Selasa, 31 Juli 2012

Devosi Juli 2012

ORANG KRISTEN YANG PUNYA DAMPAK BESAR DENGAN PEMELIHARAAN KECIL    Home

 31-Jul-2012Perpuluhan
Disiplin penguasaan-diri alkitabiah dan kemampuan untuk menyediakan kebutuhan sendiri merupakan kunci untuk penyelamatan rohani dan ekonomi dengan semakin mendekatnya akhir jaman. Suatu kunci untuk ini ialah pendisiplinan alkitabiah tentang perpuluhan, memberi sepersepuluh dari penghasilan kita kepada Tuhan. Banyak yang mempercayai kalau hal ini tidak dibutuhkan lagi di Perjanjian Baru, dan saya bisa memahami argumen yang diberikan, yang seringkali saya dengar, tetapi jika kallian mempercayai hal ini, silahkan mempertimbangkan hal berikut ini. Perpuluhan ini begitu pentingnya sehingga di akhir jaman, ini merupakan perkara hidup-mati seseorang.
Pertama-tama, memang perpuluhan itu tidak ada hubungannya dengan keselamatan, tetapi ini merupakan disiplin dasar bagi mereka yang telah berjalan bersama TUHAN, sebelum Hukum Taurat diberikan, saat ada Hukum Taurat, dan itu juga ditegakkan di Kovenan Baru juga. Bahkan Abraham membayar perpuluhan ke Melkisedek. Setiap umat percaya Kovenan Baru itu terpanggil dalam keimaman Melkisedek, dan Melikedek itu menerima perpuluhan. Keimaman Melkisedek yang misterius tidak bisa sepenuhnya dipahami tanpa pemahaman faktor yang mendasar ini.
Kita juga melihat di Alkitab kalau TUHAN itu memiliki sebuah rumah, saat Yakub bermimpi adanya tangga yang sampai ke langit (yang merupakan dasar utama tujuan rumah TUHAN – sebagai tempat akses ke sorga). Tanggapan Yakub atas pewahyuan ini adalah setiap TUHAN memberkati dia, dia akan memberikan sepersepuluhnya untuk dikembalikan kepada TUHAN (Kej. 28:10-28). Bisa dianggap ini selalu sebagai hasil atau bukti saat seseorang menerima suatu pewahyuan sejati tentang rumah TUHAN.

30-Jul-2012Waspadai akan illah-illah palsu
Setiap orang Kristen seharusnya orang yang punya pengaruh atau dampak besar dengan pemeliharaan yang kecil saat mereka telah dewasa dalam Kristus. Kita seharusnya bukan saja mampu menanggung beban sendiri tetapi juga mampu membantu orang lain. Tetapi saat ini, terlalu banyak orang Kristen yang punya pengaruh kecil tetapi dengan pemeliharaan mahal; sedikit dari mereka yang mampu memberi bantuan kepada orang lain, sementara mereka sendiri masih membutuhkan banyak bantuan.
Ini khususnya berlaku di wilayah keuangan. Banyak orang yang bergantung pada bantuan orang lain dan pemerintah agar bisa bertahan hidup. Kita khususnya diperingatkan akan hal ini melalui nubuatan alkitab berkenaan dengan akhir jaman. Ini yang pada akhirnya akan menjadi bentuk tirani paling buruk bagi mereka yang menjadi terikat akan hal itu.
Ada alasan mengapa ‘tanda binatang’ yang di Wahyu itu tanda keuangan, yang menentukan apa kita bisa membeli dan menjual, atau berdagang di dunia ini. Penuaian, yang merupakan akhir jaman, ialah matangnya segala sesuatu yang telah ditabur dalam diri manusia, apa itu yang baik maupun yang jahat. Salah satu kejahatan terbesar yang ditunjukkan kepada kita ialah ‘cinta akan uang.’ Ini karena uang itu illah palsu yang paling utama di dunia ini. Illah palsu itu bukan hanya yang kita sembah dan sujud secara fisik, tetapi dimana hati dan harapan kita gantungkan. Illah palsu itu sesuatu dimana kita gantungkan percaya kita lebih dari pada kepada TUHAN.


29-Jul-2012Melihat Tempat-Tempat Yang Roboh di Jiwa: Praktek berdiam-diri dan menyendiri dan membuat jurnal apa saja yang ada di jiwa kita
Kita semua membutuhkan waktu-waktu yang teratur untuk bisa merefleksikan-diri dan melakukan percakapan sendiri sehingga bisa mengenal siapa diri kita. Kita yang terus-menerus dibebani dengan kegiatan-kegiatan, percakapan-percakapan, pekerjaan, dan hiburan-hiburan, tanpa menyediakan waktu khusus untuk bisa bersikap jujur merefleksikan-diri, tidak akan pernah memberi jiwa kita kesempatan berbicara kepada diri-sendiri, untuk melihat apa yang rusak dan yang membutuhkan perbaikan. Coba praktek untuk menyediakan waktu 10-15 menit setiap hari bersaat-teduh dan menyendiri akan bisa membuat kita mengalami sesuatu yang mengherankan dalam menyingkapkan siapa diri kita sesungguhnya – apa yang memotivasi kita, apa yang membuat kita bertindak, apa yang meninspirasi kita, dan apa yang melukai kita. Dengan menuliskan, atau menjurnal, akan memampukan kita bisa memahami apa yang ada di dalam, di sumur-sumur dalam jiwa kita, dan menunjukkan kepada kita dimana TUHAN bisa kita undang untuk campur-tangan dan memberi kesembuhan dalam hidup kita.



