Selasa, 23 Maret 2010

DFD-14Hari untuk Kemerdekaan Baru

Seperti Pada Jaman Musa, Demikian Juga Kita Pada Hari Ini! KELUAR dan BEBASLAH!------Home
oleh Chuck D. Pierce

HARI 14: Kemenangan sudah dilepaskan! Tetap perhitungkan sampai kita bergerak ke pelipatgandaan!
Apa yang dimaksud dengan ‘menghitung omer’? Mengapa kita melakukan ini? Apa yang kita hitung? Ini adalah menghitung hari antara Paskah dan Pentakosta! Penghitungan ini memberikan urutan waktu tuntunan yang membuka jalan pewahyuan baru (waktu Torah diberikan) dan pelipatgandaan (waktu antara penuaian bertih gandum dan penuaian gandum yang pertama). Beberapa kelompok ‘menghitung’ dengan cara berbeda, tetapi masalah sesungguhnya ialah waktu dan menciptakan antisipasi untuk menghasilkan terobosan!
Di Wikipedia kita temukan: ‘Penghitungan Omer (Sefirat Ha’omer) adalah menghitung empatpuluh-sembilan hari antara hari-hari libur Yahudi Paskah dan Shavout atau Pentakosta. Mitzvah ini diturunkan dari perintah Torah untuk menghitung empatpuluh-sembilan dimulai dari hari dimana Omer, sebuah perngorbanan satu omer bertih gandum, yang dipersembahkan di Bait Yerusalem, sampai hari sebelum persembahan gandum dibawa ke Bait di Shavout … Ide penghitungan masing-masing hari menunjukkan persiapan rohani dan antisipasi untuk pemberian Torah, yang diberikan oleh Allah di Gunung Sinai pada awal bulan Sivan, di sekitar waktu yang sama hari libur Shavout. Sefer HaChinuh menyatakan bahwa orang Yahudi hanya dibebaskan dari Mesir pada Paskah dalam rangka untuk menerima Torah di Sinai, suatu peristiwa yang sekarang dirayakan di Shavout, dan untuk menggenapkan hukum-hukumnya. Oleh karena itu Penghitungan Omer menunjukkan bagaimana seorang Yahudi rindu menerima Torah dalam kehidupannya sendiri.’
Kisah yang sunguh-sungguh berbicara kepada saya adalah Yosua 5:11-12. MANNA berhenti di hari setelah anak-anak Israel memasuki Tanah Kanaan, ‘Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga. Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan.’
Anak-anak Israel dilarang memasuki makan gandum baru sampai hari persembahan Omer. Imamat 23:14, ‘Sampai pada hari itu juga janganlah kamu makan roti, atau bertih gandum atau gandum baru, sampai kamu telah membawa persembahan Allahmu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.’ Apa artinya bagi kita? Ini waktu bagi kita untuk bergerak memasuki penyediaan baru. Bagaimana sorga menjawab kepada kita – sekarang terjadi! Sewaktu kita mendesak maju di 50 hari ini, pewahyuan baru akan turun. Setiap hari lakukan persekutuan dengan cara baru!
Sekarang waktu kita untuk bergerak memasuki alam baru dan MELIHAT BERKAT-BERKAT-NYA termanifestasi!
Baca Yosua 5! Baca Lukas 24!

HARI 13: Kuasa Darah membebaskan KITA! Tulah Kesepuluh: KEMATIAN ANAK SULUNG
Melalui tulah demi tulah Allah berkonfrontasi dengan dewa-dewa Mesir. Meskipun begitu Firaun tetap tidak mau melepaskan orang Israel pergi. Salah satu dewa tertinggi Mesir adalah Firaun sendiri. Dia dipandang sebagai ilah, dan tidak hanya memiliki otoritas utama di negaranya, tetapi juga menuntut penyembahan. Dia satu-satunya yang memutuskan apakah orang Israel pergi atau memaksanya tetap di Mesir. Jadi tulah ini langsung diarahkan ke hal yang paling penting, Firaun sendiri. Di Keluaran 4:22-23, Allah memberitahu Musa kalau tulah ini akan membawa pembebasan umat-Nya. Tulah ini yang paling serius dari semua tulah karena melibatkan kematian anak sulung. Selama terjadi tulah para penasihat Firaun dan orang Mesir memohon kepada Firaun untuk membiarkan orang Israel pergi, tetapi dia menolaknya. Tulah ini dirancang untuk merobohkan keangkuhan dan keras-kepala Firaun.
Tulah ini sangat mengerikan dan kejam. Tetapi perlu diperhatikan bahwa tulah ini sesungguhnya merupakan dosa-dosa bangsa Mesir yang berbalik untuk menimpa diri-sendiri. Orang Mesir telah membunuh anak-anak Israel dan melemparkan bayi-bayi yang baru lahir ke Nil, maka tulah ini merupakan penghukuman Allah kepada orang Mesir dengan mengorbankan anak-anaknya sendiri.
Tetapi ada tawaran anugerah! Kalau mau orang Mesir tidak harus melihat anaknya mati! Allah menyediakan jalan kelepasan bagi siapa pun yang mau menerimanya! Itu ada di darah anak domba. Di malam Paskah, siapa pun yang membubuhkan darah di pintu rumahnya akan dilewatkan dari kematian anak sulungnya. Allah menyediakan jalan keluar untuk menghindari tulah ini, dan sepertinya banyak dari mereka, yang bukan orang Israel, yang ikut keluar dari Mesir, yang mau menerima anugerah ini.
Tetapi Firaun begitu yakin akan kekuatan sendiri dan menolak pemberian ini. Firaun yakin dengan kekuatannya dan perlindungan Isis, dewi yang menjagai anak-anak. Dia percaya mereka berdua mampu mengatasi kekuatan Allah yang akan membunuh anak sulungnya. Tetapi Firaun akhirnya belajar bahwa sia-sia mempercayai kekuatan sendiri atau kekuatan yang lain di luar kekuatan Allah. Allah punya suatu penyediaan anugerah bagi semua yang mau menerimanya.
Di Mesir, Allah mengijinkan seekor domba mati untuk menggantikan anak sulung. Beberapa abad kemudian, Allah juga menyediakan anugerah ini. Dia memberikan Putra Sulung-Nya, Anak Domba Allah, mati – bukan hanya untuk anak sulung – tetapi bagi semua umat manusia.
Kemenangan kita atas kematian bukan datang dari kekuatan kehendak kita atau dari kekuatan supra-alami yang lain, tetapi datang dari kekuatan darah Yesus. 1 Korintus 15:26 mengatakan bahwa musuh terakhir yang kita menangkan adalah maut. Pengorbanan anak domba berlaku untuk keselamatan orang Israel keluar dari Mesir di saat itu, dan pengorbanan Anak Domba berlaku untuk keselamatan umat manusia yang mau menerimanya. Bagaimana kita menghadapi musuh itu dan memenangkannya tergantung dari apa yang kita pakai untuk kemenangan kita. Bersyukur kepada Allah karena Anak-Nya mati menggantikan kita.
Baca 1 Korintus 15:16; 2 Petrus 1:18-21.
Renungkan Yohanes 3, 19, 20.
Hafalkan Wahyu 5:5.

