30-Apr-2012 STRATEGI APOSTOLIK (5) – KUASA
DAN ANUGERAH APOSTOLIK Home
29-Apr-2012 STRATEGI APOSTOLIK (4) – KEKRISTENAN APOSTOLIK Home
28-Apr-2012 STRATEGI APOSTOLIK (3) – HAKEKAT APOSTOLIK Home
Ternyata selama ini saya mencari jawab di tempat yang salah.
Seperti kebanyakan orang, saya terkondisikan untuk mengharap jawaban berdasarkan
kuasa saat mencari jawab yang ada
kaitan dengan kata apostolik. Saya
sering mendengar pengkotbah mengatakan kita butuh melihat pemulihan
kuasa-apostolik dan otoritas-apostolik di gereja. Itu biasanya berarti kita,
dan si pengkotbah, ingin melihat adanya tanda heran dan mujizat. Kita ingin
melihat banyak orang yang berbondong-bondong datang kepada Kristus, dan ingin
melihat desa-desa, kota-kota, dan bangsa-bangsa dijungkir-balikkan bagi Yesus –
dan inilah yang akan kita kaitkan dengan adanya kuasa-apostolik yang kita miliki.
Tetapi ini tidak sama dengan menjadi umat apostolik, dan banyak
orang membuat kekeliruan. Anggapan umum menyatakan bahwa menjadi apostolik itu
dikaitkan dengan jenis pelayanan yang kita lakukan. Jika seseorang menanam
gereja, atau menyembuhkan orang sakit, atau mengutus keluar para penginjil,
atau pergi ber-misi, mereka dianggap pastilah
para rasul. Jika sebuah gereja atau jemaat menanam gereja dan melakukan
mujizat, mereka dianggap gereja yang apostolik. Tetapi tidak harus begitu.
Menjadi apostolik itu tidak pernah dikaitkan dengan sesuatu yang berhubungan
dengan tindakan. Sesungguhnya, banyak orang yang telah melakukan hal-hal
tersebut tetapi mereka sebenarnya bukan orang apostolik; bahkan sebagian dari
mereka sama sekali bukan orang Kristen!
Sebagai orang apostolik dan berjalan dalam anugerah apostolik itu
ditentukan dengan siapa kita, cara berpikir kita, dan bagaimana kita berhubungan – jadi tidak ada kaitan
samasekali dengan apa yang kita lakukan.
Jadi yang telah berjalan dengan anugerah
apostolik sebagai orang apostolik dan
berbagi hidup apostolik. Apa yang
menentukan kita melakukan hal-hal yang apostolik itu tidak ditemukan dari
hal-hal yang jasmani dan luaran, tetapi hal-hal yang rohani yang ada di dalam
diri kita – hal-hal yang berkaitan dengan hati.
Tetapi selalu ada desakan kotbah-kotbah yang menyebutkan perlunya
gereja berjalan dalam anugerah dan kuasa gereja apostolik mula-mula. Kalau
begitu, dimana kuasa apostolik gereja itu bisa ditemukan?
Tanyakan pada diri sendiri: Siapa di antara manusia yang pernah
hidup di dunia ini yang pernah memiliki dan melakukan kuasa terbesar? Siapa di
antara semua manusia yang pernah berjalan di atas bumi yang membawa otoritas
terbesar? Jawabnya, tentunya, adalah Dia yang telah berjalan di atas air, menghardik
badai dan gelombang, mengubah air menjadi anggur, membangkitkan orang mati,
menahirkan kusta, memberi penglihatan kepada orang buta, membangkitkan Lazarus
ketika mayatnya sudah mulai membusuk, dan yang Dia sendiri bangkit dari
kematian-Nya dan naik ke kemuliaan-Nya. Nama-Nya ialah Yesus.
Apa rahasia kuasa dan otoritas yang Yesus lakukan? Yesus tidak
melakukan otoritas yang Dia miliki sendiri – Dia tidak bekerja dengan kekuatan
sendiri. Dia membawa otoritas lain. Kuasa yang dipakai adalah kuasa milik
Bapa-Nya, yang mengalir melalui Diri-Nya oleh Roh Kudus, dan menjadi efektif
karena penundukan-Nya kepada Dia yang memiliki kuasa di atas-Nya.
Dengan kata lain, otoritas dan kuasa yang benar itu didelegasikan
sebagai hasil penundukan diri kepada otoritas, dan adanya hubungan yang benar
dengan yang punya otoritas. Itulah sebabnya mengapa Dia menjadi seseorang yang
sangat berotoritas dan berkuasa, Sang Juruselamat kita, melakukan
pelayanan-Nya. Dan inilah bagaimana gereja dan setiap umat percaya, dan setiap
rasul, nabi, penginjil, gembala, dan guru, harus melatih diri dalam
pelayanannya.
Otoritas dan kuasa itu tersedia bagi gereja, tetapi ekspresi penuh
kuasa dan otoritas apostolik hanya diperoleh jika gereja, sebagai umat, berbagi
kehidupan apostolik, dalam penundukan kepada rasulnya, dan para rasul ini
menundukkan diri kepada Kristus.
29-Apr-2012 STRATEGI APOSTOLIK (4) – KEKRISTENAN APOSTOLIK Home
Untuk memahami ide yang begitu krusial
terhadap iman ini saya, John K. Alley, telah menjadikan masalah ini sebagai
pokok doa selama bertahun-tahun. Apa arti menjadi orang apostolik? Dengan bantuan pertanyaan inilah saya sekarang
memiliki pemahaman yang saya pegang mengenai apa orang apostolik itu; dan apa
arti serta bagaimana kita bisa berjalan bersama-sama.
Kalau ada pertanyaan, ‘Apa arti orang Kristen apostolik?’,
jawaban pertanyaan tersebut hampir semuanya mengarah ke ‘siapa kita yang sebenarnya’, dan bukan ke ‘apa yang kita
lakukan’. Bukan mengenai kegiatan apa
saja yang kita lakukan, atau karunia apa saja yang kita latih, atau lembaga apa
saja yang kita bangun yang menunjukkan kita punya anugerah apostolik dan orang
apostolik yang sesungguhnya. Tetapi berkaitan dengan bagaimana dan apa yang
kita pikir dan rasakan, yaitu sikap hati dan nilai-nilai yang kita pegang dan
lakukan sebagai orang Kristen. Jelasnya, bagaimana sesungguhnya hubungan dan pergaulan
kita dengan Tuhan dan sesama. Jika
kita dapat memahami ini, kita mulai memahami ke-Kristenan apostolik, dan menemukan bahwa semuanya itu mengenai hubungan. Ke-Kristenan apostolik ialah
ke-Kristenan hubungan/relational; dan iman apostolik adalah
yang berkaitan dengan hubungan, mulai dari awal sampai pada akhirnya.
Saya memulai penelitian untuk memperoleh
jawaban ini sejak tahun 1995. Saya sudah mengkhotbahkan hal ini lebih dari lima
tahun dengan pesan: Tuhan sedang memulihkan para rasul di gereja. Tiba-tiba
saya menyadari bahwa Tuhan bukan hanya memulihkan para rasul dalam gereja,
tetapi memulihkan ke-Kristenan apostolik sendiri, yaitu hakekat apostolik gereja yang dipulihkan. Semua umat Allah itu
artinya orang-orang apostolik.
Pemahaman yang mendalam ini memunculkan
sejumlah pertanyaan. Apa arti menjadi apostolik?
Apa arti gereja? Menjadi orang-orang apostolik?
Dan jika ada sesuatu yang dipulihkan, apa itu berarti ada yang telah hilang?
Atau, apa yang salah dengan kita? Dan jika kita tidak lagi apostolik, lalu kita
ini apa?
Sejak
1995 sampai lewat tahun 2000 saya terus-menerus mencari jawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Saya jagai hati dan telinga saya tetap terbuka
terhadap Tuhan untuk mencari jawaban, tetapi sepertinya sorga berdiam diri.
Setelah sekian lama, saya mulai mendengar suara lembut, yang sepertinya berasal
dari belakang saya. Suara itu tidak langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, tetapi mengucapkan hal-hal yang menarik perhatian saya sebagai
tambahan informasi. Saya menuliskannya sambil tetap menanyakan
pertanyaan-pertanyaan saya.
Pada akhirnya saya punya sederetan hal, yang
semuanya sepertinya diberikan oleh suara lembut Roh Allah berkenaan dengan
hakekat manusia apostolik. Pada mulanya semua itu saya anggap sebagai tambahan
informasi saja, dan bukan jawaban utamanya. Kemudian muncul suatu sinar.
Ternyata semuanya hal yang utama!
Mengapa selama ini saya begitu lambat
mendengarkan hal itu?
28-Apr-2012 STRATEGI APOSTOLIK (3) – HAKEKAT APOSTOLIK Home
Pernyataan Arthur Katz dalam pengantar bukunya
Apostolik Foundations menuliskan, ‘Saya memberi penghormatan khusus untuk kata
apostolik. Sebab, jika kehilangan arti dikuatirkan akan kehilangan iman
sendiri. Ini bukan sekedar satu kata yang dengan mudah didefinisikan; ada
sesuatu mengenai kata ini, yang pemahamannya merupakan inti iman. Ini merupakan
kata yang luarbiasa. Kata yang perlu diberi hembusan-ulang, dan tidak boleh
sekedar dianggap hanya sebagai identitas suaatu denominasi. Ini merupakan kata
yang berdenyut dengan kemuliaan, oleh karena itu kita perlu mencari dan
menyelamatkan fondasi apostolik – kalau tidak, kita tidak akan memiliki gereja
yang senilai dengan arti kata tersebut.’
‘Seperti
setiap kata alkitabiah besar yang lain, kita tidak akan bisa menemukan definisinya di dalam kamus.
Kita perlu bisa menangkap dengan lebih cerdas apa yang terkandung dalam setiap kata itu. Ini merupakan pencarian dan
memulihkan apa yang asli, semua apa yang harus dipegang, semua apa yang harus
dipercayai, semua apa yang harus dipahami, dan semua apa yang vital, yang ada
di gereja mula-mula. Dalam kata apostolik ada sesuatu yang tajam, yang membawa
ke pikiran hati, roh, dan indra gereja pada saat ada di kemuliaannya. Gereja
itu apostolik sejak dari awalnya dan harus tetap seperti itu pada kesudahannya.
