Minggu, 01 Juni 2014

Devosi JUNI 2014

4-CARA MERESPON DUNIA  - Billy Graham     Home
01-Mei-2014: Dalam kerinduan kita untuk menjadikan Kristus dikenal dan untuk meingkatkan pengaruh gereja, kita cenderung mengira kalau orang-orang Kristen dan gereja bisa dijadikan populer oleh dunia yang tidak percaya. Ini kesalahan fatal. Penyaliban Kristus itu sebagai laknat atau kutukan bagi Setan, dan pesan Injil itu tetap menjadi batu sandungan dan kebodohan bagi dunia. Tuhan mengingatkan para murid-Nya, '"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.' (Yoh. 15:18). Rasul Yohanes menuliskan, ' Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu' (1 Yoh. 3:13).
Orang-orang Kristen kadang-kadang kelihatan dendam, tetapi jika kita setia kepada Kristus, kita pastilah mendatangkan murka kepada dunia. 'Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya' (2 Tim. 3:12).
Alkitab mengajarkan kalau popularitas bersama dunia itu artinya kematian. Dia sadar kalau satu orang berdiri ditengah-tengah orang-orang kafir dengan mendeklarasikan, 'Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya' (Rm. 1:16), akan bisa lebih banyak membelokkan jalan orang ke Tuhan dibandingkan dengan ribuan profesor agamawi yang hambar.
Kita sering bertanya pada diri sendiri, 'Bagaimana para murid gereja mula-mula bisa menjungkir-balikkan dunia sementara ada jutaan orang Kristen saat ini bahkan tidak bisa berdiri di sisi yang benar?' Jawabnya sederhana saja. Para murid gereja mula-mula itu tidak menyamakan imannya dengan dunia. Mereka punya kebenaran, dan mereka menolak untuk mengencerkannya. Mereka memegang iman yang tidak akan dikompromikan.
Karena mereka berani untuk bayar harga menghadang gelombang pemikiran umum dan mau tampil beda, karena mereka berani percaya di saat orang lain ragu-raagu, karena mereka mau mengambil resiko dengan hidupnya dengan apa yang mereka pegang, karena mereka lebih memilih mati daripada hidup dengan kehidupan yang kosong, dunia akan memperhatikan dengan apa yang memotivasi para murid tersebut. Pada waktunya, mereka menjungkirbalikkan dunia filsafat dan agamawi.

Kata-kata Paulus, 'Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini' telah memberi arti dan makna yang luarbiasa pada kita saat ini. Kata-kata tersebut memotong seperti pedang tajam di kehidupan kita. Itu bukan kata-kata yang berkompromi. Didalamnya terkandung tekanan akan panggilan untuk berperang. Kata-kata itu memisahkan antara mereka yang lemah dengan yang kuat. Dan kata-kata itu merupakan kata-kata yang menginspirasi, dan kita butuh mendengarkannya saat sekarang ini.

4-CARA MERESPON DUNIA  - Billy Graham     Home
31-Mei-2014: Saat kekaisaran Roma ada kemuliaan dan kuasanya, ada suatu sekte yang dianggap sebagai pengganggu dari sekelompok orang yang sepertinya memiliki sesuatu yang menyala di dalam dirinya sehingga mereka berani tampil beda.
Saat era dimana imoralitas dan kemewahan sebagai gayahidup, orang-orang Kristen menolak dicemari dengan praktek-praktek sensual yang bisa menghancurkan kebudayaan mereka. Di masa dimana kehidupan manusia murah, orang-orang Kristen menaruh tinggi-tinggi nilai-nilai manusia dan destiny jiwa mereka.
Orang-orang Kristen ini menolak dibenamkan ke masyarakat Roma yang tidak punya Allah. Mereka tidak mendengar hukum yang sekarang kita dengar: 'Jika ada di Roma, berbuatlah sebagai yang orang-orang Roma lakukan.' Hukum Roma mulai berusaha menstempel Kekristenan sebagai kesatuan kafir pengganggu.
Orang-orang Roma memiliki gagasan palsu yang menyatakan kalau hatinurani seseorang itu bisa diatur oleh hukum sehingga dengan menyatakan mereka ilegal bisa mengubahkan mereka. Semua harus menyembah Kaisar. Semua harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan penyembah berhala. Semua harus berperilaku seperti orang-orang Roma asli.
Mereka yang tidak mau menyesuaian diri diancam dengan hukuman mati. Banyak dari mereka yang memilih untuk mati daripada menyesuaikan diri dengan Roma dan mengkompromikan hatinuraninya.
Seorang Kristen Roma, Paulus, mengangkat penanya dan menuliskan ke semua orang Kristen di sepanjang sejarah, 'Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna' (Rom. 12:2).
Waktu berubah, tetapi hakekat manusia tidak. Dunia kafir tetap mencoba memberi stempel penyesuaian diri pada setiap pengikut Yesus Kristus. Setiap kesempatan dipakai untuk memberi tekanan yang bisa membebani orang-orang Kristen agar mereka bisa menyesuaikan diri dengan standar-standar dunia.
Rasul Pulus mendorong setiap orang Kristen dimanapun di sepanjang jaman agar tidak menyesuaikan diri dengan sistem-sistem dunia. Seorang Kristen sejati yang menghidupi kehidupan yang taat, merupakan sikap dan tindakan yang seperti suatu teguran yang terus-menerus ke mereka yang menerima standar-standar moral dunia ini.

Dipersembahkan oleh Iskak Hutomo bagi kesatuan Tubuh Kristus