HARI 12: Tulah Kesembilan: KEGELAPAN
Tulah kesembilan yang Allah kirimkan ke Mesir adalah kegelapan. Ini bukan kegelapan yang biasa. Keluaran 10:21 mengatakan kegelapan ini bisa ‘diraba’. Keluaran 10:22 mengatakan ‘gelap gulita’ — sama sekali tidak ada terang. Dewa tertinggi Mesir adalah Ra, dewa matahari, pembawa terang. Musuh Ra adalah dewa Apep yang menguasai kegelapan. Tulah yang Allah sedang kirimkan ke Mesir saat itu sesungguhnya berkonfrontasi baik dengan Ra maupun Apep. Dengan mengirimkan kegelapan yang lebih pekat dan lebih lama dari apa yang mereka biasa alami, Tuhan menunjukkan kekuatan-Nya atas Ra. Dia menunjukkan bahwa Dia bisa mencegah matahari bersinar di Mesir, tetapi mengijinkan matahari bersinar di Goshen, dimana orang Ibrani tinggal. Dengan ini Dia menunjukkan kuasa-Nya atas dewa kegelapan Mesir. Tuhan bisa memberi terang dimana pun Dia kehendaki!
Jadi Allah Israel telah mendemonstrasikan baik kegelapan maupun terang. Mazmur 139:11-12 mengatakan bahwa kegelapan dan terang itu sama bagi Allah. Di tulah kesembilan ini Allah memberi orang Mesir pilihan yang jelas antara kegelapan dan terang. Dia memberi mereka gambaran yang jelas tentang kegelapan dimana mereka berada. Dia juga memberi mereka pilihan yang jelas untuk berubah. Kalau mau mereka bisa memilih Allah Israel, dan memasuki terang!
Hal utama yang tetap membuat kita ada di kegelapan itu adalah rasa takut – takut akan bencana, kebingungan, dan penghancuran. Allah ingin kita mengetahui bahwa Dia punya kuasa untuk mengatasi kegelapan. Dia melakukan itu saat kita melihat Dia melalui terang pewahyuan. Alkitab itu penuh dengan janji-janji yang menyatakan bahwa Allah adalah terang kita di dalam kegelapan. Dia akan membuat jalan kita menjadi semakin terang. Dia telah memindahkan kita keluar dari kerajaan kegelapan dan menjadikan kita warga negara Kerajaan Terang Anak-Nya. Kemenangan telak terang atas kegelapan datang melalui Yesus, Terang dunia. Jangan takut! Dia menguasai baik terang siang hari maupun kegelapan malam hari. Baca Reordering You Day. Buku ini menjelaskan tentang empat doa berjaga-jaga (prayer watches) di malam hari antara jam 18.00 sampai 06.00!
Baca Kolose 1: 9-20; Mazmur 139: 7-12.
Renungkan Yohanes 1:1-9.
Hafalkan Mazmur 27:1.


HARI 11: Tulah Kedelapan: BELALANG
Dialam tulah belalang, Allah mengalahkan dewa-dewa yang ada di Mesir. Shu adalah dewa yang mengatur angin, oleh karena itu Allah mengirimkan belalang yang dibawa oleh angin timur. Nephri adalah dewi yang menjagai gandum dan Renenutet adalah dewi yang menjagai tuaian, dan Allah mengirimkan belalang untuk memakan gandum dan menggagalkan panen. Geb adalah dewa bumi, dan Allah mengirim belalang untuk menutupi seluruh tanaman yang ada di bumi. Heset adalah dewa kelimpahan, dan Allah mengirimkan belalang untuk menyingkirkan kemakmuran Mesir. Dewa-dewa ini bersama-sama dipercayai bertugas memberi dan menjagai tuaian untuk kemakmuran Mesir.
Allah menunjukkan bahwa hanya Dia saja yang bisa memberi dan menjagai penyediaan. Kita tidak akan makmur tanpa Dia. Takut kekurangan dan ingin kemakmuran membuat orang Mesir menyembahdewa-dewa ini. Takut dan keinginan merupakan dasar untuk menyembah berhala. Ayub 3:25 mengatakan bahwa apa yang kita takuti itu yang akan mendatangi kita. Keinginan itu yang akan membawa kita ke kerinduan. Minta Tuhan untuk menunjukkan kepadamu jika ada rasa takut akan kekurangan di area-area kehidupanmu. Dia selalu punya sumber penyediaan dan rencana bagimu untuk mendapatkan apa yang kita butuhkan. Di padang gurun Dia memberi orang Israel roti walaupun mereka tidak menanam dan menuai. Dia juga mengirimkan angin yang membawa burung puyuh sehingga mereka punya daging. Dia mampu memenuhi kebutuhan kita dengan cara yang kreatif atau bahkan secara supra-alami. Biarkan iman kepada kemampuan-Nya menyingkirkan rasa takut kita akan kekurangan!
Minta Tuhan menyingkapan jika ada keinginan kita yang tidak benar, yang membawa kita hal-hal yang yang sangat merindukannya. Jika kita sangat merindukan sesuatu kita akan merasa tidak puas sebelum mendapatkannya. Kita tidak akan bisa ikut bersukacita jika ada orang lain yang diberkati. Pada akhirnya, kita akan melakukan sesuatu -- bahkan melakukan dosa -- untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Biarkan Tuhan menyingkapkan setiap keinginan yang bisa membawa kita ke berhala. Jika Dia menyingkapkan sesuatu kepada kita, kabar baiknya ialah, kita bisa bertobat! Cepat mengakui hal ini ke Tuhan, bertobat dan dibersihkan, sehingga kita bisa bergerak untuk memasuki rencana kehidupan kita.
Mazmur 37:4 mengatakan bahwa jika kita bergembira karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepada kita apa yang diinginkan hati kita
Baca Mazmur 52.
Hafalkan Matius 7:22 dan Lukas 12:15.
Renungkan Roma 7.


HARI 10: Tulah Tujuh: HUJAN ES
Di Mesir, dewi yang dikaitkan dengan langit adalah Nut. Dia dipercayai bisa menyediakan penghalang terhadap kekuatan yang bisa merusak tatanan kosmos yang ada di dunia. Dia itu isteri Geb, dewa Bumi, yang dipandang sebagai pelindung bumi. Nut khususnya dikenal sebagai dewi langit malam dengan bintang-bintang dan konstelasi perbintangan yang bisa meramalkan masa depan. Nut merupakan salah satu dewa terpenting. Manusia percaya bahwa perlindungan dari kekuatan penghancur alam tergantung dari bagaimana mereka melayani dia. Saat tulah hujan es turun dari langit untuk menghancurkan tanaman, binatang dan manusia, ternyata Nut tidak berdaya untuk melindungi manusia.
Di Ayub 38, Allah menggambarkan hujan es itu sebagai perbendaharaan yang disediakan untuk hari peperangan. Dalam mengirimkan hujan es yang menghancurkan ini, Allah sedang memerangi keyakinan manusia yang menyandarkan keamanan dan perlindungan dari bencana kepada kekuatan lain, bukan Allah.
Allah khususnya menantang kepercayaan yang menggantung-diri pada kekuatan alam, atau yang dibimbing oleh bintang-bintang, yang dianggap sebagai kunci dalam kehidupan, yang dianggap mampu menyeimbangkan dan mengharmoniskan, maupun memberikan damai dan kemakmuran di dunia. Kita melihat cara berpikir seperti ini juga masih ada di jaman sekarang, yang merindukan perlindungan terhadap lingkungan yang menjadikan manusia menjadi pelayan dunia, bukannya sebagai penguasa, seperti yang semulanya sudah Allah perintahkan. Cara pikir ini didasarkan atas rasa takut kekurangan, dan bukannya iman akan kelimpahaan. Ini juga terkait dengan mereka yang setiap harinya bersandarkan pada ramalan dan apa kata horoskop.
Baca Ayub 38-40 dan biarkan ekspresi penyembahan Allah yang baru, Allah sebagai Pencipta, bangkit di dalam kita. Biarkan Dia menunjukkan bagaimana kita bisa menjadi penilik, pengelola, taman apa pun yang telah Dia berikan kepada kita, sehingga bisa menjadi berbuah-buah dan berlipat-ganda. Biarkan Dia menyingkapkan setiap rasa takut akan kekurangan yang ada dalam hidup kita, sehingga bisa dicabut dan tidak menghasilkan buah keberhalaan. Mengucap syukurlah akan penciptaan-Nya. Ambil waktu untuk menikmati berkat-berkat penciptaan-Nya. Sembah Dia sebagai Allah penciptaan. Hubungkan Bumi dan Sorga dengan penyembahan kepada Yehova!
Baca Ayub 38-40.
Renungkan Matius 7 dan Lukas 11.


HARI 9: Pembebasan dari Mesir – Tulah Enam: Tulah Barah/Bisul/Borok!