Jadi, hanya sebuah gereja apostolik yang bisa bertahan dan menang, dan dengan
kesaksiannya itu, menyaksikan dan menembus masuk ke sisa-sisa Israel yang
menolak misteri Allah di akhir jaman ini.’
‘Tidak ada
kata yang bisa lebih hidup dalam kesadaran kita daripada kata apostolik. Ini
merupakan kata yang mengatakan segala sesuatu mengenai hakekat dan kejeniusan
gereja, dan semua apa yang Tuhan harapkan darinya, dan maksudkan … Ini suatu
kata yang kita butuhkan untuk bisa memahami dan dipahami. Ini merupakan kata
yang telah disalah-gunakan dan perlu direstorasi, dan untuk merestorasi ini
tidak murah – tetapi yang akan bisa memberi nilai dalam segala hal.
‘Tidak ada
sesuatu yang bisa memberi nilai, baik yang
kekal maupun yang segera di bumi ini, yang tidak terkait dengan kata itu
… Allah cemburu dengan kata apostolik ini. Tuhan menetapkan diri-Nya sebagai
‘Imam Besar dan Rasul’ kita. Jika gereja dibangun di atas fondasi para rasul
dan nabi, maka kita perlu mengerti makna mendalam dari kata itu agar dapat
menjadi bagian dari apa yang membentuknya, dan konfigurasi hal-hal apostolik
yang bisa menjadikan gereja sebagai gereja yang seharusnya.’
27-Apr-2012 STRATEGI APOSTOLIK (2) – UMAT APOSTOLIK Home
Jadi, apa arti apostolik? Dalam kesepakatan yang diadakaan di Nicea tidak
dikatakan kalau gereja itu pastoral; ataupun gereja yang profetik, atau
evangelistik, dll. Tetapi kata apostolik
dipakai dalam suatu keutuhan-gereja yang menunjukkan bahwa kata ini punya arti
yang besar secara bersama-sama – sama seperti kata kudus. Perlu dipahami walaupun di Efesus 4 dituliskan Tuhan
menunjuk para rasul bersama-sama para nabi, para penginjil, para gembala dan
para guru, ini menggambarkan karunia, tugas, panggilan, tanggung-jawab,
pelayanan, yang diberikan kepada individu untuk menyatakan Kristus dan pelayan
anugerah-Nya.
Tetapi kata apostolik dalam pemahaman yang
lebih besar diaplikasikan untuk sesuatu yang berkaitan secara utuh dengan iman,
untuk keutuhan suatu gereja, dan untuk jenis anugerah yang kita harus berjalan
di atasnya – apakah kita rasul maupun bukan. Sehingga jika kita mengatakan
bahwa gereja itu gereja apostolik,
berarti umat Allah itu semua orang
apostolik. Ini merupakan ungkapan yang lengkap, dengan arti yang dalam
dibandingkan dengan mengatakan orang yang apostolik
dan profetis seperti yang sering kita dengar, yang artinya telah
menghilangkan keutuhan dari apa yang dimaksud dengan apostolik.
Tentunya benar kalau dikatakan kita adalah
orang profetis. Kita semua dipanggil untuk berfungsi dalam karunia-karunia
profetis sealami orang profetis, karena kita semua memang harus menghidupinya,
dan melayani dengan itu. Roh Kudus memampukan indera-indera, anugerah-anugerah,
dan kemampuan-kemampuan profetis setiap harinya. Sama seperti kita juga dipanggil
untuk hidup dan melayani dengan jenis-jenis anugerah karunia yang ada. Tetapi
kita harus bisa melihat ada suatu tingkatan lain yang berkaitan dengan tujuan
bersama dalam kata apostolik, yang
memberi sesuatu dimana tidak ada kata lain yang bisa mendefinisikannya, dan
yang bisa disejajarkan dengan kata itu. Umat Allah bisa jadi memiliki fungsi
profetis, penginjilan dan pastoral, tetapi gereja harus memiliki kehidupan apostolik. Demikian juga kita,
yang merupakan bagiannya. Dengan demikian bisa dimengerti bahwa kata apostolik
itu memang mempunyai pemahaman yang berbeda sama sekali.
Kata
apostolik itu pertama kali muncul di pengakuan/keyakinan-iman/decree Kristiani pada
saat para bapa gereja berkumpul/bersidang secara oikoumene yang pertama di kota
Nicene/Nicea pada tahun 325 AD dan 381 AD untuk membahas dan mengantisipasi
serbuan ajaran sesat yang dimunculkan oleh guru-guru palsu di saat itu.
Hasilnya dikenal dengan Nicene/Nicea Decree, yang salah satu pengakuannya
menyebutkan, ‘Kami percaya . . . pada satu
Gereja universal yang kudus dan apostolik.’ Artinya, Gereja itu Satu,
Gereja itu Kudus, Gereja itu Universal/Am, dan Gereja itu Apostolik!
Kata
apostolik paada mulanya berdirisendiri, tidak seperti kata apa pun yang ada. Mengandung
sesuatu yang disertai kekaguman dan hormat, yang tidak biasa, yang begitu sulit
didefinisikan. Punya arti sangat sentral dan intrinsik dengan iman sendiri.
Kata apostolik bisa disejajarkan dengan kata Kristen dan gereja, yang berbicara
tentang sesuatu yang sangat besar sekali, historis, dan mendasar. Tidak ada
kata lain yang bisa disejajarkan dengan kata itu. Arthur Katz mengatakan jika
kita kehilangan makna kata apostolik, sangat mengerikan, karena bisa kehilangan
makna dari iman sendiri. Jadi kita harus menjagai agar tidak kehilangan makna
kata tersebut.
Sekarang
banyak kita jumpai pemakaian kata apostolik yang punya makna dan arti lain
dalam kaitannya dengan karunia lima jawatan seperti profetis, sehingga
seringkali di sandingkan dengan kata itu menjadi profetis-apostolik. Kata
apostolik di sini tidak sama dengan makna aslinya.
Kata
apostolik mengacu ke dua hal: pertama,
mengacu kepada hakekat-kehidupan-yang-tidak-mengenal-batas-waktu dan yang tidak
tidak mengalami perubahan, yang TUHAN berikan kepada manusia, di dalam
Putra-Nya, yang tidak terpisahkan dengan iman sendiri. Kedua, mengacu ke metode-yang-tidak-berubah yang TUHAN pakai,
dimana pun dan apa pun yang Dia lakukan (baik dalam penciptaan, atau saat ambil-bagian
dalam kehidupan umat manusia, serta penyediaan keselamatan umat manusia yang
begitu berharga); hakekat TUHAN itu ialah agar Dia bisa mengekspresikan Diri-Nya
melalui orang lain, dan memenuhi Diri-Nya dalam orang lain. Oleh karena itu
Bapa mengirim Putra-Nya untuk berbicara mewakili Dia. Dan setelah pekerjaan Kristus
selesai, Roh Kudus dikirim untuk menyatakan Bapa dan Putra. Proses ini harus dihasilkan
juga dalam diri kita. Kristus harus sepenuhnya terbentuk dalam diri kita, kita
harus belajar merepresentasikan dan berbicara mewakili Bapa dan Putra, dan kita
harus, dengan iman dan doa, menetapkan kehendak TUHAN dan membuka jalan untuk
Roh Kudus bekerja. Inilah metode apostolik itu, memfungsikan diri sebagai hasil
hakekat apostolik-Nya yang telah diimpartasikan kepada kita, gereja-Nya.
25-Apr-2012 MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (9) – RANGKUMAN Home
Kepemimpinan itu suaatu karunia yang sangat berharga. Kerinduan
untuk menjadi ujung tombak apa yang sedang TUHAN kerjakan, untuk bisa ada di
tengah-tengah ‘kiprah’/action, biasanya bukti kasih kalian kepada Tuhan dan
kerinduan kita untuk menjadi bagian dari yang sedang Dia lakukan. Meskipun
begitu, jika motif kita tidak benar, itu akan bisa menjadi pengejaran kebanggaan
semata dan ini ketidak-taatan kita yang paling besar. Bagus, kalau kita ingin
mendesak mundur kegelapan sehingga Tubuh Kristus bisa naik ke pijakan yang
lebih tinggi lagi, tetapi apa ini kita lakukan untuk kemuliaan Tuhan atau untuk
kemuliaan diri-sendiri? Jika memang bukan untuk kepentingan sendiri, kita seharusnya
bisa ikut bersukacita dalam menyiapkan orang lain untuk melakukan hal yang sama
dan untuk mengelu-elukan mereka agar terus bergerak maju. Bukankah sekarang
juga ada saksi seperti awan yang juga sedang menyorak-nyoraki kita untuk terus
bergerak maju?
Menjadi ujung tombak, atau ada terhisap dalam kelompok yang
seperti itu, bukanlah tujuan utama hidup kita. Saat kita berdiri di hadapan
tahta TUHAN di hari penghakiman, Dia tidak akan menghitung berapa banyak kegerakan
ujung tombak yang sudah kita ikuti. Kita masing-masing akan dihakimi berdasarkan
ketaatan kita, dengan seberapa besar kita telah bertumbuh dalam kasih, dan
seberapa banyak keserupaan Kristus yang sudah kita miliki dan bawa. Di dalam
Kristus, benar bahwa para pemimpin besar itu juga sekaligus para pengikut besar
pula. Semakin dekat kita mengikuti Dia, akan semakin banyak kemuliaan-Nya yang
bisa kita pegang, dan semakin kita menyerupai Dia.
Untuk menggenapkan semua kebenaran dan untuk berjalan dalam
otoritas spiritual di panggilan kita membutuhkan sikap hormat yang benar kepada
mereka-mereka yang telah berjalan sebelum kita dan yang telah memudahkan jalan
kita. Juga benar kalau kita harus bersedia untuk mempersiapkan jalan bagi
mereka yang akan membawa pekerjaan bisa berjalan lebih jauh lagi. Kita semua
harus bersedia membiarkan generasi berikut pergi di saat yang tepat. Keinginan
Daud sendirilah untuk melepaskan dan memberikan kerinduan hatinya yang paling
besar untuk membangun bait ke generasi berikutnya, sehingga TUHAN bisa
mempercayakan kepadanya kepemimpinan yang luarbiasa di jamannya.
