Jumat, 30 November 2012

Devosi NOVEMBER 2012

MEMAHAMI AKHIR-JAMAN - Joel Richardson       Home
30-Nov-2012 - Prinsip #6: Kenali penakanan terakhir nubuatan terbesarnya (1) – Memahami hakekat umum nubuatan alkitabiah tidak sesulit seperti yang banyak orang Barat kadang-kadang tafsirkan. Sementara hampir setiap nubuatan memiliki sejarah penerapannya, baik segera maupun yang akan segera terjadi berkenaan dengan nabi yang memberi nubuatan, tujuan akhir nubuatan alkitabiah itu ialah kedatangan Mesias, Hari Tuhan (penghakiman TUHAN terhadap bumi), dan Kerajaan Mesianik yang akan datang. Sementara setiap nabi pada awalnya sering berbicara mengenai keadaan di saat itu, dan masa atau peristiwa-peristiwa yang segera akan terjadi, tujuan utama seluruh Alkitab, yang juga dilakukan oleh setiap nabi dan rasul, ialah kedatangan Yesus dan menegakkan pemerintahan Kerajaan-Nya di dunia. Gampangnya, nubuatan alkitabiah itu pertama-tama dan sebagian besar berpusat pada Mesias; tentang Yesus.

Tentunya, dalam terang Firman yang berpusatkan pada Mesias, orang harus tahu baik kedatangan Yesus yang pertama maupun yang kedua. Orang Kristen modern seringkali lebih menekankan pada nubuatan-nubuatan kedatangan pertama Yesus, dan sedikit menekankan pada nubuatan-nubuatan akan kedatangan Yesus yang kedua. Penekanan utama Firman ialah kedatangan Yesus yang kedua. Lebih banyak nubuatan yang mengatakan akan kedatangan yang kedua daripada yang pertama. Tiga penekanan nubuatan alkitabiah: konteks sejarah era para nabi, kedatangan pertama Yesus, dan kedatangan kedua Yesus / Hari Tuhan.
 
29-Nov-2012 - Prinsip #5: Jangan membaca literatur profetis seperti membaca buku panduan tehnisPrinsip ini akan saling mendukung dengan prinsip-prinsip sebelumnya. Orang Barat harus memahami kalau hampir seluruh nubuatan di Alkitab itu ditulis sebagai puisi profetis Ibrani atau literatur apokaliptik/pewahyuan. Mereka yang mempelajari Alkitab harus membiasakan dirinya dengan karakteristik jenis literatur ini dengan banyak sarana literatur yang mereka pakai: ungkapan-ungkapan Ibrani, hyperbol, dan penggenapan-ganda yang begitu banyak di bagian profetis. Karena budaya dan intelektual Barat itu banyak berakar dari Pencerahan maka memiliki cara-pikir dan pemikiran dan cara lihat yang seringkali menimbulkan konflik dengan cara dimana Alkitab pertama kali dituliskan.

Sekali waktu saya berbicara di suatu konferensi dan menjelaskan bahwa membaca Alkitab secara harfiah berarti kita tidak harus mengambil sesuatunya secara hiper-harfiah. Kadang-kadang membaca puisi secara hiper-literal atau literal-tehnis akan mengundang berbagai permasalahan dan penafsiran yang salah. Setelah saya bicara ada seseorang segera datang sambil berkata, “Saya akan membaca Alkitab secara harfiah, titik”, dengan anggapan bahwa saya sedang menganjurkan metode penafsiran yang sedikit liberal. Dengan sedikit kurang sabar saya membuka Alkitab saya di Yesaya 60, kisah yang membicarakan tentang berkat yang akan diberikan kepada orang Yahudi dalam kerajaan mesianik. “Jadi Anda mengambil Alkitab secara harfiah, tidak masalah?” Saya bertanya saat menyodorkan Alkitab saya kepadanya, menunjuk ke ayat 16, dan minta dia membaca dengan keras: “Engkau akan mengisap susu bangsa-bangsa dan akan meminum susu kerajaan-kerajaan maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Juruselamatmu, dan Penebusmu, Yang Mahakuasa, Allah Yakub.” Kemudian berkata akan mempelajari “ayat ini” lebih jauh. Tetapi saya kira dia mengerti apa yang saya maksud. Saya memegang metode penafsiran literal, tetapi saya membaca puisi profetis sebagai puisi profetis, cerita sejarah sebagai cerita sejarah, amsal sebagai amsal, dst. Semua ini akan berbicara sesuatu yang benar-benar realita literal, tetapi dengan menyatakan jenis-jenis literatur yang berbeda-beda dan dengan pemakaian ekspresi yang bervariasi untuk menyingkapkan realitanya, dengan prinsip-prinsip dan karakteristiknya masing-masing. Jadi, saat kita membaca literatur apokaliptik Ibrani atau puisi profetis Ibrani, kita tidak membaca materi ini sama seperti kalau kita membaca buku panduan tehnis Toyota Yaris misalnya.


28-Nov-2012 - Prinsip #4: Ingat akan konteks, konteks, dan konteks (2) Banyak yang membayangkan Antikris itu akan menjadi seorang pemimpin agama secara global di dunia, yang akan menyambut setiap orang, kecuali orang-orang Kristen sejati. Karena budaya Barat itu merupakan budaya yang banyak diketahui oleh dunia maka sewaktu kita kembali ke Alkitab dan membaca kisah-kisah profetis akhir-jaman, banyak yang membuat kesalahan karena hanya mendasarkannya pada cara pandang dan pengalaman pribadi. Padahal Alkitab itu secara keseluruhan berputar pada Yerusalem, Israel, dan Timur Tengah. Demikian juga nubuatan alkitabiah itu berpusat pada Yerusalem. Yerusalem merupakan kota dimana seluruh kisah kembalinya Yesus akan difokuskan. Ini kota dimana Yesus secara harfiah akan memerintah bumi setelah kedatangan-Nya. Fakta ini tidak boleh dihilangkan.

Jika kita sekarang tinggal di Yerusalem maka roh demonik utama yang sedang mengancam orang Yahudi dan Kristen, umat TUHAN, bukanlah pluralisme majemuk atau intelektualis atheis seperti yang dibayangkan oleh orang Barat dan Amerika, tetapi roh demonik yang sedang berkuasa di bangsa-bangsa yang mengelilinginya. Di Amerika roh ini kurang punya arti, sehingga orang-orang Amerika cenderung lambat memahami hal ini. Tetapi jika kita melihat ke Israel, pusat konteks geografi Alkitab, akan mudah dilihat kalau roh yang mendominasi seluruh wilayah itu bukanlah universalisme atau agama jaman baru. Dalam jarak ratusan sampai ribuan mil di sekitar Yerusalem, roh ini yang mengontrol Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Kecil, dan Asia Tengah. Israel ada di tengah-tengah lautan kebencian.
Jadi, jika kita mau memahami Alkitab berkenaan dengan akhir-jaman, prinsip keempat yang harus kita lihat ialah konteksnya yang tepat. Kita harus berhati-hati agar tidak membaca Alkitab dengan cara pandang Barat – konteks asing – untuk dipakai memahami halaman-halaman yang ada di kitab Timur yang namanya Alkitab. Kita tidak boleh melupakan konteks yang berpusat pada Timur Tengah / Israel. Alkitab itu khususnya ditulis bukan untuk orang Amerika atau Barat. Alkitab itu adalah kitab Yahudi dengan penekanan dan cara pandang orang Timur Tengah.

27-Nov-2012 - Prinsip #4: Ingat akan konteks, konteks, dan konteks (1) – Kalau penjual property ditanya apa kunci keberhasilan untuk menjual rumah, mereka akan menjawab, “Lokasi, lokasi, dan lokasi.” Demikian juga saat seseorang sudah ada di sekolah Alkitab atau seminari maka mereka akan tahu bahwa aturan dasar untuk menafsirkan Firman ialah konteks, konteks, dan konteks. Salah satu kesalahan yang paling mudah dilakukan ialah mencoba memahami nubuatan Alkitab tanpa mempertimbangkan konteks atau latar-belakang yang lebih luas yang ada di Alkitab. Amerika khususnya terkenal karena sikap berpusat-pada-diri-sendiri tanpa terlalu memperhatikan pandangan dunia; sepertinya orang Amerikalah yang bisa dituduh pembuat kesalahan umum ini. Karena geografi Amerika yang terisolasi dan peran pentingnya yang menonjol di dunia, masuk akallah kalau Amerika kurang memperhatian dunia yang ada di sekitarnya. Demikian juga saat kita mencoba menafsirkan dan memahami nubuatan Alkitab dengan sikap yang berfokus pada diri-sendiri, ini sangat merusak. Mengapa?

Hari-hari ini Gereja di Amerika dan di Barat umumnya sedang bersaing dalam berbagai masalah, seperti relativitas moralitas dan budaya, humanisme sekuler, teori Darwin, kemajemukan agama, intelektualitas atheis, dll. Semua pikiran anti-Kekristenan ini serta pandang-dunia (worldview) sepertinya terus mencengkeram budaya dan masyarakat Barat. Akibatnya, Gereja Barat hidup dalam atmosfir dimana tayangan TV, bioskop, dan media yang memborbardir serta pesan-pesan yang bertentangan dengan pandangan alkitabiah. Demikian juga anak-anak yang ada di sekolah umum atau universitas sekuler, para pengajar maupun murid-murid lain dengan agresif mempromosikan pandangan-pandangan yang anti-Kekristenan ini. Akibatnya, umat percaya Barat cenderung membayangkan keadaan di tempat lain juga memiliki roh sama yang sedang menentang mereka. Orang banyak menganggap bahw kekuatan demonik yang setiap harinya menyerang keluarga dan iman ini sesungguhnya awal roh Antikris.
 
26-Nov-2012 - Prinsip #3: Membangun doktrin / pengajaran yang penuh ditopang firman (2) Janji tersebut tentunya merupakan penggenapan masadepan keselamatan kita saat tubuh kita dibangkitkan dalam kemuliaan. Air baptisan sekedar tanda-luar akan realita-di-dalam yang telah terjadi saat kita percaya dan dibaptis oleh Roh Kudus. Jadi, injinkan saya katakan: dengan diterangi oleh tujuhpuluh-dua ayat yang sudah ada yang menyatakan kalau kita diselamatkan oleh iman, dan satu ayat yang dipakai untuk meng-klaim bahwa tindakan-baptisan-lah yang menyelamatkan kita, secara alkitabiah posisi mana yang dibangun dengan fondasi pijakan yang lebih kokoh? Jelaslah bobot Firman menyatakan kalau imanlah yang menyelamatkan; baptisan air merupakan tindakan penting pertama sebagai tanda ketaatan setelah percaya.

Tujuan menyampaikan hal ini untuk mengingatkan agar kita tidak mengembangkan terori-teori, posisi, atau doktrin yang didasarkan atas kisah-kisah atau ayat-ayat kesukaan, pilihan, yang terbatas, atau yang terisolir, sementara mengabaikan kekayaan kisah-kisah dan ayat-ayat lain yang juga mengandung masalah khusus yang sedang dibahas. Di manapun posisi kita berada, itu haruslah selaras dengan keseluruhan Firman yang ada. Posisi kita haruslah mampu memberi bersama semua hal dan banyak hal serta kisah serta ayat-ayat relevan yang ada di seluruh Alkitab, yang penyingkapan kisah atau bagian secara konsisten. Sungguh berbahaya dan tidak bertanggungjawab untuk mendasarkan suatu doktrin atau pemikiran hanya pada satu atau bahkan beberapa kisah-kisah yang berdiri-sendiri. Tetapi saat kita melihat suatu thema yang senantiasa diulang-ulang di sepanjang Alkitab, dan terus-menerus, maka kita tahu kalau kita sedang membangun suatu fodasi yang kokoh. Jadi, aturan atau prinsip ketiga ialah untuk membangun pada thema yang terus-menerus diulang-ulang. Bangun doktrin yang ditopang oleh keseluruhan Firman.
 
25-Nov-2012 - Prinsip #3: Membangun doktrin / pengajaran yang penuh ditopang firman (1) Sekian tahun yang lalu saat saya pertama kali menjadi umat percaya, saya tinggal di sebelah selatan Boston. Saat itu saya berumur sembilanbelas tahun, dan karena pertobatan dan terjadinya perubahan kehidupan radikal saya, bisa dimengerti kalau sebagian besar teman saya tidak lagi ingin bersama saya. Dalam semalam saya menjadi orang Kristen yang sangat vokal dan bersaksi. Di saat itu saya banyak menghabiskan hari-hari Sabtu saya dengan berjalan berkeliling Boston, mencari orang-orang yang mau mendengarkan saya untuk sharing. Di saat itu ada suatu kelompok semi-budaya terbesar di Boston, ‘Boston Church of Christ’, yang kadang-kadang dianggap sebagai ‘the Boston Movement,’ yang didirikan oleh Thomas “Kip” McKean. Saya biasa dan sering mengikuti pemuridan kelompok ini. Salah satu yang mencirikan kelompok ini ialah kepercayaan bahwa tindakan memberi diri dibaptislah yang menyelamatkan seseorang. Menurut mereka, tanpa melakukan baptisan selam, seseorang sama sekali tidak diselamatkan. Untuk menopang ini mereka selalu melihat ke Kisah 2:38. Sebagai petobat baru yang giat, dan sekaligus sebagai ‘orang Berea’, saya mulai menyelidiki Alkitab untuk melihat apa saja yang dianggap sebagai sarana seseorang diselamatkan. Saya menemukan ada tujuhpuluh-dua ayat, dari Kejadian sampai Wahyu, yang menunjuk dengan sangat jelas kalau iman, iman dalam Yesus dan iman akan apa yang telah Dia selesaikan bagi kita di kayu salib, yang menyelamatkan kita. Apa yang saya temukan ini menyingkapkan bahwa saat kita percaya, atau iman, akan hal-hal tersebut dengan hati yang tulus dan jujur serta bertobat, kita sesungguhnya dibaptis dan dimeteraikan oleh Roh Kudus. Kisah 1:5 mengatakan, “Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” Efesus 1:13-14 juga menyatakan, “Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”
 
24-Nov-2012 - Prinsip#2: Jaga Tetap Sederhana - Di samping sebagai kitab terakhir Alkitab ada alasan lain mengapa tidak harus mulai dengan kitab Wahyu untuk memahami akhir-jaman. Kitab Wahyu merupakan kitab yang paling banyak mengandung perlambang untuk masa depan. Jika kita ingin memahami apa yang Alkitab katakan tentang akhir-jaman, kita tidak bisa memulainya dengan kisah-kisah yang banyak alegori. Ini akan merangsang jiawa untuk memulai kisah-kisah dengan sesuatu yang beresiko, menipu, sulit ditafsirkan, dan membingungkan. Sebaliknya, kita harus mulai dengan kitab yang menulis apa adanya, yang langsung dan mudah dipahami. Jadi, bukan saja kita tidak bisa mulai dari kitab Wahyu, tetapi juga kitab Daniel maupun Yehezkiel, sebab kedua kita tersebut walaupun ditulis jauh sebelum kitab Wahyu, tetapi keduanya juga berisikan perlambang, mimpi, penglihatan, dan banyak simbol-simbol lain. Jadi, meskipun kitab Daniel dan Yehezkiel itu sangat penting untuk dimengerti jika mau secara teliti bisa memahami pesan yang ada di Alkitab mengenai akhir-jaman, kitab-kitab ini bukanlah awal yang harus kita mengerti. Ada banyak kisah penting yang harus dicermati terlebih dahulu. Bukan saja kitab dan kisah tersebut lebih tua dari kitab Daniel dan Yehezkiel, tetapi karena juga lebih jelas dan mudah untuk dipahami. Aturan atau prinsip kedua ialah kita harus mulai dengan kitab-kitab yang paling sedikit berisi unsur-unsur yang membingungkan, menimbulkan pertanyaan, perdebatan, atau sulit untuk dipahami.
 
23-Nov-2012Prinsip#1: Dahulukan apa yang harus didahulukan - Begitu lulus sekolah dan baru saja menjadi umat percaya, saya bekerja sebagai pembangun rumah selama satu tahun. Untuk membangun sebuah rumah seseorang harus mulai meletakkan fondasi yang kokoh dan benar. Bagaimana dan dimana seseorang memulai akan selalu memberi pengaruh di hasil akhirnya. Ini benar saat kita sedang membangun sebuah rumah maupun theologi. Fondasi yang jelek, atau lemah, akan membuat tidak stabil, salah, bahkan berpotensi mengundang bahaya. Dalam membangun rumah, jika seseorang mulai membangun atap terlebih dahulu kemudian mundur untuk mengerjakan fondasi, bisa dipastikan itu akan berakhir dengan permasalahan. Sesungguhnya seperti inilah apa yang sesungguhnya dilakukan umat percaya saat mencoba membangun theologi eskatologi / akhir jaman; mereka memutuskan sendiri apa yang ingin mereka pahami tentang akhir-jaman yang disebutkan di alkitab. Mereka langsung saja ke kitab Wahyu, kitab terakhir Alkitab! Jangan salah mengerti, kitab Wahyu itu sangat penting untuk dimengerti jika kita mempelajari rencana TUHAN di waktu-waktu mendatang. Tetapi saat kita mau memahami akhir-jaman dengan benar kita tidak akan memulainya dari kitab ini. Kitab Wahyu itu merupakan nubuatan akhir-jaman yang diungkapkan dengan beitu kayanya melalui banyaknya penyingkapan pengetahuan profetik yang tersingkapkan di kisah-kisah yang ada, baik di Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Bisa jadi kitab Wahyu merupakan kitab yang lebih dari kitab-kitab lain di Perjanjian Baru, yang dipenuhi oleh ungkapan-ungkapan langsung, rujukan-rujukan, dan bahkan pengertian yang menggemakan lusinan kisah-kisah yang ada di alkitab.
Bayangkan kita menghadiri suatu simponi. Dalam pertunjukkannya kita akan mendengar alat-alat berdawai, drum, alat tiup, tetapi baru di bagian-bagian akhirlah kita bisa mendengarkan semua peralatan dalam crescendo yang mengagumkan. Inilah gambaran kitab Wahyu itu; kitab yang merupakan crescendo profetis besar yang dibangun dengan banyak nubuatan yang ada di Alkitab. Tetapi, meskipun begitu indahnya suatu crescendo itu, itu diletakkan di bagian terakhir dengan suatu maksud. Sebelum mengharap bisa memahami apa yang kitab Wahyu ingin sampaikan, kita pertama-tama harus memahami kisah-kisah apa yang dipakai untuk membangunnya. Alkitab itu suatu cerita yang disingkapkan. Jika kita mencari dengan tekun untuk memahami cerita yang sedang diceritakan Alkitab, kita harus memualainya dari awal kita, melakukan pendekatan/pemahaman cerita seperti yang dituliskan, sejalan dengan penyingkapan dan perkembangannya. Prinsip ini bukan hal yang baru.
Jadi, prinsip pertama yang dibutuhkan agar kita bisa memahami apa yang Alkitab katakan tentang akhir jaman ialah: mulailah dengan apa yang pertama. Kita mulai dengan fondasi – di awalnya. Tentu saja ini juga bukanlah sederhana. Dalam istilah pemahaman Alkitab, ini artinya kita mulai dengan Taurat, kelima kita Musa, dan dari ini kita terus bergerak maju.

22-Nov-2012Prinsip-prinsip untuk memahami nubuatan akhir-jaman: Begitu banyak orang Kristen yang percaya kalau masalah akhir-jaman merupakan suatu gunung yang terlalu tinggi dan terlalu rumit untuk didaki. Akibatnya banyak dari mereka yang kalau berhubungan dengan akhir-jaman langsung saja menyerahkan kepada gembalanya atau ke berbagai ‘ahli nubuatan.’ Sesungguhnya Tuhan telah memberi sebagian orang yang berfungsi sebagai guru dalam Tubuh Kristus untuk membantu umat percaya memahami dengan mudah beberapa aspek Firman TUHAN yang rumit, meskipun begitu ini tidak boleh menjadikan umat percaya menghindar dari tanggung-jawabnya agar bisa mempelajari dan mencari sendiri dari Alkitab. Seorang guru paling banyak hanya bisa memperlengkapi umat percaya dengan perkara-perkara yang diperlukan untuk bisa dipakai mempelajari Alkitab bagi diri-sendiri. Dibutuhkan lagi sesuatu yang bisa memperlengkapi umat percaya dengan prinsip-prinsip yang jelas, sederhana, dan gampang diikuti, untuk memudahkan pesan-pesan yang ada di Alkitab yang berkenaan dengan akhir-jaman dan yang tersedia bagi semua orang. Anggapan salah yang mengatakan kalau masalah akhir-jaman itu di luar kemampuan orang Kristen biasa harus dihentikan. Kiranya orang-orang yang pernah terintimidasi dengan permasalahan akhir-jaman mulai berani dan punya anggapan kalau eskatologi itu bukanlah hal yang di luar kemampuan mereka. Ada tujuh prinsip untuk bisa dipakai memahami nubuatan alkitabiah.
 
21-Nov-2012Bangkit! Waktu kita sudah datang! Hal terpenting bagi masing-masing kita bukanlah apa kita akan panjang umur atau mati muda dalam peperangan, tetapi apa kita bisa menyelesaikan pekerjaan TUHAN yang telah ditetapkan bagi kita di bumi ini. Saatnya untuk mengobarkan roh TUHAN yaang adaa dalam diri kita dengan meniupkan sangkakala panggilan TUHAN bagi kita agar bangkit dan menerima pemberdayaan TUHAN untuk menemukaan tempat kita, dan menyelaraskan diri kita, agar terhubung di tempat relasional yang telah ditetapkan TUHAN dalam kasih-Nya.

Tidak ada waktu lagi untuk bermain-main. Pertandingan sudah selesai demi kebenaran dalam peperangan sejati melawan semua yang telah meninggikan diri menentang TUHAN dan anak-anak-Nya. Sebagian kita akan membuang video-games dan serta lagi menonton olah-raga di TV, dan bertindak sebagai pahlawan-pahlawan supra-alami yang memberi hidupnya untuk membebaskan mereka yang tertawan, dan menyatakan hari Tuhan serta membuka penjara-penjara dan mencelikkan mata yang buta. Kehidupan biasa-biasa masa lalu segera dihentikan, yang lemah akan dikuatkan, yang bodoh akan dijadikan berhikmat, dan kehidupan TUHAN akan mengalir memasuki aliran-darah umat TUHAN yang tertidur.

Bangun, sangkakala sedang ditiup! Bangkit, kecangkan ikat-pinggangmu dan kenakan sepatu-botmu; bersiaplah! Tersungkurlah di hadapan Dia; waktumu sudah dekat, dan waktunya singkat. Memboroskan waktu dan memakai waktu untuk bersenang-senang sudah lewat; dunia sedang berteriak merindukan bangunnya kehidupan dan karya-karya TUHAN termanifestasi dalam Yesus Kristus yang melekat dalam diri kita oleh Roh Kudus.

Nyanyikan pujian kepada TUHAN, biarkan penyembahan dan pujian terdengar di seantero negeri. Goncangkan sendi-sendi dan jendela-jendela karena adanya pujian kepada TUHAN yang keluar dari mulut kita; tidak ada di dunia ini yang bisa bertahan melawan kita, dan para malaikat kudus ada di sekitar kita. BANGKIT, KARENA WAKTU KITA SUDAH DATANG!
 
20-Nov-2012 - Peperangan itu milik Tuhan: TUHANlah yang mendahului kita dengan para Malaikat Kudus sebagai barisan belakang kita. Hikmat TUHAN akan mengarahkan kita dengan strategi-strategi cerdik untuk mengalahkan musuh dan mengembalikan kerajaan-kerajaan di dunia ini ke kerajaan-kerajaan Tuhan kita. Para pahlawan memiliki hikmat atau kecerdikan ular dan ketulusan merpati. Hikmat strategi TUHAN akan menghancurkan kekuatan musuh dan mereka akan melarikan-diri dari hadapan kekuatan malaikat yang bekerja bersama anak-anak TUHAN untuk menghancurkan penipuan iblis dan ikatan yang dikenakan atas anak-anak TUHAN.

Tuhan memberi jaminan bahwa tidak ada seorang martir pun yang tidak dibalaskan sepenuhnya pada kekuatan jahat yang telah membunuh anak-anak Tuhan demi kesenangan. Pembalasan itu punya-Ku; Saya akan membayar, kata Tuhan. Kasih kepada Tuhan tidak akan membiarkan ketidak-seimbangan anak-anak yang mengasihi TUHAN dianiaya dan dibunuh demi kesenangan. Ada peperangan dari sorga karena para malaikat yang perkasa bergabung bersama anak-anak TUHAN untuk menjadikan kasih TUHAN memerintah bumi. Setiap pekerjaan Iblis akan dibawa ke pengadilan TUHAN, dan setiap neraca akan diseimbangkan dan tidak ada sesuatu yang tersembunyi dari TUHAN kita.


19-Nov-2012 - Tugas dan Fungsi yang berbeda: Seperti ujian terakhir pemilihan pasukan Gideon untuk menetapkan siapa yang harus pergi berperang melawan musuh dan siapa yang harus kembali untuk memenuhi kebutuhan keluarganya (Hakim-hakim 7). Ada pekerjaan dan tugas yang berbeda-beda bagi berbagai kelompok yang dipilih TUHAN untuk melaksanakan banyak facet TUHAN yang ditegakkan di Gunung TUHAN yang melebihi segala gunung (Yesaya 2).

Tidak setiap orang akan memasuki medan peperangan yang sama, tetapi semua umat TUHAN memiliki suatu tugas khusus dalam memanifestasikan kehidupan Kristus bagi umat-Nya dalam membawa Kerajaan-Nya di muka bumi. Seperti pasukan Daud yang mengejar musuh yang telah merampok barang-barang dan menawan isteri dan anak-anaknya, mereka yang terlalu lelah mengejar tetap tinggal menjagai perbekalan, dan mereka yang masih kuat terus mengejar dan mengalahkan musuh serta merampas kembali harta dan tawanan. Semua orang mendapat bagian yang sama dari jarahan perang yang diperoleh (1 Samuel 30).


18-Nov-2012 - Kesatuan Relasional Kelompok: Secara umum Tubuh Kristus saat ini punya kesan sedang mendekati akhir perjalanan padang-gurunnya, yang sepertinya dengan dengan cepat akan membawa kita tujuan. Perjalanan dan persiapan bertahun-tahun sudah ditinggalkan, dan hujan akhir hadirat-Nya sudah turun untuk kita melakukan persiapan akhir dengan kekuatan dan keberanian dari Tuhan untuk menjadi anak-anak TUHAN yang dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus dalam kegerakan TUHAN, dengan kesatuan relasional kelompok dengan tujuan spesifik untuk menerima janji Kerajaan.

17-Nov-2012 - Berakhirnya musim pengembaraan padanggurunDi saat-saat bersejarah bagi dunia saat ini, kita menghadapi perubahan-masif transformasi yang berasal dari kejatuhan sistem-sistem dunia ke penebusan Kerajaan TUHAN di bumi seperti di sorga. Pemerintahan TUHAN itu ada di bawah Seorang Raja, Yesus Kristus. Memang, ada banyak jalan yang harus dilewati dan peperangan yang harus dimenangkan, meskipun begitu, karya trasformasi Yesus Kristus sudah dimulai dan akan terus berlanjut sampai semua janji TUHAN digenapkan di planet bumi ini.

Kemenangan, atau kekalahan, peperangan untuk transformasi terjadi di hati dan pikiran manusia. Kita sedang mendekati bagian-bagian akhir perjalanan ini. Musim pengembaraan padang-gurun kita segera berakhir begitu dunia menjadi medan pertempuran dimana pembersihan karya TUHAN memasuki hati umat manusia untuk memberikan kehidupan Kristus yang dilakukan Roh TUHAN.
Bangsa Israel ada di situasi yang sama saat mendekati akhir dari tahun-tahun pengembaraan padang-gurun mereka saat mereka dekat dengan akhir langkah perjalanan untuk memasuki Tanah Perjanjian. Pesan yang sama dari TUHAN yang Yosua sampaikan ke orang Israel di waktu itu kembali mengiang di telinga kita. Berulang-ulang dikatakan agar, “Kuatkan dan teguhkan hatimu/Ingg. Jadilah kuat dan sangat berani.”  Kekuatan dan keberanian kita datangnya dari Tuhan. 

16-Nov-2012 - Selalu ada perlawanan – Mat. 11.12: Saat memasuki Kerjaan Allah yang sejati akan selalu ada perlawanan. Apa saat ini perjalanan rohani kita sudah mencapai tantangan yang tidak biasa-biasa lagi? Bisa jadi karena harus melewati gunung-gunung yang tinggi, atau menjelajahi dan menerobos lembah-lembah berawa dan menyeberangi sungai besar? Dalam kondisi yang demikian kebutuhan kita akan hikmat, tuntunan dan dorongan Ilahi akan semakin jelas.

Dari Roh Kristus yang ada di dalam diri kita yang dihubungkan dengan segala kuasa yang ada di sorga, mengalir secara supra-alami masuk dan menguatkan roh kita, dan membawa kita melewati semua penipuan penentang yang berasal dari musuh yang mencoba menghentikan atau menghalangi perjalanan kita.


FACET-FACET ROH - Watchman Nee       Home
13-Nov-2012 - SATU ROH (heis) - Flp. 1.27: Kehidupan rohani di antara orang Kristen itu akan saling mengalir satu dengan yang lain. Kesatuan roh itu sesuatu yang penting. Jika Roh TUHAN berdiam di roh umat percaya dan TUHAN sepenuhnya menyatu dengan mereka, bagaimana mungkin roh manusia tidak bisa menjadi satu? Roh manusia itu tidak hanya menyatu dengan Roh Kristus dalam TUHAN tetapi juga menyatu dengan Roh TUHAN yang berdiam di masing-masing anak-Nya. Apa orang Kristen yang mengijinkan pikiran atau perasaannya yang mengatur rohnya untuk menyatu dengan orang Kristen lain? Hanya jika pikiran dan emosi tunduk pada hukum roh baru mereka bisa menyatu dengan semua anak TUHAN. Penting untuk menjagai agar kesatuan roh tidak hanya berhenti di antara umat percaya. Kita tidak disatukan dalam kelompok sel, atau gereja, atau denominasi – yang saling berbagi penafsiran dan pandangan yang sama– tetapi dengan tubuh Kristus. Roh kita bisa saja sebagai tempat berlabuh, apa itu kekerasan maupun kepahitan, ataupun ikatan, tetapi sepenuhnya terbuka dan bebas, sehingga tidak membangun tembok dalam hubungan kita dengan saudara yang lain.

14-Nov-2012 - ROH KASIH-KARUNIA YANG PENUH (charis) - Gal 6.18: Kasih-karunia Tuhan Yesus itu melimpah bagi roh kita. Anugerah Tuhan membantu kita pada saat dibutuhkan. Ini merupakan puncak yang seharusnya bisa dicapai oleh roh umat percaya. Kita harus bisa selalu membawa dan menjagai roh kita ada dalam anugerah Tuhan.

15-Nov-2012 - ROH PENGANGKATAN (mello) - Ibr. 6.5: Orang Kristen harus memiliki roh yang terus-menerus masuk ke sesuatu yang di luar dunia ini, dan ada dalam keadaan naik ke sorga. Roh yang demikian ini lebih dalam dibandingkan dengan orang yang terangkat, sebab mereka bukan saja masih hidup di dunia, tetapi yang benar-benar dituntun Tuhan untuk menanti kedatangan Tuhan dan pengangkatan mereka sendiri. Jika roh umat percaya disatukan dengan Tuhan dan menjadi satu roh, dia akan memulai hidup di dunia sebagai orang  yang memiliki kehidupan warga negara sorga. Dan Roh Kudus akan memanggil dia untuk melakukan satu langkah lebih jauh dan akan memberikan roh pengangkatan. Pada awalnya kita akan didorong untuk ‘Maju!’ – pada akhirnya diminta untuk ‘Naik!’ Segala sesuatu mengarah ke sorga. Roh pengangkatan adalah roh yang telah mencicipi kuasa yang akan datang.

12-Nov-2012 - ROH KUAT (krataioō) - Luk 1.80: Roh kita itu mampu bertumbuh, dan kekuatannya harus terus-menerus bertambah. Kedaan ini tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan rohani seseorang. Seringkali kita merasa kalau roh kita tidak cukup kuat bisa mengatur atau mengontrol jiwa dan tubuh kita, khususnya di saat jiwa terangsang atau tubuh dalam keadaan lemah. Kadang-kadang dalam membantu orang lain kita melihat bagaimana beratnya beban roh yang dia pikul, tetapi kita tidak punya kekuatan untuk membebaskan dia. Atau, saat berperang kita menemukan kekuatan rohani kita tidak cukup kuat bertahan lama agar menang. Sering terjadi saat kita merasa roh kita hilang cengkeramannya kita harus memaksa diri untuk bisa terus menjalani kehidupan dan pekerjaan. Sesungguhnya kita rindu manusia batiniah kita bisa lebih kuat!

Sewaktu roh semakin kuat, kuasa intuisi dan kemampuan membedakan akan meningkat. Kita akan siap menahan segala sesuatu yang bukan dari roh. Beberapa orang tidak bisa berjalan menurut roh karena manusia batiniahnya tidak kuat mengontrol jiwa dan tubuhnya. Kita tidak bisa mengharapkan Roh Kudus yang melakukan itu sebab roh kita yang sudah diperbaharui harus mau bekerja-sama dengan Dia. Kita harus belajar melatih roh kita dan berfungsi di luar pemahaman kita. Dengan latihan roh kita akan menjadi progresif dan lebih kokoh sampai memiliki kekuatan untuk menyingkirkan semua hambatan yang menghalangi penyatuan diri dengan Roh Kudus karena dihambat oleh kebebalan, pikiran yang bingung, atau emosi yang tidak disiplin.


11-Nov-2012 - ROH YANG KUDUS (hagios) - 1Kor 7.34; 2Kor 7.1: Seseorang yang berjalan dalam perilaku rohani perlu menjagai rohnya agar tetap kudus di sepanjang waktu. Roh yang tidak kudus akan membawa seseorang melakukan kesalahan, misalnya terlalu banyak memikir orang atau suatu hal, kurang kasih, suka omong, memberi kritikan tajam, pembenaran-diri, menolak kalau ada permintaan yang mendesak, iri, kesombongan-diri, dan seterusnya – semua ini bisa mencemarkan roh. Roh yang tidak kudus tidak bisa disegarkan dan diperbaharui.
Dalam pengejaran akan kehidupan rohani kita tidak boleh melewatkan dan membiarkan adanya sedikit dosa apa pun, sebab dosa menimbulkan lebih banyak kerusakan dalam hidup kita dibandingkan dengan yang lain. Bahkan, meskipun kita belajar bagaimana dilepaskan dari dosa dan berjalan dalam roh, kita tidak boleh tidak harus tetap berjaga-jaga agar tidak kembali ke jalan-jalan dosa lama kita. Meskipun kita sudah punya pengalaman berjalan dalam roh tetap saja ada kemungkinan untuk kembali ke dosa yang lama. Oleh karena itu anak TUHAN butuh menjagai sikap untuk mati terhadap dosa karena akan membuat kalah dan meracuni roh. Tanpa kekudusan tidak seorang pun melihat Allah (Ibr. 12.14).
 
10-Nov-2012 - ROH YANG BARU (kainotēs) - Rm 7.6: Ini juga merupakan facet penting dalam kehidupan dan pekerjaan rohani seseorang. Roh yang lama tidak bisa memberi inspirasi kepada orang lain. Roh lama itu paling banyak hanya bisa menyampaikan apa yang ada di pikiran saja, yang lemah dan tidak berdaya untuk memberi rangsangan dalam memberi pertimbangan yang serius. Roh yang lama hanya bisa memberi pemikiran lama. Roh yang lama tidak pernah bisa mengalirkan aliran kehidupan yang dinamis. Apapun yang disampaikan oleh roh yang lama itu, baik perkataan, pengajaran, perilaku, pemikiran, kehidupan, mirip dengan kondisi rohnya: usang, busuk dan tradisionil. Bisa saja banyak doktrin yang bisa disampaikan ke pikiran umat percaya, tetapi tidak berpijak di rohnya. Akibatnya, tidaklah mungkin doktrin itu menyentuh roh karena memang tidak ada roh yang menopang pengajarannya. Bisa saja pengajaran yang dilandaskan pada roh yang lama memberi pengalaman kebenaran kepada seseorang, tetapi hanya karena daya ingatnya, yang didasarkan pada memori yang baik. Kebenaran ini ditransferkan dari roh ke pikiran. Atau, bisa ide-ide kedagingan baru yang ditaburkan di pikiran, dan karena kurangnya konfirmasi dalam hidup seseorang maka tidak akan bisa mengimpartasi kesegaran roh ke yang mendengarkan.
Kita bisa menemukan sebagian orang Kristen yang bisa menyampaikan sesuatu yang baru diterima dari Tuhan. Saat bersamanya kita merasa sepertinya mereka baru saja meninggalkan hadirat Tuhan, dan yang bisa juga membawa kita masuk ke hadirat Tuhan bersamanya. Inilah yang dimaksud dengan arti baru itu. Hal lain yang tidak seperti ini adalah usang. Orang-orang yang seperti itu sangat menikmati pembaharuan kekuatan di sepanjang waktu, seperti seekor rawajali yang terbang tinggi atau anak muda yang berlari. Mereka tidak mengimpartasikan manna yang kering, busuk, dan berulat ke pemikiran orang lain, tetapi memberi ikan dan roti segar yang dimasak di atas api roh. Pemikiran yang dalam dan indah tidak mampu menggerakkan orang dibandingkan dengan kalau dikerjakan oleh roh yang segar.

9-Nov-2012 - Roh Yang Lemah-lembut dan Tenteram (hēsychios) - 1Ptr 3.4: Firman ini memang ditujukan ke kaum perempuan, tetapi berlaku juga bagi kaum pria. ‘Anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang’ (1 Tes. 4:11). Ini tugas bagi setiap orang Kristen. Orang Kristen modern itu bicaranya terlalu banyak. Kadang-kadang jumlah kata-kata yang tidak sempat diucapkan jauh melebihi dari apa yang diucapkan. Pikiran yang bingung dan perkataan yang tidak pernah berhenti membuat roh kita mengembara di luar kontrol kehendak kita. ‘Roh yang liar’ ini akan menuntun seseorang untuk berjalan dalam kedagingan. Sangat sulit bagi umat percaya untuk bisa mengekang dirinya agar tidak berdosa saat rohnya menjadi liar. Roh yang salah ini pada akhirnya akan melakukan sesuatu yang salah.
Sebelum seseorang bisa berbicara dengan tenang, dia pertama-tama harus memiliki roh yang tenang karena dari kelimpahan roh yang demikianlah mulut akan berbicara dengan tenang. Kita harus berhati-hati menjagai roh kita agar tetap tenang; bahkan meskipun di saat yang membingungkan sekali pun, hakekat yang ada di dalam kita tetap tidak akan terpengaruh oleh situasi dan kondisi yang sedang terjadi, tetap bersikap tenang. Roh yang demikianlah yang penting bagi seseorang agar bisa hidup dituntun Roh; tanpa itu seseorang akan cepat jatuh dalam dosa. Jika roh kita tenang, kita akan bisa mendengar suara Roh Kudus, mentaati kehendak TUHAN, dan mengerti sesuatu yang tidak akan bisa kita mengerti jika ada dalam keadaan bingung. Kehidupan yang tenang tersebut yang akan membangun kesemarakan Kekristenan memancar ke luar.  
 
8-Nov-2012 - Roh Kekuatan (dynamis) - 2Tim 1.7: Penakut itu tidak sama dengan kerendahan-hati. Kalau kerendahan-hati itu sama sekali melupakan diri-sendiri, baik kelemahan maupun kekuatan, tetapi penakut justru melihat semua kelemahan-diri dan menjadikannya untuk mengingat pada diri-sendiri. TUHAN tidak suka kepengecutan dan penarikan-diri. Sebaliknya Dia menghendaki agar kita takut dan gentar di hadapan Dia karena pengosongan-diri kita, dan bertindak berani dalam kuasa-Nya. Dia menghendaki kita menjadi saksi-Nya dengan gagah-perkasa tanpa rasa-takut menderita sakit dan malu, menerima kerugian dengan berani, dan bersandar pada kasih Tuhan, hikmat, kuasa dan kesetiaan-Nya dengan penuh percaya. Kapan pun mendapati diri kita mundur untuk menjadi saksi-Nya, atau menarik-diri saat dituntut keberanian, kita harus menyadari kalau di saat itu roh kita telah meninggalkan keadaan yang normal. Kita harus menjagai diri dari kondisi terintimidasi.
Kita butuh memiliki roh yang kuat, kasih, dan penguasaan-diri. Harus kuat tetapi bukannya tanpa kasih. Juga untuk tenang dan terkontrol sehingga tidak gampang digairahkan atau dirangsang oleh sesuatu yang dari luar. Kita harus memiliki roh yang kuat terhadap musuh, roh yang kasih kepada sesama, dan roh yang menguasai-diri terhadap diri-sendiri.
 
7-Nov-2012 - Roh Sukacita (agalliao) - Luk 1.47: Untuk diri-sendiri orang Kristen harus memiliki roh yang hancur (Maz 51:17) tetapi terhadap TUHAN harus memiliki roh yang senantiasa bersukacita di dalam Dia. Bersukacita bukan karena demi dirinya maupun karena pengalaman sukacitanya, pekerjaan, berkat atau lingkungan, tetapi karena TUHAN merupakan pusat hidupnya. Sesungguhnya tidak ada umat percaya yang bisa memiliki sukacita sejati selain kesadaran bahwa dia memiliki TUHAN.
Jika roh kita tertekan oleh kekuatiran, beban, dan kesedihan, itu akan mulai membuat kecerobohan yang menjadikannya tenggelam, dan tidak berdaya lagi untuk mengikuti tuntunan Roh Kudus. Jika mendapat tekanan oleh beban berat roh akan kehilangan terang, kebebasan, dan kecemerlangannya. Dengan cepat akan memperlambat daya dorong ke atasnya dan mulai menurunkan posisinya. Dan saat terus terjadi tekanan, kerusakan kehidupan rohani yang ditimbulkan tidak bisa diperkirakan. Tidak ada yang bisa menyelamatkan kondisi tersebut kecuali sukacita dalam Tuhan – sukacita karena TUHAN dan bagaimana Dia menjadi Juruselamat kita. Ucapan ‘Haleluya’ yang dikeluarkan dari roh umat percaya dalam keadaan yang demikian akan memiliki makna yang sangat berarti.


6-Nov-2012 -Roh Tenang/Roh yang Luarbiasa / Excellent (yaqar) - Ams 17.27: Kita membutuhkan baik roh yang menyala-nyala maupun roh yang tenang. Menyala-nyala itu dikaitkan dengan ‘giat melayani Tuhan’ sementara tenang dikaitkan dengan pengetahuan.
Jika roh kita tidak tenang tindakan kita seringkali berlebihan. Tujuan musuh itu menarik kita keluar jalur agar roh kita hilang kontak dengan Roh Kudus. Seringkali kita melihat umat percaya, di saat demam roh, mengubah prinsip hidupnya ke sesuatu yang sensasional. Roh itu terikat erat dengan pikiran. Di saat roh kehilangan ketenangannya, pikiran mulai dirangsang untuk aktif; dan pada saat pikiran menjadi panas, tindakan umat percaya menjadi tidak normal dan cenderung keluar kontrol. Jadi, akan lebih menguntungkan kalau selalu menjagai agar manusia batiniah kita tetap tenang. Dengan mengabaikan gairah emosi maka keinginan yang meningkat, atau pikiran yang bingung, serta menyikapi setiap masalah dengan roh yang tenang, akan menjagai kaki kita tetap ada di jalan Tuhan. Setiap tindakan yang dilakukan saat roh sedang terangsang sepertinya sesuatu yang bertentangaan dengan kehendak TUHAN.
Kuncinya ialah hukum-kehendak. Roh kita harus menerima hukum ini. Menyala-nyala itu yang dimaui oleh kehendak kita, demikian juga ketenangan. Kita jangan pernah membiarkan roh kita ada di kondisi yang di luar kontrol kehendak. Kita harus memiliki roh yang menyala-nyala untuk pekerjaan Tuhan dan menjagai ketenangan roh dalam melakukan pekerjaan tersebut.
5-Nov-2012 - Roh Menyala-nyala (zeo) -Rm 12.11: Ada saatnya kedagingan berkobar saat emosi tersulut; tetapi keadaan demikian tidak bertahan lama. Bahkan saat daging sepertinya begitu rajin tetapi pada hakekatnya daging itu begitu malas, sebab kerajinannya itu disebabkan adanya hal perkara terselubung yang memang diinginkannya. Daging itu dirangsang oleh emosi. Daging tidak akan melayani TUHAN jika tidak ada rangsangan, atau kalau emosi ada dalam keadaan dingin. Tidaklah mungkin bagi daging bisa terus-menerus melakukan pekerjaan yang sama kalau suasana emosi hatinya berbeda. Tidaklah mungkin bagi daging untuk bisa tetap melakukan pekerjaan dan melangkah dengan stabil, meskipun dengan perlahan-lahan, kalau tidak ada yang diharapkan. Menyala-nyala dalam roh, atau roh yang berkobar-kobar, merupakan keadaan yang permanen dan menetap sehingga mereka yang memiliki roh demikian akan memenuhi syarat untuk bisa terus-menerus melayani Tuhan. Kita harus menghindari semua kegairahan yang bersifat kedagingan, dan membiarkan Roh Kudus yang terus mengisi manusia batiniah kita sehingga TUHAN bisa terus menjagai kegairahan kita. Dengan demikian roh kita tidak akan menjadi dingin saat emosi tidak tergelitik, ataupun pekerjaan Tuhan yang sedang kita kerjakan sepertinya ambruk dan mandeg.
Apa yang rasul tekankan disini merupakan suatu aturan. Aturan yang harus kita ambil melalui pembaharuan kehendak kita. Kita harus melatih untuk terus memilih punya roh yang menyala-nyala. Kita harus berkata ke diri-sendiri, ‘Saya ingin roh saya terus menyala-nyala dan tidak dingin.’ Kita tidak seharusnya terbeban dengan perasaaan kita yang beku dan berubah-ubah; sebaliknya kita harus membiarkan roh kita tetap menyala-nyala dan mampu mengontrol segala sesuatunya, bahkan saat emosi kita sama sekali tidak bereaksi sekali pun. Tanda roh yang menyala-nyala ialah senantiasa melayani Tuhan.
 
4-Nov-2012 - Roh Yang Lemah-lembut (praytes): (Gal 6:1) Kelemah-lembutan itu sesuatu yang paling diperlukan manusia batiniah seseorang. Roh ini kebalikan dari roh kekasaran. TUHAN minta kita menyemaikan roh lemah-lembut. Seseorang dengan roh lemah-lembut bisa segera menghentikan segala keributan dan kesibukan yang sedang dikerjakan, dan segera menangkap sesuatu yang dari TUHAN. Sama seperti saat Filipus yang dikirim dari Samaria ke padang gurun. Roh lemah-lembut bisa dengan mudah ada di tangan TUHAN dan melakukan apa pun yang Dia kehendaki. Tahu untuk tidak menentang TUHAN dan tidak mengikuti kemauan sendiri. TUHAN membutuhkan orang yang memiliki roh demikian, roh yang bersedia menggenapkan tujuan TUHAN.
Roh yang lemah-lembut juga sangat dibutuhkan dalam hubungan dengan sesama. Ini merupakan roh anak domba yang mencirikan roh tersalib. ‘Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.’ (1 Pet 2:23). Ini merupakan gambaran roh yang lemah-lembut. Kelemah-lembutan yang mau menderita kehilangan; roh yang meskipun memiliki kuasa untuk membalas dan ada perlindungan hukum, tetapi tidak ingin membalas dan menghukum dengan tangan kedagingannya. Ini merupakan roh yang saat menderita tidak akan melukai siapapun. Seseorang yang bisa menunjukkan roh yang demikian bisa menyatakan kehidupan yang benar tanpa menuntut kebenaran dari orang lain. Yesus itu penuh kasih dan belas-kasihan sehingga kemanapun dia berada bisa melumerkan hati orang yang ada di sekitarnya.
 
3-Nov-2012 - Roh Yang Miskin (ptokos): (Mat 5:3) Roh yang miskin, yang miskin di hadapan TUHAN, memandang dirinya tidak memiliki apa-apa. Hal yang membahayakan umat percaya ialah kalau menganggap dirinya memiliki begitu banyak hal dalam rohnya. Hanya mereka yang miskin dalam roh yang bisa rendah-hati. Sering terjadi, dengan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan umat percaya membuat dia kehilangan sesuatu yang sangat berharga: kerendahan-hati. Hal yang paling menipu ialah merenungkan apa yang telah dimiliki dan menaruh perhatian dengan apa yang sudah dialami. Kadang-kadang perangkap ini dumasuki tanpa disadarinya.
Apa arti roh yang miskin? Miskin itu menunjuk keadaan yang tidak memiliki apa-apa. Jika seseorang terus-menerus mengungkapkan pengalaman mendalam yang telah dilewati, ini akan menjadi jebakan baginya, dan segera akan direndahkan. Roh yang kosong akan memampukan seseorang kehilangan dirinya untuk masuk kedalam TUHAN. Sebaliknya, roh yang kaya cenderung berpusat pada diri-sendiri. Keselamatan penuh akan membebaskan umat percaya keluar dari dirinya dan masuk ke TUHAN. Jika orang Kristen menahan segala sesuatunya bagi diri-sendiri maka rohnya segera akan berpaling ke dalam dirinya, dan tidak mampu menerobos dan menyatu dengan  TUHAN.


2-Nov-2012 - Roh Yang Rendah-hati (shapal): (Ams 16:19; 29:23; Yes 57:15) Kerendahan-hati itu tidak merendahkan dan juga tidak melihat kerendahan orang lain. Begitu roh umat percaya menjadi tinggi-hati dia dipastikan akan jatuh. Kerendahan-hati bukan hanya yang akan membawa seseorang kepada TUHAN tetapi juga akan membawa seseorang kepada sesamanya. Roh rendah-hati akan ditunjukkan saat seseorang bersama denga mereka yang miskin. Hanya roh yang rendah-hati yang tidak akan menolak siapapun yanag telah TUHAN ciptakan. Hadirat TUHAN dan kemuliaan-Nya dimanifestasikan dalam kehidupan mereka yang memiliki kerohanian yang rendah-hati.
Orang yang rendah-hati itu orang yang bisa diajar, mudah diperlakukan dan mudah untuk menerima penjelasan. Banyak dari roh kita yang sebenarnya terlalu arogan, yang bisa mengajar orang lain tetapi dirinya tidak pernah bisa diajar. Banyak juga yang memiliki roh-bebal, yang hanya memegang pikiran sendiri bahkan meskipun sadar kalau salah. Banyak yang rohnya terlalu keras untuk bisa mau mendengar penjelasan tentang kesalah-pahaman yang terjadi. Hanya mereka yang rendah-hati yang punya kapasitas untuk mampu menahan dan bertahan. TUHAN membutuhkan seseorang yang rendah-hati agar bisa mengekspresikan perbuatan-Nya. Bagaimana bisa orang sombong mendengar Roh Kudus dan bekerjasama dengan TUHAN? Harus tidak ada jejak kesombongan yang ada di roh kita. Kelembutan, kerapuhan, mudah dibentuk – ini seharusnya merupakan sesuatu yang normal. Sedikit saja ada kekasaran dalam manusia batiniah akan menghalangi persekutuan kita dengan Tuhan, karena hal ini sesuatu yang paling tidak serupa dengan Dia. Untuk bisa berjalan dengan Tuhan harus memiliki roh yang rendah-hati, yang selamanya akan menantikan Dia dan sama sekali tidak pernah menolak Dia.
 
1-Nov-2012 - Roh Yang Tertindas (aniy): (Yes 66:2) Ini roh yang TUHAN sukai karena menghormati dan gentar akan firman-Nya. Roh kita harus dijaga agar senantiasa menghormati dengan gentar akan Tuhan. Semua yang bersandar pada diri-sendiri dan kesombonga-diri harus diserakkan; firman TUHAN harus diterima sebagai satu-satunya tuntunan. Umat percaya dalam dirinya harus memiliki rasa takut yang kudus, yang benar-benar tidak mempercayakan diri pada diri-sendiri. Dia harus sebagai seseorang yang rohnya begitu tertindas sehingga dia tidak berani menegakkan kepalanya, tetapi merendahkan-diri untuk mengikuti perintah TUHAN. Roh yang keras dan arogan selalu menghindar untuk taat. Tetapi, setelah salib bekerja jauh di dalam diri seseorang, umat percaya baru bisa mengenal siapa dirinya. Dia akan sadar untuk tidak bergantung pada ide-ide, perasaan, dan keinginannya. Diia tidak akan berani lagi mempercayakan diri pada kekuatan dan kemampuan diri-sendiri, melainkan dengan gemetar, dalam segala hal, karena memahami bahwa hanya jika tidak bersandar kepada TUHAN bisa dipastikan pasti akan jatuh. Kita tidak seharusnya melepaskan diri dari TUHAN. Di saat soh kita berhenti untuk gemetar di hadapan TUHAN di saat itu pula kita sebenarnya menyatakan diri bebas dan lepas dari Dia. Sampai kita benar-benar ada dalam keadaan tanpa pengharapan, kita tidak akan pernah bisa mempercayakan diri kepada TUHAN. Roh yang gemetar di hadapan TUHAN merupakan perisai seseorang terhadap kekalahan dan yang akan membantunya untuk benar-benar ada dalam genggaman TUHAN.
Disusun/disadur oleh Iskak Hutomo

Jumat, 16 November 2012

MENU

HARIAN:
ARTIKEL BARU:  BULAN-BULAN IBRANI 'pengertian untuk memahami waktu-waktu yang baik sehingga tahu apa yang harus diperbuat':
  • 01 - Nissan (Mar-Apr)
  • 02 - Iyar (Apr-Mei)
  • 03 - Sivan (Mei-Jun)
  • 04 - Tammuz (Jun-Jul)
  • 05 - Av (Jul-Agu) 
  • 06 - Elul (Agu-Sep)
  • 07 - Tishrei (Sep-Okt) 
  • 08 - Cheshvan (Okt-Nov)
  • 09 - Kislev (Nov-Des) 
  • 10 - Tevet (Des-Jan)
  • 11 - Shevat (Jan-Feb)
  • 12 - Adar (Feb-Mar)
  • Semua Bulan  -
INFO NUBUATAN TERKINI: 
KEPEMIMPINAN:-
THE FINEST WHEAT: Mempelajari Firman Tuhan - bag.7
THE CHRISTIAN ARMOUR: Persenjataan - Bagian-bagian dan Variasinya  
PENGANTAR KITAB: Ayub
ARTIKEL LEPAS:--Gerakan Doa Yang Terhenti!---Mode Perang---Penyembahan itu diukur
SUARA NUBUATAN: 1.Tahun Ibrani 5771 Tahun Dilepaskannya Kuasa---2.Tabut Allah sedang Bergerak----3.Tuntunan 2011---4.Pesan Tuhan untuk 2011 (ACPE)---5.Mungkinkah Tubuh Kristus  Bersatu?-
SEJARAH GEREJA: Awal Kejatuhan Gereja
GEREJA INTI:
GEREJA PERLUASAN:
PELAYANAN 3fC:----HegaiHadasa---Tree of Life---Lion of Judah 
Artikel-artikel:-(kumpulan artikel yang pernah diterbitkan)
Pertanyaan-2:
FAQ

Link ke MDK-BATAVIA (menara doa Batavia)
SEORANG PEMIMPIN TIDAK PERNAH MENGHINDAR DARI KONFRONTASI!