Sekarang musim dimana kita melihat kesembuhan. Tuhan akan menyatakan diri-Nya sebagai Yehova Rapha! Allah berkata. ‘Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau.’
Jika kita mau melakukan penyembahan dengan cara baru, Tuhan akan melakukan penyembuhan di tengah-tengah kita! Saat Tuhan berurusan dengan orang Mesir melalui tulah ke-enam, sistem penyembuhan mereka dikacaukan.
Dengan tulah bisul ini Allah langsung menantang kuasa penyembuhan dewa-dewa Mesir. Mesir itu dulu seringkali dianggap sebagai negara yang maju dalam pengobatan. Ini disebabkan karena orang Mesir sering dilanda segala jenis penyakit dan kelemahan! Jadi penyembuhan untuk mengatasai hal ini menjadi bagian sangat penting dalam kehidupan mereka. Penyembuhan tidak hanya dengan memakai obat tetapi dengan sihir.
Segala macam penyakit, atau luka-luka dikaitkan dengan dewa atau dewi yang berbeda-beda. Merekalah yang bisa menyebabkan atau mencegah penyakit atau kelemahan itu. Ada dewi-dewi yang dikaitkan dengan gigitan ular atau kalajengking. Dewi yang lain bisa mengirim atau menyembuhkan penyakit. Yang lain lagi bertanggungjawab untuk luka-luka. Setiap jenis penyakit berkaitan dengan ritual, minuman, dan jimat, untuk menenangkan dewa atau dewi sehingga bisa memberi kesembuhan. Para tabib yang ada sangat menjaga rahasia dan misteri kesembuhan. Dengan banyaknya dewa dan dewi untuk hal-hal demikian sepertinya orang Mesir Kuno itu bukan orang-orang yang sehat.
Salah satu ritual penyembuhan khusus yang dilakukan mengerikan. Mereka menawarkan korban manusia dan membakarnya hidup-hidup di mezbah tinggi. Kemudian abu dihamburkan ke udara. Mereka percaya bahwa setiap abu yang dihamburkan itu akan memberikan berkat kesembuhan kepada mereka.
Tulah bisul Tuhan dilakukan dengan menyuruh Musa mengambil segenggam jelaga dan dilemparkan ke udara. Itu merupakan konfrontasi langsung terhadap kepercayaan mereka. Tindakan Musa ini menimbulkan borok yang melanda Mesir dimana para tabib dan ahli tenung Mesir tidak bisa menyembuhkan. Dewa-dewa Mesir tidak punya kuasa untuk melawan kuasa Allah.
Ketika orang Israel meninggalkan Mesir, salah satu janji Allah ialah memberikan kesembuhan. Di Keluaran 15 Allah mengatakan jika mereka mau mendengarkan suara-Nya dan mentaati Dia, Dia tidak akan menimpakan penyakit apa pun yang ditimpakan ke Mesir … karena Dia adalah Tuhan penyembuh mereka.
Allah selalu punya cara untuk penyembuhan. Di Yehezkiel 47:12 Tuhan menunjukkan kepada Yehezkiel pohon-pohon yang daunnya menjadi obat. Tuhan berbicara kepada Yesaya agar menaruh kue ara pada raja Hizkia untuk menyembuhkannya. Ketika Yesus ada di bumi, Dia menyembuhkan semua yang datang kepada-Nya, dan memberi otoritas kepada para murid-Nya untuk melakukan hal yang sama. Dalam sejarah, Allah terus menunjukkan kalau kesembuhan itu asalnya dari Dia, baik secara supra-alami melalui doa atau melalui unsur-unsur lain yang telah Dia tempatkan di bumi.
Atasi takhayul dan rasa takut orang Mesir yang ada dalam hidupmu, dan pandang ke Yehova Rapha, Tuhan yang menyembuhkanmu!
Baca Keluaran 15:22-26

HARI 8: Tulah Nyamuk dan Tulah Pikat
Di Keluaran 8:16 Allah minta Musa untuk memukul tanah maka debunya akan menjadi menjadi nyamuk yang menyengat yang akan menutupi seluruh Mesir. Ini merupakan konfrontasi langsung dengan dewa Mesir Geb, yang dipercayai sebagai dewa bumi. Dia juga dipercayai sebagai dewa yang bisa melepaskan manusia dari kubur memasuki kehidupan berikutnya atau tetap menahanmu di bumi sehingga menjagamu untuk tidak bisa keluar dari kubur.
Beberapa terjemahan mengatakan ini tulah kutu, yang akan menjadi cukup buruk, tetapi terjemahan yang lebih baik menyebutkan binatang terbang kecil (gnat) yang suka menggigit/menyengat! Ini binatang yang sangat kecil, hampir tidak nampak, yang akan melukai dengan sengatnya yang menyakitkan. Dan binatang itu ada di mana-mana! Sengatannya kadang-kadang menimbulkan infeksi, yang menimbulkan rasa sangat sakit. Tiba-tiba saja, iman orang Mesir terhadap Geb tergoncang. Bukannya bumi yang yang memberi makanan untuk mereka tetapi menghasilkan binatang terbang kecil yang menyengat ! Dan Geb, dewa bumi, tidak punya kuasa untuk menghentikannya!
Untuk mengelahkan Geb berarti mengalahkan rasa takut akan kematian. Geb itu disembah karena punya kuasa untuk menahan kita di kuburan, atau mebebaskannya untuk kehidupan berikutnya. Tetapi Geb kurang kuat untuk mengatasi binatang sekecil nyamuk … bagaimana bisa mempercayainya lagi untuk masa depan setelah kematian?
Menarik bahwa tulah ini dikaitkan dengan ‘nyamuk bersengat’. Paulus menuliskan di 1 Korintus 15 bahwa kebangkitan Yesus, maut tidak punya ‘sengat’ lagi. Cara untuk mengatasi rasa takut akan kematian bukan dengan menyembah ilah palsu seperti yang dilakukan oleh orang Mesir, maupun dengan memegang hukum Musa seperti yang dipercayai orang Yahudi. Sengat maut itu ditundukkan dengan iman akan kuasa kebangkitan Yesus.
Yesus telah merasakan kematian bagi kita semua dan menjadi Buahsulung akan janji kebangkitan. Kita bisa mengatasi rasa takut akan kematian hanya dengan iman, yang merupakan dasar dari apa yang diharapkan dan bukti dari apa yang tidak nampak. Iman timbul dari pendengaran dan iman bekerja melalui kasih. Biarlah terbangun kasih dalam dirimu untuk mengatasi rasa takut akan kematian.
Baca 1 Korintus 15; Filipi 3:7-15; Ibrani 2:9-15
Renungkan Roma 8:31-39

Setelah tulah nyamuk yang menyengat, Tuhan mengirimkan tulah pikat (beberapa terjemahn menyebutnya sebagai kumbang, kumbang kotoran, dan ada juga yang menyebutnya sebagai lalat).
Apapun serangga itu, orang Mesir merasa mereka tidak usah menguatirkannya, karena salah satu dewanya yang perkasa akan mampu menguasai serangga itu!
Nama dewanya adalah Khepri, dan baik kumbang maupun lalat dianggap ada di bawah kuasanya. Dia dianggap sebagai dewa yang perkasa, yang juga mengatur ciptaan, dan yang setiap harinya mampu sendirian menggerakkan matahari di langit!
Orang Mesir melukiskan Khepri dengan kumbang dan lalat di kepalanya. Kumbang kotoran memperoleh namanya , karena kumbang-kumbang ini selalu menggelindingkan kotoran yang bulat di sepanjang tanah untuk dibawa ke sarangnya. (Jika seseorang punya otoritas atas lalat, dia itu adalah seorang dewa dengan kumbang kotoran di kepalanya!) Karena kumbang kotoran ini senantiasa menggelindingkan bola-bola kotoran di atas tanah maka orang Mesir menganggap Khepri yang memutar matahari di langit setaip harinya!
Menarik bahwa baik lalat maupun kumbang kotoran itu mempunyai kesamaan, kotoran. Mereka tertarik pada kotoran. Jadi Khepri adalah dewa kotor!
Tetapi orang Mesir menganggap dia itu perkasa! Mereka menyebut Khepri ‘dewa yang tercipta-sendiri’. Mereka percaya dia itu tidak diciptakan seperti dewa-dewa yang lain, tetapi muncul dengan sendirinya. Mereka mengira dia mampu membangkitkan kembali dengan pekerjaan dan kekuatan sendiri.
Tetapi saat Allah mengirimkan tulah, Khepri tidak mampu menolong! Pesan Allah kepada orang Mesir ialah … jangan begitu menyombongkan dewa kotoranmu! Firman itu juga yang dipesankan kepada kita hari-hari ini. Begitu sering kita sangat menyombongkan kebenaran sendiri. Kita mengira kita bisa bekerja keras dan berlaku cukup baik untuk menyenangkan Allah. Di Filipi 3 Paulus memberitahu kita bahwa dia menganggap pekerjaan baiknya dan kebenaran-dirinya sebagai sampah, sebagai kotoran!
Memenangkan dewa kotoran berarti membatalkan semua kesombongan akan pekerjaan dan harapan untuk bisa memperoleh keselamatan dengan kekuatan sendiri.
Tolak dewa kotoran pembenaran-diri, dan datang kepada Tuhan dalam kerendahan hati untuk menerima ANUGERAH-Nya!
Baca Filipi 3