28-Jul-2012Melihat Tempat-Tempat Yang Roboh di Jiwa: Waspadai area-area yang membuat kita marah dan tidak bisa mengampuni orang
Pada saat kita memegang rasa tidak-bisa-mengampuni orang lain itu menunjukkan masih adanya tempat-tempat yang rusak di hidup kita. Kita diperintahkan untuk mengasihi dan mengampuni orang lain seperti TUHAN dan Kristus yang telah mengampuni kita (Ef. 5:1-2). Tidak mau mengampuni akan membuat kita seperti tidak mempercayai TUHAN (Mar. 11:24) dan kepahitan ini akan menyulut kemarahan, temperamen jelek, depresi dan perasaan-perasaan sakit lain yang akan melukai kita di dalam, dan yang akan membuat orang lain yang tidak tahu apa-apa bahkan yang tidak pernah melukai kita ikut menanggung akibat rasa cemas kita sehingga akan menciptakan hubungan jelek saat mereka berhubungan dengan kita. Sesungguhnya, orang yang luka itu akan melukai orang lain, dan orang yang marah akan mencambuk orang yang tidak bersalah.



27-Jul-2012Melihat Tempat-Tempat Yang Roboh di Jiwa: Jujurlah untuk menerima masukan dari orang-orang yang dekat dengan kalian

Jangan membela-diri dan banyak alasan. Terbukalah kepada mereka yang mendorong kalian atau yang mencoba memberi masukan berkenaan dengan daerah sensitif kalian. Khususnya berikan perhatian jika ada orang yang memberi masukan yang penting. Bahkan, kalian belajar untuk merefleksikan diri dan mencari masukan-masukan tidak langsung dari kehidupan sehar-hari yang sedang kalian lewati.

26-Jul-2012Melihat Tempat-Tempat Yang Roboh di Jiwa: Apa yang menghambat kalian sehingga tidak bisa berserah penuh kepada keTuhanan Yesus Kristus

Apa ada daerah-daerah tertentu dalam hidup kalian yang terus kalian pegang kuat-kuat dan tidak mau menyerahkannya kepada TUHAN? Apa kalian merasa tidak sanggup bangun di pagi hari dengan sikap yang segar, menyerah tanpa syarat kepada TUHAN, dan kalian bisa terbuka untuk mendengar dan mentaati apapun yang Dia katakan? Jika kalian tidak sanggup ini menunjukkan masih adanya pemberontakan atau dosa-dosa tertentu, atau kurang rasa bisa mempercayakan-diri, atau adanya rasa takut jangan-jangan TUHAN tidak bisa menjagai kalian seperti pengalaman negatif yang pernah kalian alami. Termasuk terhadap mereka-mereka yang memiliki otoritas, yang telah merendahkan kalian. 

25-Jul-2012Melihat Tempat-Tempat Yang Roboh di Jiwa: Waspadai topik-topik kotbah yang membuat tidak nyaman
Apa pernah ada kotbah-kotbah tertentu yang saat kalian dengarkan membuat kalian marah atau tersinggung? Kalau ya, daripada jengkel dengan oraang yang berbicara kalian perlu dengan jujur belajar memahami apa pesan yang disampaikan itu menyentuh titik-titik peka rasa sakit, penyangkalan diri, atau pemberontakan yang ada di hidup kalian, sehingga membuat kalian merasa tidak nyaman. Saatnya kalian mulai belajar menanggulangi hal-hal tersebut sehingga memperoleh kemenangan dari Tuhan.

24-Jul-2012Melihat Tempat-Tempat Yang Roboh di Jiwa: Waspadai kisah-kisah di Alkitab yang kita hindari
Ada kisah-kisah tertentu yang mungkin sulit bagi sementara kita untuk bisa membacanya karena akan memberi begitu banyak tempelakan! Kalau memang ada maka kisah-kisah tertentu tersebut yang perlu kita renungkan sehingga pikiran dan hati kita bisa dibersihkan, diperbaharui dan ditransformasikan (Roma 12:1-2)!

23-Jul-2012Melihat Tempat-Tempat Yang Roboh di Jiwa: Waspadai percakapan apa saja yang kita tidak ingin bicarakan
Di waktu-waktu tertentu dalam suatu percakapan mungkin ada orang yang berkata “jangan membicarakan itu!” Sesungguhnya, bila kita berbicara kepada TUHAN atau ke peimpin rohani yang dewasa yang berjaga-jaga atas jiwa kita, kita tidak harus mengatakan “jangan membicarakan hal itu.”
Dengan menghindari pembicaraan-pembicaraan tertentu sesungguhnya menunjukkan masih adanya daerah-daerah di jiwa kita yang masih ada luka-luka, atau tidak mau memberi pengampunan, adanya kepahitan, atau penyangkalan diri, yang belum kita bereskan. Musuh selalu memberitahu bahwa dengan menyangkali atau menghindari hal-hal tersebut bisa membuat luka-luka atau rasa marah kita akan pergi. Tetapi dengan menghindari hal itu sesungguhnya hanya membuat permasalahannya akan masuk lebih dalam lagi, yang akan membenamkan benih negatif tertanam lebih dalam di jiwa kita. Pada akhirnya benih ini akan tumbuh menjadi pohon besar dan menimbulkan kekacauan di pikiran, tubuh dan hubungan-hubungan kita!