24-Apr-2012 MENANGKAP GELOMBANG ROH
KUDUS YANG BERIKUT (8) – KETAATAN, BUKAN PERSEMBAHAN
Ketaatanlah, dan bukan persembahan, yang akan tetap menjagai kita
ada di kehendak TUHAN. Jangan sampai ada orang Kristen sejati yang tidak ada
lagi di pusat kegerakan TUHAN. Meskipun begitu kita harus tahu bahwa tidak
mungkin bagi kita untuk bisa menjadi bagian dari segala apa yang sedang Dia
kerjakan. Masalahnya bukan hanya bisa melihat menangkap “gelombang besar” yang
sedang TUHAN adakan, tetapi menangkap gelombang yang memang Dia sediakan bagi kita,
sementara bisa ikut bersukacita dengan mereka yang sedang menangkap
gelombang-gelombang mereka mamsing-masing, baik gelombang yang lebih besar
maupun yang lebih kecil, jika mereka memang ada dalam kehendak TUHAN.
Sembari kita menjaga visi agar tetap dalam tujuan dan melihat
gerakan air sejauh mungkin, kita harus tetap memegang semua dasar yang bisa kita
ambil dan miliki, serta ada di posisi yang lebih baik untuk bergerak maju bersama
gelombang berikutnya, dan bukannya mundur sehingga menghalangi dan memotong gelombang baru
yang datang. Kita tidak peduli siapa yang sedang memimpin saat gelombang datang
selama yang mendapat kemuliaan Sang Pemimpin. Kalau kita memiliki sikap yang
berbeda dengan ini, itu sama seperti sikap menipu anak keledai yang ditunggangi
Yesus masuk ke Yerusalem, jika keledai itu mengira semua sorak-sorai dan
elu-elu itu ditujukan kepada dia, bukan kepada Yesus yang ada di punggungnya.
John Amos Comenius menyatakan “Alam itu Kitab TUHAN yang kedua.”
Rasul Paulus menguatkan ini dalam kiab Roma 1. Salah satu pelajaran
kepemimpinan penting di alam bisa ditemukan dalam pergerakan
migrasi/perpindahan burung, angsa liar, atau bebek. Mereka terbang dengan
formasi “V” karena burung yang memimpin bisa membuat udara tersibak sehingga burung-burung
yang ada di belakangnya bisa terbang lebih mudah. Meskipun begitu, karena
burung yang memimpin itu melakukan pekerjaan paling berat, dia mampu memimpin hanya
sesaat saja, kemudian akan berpindah ke posisi yang paling belakang untuk
beristirahat. Posisinya digantikan dengan burung yang ada di belakangnya, yang
juga akan memimpin sesaat. Dengan rotasi ini bisa membuat burung-burung itu
saling berbagi beban kepemimpinan, dan keuntungan akan diperoleh oleh seluruh rombongan
saat mereka memimpin bersama-sama. Jika ada burung yang sedang memimpin menolak
posisi untuk digantikan di saat yang tepat, dia akan memperlambat gerakan
rombongan secara keseluruhan. Mereka yang bisa dan mau memberikan posisinya di
waktu yang tepat akan punya kesempatan bisa beristirahat sambil memberi
kesempatan yang lain untuk memimpin, memampukan mereka juga untuk memperkirakan
saat harus berfungsi kembali di poisi tersebut.
Jarang terjadi di sejarah gereja ada pemimpin posisi depan yang
bisa bertahan lebih dari beberapa tahun. Meskipun begitu masalah yang paling
sulit bagi seorang pemimpin ialah untuk mau memberikan kepemimpinannya. Bagi
mereka yang menolak melakukan ini, jelas ada garis batas dalam hidupnya saat
dia terhenti untuk bergerak maju dan mulai menyerang mereka yang mencoba menggantikan
posisinya.
Angsa yang terbang itu tidak menjadikan memimpin di depan sebagai
tujuannya, tetapi memimpin menuju ke tempat destinasi, tempat tujuan bersama.
Kapan pun kita menjadikan posisi sebagai tujuan bagi diri-sendiri, kita akan
menjadi penghalang untuk pergerakan gereja, dan bukan lagi sebagai pemimpin
gereja. Orang masih bisa memiliki pengaruh besar dan tetap terus mengatur atau mengontrol
meskipun telah dia kehilangan pengurapan kepemimpinan sejatinya. Raja Saul merupakan
contoh alkitabiah untuk prinsip ini.
Raja Daud, penerus raja Saulus, bukan hanya seorang pemimpin yag
luarbiasa di jamannya, tetapi dia punya hikmat untuk menyadari adanya batas-batas
otoritasnya. Saat dia mengerti kalau membangun bait itu bukan tugasnya, dia
mulai mengumpulkan bahan-bahannya untuk diberikan ke pewarisnya agar memudahkan
pekerjaannya. Para peimpin besar bukan hanya tahu seberapa jauh harus melangkah
bagi dirinya – tetapi mereka juga tahu bagaimana untuk mempersiapkan generasi
berikutnya dan kapan memberikan tongkat kekuasaannya.
23-Apr-2012 MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (7) – IMAN SEJATI Home
Jarang sekali ada seorang pemimpin yang dibangkitkan dengan sekaligus
memiliki pengalaman, hikmat yang luarbiasa, serta kepekaannya untuk bergantung
kepada Roh Kudus. Meskipun begitu, sepertinya kepemimpinan cenderung dipilih dari
mereka yang belum matang. Mereka yang tidak matang akan mengijinkan Roh Kudus menuntunnya,
dan justru inilah yang merupakan bentuk hikmat yang tertinggi hikmat.
Sayangnya, seringkali mereka mengijinkan pengaruh-pengaruh lain masuk karena kurang-pengalaman.
Karena alasan ini Tuhan sepertinya memberi kesempatan ke para pemimpin
kegerakan terdahulu untuk memimpin kegerakan berikut. Para pemimpin besar tahu
bagaimana membiarkan Roh Kudus yang memimpin, sementara menambah pengalaman dan
kemampuan serta kepekaan-membedakan untuk menjaga agar kegerakan tidak dipegang
oleh tangan-tangan mereka yang tidak-punya-aturan atau yang legalistik.
Ada dua orang contoh di Alkitab mereka yang matang dan berpengalaman,
yang mudah dibentuk, dan yang bergantung pada Roh Kudus ialah Yosua dan Kaleb. Orang
seperti merekalah yang dibutuhkan untuk kegerakan yang bisa memimpin gereja
menyeberangi sungai Yordan untuk memasuki pertempuran demi Tanah Perjanjiannya.
Yosua dan Kaleb bukan hanya memiliki iman besar dalam Tuhan, tetapi iman mereka
tidak diencerkan meskipun telah mengembara bertahun-tahun di padang-belantara bersama
orang-orang yang tidak beriman.
Iman yang demikian itu tentunya merupakan hasil dua faktor besar rohani.
Pertama, iman sejati itu tidak bisa didorong atau dihambat atau digentarkan
oleh kondisi dan situasi manusia, karena tidak beriman kepada atau dalam manusia
tetapi iman dalam Tuhan. Kedua, iman sejati itu tidak dibatasi oleh waktu
tetapi selalu memandang dari perspektif kekekalan. Itulah sebabnya mengapa
orang-orang beriman besar di Alkitab begitu dipuaskan untuk melihat
digenapkannya janji-janji nubuatan tanpa harus menerimanya di waktu mereka hidup.
Paling sulit ialah menjaga tetap rendah-hati, sementara hikmat,
pengalaman, dan usia bertambah, dan juga dengan adanya pelayanan orang-orang
lain yang ada di sekitar kita. Ada kecenderungan untuk menghakimi diri-sendiri
dengan cara membandingkan dengan orang lain, bukannya dengan standard sejati
yang benar – Yesus Kristus. Mengukur diri-sendiri dengan orang lain atau gereja
kita dengan gereja lain merupakan salah satu batu penyandung yang mematikan
bagi para pemimpin rohani. Seperti yang Paulus katakan, “Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan
dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!” (2 Kor.
10:12).
Iman sejati tidak melihat kepada manusia dan tidak melihat ke yang
sementara. Beberapa pesan Tuhan yang paling diurapi menyebabkan kerumunan orang
banyak menyingkir. Berapa banyak dari kita mau tetap memberitakan kotbah yang
kita akan tahu bisa membuat sebagian jemaat kita kabur? Berapa banyak dari kita
lebih suka pujian dari Tuhan dari pada pujian manusia untuk mau melakukan ini?
Hikmat yang sejati tidak akan terpengaruh oleh banyaknya orang
yang berkumpul ataupun yang menyingkir. Jika kita terpengaruh oleh manusia, itu
membuktikan kalau kita telah menerima otoritas dari manusia. Jika kita menerima
otoritas dari atas, tidak akan ada orang
yang bisa mengambilnya, dan kita kita tidak akan terlalu peduli apa itu
disetujui atau ditolak manusia. Itu sebabnya mengapa saat orang-orang ingin
menjadikan Yesus raja, Dia menyingkir ke gunung. Jika manusia akan menjadikan
kalian raja, maka mereka itu juga yang akan menguasai kalian, tidak peduli
titel atau jabatan apa yang diberikan kepada kalian.
Sudah pasti kalau Yesus itu menaruh rasa belas kasihan yang besar
pada kondisi umat manusia. Meskipun begitu, Dia tidak pernah menanggapi kebutuhan
manusia – Dia hanya melakukan apa yang Dia lihat Bapa sedang kerjakan. Tuhan
tidak sekedar memanggil kita untuk melakukan pekerjaan-perkerjaan baik dalam
nama-Nya, tetapi agar melakukan pekerjaan yang Dia minta untuk kita kerjakan.
Salah satu batu sandungan terbesar dalam melakukan pelayanan sejati adalah
kecenderungan untuk memikul beban manusia, bukannya beban Tuhan. Beban manusia
akan membuat kita sibuk untuk mengerjakan banyak hal yang kelihatannya baik dan
berbuah, tetapi yang membuat kita tidak mengerjakan kehendak Tuhan.