HARI 7: DILEPASKAN DARI DEWA-DEWA MESIR
Tulah kedua: Tulah Katak
Tulah kedua yang Allah kirimkan ke Mesir berkaitan dengan yang pertama, karena katak-katak keluar dari Nil. Memang sudah biasa kalau katak-katak keluar dari Nil. Setiap tahun setelah Nil meluap, katak-katak mulai muncul. Mereka sebagai simbol kesuburan dan kehidupan baru, yang muncul dari sungai Nil.
Allah menghukum Mesir dengan memberi katak-katak yang melimpah-ruah! Lebih banyak dari yang mereka inginkan … lebih dari yang mereka bisa mengerti. Katak-katak itu ada di rumah-rumah mereka, di tempat-tempat tidur meraka, dan di makanan mereka. Katak ada di mana-mana. Dan dewi-dewi katak tidak berkuasa untuk menyingkirkan katak-katak yang dari Tuhan! Kadang-kadang Allah menghukum orang dengan memberi kepenuhan dari apa yang mereka cari, sampai mereka tidak bisa tahan lagi!
Dewi yang berkaitan dengan katak ialah Heket. Dia seorang dewi kelahiran, ciptaan, dan penyemaian benih. Sebagai dewi air, dia juga dewi kesuburan dan kelahiran, khususnya yang berkaitan dengan saat-saat akhir kelahiran. Dia dianggap isteri Khnum, dewa yang menciptakan manusia. Orang Mesir percaya dewi itu yang memberikan nafas hidup sebelum ditaruh di rahim ibu.
Jika Hapi dan Khnum dianggap sebagai sumber dan penjaga kehidupan makan Heket adalah dewi yang menjamin masa depan generasi. Para bidan menyembah Heket sebagai dewi yang akan membantu menolong kelahiran anak. Menarik kalau diingat bahwa bidan-bidan Ibrani dikenal sebagai yang ‘takut Allah’, dan bukan takut pada Heket. Mereka tidak membunuh anak laki-laki yang lahir dari perempuan Israel.
Rasa takut yang membuat orang Mesir menyembah Heket… takut akan anak-anaknya dan akan masa depan generasinya. Untuk terhindar dari perangkap orang Mesir yang telah jatuh dalam cengkeraman Heket, kita harus menyingkirkan semua rasa takut yang berkaitan dengan anak-anak kita. Rasa takut akan kesejahteraan atau keselamatan mereka akan membawa kita ke berhala bagi anak-anak kita. Jika kita tidak yakin bahwa Allah itu mampu melindungi mereka, kita akan menahan mereka untuk melakukan apa yang Tuhan minta, sehingga mereka tidak mendapat apa yang Tuhan telah sediakan. Kita harus melakukan sesuatu yang bisa memberi perlindungan dan penyediaan yang terbaik bagi anak-anak kita.
Jika kita tidak bisa mempercayai kemampuan Tuhan , dan mempercayakan kepada yang lain, seperti yang dilakukan orang Mesir, maka ketakutan itu mendatngkan tulah katak! Saat kita tidur pada malam hari ketakutan akan menunggu kita. Saat kita melangkah keluar kamar di pagi hari, ketakutan kita akan menanti di sana. Dimana-mana kita akan melihat kemungkinan adanya bahaya baru.
Mazmur 127 itu bagus untuk menambah pandangan alkitabiah atas anak-anak kita. Dikatakan bahwa sesungguhnya anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Mereka diberikan sebagai berkat, bukana beban. Juga dikatakan jika bukan Tuhan yang menjagai rumah kita, semua usaha akan sia-sia. Ijinkan Tuhan menyingkapkan setiap ketakutan yang berhubungan dengan anak-anak kita. Dedikasikan anak kita kepada Tuhan dan percayai Dia untuk menjadikan kita sebagai orangtua yang anak-anak butuhkan.
Baca dan doa memakai Mazmur Psalm 127

HARI 6: Sungai Nil menjadi Darah!
Orang Mesir sangat mempercayai dewa-dewanya, yang sesungguhnya roh-roh jahat. Orang Mesir menyembah roh jahat yang kuat sehingga menyengkeram mereka dengan ikatan yang mengerikan. Dengan memberikan sepuluh tulah kepada Mesir Allah bukan hanya merusak negeri itu tetapi juga menunjukkan kebodohan mereka yang mempercayai ilah-ilah palsu ini. Di Keluaran 12:12 Allah menunjukkan maksud-Nya memberi penghukuman pada semua ilah Mesir. Masing-masing tulah yang Allah berikan merupakan konfrontasi langsung dengan salah-satu atau beberapa dewa Mesir. Allah ingin menunjukkan kepada Mesir kesia-siaan berhalanya, dan memberi kesempatan kepada mereka untuk kembali kepada Allah yang benar. Keluaran 12:38 menuliskan saat Israel meninggalkan Mesir, ‘banyak orang dari berbagai-bagai bangsa‘ turut dengan mereka. Ini petunjuk banyak orang Mesir yang dibebaskan karena tulah kuasa Allah yang sejati. Karena tulah-tulah yang telah dinyatakan banyak orang Mesir memilih untuk meninggalkan Mesir dan menggabungkan diri dengan Allah Sorgawi. Di devosi ini kita akan melihat bagaimana Allah berkonfrontasi dengan keallahan palsu Mesir.
Di Mesir kuno, Sungai Nil dipandang sebagai sumber kehidupan, yang memberikan baik makanan maupun air bagi orang Mesir. Setiap tahun ada banjir yang meninggalkan lapisan lumpur yang bisa menyuburkan tanaman di sepanjang tahun berikutnya. Ada dua dewa yang dikaitkan dengan Nil. Yang satu dewa Hapi dan yang lain dewa Khenmu atau Khnum. Hapi disembah sebagai dewa Nil. Dia dianggap bertanggungjawab untuk ikan, burung-burung, dan tanah yang subur yang sungai Nil berikan kepada orang Mesir. Tanpa sungai Nil orang-orang akan mati, sehingga Hapi kadang-kadang dihormati lebih dari Ra, dewa matahari.
Bersama-sama dengan Hapi Khnum juga disembah sebagai dewa Nil. Dia dinamakan “dewa Penjunan.” Dia dipercayai yang membentuk tubuh manusia dari lumpur Nil. Kedua dewa ini dipandang sebagai sumber kehidupan. Khnum yang membentuk tubuh dan Hapi yang memberi makanan dan air yang diperlukan untuk menjaga kehidupan. Itulah mengapa orang Mesir percaya dua dewa ini sebagai sumber dan penjaga hidupnya. Kita sendiri tidak percaya kalau diciptakan oleh seorang ‘Penjunan’ seperti Khnum atau hidup kita dipelihara oleh dewa seperti Hapi. Walaupun begitu kita kadang-kadang masih melihat juga ke sesuatu yang materi atau bahkan kekuatan alami seperti cara pandang orang Mesir dengan dewa-dewanya.
Tetapi Allah ingin kita tahu bahwa DIA itu sumber dan penjaga kita! Pertama, Dia mengubah Nil menjadi darah … menjadikannya sumber kematian, bukan sumber kehidupan. Dalam melakukan ini Allah menunjukkan ketidak-mampuan dewa-dewa Mesir. Yang berikut, saat Dia membawa Israel keluar Mesir, Allah secara mujizat menyediakan makanan dan air. Dia menunjukkan bahwa Dia itu sumber dan penjaga yang sejati! Itu hal yang Allah ingin untuk kita ketahui juga. Saat Yesus di padang gurun dan Setan mencobai-Nya untuk mengubah batu menjadi roti, Yesus menjawab, ‘Manusia tidak hidup dengan roti tetapi dengan setiap firman yang keluar dari mulut Allah.’ Apa yang kita bisa lihat sebagai sumber dan penjaga hidup kita? Ambil waktu sesaat dan renungkan kenyataan bahwa hidup kita datangnya dari Allah. Dialah sumber kehidupan kita. Dengan firman-Nya sorga dan bumi dibentuk. Dia membentuk kita di rahim ibu kita. Kita ini ada bukan karena kebetulan atau kesalahan. Kita merupakan karya tangan Allah.
Tuhan juga penjaga hidup kita. Dia bertanggungjawab untuk ini. Dia memberi roti dari tanah untuk memberimu kekuatan. Dia memberkati kita dengan hal-hal yang baik. Dengan firman-Nya bumi menghasilkan makanan dan berlipatganda. Bentuk berhala yang Allah ingin singkirkan dari hidup kita ialah kepercayaan bahwa ada hal lain di luar Tuhan yang bisa menjadi sumber atau penjaga hidup kita. Minta agar Roh Kudus menunjukkan kepada kita setiap cara-pikir yang membuat kita melihat atau menggantungkan diri ke sesuatu yang bukan Allah untuk memberi kebutuhan kita.
Ini tulah pertama yang berurusan dengan dasar nilai-nilai inti dalam hidup kita. Ini akan masuk ke inti sistem kepercayaan kita. Jika kita tidak membereskan masalah dari mana asal kita dan bagaimana kita hidup, kita akan membangun banyak berhala untuk mengatasi rasa takut. Untuk menghindari berhala-berhala itu kita harus berakar dan berdasar pada kebenaran. Baca dan renungkan ayat-ayat berikut. Jadikan itu menjadi bagian untuk memahami siapa kita sehingga tidak ada lagi keraguan tentang sumber hidup kita dan siapa yang menjagai hidup kita.
Baca Kejadian 1; Mazmur 139; Yesaya 55:8-11
Renungkan Matius 6:25-34

HARI 5: Terpanggil untuk Membebaskan dan Menyembuhkan!