22-Jul-2012Melihat Tempat-Tempat Yang Roboh di Jiwa: Waspadai apa yang Roh Kudus senantiasa ingatkan
Ada di antara kita yang terus-menerus berjalan dengan rasa bersalahnya akan sesuatu yang ada di hidupnya. Dari pada hidup seperti itu, ambil waktu dan tanya kepada Tuhan apa yang Dia mau tunjukkan masalahnya, dan ambil tindakan iman, dan mulai menyerahkan dosa-dosa kepada TUHAN untuk pengampunan dan kesembuhan.

21-Jul-2012Melihat Tempat-Tempat Yang Roboh di Jiwa: Waspadai bagaimana dan kapan kita punya interaksi negatif dengan sesama
Jika kalian dekat dengan seseorang ada kalanya terjadi ketegangan dalam hubungan, bahkan menimbulkan interaksi negatif. Tetapi jika kalian banyak menemukan berbagai jenis interaksi negatif dengan berbagai orang maka kalian perlu mengakui kalau masalahnya ada pada kalian; artinya, tidak semua orang akan menimbulkan kesalahan yang sama terhadap kita. Cermati hakekat interaksi-interaksi negatif yang ada dan ijinkan Tuhan dan orang-orang yang kita percayai membagikan bagaimana dan mengapa kalian bereaksi dengan cara-cara tertentu yang membuat kalian bereaksi tertentu sehingga membuat ketegangan dalam hubungan kalian.

20-Jul-2012Melihat Tempat-Tempat Yang Roboh di Jiwa: Cermati apa saja yang paling menyulut reaksi-reaksi emosi kita
Kita semua punya penyulut-penyulut dalam hidup yang musuh dan orang lain bisa pergunakan untuk membakar reaksi ekstrim emosi kita. Dan saat kita memunculkan rekasi ini sebetulnya merupakan petunjuk kemungkinannya di balik reaksi-reaksi tersebut ada masalah-masalah yang belum kita tanggulangi dan yang membutuhkan kesembuhan. Itu bisa muncul saat kita menonton suatu film yang berkaitan dengan pelecehan sewaktu kita masih anak-anak, yang membuat kita menangis tanpa bisa dikontrol. Ini bisa terjadi mungkin karena kita belum pernah memperoleh kesembuhan dari Tuhan setelah menerima pelecehan sewaku kecil, baik secara fisik maupun emosioil; atau, mungkin reaksi itu bisa muncul melalui bacaan yang sedang kita baca, dengar, rasakan, atau cium, yang akan memunculkan perasaan-perasaan yang tidak baik. Kalau hal itu terjadi kita tidak boleh hanya sekedar memulas dengan cara menutupi begitu hal itu terjadi. Cermati akan hal itu dan bawa ke hadapan Tuhan sehingga Dia bisa menjamah hal-hal yang belum disembuhkan itu, yang ada jauh di dalam jiwa kita.

19-Jul-2012Sepuluh Cara Melihat Tempat-Tempat Yang Rusak
Semua kita memiliki banyak area dalam hidup yang telah dirusak atau diruntuhkan dan yang salah tempat. Ini sebagai hasil suatu reaksi-rantai melalui perjalanan lintas beberapa generasi akibat yang disebabkan dosa nenek-myang pertama kita, Adam dan Hawa.
Meskipun semua manusia telah diperhadapkan dengan rasa bersalah karena dosa-dosa mereka (baik yang sudah mendengar Injil maupun yang belum, Roh Kudus dikirim untuk menempelak dosa dunia (Yoh 16:7-8). Kita sebagai umat percaya telah menanggapi Roh Kudus dan telah menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita.
Meskipun umat percaya telah menerima Kristus dan menerima keselamatan itu bukan berarti kalau mereka bisa senantiasa mengijinkan Tuhan bekerja melalui anugerah-Nya dalam hidupnya, agar terus menyingkapkan dan menyembuhkan semua tempat-tempat yang telah dirusak di jiwa kita. Yang dimaksud dengan disini adalah segala emosi dan perasaan hati.
Itulah sebabnya mengapa dikatakan di 2 Petrus 3:18 agar “bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” Ini berarti keselamatan itu bukanlah akhir suatu perjalanan tetapi baru mengawali suatu proses penyucian agar Tuhan menjadikan roh, jiwa dan tubuh kita utuh (1 Tes. 5:23).
Kita semua memiliki titik-buta dan area-area di hati yang tidak atau belum diatasi. Tetapi ada kabar baik: ada beberapa cara yang bisa menunjukkan jika masih ada masalah besar di hati kita yang belum disembuhkan Tuhan. Tidak bisa diremehkan pentingnya untuk mengijinkan Tuhan menyembuhkan area-area ini, sebab di area-area kehidupan kita memang ada pijakan-pijakan musuh di dalamnya; di wilayah-wilayah ini akan terus-menerus penuh peperangan rohani, pencobaan dan koflik, sampai kita sepenuhnya dipulihkan dalam Kristus.
Saya tahu seseorang yang telah diselamatkan duapuluh tahun tetapi yang bertumbuh sebagai umat percaya hanya selama satu atau dua tahun saja, kemudian berhenti. Ini terjadi karena mereka hanya memegang keselamatan yang pas-pasan saja. Mereka tidak pernah mengijinkan Tuhan membawanya memasuki kepenuhan perjalanan rohani dengan kehidupan melimpahnya seperti yang disebutkan di Yoh 10:10. Meskipn mereka sudah sebagai umat ercaya selama duapuluh tahun tetapi sesungguhnya mereka baru seperti bayi secara semosi dan rohani di dalam Kristus!

 

HAKEKAT KEPEMIMPINAN    Home

18-Jul-2012  Cara-cara Setan Merebut Otoritas: Sindrom Merasa Jadi Korban
Seringkali mereka yang didisiplinkan, dikoreksi, atau dikeluarkan dari gereja karena ketidak-taatan atau karena dosa akan merasa kalau gembalanya terlalu mengontrol, terlalu ketat dan keras, atau terlalu memberi beban berat, atau menyingkirkan orang karena otoritasnya. Ini membuat mereka yang dikoreksi atau didisiplinkan seakan-akan seperti menjadi korban, bukannya memang karena harus mempertanggung-jawabkan masalah yang ditimbulkannya.
Tujuan Setan itu memang untuk melukai mereka yang diberi otoritas sehingga gembala tampak seperti orang jahat sehingga bisa membuat orang-orang tidak lagi bisa mempercayakan-diri atau tunduk kepadanya. Hal yang paling mematikan akan kebohongan-kebohongan ini ialah mereka yang pernah mengalami pengalaman buruk dengan ayahnya atau dengan orang-orang yang berotoritas dalam pertumbuhannya. Ini akan membuat mereka memiliki kecenderungan sebagai pecundang dan yang akan selalu menentang setiap gambaran otoritas saat terjadi konflik. Setan selalu memanfaatkan luka-luka emosional seperti ini untuk mempora-porandakan gereja-gereja lokal dan organisasi.
Kita tidak boleh ‘cuek’ akan pola setan ini dan harus menjagai-diri untuk menentang setiap tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh seseorang yang pernah dikoreksi atau dikenakan sangsi gerejawi. Dengarkan selalu cerita dari dua pihak dan terapkan 1 Tim. 5:19 yang menyatakan tidak akan menerima tuduhan untuk menentang penatua jika tidak berasal dari 2-3 saksi yang bisa dipercaya. Sayangnya, sebagian besar gosip dan fitnah, tidak pernah memberi kesempatan kepada gembala untuk menceritakan kisah menurut versinya.
Yesus mengatakan di Matius 16:19 kalau gerbang neraka tidak akan menang melawan gereja. Agar ini bisa terjadi gereja perlu selalu difokuskan pada misi utamanya untuk memenangkan jiwa dan menjadikan murid bangsa-bangsa (Mat. 28:19) dan tidak diselewengkan terlalu jauh dengan konflik hubungan, agenda-agenda tersembunyi, visi ganda, dan bersaing akan kesetiaan di antara para pemimpin dan staff yang bisa mengobarkan kelicikan-kelicikan kejahatan.
Cara-cara utama untuk mengatasi taktik Setan ialah dengan terlibat aktif dalam mempraktekkan kovenan dan komunikasi dengan kepemimpinan utama dan mereka yang berpengaruh. Para pemimpin sekunder dan yang baru muncul, yang menghindar dari komunikasi dan tanggung-jawab, ayau yang melakukan hal-hal yang berkenaan hanya dengan dirinya sendiri, atau yang menunjukkan ketidak setiaannya kepada pemimpin senior saat terjadi serangan atau saat pemimpin senior mendapat kritikan adalah mereka yang perlu paling dicurigai ada dalam cengkeraman penipuan setan.
Diharapkan dengan mengetahui beberapa taktik Setan yang sudah kita bicarakan bisa memberi lebih ketajaman lagi dan memampukan kita untuk mengatasi kebohongannya dengan cara meneranginya dengan firman Tuhan ke semua yang terlibat.
17-Jul-2012  Cara-cara Setan Merebut Otoritas: Sindrom Absalom
2 Samuel 15:1-6 – Pemberontakan anak Daud, Absalom, itu sebagai pengungkitan kedudukan kepemimpinannya di Israel memakai taktik setan dengan cara mencuri hati orang-orang agar menjauh dari ayahnya. Dia melakukannya dengan menarik simpati melalui kebutuhan mereka  sehingga di bisa terhubung secara emosional. Setiap pemimpin kedua yang melakukan pelayanan berdasarkan rasa tidak-amannya punya keinginan besar untuk dicintai dan disukai, kadang-kadang akan menyetir orang-orang untuk menjauh dari visi gereja dan gembalanya, dan menarik perhatiab orang lain ke dirinya. Paulus mengingatkan kalau serigala akan datang dan melakukan hal ini di antara kawanan domba (Kis. 20:30).
Secara perlahan-lahan, sebelum gembala menyadari apa yang sedang terjadi, sudah muncul gereja dan kelompok lain di dalam gerejanya yang lebih setia kepada pemimpin kedua dibandingkan ke gembala seniornya. Keadaan ini bisa memaksa para pemimpin senior mengundurkan diri karena mereka kehilangan sebagian besar pengaruhnya, atau gereja akan mengalami perpecahan yang akan membuat penderitaan di antara domba yang tidak berdosa.

16-Jul-2012  Cara-cara Setan Merebut Otoritas: Sindrom Visi dan Agenda Ganda
1 Korintus 1:10 – Alkitab menekankan dalam gereja lokal agar sehati sepikir dalam satu tujuan dan perkataan. Jika ada seseorang yang memiliki visi atau agenda yang berbeda dari visi dan misi yang dimiliki gembala untuk gerejanya maka orang tersebut akan menyebabkan perpecahan, meskipun dia tidak mengatakan sesuatu yang jahat yang menentang gerejanya. Setiap visi lain dari visi yang dimiliki gereja akan menyelewengkan visi utamanya, artinya, akan memperlemah dan memecah hati orang-orang sehingga menjauh dari misi utamanya. Jika seseorang sepenuhnya mendukung visi apostolik gereja lokal dengan tujuan yang diiinspirasi Tuhan maka visi itu akan menyiapkan dan membebaskan orang-orang untuk memasuki destiny masing-masing. Syarat pertama untuk itu ialah mematikan visi individu, dalam arti, kalau memang individu itu bagian dari gereja lokalnya, maka visi perorangan itu secara alkitabiahnya akan dimaksimalkan dalam konteks visi korporat yang lebih besar melalui visi geereja lokalnya.

15-Jul-2012  Cara-cara Setan Merebut Otoritas: Sindrom Memprioritaskan Keuangan
Yohanes 12:1-8 – Dengan cara sama Setan merasuk Yudas Iskariot dan memberi inspirasi kepadanya untuk berkeberatan karena seharusnya para rasul memberi uangnya untuk membantu orang miskin. Beberapa orang dengan cepat mengkritik cara-cara gereja lokal menangani keuangan, bahkan meskipun mereka tidak mengerti keadaan keuangan gereja secara keseluruhan! Ini menunjukkan kepada kita kalau Setan bisa datang sebagai malaikat terang dengan memakai alasan-alasan agamawi untuk menuduh para pemimpin rohani agar hanya berfokus ke satu hal saja, atau ke satu aspek saja, atau ke pelayanan dan gereja sendiri, tanpa mempedulikan aspek-aspek kebutuhan yang lain, sebagai anggota Tubuh Kristus sejati.

14-Jul-2012  Cara-cara Setan Merebut Otoritas: Sindrom Super Rohani
Beberapa orang mengira kalau dirinya itu lebih rohani dibandingkan gembalanya. Mereka menginginkan pengajaran-pengajaran yang dalam, penyembahan bergairah yang lama, dan tidak mempedulikan penginjilan atau masalah-masalah manajemen praktis. Mereka hanya peduli akan kebutuhan diri-sendiri dan ingin memperoleh pengalaman kebaktian yang eksklusif di setiap hari Minggunya. Orang-orang yang demikian ini bersembunyi dibalik perkataan super-rohani dan selalu mengatakan kalau mereka itu diinspirasikan oleh Roh Kudus saat berbicara dan memberikan arahan ke gereja. Dalam percakapannya mereka secara tersamar memberikan koreksi ke gembala dan para pemimpinnya dan melakukan doa-doa yang menuduh dan menghakimi untuk menentang kepemimpinan yang ada, tetapi agenda utamanya ialah memberi kontrol pada pemerintahan gereja dan mau mengatur arah gereja.
Karunia nubuatan yang digambarkan di 1 Korintus 14:1-3 tidak mencantumkan adanya pemberian arah ke umat percaya lain atau gereja tetapi hanya yang berkaitan dengan membangun, menasihati, dan menghibur. Karena Tuhan adalah Tuhan yang tertib maka Dia akan memberi arahan khususnya melalui kepemimpinan. Setan bisa datang sebagai malaikat terang melalui mereka yang bersembunyi dalam ‘kerohanian’ untuk menyatakan ke jemaat agar memperhatikan mereka dan ‘ke-super-rohanian’ mereka; mereka tidak menundukkan diri kepada kepemimpinan Tuhan melalui gembala dan pelayanan penatua yang menyertainya.

13-Jul-2012  Cara-cara Setan Merebut Otoritas: Sindom Banyak Pemimpin
Bilangan  12:1-8 – Harun dan Miyam dicobai agar menyamakan diri dengan Musa dan menjadi pemimpin-bersama karena mereka itu kakak-kakak Musa. Mereka menghakimi Musa menurut kedagingannya, bukan karena panggilan Tuhan. Umur itu bukanlah dasar dalam kepemimpinan senioritas. Memiliki lebih dari seorang pemimpin akan menjadikan apa yang dipimpin segera menjadi monster berkepala-dua. Saya, Joseph Mattera,  tidak pernah melihat ada kepemimpinan ganda yang bisa bertahan lebih dari beberapa tahun saja. Jika ada orang ‘nomer dua’ mencoba menjadi orang ‘nomer satu’ maka dia akan membuat gereja pecah, dan membuatnya menjadi buruk! Beberapa orang ‘nomer dua’ itu memang tidak cukup berkarunia dalam kepemimpinan sehingga mereka tidak dianggap sebagai orang ‘nomer satu’. Dibutuhkan kerendahan hati dan ketaatan kepada Tuhan agar kepemimpinan dan otoritas seseorang itu mendapat pengakuan (Rom. 12:3-4; 2 Kor. 10:10-14).

12-Jul-2012  Cara-cara Setan Merebut Otoritas: Sindrom menelanjangi kelemahan pemimpin
Kejadian 9:20-29 – Ham, anak Nuh, melihat ayahnya mabuk dan telanjang. Dia menunjuk dan menceritakan ketelanjangan ayahnya ke saudara-saudaranya, Sem dan Yafet. Sebagai akibatnya, Ham dan keturunannya dikutuk oleh Tuhan, meskipun dosa pibadi ayahnya yang telanjang itu memang benar dan tidak bohong. Ini menggambarkan bahwa meskipun para pemimpin yang di Alkitab itu tidak sempurna  tokh mereka diampuni dan diutus Tuhan. Tindakan Nuh itu salah tetapi dosa anak-anaknya lebih buruk karena mengandung potensi pemberontakan terhadap otoritas yang bisa terjadi pada anak-cucunya.

11-Jul-2012  Cara-cara Setan Merebut Otoritas: Sindrom Menyamakan Spiritual
Setan itu pencipta pemberontakan, dan inilah akar dari segala dosa. Dia memberontak menantang ketetapan Tuhan dan terus dilanjutkan sampai hari ini, untuk menentang ketetapan Tuhan melalui mereka-mereka yang atas kemauannya sendiri menentang otoritas spiritual yang ada. Ini cara umum dimana gereja-gereja terpecah dan bahkan dihancurkan.
Setan meluncurkan serangan-serangannya untuk merebut otoritas yang ada melalui sindrom-sindrom atau pola gejala-gejala baik pribadi maupun kelompok sosial yang menunjukkan adanya ketidak-teraturan yang sedang terjadi dalam diri seseorang atau sekelompok orang.
Bilangan 12:1-10 – menuliskan saat Miryan an Harun nyaris akan memimpin pemberontakan untuk menentang Musa atas dasar asumsi, atau anggapan, bahwa mereka juga mendengar suara Tuhan seperti Musa. Oleh karena itu mereka menganggap Musa tidak harus yang menentukan visi utama sebagai arahan ke orang-orang Israel.
Meskipun benar kalau Roh Tuhan itu berbicara ke semua anak-anak Allah (Roma 8:14-16) arahan bagi suatu gereja itu tidak dijanjikan ke setiap orang tetapi ke pemimpin senior dan, dalam arahannya, para penatua suatu gereja.

10-Jul-2012  Tanda-tanda Kejatuhan: Memanfaatkan orang lain
Saat seorang pemimpin memanfaatkan orang lain sebagai obyek bisnis atau pelayanan, bukannya memberdayakan mereka agar termotivasi untuk mengejar tujuan atau pangggilan mereka – saat seorang pemimpin menjadikan program dan tugas lebih dari hubungan –pemimpin yang demikian pada akhirnya tidak mempunyai lagi pengikut yang loyal atau yang bisa mempercayakan diri mereka kepadanya. Pemimpin yang demikian itu sudah merobohkan banyak jembatan yang ada di belakang mereka, akhirnya para pengikutnya menjadi terbebani dan akan meninggalkannya! Kepemimpinan itu sebuah jalan sepi yang harus dilewati. Para pemimpin dituntut lebih dari siapa pun untuk bisa melakukan pelayanan dengan hati-hamba. Saat pemimpin memasuki pelayanan dengan sikap agar bisa dilayani, dan bukannya melayani orang lain, sesungguhnya mereka sedang menumbuhkan mentalitas yang akan membawa mereka ke kesombongan, arogansi, yang pada akhirnya akan menghancurkan diri sendiri.
Kiranya Tuhan membantu kita semua untuk bisa melayani keraajaan sebagai seorang pemimpin yang hanya memuliakan dan dimuliakan karena mengenal Dia (Philippians 3:7-11; Jeremiah 9:23-24)!

9-Jul-2012  Tanda-tanda Kejatuhan: Mencari posisi dan pengakuan
Para pemimpin yang mengejar titel, jabatan, posisi, pengakuan, bisa bergabung dalam dewan-dewan, dan ingin banyak terlibat di acara-acara besar demi ketenaran di depan umum sesungguhnya sedang menuju ke kejatuhannya, jika mereka tidak bertobat. Saat kita meninggikan diri-sendiri Tuhan mengatakan kalau Dia yang akan merendahkan kita (Lukas 14:11) dan siapa yang mencari kemuliaan sendiri itu sebenarnya bukanlah kemuliaan yang sesungguhnya (Amsal 25:27).
Kita tidak jauh dari kejatuhan saat mencoba meninggikan diri sendiri, mempromosikan diri-sendiri, atau suka melibatkan diri di acara-acara tanpa mendengar apa yang sesungguhnya dari Tuhan. Kita menjadi seperti orang Farisi yang mengejar titel, kedudukan yang tenar, disambut dan dielu-elukan di pasar-pasar dan suka dipanggil sebagai pemimpin, atau sebagai orang yang dihormati, atau bishop, atau doktor (Matius 23:6-7). Pemimpin yang telah diremukkan sudah belajar untuk tidak mencoba membuat nama bagi diri-sendiri dengan cara memasarkan atau mempublisitaskan maupun mempropagandakan keberhasilan mereka; mereka telah belajar bahwa hanya jika Tuhan sendiri yang meninggikan mereka maka itu yang akan tahan lama (Mazmur 75:6).

8-Jul-2012  Tanda-tanda Kejatuhan: Memanfaatkan Tuhan
Para pemimpin akan mengarah ke masalah saat mereka tidak mencari Tuhan demi Tuhan, tetapi mereka berdoa dan membaca Alkitab karena mereka harus berkotbah atau melakukan pelayanan. Hal yang lebih buruk dari kekurang-intiman kita dengan Tuhan ialah saat kita hanya mau memanfaatkan Dia untuk kepentingan kita atau memanfaatkan firman-Nya hanya untuk mendapatkan hasil-hasil yang kita inginkan. Panggilan tertinggi kita dalam kehidupan ialah untuk mengenal dan mengasihi Tuhan. Di Matius 7:22-23 ditunjukkan bisa saja kita melayani Tuhan dengan berhasil tetapi sebenarnya tidak dikenal Tuhan! Para pemimpin yang mencari Tuhan hanya karena demi bisa berkotbah artinya hanya memiliki hubungan profesional dengan Tuhan tanpa memiliki anugerah dan kuasa spiritual yang bisa dipakai untuk berurusan dengan semua tekanan yang ada dalam kehidupan seperti pernikahan, kehidupan dan pelayanan. Kalau kita tidak menyadari hal ini dan bertobat, ini yang pada akhirnya akan membawa kita ke kejatuhan moral.

7-Jul-2012  Tanda-tanda Kejatuhan: Tidak melatih diri dalam pendisiplinan dan pemuasan kenikmatan.
Para pemimpin akan menuju ke masalah saat mereka tidak mau melatih-diri dalam makan dan dalam memuas-muaskan kenikmatan-diri. Jika seorang pemimpin tidak bisa mengontrol pola makannya maka itu sebenarnya merupakan cerminan adanya masalah yang lebih besar; mereka sedang mengobati diri-sendiri atau sedang melepaskan-diri dengan makanan. Mereka yang melakukan hal ini hampir dipastikan akan mudah kalah dengan nafsu-nafsu kedagingan yang lain. Mereka melakukan ini karena mereka anggap sebagai jalan keluar atau cara melepaskan diri dari tekanan realita yang ada. Kegemukan itu merupakan dosa sosial. Sayangnya hal ini begitu diterima dalam Tubuh Kristus, meskipun Yesus sendiri telah mengingatkan akan hal itu (Luk. 21:34).
Kalau kita sebagai pemimpin memiliki cara makan atau diet yang buruk, hal itu akan memberi dampak negatif ke cara berpikir kita, emosi kita, dan roh kita, sebab akan membuat kelambanan, keletihan, dan menutupi roh kita dengan kedagingan. Banyak para pemimpin yang menghadapi masaalah kesehatan serius begitu mereka menginjak usia empatpuluhan dan limapuluhan akibat cara-makannya yang salah. Tuhan akan menghakimi kita jika terlalu cepat ketemu Dia sebelum waktunya karena kita menghilangkan setengah usia kita gara-gara kurang disiplin dan ketaatan kita.

6-Jul-2012  Tanda-tanda Kejatuhan: Tidak menyediakan waktu cukup dengan pasangan dan keluarga
Seorang pemimpin sedang mengarah ke kejatuhannya saat dia tidak mau menyediakan waktu yang cukup dengan pasangan dan / atau keluarganya. Tuhan mengatakan tidaklah baik kalau seseorang itu sendirian. Saya, Joseph Mattera, mengetahui banyak para pemimpin, khususnya mereka yang sering melakukan perjalanan, tidak secara teratur berkumpul dengan pasangan dan jarang menyediakan waktu di rumah. Sesungguhnya dengan bersama-sama keluarga itu akan membantu menjagai seorang pemimpin untuk tetap ‘menginjak-tanah’.  Tanpa itu, mereka akan dikelilingi oleh hubungan yang hanya sebatas kulit, yang hanya dikaitkan dengan apa yang bisa mereka berikan sebagai seorang pelayan atau seorang pebisnis, dimana mereka senantiasa menerima pujian dari para penyanjungnya. Ini merupakan kebalikan kalau dia menjadi seorang bapa, ibu, suami atau isteri, yang senantiasa harus bertekad untuk bekerja-keras menjagai keintiman dalam hubungan keluarga mereka – yang memang telah Tuhan sediakan bagi kita untuk tetap rendah-hati dan membumi. Bisa saja seorang pemimpin mendapat pujian dari siapa pun orang yang ada di sekitarnya tetapi hanya pasanganyalah yang benar-benar mengenal mereka dan yang akan mengatakan apa adanya sehingga mereka tetap akan menyadari akan realita yang sesungguhnya!

5-Jul-2012  Tanda-tanda Kejatuhan: Menghindar dari sahabat dan pemimpin
Sebelum kejatuhannya seorang pemimpin seringkali menghindar dari hubungan akrab yang biasa mereka lakukan dengan para sahabat atau pemimpin yang bisa berbicara ke dalam kehidupannya. Mereka mulai hidup dalam kesendiriannya, dan ini situasi yang sangat berbahaya!
Sesibuk apapun seorang pemimpin haruslah ada mentor atau anak-anak rohani yang terbuka baginya untuk bisa memberi masukan dan doa bagi pemimpin itu. Kita harus selalu terbuka untuk bisa mendengar suara Tuhan melalui doa-doa maupun nasihat-nasihat mereka. Semakin kita diberi tanggung-jawab akan semakin banyak pula komunitas yang kita butuhkan untuk bisa menjagai kita agar tetap ada di jalur yang benar!
Kita juga membutuhkan hubungan yang intim dengan sesama untuk menjagai sisi kemanusiaan kita agar tetap aktif. Sangatlah mudah bagi kita untuk bisa menghadiri pertemuan-pertemuan atau pelayanan-pelayanan yang diurapi, atau selalu berdiri di depan orang-orang yang tidak kita kenal, atau ada di depan kerumunan orang banyak, atau bersama dengan para pemimpin yang tidak mengenal kita dengan baik. Ketahuilah, tidak ada komunitas sejati yang bisa dibangun berdasarkan hal-hal tersebut. Bahkan meskipun ada di tengah-tengah suatu kerumunan tetap saja keadaan itu bisa mengisolir diri kita karena ada di dalam kerumunan seperti itu tidak mengharuskan kita untuk membangun suatu keintiman atau dituntut untuk mempertanggung-jawabkan diri. Di kondisi seperti itu mereka hanya sekedar diminta untuk memberi semangat, menegur, menuntun dan hanya berbicara; tidak lebih dari itu.

4-Jul-2012  Tanda-tanda Kejatuhan: Disibukkan oleh Kegiatan    Home
Sebelum kejatuhan seorang pemimpin seringkali ditandai dengan disibukkannya dengan jadwal yang menyita banyak waktu sehingga mereka tidak punya waktu lagi untuk pembaharuan diri dan istirahat. Banyak kegiatan tidak selalu punya kaitan dengan Kerajaan. Saat seseorang terus-menerus mengikuti pertemuan demi pertemuan, dari tempat satu ke tempat lain, dari acara satu ke acara lain tanpa mencari Tuhan dan saat-saat menyendiri bersama Tuhan untuk refleksi-diri, mereka sesungguhnya mengacaukan jiwanya dan yang pada akhirnya akan bekerja berdasarkan kemauan sendiri dan bukannya Roh Kudus. Ini akan membawa mereka dicobai untuk melepaskan diri dari tekanan hidup dengan melalui hubungan perjinahan, pornografi, hiburan yang berlebihan dan hal-hal yang bodoh.
Kegiatan tanpa ada kejelasan akan membawa ke pengambilan keputusan yang salah. Saat kita terburu-buru kita tidak akan punya waktu cukup untuk membiarkan sesuatu menjalani prosesnya. Ini yang membuat seseorang tidak mampu membuat keputusan benar sehingga membawanya ke bencana. Ini akan memberikan tekanan yang lebih berat lagi dan yang akan menciptakan lebih banyak hal yang menyulitkannya untuk bisa keluar dari kekacauan yang ada! Kadang-kadang sesuatu yang sedikit bisa berarti lebih banyak!
Bukan berarti pemimpin itu tidak boleh sibuk atau tidak boleh punya banyak tanggung-jawab lebih. Tetapi mereka harus selalu ada waktu yang cukup di tengah-tengah peritiwa-peristiwa yang ada, di antara pertemuan demi pertemuan, sehingga punya waktu khusus untuk refleksi harian, doa dan mencari Tuhan sehingga tingkat kemampuan kita akan ditingkatkan dan bisa berjalan dalam anugerah dan kekuatan Tuhan untuk melakukan pekerjaan-Nya, bukannya berdasaarkan kemampuan dan kekuatan sendiri!

3-Jul-2012  Waktu: Tuhan tahu kapan saat bergerak    Home
Maleakhi 4:5 – Tuhan itu ahlinya waktu. Sama seperti setiap pemimpin yang baik, Tuhan tahu kapan saat bertindak dan bagaimana menyiapkan orang-orang untuk mengikuti gerakan-Nya.
Maleakhi meramalkan di suatu hari saat Tuhan membawa keadilan ke setiap orang dan membakar habis sekam kejahatan dari gandumnya. Tuhan berjanji akan mengirim nabi Elia sebelum datangnya hari Tuhan. Sama seperti banyak nubuatan, firman ini juga memiliki dua penggenapan: pertama digenapi saat Yesus lahir di Betlehem; Yohanes Pembaptis sebagai gambaran Elia menyiapkan jalan untuk itu. Kedua, akan digenapi di hari-hari terakhir saat Tuhan akan mengirimkaan gambaran Elia yang lain untuk mempersiapkan kedatangan-Nya yang kedua kali.
Tuhan sepertinya mempraktekkan hukum-waktu untuk membuat segala sesuatunya ada dalam tatanan di saat Dia membuat kegerakan. Pesan di Malaekhi ini merupakan pesan terakhir yang Tuhan berikan sebelum kedatangan Pribadi Yesus. Pastikan juga kita memahami kapan saat Tuhan bergerak sehingga dapat terus mengikuti gerakan yang sedang Dia kerjakan.

2-Jul-2012  Model: Contoh untuk ditiru    Home
Maleakhi 2:7-9 - Para imam dan pemimpin yang ada di jaman Maleakhi gagal melakukan apa yang mereka katakan. Kedua fasal pertama menyingkapkan kemunafikan mereka: pengkhianatan di rumah, hal-hal tidak senonoh di tempat kudus, kawin campur, perceraian yang merajalela, dan pengajaran palsu.
Tuhan mengharap para pemimpin bisa menginkarnasikan sesuatu yang bisa dihidupi para pengikutnya. Pemimpin yang berhasil tahu merekalah yang pertama-tama harus menunjukkan atau memberi contoh gayahidup yang diinginkan. Orang itu akan melakukan apa yang mereka lihat. Para pemimpin menjadi contoh atau model sebelum mereka melayani, mementor, atau sebagai manajer.
Perhatikan apa yang terjadi saat pemimpin Israel gagal memberi contoh dalam kehidupan:
  • Mereka gagal memelihara kebenaran bagi orang-orangnya
  • Mereka mengurangi gairah orang untuk bertumbuh dan mentaati perintah
  • Mereka membuat banyak orang tersandung karena kurangnya contoh yang diberikan
  • Mereka merusak kovenan Tuhan yang ada
  • Mereka kehilangan kredibilitas
1-Jul-2012  Proses yang memberi dampak ke kehidupan orang lain    Home
Maleakhi 1:2-14 – Para pemimpin yang efektif tu akan membina hubungan terlebih dahulu sebelum mereka melakukan koreksi. Dengan melakukan itu mereka mendapatkan hak untuk mengubah kehidupan para pengikutnya dengan cara menguatkan identitas dan hubungan mereka dengan pemimpinnya. Bagaimana kita bisa melakukan hal ini? Yang berikut ini beberapa proses sederhana yang bisa kita simak: 
  • Pertama-tama cari tahu apa yang baik yang ada dalam diri seseorang
  • Kenali apa yang bisa kita kuatkan
  • Kita beri dorongan yang spesifik, bukan umum
  • Cermati apa yang membutuhkan perubahan
  • Tantang mereka untuk mau bertumbuh melewati perubahan
  • Kita jelaskan mengapa perubahan itu penting bagi mereka
 Disadur/disusun oleh Iskak Hutomo