Berapa
banyak dari kita yang sanggup seperti Filipus, yang memulai suatu kebangunan
yang mengaduk seluruh kota, tetapi kemudian memberikan pekerjaan itu ke tangan
orang lain agar kita bisa menjadi saksi hanya untuk satu orang? Mengapa Filipus
bisa dipercaya dengan otoritas dan kuasa untuk menggoncang kota karena
ketaatannya. Jika dia hanya fokus pada manusia, atau ke yang sementara, dia
tidak akan pernah mau meninggalkan Samaria. Meskipun begitu, pertobatan satu
orang sida-sida Etiopia itu jauh lebih besar daripada kebangunan yang terjadi
saat itu di Samaria. Beberapa abad kemudian, para misionari dibuat keheranan saat
mereka tiba di Etiopia dan tahu di sana sudah banyak orang Kristen. Buah ini telah
disembunyikan dari manusia, dan mungkin juga dari Filipus, tetapi itu pastilah
karena ketaatan yang telah dilakukan Filipus.
22-Apr-2012 MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (6) – OPOSISI Home
Setiap gelombang itu selalu mencoba bisa menjangkau sejauh mungkin
ke arah pantai, kemudian mulai mengecil karena terkejar dan dipotong oleh
gelombang di belakangnya yang bergerak lebih cepat, atau bertabrakan dengan
gelombang yang berbalik dari pantai. Demikian juga dengan kegerakan TUHAN terdahulu,
jarangsekali bisa menjadi bagian dari kegerakan gelombang yang berikutnya.
Biasanya, kegerakan yang terdahulu akan melaambat dan mundur saat ada gelombang
baru datang, dengan menciptakan benturan-benturan yang menghalangi gelombang
berikut yang akan datang. Setiap ada gelombang baru yang datang, oposisi atau
penentang yang paling besar adalah yang datang dari gelombang terdahulu yang
berbalik arah.
Dalam sejarah gereja, mereka yang tadinya merupakan bagian
kegerakan TUHAN mencoba bertahan dan memotong gerakan-gerakan yang baru datang.
Tetapi meskipun ini merupakan kejadian yang terus-menerus terjadi di sejarah gereja
kita, ini bukanlah bagian masa depan kita! Akan ada kegerakan Roh Kudus yang mampu
menangkap hati para umat percaya sejati yang ada di kegerakan terdahulu
sehingga mereka akan bergabung untuk maju bersama, bukannya berbalik arah. Jika
hal ini terjadi, gereja akan memulai kemajuan spiritual yang tidak bisa
dihentikan lagi sampai di akhir jaman.
Dengan mempelajari beberapa faktor sejarah yang bisa membuat
orang-orang berbalik arah, bisa membantu kita untuk mengenal balok-balok
penyandung ini. Salah satu kesalahan yang berbahaya ialah anggapan bahwa tidak
mungkin ada yang bisa menantang kegerakan sejati TUHAN. Ini dialami oleh beberapa
umat percaya yang telah dipakai TUHAN. Arogansi yang menganggap tidak akan
terjadi terhadap pelayanan kita kepada TUHAN merupakan sikap yang bisa
mendiskwalifikasi kita akan anugerah TUHAN, yang Dia berikan hanya kepada
mereka yang rendah-hati (Yak. 4:6).
Andrew Murray merupakan contoh bagaimana meskipun dia dengan
sangat luarbiasa dipakai TUHAN, dengan gairahnya untuk bisa melihat datangnya
kebangunan gereja, gagal mengenali kebangunan yang sedang terjadi, yang dia sangat
ditunggu-tunggu dan doakan di sepanjang hidupnya. Penyebab kegagalan tragis ini
sederhana: kebangunan yang begitu dia harapkan, dia nubuatkan, tidak datang
dalam bentuk yang seperti dia harapkan. Meskipun dia sangat rindu bisa melihat dimanifestasikannya
kembali karunia-karunia rohani di gereja, dia tidak suka dengan bentuk paket yang
diberikan. Dia dan teman-temannya marah karena kebangunan itu tidak terjadi
melalui mereka. Akibatnya, dia sama sekali kehilangan apa yang sudah dia
rindukan, dan doakan, dan nubuatkan si sepanjang hidup pelayanannya.
Memang menyedihkan kalau melihat sebagian besar kegerakan baru itu
dipimpin oleh para pemimpin yang umumnya belum/tidak matang. Kemungkinannya
karena para pemimpin yang sudah matang tanpa mereka sadari telah berubah menjadi
‘kirbat lama,’ terlalu kaku untuk bisa menerima anggur baru. Kegerakan
spiritual harus dipimpin oleh Roh yang membutuhkan kelenturan dan keterbukaan. Dan,
biasanya TUHAN hanya menemukan hal ini dalam diri mereka yang belum matang,
karena mereka belum kaku akibat ide-ide sendiri. Para pemimpin yang
tidak-matang itu cenderung akan bergantung kepada Roh Kudus daripada
pengalamannya, dengan cara mengijinkan Dia untuk mengarahkan sesuai yang Dia
kehendaki. Mungkin ini alasan mengapa Tuhan memilih mereka yang sepertinya
tidak cocok dan ‘tidak memenuhi syarat’ sebagai para pemimpin kunci gereja-Nya.
Mereka begitu tidak memenuhi syarat sehingga mereka begitu berputus-asa untuk
hanya bergantung pada anugerah dan tuntunan-Nya. Bagaimana dengan kita yang
merasa sudah pernah atau yang sedang dipakai oleh TUHAN saat ini? Bisa dan
maukah kita senantiasa membebaskan diri ambil bagian di setiap gelombang, atau
tsunami, yang TUHAN segera munculkan?
21-Apr-2012 MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (5) – menunggu gelombang besar Home
Faktor lain yang perlu diperhatikan jika ingin menangkap gelombang
besar: harus mau menahan diri agar tidak menangkap gelombang-gelombang kecil.
Ada beberapa pola gelombang yang datang yang bisa dipelajari untuk dikenal dan
dialami oleh para peselancar berpengalaman. Jika mau menaiki gelombang besar dibutuhkan
kesabaran. Demikian juga dengan gelombang Roh Kudus. Roh Kudus banyak memberi
kegerakan-kegerakan dimana kita bisa memberi diri terlibat di dalamnya, dan juga
banyak proyek-proyek dimana kita bisa melibatkan diri. Tetapi, apa itu memang
panggilan kita untuk terlibat di dalamnya? Berapa banyak di antaranya membuat
kita berpindah posisi sehingga gagal menangkap gelombang besar yang akan datang
yang memang diperuntukkan bagi kita?
Ibadah
dan pelayanan yang memang ada itu bukannya tidak perlu dilakukan, tetapi itu sebenarnya
merupakan sarana pelatihan agar kita cukup terampil untuk menangkap gelombang
besar. Meskipun begitu, saat kita sudah cukup dipersiapkan, dan kita tahu kalau
gelombang besar sedang datang, kita harus membiarkan yang kecil-kecil lewat.
Banyak mereka yang kehilangan kegerakan besar TUHAN karena mereka terlalu
disibukkan dengan kegerakan-kegerakan yang bukan bagiannya.
20-Apr-2012 MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG
BERIKUT (4) – Bergerak bersama gelombang Home
Sebagian bisa mengenali dimana gelombang berikut akan akan muncul
dan mereka memposisikan diri dengan semestinya tetapi ragu-ragu untuk bergerak
sampai gelombang ada di atasnya. Jika ini yang terjadi, situasi mereka sama
berbahayanya dengan mereka yang sama sekali tidak memposisikan dirinya.
Keduanya akan disapu oleh gelombang yang datang! Hal penting yang kita bisa
lakukan untuk bisa bergerak bersama gelombang Roh Kudus saat datang ialah taat
dan melakukan apa-apa yang telah diajarkan oleh gelombang-gelombang Roh Kudus sebelumnya
ke gereja.
Sumber utama keragu-raguan yang membuat banyak orang dan pelayanan
kehilangan gerakan Roh Kudus adalah roh agamawi yang berakar di idealisme
manusia, yang tidak mau bergerak sampai sesuatu ‘benar-benar dari TUHAN.’ Tuhan
tidak akan melakukan apa-apa tanpa manusia. Suatu kali seorang petani diberi
ucapan selamat oleh seorang pelayan Tuhan karena ladangnya yang subur dengan mengatakan
petani itu tidak akan bisa memperoleh itu tanpa TUHAN. ‘Betul,’ jawab si
petani, ‘Tetapi TUHAN tidak bisa membuat tanah itu subur kalau tidak memakai
saya. Anda tidak akan bisa melihat ladang yang subur jika saya hanya minta dan
menunggu Dia sendiri yang bekerja!’
Ada nilai penting dalam cerita di atas. TUHAN mengutus manusia
untuk ‘memelihara dan menguasahakan taman Eden.’ Kerja manusia di bumi itu
bukannya tidak alami, tetapi manusia memang merupakan bagian hakekat alam yang
Tuhan telah ciptakan. Sepertinya Dia mengutus manusia yang tidak sempurna untuk
melakukan pekerjaan pelayanan. Kita harus senantiasa ingat kalau Roh Kudus itu
‘Penolong,’ bukan ‘Pelaku.’ Bahkan, TUHAN sendiri sewaktu di dunia juga ada dalam
bejana tanah liat, tidak sempurna dan rapuh, seperti yang dijelaskan Yakobus, ‘Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal;
barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang
dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.” (Yak. 3:2). Pekerjaan kita itu
tidak akan pernah sempurna, tetapi bisa diterima TUHAN. Jika Dia menunggu yang
sempurna, Dia yang harus mengerjakan sendiri di bumi ini.
Tuhan memberikan gereja ke tangan-tangan manusia yang nampaknya
sangat tidak stabil dan cenderung melakukan kesalahan, dan memang mereka telah
melakukan kesalahan-kesalahan. Kita semua harus bertumbuh dalam anugerah dan
hikmat. Jika harus menunggu kita sempurna baru melayani, tidak ada seorang pun
yang pernah memenuhi syarat. Perfeksionis itu adalah seseorang yang memerlukan
standar-standar yang tidak realis seperti yang dilakukan oleh orang-orang
Farisi, yang dirinya sendiri tidak masuk ke Kerajaan tetapi mencoba
menghalang-halangi orang lain yang akan memasukinya. Setiap gerakan sejati TUHAN
dimulai dengan campuran kemanusiaan yang ada. Bahkan benih ilalang yang ditebar
musuh tercampur dengan gandum. Jika kalian harus menunggu sampai semua
ilalangnya disingkirkan baru mau menabur, kalian akan kehilangan segalanya.