Selama musim Paskah, saya selalu memikirkan ‘Panggilan Allah atas Kehidupan Umat-Nya!’ Musa, bukannya dia memilih untuk menjadi bangsawan di Mesir tetapi memilih menjadi gembala di Midian, menggembalakan domba-domba mertuanya. Inilah yang Tuhan sedang persiapkan bagi dia, selama masa 40 tahun. Banyak dari kita saat ini sedang dipersiapkan. Sebagian dari kita bahkan sudah ada dalam persiapan selama bertahun-tahun! Walaupun begitu, di waktu Paskah ini mulai ada gerakan yang akan memakai kalian untuk pembebasan di hari-hari mendatang.
Saya seorang pendoa syafaat. Meskipun begitu saya banyak dikenal di banyak tempat di dunia sebagai seorang pemimpin apostolik profetik bagi Tubuh Kristus. Walaupun begitu saya sendiri memastikan bahwa panggilan utama saya adalah syafaat. Tuhan berbicara kepada saya di Yehezkiel 13:5, ‘Kamu tidak mempertahankan lobang-lobang pada tembokmu dan tidak mendirikan tembok sekeliling rumah Israel, supaya mereka dapat tetap berdiri di dalam peperangan pada hari TUHAN.’ Ini terjadi saat saya berusia akhir 20-an. Tentunya, saya tidak mengerti sepenuhnya arti ayat tersebut, tetapi saya mau memegang panggilan itu. Sementara saya ada di suatu gereja denominasi, Allah mulai membawa oran-orang dalam hidup saya untuk mengembangkan panggilan tersebut. Panggilan saya datang di tahun kedua kuliah saya. Saya saat itu mahasiswa Baptist Student Union State Convention tahun 1972. Saat pembicara memberi undangan, saya mendengar kata-kata ini di roh saya, ‘Saya memanggilmu untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.’ Meskipun saya juga tidak sepenuhnya memahami jalan apa yang harus saya tempuh, sambil kuliah saya juga mengikuti kursus-kursus yang berkaitan dengan kedoteran. Saya terus melangkah dan menyerah pada kata-kata yang telah saya dengarkan. Sampai saya menandatangani kartu misi juga masih belum tahu panggilan yang pasti. Sesungguhnya pikiran saya menolak pikiran yang harus belajar selama delapan tahun, kemudian berakhir di suatu bangsa asing sebagai misonari kesehatan. Saya tidak bisa terlepas dari panggilan ini walaupun saya sudah berpindah ke bidang Bisnis di tahun berikutnya. Ternyata dengan mengubah arah pun tidak bisa mengubah rencana Allah.
Panggilan Allah itu Progresif. Ini berarti, kita punya tempat untuk memulai, tetapi Allah yang akan mendewasakan kita sampai ke pemenuhan rencana-Nya. Allah punya rencana atas kehidupan setiap orang. Dia juga punya rencana untuk kelompok orang, dan rencana untuk bangsa-bangsa. Saat Tuhan merajut kita bersama di rahim ibu, rencana itu sudah dimulai. Panggilan Allah ini merupakan bagian tertinggi rencana Allah bagi kita secara perorangan. Allah kemudian akan mendewasakan seluruh panggilan perorangan saat kita secara bersama-sama dalam Tubuh Kristus. Kita tidak pernah dijadikan untuk tidak bergantung kepada yang lain. Allah menjadikan kita sedemikian rupa sehingga karunia-karunia dan tujuan-tujuan akhir kita akan menyelaraskandiselaraskan dengan yang lain. Tangan membutuhkan lengan; mata membutuhkan pikiran; dan seterusnya. Begitu kita mengetahui tempat kita dalam Tubuh Kristus dan melihat bahwa ‘telah disediakan tempat untuk karunia kita’, panggilan kita akan diperluas ke kota dan wilayah dimana kita menjadi bagiannya. Sewaktu kita menjadi penilik, dan setia untuk mendemonstrasikan kovenan rencana Allah di setiap aspek kehidupan, Dia bisa memperluas panggilan kita, bahkan sampai ke bangsa-bangsa. Oleh karena itu, berfungsinya karunia kita bisa bertambah dan bisa dipakai untuk jangkauan yang lebih luas lagi, fungsi yang lebih luas lagi, atau lingkup otoritas yang lebih luas lagi.
Setelah kira-kira 30 tahun saya bisa melihat Tuhan mengembangkan panggilan-Nya dalam hidup saya untuk ‘penyembuhan bangsa-bangsa’. Dia pertama-tama menugaskan saya untuk mendoakan keluarga saya yang telah tercerai-berai. Tuhan menunjukkan kepada saya bahwa jika saya mau berdiri di tempat saya, Dia akan memulihkan keluarga saya. Saya akan menjelaskan hal ini lebih jauh di bagian berikut. Kemudian Dia minta saya berdiri untuk teman saya yang telah salah arah. Allah minta saya berdiri dan bersyafaat untuk teman ini sampai dia menyerah kepada panggilan Allah untuk melayani Firman. Kemudian Dia minta saya berdiri untuk mewakili gereja dimana saya dan isteri saya berjemaat. Gereja ini kemudian mengalami pertumbuhan, memasuki ke program pembangunan yang besar, dan Tuhan mulai berkunjung dan mencurahkan Roh-Nya dengan cara baru di tengah-tengah Tubuh. Sekarang saya dipanggil untuk melihat penyembuhan dari bangsa ke bangsa. Musa berjumpa dengan Allah dan dipanggil. Semak terbakar! Musa datang melihat! Api datang! Malaikat berbicara! Allah datang berhadapan muka! Musa dikirim untuk membebaskan! Dengarkan baik-baik! Hari ini PANGGILAN-Nya sedang dilepaskan dari sorga dengan cara baru bagi kita!
Tuhan kemudian meminta saya berdiri dan berdoa untuk Gereja dan bangsa-bangsa yang tadinya bagian dari negara-negara blok Soviet. Di titik ini saya melangkah memasuki pemahaman dinamik tentang penyembuhan bangsa-bangsa. Saya melakukan doa rantai dan bekerja-sama dengan organisasi-organisasi untuk melihat orang-orang Kristen yang dianiaya di wilayah-wilayah tersebut dibebaskan dari penjara. Setelah terjadinya perubahan di tahun 1989-1991 di bangsa-bangsa, Tuhan menyusun situasi sehingga saya bisa bertemu dengan seorang ibu bernama Cindy Jacobs, yang kemudian memperkenalkan saya dengan Peter Wagner dan Bobbye Byerly. Mereka kemudian membuka pintu bagi saya untuk menjadi pemimpin doa jendela 10/40, wilayah yang paling tidak terinjili di dunia. Sejak saat itu Allah menugaskan saya ke banyak bangsa untuk saya doakan. Iman saya telah dinaikkan sewaktu saya mempunyai kemajuan dalam panggilan-Nya, mempercayai panggilan-Nya untuk menyembuhkan bangsa-bangsa, dan membebaskan para tawanan kerajaan Setan.
Baca Keluaran 3, Yesaya 6, Lukas 5, dan Yohanes 21

Hari-4: Mengatasi Benteng-benteng Musuh dan Meruntuhkan Tahta Kejahatan!

