Kamis, 19 Juni 2014

Gereja Yang Tidak Relevan (Brian K. Bold)

Home
(Tidak-Relevan: tidak cocok dengan kebutuhan terkini)
'Setiap orang ingin menjadi relevan. Kita ingin menjadi relevan secara pribadi. Kita ingin menjadi relevan di bisnis kita.' - Rick Warren
Tidak ada seorang pun mau menjadi tidak-relevan, demikian juga gereja. Jadi, bagaimana kalau ada suatu gereja yang pernah menggemparkan dan berpengaruh tiba-tiba menjadi tidak-relevan? Kalau dicermati hal ini tidak terjadi secara mendadak. Pasti akan ditunjukkan tanda-tanda peringatan sebelumnya.
Ada 6 tanda kesalahan yang muncul sebelum suatu gereja menjadi gereja yang tidak-relevan:

#1. MENOLAK PERUBAHAN. Jika kita tidak suka melakukan perubahan, sesungguhnya kita memang menyukai untuk tidak-relevan, bahkan lebih buruk lagi. Sebab, jika kita menolak melakukan sesuatu yang berbeda, sesungguhnya kita sedang dalam keadaan tidak berubah.

#2. MEMILIKI RASA AMAN PALSU. Ketidak-relevan-an itu harus dilawan dengan kerajinan. 'Banyak pemimpin gereja yang menegaskan kalau ketidak-relevan-an tidak akan terjadi kepada mereka. Tetapi, bawaan-alami setiap gereja itu mengalir ke sesuatu yang nyaman dan tidak-relevan. Ketidak-relevanan itu sesuatu yang tidak-kentara tetapi yang tidak bisa dihindarkan.

#3. MENGABAIKAN GENERASI BERIKUT. Ketidak-relevanan juga harus dihadapi dengan suatu kesengajaan. Jika seorang pemimpin sudah berusia 40 tahun keatas maka harus bekerja keras agar tetap relevan, dan tetap bisa ada dikemunan para pemim[in muda.

#4. MENGABAIKAN KOMUNITAS. Jika perubahan di luar organisasi itu lebih cepat dibandingkan perubahan yang ada di dalam organisasi maka organisasi akan menjadi tidak-relevan lagi. Misalnya, jika komunitas di suatu wilayah menjadi komunitas yang multibudaya sedangkan gereja mega yang tadinya luarbiasa akan menjadi sekarant kalau tidak mau menyesuaikan diri dengan perubahan yang sedang terjadi.

#5. TIDAK MAU / BERANI AMBIL RESIKO. Menjadi terlalu menolak akan resiko menyebabkan banyak perusahaan berhenti melakukan inovasi dan menolak ide-ide baru. Kalau ini terjadi sebagai pertanda langkah awal menuju ke sesuatu yang tidak-relevan.

#6. BERPIKIR TIDAK PUNYA WAKTU. Apa pelayanan kita diprogramkan untuk menjangkau perubahan komunitas dan generasi berikut? Gereja harus mentargetkan generasi berikut. Gereja harus segar dan bertumbuh. Jika tidak, kita sedang merosot tajan ke arah yang tidak-relevan. Segala sesuatu itu menjadi semakin cepat ... tidak ada yang melambat. Kecenderungan menuju ke yang tidak-relevan itu saat ini jauh lebih cepat dibandingkan 10 tahun yang lalu.

Jadi, setelah kita membaca enam kesalahan yang dilakukan oleh gereja yang tidak-relevan, apa gereja kita ada dalam bahaya menjadi gereja yang tidak-relevan? Jika ya, apa yang bisa kita persiapkan untuk melakukan pembalikan kemerosotan yang sedang terjadi?