19-Apr-2012 MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (3) – menghormati dengan penghakiman benar Home
Jika kita dengan arogan menunjuk kalau gerakan-gerakan yang
terdahulu sebagai ‘tatanan lama,’ dan menyatakan diri kita sebagai ‘tatanan
baru,’ atau bahkan punya arogansi kalau kita pikir kita tahu semua yang kita
butuhkan dan tidak mau belajar dari mereka yang telah berjalan lebih dahulu,
bisa dipastikan kita akan terdiskwalifikasi untuk menjadi bagian tananan baru. Yang
berhak masuk hanya mereka yang bisa melihat gerakan-gerakan terdahulu dengan
rasa hormat, serta mau membenamkan diri dalam pesan-pesan dan pengajaran gerakan
terdahulu, yang berkwalifikasi menerima level otoritas yang berikut. Setiap
gerakan baru yang tahan lama adalah mereka yang menghormati para orangtua
rohani mereka.
Yakobus memberi dorongan berkenaan dengan sikap kita kepada Hukum
Taurat, yang merupakan ‘gerakan’ yang mendahului Kekristenan, “Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling
memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela
hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah
penurut hukum, tetapi hakimnya. Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu
Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau,
sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia? Saudara-saudara, janganlah
kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum.
Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.” (Yak. 4:11-12; 5:9)
Ketika kita menghakimi sedemikian rupa sehingga mengkritik, sesungguhnya
kita sedang menempatkan diri-sendiri untuk menentang TUHAN, karena "Allah menentang orang yang congkak,
tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yak. 4:6). Kritikan itu
salah satu bentuk kesombongan terbesar. Saat kita mengkritik orang lain dengan maka
kita menyatakan kalau diri kita lebih superior dari yang kita kritik. Mungkin
saja ini benar, tetapi jika kita lebih baik dari orang lain, itu karena
anugerah TUHAN. Menjadi bangga pada diri-sendiri itu artinya meninggalkan diri
dari fondasi utama di mana kita seharusnya berdiri – anugerah TUHAN.
Meskipun begitu kita harus memiliki ‘penghakiman-yang-benar’. Kita
bodoh kalau tidak mau belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan oleh
gerakan-gerakan terdahulu. Meskipun kita harus berhati-hati bagaimana cara
melihatnya. Bukan menghakimi orangtua rohani, tetapi melihat potensi kegagalan
yang bisa terjadi juga dengan diri kita, dan memakai pijakan anugerah di area
tersebut.
Gagal memahami penghakiman-yang-benar, atau yang-tidak-benar secara
tepat, merupakan alasan begitu banyak kegagalan yang terjadi di sejarah gereja.
Dan ini merupakan masalah penting yang dihadapi gereja sekarang ini. Sebelum
kita bisa memahami hal ini dan berjalan atas dasar pemahaman tersebut, kita
akan tetap tersandung dengan balok-balok yang mematikan itu.
Gereja, baik yang sudah berlalu maupun yang sekarang cenderung melakukan
penghakiman-yang-salah dan mengabaikan-penghakiman-yang-benar.
Banyak pelayanan pemerhati dan jurnalis Kristen yang tersandung meskipun mereka
dengan jujur mencoba mau membantu mengisi kekosongan yang ada di pemerintahan
gereja. Mereka jatuh karena bergerak memasuki otoritas dimana mereka tidak
diutus, sementara para penatua yang punya otoritas lalai untuk melakukan
otoritasnya. Sebelum masalah yang penting ini diselesaikan maka setiap gerakan baru
akan selalu tersandung untuk mampu memunculkan potensinya.
18-Apr-2012 MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG BERIKUT (2) – melihat ke belakang agar bisa melihat ke depan Home
Banyak yang tahu dan bisa mengenali kalau Roh Kudus sedang
bergerak kembali, tetapi mereka tidak memposisikan diri dengan benar agar bisa
menjadi bagian gelombang tersebut. Setiap gerakan TUHAN itu dibangun di atas
fondasi gerakan-gerakan sebelumnya. Jika kita mau mengenali ke arah mana
gerakan TUHAN yang berikutnya akan muncul, kita perlu mengenal hakekat dan
pola-pola yang terjadi sebelumnya.
Ada ‘prinsip berkesinambungan’ yang harus kita pahami, dan kita
harus menundukkan diri kepadanya, jika kita ingin menjadi bagian gerakan Roh
Kudus yang berikutnya. Itulah sebabnya mengapa Yesus menundukkan diri kepada
Yohanes Pembaptis. Demi ‘menggenapkan semua kebenaran,’ Tuhan sendiri harus
menghormati mereka yang telah berjalan sebelum Dia dan yang telah mempersiapkan
jalan-Nya. Yesus pernah ditanya oleh imam-imam kepala serta tua-tua, "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan
hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" Jawab
Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu
dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu
dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes?
Dari sorga atau dari manusia?” (Mat. 21:23-25)
Jawaban
Tuhan atas pertanyaan tersebut bukan bermaksud melempar kembali pertanyaan
mereka – jawab atas pertanyaan yang diajukan Tuhan tersebut itu merupakan adalaj
jawab atas pertanyaan mereka. Yesus punya kwalifikasi dan memenuhi syarat.
Yohanes Pembaptis ada sebagai representatif ‘tatanan lama’ yang diutus untuk
menyatakan kalau Yesuslah yang sesungguhnya telah dinanti-nantikan semua para
nabi dan orang-orang bijak.
17-Apr-2012 MENANGKAP GELOMBANG ROH KUDUS YANG
BERIKUT (1) Home
(Disadur dari Visions of the
Harvest oleh Rick Joyner)
Saat sekarang ini sedang terjadi pertambahan momentun spiritual
yang besar di seluruh Tubuh Kristus. Itu seperti punya potensi untuk menyapu
dan memberi dampak sebagai gerakan-gerakan terbesar dalam sejarah gereja.
Bagaimana kita bisa mengenal dengan cermat serta memposisikan diri kita dengan
benar untuk menjadi bagian di dalamnya?
Gerakan-gerakan Roh Kudus itu seringkali bisa dibandingkan dengan
gelombang air laut karena persamaan karakternya. Jika Roh Kudus bergerak
seperti gelombang, bagaimana kita bisa menangkapnya agar kita bisa ikut terbawa
di arah yang sama dengan gerakan-Nya? Ada empat langkah dasar yang dipakai oleh
peselancar yang juga harus kita lakukan untuk bisa menangkap gelombang Roh
Kudus. Jika seorang peselancar ingin menangkap suatu gelombang, pertama-tama
dia harus bisa mengenali dimana
kira-kira gelombang itu akan muncul. Kedua, dia harus memposisikan dirinya dengan benar di titik tersebut. Ketiga, dia harus mulai bergerak selaras dengan
gelombang yang akan muncul. Kemudian dia tidak boleh ragu-ragu naik dan melaju saat gelombangnya
muncul, atau kalau tidak, dia akan dilewati oleh gelombang tersebut.
16-Apr-2012 DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (13) – untuk menggenapkan panggilan Home
Sepertinya hampir semua gereja yang berkembang telah disadarkan
akan kebutuhan untuk mengenali dan menerima seluruh pelayanan-memperlengkapi
yang telah Tuhan berikan ke gereja-Nya. Tetapi, dengan dibangkitkannya
kesadaran akan hal ini, menjadikan banyak orang dan pelayanan dan gereja yang begitu
antusias meresponinya, dan membuat mereka bergerak ke arah ekstrim yang satunya:
mereka dengan gegabah membentuk atau mencetak titel-titel 5-jawatan yang
ditempelkan di depan nama secara prematur; menetapkan beberapa orang sebagai
pelayanan-memperlengkapi tanpa ukuran standar-standar alkitabiah yang ada untuk
itu. Tetapi pada akhirnya kita akan bisa melihat kestabilan, kedewasaan, dan
kekuatan yang datang dan dimilki oleh gereja Tuhan sewaktu pelayanan-pelayanan
tersebut dipulihkan ke gereja. Ini penting sekali jika kita memang harus
menjadi Tubuh Kristus yang memang merupakan panggilan kita. Panggilan yang akan
menjadi jawab atas setiap perkara yang sedang terjadi di dunia modern sekarang
ini, dunia yang telah mengglobalisasi. Dunia yang telah dipenuhi dengan MID
(multiple identity disorder): kekacauan jatidiri akibat terpengaruh atau
tercemari oleh faktor-faktor pengacau identitas. Ini menuntut pesan-pesan yang
disampaikan oleh gereja harus senantiasa relevan dengan kebutuhan yang ada saat
ini.
15-Apr-2012 DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (12) – tidak terjerat dalam kelicikan yang menyesatkan Home
Kelicikan atau kecerdikan itu karakterisitik
yang pertama-tama diberikan kepada ular, iblis. Kelicikan itu merupakan
kecenderungan mencoba membengkokkan hukum-hukum atau peraturan-peraturan demi memperoleh
keuntungan. Ini merupakan karakteristik iblis dan ketika kita melihat ini
bekerja dalam kehidupan seseorang itu menjadi petunjuk jelas kalau mereka terlibat
dalam persengkokolan yang menipu. Sekali lagi, jawaban untuk menghindari hal ini
ialah apa yang telah dinyatakan di pelayanan Perjanjian Baru yang telah
dirancang untuk berfungsi secara team, dan hanya team yang TUHAN telah berikan,
untuk memperlengkapi umat-Nya tetap ada di jalur yang telah Dia tetapkan, dan
menuntun kita menggenapkan tujuan kita di muka bumi ini.
Oleh karena itu setiap umat percaya harus berusaha
minta tuntunan Roh Kudus untuk mengenali siapa dirinya dengan cara mengenali
lebih lagi akan Tuhannya, serta mengenali apa panggilan Ilahinya, sehingga
tidak mudah terjerat dalam kelicikan umat percaya lain yang menyesatkan.
14-Apr-2012 DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (11) – tidak tertipu oleh permainan palsu manusia Home
Paulus menuliskan di 2 Kor. 11:20, “karena kamu sabar, jika orang
memperhambakan kamu, jika orang menghisap kamu, jika orang menguasai kamu, jika
orang berlaku angkuh terhadap kamu, jika orang menampar kamu.” Ini sungguh
mengejutkan karena begitu banyak umat percaya yang menyerahkan-diri begitu saja
untuk mengikuti dan percaya kepada mereka yang pada hakekatnya memiliki roh
pemeras, yang berlawanan dengan hakekat Kristus. Dalam kehidupan di Tubuh
Kristus kita butuh kemampuan untuk membedakan. Kemampuan ini hanya akan datang
saat ada keseimbangan pelayanan yang ada seperti dalam pelayanan-team yang disebutkan
di Efesus 4:11.
Gereja
di Laodikia adalah salah satu contoh gereja yang mengalami penipuan-diri dengan
menganggap diri kaya serta merasa telah memperkayakan diri serta tidak
kekurangan apa-apa, padahal sesungguhnya melarat, dan malang, miskin, buta dan
telanjang. Ini disebabkan karena diawali dengan ketidak-mampuan untuk membedakan
yang benar sehingga membuat seseorang menjadi subyektif yang akhirnya terobsesi
ke sesuatu yang palsu. Dan kalau ini diajarkan kepada umat percaya yang belum memiliki
fondasi kebenaran yang kokoh maka mereka akan mudah tertipu oleh permainan
palsu dan keserakahan manusia dengan
mengatas-namakan Tuhan. Ada pelayanan-pelayanan yang memanipulasi perasaan dan
memutar-balikkan kebenaran firman Tuhan. Di samping memang ada serigala-serigala
yang berbulu domba.
13-Apr-2012 DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (10) – tidak terombang-ambing oleh angin pengajaran Home
Di ayat ini tidak disebutkan adanya adanya
pengajaran sesat atau salah. Kalau kita ingin selalu mengikuti setiap gelombang
Roh Kudus yang sedang, kita bisa benar-benar akan dibawa terombang-ambing dan
mempunyai iman dangkal karena ingin selalu mencoba mengejar setiap pengajaran
baru. Pengajaran tersebut benar dan dari TUHAN, tetapi pengajaran khusus yang ditujukan
kepada anggota Tubuh Kristus tertentu, sehingga bukan bagian kita. Jika kita
ingin stabil, kokoh dan berjalan menuju ke kedewasaan kita harus mengenal apa
yang Tuhan sedang coba ajarkan kepada kita secara pribadi, dan menanamkan
dalam-dalam akar kita ke perkara-perkara yang utama, dan tidak mengejar semua
hal-hal lain yang Dia sedang ajarakan kepada yang lain.
Dalam hal ini kita memang harus minta tuntunan
Roh Kudus, sebab karena takut, kita bisa bertindak ke sebaliknya dengan tidak
mau menerima pengajaran karena memegang ayat yang mengatakan kalau kita tidak perlu
diajar oleh orang lain sebab pengurapan-Nya mengajar kita segala sesuatu.
Ingat, ayat yang sama diakhiri dengan kata-kata ‘hendaknya kamu tetap tinggal
di dalam Dia.’ (1Yoh. 2:27). Tinggal di dalam Dia artinya kita sebagai Tubuh
Kristus. Dan sebagai anggota Tubuh kita tidak akan pernah sendirian. Di dalam kebersamaan
dalam kesatuan itulah kita akan saling memberdayakan dan diberdayakan untuk
dibangun dengan Kristus sebagai Batu Penjuru.
12-Apr-2012 DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (9) – tidak terombang-ambing Home
Kegerakan yang diadakan oleh Roh Kudus itu
biasanya digambarkan sebagai gelombang. Apa ayat ini berarti mereka yang dewasa
tidak akan diombang-ambingkan oleh gelombang-gelombang kegerakan Roh Kudus yang
sedang terjadi? Ya, Roh Kudus itu melakukan banyak hal-hal luarbiasa di muka
bumi saat ini, tetapi jika kita mencoba menjadi bagian dari setiap kegerakan-kegerakan
itu, kita akan seperti gabus penutup botol yang diombang-ambingkan oleh
gelombang-gelombang air laut. Kita harus bisa membedakan kegerakan mana yang
Tuhan sedang lakukan bagi kita, dan bersuka-citalah dengan apa yang Dia sedang
lakukan bagi orang lain. Kita tidak harus mengejar segala sesuatu yang sedang
terjadi di Tubuh Kristus. Jenis kematangan dan bisa membedakan yang demikian
ini datangnya dari fondasi hubungan kita yang benar dengan Tuhan sehingga kita bisa
tahu apa yang sedang Dia lakukan bagi kita dan kita merasa-aman dengan itu;
tidak peduli seberapa kecil atau besar kegerakan yang saat ini sedang Dia
sediakan bagi kita.
11-Apr-2012 DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (8) - sehingga bukan lagi anak-anak Home
Ini berarti kita harus bertumbuh. Menarik
kalau dilihat penulis kitab yang ber’gizi’ di Perjanjian Baru, kitab Ibrani,
itu bukan profetik. Kitab ini mengajar hal-hal seperti keimaman Melkisedek, dan
ratapan-ratapan yang dibagikan ke para pembacanya, yang hanya bisa minum susu
dan bukan makanan keras! Apa ada gereja di dunia saat ini yang bisa memahami
kitab Ibrani, yang disebut sebagai makanan bayi oleh penulisnya? Salah satu
yang saya temui bahkan untuk pengetahuan dasar bagi setiap orang Kristen ialah
masih kurangnya pelatihan praktis sehingga mereka bisa benar-benar berjalan di
pengetahuan tersebut.
Tujuannya ialah kita semua diperlengkapi untuk
sehingga menjadi pengajar dan bernubuat. Kita harus bisa menyembuhkan orang
sakit, mengusir setan, dan punya hikmat Salomo karena Dia yang lebih besar dari
Salomo hidup di dalam kita! Dimana kedalaman, kedewasaan dalam kesalehan, dan
pengetahuan jalan-jalan Tuhan yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang
Kristen itu berada? Kita tidak akan memiliki semua itu sampai pelayanan-memperlengkapi
dari 5-jawatan sudah ada di tempat masing-masing dan diberi kesempatan untuk berfungsi
dengan benar.
10-Apr-2012 DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (7) – mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus Home
Sementara banyak orang kudus yang diajar untuk
menjadi seperti Kristus. Itu baik dan alkitabiah, tetapi kurang punya nilai
praktis dan tidak kurang bisa diukur! Pengajaran yang terlalu melebar. Tidaklah
mungkin satu orang atau satu bahkan beberapa pelayanan akan mampu
merepresentasikan Kristus secara utuh. Arogansi yang seperti ini harus
dihentikan. Dibutuhkan pengajaran yang seimbang dan utuh yang beresensikan pada
kebenaran akitab secara holistik. Itulah tugas pelayanan 5-jawatan. Pelayanan
yang dilakukan untuk mencapai tingkat pertumbuhan kepenuhan Kristus. Pertumbuhan
bersama-sama, bukan sendiri-sendiri. Dengan kebersamaan, atau dengan kesatuan
inilah dunia akan percaya (pisteo) dan dunia akan tahu (ginosko) bahwa Yesus
itu Tuhan. Inilah doa, kerinduan, permintaan dan impian Tuhan Yesus yang
dinyatakan di Yohanes 17. Dan ini akan betul-betul terwujud saat orang-orang
kudus yang sudah Dia doakan, yang ada di dalam Bapa dan Anak, yang sudah diberi
kemuliaan Kristus, yang Yesus Sendiri ada dalam pribadi dan pelayanan
masing-masing, serta ada di mana Yesus berada. Saat masing-masing mencapai
tingkat kepenuhan Kristus, sesuai dengan panggilan kudus yang telah diberikan
kepada kita masing-masing. Seharusnya mulai hari ini, hari-hari kita akan kita
penuhi dengan antusias bukan hanya menanti hal itu tergenapi, tetapi kita mulai
secara bersama-sama mau menggenapi hal itu.
9-Apr-2012 DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (6) – mencapai kedewasaan penuh Home
Kitab Ibrani itu ditujukan untuk orang-orang
kudus yang belum dewasa, yang masih membutuhkan susu dan bukan makanan keras! Kalau
bacaan rohani yang dituliskan di kitab ini saja ditujukan kepada bayi-bayi
rohani, bacaan yang bagaimana yang seharusnya menjadi konsumsi mereka yang
dewasa rohani?!
Pelayanaan 5-jawatan bertugas memelihara dan menumbuhkan
orang-orang kudus mencapai kedewasaan penuh. Yang mampu berfungsi secara utuh
dan seimbang, untuk benar-benar merepresentatifkan Gereja sejati ke dunia ini; bukan
kondisi seperti yang sekarang banyak kita amati ada di banyak gereja Tuhan. Tidak
peduli apa Gereja itu gereja kaya dengan ribuan jemaat dari kalangan menengah
ke atas maupun Gereja dengan pengakuan berkharisma luarbiasa. Ada yang
memperkirakan Tubuh Kristus saat ini yang berfungsi hanya 10% saja. Bayangkan
kalau tubuh manusia yang berfungsi seperti itu; bisa dikatakan manusia itu tidak
mampu berfungsi sebagai manusia. Ini sekedar bukti kalau pelayanan 5-jawatan
tidak atau belum diberi kesempatan sepenuh-penuhnya. Gereja sejati sudah
saatnya menyadari hal ini dan mulai bersama-sama berusaha berjalan di jalan
yang benar, yang memang sudah disediakan oleh Yesus Kristus bagi Gereja-Nya.
Salah satu tanda kedewasaan ialah kesadaran kemampuan
untuk melihat dirinya, baik secara pribadi maupun korporat, tidaklah mungkin
mampu menggenapkan rencana Tuhan untuk suatu bangsa, bahkan kota sekali pun.
Beberapa orang kudus yang mengaku dirinya dipakai Tuhan, tidaklah mungkin akan
Tuhan pakai tanpa melibatkan pelayanan lain yang bahkan sepertinya tidak layak
untuk mereka pandang dan ikut sertakan. Sesungguhnya kita bisa menilai
kedewasaan kita dengan melihat bagaimana sikap kita memandang orang dan
pelayanan lain yang ada di sekitar kita, khususnya mereka-mereka yang tidak ada
kaitannya dengan pelayanan kita. Sekaranglah saat kita saling merefleksikan
diri agar Kerajaan tidak dirugikan.
8-Apr-2012 DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (5) – pengetahuan yang benar tentang Anak Allah Home
Yang dimaksud dengan pengetahuan yang benar tentang
Anak Allah itu suatu kehidupan dan pengalaman interaktif, bukan sekedar teori
atau pengertian tentang TUHAN. Pengetahuan sejati yang dikaitkan dengan apa yang
telah dicoba dan dibuktikan benar secara pengalaman pribadi. Kata ‘Allah’ yang
dimaksudkan adalah ‘Allah Bapa’ atau ‘YHWH’ atau ‘Yahwe’ atau ‘Yehova’ atau
‘Elohim’ atau ‘TUHAN’, bukan allah-allah lain. Setan akan menawarkan solusi bagi
manusia tanpa harus melibatkan intervensi dan interaksi secara pribadi dengan
TUHAN. Ini mustahil! Bahkan Setan sendiri mengaku dirinya Allah dan ingin
disembah.
Semua orang kudus harus memiliki pengetahuan
yang benar akan Anak Allah itu, Yesus Kristus, secara pribadi. Petrus memberi
pengakuan pribadinya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Ini
pengakuan yang benar, yang didasari pewahyuan langsung Allah, dari Bapa. Pewahyuan
yang demikianlah, pengetahuan yang benar, yang dipakai Yesus sebagai Kepala
Gereja untuk membangun Gereja-Nya yang dahsyat itu. Dan pengetahuan yang benar
akan Anak Allah itu hanya bisa diajarkan dan diimpartasikan oleh pelayanan
5-jawatan yang memang secara khsusus Yesus berikan kepada Gereja. Tanpa
pelayanan team memperlengkapi ini tidaklah mungkin, bahkan benar-benar
mustahil, mewujudkan Gereja Sejati, karena Yesus sendiri sudah menyatakan
demikian.
Siapa pun kita saat ini, kalau memang
menganggap bagian dari Tubuh Kristus, Gereja Sejati Tuhan, perlu berdoa
sungguh-sungguh dan berusaha untuk bisa dipertemukan dengan pelayanan 5-jawatan
kita yang secara khusus sudah Yesus persiapkan, untuk memposisikan kita di
Tubuh Kristus-Nya, dan berfungsi secara benar.
7-Apr-2012 DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (4) – sampai semua telah mencapai kesatuan iman Home
Iman itu esensi kehidupan keKristenan. Tanpa
iman tidak mungkin berkenan kepada Allah. Iman itu yang mengalahkan dunia.
Imanlah yang membuat kokoh dan berhasil kehidupan kekristenan.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang
kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr. 11:1).
Ini satu-satunya definisi iman yang ada di Alkitab. Kata ‘dasar’ itu kata
Yunani yang sulit didefiniskan. Terjemahan yang agak mendekati ialah ‘meng-substansi-kan’.
Jadi iman itu kemampuan mengsubstansikan sesuatu sebagai realita. Penglihatan
mampu mengsubstansikan pemandangan yang indah. Pendengaran mampu mengsubstansikan
suara yang merdu. Tanpa penglihatan dan pendengaran pemandangan daan suara itu hampa.
Itulah fungsi iman untuk hal-hal yang spiritual.
Iman itu bukan apa yang kita harapkan, dan
bukan juga perasaan kita. Iman itu timbul dari pendengaran, dan pendengaran
akan firman Kristus. Firman disini yang dimaksud adalah rhema (yang diwahyukan), bukan logos
(yang tertulis). Iman itu terdiri dari ‘percaya’ dan ‘mempercayakan-diri’.
Dalam kehidupan kekristenan dituntut tindakan-iman untuk mulai melangkahkan
kaki memasuki dunia yag diimani, dan sikap-iman untuk terus-menerus
mempercayakan-diri membuat langkah-langkah berikutnya dalam mewujudkan apa yang
diimani. Itulah pekerjaan-iman. Dibutuhkan ketaatan dan dibutuhkan ketahanan untuk
itu.
Iman
itu sesuatu yang perlu ditimbulkan dan terus dipelihara. Pelayanan 5-jawatan
akan membangun dan menyatukan iman semua orang kudus sehingga mewujudkan Gereja
Sejati yang dahsyat itu. Kesatuan iman semua orang kuduslah yang membuat neraka
tidak mampu menahan gerakan Gereja Tuhan.
Apa atau siapa Tubuh Kristus itu? Tubuh
Kristus itu adalah Gereja TUHAN, atau Ekklesia, atau Chavurah, atau Komunitas
Mesias. Gereja TUHAN itu merupakan institusi organisme Ilahi, bukan institusi organisasi, yang didirikan oleh
Yesus sendiri di atas dasar pewahyuan Bapa akan Yesus sebagai Mesias, Anak
Allah yang hidup. Gereja itu bekerja sedemikian rupa sehingga alam maut,
neraka, tidak mampu menahannya. Gereja itu diberi kunci Kerajaan Sorga untuk mampu
mengikat dan melepaskan apa yang di bumi, sehingga terikat dan terlepas juga di
sorga! Bukankah Gereja TUHAN Yesus, atau Tubuh Kristus itu dahsyat?!
Sampai saat ini Gereja yang demikian itu belum
terwujud dengan sempurna, sebab pelayanan 5-jawatan belum sepenuhnya bekerja, dengan
berbagai alasan. Pelayanan team inilah yang akan mampu menerobos pemahaman,
doktrin-doktrin, pewahyuan-pewahyuan sedemikian rupa sehingga orang-orang kudus
sebagai Gereja Tuhan dimampukan bergerak terus secara progesif sampai
benar-benar terjadi pemulihan segala sesuatu dan Injil Kerajaan diberitakan
sebagai kesaksian di segala bangsa, dan kerajaan-kerajaan yang ada di dunia di
jadikan kerajaan Kristus dan orang kudus-Nya.
Ini akan terjadi saat anggota Tubuh Kristus,
orang-orang kudus, baik secara pribadi maupun secara korporat, menempati posisi
dan berfungsi serentak secara terpadu, seperti jutaan sel yang ada di organ-organ,
darah, otot, syaraf, dll. dalam tubuh
manusia yang utuh dan sehat. Begitu kompleks dan rumit, dalam rangkaian sistem
secara fisik, maupun kejiwaan dan roh. Sungguh gambaran yang nyaris sempurna
untuk menggambarkan kekompleksan dan kerumitan anggota Tubuh Kristus untuk bisa
berfungsi dengan sempurna. Dan inilah tugas yang dibebankan ke 5-jawatan
pelayanan tersebut. Sesuatu yang mustahil, tetapi dimungkinkan, karena keberadaan
mereka yang terlibata dalam 5-jawatan pelayanan itu bukan karena keinginan
manusia untuk melayani, tetapi karena memang panggilan dan penetapan dari Tuhan
Yesus sendiri, agar membangun untuk kesempurnaan Gereja-Nya.
5-Apr-2012 DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (2) – bagi pekerjaan pelayanan Home
‘Pekerjaan’ adalah usaha-usaha/kegiatan/tindakan/perbuatan nyata, yang sungguh-sungguh di lakukan untuk mewujudkan sesuatu. ‘Pelayanan’, atau diakonia, ialah melayani sebagai hamba demi keberhasilan orang lain menggenapkan panggilannya. Sama seperti Yesus yang datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani.
Karena di dalam 5-jawatan pelayanan itu ada
rasul dan nabi, yang berfungsi sebagai peletak dasar bangunan dengan Yesus Kristus
sebagai Batu Penjuru, dan ada guru, yang berfungsi sebagai penggali dalam-dalam
kebenaran yang ada untuk diajarkan, maka setiap orang kudus akan dimampukan menempati
posisi dan berfungsi sebagaimana seharusnya, sesuai dengan panggilan khususnya.
Saat ini sebagian besar orang Kristen tidak memahami apa panggilan khususnya. Ada
dari mereka yang sudah menyadarinya, dan menyadari juga dibutuhkannya 5-jawatan
pelayanan untuk menyingkapkan panggilan itu dan memperlengkapinya. Mereka inilah
yang dengan sungguh-sungguh akan mulai membangun hubungan dengan 5-jawatan pelayanan
ini. Mereka membangun hubungan melalui karya-karya/pelayanan mereka, baik dalam
bentuk tulisan, kotbah. dll. Mereka menyadari bahwa keberhasilannya sebagai
orang kudus ialah di saat sedang menggenapkan panggilan khususnya, dan terus
berjalan ke destiny yang telah TUHAN tetapkan.
Langkah awal bagaimana bisa menyingkapkan panggilan
khusus kita ialah dengan mulai sungguh-sungguh berdoa untuk itu dan mulai
melibatkan diri dengan misi umum untuk ‘mendatangkan
kerajaan TUHAN dan menjadikan kehendak Bapa terjadi di bumi seperti di sorga.’
Pernyataan-misi ini merupakan sesuatu yang punya tujuan, yang bisa diukur, dan yang
alkitabiah. Kita tidak harus langsung mendaftarkan diri untuk itu, tetapi bisa
mulai ambil bagian dengan memberikan waktu dan hati serta pikiran untuk
mendoakannya. Melalui hal inilah perkenanan TUHAN akan diberikan sehingga kita
akan dibawa ke panggilan khusus kita. Dan kita akan diperlengkapi untuk
melakukan pekerjaan pelayanan kita.
4-Apr-2012 DIBUTUHKAN 5-JAWATAN PELAYANAN (1) – untuk memperlengkapi orang-orang kudus Home
Ef. 4:12 – “untuk
memperlengkapi orang-orang kudus ... “
Memperlengkapi orang-orang kudus. Siapa
orang-orang kudus itu? Apa mereka yang sudah melakukan doa pertobatan dan
menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya?
Apa ini hanya khusus sebutan untuk orang-orang
di Perjanjian Baru? Tidak!
Orang kudus (‘hagios’/Yun atau ‘kadoshim’/Ibr)
adalah orang-orang tertentu yang sudah, sedang, atau akan dipisahkan oleh TUHAN
untuk suatu maksud tertentu, atau panggilan tertentu, yang memang sudah
ditetapkan, bahkan sebelum dunia dijadikan, untuk menggenapkan rencana-Nya.
Jadi, Adam, Nuh, Abraham, Musa, Samson, Yohanes Pembaptis, Petrus, Yudas
Iskariot, Paulus, dll. adalah orang-orang kudus. Adam, Samson, dan Yudas
Iskariot adalah orang kudus yang ‘gagal’! Bagaimana dengan kita orang Kristen
dan yang mengaku Kristen? Apa bisa dimasukkan orang kudus? Itu tergantung!