BENTENG-BENTENG!
Salah satu dari banyak hal yang membuat umat Allah ada dalam ikatan adalah suatu benteng. Benteng adalah kubu-kubu atau sesuatu menyebabkanmu terkungkung. 2 Korintus 10 menyatakan benteng-benteng rohani dibentuk oleh pemikiran yang melebihi dan menentang pengetahuan Kristus. Landasan sebuah benteng adalah suatu sistem-kepercayaan (belief system) atau cara-pikir (mindset) yag menentang kebenaran Allah.
Banyak kali sebuah benteng terbentuk pada saat ada tekanan, trauma atau kebutuhan. Iblis mendatangimu untuk menuduh Allah atau menawarkan suatu tawaran pemecahan masalah atau jalan keluar yang bisa menyebabkan Allah akan keluar dari proses. Ini sesungguhnya akan membawa ke ikatan yang lebih besar lagi. Suatu benteng akan ditandingkan dengan ‘pengetahuan’ Allah. Pengetahuan artinya kehidupan atau pengalaman interaktif, bukan suatu teori atau melulu pemahaman intelektual tentang Allah. Pengetahuan sejati itu dihubungkan dengan pengalaman pribadi yang telah dicoba dan terbukti benar. Setan akan memberimu jalan keluar dari masalah yang tidak melibatkan campur-tangan kasih Allah. Tidak ada kemungkinan untuk mengadakan interaksi pribadi dengan Allah. Untuk melandasi kebohongan ini dibangun sistem penyembahan palsu. Kita menyembah apa yang kita layani. Jika iblis memberikan caranya untuk keluar dari tekanan, kita akan melakukan apapun yang diperlukan untuk menjagai jalannya tetap terbuka. Kita akan melayani sistem agar kebohongan tersebut tetap bercokol.
Biarkan Allah menunjukkan kepadamu setiap benteng yang telah berkembang di hidupmu. Biarkan Dia menyingkapkan dimana pun musuh telah mempengaruhimu sehingga Allah tidak bisa masuk untuk menolongmu. Biarkan kebenaran Allah mencabut kebohongan iblis sehingga benteng-benteng demonik dihancurkan dan engkau bebas untuk menyembah Allah yang benar dan yang hidup.
Renungkan: 2 Kor. 10:3-6; Kel. 12:12; Yos. 24:14
Di Mesir saat itu telah dikembangkan jaringan sistem penyembahan dimana ilah-ilah dan dewa-dewa menawarkan perlindungan dari setiap sumber masalah yang muncul. Israel telah hidup di bawah sistem ini selama 400 tahun. Untuk membawa umat-Nya keluar waktu Paskah, Allah telah membuktikan bahwa Dia lebih berkuasa dan ada di atas semua ilah-ilah Mesir. Dia telah menghancurkan benteng-benteng yang para ilah Mesir telah tawarkan ke bangsa itu. Allah harus menunjukkan bahwa Dia adalah Allah yang akan mencampuri demi umat-Nya. Melalui tulaah-tulah Mesir Allah menunjukkan diri-Nya itu lebih kuat dari semua ilah-ilah Mesir. Dia menghakimi mereka dengan menunjukkan ketidak-mampuan mereka bertanding dengan kuasa-Nya.Allah ingin menghancurkan benteng-benteng di hidupmu. Dia ingin membuktikan diri-Nya perkasa demi kita. Dia sedang mendengarkan teriakan umat-Nya dan mencari hati-hati yang mau beribadah kepada-Nya.
TAHTA KEJAHATAN! Jika kekuatan jahat di angkasa disembah oleh manusia di bumi, terjadi persepakatan tidak kudus antara angkasa dan bumi akan ditegakkan tahta kejahatan. Sama seperti Allah itu bertahta d atas puji-pujian umat-Nya, roh-roh jahat akan bertahta saat mereka disembah. Siapa pun yang bertahta akan punya hak dan kuasa untuk memerintah. Ini yang menjadi masalah di Mesir sebelum Keluaran. Agar Israel bisa keluar dari Mesir maka perlu tidak hanya menghancurkan kuasa ilah-ilah Mesir, tetapi dengan menegakkan tatanan baru penyembahan kepada Tuhan. Ini merupakan perhatian Allah sejak semulanya. Inilah sebabnya mengapa Dia mengatakan ‘Biarkan umat-Ku pergi sehingga mereka bisa menyembah-Ku.’ Bangsa tidak bisa dibangun di Tanah Perjanjian tanpa Tuhan bertahta di atas mereka.
Tahta kejahatan bisa di atas lokasi geografi, atas sekelompok orang, atau bahkan atas kehidupan pribadi seseorang. Mazmur 94:20 mengatakan bahwa tahta kejahatan tidak bisa disandingkan dengan Allah. Keduanya tidak bisa memerintah dalam waktu yang bersamaan. Dimana Allah bertahta oleh pujian dan penyembahan umat-Nya, tahta kejahatan harus runtuh. Sewaktu Allah melepaskan kita dari kekuatan kuasa demonik, kita harus bisa melihat bahwa kunci untuk menjadi tetap bebas adalah menyembah Allah dengan cara yang baru.
Alkitab memberi banyak contoh bagaimana meruntuhkan tahta-tahta kejahatan. Di Hakim-hakim 6, Gideon diperintahkan untuk merobohkan mezbah Baal ayahnya dan mendirikan mezbah untuk Allah di tempat itu. Mezbah Baal ini bukti adanya mezbah bersama. Saat Gideon merobohkannya umat dibebaskan dan kembali kepada Allah dan roh yang memampukan orang-orang Midian untuk mencuri panen mereka setiap tahunnya dipatahkan. Di bangsa Yehuda banyak beberapa kebangkitan yang dicatat setelah berhala-berhalanya disingkirkan. Salah satu yang terkenal adalah saat di bawah Raja Hizkia. 2 Raja-raja 18 dan 2 Tawarikh 30 mencatat bahwa hal pertama yang dia lakukan setelah menjadi raja ialah meruntuhkan mezbaah-mezbah berhala, membersihkan Bait Allah dan memulihkan penyembahan. Tahta-tahta kejahatan dijatuhkan maka Allah akan bertahta di negeri! Mereka kemudian merayakan Paskah! Karena hal ini, 2 Raja-raja 18:7 menyatakan kepada kita bahwa Tuhan menyertai Hizkia kemana pun dia pergi dan dia beruntung. Selama pemerintahannya pasukan Assyria datang melawan Yerusalem, tetap Allah mengirimkan seorang malaikat yang membunuh 185,000 mereka dalam satu malam. Yehuda tidak pernah jatuh ke tangan Assyria karena tahta Tuhan telah ditegakkan di atas negeri.
Dalam SEPULUH HARI BERIKUT KITA AKAN MEMBICARAKAN TULAH-TULAH ISRAEL! Perhatikan bagaimana kekuatan roh jahat yang Allah hadapi dan menangkan. Biarkan Allah membebaskanmu dari kuasa roh-roh tersebut dalam hidupmu. Lakukan seperti Gideon dan tegakkan mezbah penyembahan di tempatnya. Saat kita menghampiri Paskah, kita akan punya kebebasan baru dalam menyembah. Begitu kita menyembah bersama-sama dari wilayah ke wilayah, kita akan melihat Allah bertahta dengan cara baru sehingga kehendak-Nya bisa dijadikan di bumi seperti di sorga. Kuasa-Nya untuk memerintah akan dimanifestasikan dimana Dia disembah.
Baca: Hakim-hakim 6-7, 2 Raja-raja 18:1-8, 2 Tawarikh 29:1-11, Kolose 3:1-17


Hari-3 PASKAH (pandangan Israel)

Martin dan Norma Sarvis datang dari Israel untuk mengikuti Paskah bersama kami di Tenda. Selama berminggu-minggu mereka telah menuliskan Israel Update kami. Kalian bisa berkunjung ke website kami untuk memperoleh list ini. Kami senang punya hubungan langsung untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di Israel sehingga kami bisa “mendoakan kedamaian di Yerusalem secara harian.” Saya minta mereka menulis devosi kita hari ini.
Saya harap kalian juga mengikuti Firstfruits terbaru kami. Saya juga percaya kalian juga akan bergabung dengan kami di pertemuan Paskah. Sekitar seminggu yang lalu, 15 Maret, kita memasuki bulan Ibrani Aviv atau Nisan. Ini menjadi ‘Bulan Pertama’ Ibrani (Keluaran 12:2; 13:4; 23:15), dan tetap dipegang oleh penanggalan agama kita (angka tahun berganti di Feast of Trumpets pada musim gugur). Nama Nisan sudah dipakai sejak penawanan di Babylonia; tadinya dinamakan “bulan kesepuluh ‘aviv’ (atau “abib”), kata yang berasal dari “keadaan pertumbuhan gandum saat bijinya telah mencapai ukuran maksimum dan penuh berisi tepung, tetapi belum kering” (Wikipedia).
Hari ini “Aviv” dikenal di Israel sebagai kata Ibrani untuk “Musim Semi”. Pada hari kesepuluh bulan ini di setiap rumahtangga Ibrani yang ada di Mesir saat itu menyisihkan seekor anak domba atau kambing. Pada senja hari ke 14 anak domba tersebut di sembelih, dan darahnya dioleskan ke ambang-ambang dan tiang-tiang pintu. Jika di tengah malam TUHAN berjalan di negeri itu, Dia akan ‘melewati’ pintu-pintu yang bertanda darah, dan tidak mengijinkan si pemusnah memasukinya. (Jika kalian bergabung dengan kami di Paskah, saya buatkan masing-masing permata khusus yang melambangkan “Pintu Masa Depanmu”).
Paskah itu merupakan hari libur di Israel — akan ada suasana sukacita dengan semakin mendekati harinya, seperti pengalaman saat “Musim Natal” di negara Barat — meskipun tentunya sangat berbeda. Sekolah diliburkan beberapa minggu; toko-toko menyingkirkan atau menutupi makanan-makanan yang mengandung ragi; banyak rumah orang-orang Yahudi, baik secara kelihatan maupun tidak, ‘menghilangkan ragi lama” dalam rangka pembersihan rumah mereka.
Keluarga-keluarga mulai mengumpulkan barang-barang untuk ‘malam seder’. Seder berarti “tatanan” di Ibrani, ini merupakan kata yang menunjukkan tatanan dan pengaturan duduk yang dilakukan setiap tahun sebagai tindakan penghormatan YHVH TUHAN yang menuntun Israel keluar dari perbudakan di Mesir dengan tangan kanan-Nya yang kuat (Keluaran 13:3-10).
Bagi umat percaya Messianic, domba Paskah juga menyatakan pengorbanan ‘Anak Domba Allah yang menanggung dosa dunia’, yang menyediakan keselamatan bagi mereka yang dengan iman menemukan tempat perlindungan di bawah Darah yang Dicurahkan. Di Perjanjian Baru, Paskah menjadi perayaan ziarah. Banyak orang yang berkumpul di Yerusalem untuk menonton perayaan tahunan. Dalam perayaan-perayaan Paskah ini Yesus disalibkan di kota. Dia dan para murid-Nya makan perjamuan Paskah bersama di malam kematian-Nya. Seperti darah anak domba yang menyelamatkan orang Ibrani di Mesir dari pemusnahan, darah-Nya, sebagagai korban utama Paskah, menebus kita dari kuasa dosa dan maut. Pada hari ketiga, hari setelah “Sabbath” Paskah, saat seberkas gandum dilambai-lambaikan di hadapan Tuhan (Imamat 23:11), kami merayakan kebangkitan Yeshua dan kebangkitan keimaman ke tempat Tinggi untuk mempersembahkan diri-Nya ke hadapan Bapa mewakili kita semua sebagai Buahsulung dari kematian!
Minta Tuhan memberimu pewahyuan bagaimana untuk “MENATA/MENGATUR” hidupmu dengan cara baru sewaktu mendekati hari Paskah mendatang. Jangan lupa bergabung dalam “The Glory Seder Night” pada hari Senin malam. Kalian bisa bergabung via web.
Baca Markus 14, 15


HARI-2

Tidak Terjadi Tanpa Darah!
Di kitab Wahyu rasul Yohanes menunjukkan ada sebuah pintu yang terbuka di Sorga dan terdengar undangan, ‘Naiklah!’ Yesus sendiri yang menawarkan undangan ini kepada kita, ‘Buka pintu hatimu!’ Saat kita menyambut undangan ini, Dia mengatakan Dia akan masuk dan makan bersama kita. Di Yohanes 10 Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai Pintu. Setiap orang yang memasuki bersama-Nya akan diselamatkan. Coba bayangkan – memasuki alam Sorga, makan bersama Tuhan, dan memasuki tempat di mana Tuhan berada, El Shadai, Yang Mahakuasa, dimana semua akan dijamin!
Semua arahan ini, undangan dan janji-janji ini, tidak mungkin diperoleh tanpa pintu yang lain. Kita lihat pintu ini di Mesir saat Tuhan berbicara kepada Musa untuk kemerdekaan yang akan datang. Kematian akan memberikan kemerdekaan. Melalui serbuan kematian di negeri itu, Tuhan memberikan jalan kelepasan bagi umat-Nya.
Allah memilih Musa dan Harun untuk menerima instruksi-Nya. Allah kemudian minta mereka memanggil para tua-tua untuk berkumpul. Mereka mencoba membagikan sebisa mungkin kepada para tua-tua tentang apa yang akan terjadi. Kematian akan datang dengan jumlah yang belum pernah mereka lihat. Hidup mereka hanya akan diselamatkan oleh satu hal saja, darah yang dioleskan pada ambang pintu mereka yang percaya kepada Tuhan untuk membebaskan mereka terhadap kungkungan politik dan spiritual yang ada. Mereka minta orang Israel untuk mengambil anak doma – bukan sekedar anak domba --- tetapi anak domba yang tanpa cacat, dan menyembelihnya. Anak domba yang akan menjadi Anak Domba Paskah.
Para tua-tua tidak paham sepenuhnya akan pentingnya apa yang sedang diminta untuk mereka lakukan. Apa yang perlu mereka lakukan hanya percaya dan mentaatinya. Mereka tidak tahu bahwa beratus-ratus tahun kemudian malam yang mereka lewati itu akan dirayakan dan diulangi di rumah-rumah sebagai pengingat akan kasih dan penyediaan Allah. Darah anak domba yang tanpa cacat yang dioleskan di ambang-ambang pintu mereka di Mesir akan menjadi perayaan PASKAH yang pertama. Kematian akan melewatkan tempat dimana ada darah. Ini akan menjadi pelajaran bahwa kehidupan dan kemerdekaan yang disediakan bagi mereka itu diperoleh karena ada kehidupan lain yang sudah diberikan di tempat itu. Pilihan mereka hanyalah hidup atau mati. Tetapi anugerah kehidupan itu TIDAK TERJADI TANPA DARAH!
Baca Ibrani 9
Baca 1 Petrus 1:18-19, ‘Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat’.


Pengantar Redaksi:
Mulai hari ini, di samping Devosi & Fokus Doa 40 hari untuk merubah, menerima vitalitas baru, dan bergerak maju ke janji-janji berikut yang Tuhan sediakan, kami juga terbitkan Devosi & Fokus Doa 14 Hari untuk Kemerdekaan Baru.
Tuhan Yesus memberkati.

- - - - - - - - - - - - - - - -
14 hari mulai hari ini bisa merupakan sesuatu yang kritis dalam kehidupan kita. Ke 14 hari yang berikut ini bisa mengubah jalan sejarah. Kita memasuki musim rohani di sejarah dunia. Bangsa ini saat ini telah membuat perubahan dengan memasuki musim perubahan dan konsekwensi. Sekarang ini pemerintahan-pemerintahan di dunia sedang mencoba menciptakan panggilan kepada umat Allah untuk kembali ke Hari Pembebasan! Paskah tahun ini akan menjadi sesuatu yang bersejarah! Allah yang sama yang telah mengunjungi Musa saat itu, yang mengumpulkan para tua-tua kovenan-Nya, saat ini berkata, ‘Kumpulkan kembali mereka untuk mendapatkan strategi dan kekuatan bisa melangkah melewati taktik musuh yang ada di dunia saat ini.’
Paskah bukan hanya hari, tetapi merupakan suatu musim!
Kita harus selalu berdoa untuk Kedamaian Yerusalem. Israel membutuhkan waktu pembebasan. Ketika waktu Tuhan datang, ada proses bagi Israel untuk dibebaskan. Israel sekarang ini ada di proses yang sama dengan jaman Musa pada waktu itu. Setiap bangsa ada dalam proses untuk bisa melihat kesempatan bisa menghubungkan diri dengan Israel. Masalah utamanya ialah Tubuh Kristus. Apa kita bisa belajar mengenal posisi kovenan kita sewaktu berdiri bersama bangsa Israel? Saat Israel berjalan untuk kebebasan bagi rencana Allah untuk masa depannya, apakah kita juga sedang dibebaskan bersama mereka?
Bagaimana bisa memikirkan kebebasan jika sedang dalam kepungan musuh? Kita membutuhkan suara-suara yang berteriak ke musuh kita, ‘Biarkan umat-Ku pergi agar mereka bisa melayani-Ku!’ Bagi Musa, ini merupakan teriakan yang tidak tergoyahkan. Tidak tergantung pada reaksi manusia dan tidak tergantung pada reaksi Firaun, dia terus berteriak. Teriakan memang TIDAK mengubahkan. Permohonan juga TIDAK mengubahkan. Tetapi Allah-lah yang mengubahkan!!! Sampai waktu pembebasan ada GOSHEN, tempat perlindungan yang di’semaikan’ untuk persiapan masa depan mereka!!! Jangan takut, Tubuh Kristus … ada teriakan yang akan membebaskanmu! Jangan takut, Tubuh Krstus … ada Goshen! Tempat dimana kita disemaikan untuk masa depan pembebasan kita. Ada tempat dimana sihir dan kejahatan tidak bisa menyentuh kita di musim pembebasan ini.
Ada tiga kunci untuk pembebasan: Anak Domba, darah, dan lengan kuat Tuhan yang terulur. Pembebasan tidak datang tanpa pengorbanan. Harus ada anak domba! Umat harus memelihara anak dombanya selama empat hari sebelum disembelih untuk menudungi mereka. Harus dibuat pengorbanan. Harus ada lengan Tuhan yang terulur yang tidak akan gagal … bahkan untuk hari ini! Raih dan ijinkan tangan kita terlihat oleh oleh mata Tuhan dan ijinkan pembebasan kita dimulai.
Tidak Terjadi Tanpa Darah!
Di kitab Wahyu rasul Yohanes menunjukkan ada sebuah pintu yang terbuka di Sorga dan terdengar undangan, ‘Naiklah!’ Yesus sendiri yang menawarkan undangan ini kepada kita, ‘Buka pintu hatimu!’ Saat kita menyambut undangan ini, Dia mengatakan Dia akan masuk dan makan bersama kita. Di Yohanes 10 Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai Pintu. Setiap orang yang memasuki bersama-Nya akan diselamatkan. Coba bayangkan – memasuki alam Sorga, makan bersama Tuhan, dan memasuki tempat di mana Tuhan berada, El Shadai, Yang Mahakuasa, dimana semua akan dijamin!
Semua arahan ini, undangan dan janji-janji ini, tidak mungkin diperoleh tanpa pintu yang lain. Kita lihat pintu ini di Mesir saat Tuhan berbicara kepada Musa untuk kemerdekaan yang akan datang. Kematian akan memberikan kemerdekaan. Melalui serbuan kematian di negeri itu, Tuhan memberikan jalan kelepasan bagi umat-Nya.
Allah memilih Musa dan Harun untuk menerima instruksi-Nya. Allah kemudian minta mereka memanggil para tua-tua untuk berkumpul. Mereka mencoba membagikan sebisa mungkin kepada para tua-tua tentang apa yang akan terjadi. Kematian akan datang dengan jumlah yang belum pernah mereka lihat. Hidup mereka hanya akan diselamatkan oleh satu hal saja, darah yang dioleskan pada ambang pintu mereka yang percaya kepada Tuhan untuk membebaskan mereka terhadap kungkungan politik dan spiritual yang ada. Mereka minta orang Israel untuk mengambil anak doma – bukan sekedar anak domba --- tetapi anak domba yang tanpa cacat, dan meneyembelihnya. Anak domba yang akan menjadi Anak Domba Paskah.
Para tua-tua tidak paham sepenuhnya akan pentingnya apa yang sedang diminta untuk mereka lakukan. Apa yang perlu mereka lakukan hanya percaya dan mentaatinya. Mereka tidak tahu bahwa beratus-ratus tahun kemudian malam yang mereka lewati itu akan dirayakan dan diulangi di rumah-rumah sebagai pengingat akan kasih dan penyediaan Allah. Darah anak domba yang tanpa cacat yang dioleskan di ambang-ambang pintu mereka di Mesir akan menjadi perayaan PASKAH yang pertama. Kematian akan melewatkan tempat dimana ada darah. Ini akan menjadi pelajaran bahwa kehidupan dan kemerdekaan yang disediakan bagi mereka itu diperoleh karena ada kehidupan lain yang sudah diberikan di tempat itu. Pilihan mereka hanyalah hidup atau mati. Tetapi anugerah kehidupan itu TIDAK TERJADI TANPA DARAH!
Baca Ibrani 9
Baca 1 Petrus 1:18-19, ‘Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat’.

HARI-1
Allah selalu punya rencana untuk memerdekakan!
Kita sedang memasuki salah satu waktu yang sangat penting dalam tahun ini. Di Alkitab ini disebut dengan Paskah. Ini perayaan penebusan dan pembebasan dengan kuasa darah. Ini perayaan pembebasan Israel dari Mesir, tetapi juga pembebasan kita dari Setan dan dosa, oleh darah Yesus, Anak Domba Paskah kita. Di KELUARAN 12, kita baca, ‘Ambil seekor anak domba dan sembelihlah pada waktu senja. Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya. Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit … itulah Paskah bagi TUHAN. Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman.’
Di devosi kita beberapa hari mendatang ini kita akan melihat cerita Paskah untuk mengajar kita mengatasi kekuatan demonik yang mengikat umat Allah.
Kitab Keluaran menyebutan Israel ada dalam perbudakan di Mesir. Mesir itu negeri yang sombong, sangat maju dan bangsa yang kuat di dunia saat itu. Dikenal dengan arsiteknya yang agung, pembelajaran, dan militer yang kuat! Kitab Keluaran dimulai dengan kisah dimana bangsa Mesir memperbudak orang-orang Israel dengan kejam selama 400 tahun. Orang-orang Israel dicambuk, dipekerjakan sampai mati, dan membunuh anak-anaknya!
Kabar baiknya adalah: Allah punya rencana pembebasan! (Allah selalu punya rencana pembebasan!) Sewaktu Israel berseru-seru kepada Allah, Allah mulai melaksanakan rencana-Nya. Untuk bisa memahami rencana Allah atas Israel kita perlu memahami apa yang telah terjadi di Mesir di dunia roh. Mesir itu negeri yang penuh dengan kuil-kuil dan monumen-monumen yang dibangun untuk menghormati allah-allah palsu mereka. Bangsa Mesir menyembah allah-allah palsu dan percaya merekalah yang memberi kemakmuran dan keamanan. Tetapi allah-allah palsu itu tidak lain adalah roh-roh jahat.
Penyembahan palsu bangsa Mesir seseungguhnya telah menciptakan penguasa roh-roh jahat di atas negeri itu yang mengikat mereka! Hal ini yang selalu terjadi. Begitu di suatu tempat dilakukan penyembahan berhala dan penyembahan palsu maka akan mengundang penguasa jahat untuk memasuki wilayah tersebut dan mengikat orang-orang yang ada!
Dan bukan saja orang-orang Israel saja yang ada dalam ikatan, orang-orang Mesir juga hidup dalam penyiksaan kejam kekuatan roh jahat itu! Jika kita pernah mengunjungi tempat yang tidak ada orang Kristen atau ada kewarisan Firman, kita akan menemukan tingkatan kegelapan dan penyiksaan yang belum pernah kita alami. Bahkan mereka yang terlibat penyembahan berhala selalu mengalami hal yang tidak menyenangkan!
Tanah Mesir dicengkeram dengan kegelapan tesebut! Kekuatan jahat di Mesir itu menciptakan atmosfir yang menyebabkan umat Allah terpenjara. Untuk bisa membebaskan orang Israel dibebaskan maka kuasa roh-roh jahat atas teritorial itu harus dilenyapkan. Allah melakukan ini dengan serangkaian KONFRONTASI KUASANYA dengan kekuatan-kekuatan jahat tersebut! Kita kenali ini dengan TULAH-TULAH MESIR.
Tulah-tulah Mesir itu merupakan konfrontasi struktur agama roh jahat di negeri itu untuk menghancurkan kekuatannya! Kesepuluh tulah itu merupakan program 10-langkah untuk MEMBEBASKAN Israel! Allah juga ingin membebaskan kita dari ikatan musuh. Beberapa hari mendatang kita akan belajar bagaimana ini bisa kita alami. Kita mulai hari ini dengan mohon Allah menunjukkan kepada kita bagaimana musuh telah mengikat kita, dan bagaimana kita BISA dibebaskan dengan Darah anak Domba!
Baca Keluaran 12.
Kemerdekaan itu sedang datang kepada kita, bersiaplah untuk bisa bergerak dengan cepat! Paskah ini akan merintis jalan untuk musim berikut kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar