjir. Meskipun tukang tenung Mesir mampu memalsukan fenomenanya, mereka tidak mampu menghentikan akibat tulah, yang membuat ikan mati dan air menjadi busuk sehingga tidak bisa diminum.
Tulah katak. Tulah kedua ditujukan untuk melawan Heqet, dewi penciptaan, kelahiran, dan penyerbukan jagung. Heqet dianggap sebagai seekor katak, dan katak dianggap binatang suci di Mesir. Sekali lagi, para tukang tenung bisa meniru tulah tetapi tidak mampu menyingkirkannya sehingga Firaun minta Musa dan Harun untuk menghentikannya.
Tulah nyamuk. Tulah ketiga melawan Geb, yang merupakan dewa bumi Mesir yang berperan dalam kesuburan dan pertanian. Geb juga dianggap yang menawan jiwa-jiwa orang mati, dan tertawanya dikatakan bisa menyebabkan gempa. Para tukang tenung tidak mampu membuat tanda dan mengakui, “Inilah tangan Allah” (Kel. 8:19).
Tulah lalat. Tulah ini dirancang untuk melawan Dua, dewa kebersihan Mesir. Lalat-lalat ini lebih banyak dan lebih mengganggu dibandingkan nyamuk karena menyerang kelopak mata manusia. Para tukang tenung sekali lagi tidak mampu menandingi demonstrasi kuasa ini. Melalui tulah keempat ini jelas kalau TUHAN itu pencipta tulah da punya otoritas di Mesir atas para tukang tenung dan dewa-dewa yang mereka layani.
Ternak mati. Tulah kelima ini membuat Hathor, dewi lembu Mesir menjadi sasaran murka TUHAN untuk direndahkan. Dewi ini yang meneteki raja, dan juga dewi asmara, kesuburan, dan wanita. Dia juga dikatakan yang membersihkan negeri dari orang-orang yang tidak mempercayainya. Tulah ini ditujukan untuk melihat penghakiman TUHAN dan penghinaan langsung ke para penguasa roh anak-anak binatang, lembu, kerbau, dan banteng, yang disembah dan dianggap suci.
Tulah borok. Tulah keenam untuk menentang Imhotep, yang dimuliakan sebagai dewa pembelajaran dan pengobatan. Para tukang tenung sepertinya melindungi raja melalui kuasa Imhotep, tetapi mereka mendapat serangan sendiri.
Tulah hujan es dan api. Tulah ketujuh menantang Horus si Sesepuh, dewa elang perkasa, yang aslinya adalah dewa langit, yang dikenali sebagai raja selama hidup. Ini merupakan tulah pertamakali yang menyebabkan banyak kematian manusia dan binatang – sehingga membuat Fiarun mengakui kalau dia berdosa (Kel. 9:27) dan memohon agar tulah dihentikan.
Tulah belalang. Tulah kedelapan dengan sasaran Shu, dewa udara, atmosfir, dan angin kering. Dengan angin timur selama sehari semalam Tuhan mengirimkan kawanan belalang yang “menutupi seluruh permukaan bumi, sehingga negeri itu menjadi gelap olehnya; belalang memakan habis segala tumbuh-tumbuhan di tanah dan segala buah-buahan pada pohon-pohon yang ditinggalkan oleh hujan es itu, sehingga tidak ada tinggal lagi yang hijau pada pohon atau tumbuh-tumbuhan di padang di seluruh tanah Mesir” (Ex. 10:15).
Tulah kegelapan. Tulah kesepuluh mempertontonkan kuasa TUHAN atas terang matahari, yang mewakili salah satu pimpinan dewa Mesir, dewa matahari Ra. Ra itu bapa para dewa, kepala dari kelompok sembilan dewa yang paling berkuasa), dan merupakan hakim agung. Tulah langsung memberi pukulan telak ke roh dunia karena roh Ra yang sangat kuat tidak mampu melawan kekuatan TUHAN.
Pembunuhan anak sulung. Tulah kesepuluh dan paling memusnahkan ditujukan untuk melawan ketiga dewa keluarga. Yang pertama Isis, dewi-dewi paling penting di seluruh Mesir yang dianggap menandai dan berfungsinya dewi-dewi penting di sejarah Mesir. Fungsi utamanya adalah fungsi keibuan, kesetiaan perkawinan, kesembuhan penyakit, serta mantra dan pesona. Dewa kedua adalah Osiris, dewa orang mati, untuk dibangkitan memasuki kehidupan kekal, penguasa, pelindung, dan hakim pembusukan. Dewa ketiga disebut anak Isis dan Osiris, si Bocah Horus, yang digambarkan sebagai anak laki-laki muda yang mengisap jempolnya. Ini tulah terakhir yang menekan Firaun dan yang serta-merta mengalahkan dewa-dewa Mesir, yang akhirnya membebaskan orang Israel.
Doa konfrontasi yang membuat perjumpaan kuasa untuk membebaskan orang-orang dari struktur kuasa jahat akan semakin umum saat kita memasuki peperangan masa depan Gereja. Kuasa TUHAN tidak berkurang sejak jaman Musa! Kita perlu masuk ke mentalitas dimana TUHAN bisa menampilkan kuasa-Nya yang besar di atas bumi dan atas struktur kejahatan untuk membebaskan banyak orang dari cengkeraman Setan. Miliki mentalitas tersebut dan mulai melakukan doa konrontasi sesuai dengan kehendak-Nya.

 

13-Nov-2011 Hari-25: TEROBOSAN: PEPERANGAN ROHANI     Home

Ef. 2, 3, 6, Why. 2 – Saya ingin kita semua memiliki pengertian yang jelas tentang peprangan rohani. Ini merupakan bagian penting dalam terobosan. Dalam bukunya “Confronting the Queen of Heaven” Dr. Peter Wagner memberi tiga kunci peperangan rohani. Mulai hari ini perlu kita ketahui bahwa begitu kita bergerak naik pasti ada peperangan yang terjadi di udara.

Paling tidak ada tiga hal sangat penting yang Sang Kepala (Yesus) beritahukan ke Tubuh-Nya mengenai peperangan rohani:
1. Berdiri tegak untuk menentang tipu muslihat iblis. Paulus memberitahu orang Efesus agar mengenakan seluruh perlengkapan senjata TUHAN ‘supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri' (Ef. 6:13). Ini bukan perintah yang manis. Ini bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Mengapa? Karena iblis itu makhluk yang mengerikan. Paulus di kitab yang sama menyebut iblis sebagai‘penguasa kerajaan angkasa' (Ef. 2:2). Sulit bagi saya memahami mengapa sebagian pemimpin Kristen bersikeras menyepelekan kekuatan dan kuasa Setan. Dengan menganggap kalau iblis itu lumpuh atau singa tanpa gigi akan membuat orang berpikir bisa menyingkirkan serangan iblis dengan memakai senjata mainan.
Saya curiga mereka mengatakan demikian itu karena membandingkan kekuatan dan kuasa iblis dengan TUHAN. Memang benar kalau kedua kekuatan dan kuasa itu tidak bisa ditandingkan. Tetapi itu bukan skenario yang ada. Kita tidak hanya menjadi penonton melihat pertempuran TUHAN dengan roh-roh jahat. Kita adalah orang-orang yang TUHAN telah tetapkan untuk melawan tipu muslihat iblis. Sang Kepala memberitahu Tubuh untuk melakukan tugasnya, dan, jelasnya, Sang Kepala tidak akan melakukan itu bagi kita.
2. Terlibat pro-aktif dalam peperangan rohani. Dalam suratnya ke orang-orang Efesus Yesus berkata, ‘Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah' (Why. 2:7). Kata 'menang' yang Yesus ulang sebanyak tujuh kali berasal dari kata Yunani 'nikao'. Ini merupakan kata dalam kemiliteran yang artinya 'menaklukkan', yang hampir selalu mengandung arti terjadinya konflik antara TUHAN dan kekuatan roh jahat yang menentangnya. Dengan kata lain, melakukan peperangan rohani.
3. Mendeklarasikan hikmat TUHAN ke para penguasa. Paulus mengungkapkan dengan berkobar-kobar ke orang Efesus, ' supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga' (Ef. 3:10). Ini perintah lain dari Sang Kepala ke Tubuh-Nya, yang secara eksplisit mengatakan kalau Gereja itu harus membuat deklarasi ke penguasa di dunia yang tidak kelihatan. Banyak penafsiran yang mengenai pelbagai ragam hikmat TUHAN ini. Tetapi salah satu tafsirannya adalah kita mendeklarasikan injil Kerajaan TUHAN.
Gereja, baik dengan perbuatan maupun perkataannya, harus memberi peringatan kepada roh-roh teritorial yang ada di suatu tempat bahwa Kerajaan TUHAN telah menyerbu kerajaan kegelapan sejak waktu Yesus Kristus hidup di dunia ini, sejak kematian-Nya, dan sejak kebangkitan-Nya. Dan ilah-ilah jaman sekarang ini tidak lagi bisa membutakan pikiran mereka yang belum percaya akan kemuliaan Injil Kristus, baik mereka yang ada di Efesus, Turki, Jepang, Nepal, Kalkuta, atau di tempat manapun. Deklarasi peperangan ini jelas akan menyulut reaksi-reaksi negatif dan serangan balik kekuatan jahat untuk segera memulai peperangan rohani.
Penginjil Carlos Annacondia, salah satu rasul besar di Kebangunan Argentina, setiap mengadakan pertemuan benar-benar mendeklarasikan hikmat TUHAN atas iblis dan atas setiap penguasa-penguasa rohani yang mungkin ada di wilayah sekitarnya. Banyak kali saya mendengar dia melakukan ini dengan suara yang keras dan dengan pengurapan kuat Roh Kudus. Dia menuliskan buku yang terkenal 'Listen to Me, Satan!' (Creation House). Saat setiap malam diteriakkan deklarasi peperangan ini, mulailah terjadi sesuatu. Roh-roh jahat bermanifestasi dan dengan cepat tersingkirkan, orang-orang sakit disembuhkan secara ajaib, dan para pendosa lari ke panggung untuk diselamatkan. Lebih dari dua juta orang dilahir-baru-kan kembali.”
Apa yang dituliskan oleh Peter Wagner itu membahas tentang perjumpaan tingkat strategis dengan struktur kuasa kejahatan yang yang ada di suatu wilayah. Ini juga terjadi bak Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dengan melibatkan Musa, Daud, Elia, Yesus, Paulus, dan yang lain. Hati TUHAN itu tidak berubah. Kita perlu memiliki mentalitas melakukan doa konfrontasi menurut kehendak-Nya sehingga kuasa luar-biasa TUHAN bisa dimanifestasikan di muka bumi atas struktur kuasa kejahatan yang ada sehingga orang banyak bisa dibebaskan dari cengkeraman Setan. Ketiga hal di atas juga berlaku saat TUHAN minta kita untuk melakukan konfrontasi peperangan ini dalam lingkup kehidupan pribadi dan keluarga kita.

 

12-Nov-2011 Hari-24: TEROBOSAN: DOA KONFRONTASI     Home

Kol. 2, Ef. 1 – Memahami konfrontasi itu sangat penting. Sebagai orang berkemenangan kita tidak seharusnya takut konfrontasi! Hari ini minta Tuhan menyingkirkan semua ketakutan kita untuk berkonfrontasi.

Setelah kita menerima pewahyuan strategis dari Tuhan, kita harus segera mentaati apa pun yang Dia minta untuk kita lakukan, termasuk peperangan. Ada waktu-waktu TUHAN minta kita mengkonfrontasi kuasa-kuasa kegelapan dengan berbagai tingkatan. Berkonfrontasi itu menghadapi musuh dengan kemarahan untuk melawan, atau datang menantang. Doa konfrontasi ditujukan langsung ke struktur yang telah dibuat untuk menentang kehendak TUHAN. Doa konfrontasi menjadi istilah misiogi umum seperti “kuasa menghadapi.” C. Peter Wagner mendefinisikannya sebagai “demonstrasi yang kelihatan dan praktis yang menyatakan Yesus Kristus lebih berkuasa daripada segala roh, kuasa atau ilah palsu yang disembah atau ditakuti oleh mereka yang ada di suatu wilayah.”
Jenis doa ini, doa konfrontasi, tidak hanya memperdayakan iblis, tetapi juga proses untuk mempermalukan dia. Contoh yang jelas bagaimana hal ini bekerja bisa dilihat dengan jelasa saat Yesus disalibkan. Dengan menunjuk ke peristiwa yang mengerikan itu, tetapi merupakan hari yang menakjubkan, Kolose 2:15 menuliskan, “Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.” TUHAN mengijinkan kita memasuki jenis perjumpaan dengan iblis ini untuk menunjukkan kuasa-Nya atas roh-roh teritorial yang telah menawan kelompok orang-orang tertentu. Begitu TUHAN menunjukkan kuasa-Nya yang lebih besar dari struktur kuasa jahat yang ada, struktur tersebut akan mulai hancur dan mereka yang ditawan oleh ketakutan akan dibebaskan untuk mengikuti Yesus Kristus. Di buku Confronting the Queen of Heaven, C. Peter Wagner menuliskan anjuran untuk mau berkonfrontai, “Level peperangan rohani apa yang ada di pikiran Paulus saat menuliskan ke orang-orang Efesus? Dia mengatakan kalau Yesus itu jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang' (Eph. 1:21). Tidak diragukan, Diana di Efesus dan pengorbanan harian di kuilnya yang penuh dengan hiasan itulah yang ada di pikiran Paulus. Yesus itu lebih superior dibandingkan dengan Diana dan semua roh teritorial yang ada, tidak peduli seberapa lama mereka secara syah telah memerintah kelompok orang yang ada di suatu wilayah. Pasukan TUHAN dipanggil untuk memaksakan hukum yang benar dan syah dari Raja di raja dan Tuhan diatas tuan sebagai tingkatan rohani tertinggi!”

 

11-Nov-2011 Hari-23: TEROBOSAN: MENGKONFRONTASI MUSUH     Home

Kisah 19 – Di tahun 1983 Pam didiagnosa mandul tanpa ada kemungkinan bisa mengandung. Saya, Chuck Pierce, berdoa sampai larut di malam itu kepada Tuhan berkata, “Kamu bisa melemparkan musuh ke apinya sendiri”. Saya tahu kalau Dia sedang mengatakan bahwa rencana penghancuran musuh itu bisa dibalikkan kembali ke musuh. Saya dibangunkan sekitar setengah jam kemudian oleh penampakan kehadiran roh jahat yang berdiri di samping tempat tidur saya. Saya berkata, “Dalam nama Yesus, siapa kamu?” Dia menyebutkan dirinya Ashtoreth. Dia kelihatan seperti seorang perempuan, tetapi dengan suara pria. Dia berkata, “Saya datang untuk mengambil anak-anakmu. Saya perintahkan dia pergi dalam nama Yesus dan oleh darah-Nya. Saat itu Pam bangun. Dia juga merasakan adanya roh jahat di ruangan.

Musuh mendatangi kita dengan maksud agar kita meninggalkan rencana TUHAN bagi kita. Musuh berusaha membangkitkan rasa takut sehingga kita menghentikan pencarian janji-janji Tuhan kepada kita. Jangan takut untuk menghadapi setiap musuh yang memasuki wilayah kalian. Kalian harus belajar berani menghadapinya. Sewaktu saya pelajari tentang Ashtoreth, ternyata dia itu dewi yang ddikaitkan dengan kesuburan. Banyak buku yang saya tulis, menuliskan tentang adanya ketidak mampuan dalam keturunan. Keluarga kami membawa banyak pola-pola ketidakmampuan itu.
Salah satu tugas pelayanan kami ialah menghadapi Ratu Sorga sehingga mereka yang ditawan bisa dibebaskan. Hikmat itu bersifat mengkonfrontasi. Sekarang saya mengerti alasan mengapa kekuatan musuh ini menyerang saya. Ashtoreth berhubungan dengan penyembahan Ratu Sorga. Dewi ini mengambil bentuk atau nama dari budaya-budaya yang ada, dan selalu mencari penyembahan dari mereka yang memuja dia. Artemis (Diana) itu pelindung anak muda, khususnya wanita. Gadis-gadis muda memuja dewi keperawanan sebagai pelindung kegadisannya sebelum menikah. Mereka membiarkan rambutnya di kepang, dikekang, dan mengenakan pakaian kegadisan yang khusus. Mereka diminta membantu proses persalinan. Di jaman dulu dipersembahkan juga korban manusia bagi Artemis. Acara ini kebiasaan tahunan yang dipertontonkan di Sparta, bahkan dengan mencambuk anak-anak laki-laki sampai berdarah di altar dewa yang dikenal sebagai Artemis Orthia. ‘Artemis dari Efesus’ itu bukan dewa Yunani tetapi Asia. Ini ditunjukkan dengan adanya para sida-sida yang dipekerjakan dalam penyembahan baginya – praktek ini asing dalam pemikiran Yunani. Artemis tidak dianggap sebagai gadis tetapi sebagai ibu dan ibu-asuh, yang jelas dengan banyaknya buah dada yang ditunjukkan dari patung-patungnya. Tidak diragukan dia mewakili kekuatan yang sama yang mendahului pembuahan dan kelahiran yang dipuja di Palestina dengan nama Ashtoreth. Penyembahannya yang kacau dan fanatik selaras dengan gaya Asia, yang bisa ditelusuri sampai ke Amazon. Kuilnya yang ada di Efesus itu salah satu keajaiban dunia, tetapi kemuliaan besarnya dinyatakan dalam ‘patung yang turun dari langit’ (Kisah 19:35). Gambaran yang menyatakan kebesaran ditemukan juga di kota-kota selain Efesus. Setahun satu kali ada perayaan umum untuk menghormati dewi-dewi di Efesus, dan mereka yang datang dengan para isteri dan anak-anaknya memberikan persembahan mahal ke Artemis dan hadiah-hadiah mahal untuk para imam. Ini juga merupakan keuntungan besar bagi para pembuat patung kecil di daerah itu.

 

10-Nov-2011 Hari-22: SORAK-SORAI     Home

Kita sedang belajar bagaimana bergerak dan beroperasi sebagai Keberhasilan Kemenangan. Saya percaya semakin mengerti bagaimana hidup bersorak-sorai, kita akan semakin berkemenangan! Mari, hari ini kita membuka pintu sorak-sorai dan mengalami keberhasilan dan kemenangan seperti belum pernah terjadi!
Sorak-sorai, yang artinya serupa dengan perayaan, adalah tindakan bersukacita, yang dipenuhi dan pengekspresian sukacita besar. Saya menemukan ada bagian kunci definisi sorak-sorai yang perlu ditambahkan: “ . . . khususnya karena kemenangan atau kesuksesan.” Sama seperti perayaan, sorak-sorai itu bergantung atas aspek kemenangan. Saat ada team atau orang yang kita jagokan menang, ada suatu ledakan dinamika ekspresi kemenangan besar sehingga membuat kita tidak sekedar memuji, tetapi bersuka-ria dalam kemenangan, kita menari dan berteriak seperti kalau memenangkan undian besar. Di dalam TUHAN tidak ada kekalahan atau kegagalan, hanya kemenangan. Kita harus sama dalam menyikapi kemenangan-kemenangan Roh TUHAN dalam hidup kita. Kehidupan orang Kristen itu miskin ekspresi emosi karena adanya roh agamawi yang mencengkeram mereka..
Saat ini kita sedang memasuki musim untuk memiliki janji-janji yang telah diberikan. Saat-saat yang akan menghasilkan juara-juara. Untuk berkemenangan berarti merayakan dan bersukacita dengan kemenangan dan sorak-sorai. Kemenangan menunjukkan kalau ada suatu kemajuan yang telah diperoleh atas musuh. Keberhasilan sudah dijamin melalui anugerah supraalami. Ingat waktu Daud berhasil membawa Tabut Kovenan. Sorak-sorai itu luarbiasa. Daud menari! Dia menenggelamkan diri dalam penyembahan karena Tuhan telah mengembalikan Tabut hadiart-Nya ke tempat kemenangan.

 

9-Nov-2011 Hari-21: PERAYAAN DAN SORAK-SORAI     Home

1 Sam 30, 2 Sam 6 – Langkah berikut bagi Tubuh Kristus ialah bergerak dari pujian ke perayaan ke sorak-sorai. Apa artinya? Sudah cukupkah kita melakukan pujian? Tidakkah kita terhubung dengan TUHAN, mengubahkan atmosfir, dan menetapkan cara pandang? Jika kita telah melakukan hal-hal tersebut maka kita telah melakukan banyak, tetapi ada satu langkah lagi yang harus kita lakukan, yaitu 'coup de grâce' (Perancis) yang berarti 'pukulan anugerah/belas-kasihan', untuk menggambbarkan 'tindakan mematikan untuk mengakhiri penderitaan ciptaan yang menderita/terluka. Seringkali dipakai sebagai tindakan paling akhir serangkaian peristiwa untuk mengakhiri suatu entitas/kesatuan.'

Entitas yang dimaksud kerajaan iblis dan kuasanya yang menekan kita. Pujian kita itu luarbiasa dan dahsyat, tetapi saat kita mengambil tindakan perayaan dan kemudian soraksorai, suara kita merupakan pukulan mematikan bagi rancangan musuh. Saya suka kata-kata perayaan dan sorak-sorai. Di Alkitab, perayaan itu dari kata Ibrani hagag, yang menunjukkan suatu perbuatan liar seperti tingkah-laku orang yang sedang mabuk, dalam konteks bersukacita. Kalian tahu bagaimana tindakan kita saat memperoleh kemenangan besar – kita akan berteriak, menjerit, meloncat-loncat, dan memeluk siapapun yang ada di dekat kita (sambil berlompat-lompat). Orang lain dengan mudah menganggap kita mabuk, kecuali kalau mereka tidak saling memperhatikan – kita semua tertangkap dalam roh perayaan dan kemenangan. Emosi pada saat itu mengambil-alih atmosfir. Roh yang menggairahkan akan menguasai alam sekitar.
Kata 'hagag' dipakai untuk menggambarkan tarian dan sukacita yang dilakukan karena memperoleh kemenangan atas musuh dalam peperangan, seperti yang Daud lihat dilakukan oleh orang-orang Amalek di 1 Samuel 30:16 setelah mereka merampok kotanya, Ziklag, “tampaklah orang-orang itu berpencar-pencar di atas seluruh daerah itu, sambil makan, minum dan mengadakan perayaan karena jarahan yang besar, yang telah dirampas. Kata 'mengadakan perayaan' tersebut adalah kata Ibrani hagag. Orang-orang Amalek sedang merayakan diri. Perbuatan mereka liar dan tampak hedonistik (hanya mengejar kesenangan). Nanti kita akan membicarakan hal ini. Inilah yang Daud buat setiap dia melalui transisi yang sempit atau sukar.
Ketika Daud dicela isterinya, Michal, karena tarian dan perayaan yang dilakukan di jalan-jalan di depan tabut TUHAN, Daud memberitahu isterinya, “bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu!” (2 Sam. 6:22). Ini seharusnya menjadi sikap kita, karena akan selalu ada orang-orang yang menginginkan agar kita menurunkan derajad perayaan yang kita lakukan di hadapan Tuhan demi menghormati protokoler agamawi yang ada. Kita harus ingat bahwa kerajaan TUHAN itu senantiasa berubah, Kapan pun kemuliaan TUHAN datang dalam penyembahan kita dengan cara baru, respon yang akan kita tunjukkan dan bagaimana mengelola kuasa-Nya akan berubah juga.

 

8-Nov-2011 Hari-20: MEMULIHKAN SUKACITA     Home

Mz. 51:12, Ams. 17:22, Neh. 8:10, Mz. 51 – Kita telah berfokus pada Kelebihan, Akses, dan Terobosan di tiga hari ini. Kita harus paham bahwa kunci untuk memasuki ketiga tiga tahapan ini adalah “Sukacita” kita! Sewaktu kita membuka pintu “Sukacita” hari ini, minta Tuhan memulihkan “Sukacita” keselamatan-Nya!

"Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! (Mz. 51:12). Musuh ingin merampok sukacita kita dan mengeluarkan kita dari proses keselamatan yang kita bicarakan. Ini tidak berarti dia bisa mencuri keselamatan kita dengan cara merampok sukacita kita, tetapi dia bisa mengarahkan kita untuk menjauhi pengampunan, penyembuhan, kelimpahan dan pemulihan sebagai hasil-samping keselamatan kita. Strategi yang dipakai musuh seringkali sama dengan yang dia pakai untuk Daud: membuat kita berdosa. Tidak ada bisa merampok sukacita kita seefektif dosa yang ada dalam hidup kita.

Tetapi sekarang adalah hari-hari dimana TUHAN rindu memulihkan sukacita umat-Nya melalui tingkatan-tingkatan pertobatan yang lebih dalam lagi. Untuk memperbaiki reruntuhan yang diakibatkan dosa, TUHAN mampu memulihkan sukacita. Amsal 17:22 menuliskan, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Sukacita itu bekerja seperti obat yang menyembuhkan tulang-tulang kita. Itulah sebabnya firman mengatakan kalau sukacita dari Tuhan itu kekuatan kita, yang memberi kekuatan untuk menyembuhkan dan memelihara kesehatan yang TUHAN miliki bagi kita.
Bahkan, meskipun Daud berdosa dan hilang sukacitanya, di Mazmur 51 dituliskkan dia mampu memohon kepada Tuhan untuk memulihkan sukacitanya. Melalui darah Kristus kita diposisikan dalam perkenaan yang lebih besar dari raja Daud sehingga bisa meminta Tuhan untuk mengampuni kesalahan kita dan memulihkan sukacita kita.

 

7-Nov-2001 Hari-19: MENEROBOS     Home

Mikha 2 – Menerobos artinya melakukan suatu tindakan penundukkan atau memasuki suatu penghalang atau hambatan. Kita harus menerobos ke tingkatan berikut! Sewaktu membuka pintu terobosan hari ini deklarasikan kalau setiap area kehidupan kalian sedang ditembus untuk memperoleh kelimpahan!

Penerobos akan maju di depan mereka; mereka akan menerobos dan berjalan melewati pintu gerbang dan akan keluar dari situ. Raja mereka akan berjalan terus di depan mereka, TUHAN sendiri di kepala barisan mereka! - Mikha 2:13

Pengurapan penerobos adalah pengurapan yang diterima saat kita mengerti bahwa Yang Diurapi, Mesias, telah mendahului kita dan meremukkan kepala musuh kita. Mereka yang memiliki pengurapan penerobos adalah mereka yang berjalan dalam pelayanan sebagai seorang perintis.
Pengurapan penerobos akan menyingkirkan rasa takut kalian sewaktu bergerak menuju ke masa depan. Untuk memiliki roh penerobos, kalian harus datang ke tempat keintiman dan persekuuan yang dalam dengan TUHAN. Ini akan membuat apa yang TUHAN ingin lahirkan di bumi bisa dibenihkan dalam-dalam di dalam diri kalian. Orang-orang Kristen pemenang mengerti akan rasa sakit bersalin. Begitu ada sesuatu yang telah dibenihkan dalam diri mereka, mereka tahu mereka harus mulai mengerang sampai terjadi kelahiran. Sekarang bukan waktunya untuk takut tetapi waktu untuk menang dan melahirkan. Seseorang dengan roh pemenang akan membuat terobosan. TUHAN sedang melepaskan pengurapan pemenang untuk terobosan rohani.
Dalam bukunya "The Breaker Anointing", Barbara Yoder menuliskan bahwa pengurapan penerobos itu “berdampak pada perorangan, gereja, dan kota. Jika pengurapan penerobos datang ke suatu wilayah, akan memberikan perubahan bukan hanya dalam kehidupann individu, tetapi juga gereja-gereja, kota-kota, sosial-politik dan sistem kepercayaan di kota . . . . Untuk menggenapkan misi (transformasi) ini, yang akan melahirkan para penggoncang dan penggerak radikal, membutuhkan pengurapan baru: suau pengurapan yang akan menerobos setiap penghalang untuk lebih menyebarkan injil dan membawa keselamatan individu dan teritorial ... Pengurapan penerobos itu pengurapan yang bisa membawa kita menerobos setiap kairos (kesempatan) tantangan.”
Masa depan itu merupakan bahan bakar yang akan melemparkan rasa takut manusia. Ketidak-tahuan apa yang akan terjadi bisa membuat lumpuh mereka yang cenderung takut. Masa depan itu juga terkait dengan pengharapan, antisipasi, atau pengharapan akan apa yang akan terjadi, seperti kelahiran seorang bayi. Harapan-harapan ini bisa membuat seseorang memiliki gairah, sukacita, kekuatan, dan iman akan apa yang TUHAN mau kerjakan.

 

6-Nov-2011 Hari-18: NAIKLAH!     Home

Amos 9 – Kata 'akses' artinya 'kemampuan atau hak untuk mendekat, memasuki, keluar, berkomunikasi dengan, atau bisa mempergunakan'. Kita punya akses ke tempat maha kudus. Mari hari ini kita buka pintu akses itu dan 'naik' ke tahta-Nya seperti belum pernah kita lakukan!

Kata 'naik' itu berarti 'bangkit, naik, datang, bangun, bertumbuh, menambah, melompat, menyalakan, menemukan kembali dan memulihkan'. Kata ini berasal dari kata 'alah' (Ibrani), yang berbeda dengan kata 'Allah', yang disembah orang Muslim; tetapi yang Elohim, Adonai, Jehovah, Jesus – satu-satunya TUHAN sejati – memanggil kita untuk melakukannya. Ini menarik, karena TUHAN yang memerintah umat-Nya untuk melakukan 'alah' dan menyembah. Kita harus berani bangkit, naik, dan datang ke Ruang Tahta dan menyembah Dia. Saat kita mengikuti ini maka akan disingkapkan strategi pewahyuan kepada kita.
Kisah kunci alkitabiah tertulis di Amos 9. Fasal ini berbicara tentang pemulihan Tabernakel atau Pondok Daud. Tuhan ALLAH semesta alamlah yang menyentuh bumi, sehingga bergoyang, dan semua penduduknya berkabung, dan seluruhnya naik seperti sungai Nil, dan surut seperti sungai Mesir; yang mendirikan anjung-Nya di langit dan mendasarkan kubah-Nya di atas bumi; yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi -- TUHAN itulah nama-Nya (ayat 5-6).
Kita seringkali tidak memperhatikan ayat-ayat ini, meskipun itu vital untuk kita mengerti. Sewaktu kita menyembah, kita naik. Kita akan menerobos 'lapisan-lapisan' seperti kalau kita berjalan di atas pijakan atau tangga menuju ke kamar-kamar yang di atas, melewati tempat-tempat tinggi yang Tuhan Yesus pernah lewati. Ini jalan yang akan membawa kita ke Ruang Tahta. Lapisan-lapisan ini ini seperti ruang-ruang yang punya kunci-kunci. Sewaktu kita naik dan mendekat kepada-Nya Yesus melalui penyembahan, Dia memberi kita kunci-kunci untuk membuka masing-masing ruang yang ada. Bayangkan, di masing-masing ruangan itu terisi harta kekayaan. Pada akhirnya kita punya akses ke Ruang Tahta. 'Lapisan-lapisan di langit' ini juga dihubungkan dengan 'strata di bumi'. Saat kita naik dalam penyembahan dan datang ke Ruang Tahta, strata-strata di bumi mulai terbuka. Planet yang kita huni ini akan berubah dan menerima kemuliaan TUHAN!

 

5-Nov-2011 Hari-17: MILIKI ZOE (KEHIDUPAN)     Home

Yoh. 10:10 – Kata 'kelebihan' artinya 'keadaan atau hal yang melebihi dari biasa, yang pantas, atau melebihi batas-batas yang ditetapkan'. Mari, hari ini kita buka pintu “kelebihan” seperti belum pernah terjadi sewaktu kita bergerak memasuki kelimpahan! Lalu, hal apa yang TUHAN rindu untuk dipulihkan? Gampangnya, Dia ingin memulihkan kehidupan kita – kehidupan yang Dia telah tetapkan bagi kita. Metode pemulihan utama-Nya ialah melalui karya pemulihan yang telah dilakukan Yesus. Di Yoh. 10:10 Yesus berkata, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Ayat ini penuh janji luarbiasa dan perlu untuk kita perhatikan lebih jauh.

Pertama, janji-janji yang terkandung dalam kata-kata “supaya mereka mempunyai.” Di ayat ini Yesus sedang membicarakan tentang diri-Nya sebagai Gembala Yang Baik dan kata “mereka” yang dimaksud adalah domba yang digembalakan, termasuk kita, yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat dan mengikut Dia sebagai Tuhan. Janji-janji di ayat ini adalah untuk kita. “Supaya mereka mempunyai” merupakan kata-kata kunci konsep kepemilikan. Kata Yunani echo, “supaya mempunyai” artinya termasuk memiliki atau memegang di tangan, atau dalam arti mengenakan pakaian, misalnya. Termasuk memiliki atau mempunyai barang-barang eksternal seperti hartabenda atau kekayaan; untuk dilekatkan oleh ikatan darah alami, pernikahan, persahabatan, tugas atau hukum; untuk memegang suatu benda, untuk menempel atau menggantung; untuk terhubung dengan erat dengan seseorang atau sesuatu. Kehidupan yang Yesus janjikan untuk diberikan itu menjadi milik kita – sebegitu besar bagian kita yang diikatkan kepada kita ke hal itu.
Jadi, apa tepatnya kehidupan itu? Secara fisik kehidupan itu merupakan sesuatu yang sangat vital baik bagi binatang, tumbuhan dan manusia, agar bisa memperoleh penyediaan yang menghasilkan enersi, menciptakan pertumbuhan, penyesuaian diri dengan lingkungan dan berkembangbiak. Ini definisi kehidupan yang agak kaku dan terbatas. Mengenai hal ini Yesus berbicara lebih banyak mengenai eksistensi dan mereproduksi, yang berkaitan dengan kehidupan. Hidup atau “Zoe” (Yunani) berarti memiliki vtalitas; memiliki kehidupan aktif penuh semangat yang dipersembahkan bagi TUHAN; untuk diberkati; untuk ada di antara kehidupan (tidak mati); untuk menikmati kehidupan sejati, kehidupan berharga yang sebenarnya; untuk mengalirkaan kehidupan kepada yang lain; untuk disegarkan, kuat dan efisien, akif, perkasa; tidak akan berakhir dalam kerajaan TUHAN. Dari definisi ini Yesus jelas menunjuk ke kehidupan fisik dan kehidupan rohani yang kaya akan kwalitas dan kwantitas. Kata ini juga berarti menunjuk ke kehidupan kekal dalam kerajaan TUHAN.
Tetapi Yesus tidak berhenti sampai di situ. Kita tidak hanya menikmati kwalitas hidup yang demikian dan harapan kekekalan di masa depan, kita juga memiliki “lebih dari melimpah.” Perissos, kata Yunani untuk melimpah, berarti berlebihan, tumpah, surplus, melebihi, di atas, lebih dari cukup, sedalam-dalamnya, luarbiasa, lebih dari cukup, superior, lebih dari luarbiasa, lebih dari unggul.
Ringkasnya, perhatian TUHAN bagi kita itu benar-benar luarbiasa. Dia rindu mengambil kita dari tempat penghakiman, tempat yang tandus dan tidak berbuah, untuk dibawa ke suatu tempat restorasi yang melimpah dan kehidupan yang terus bertambah!

 

4-Nov-2011 Hari-16: DOA IMAN      Home

EF. 1:3-6 – Saya terdisiplinkan dalam mengejar TUHAN. Saya mencoba punya waktu tetap untuk Firman dan penyembahan. Saat saya bekerja di keramaian kota Houston, beberapa hari saya harus bolak-balik naik bis dari rumah ke bagian kota di daerah timur. Pada suatu pagi saya bangun dan menyembah jam 5 sampai 6 pagi dan dicengkeram oleh hadirat TUHAN. Kemudian saya harus bersiap dan naik bis jam 7. Di perjalanan saya mulai membaca kitab Efesus. Saya baca Efesus 1:3-6: Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.

Saya mulai memuji dan mengucap syukur kepada Tuhan karena telah memilih saya sebelum dunia dijadikan. Saya melihat langit terbuka. Saya bisa melihat semua berkat yang TUHAN punyai bagi saya. Saya juga bisa melihat berkat-berkat yang ada untuk generasi-generasi sebelum saya yang belum pernah diambil, dan berkat-berkat yang Tuhan punyai untuk anak-anak saya yang akan datang. Tiba-tiba Tuhan mulai mencurahkan iman ke roh saya – itu seperti cerobong yang dari langit masuk ke bis yang sedang saya tumpangi.
Saya tidak bisa menahan diri dan berteriak, “Hallelujah!” Orang-orang yang ada di sekitar saya melihat dengan heran. Saya berpikir, 'Apa mereka bisa melihaat dan merasakan apa yaang saya lihat dan rasakan?' Saya berkata, “Tuhan, saya begitu penuh dengan iman, saya tidak tahu apa yang harus dilakukan,” Dia berkata kepada saya, “Bagikan itu kepada mereka yang duduk di sekitarmu.” Saya bertanya kepada seorang ibu yang duduk di depan saya apa dia punya suatu kebutuhan dan apa saya bisa mendoakannya. Dia mulai menceritakan permasalahannya. Saya jadi mengerti apa artinya mendoakan dengan doa iman.

 

3-Nov-2011 Hari-15: BERANILAH!        Home

2 Kor. 10, 1 Ptr. 2, 1 Tim. 1:18, Luk. 11:22, Rm. 12 – Kita sedang bergerak dari kemenangan ke kemenangan. Kita sedang menerima kekuatan baru untuk berkembang menjadi besar di hari-hari mendatang. Kita akan menyerbu musuh-musuh kita dan semua strategi yang dirancang untuk mengalahkan dan menjebak kita.

Lukas 11:22 mengatakan, “Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya.” Kita akan menang, mengalahkan, mengatasi dan memperoleh kemenangan saat dihadang oleh kekuatan dunia yang akan mengontrol dan menjadikan kita serupa dengannya. Kita akan mengambil ladang-ladang kita dan mengikat musuh sehingga tidak bisa bergerak, dan merampas jarahan untuk kemajuan Kerajaan. Roma 12:21 akan menjadi motto kita: “Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!”
Kenakan kemuliaan-Nya! Singkirkan pakaian masa lalumu. Kenakan masa depanmu. Masa depan kita lebih besar dari masa lalu kita!

2-Nov-2011 Hari-14: PERSIAPAN PEPERANGAN        Home

Yes. 40 – Kita harus terus berdoa dan bernubuat. Hidup ini penuh dengan transisi, perjalanan dari satu tahapan ke tahapan yang lain – dari masa anak-anak ke remaja, dari hidup sendirian ke pernikahan, dari tidak berpengalaman ke tingkatan ahli. Setiap transisi memberi kesempatan dan persiapan.

Saat kita menyiapkan sesuatu, kita bersiap-diri untuk menghadapinya. Artinya kita siap bertindak, untuk bersiap-siap, untuk memegangnya, untuk membangun, atau untuk memperkuat. TUHAN sangat percaya akan persiapan. Di Alkitab akan kita ketahui Dia mendorong anak-anak-Nya menjadi umat yang dipersiapkan untuk panggilan yang Dia inginkan. Sekarang pun sama. Saat ini kita ada dalam waktu persiapan penting. Peperangan tidak pernah dimenangkan tanpa persiapan dan berjaga-jaga. Semakin mempersiapkan diri akan semakin efektif dalam melakukan pertempuran demi memajukan kerajaan TUHAN.
Ada 10 cara bagaimana kita mempersiapkan diri menghadapi peperangan:
1. Mengetahui mengapa kita harus melakukan peperangan.
2. Mengetahui siapa musuh kita dan bagaimana mereka bekerja.
3. Mengetahui siapa diri kita dan bagaimana TUHAN menyiapkan kita untuk peperangan di masa depan.
4. Memiliki strategi agar memenangkan peperangan.
5. Berpikir secara profetis dan penyembahan yang luarbiasa!
6. Mewaspadai setiap aktivitas dan segala hal yang tidak wajar, yang sedang terjadi di sekitar kita.
7. Menjagai roh kita agar tetap hidup dan aktif sehingga mampu untuk mengadakan pembedaan dengan benar.
8. Mengetahui bagaimana kita bisa segera saling berhubungan.
9. Belajar mengerti cara dan metode saling berkomunikasi.
10. Menghindari adanya issue-issue kesayangan yang bisa mengganggu – yang mungkin perbuatan roh agamawi.

1-Nov-2011 Hari-13: TUHAN PENEROBOS        Home

2 Kor. 2:14, Mik. 2:12-13, 1 Samuel 3:1, 1 Taw. 14:11 - Musuh senantiasa memasang penghalang sehingga kita tidak dapat menerobos ke pemenuhan apa yang TUHAN telah miliki bagi kita. Saat penghalang yang ada itu di robohkan banyak hal yang bisa dilepaskan ke bumi: pewahyuan, nubuatan, karunia-karunia dan semua hal yang TUHAN ingin untuk dicurahkan ke gereja-Nya. Paulus menuliskan, “ Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.” (2 Kor. 2:14).

TUHAN mau menuntun kita menerobos penghalang yang dipasang musuh. Kata “kemenangan” berasal dari kata Yunani 'thriambeuo', yang menunjuk ke jalan masuk kemenangan besar. TUHAN ingin menuntun kita ke proses kemenangan besar melalui lorong penghalang kuasa jahat.
Dengan sungguh-sungguh Aku akan mengumpulkan engkau seluruhnya, hai Yakub, dengan sungguh-sungguh Aku akan menghimpunkan sisa orang Israel; Aku akan menyatukannya seperti kambing domba dalam kandang, seperti kawanan binatang di tengah-tengah padangnya, sehingga ramai dengan manusia! Penerobos akan maju di depan mereka; mereka akan menerobos dan berjalan melewati pintu gerbang dan akan keluar dari situ. Raja mereka akan berjalan terus di depan mereka, TUHAN sendiri di kepala barisan mereka!” (Mik. 2:12-13).
Mika menggambarkan Tuhan sebagai “Penerobos”, yang akan menerobos melewati gerbang-gerbang penghalang. Kata “penerobos” dari kata Ibrani 'parats', yang dipakai juga di kitab Samuel. Barbara Yoder menjelaskan di bukunya The Breaker Anointing: 1 Samuel 3:1 ada contoh menerobos. Ini menunjukkan transisi dari sistem lama ke sistem baru. Karena ada kompromi dari Eli maka pewahyuan tertutup. Di ayat dituliskan: “Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering.” The New King James dikatakan, “tidak ada wahyu yang disebar-luaskan.” Kata Ibrani untuk 'terbuka' atau 'disebar-luaskan' adalah 'parat', kata yang sama dengan menerobos. Artinya, sesuatu harus dihancurkan agar pewahyuan bisa di bebaskan. Tetapi di 1 Samuel tidak ada terobosan pewahyuan. Tidak ada pewahyuan yang bisa membuat mereka menerobos dari tempat mereka. Mereka terhenti!
TUHAN ingin menuntun kita membuat terobosan saat tidak ada pewahyuan, tidak ada nubuatan, tidak ada karunia-karunia yang mengalir, saat keadaan terhenti. Yoder menyaksikan di suatu kebaktian penyembahan yang bisa melakuka terbosan ini: Sementara pemusik dimainkan setelah saya berbicara, saya mendapat penglihatan. Di penglihatan itu saya melihat ada langit-langit kaca. Orang-orang yang ada di bawah bisa melihat melalui kaca itu kemana mereka seharusnya pergi, tetapi mereka tidak mampu menembus langit-langit itu. Mereka punya visi karena mereka bisa melihat kemana seharusnya mereka seharusnya berada. Kaca itu menggambarkan tembok yang telah dibangun untuk menghambat mereka agar tidak bisa bergerak ke tempat yang TUHAN maui. Tiba-tiba kaca itu mulai pecah berantakan dan saya bisa melihat dan mendengar suara pecahan kaca yang berdentingan sewaktu jatuh ke lantai. Kaca iu berserakan. Itu merupakan penglihatan nubuatan, gambaran apa yang TUHAN akan lakukan. Sewaktu penglihatan itu berakhir, salah seorang penyanyi mulai menyanyikan lagu baru yang belum pernah dinyanyikan. Sewaktu nyanyian itu diperdengarkan, ada pewahyuan besar mulai menerobos ke mereka yang ada di tempat pertemuan itu. Apa yang yang selama ini menghalangi mereka bergerak maju telah disingkirkan.
Daud memahami terbobosan ini dengan pandangan militer. Saat ada musuh yang menghalangi gerak maju kalian, yang membuat kalian mundur dan membatasi gerak kalian, kalian harus mendesak balik kekuatan itu agar melakukan terobosan. Daud tahu TUHAN itu Sang Penerobos, Baal-Perazim (Tuhan Penerobos), “Berkatalah Daud: 'Allah telah menerobos musuhku dengan perantaraanku seperti air menerobos.' Sebab itu orang menamakan tempat itu Baal-Perasim.” (1 Taw. 14:11). Daud juga mengerti terobosan di sorga. Dia menerobosnya dengan pujian dan penyembahan dan mempproklamirkan serta mengajar para pemimpin penyembahannya untuk melakukan hal yang sama. Untuk menerobos kekuatan-kekuatan jahat yang menghalangi kita , kita harus mencari strategy Tuhan. Kiranya Pengurapan Penerobos memimpin kalian maju ke tempat kemenangan yang telah TUHAN miliki bagi kalian!
 Disiapkan, disadur, dikembangkan oleh Iskak Hutomo