Pertama, apa kita memang sudah merupakan
ciptaan baru? Sementara orang memakai istilah lahir baru, yang diindikasikan
dengan pemulihan fungsi utama roh: persekutuan-dengan/penyembahan-kepada TUHAN,
intuisi Ilahi (mampu mendengar/memahami suara TUHAN), dan hatinurani (tahu akan
yang benar dan tidak).
Kedua, apa kita memang sudah atau sedang menggenapkan
panggilan TUHAN?
Ketiga, apa kita sudah menuju dan akan mencapai
garis akhir dalam menggenapkan panggilan TUHAN?
Bagi mereka
itulah TUHAN menyediakan pelayanan-team untuk memperlengkapi mereka sehingga benar-benar
dimampukan sebagaimana seharusnya. Memperlengkapi bukan hanya dengan
pengajaran, tetapi juga pelatihan, impartasi, dan mengaktifkan segala sesuatu
yang dibutuhkan untuk menggenapkan panggilan masing-masing.3-Apr-2012 MERAYAKAN PASKAH (7) – Perayaan Yesus Home
Anda lihat bagaimana TUHAN mengaitkan Yesus
dengan Paskah? Tidak heran jika Yohanes Pembaptis memperkenalkan Dia dengan
“Lihatlah Anak Domba Allah”. Tidak heran jika Paulus berkata, “Kristus, Anak
Domba kita yang sudah disembelih”. Paskah adalah tentang Yesus.
• Dia telah datang sebagai Anak Domba Allah
• Darah-Nya telah menebus KITA
• Dengan darah-Nya … penghakiman dibalik
• Dengan darah-Nya … kuasa musuh dihancurkan
• Dengan darah-Nya … kita dilepaskan dari
ikatan dan tekanan
• Dengan darah-Nya … kita dilepaskan untuk
memasuki perjanjian TUHAN
Semakin kalian mengerti Paskah, semakin kalian
menghargai Yesus. Kalau kalian tidak mengerti Paskah, kalian akan kesulitan
untuk bisa benar-benar mengerti apa yang telah dilakukan Yesus. Ketika kalian
merayakan Paskah, kalian menyatakan imanmu atas kuasa darah-Nya dan
penebusan-Nya. Karena itu salah satu hal paling aneh di dunia adalah bahwa
orang-orang Kristen mau menerima kebohongan setan yang mengatakan kalau
Paskah (Passover) itu tidak ada
kaitannya dengan “kekristenan”. Setan berusaha mencuri passover ini karena dia
tahu bahwa perayaan atas darah itu akan melepaskan kuasa! Ketika perayaan
paskah (passover) itu dicuri, kuasa itu tidak ada. Tetapi ketika passover
dipulihkan … kuasa itu KEMBALI!
Sekarang ini di seluruh dunia gereja-gereja
merayakan Paskah kembali. Dan KUASA itupun kembali. Kami mengundang Saudara
untuk merayakan kuasa darah Yesus. Kami mengundang Saudara untuk bersama-sama
orang Kristen lain di seluruh dunia mengalami pemulihan Paskah. Mari
bersama-sama kami mengatakan: Kami
DITEBUS oleh DARAH ANAK DOMBA dari tangan musuh!
Menarik sekali untuk dibandingkan antara urut-urutan
perayaan Paskah dengan urut-urutan kejadian penyaliban Yesus. Menurut kitab
Torah, pada saat Paskah ada hal-hal khusus yang harus dilakukan sebagai berikut.
1. Anak Domba Paskah harus dipilih pada
hari yang ditetapkan: Keluaran 12 menjelaskan bahwa anak
domba Paskah harus dipilih pada hari ke-10 bulan pertama. Pada jaman Yesus,
hanya anak domba dari Bethlehem yang dianggap layak untuk menjadi anak domba
Paskah. Anak domba yang lahir di Betlehem dipilih dan dibawa masuk Yerusalem
dari timur (bukit Zaitun) melalui Gerbang Domba. Pada hari ke-10 bulan pertama,
Yesus – Anak Domba yang lahir di Betlehem, turun dari bukit Zaitun memasuki
Yerusalem melalui Gerbang Domba. (Ini disebut “kedatangan-Nya yang penuh
kemenangan”). Ketika Dia masuk, orang-orang melambaikan daun palem sambil
berseru, “Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Selamatkan kami, Anak
Daud!” Dengan suara bulat Yesus
dinyatakan sebagai Mesias! Rakyat telah memilih Anak Domba Paskah mereka.
2. Anak Domba itu harus diperiksa:
Kitab Torah mengajarkan, ketika domba itu telah dipilih, dia harus diperiksa
dengan teliti apakah ada cacat-celanya. Hanya anak domba yang sempurna, yang
tidak bercacat-cela, yang layak dipersembahkan bagi Paskah. Setelah tiba di
Yerusalem, Yesus masuk ke Bait Suci untuk mengajar. Ketika berada di tempat itu
Dia didekati oleh kaum Farisi dan Saduki, pengikut Herodes, dan para ahli
taurat. Setiap kelompok mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit untuk menjebak
Dia. Pada dasarnya mereka mencari cacat cela yang bisa mendiskualifikasi Dia
sebagai Mesias. Tetapi tidak seorang pun mendapati kekurangan pada Dia, karena
Dia memang tidak bercacat-cela.
3. Ragi itu harus disingkirkan:
Kitab Torah mengajar bahwa sebelum merayakan Paskah semua ragi (ketidakmurnian)
harus disingkirkan dari setiap rumah. Setiap ibu mengambil lilin, memeriksa apa
ada ketidakmurnian, dan menyingkirkannya dari rumah. Perintah ini masih
dilakukan sampai sekarang. Paskah adalah saat untuk membersihkan setiap rumah.
Setiap keluarga Yahudi yang taat akan memeriksa dan membersihkan rumahnya
sebelum Paskah. Setiap ketidakmurnian harus disingkirkan. Setelah Yesus sampai
di Yerusalem, Dia memasuki Bait Suci dan menyingkirkan meja-meja penukar uang.
Dia mengikuti perintah alkitabiah untuk membersihkan Rumah Bapa-Nya sebelum
Paskah.
4. Anak Domba itu dibawa ke altar untuk
dipamerkan: Pada pagi hari ke-14 bulan pertama, ketika
semua telah disiapkan, anak domba itu dibawa keluar menuju altar. Pada jam 9
pagi anak domba tersebut diikat di altar
untuk dipertontonkan pada orang banyak. Pada pagi hari ke-14 dari bulan
pertama, ketika semua telah siap, Yesus dibawa keluar menuju Kalvari. Pada jam
9 pagi itu, sama seperti anak domba untuk Paskah diikat di altar … Yesus dipaku
di kayu salib untuk dipertontonkan di Kalvari!
5. Anak Domba itu disembelih pada waktu
yang ditetapkan: Tepat jam 3 siang, imam besar turun
ke altar. Ketika seorang imam lainnya meniup terompet di dinding Bait Suci,
imam besar memotong leher anak domba korban dan berkata, “SUDAH SELESAI”. Pada
jam 3 siang hari yang kudus itu, ketika Anak Domba Paskah dibunuh, Yesus
berteriak dengan suara keras “SUDAH SELESAI”
dan menyerahkan roh-Nya. Dalam bahasa Yunani, “sudah selesai” adalah ‘tetelistai’, yang berarti “utang sudah dibayar lunas”.
Setan membenci Paskah karena Paskah adalah
perayaan YESUS. Ketika gereja melepaskan Paskah, sesungguhnya gereja
memunculkan perayaan-perayaan lain untuk Yesus. Begitulah cara menggeser waktu
perayaan itu menjadi Natal dan Easter. Memang tidak buruk kalau kita merayakan
Yesus pada hari-hari itu (Perayaan untuk Yesus selalu baik), tetapi perayaan
Yesus yang diberikan oleh Tuhan kepada kita disebut ‘Passover’.
Kitab Perjanjian Baru mengatakan bahwa Yesus
adalah Anak Domba Paskah! Ketika Yohanes memperkenalkan Yesus, dia berkata
“Lihatlah Anak Domba Allah!” Paulus berkata: Kristus, Anak Domba Paskah kita
telah disembelih! Merayakan Paskah adalah merayakan Yesus. Sebagai Anak Domba
Paskah, Dia mencurahkan darah-Nya untuk menebus kita dari cengkeraman musuh.
Ketika darah-Nya dioleskan di pintu kehidupanmu, Tuhan melepaskan kalian dari
tangan si pemusnah! Jadi kalau kita mengerti Paskah, kita akan mengerti apa
yang telah dilakukan Yesus bagi kita.
Pada malam Paskah yang pertama, segala sesuatu
menunjuk kepada Yesus. Setiap ayah diperintahkan berdiri di pintu rumahnya
dengan bejana berisi darah anak domba. Dia harus mencelup hisop ke dalam darah
dan mengoleskan pada kedua tiang pintu rumah … dan dia harus mencelup lagi hisop
ke dalam darah dan mengoleskannya di ambang pintu rumah. Jika kalian membayangkan
gerakan yang dia lakukan dengan hisopnya yang tercelup darah, maka kalian akan
melihat tanda salib.
Pada malam Paskah itu setiap ayah Yahudi
membuat tanda salib dengan darah anak domba. Akibatnya, seluruh keluarga
menerima penebusan dari kuasa musuh. Kelepasan yang dilakukan Tuhan selalu
disertai dengan darah dan salib-Nya. Itulah yang dirayakan Paskah! Bukanlah kebetulan
kalau Yesus mati pada hari Paskah. Tuhan bisa mengatur kematian-Nya kapan saja.
Tetapi memang kehendak-Nya jika Yesus mati pada saat Paskah, sehingga kita bisa
mengenali bahwa Dia adalah memang Anak Domba Paskah.
Perayaan
Paskah merupakan perayaan yang sangat penting sehingga Tuhan memilih waktu itu
sebagai waktu kejadian paling dahsyat dalam sejarah (kematian dan kebangkitan
Yesus). Tuhan sengaja MENGHUBUNGKAN pengorbanan Yesus dengan Paskah. Ini
merupakan hal yang menarik: Konstantin berusaha ‘memisahkan’ pekerjaan Yesus
dari Paskah … tetapi Tuhan berusaha ‘menghubungkan’ Yesus dengan Paskah. Tuhan
ingin agar kita memikirkan Yesus saat merayakan Paskah.
Disadur/disusun oleh Iskak Hutomo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar